Vous êtes sur la page 1sur 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ASMA

BRONKIAL

Disusun Oleh:
1. Ilham Azzar
2. Endro Prabowo
3. Puji Hapsari
4. Ikhmatul lailiyah
5. Irma Islamiyati
6. Nur Afni Oktaviani
7. Dini Astuti
8. Fauziyatun Khasanah
9. Hinda Falasifa

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2018
1. PENGARTIAN
Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh
spame akut otot polos bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan
penurunan ventilasi alveolus. ( Huddak & Gallo, 1997 )
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. (
Smeltzer, 2002 : 611)
Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika
bronkus mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2001 : 48)

2. PENYEBAB
a. Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
1) Reaksi antigen-antibodi
2) Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
b. Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
1) Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
2) Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
3) Iritan : kimia
4) Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
5) Emosional : takut, cemas dan tegang
6) Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
(Suriadi, 2001 : 7)

3. TANDA DAN GEJALA


a. Stadium dini
Faktor hipersekresi yang lebih menonjol
1) Batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek
2) Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang
timbul
3) Whezing belum ada
4) Belum ada kelainan bentuk thorak
5) Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E
6) BGA belum patologis

Faktor spasme bronchiolus dan edema yang lebih dominan


1) Timbul sesak napas dengan atau tanpa sputum
2) Whezing
3) Ronchi basah bila terdapat hipersekresi
4) Penurunan tekanan parsial O2
b. Stadium lanjut/kronik
1) Batuk, ronchi
2) Sesak nafas berat dan dada seolah –olah tertekan
3) Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan
4) Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest)
5) Thorak seperti barel chest
6) Tampak tarikan otot sternokleidomastoideus
7) Sianosis
8) BGA Pa O2 kurang dari 80%
9) Ro paru terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler kanan dan
kiri
10) Hipokapnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik
(Halim Danukusumo, 2000, hal 218-229)
4. PATOFISIOLOGO / PATHWAYS

Spasme otot Sumbatan Edem Inflamasi


bronchus mukus a dinding bronchus

Mk : Tak efektif Obstruksi sal nafas Alveoli tertutup


bersihan ( bronchospasme )
jalan nafas
Hipoksemia Mk : Gg
Pertuka
ran gas

Penyempitan jalan Asidosis metabolik


Nafas

Peningkatan kerja Mk : Kurang pengetahuan


Pernafasan

Peningkatan kebut Penurunan


oksigen masukan oral

Hyperventilasi Mk : Perub nutrisi


kurang dari
kebutuhan tbh
Retensi CO2

Asidosis respiratorik
5. TANDA DAN GEJALA
a. Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan/tanpa stetoskop
b. Batuk produktif, sering pada malam hari
c. Nafas atau dada seperti tertekan, ekspirasi memanjang

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Spirometri
b. Uji provokasi bronkus
c. Pemeriksaan sputum
d. Pemeriksaan cosinofit total
Uji kulit
e. Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
f. Foto dada
g. Analisis gas darah

7. PENGKAJIAN
a. Awitan distres pernafasan tiba-tiba
1) Perpanjangan ekspirasi mengi
2) Penggunaan otot-otot aksesori
3) Perpendekan periode inpirasi
4) Sesak nafas
5) Restraksi interkostral dan esternal
6) Krekels
b. Bunyi nafas : mengi, menurun, tidak terdengar
c. Duduk dengan posisi tegak : bersandar kedepan
d. Diaforesis
e. Distensi vera leher
f. Sianosis : area sirkumoral, dasar kuku
g. Batuk keras, kering : batuk produktif sulit
h. Perubahan tingkat kesadaran
i. Hipokria
j. Hipotensi
k. Pulsus paradoksus > 10 mm
l. Dehidrasi
m. Peningkatan anseitas : takut menderita, takut mati
8. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN TIMBUL
a. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b.d bronkospasme : peningkatan
produksi sekret, sekresi tertahan, tebal, sekresi kental : penurunan
energi/kelemahan
b. Kerusakan pertukaran gas b.d gangguan suplai oksigen, kerusakan alveoli
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan masukan
oral
d. Kurang pengetahuan b.d kurang informasi/tidak mengenal sumber
informasi

9. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Bersikan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi
sekret.
1) kriteria hasil
a) mempertahankan jalan nafas pasien dengan bunyi nafas jelas/bersih
b) menunjukan perilaku untuk memperbaiki bersihkan jalan nafas,misalnya :
batuk efektif dan mengeluarkan secret.
2) intervensi
a) Auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas, mis; mengi, krekels,
ronki
b) Kaji/pantau frekuensi pernafasan
c) Catat adanya/derajat diespnea misalnya : gelisah, ansietas, distres
pernafasan, penggunaan otot bantu
d) kaji pasien untuk posisi yang nyaman (semi fowler)
e) pertahankan polusi lingkungan minimum
f) observasi karakteristik batuk,misalnya : menetap,batuk pendek,basah
g) tingkatkan masukan cairan sampai 3000ml/hari
h) berikan obat sesuai indikasi.
3) rasional
a) mengetahui bunyi nafas wheezing(mengi),krekels,ronki
b) mengetahui frekuensi pernafasan
c) mengetaui derajat diespnea
d) posisi semi fowler dapat mengurangi sesak nafas
e) menghindari polusi lingkungan
f) mengetahui karakteristik batuk
g) masukan cairan dapat mengurangi sesak nafas pasien
h) memberikan obat sesuai indikasi

b. Gangguan kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai


oksigen.
1) kriteria hasil
a) menunjukan perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan adekuat yang
rentang normal dan bebas gejala distress penafasan
b) berpartisipasi dalam program pengobatan dalam tingkat kemampuan
2) intervensi
a) kaji frekuensi,kedalaman pernafasan,catat penggunaan otot aksesori,nafas
bibir,ketidakmampuan bicara/berbincang.
b) tinggikan kepala tempat tidur / semi fowler.
c) dorong pengeluaran sputum
d) auskultasi bunyi nafas
e) awasi tingkat kesadaran
f) awasi tanda vital dan irama jantung
g) berikan oksigen sesuai indikasi.
3) rasional
a) mengetahui frekuensi,kedalaman nafas,catat penggunaan otot
aksesori,nafas bibir,ketidakmampuan bicara/berbincang.
b) semi fowler dapat mengurangi sesak.
c) untuk mengeluarkan sputum
d) mengetahui bunyi nafas.
e) mengetahui tingkat kesadaran pasien.
f) mengetahiu tanda-tanda vital dan irama jantung.
g) oksigen dapat menguangi sesak nafas pasien.

c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.


1) Kriteria hasil
a) menunjukan peningkatan berat badan.
b) menunjukan perilaku/perubahan pada hidup untuk meningkatkan
dan/mempertahankan berat badan yang ideal.
2) intervensi
a) kaji kebiasaan diet,masukan oral,catat derajat kesulitan makan.
b) evaluasi BAB.
c) auskultasi bunyi usus
d) berikan perawatan oral sering,buang secret.
e) dorong pasien untuk istirahat.
f) anjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering.
g) hindari makanan penghasil gas dan minuman karbonat.
h) hindari makanan yang sangat panas/ dingin.
i) timbang berat badan pasien.
3) rasional.
a) mengetahui kebiasaan diet, masukan oral
b) mengetahui hasil BAB.
c) mengetahui bunyi usus pasien.
d) untuk membersikan mulut pasien agar merasa lebih nyaman.
e) agar pasien beristirahat.
f) makan sedikit tapi sering dapat memeuhi kebutuhan pasien.
g) makanan penghasil gas dan minuman berkarbonat dapat mengembungkan
perut pasien.
h) makanan yang panas dan dingin dapat merusak mulut pasien maupun
lambung pasien.
i) mengetahui berat badan pasien.

d. Kurang pengetahuan nerhubungan dengan kurang informasi / tidak mengenal


informasi.
1) Kriteria hasil
a) menyatakan pemahaman kondisi/proses penyakit dan tindakan.
b) mengidentifikasi hubungan tanda/gejala
c) melakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam program
pengobatan.
2) intervensi
a) jelaskan proses penyakit kepada pasien maupun keluarga pasien.
b) instruksikan untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif.
c) diskusikan tentang obat yang digunakan,efek samping,dan reaksi yang
tidak diinginkan.
d) tekankan pentingnya perawatan oral/kebersihan gigi.
e) beritahu efek bahaya merokok kepada pasien.
f) berikan informasi tentang pembatasan aktivitas.
3) Rasional
a) agar pasien mengerti tentang penyakit yang di derita pasien.
b) agar pasien mengerti cara latihan nafas dan batuk efektif.
c) agar pasien mengerti obat yang digunakan.
d) agar pasien mengerti perawatan oral.
e) agar pasien tidak / berhenti merokok.
f) agar pasien mengerti untuk membatasi aktivitasnya.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S
DENGAN ASMA BRONKIAL DI RUANG YOSEPH
RS PALANG BIRU GOMBONG

I. PENGKAJIAN

Tanggal / jam MRS : 29 Januari 2012, pukul 13.50 WIB


Ruang : Yoseph
No.Register : -
Dx.Medis : Asma Bronkial
Tanggal Pengkajian : 31 Januari 2012. Pukul 09.00 WIB

II. IDENTITAS KLIEN


Nama : Tn.S
Umur : 44 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : islam
Suku / bangsa : jawa
Bahasa : jawa , Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : tani
Status : sudah menikah
Alamat : Pohkumbang,Karanganyar
Penanggung jawab :
Nama : Ny.T
Alamat : Pohkumbang,Karanganyar
Hubungan dengan klien : istri

III. RIWAYAT PENYAKIT


1. Keluhan Utama
Klien mengeluh dadanya sesak dan batuk.

2. Riwayat penyakit sekarang


pasien datang dari IGD dengan keluhan dadanya sesak dan batuk,pasien juga
mengatakan tubuhnya lemas.
3. Riwayat penyakit dahulu
sejak dulu pernah mengalami alergi terhadap asap dan debu yang berkelebihan

4. Diagnosa medik pada saat masuk RS,pemeriksaan penunjang,tindakan yang telah


dilakukan.

Diagnosa medis : Asma Bronkial


Pemeriksaan penunjang : -
Tindakan yg telah dilakukan : infus D5% + Aminophilin 20tpm

IV. PENGKAJIAN SAAT INI


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Apabila sakit,klien segera berobat ke Rumah Sakit/puskesmas

2. Pola nutrisi / metabolik


Program diit RS : bubur kasar

Intake makanan :
Sebelum sakit : 3x sehari,makan habis 1 porsi,sayur,lauk pauk
Selama sakit : 3x sehari makan habis 3 – 4sendok sayur,laukpauk

Intake cairan :
Sebelum sakit : 5 - 7 gelas sehari,air putih
Selama sakit : 3 – 4 gelas sehari, air putih

3. Pola eliminasi
a. Buang air besar :
Sebelum sakit : 1x sehari, warna kuning
Selama sakit : 1x sehari, warna kuning.

b. Buang air kecil :


Sebelum sakit : 6-7x sehari,warna kuning.
selama sakit : 3 – 4x sehari, warna kuning,tidak terpasang DC

4. pola aktivitas dan latihan


Sebelum sakit :
KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI 0 1 2 3 4
MAKAN/MINUM V
MANDI V
TOILETING V
BERPAKAIAN V
MOBILITAS DITEMPAT TIDUR V
BERPINDAH V
AMBULASI / ROM V
Ket :
0 =mandiri.
1 =alat bantu.
2 =dibantu oranglain.
3 =dibantu orang lain dan alat.
4 =tergantung total .
Selama sakit :
KEMAMPUAN PERAWATAN DIRI 0 1 2 3 4
MAKAN/MINUM V
MANDI V
TOILETING V
BERPAKAIAN V
MOBILITAS DITEMPAT TIDUR V
BERPINDAH V
AMBULASI / ROM V
Ket :
0 =mandiri.
1 =alat bantu.
2 =dibantu oranglain.
3 =dibantu orang lain dan alat.
4 =tergantung total .

5. Pola tidur dan istirahat


Lama tidur siang 2 jam.
Lama tidur malam 7 jam.
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan tidurnya.

6. Pola persepsual
Penglihatan : pandangan masih baik,tidak menggunakan alat bantu
Pendengaran : pendengaran masih baik,tidak menggunakan alat bantu
Pengecapan : pengecapan masih berfungsi dengan baik.

7. Pola persepsi diri.


Pasien yakin penyakitnya akan sembuh.

8. Pola Seksualitas Dan Reproduksi


Pasien sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak.

9. Pola Peran Hubungan


pasien sebagai kepala keluarga ,dan mempunyai hubungan baik dengan
keluarganya.

10. Pola management koping - stress


Pasien mengatakan apabila ada masalah selalu dibicarakan dengan keluarganya.

11. Sistem Nilai Dan Kepercayaan


pasien beraga islam dan selalu berdo’a untuk kesembuhannya.

V. PEMERIKSAAN FISIK

1. Kesadaran : compos metis


2. Tanda-tanda vital :
TD :110 / 70 mmHg,
N : 105 x/menit
RR : 30x/menit
S : 36,8ᵒC
3. Kepala : bentuk mesochepal, rambut hitam , tidak ada lesi pada kepala,
keadaan rambut pasien juga bagus, tidak rontok, tidak ada benjolan.

4. Mata : mata klien simetris, mata tidak bengkak,tidak memakai alat


bantu penglihatan.

5. Hidung : ada septum,


ada cuping hidung
terpasang slang oksigen 2 liter

6. Telinga : ada serumen


fungsi pendengaran masih baik.

7. Mulut : gigi klien bersih


warna bibir pucat
mukosa bibir kering.

8. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

9. Thorak : payudara : simetris, tidak ada benjolan


jantung :saat dilakukan auskultasi jantung di dapatkan S1
< S2

10. abdomen
I : bentuk simetris,tidak ada lesi
A : terdengar bising usus 12x / menit
P : terdengar bunyi timpani.
P : tidak ada nyeri tekan pada 4 kuadran

11. Paru – paru


I : bentuk simetris,tetapi saat klien bernafas klien terlihat
pengembangan dada yang tidak simetris.
A : terdapat bunyi wheezing(mengi)
P : bunyi pekak,menunjukan adanya penumpukan secret.
P : saat dilakukan palpasi taktil fremitus dapat terasa getaran
yang berat.

12. genetalia : laki-laki


tidak terpasang dower cateter (DC)
13. punggung : tidak ada lesi/jejes pada punggung
14. ekstimitas : atas : tangan kanan terpasang infus D5% 20tpm +
aminophilin
bawah : tidak ada edema

VI. PROGRAM TERAPI (31 Januari 2012)


- Infus D5% + aminophilin 20 tpm
- Oral Ambroxol : 3x1 (30mg)
- Injeksi dexametason : 3x1 (5mg)
- Injeksi ranitidine : 3x1 (50mg)
- Injeksi cefotaxime :3x1 (gr)

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG (30 januari 2012, pukul 13.00)


Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Keterangan

Gula Darah
Sewaktu 94 <200 mg/dl
Kimia
Creatinin 0.9 0,7 – 1,2 mg/dl
Hemoglobin 15,0 L = 13,6 gr%
P = 12 - 14
Jumlah lekosit 4.100 4.000– 11.000 /mmk

VII. ANALISA DATA


NO. DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS : - Pasien mengatakan -peningkatan -bersihkan jalan


dadanya sesak produksi sekret nafas tidak
- Klien mengatakan efektif.
dirinya menderita batuk
yang disertai dahak yang
kental
DO : TD : 110/70mmHg
S : 36,8ᵒC
N : 105x / menit
RR : 30x / menit
- Pasien terlihat sesak

2 DS : - klien mengatakan -gangguan -gangguan


sesak suplai oksigen kerusakan
pertukaran gas.
DO : terpasang oksigen 2
liter
3 DS : - klien mengatakan -Anoreksia. -perubahan
tidak nafsu makan. nutrisi kuang
- Klien mengatakan dari kebutuhan
makan hanya habis 3 – 4 tubuh.
sendok.
- Klien mengatakan
minum hanya habis 3 – 4
gelas sehari
DO : - makanan tidak habis.

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret.
2. Gangguan kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai oksigen.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
IX. INTERVENSI KEPERAWATAN

NO. DX.KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1 Bersihkan jalan nafas Setelah dilkukan -auskultasi - mengetahui
tidak efektif tind.kep slama bunyi nafas adanya bunyi
berhubungan dengan 3x24jam,dhrapkan wheezing.ronki
klien : - kaji
peningkatan produksi
-klien merasa frekuensi
secret,ditandai dengan nyaman pernafasan - mengetahui
: DS : -klen -sesak nafas frekuensi pernafasan
mengatakan dadanya berkurang/hilang - posisikan
sesak. -mukus berkurang pasien semi
DO: - -tidak terdapat fowler. - semi fowler dapat
TD=110/70mmHg bunyi wheezing mengurangi sesak
-tidak ada cuping - berikan obat
S = 36,8 C
hidung sesuai indikasi
N = 105x/menit - untuk mengurangi
RR= 30x/ menit - observasi sesak
karakteristik
batuk
- mengetahui
karakteristik batuk.
2 Gangguan kerusakan Setelah dilkukan -kaji frekuensi -mengetahui
tind.kep slama kedalaman frekuensi,kedalaman
pertukaran gas
3x24jam,dihrpkan pernafasan pernafasan
berhubungan dengan Klien bernafas
dengan - atur posisi
gangguan suplai
baik,dengan semi fowler - semi fowler dapat
oksigen.ditandai kriteria hasil: mengurangi sesak
-klien tidak - dorong
dengan :
menggunakan pengeluaran - untuk
DS: klien mengatakan oksigen sputum mengeluarkan
- klien tidak sesak sputum
sesak
lagi - auskultasi
DO: terpasang oksigen bunyi nafas - mengetahui bunyi
nafas
2 liter
- observasi
tanda-tanda - mengetahui tanda-
vital dan tanda vital pasien
irama jantung dan irama jantung
pasien
- berikan
oksigen sesuai - terapi oksigen
indikasi dapat mengurangi
sesak
3 Perubahan nutrisi Setelah dilkukan -auskultasi -mengetahui bunyi
tind.kep slama bunyi usus usus
kurang dari kebutuhan
3x24jam,dihrapkn
tubuh berhubungan Nutrisi pasien - kaji - mengetahui
terpenuhi,dengan kebiasaan diet kebiasaan diet
dengan anoreksia.
kriteria hasil:
Ditandai dengan: -nutrisi pasien - anjurkan - makan sedikit tapi
terpenuhi pasien untuk sering dapat
DS: pasien
- nafsu makan makan sedikit menambah nutrisi
mengatakan tidak pasien bertambah tapi sering pasien
- berat badan
nafsu makan.
pasien bertambah - hindari - makanan yang
-pasien mengatakan makanan yang merangsang dapat
Merangsang memberukan rasa
makan hanya habis 3-4
sakit pada perut.
sendok saja -timbang berat
badan pasien -mengetahui berat
DO: makanan tidak
badan pasien
habis
X. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO.DIAGNO HARI/TGL/J IMPLEMENTASI EVALUAS PARA


SA AM I RESPON F
1 Selasa,31/1/2 - mengkaji keadaan umum pasien. - Pasien
012 terlihat
09.00 - mengkaji frekuensi pernafasan sesak
1
- mengauskultasi bunyi paru -RR =
09.05 30x/menit
- memposisikan pasien semi fowler
1 -Terdengar
09.10 - memonitor oksigen pasien bunyi
wheezing
1,2 -pasien
09.15 - mengauskultasi bunyi usus mnegatakan
lebih
2 - mengkaji kebiasaan diet(masukan nyaman
09.20 oral) -terpasang
oksigen 2
- menganjurkan pasien untuk makan liter,
sedikit tapi sering.
2 -terdengar
10.00 - menganjurkan pasien untuk tidak bising usus
makan makanan yang
merangsang(pedas,panas,dingin) -pasien
3 tidak nafsu
10.05 - menimbang berat badan pasien. makan

3 - mengukur tanda-tanda vital pasien -pasien mau


10.10 melakukann
ya

3
10.15 -pasien
mengerti
dan mau
melakukann
ya

3
10.20 -berat
badan
2 pasien 58kg
11.00
-
TD=110/70
S = 36,8 C
N
=105x/mnit
RR= 30x/
menit

1 Rabu,1/2/201 -mengkaji keadaan umum pasien -pasien


2 terlihat
07.00 -mengkaji frekuensi pernafasan lebih
1 tenang
08.00 - memberikan obat -
ambroxol(oral),inj.cefotaxime,ranitid RR=25x/m
1,2,3 ine(IV) nit

08.05 - memonitor oksigen pasien -pasien mau


diberi obat
2
-mengkaji masukan oral
08.10 -masien
masih
menggunak
3 - mengukur tanda-tanda vital pasien an oksigen
08.15
-pasien
mengatakan
mulai nafsu
2 - menganjurkan pasien untuk makan
11.00 istirahat -
TD=110/70
S = 36,8 C
N
=98x/mnit
2 RR= 25x/
11.05 menit

-pasien
beristirahat
1 Kamis,2/2/20 -mengkaji keadaan umum pasien -pasien
12 mengatakan
21.00 sesaknya
- memonitor oksigen berkurang
2 - pasien
21.05 tidak
- mengkaji frekuensi pernafasan menggunak
an slang
1,2 - memberikan obat cefotaxime(IV) oksigen
21.10 -
- menganjurkan pasien untuk RR=23x/m
3 istirahat kembali nit
23.00
- masien
2 - mengukur tanda-tanda vital pasien mau diberi
23.05 obat

-pasien mau
- mengkaji masukan oral istirahat
2 dan tidur
05.00 kembali

-
TD=110/80
3 - menimbang berat badan pasien S= 36,5C
06.30 RR=23x/m
nit
N=
95x/mnit

- pasien
3 menhatakan
06.35 mulai nafsu
makan,habi
s ½ porsi

-berat
badan
pasien
58,2kg
XI. CATATAN PERKEMBANGAN

TANGGAL/JAM NO.DX.KEP CATATAN PARAF


PERKEMBANGAN
31/1/2012 1 S = pasien mengatakan masih
14.00 sesak nafas
O = pasien terlihat
sesak,RR=30x/menit
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
keperawatan

S = pasien mengatakan sesak


14.00 2 O = pasien menggunakan
oksigen
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
keperawatan
S = pasien mengatakan tidak
14.00 3 nafsu makan
O = pasien masih terlihat
lemas,makanan tidak habis
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
keperawatan

1/2/1012 1 S = pasien mengatakan


14.00 sesaknya berkurang
O = pasien terlihat lebih
tenang,RR=25x/menit
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi
keperawatan

14.00 2 S = pasien mengatakan


sesaknya berkurang
O = pasien masih
menggunakan oksigen
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi
keperawatan
14.00 3 S = pasien mengatakanmulai
nafsu makan
O = makanan habis ¼ porsi
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi
keperawatan
2/2/2012 1 S = pasien
07.00 mengatakansesaknya
berkurang
O = pasien terlihat lebih
tenang,RR=24x/menit
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi
keperawatan
07.00 2 S = pasien
mengatakansesaknya
berkurang ,sudah lebih
nyaman
O = pasien tidak
menggunakan oksigen
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi
keperawatan
07.00 3 S = pasien mengatakan mulai
nafsu makan kembali
O = pasien makan habis ½
porsi
A = masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan intervensi
keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

http://stikeskusumahusada.ac.id/images/file/40.pdf diakses pada


tanggal 13 Oktober 2018 jam 11:00 WIB
Arif Mansyoer(1999). Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jilid I.
Media Acsulapius. FKUI. Jakarta.

Heru Sundaru(2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga.
BalaiPenerbit FKUI. Jakarta.

Hudack&gallo(1997). Keperawatan Kritis Edisi VI Vol I. Jakarta. EGC.

Doenges, EM(2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta. EGC.

Tucker, SM(1998). Standar Perawatan Pasien. Jakarta. EGC.

http://ariebencolenk.blogspot.com/2012/02/askep-asma-bronkial.html
diakses pada tanggal 13 Oktober 2018 jam 11:10 WIB
Judith M.Wilkinson,2007,Diagnosis keperawatan dengan intervensi
NIC dan Kriteria hasil NOC
NANDA,2001-2002,Diagnosis keperawatan Nanda,Yogyakarta;UGM

Vous aimerez peut-être aussi