Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TAHUN 2017
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 1112101000009
1438 H/ 2017 M
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Skripsi, 12 Juni 2017
Ayu Sariyani Harahap, NIM : 1112101000009
GAMBARAN BAURAN PEMASARAN LAYANAN MEDICAL CHECK UP
(MCU) RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH TAMAN PURING TAHUN 2017
xviii + (137) halaman, (4) tabel, (3) bagan, (10) lampiran
ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran product: alat dan jenis
pemeriksaan yang belum lengkap, belum ada ruang tunggu khusus layanan MCU
belum ada produk unggulan dan merek yang berbeda dengan RS lainnya serta
pertugas yang kurang informatif dan teknis pelayanan yang kurang baik. Place:
Lokasi layanan MCU yang kurang strategis. Price: Tarif yang sudah bertahun-tahun
tidak direvisi. Promotion: Kurangnya informasi mengenai layanan MCU pada media
promosi website dan media sosial.
ABSTRACT
Results from this research showed that marketing mix of product contains the
following problem: incompleteness in tools and types of examination, lack of waiting
room for patients in MCU care, lack of novelty product compared to other hospital
and uninformative officer with below average service. Problem in places aspect are:
MCU care position that is not strategic. Problem for places aspect are: price that have
yet to be updated for years. Problem for promotion aspect are: inadequate
information for MCU care in promotional website and social media.
1. Skripsi ini merupakan hasil kuya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai
J. Jika dikomudian hari terbukti bahwakarya ini bukan hasil karya asti saya atau
merupakan tindakan plagiarisme dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Iknu Kesehatan Universitas Islam
Penguji I
~
Riastuti Kusuma Wardani, MKM
NIP. 19800516 2009012 005
Penguji II
KATA PENGANTAR
Pengasih dan Maha Penyayang atas Rahmat, Karunia dan Ridho-Nya sehingga
akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam yang
mahasiswa atau peneliti lain, Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif
Puring.
doa, bimbingan, motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat terus menimba ilmu,
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis sangat bersyukur dan mengucapkan
3. Prof. Dr. Arif Sumantri, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
4. Ibu Fajar Ariyanti, M. Kes, Ph.D selaku Kepala Program Studi Kesehatan
Jakarta
5. Bapak dr. Yuli Prapancha Satar, MARS selaku dosen pembimbing I yang telah
6. Bapak Dr. M. Farid Hamzens M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah
7. Segenap bapak/ ibu dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis. Terima kasih
8. dr. Nahari, SPA selaku direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring
10. dr. Hasto selaku Kepala Unit MCU Rumah Sakit Muhammadiyah Taman
Puring
11. Bapak Feri Gustami, MM selaku bagian Manajemen Keuangan Rumah Sakit
Kesehatan). Terimakasih banyak atas kebersamaan dan suka duka yang tak
13. Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Hanya Allah yang
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan tidak
luput dari kesalahan/ kekurangan baik pada isi maupun penulisan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk menyempurnakan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak.
COVER ........................................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
C. Pertanyaan Penelitian.............................................................................. 7
2. Tujuan Khusus............................................................................... 7
A. Rumah Sakit............................................................................................ 9
1. Product .............................................................................................. 14
2. Place ................................................................................................... 19
3. Price ................................................................................................... 24
4. Promotion........................................................................................... 27
D. Product ................................................................................................. 48
E. Place ..................................................................................................... 60
F. Price...................................................................................................... 63
G. Promotion ............................................................................................. 67
BAB VIPEMBAHASAN................................................................................ 70
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana pelayanan kesehatan yang
dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta. Pada dasarnya rumah sakit
memerlukan rawat inap, rawat jalan, maupun kontrol kesehatan. Tugas rumah sakit
rumah sakit dengan sifat profit oriented, membuat rumah sakit sadar untuk
dihasilkannya.
rumah sakit dalam meningkatkan jumlah pemakai jasa rumah sakit. Persaingan ini
menuntut pihak manajemen harus membuat suatu konsep rencana pemasaran yang
berorientasi kepada konsumen sehingga rumah sakit tersebut akan mempunyai suatu
jasa secara bebas (Kotler dan Keller, 2009). Oleh sebab itu, adanya perancangan
kebutuhan dan keinginan konsumen (Kotler dan Keller, 2009). Strategi pemasaran
yang paling universal dan telah banyak dikembangkan adalah bauran pemasaran
Setiap kabupaten atau kota di Indonesia, menjamur dan berdiri rumah sakit
baik itu rumah sakit swasta maupun pemerintah. Seiring kebutuhan, sejak tahun 2012
jumlah rumah sakit di Indonesia telah berkembang pesat, baik rumah sakit umum
maupun rumah sakit khusus. Dari tahun 2012 sampai dengan 2014, jumlah rumah
sakit meningkat dari 1721 menjadi 2.406 layanan pada tahun 2014 (Profil Data
Saat ini diketahui bahwa jumlah rumah sakit di provinsi Banten sebanyak 77
layanan pada tahun 2013 (Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Banten Tahun
2013). Banyaknya rumah sakit pada suatu daerah akan memicu terjadinya
persaingan. Persaingan yang semakin ketat mendorong rumah sakit baik swasta
suatu produk yang ada di rumah sakit kepada khalayak luas. Konsumen memiliki hak
untuk memilih apa yang diinginkannya, dilihat dari berbagai kebutuhan konsumen
tersebut dengan adanya pemasaran maka konsumen bisa lebih mengetahui produk
dituntut untuk harus mampu mengetahui apa yang menyebabkan timbul minat dari
konsumen pada produk tertentu. Pimpinan rumah sakit harus peka terhadap
keuntungan dan meningkatkan jumlah kunjungan serta akan membuat rumah sakit
dan harapan pasar sasaran, ketepatan dalam penetapan tarif, komunikasi dalam
Salah satu rumah sakit yang memiliki strategi pemasaran adalah Rumah Sakit
yang terletak di Jalan Gandaria I, No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. RS ini
memiliki visi “Menjadi rumah sakit berkualitas dan terpercaya di Jakarta dengan
tiga tahun terakhir. Tahun 2014 terdapat 56.163 kunjungan. Pada tahun 2015 terjadi
2016 terjadi penurunan kembali, yaitu 50.800. kunjungan (Rekam Medis RSMTP).
tersebut, yang mengalami penurunan setiap tahunnya dan tidak pernah mendekati
target adalah layanan medical check up (MCU). Pada tahun 2014 berjumlah 264
kunjungan, tahun 2015 berjumlah 257 kunjungan, dan pada tahun 2016 berjumlah
171 kunjungan, sedangkan total target berjumlah 1000 kunjungan (Rekam Medis
RSMTP).
kunjungan pasien layanan MCU setiap tahunnya selama tiga tahun terakhir. Menurut
bahwa strategi pemasaran yang bermasalah. Hal ini juga dibenarkan oleh bagian
marketing bahwa strategi pemasaran selama ini belum berjalan optimal. Kemudian,
hal ini juga didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Kafa (2013) bahwa
terdapat pengaruh positif signifikan keputusan pasien dalam memilih jasa rumah
sakit terhadap bauran pemasaran. Kemudian, hasil penelitian Alaika (2014) juga
menyatakan bahwa ada hubungan antara bauran pemasaran dengan minat kunjungan
ulang pasien. Serta penelitian yang dilakukan Akbar, dkk (2012) juga menunjukkan
kesehatan.
tujuan dari suatu organisasi atau layanan akan susah untuk dicapai karena tujuan
yang bias dan rencana pencapaian yang tidak tepat sasaran (David, 2001). Dengan
demikian rumah sakit perlu mendesain program pemasaran agar produk mendapat
respon dari pasar sasaran. Karena itu perlu alat supaya program tersebut mencapai
sasaran. Alat disini adalah program yang bisa dikontrol oleh organisasi, alat tersebut
(2000) yaitu bauran pemasaran utama terdiri dari 4P yaitu product (produk), price
merupakan sebuah fungsi yang tidak berasal dari produk atau pelayanan itu sendiri,
namun juga berkaitan dengan bagaimana organisasi tersebut melayani pasien dan
reputasi yang diciptakan oleh rumah sakit, baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
strategi pemasaran yang ada cenderung kurang diaplikasikan secara optimal dan
fokus, karena banyaknya kendala dari faktor internal dan eksternal seperti, alat
pemeriksaan MCU yang belum lengkap, lokasi ruangan MCU yang kurang strategis,
dan informasi yang kurang lengkap pada media promosi sehingga pelaksanaan
B. Rumusan Masalah
penurunan jumlah kunjungan selama tiga tahun terakhir. Diketahui dari data kinerja
rawat jalan bahwa kunjungan pasien RSMTP mengalami penurunan semenjak tiga
tahun terakhir. Tahun 2014 terdapat 56.163 kunjungan. Pada tahun 2015 terjadi
tersebut, yang mengalami penurunan setiap tahunnya dan tidak pernah mendekati
target adalah layanan medical check up (MCU). Jumlah kunjungan layanan MCU
pada tahun 2014 berjumlah 264 kunjungan, tahun 2015 berjumlah 257 kunjungan,
dan pada tahun 2016 berjumlah 171 kunjungan, sedangkan total target berjumlah
1000 kunjungan.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa selama ini strategi pemasaran yang
ada di RSMTP cenderung kurang di aplikasikan secara optimal dan fokus, karena
banyaknya kendala dari faktor internal dan eksternal seperti, alat pemeriksaan MCU
yang belum lengkap, lokasi ruangan MCU yang kurang strategis dan informasi yang
kurang lengkap pada media promosi, sehingga pelaksanaan bauran pemasaran yang
kurang efektif.
Berdasarkan kondisi ini, rumah sakit perlu melakukan penelitian untuk
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
RSMTP.
2. Bagi peneliti
Hasil penelitian dapat menjadi suatu karya ilmiah umum yang dapat
mendalam, telaah dokumen dan observasi. Informan dalam penelitian ini yaitu
Kepala Bagian Marketing, Kepala Layanan Medical Check Up, Kepala Bagian
Anggaran dan Tarif serta tiga orang pasien. Pengolahan data dilakukan dengan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
pelayanan kesehatan, serta dapat dimanfaatkan untuk tenaga kesehatan dan penelitian
tentang pedoman organisasi rumah sakit umum, maka fungsi rumah sakit adalah :
berarti rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang cepat, akurat dan sesuai
masyarakat berpenghasilan rendah, bahkan yang tidak mampu baik dari segi waktu
1. Manajemen Pemasaran
2. Pemasaran
menurut AMA (Asosiasi Pemasaran Amerika) yang dikutip oleh Kotler dan
nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa arti pemasaran adalah untuk
mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa
dengan mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara yang lebih
efektif yaitu dengan merancang, menentukan harga promosi dan akhirnya bisa
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa arti pemasaran adalah untuk
mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa
dengan mengenali kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara yang lebih
efektif yaitu dengan merancang, menentukan harga promosi dan akhirnya bisa
C. Strategi Pemasaran
(Sabarguna, 2004).
lebih jelas dan terarah dalam rangka pembuatan program yang akan dijalankan.
2002).
Strategi pemasaran adalah langkah-langkah taktis dalam memenuhi situasi
Pengertian sederhana ini dapat dipahami dari penjelasan Berry dan Wilson
Aspek – aspek strategi pemasaran dapat disimpulkan dari apa yang telah
disebutkan oleh Berry dan Wilson (2001), Kotler dan Keller (2006), adalah
sebagai berikut :
1. Misi
2. Tujuan
4. Target pasar
5. Penentuan Posisi
6. Piramida Strategi
7. Bauran Pemasaran
8. Riset Pemasaran
seperti yang di ungkapkan di atas berhasil dengan baik untuk barang, tetapi
pemasaran jasa yaitu, orang (people), bukti fisik (physical evidence), proses
mix) adalah :
decision, maka variabel - variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan
sebagainya.
(Kotler, 2008).
Menurut teori Parasuraman, Zeithaml, dan Berry yang
yaitu :
indikator yaitu :
2) Kehandalan (reliability)
indikator yaitu :
pelayanan
pelayanan
pelayanan.
konsumen
konsumen
4) Jaminan (assurance)
indikator, yaitu :
5) Empati (empathy)
b. Kepedulian petugas
3) Pilihan
5) Merek (brand)
6) Kemasan
2000)
7) Ukuran
9) Jaminan
2. Place (Tempat)
menghasilkan penyederhanaan.
4) Menstabilkan harga
bagi perusahaan.
1) Lokasi
2) Saluran
3) Cakupan (Jangkauan)
4) Persediaan (Penyimpanan)
5) Transportasi
3. Harga (price)
atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah nilai yang konsumen
2. Menentukan permintaan
3. Memperkirakan biaya
oleh penjual.
perusahaan.
b) Memaksimalkan laba
a) Meningkatkan penjualan.
a) Menstabilkan harga
b) Menangkal persaingan.
ada 3 kemungkinan :
dipasaran.
1) Daftar harga
pesaing
b. Potongan harga
c. Harga terjangkau
3) Penghargaan
4) Jangka pembayaran
1. Jangka pendek
2. Jangka menengah
3. Jangka panjang
5) Syarat-syarat kredit
4. Promosi (promotion)
tentang suatu produk atau brand yang dijual. Kegiatan dalam promosi
yaitu:
besar dari suatu produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau
perdagangan tersebut.
3) Penjualan Personal, kiat yang paling efektif dalam
E. Kerangka Teori
alat pemasaran taktis dan dapat dikendalikan produk, harga, distribusi, dan promosi
Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari kerangka teori
Kotler (2000), yang menyatakan bahwa unsur utama bauran pemasaran adalah 4P
yaitu product, place, price, promotion serta masing masing sub variabelnya.
BAURAN
PEMASARAN
PRODUCT PLACE
- Kualitas - Saluran
- Keistimewaan - Liputan
- Pilihan PRICE PROMOTION - Lokasi
- Gaya - Persediaan
- Merek - Daftar harga - Periklanan - Transportasi
- Kemasan - Potongan - Penjualan
- Ukuran - Penghargaan tatap muka
- Pelayanan - Jangka - Promosi
- Jaminan pembayaran penjualan
- Syarat-syarat - Publikasi
kredit
A. Kerangka Konsep
mengacu pada teori bauran pemasaran 4P Philip Kotler (2000) yaitu 4P (product,
yang diambil merupakan variabel yang dianggap penting dan sesuai serta dapat
Menurut (Kotler, 2000) variabel product mempunyai sub variabel yang terdiri
dari kualitas, keunggulan, pilihan, gaya, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, dan
jaminan. Namun, pada penelitian ini sub variabel yang diteliti terdiri dari kualitas,
keunggulan, merek, dan jaminan. Karena berdasarkan hasil wawancara bahwa sub
variabel yang tidak diteliti karena sudah terjelaskan oleh sub variabel yang lain dan
ada juga sub variabel yang tidak dimiliki oleh rumah sakit.
Menurut (Kotler, 2000) variabel place mempunyai sub variabel yang terdiri
dari saluran, liputan, lokasi, persediaan, transportasi. Namun, pada penelitian ini sub
variabel yang diteliti terdiri dari lokasi dan transportasi. Karena berdasarkan hasil
wawancara bahwa sub variabel yang tidak diteliti karena sudah terjelaskan oleh sub
variabel yang lain dan ada juga sub variabel yang tidak dimiliki oleh rumah sakit.
Menurut (Kotler, 2000) variabel price mempunyai sub variabel yang terdiri
Namun, pada penelitian ini sub variabel yang diteliti terdiri dari daftar harga. Karena
berdasarkan hasil wawancara bahwa sub variabel yang tidak diteliti karena sudah
terjelaskan oleh sub variabel yang lain dan ada juga sub variabel yang tidak dimiliki
terdiri dari periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan publikasi.
Namun, pada penelitian ini sub variabel yang diteliti terdiri dari promosi penjualan
dan penjualan tatap muka. Karena berdasarkan hasil wawancara bahwa sub variabel
BAURAN
PEMASARAN
PRODUCT PLACE
- Kualitas - Lokasi
- Keunggulan - Transportasi
- Merek PRICE PROMOTION
- Jaminan
- Daftar harga - Penjualan
tatap muka
- Promosi
penjualan
B. Definisi Istilah
Tabel 3.1.
Definisi Istilah
No Istilah Definisi
tempat tujuan.
11 Daftar harga Suatu uraian harga pelayanan di layanan MCU yang telah
METODELOGI PENELITAN
A. Jenis Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa gambaran dan kata-kata tertulis atau lisan dari
kualitatif dengan tujuan ingin mendapatkan data yang mendalam mengenai bauran
Taman Puring yang terletak di Jalan Gandaria I, No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan. Pengumpulan data mulai dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017.
C. Informan penelitian
tertentu yang dibuat sendiri oleh peneliti, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
jumlah ini diharapkan memberikan informasi yang lengkap dan memadai (adequacy
and appropiateness). Sumber informasi lain didapat dari data sekunder berupa telaah
Informan Penelitian
TOTAL 6 orang
D. Instrumen Penelitian
sendiri. Namun, penelitian ini juga menggunakan instrumen bantu berupa pedoman
wawancara, pedoman observasi dan telaah dokumen. Selain itu, peneliti juga
menggunakan alat bantu berupa alat tulis, kamera untuk pengambilan gambar dan
E. Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari informan, dan
2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan dari dokumen yang dimiliki
oleh RSMTP
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif ini yaitu :
1. Wawancara Mendalam
2. Observasi
3. Telaah Dokumen
pendukung pada penelitian ini yang terdapat pada kerangka konsep. Matriks dibuat
lapangan.
H. Penyajian Data
Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk narasi dan dilengkapi dengan
matriks tiangulasi data. Penyajian data (display data) dimasudkan agar lebih
mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau
bagianbagian tertentu dari data penelitian. Hal ini merupakan pengorganisasian data
kedalam suatu bentuk tertentu sehingga kelihatan jelas sosoknya lebih utuh. Data-
kelompoknya dan disusun sesuai dengan katagori yang sejenis untuk ditampilkan
sementara diperoleh pada waktu data direduksi. Dengan mendisplaykan data, maka
akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
1. Triangulasi Data
1) Triangulasi Sumber
2) Triangulasi Metode
2. Realibilitas Data
transkrip wawancara.
BAB V
HASIL PENELITIAN
Kebayoran Baru oleh pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 1952 telah
Persalinan. Pada tahun 1969 resmilah berdiri Balai Kesehatan Ibu dan Anak
Dikarenakan adanya keterbatasan pada saat itu, antara tahun 1986 hingga
Yayasan RS Islam Jakarta (dalam hal ini RS Islam Cempaka Putih). BKIA ini
Puring.
meningkat pada tahun 1999 RBM Taman Puring mendapat ijin operasional
pada 2005 RSB Muhammadiyah Taman Puring mampu memperluas lahan dan
40
Tekad, ikhtiar dan kerja sama keluarga besar Pimpinan Cabang
Puring. Lalu pada Oktober 2012, RSIA Muhammadiyah Taman Puring telah
Visi
Misi
unggulan.
41
c. Produk dan Layanan
diantaranya:
1) Pelayanan 24 Jam
ini terdiri dari pelayanan UGD/ Poli Umum, kamar bersalin, Ambulance,
3) Fasilitas Perawatan
Terdiri dari kelas perawatan VIP (Asy Syifa), VIP B (Marwah), Kelas I
Kelas Paket Kiriman Bidan (Al Munawaroh), HCU (High Care Layanan)
4) Fasilitas Penunjang
42
senam nifas, senam diabetes, pijat dan spa bayi, Deteksi Dini
5) Fasilitas Diagnosis
dan keinginan yang belum terpenuhi dari klien baik internal maupun eksternal serta
perantara pemilik Rumah Sakit dan manajemen agar semua sumber daya dan fasilitas
sasaran promosi produk yang paling baik untuk dilayani, serta mewujudkan produk
a. Falsafah
43
b. Tugas dan Fungsi
3) Mencari data dan memetakan pangsa pasar dari Rumah Sakit yang akan
dimulai dari sekitar Rumah Sakit dengan jarak radius 1 Km, 2 Km, dan
maupun secara tidak langsung baik untuk layana Rawat Jalan, Rawat
44
pasar sebagai dasar pembuatan brosur / media publikasi / sosialisasi
12) Bekerjasama dengan berbagai media baik lokal maupun nasional, cetak
Visi
secara finansial dan berdasarkan kode etik kesehatan yang berdasarkan pada
45
Misi
tinggi
Bagan 5.1
DIREKTUR
dr. Nahari Arifin, Sp.A
MARKETING
Febrina Shinta Perdani, ST., MM
Fasilitas
46
1 set personal komputer
lainnya
1 line telepon
S2 Marketing
C. Karakteristik Informan
Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 (enam) orang yang terdiri dari 1
(satu) kepala bagian marketing, 1 (satu) kepala bagian keuangan dan perencanaan,
kepala bagian layanan Medical Check Up (MCU), 3 (tiga) dari informan lainnya
Tabel 5.1
Jenis
Informan Jabatan Pendidikan
Kelamin
Informan A Kepala Bagian Marketing Perempuan S2 Manajemen
S2 Manajemen
Informan C Kepala Bagian Anggaran dan Laki-laki
Tarif Keuangan
47
Tabel 5.2
D. PRODUCT
Produk yang diberikan oleh layanan medical check up (MCU) di RSMTP adalah
serangkaian pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter umum dan dokter
yang terdapat di daalam brosur yaitu paket eksekutif, paket seleksi pegawai, paket
anak-anak, paket khusus wanita dan paket baby sitter. Paket- paket tersebut berisi
pemeriksaan medical check up yang dimulai dengan tanya jawab dan pemeriksaan
tubuh oleh dokter) atau yang dikenal dengan istilah anamnesa. Kemudian,
dilanjutkan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter umum, dokter gigi, dan dokter
(baik pemeriksaan darah, urine dan feces), rontgen dada, EKG, USG abdomen, bagi
wanita ditambah pemeriksaan USG intip dan pap smear. Namun, RSMTP belum
mempunyai alat treadmill jantung dan pemeriksaan mamografi. Hal ini sesuai dengan
“Di brosur MCU ada paket seperti paket eksekutif, paket seleksi pegawai, paket
anak-anak, paket khusus wanita, paket baby sitter dan paket pra nikah. Paket-
paket itu berisi pemeriksaan medical check up yang dimulai dengan anamnesa,
48
pemeriksaan dilakukan oleh dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan tambahan berupa laboratorium
(baik pemeriksaan darah, urine dan feces), rontgen dada, EKG, USG abdomen,
dan bagi wanita pemeriksaan ditambah dengan USG intip dan pap smear. Tapi
kita belum punya alat treadmill yang untuk jantung dan pemeriksaan
mamografi.” (Informan B)
Layanan MCU RSMTP juga melayani permintaan yang tidak sesuai dengan
paket, yaitu pelayanan pemeriksaan yang hanya dibutuhkan pasien atau permintaan
dari perusahaan rekanan. Pernyataan ini sesuai dengan yang dikatakan oleh informan
berikut :
“Produk MCU kita selama ini mengikutin paket yang ada di RSMTP, cuma tidak
menutup kemungkinan kalau misalnya klien, atau perusahan rekanan yang
punya permintaan paket sendiri atau pemeriksaan sendiri, kita membuat
harganya terus kita berikan harga penawaran dari RS ke mereka.” (Informan
A)
Hal ini juga didukung dengan hasil observasi bahwa terdapat brosur layanan
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti maka dapat
disimpulkan bahwa produk yang ada di layanan MCU yaitu paket – paket yang
erdapat di dalam brosur yaitu paket eksekutif, paket seleksi pegawai, paket anak-
anak, paket khusus wanita dan paket baby sitter. Paket- paket tersebut berisi
dilakukan oleh dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis seta dilanjutkan
feces), rontgen dada, EKG, USG abdomen dan bagi wanita pemeriksaan ditambah
dengan pap smear dan USG intip. Masih perlu adanya penambahan pemeriksaan
mamografi dan alat treadmill jantung. Namun, tidak hanya fokus dengan paket paket
49
yang ada, layanan MCU juga melayani paket yang sesuai dengan permintaan dari
konsumen.
Pada penelitian ini ada beberapa sub variabel produk yang akan dibahas yaitu
1. Kualitas
Kualitas layanan memiliki lima dimensi yang terdiri dari tampilan fisik
b. Loket pelayanan
(tangible) diketahui bahwa dari hasil wawancara diperoleh bahwa pasien merasa
bahwa ruang tunggu, loket pelayanan sudah cukup baik , nyaman dan penampilan
petugas yang sudah rapi. Namun, belum adanya ruang tunggu khusus layanan MCU.
“Sejauh ini menurut aku bikin nyaman, tapi terkadang kalau pasiennya lagi
banyak memang terganggu ya berisik juga, terus ruang periksa sama kamar
mandinya juga bersih, cuma menurut aku kurang wangi saja” (Informan P1)
“Ruang tunggunya nyaman tapi terkadang terlalu ramai jadi berisik ya, tidak
ada ruang tunggu khusus MCUnya juga, loket pelayanannnya juga sudah bagus
dan petugasnya juga rapi.” (Informan P3)
Hal ini juga didukung oleh hasil observasi yang ditemukan bahwa tersedia ruang
tunggu yang nyaman dilengkapi dengan TV dan AC. Namun, ruang tunggu tersebut
50
digunakan untuk berbagai pelayanan, bukan hanya ruang tunggu khusus layanan
MCU.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan peneliti, jika
disesuaikan dengan indikator diatas maka dapat disimpulkan bahwa kondisi ruang tunggu
MCU sudah nyaman, loket pelayanan sudah bagus dan petugas juga sudah berpenampilan
2) Kehandalan (reliability)
informatif dan komunikatif, kurang sigap dan kurang teliti, karena terjadi kesalahan
informasi saat di kasir serta prosedur dan teknis pelayanan yang kurang lancar
karena dokter yang tidak tepat waktu. Kemudian, kehandalan petugas dalam
“Ini juga bikin lama nunggu dokter, padahal aku masih ada kerjaan lagi,
lumayan lama nunggu dokternya” (Informan P1)
“Kalau pelayanannya cepat ya, cuma mungkin lebih ditingkatkan lagi, seperti
dokternya lebih tepat waktu. Sejauh ini baik-baik saja, pelayanannya
pemeriksaannya harus dengan seakurat mungkin.” (Informan P3)
51
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, jika disesuaikan dengan indikator
diatas, maka dapat dilihat dari kehandalan petugas bahwa petugas MCU masih kurang
informatif dan komunikatif, kurang sigap dan kurang teliti, dan teknis pelayanan
yang kurang lancar karena pasien merasa terlalu sering mondar-mandir dan dokter
yang tidak datang tepat waktu. Sehingga, kehandalan petugas dalam memberikan
yaitu :
keluhan, saran dan kritikan konsumen sudah direspon dengan baik, namun petugas
masih kurang profesional saat terjadi kesalahan komunikasi dengan petugas lainnya.
“Lumayan baik respon petugas terhadap keluhan, saran, dan kritik dari konsumen.
Tapi saya merasa petugas kurang profesional, karena saat terjadi kesalahan dikasir,
terjadi adu mulut antara petugas kasir dan dengan petugas layanan MCU didepan
saya.” (Informan P2)
“Petugas manajemen RSMTP merespon dengan baik terhadap keluhan, saran dan
kritik dari konsumen.” (Informan P3)
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti, jika disesuaikan dengan
indikator diatas diperoleh bahwa respon petugas pelayanan terhadap keluhan, saran dan
kritikan konsumen sudah cukup baik. Namun, petugas masih terlihat kurang profesional saat
4) Jaminan (assurance)
52
a. Kemampuan administrasi petugas pelayanan
sudah cukup baik, serta sosial petugas pelayanan yang sudah sopan dan hormat
“Menurut saya kemampuan petugasnya sudah cukup baik semua ya, petugasnya
juga hormat dan sopan.” (Informan P1)
administratif petugas pelayanan dan teknis pelayanan petugas kurang baik, karena
terjadi beberapa kesalahan saat proses pelayanan dan pada saat pembayaran,
dikarenakan kurang komunikasi antara petugas MCU dengan petugas kasir dan dari
sosial petugas masih kurang hormat dan sopan. Berikut kutipan wawancaranya :
“Sewaktu di nurse stastion seharusnya nursenya memberi tahu isi paketnya apa
saja, pemeriksaannya apa saja, tapi ini tidak ada dijelaskan, atau mungkin
karena aku tidak bertanya ya, tapi walaupun tidak bertanya seharusnya juga
diberi tahu ya. Bahkan ada kesalahan informasi sewaktu dikasir.” Kalau ramah
iya, kalau informatif tidak, kurang sopan juga ya. Soalnya sewaktu di nursre
station aku sudah bilang kalau aku paket karyawan, terus sewaktu dikasir aku
dikasih harga yang beda bahkan lebih mahal. Kemudian disana terjadi adu
mulut antara kasir sama petugas MCU. Menurutku petugasnya masih kurang
pengetahuan.” (Informan P2)
banyak kekurangan, karena adanya kesalahan yang terjadi ketika proses administrasi.
53
Pada saat teknis pemeriksaan semua berjalan cukup baik dan dari sosial petugas
konsumen mengatakan bahwa ada petugas yang hormatdan sopan serta adapula yang
tidak.
5) Empati (empathy)
b. Kepedulian petuga
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari informan P1, bahwa perhatian,
kepedulian dan keramahan petugas pelayanan sudah cukup baik, ramah dan peduli.
“Peduli, ramah ya, perhatian juga, kalau ibu-ibu biasanya diantarkan oleh
petugas.” (Informan P1)
indikator empati diatas maka diketahui bahwa petugas sudah memiliki rasa peduli,
perhatian dan ramah. Namun ada juga petugas yang jutek, kurang peduli dan tidak
dimensi kualitas layanan, maka dapat disimpulkan bahwa dimensi kualitas layanan
(assurance) dan empati (empathy) memiliki kualitas yang sudah cukup baik, karena
54
kelengkapan sarana dan prasarana dan kualitas petugas dan pelayanan yang hampir
dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Namun, masih perlu lebih ditingkatkan lagi.
MCU.
d. Keunggulan (Fitur)
dari rumah sakit pesaing. Keunggulan produk layanan dapat dilihat dengan
membandingkan produk layanan rumah sakit yang dimiliki dengan rumah sakit lain.
RSMTP dan tepatnya di Jakarta Selatan yaitu berupa pemeriksaan dilakukan oleh
feces), rontgen dada, USG abdomen, EKG dan treadmill, bagi wanita pemeriksaan
Jika dibandingkan dengan layanan MCU RSMTP, layanan MCU RSMTP belum
Demikian juga menurut informan A dan C, untuk saat ini layanan MCU RSMTP
belum memiliki produk yang menjadi unggulan bila dibandingkan dengan rumah
sakit lainnya. Produk layanan yang diberikan seperti biasa pada umumnya yang
diberikan oleh rumah sakit lain. Seperti yang dikatakan oleh informan berikut :
“Standart ya, mungkin dari penamaan bisa sama, tapi dari pemeriksaan bisa
berbeda, dan sebaliknya ya.” (Informan A)
“Belum ada ya yang menjadi unggulan. Disini juga masih kekurangan alat
treadmill dan belum ada pemeriksaan mamografi. Karena tidak terlalu ada
differensiasi, umumnya masih sama dengan RS lainnya ya.” (Informan B)
55
Belum adanya produk unggulan untuk layanan MCU karena layanan MCU
RSMTP saat ini berada pada siklus pertumbuhan atau proses pengembangan.
Kemudian akan ada perencanaan penamaan paket sesional dan penambahan alat
treadmill dan dokter okuvasi. Pernyataan ini sesuai dengan hasil wawancara berikut
ini :
“Kita membuat paket paket sesional yang menarik perhatian pasien, paket
lebaran, akhir tahun, menjelang liburan, dan lain lain.” (Informan A)
“Kira-kira sih di tahap pertumbuhan ya kendalanya lebih kepada ruangan ya.”
(Informan A)
MCU adalah persetujuan dari pimpinan RSMTP dan kepala layanan MCU sendiri.
Kepala layanan MCU meyakini bahwa sebenarnya MCU adalah cost yang cukup
dari pimpinan berupa finansial, SDM, fasilitas, dan sarana prasarana untuk
pengembangan layanan MCU. Pernyataan ini sesuai dengan wawancara berikut ini :
disimpulkan bahwa belum adanya produk unggulan di layanan MCU RSMTP jika
dibandingkan dengan RS lain. Karena siklus layanan MCU yang masih berada pada
siklus pertumbuhan dan akan ada perencanaan penambahan alat treadmill dan
56
pembuatan produk unggulan layanan MCU yaitu MCU okuvasi dan pembuatan paket
MCU adalah persetujuan dari layanan MCU terkait revisi paket dari marketing dan
perlunya dukungan dari pimpinan berupa finansial, SDM, fasilitas, dan sarana
produk unggulan layanan MCU, hal ini berpengaruh pada menurunnya jumlah
kunjungan pasien.
e. Merek
yang ada dan sedang direncanakan bahwa merek atau penamaan paket akan diganti
sesuai dengan musimnya atau yang disebut paket sesional. Penyataan tersebut sesuai
“Mereknya mungkin dari penamaan paketnya saja ya, misalnya kalau nanti
tahun baru kita membuat paket akhir tahun, kalau lebaran membuat paket
lebaran, dll. Sebenarnya itu akal-akalan saja, untuk pemeriksaannya sama saja
semuanya, cuma nama paketnya saja yang diganti. Kalau harganya ya paling
turun naik ya.” (Informan A)
merek layanan MCU RSMTP dilakukan oleh bagian pemasaran dan tim MCU.
bahwa merek produk MCU hanya pada penamaan paket yang diberikan. Seperti
paket eksekutif, paket seleksi pegawai, paket anak-anak, paket khusus wanita dan
57
“Ada ya, paket eksekutif, paket pra nikah, paket eksekutif, paket seleksi pegawai,
paket anak-anak, paket khusus wanita dan paket baby sitter, ada ya.” (Informan B)
Merek (brand) yang dikatakan baik dan memenuhi kebutuhan konsumen apabila
Menurut informan P1, P2 dan P3 bahwa merek yang ada pada layanan MCU
diucapkan, didengar dan diingat, mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing dan
tidak mengandung konotasi negatif dalam bahasa asing. Namun merek tidak memiliki
kesan yang berbeda dengan merek layanan MCU di RS lain. Penyataan tersebut sesuai
“Dari nama paketnya sudah tau manfaatnya ya dan cukup berkualitas, singkat
dan sederhana.” (Informan P1)
“Kalau dilihat dari merek paketnya biasa saja ya, mirip dengan rumah sakit
lainnya juga.” (Informan P3)
Hal ini didukung dengan hasil observasi yang diketahui bahwa terdapat merek
58
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan peneliti dan
disesuaikan dengan kriteria pada merek, maka dapat disimpulkan bahwa merek yang
dimiliki layanan MCU RSMTP hanya pada penamaan paket yang bisa dilihat di
brosur layanan MCU dan sudah mencerminan kualitas manfaat, singkat dan
bahasa asing dan tidak mengandung konotasi negatif dalam bahasa asing. Namun,
merek tidak memiliki kesan yang berbeda dengan merek layanan MCU di rumah
sakit lain. Karena MCU di rumah sakit lain juga memiliki merek yang hampir sama
secara keseluruhan dengan merek MCU RSMTP. Kendalanya adalah belum adanya
feedback dari layanan MCU kepada bagian marketing terkait persetujuan pembuatan
merek layanan MCU. Hal ini berpengaruh pada menurunnya jumlah kunjungan
pasien.
f. Jaminan
melalui pengukuran dan pengujian yang cermat. Fasilitas yang digunakan sudah
memenuhi standar pelayanan. Selain itu, dokter yang bertugas juga sudah memiliki
surat kompetensi sebagai dokter dan perawat yang bertugas juga telah memiliki surat
pelayananannya dan peyanan yang sudah sesuai SOP. Kemudian, RSMTP juga
59
“Kalau untuk alat-alat, laboratorium ada kalibrasinya sudah di tera ya, rekam
jantungnya, radiologinya, dll. sudah tersertifikasi. Dokternya juga sudah
memiliki surat kompetensi sebagai dokter, perawatnya juga memiliki surat tanda
registrasi, sebelum memberikan hasilnya semua diperiksa dulu sama dokter
penyakit dalam, kepala MCU dan doker pemeriksa lainnya.. artinya sudah
memiliki quality kontrol yang cukuplah secara prosesnya ya. RSMTP juga sudah
ada akreditasinya, ada pengawasannya dari dinas kesehatan.” (Informan B)
Hal ini juga didukung oleh hasil observasi diketahui bahwa alur pelayanan
layanan MCU sudah sesuai dengan standar operasional prosedur serta hasil telaah
dokumen yaitu diperolehnya SOP layanan MCU yang sudah ditetapkan sebagai SK
maka dapat disimpulkan bahwa layanan MCU RSMTP sudah layak disertai jaminan
karena petugas yang sudah tersertifikasi, menjalankan pelayanan sesuai SOP dan
dilengkapi dengan fasilitas yang dengan fasilitas yang telah melalui proses
pengukuran dan pengujian yang cermat dan rasional. Hal ini seharusnya bisa menjadi
suatu keunggulan dan nilai tambahan bagi layanan MCU RSMTP agar dapat
E. PLACE
Pada penelitian ini ada beberapa komponen place yang akan dibahas yaitu lokasi
1. Lokasi
Lokasi merupakan tempat untuk berhubungan dengan cara penyampaian produk serta
jasa layanan kepada para konsumen. Lokasi memiliki beberapa indikator, yaitu :
60
Menurut informan A dan B Lokasi RSMTP sudah strategis. Namun, tampilan
rumah sakit bila dilihat dari luar rumah sakit masih kurang menarik. Seperti yang
“Dari letak RSnya strategis, tapi tampilan depan RS sedikit kurang menarik ya,
karena biasanya orang tertarik melihat tampilan luarnya dulu ya baru ke
dalamnnya.” (Informan A)
Respon pasien terhadap lokasi RSMTP juga baik. Berdasarkan hasil wawancara,
keseluruhan pasien mengatakan lokasi RSMTP sudah stategis karena posisinya yang
berada dipinggir jalan raya dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum serta
“Strategis, akses ke jalan raya mudah, sudah bagus ya.” (Informan P1)
“Strategis, lokasinya strategis karena kalau dari lokasi saya tinggal di Ciputat
hanya sekali naik bis.” (Informan P2)
“Strategis, lokasinya dekat jalan raya, dan banyak juga kendaraan umum yang
bisa digunakan untuk menuju RS dan keluar dari RS.” (Informan P3)
menurut informan A belum strategis, karena posisi ruangan yang terletak dipojok dan
tidak mempunyai ruang tunggu khusus membuat pasien merasa kurang nyaman.
“Itu yang paling pojok itu layanan MCU, jalannya cuma bisa jalan dari jalan
kecil yang dekat jualan donat, sulit asksesnya” (Informan A)
“Kalau disini sebenarnya cukup strategis ya, pasien MCU itukan orang sehat
ya, berarti akan mempertimbangkan kenyamanan. Aspek kenyamanan itu yang
disini masih belum, ruang tunggu khusus MCU nya tidak ada, lamanya periksa
ini periksa itu, menurut saya belum strategis dari sisi kenyamanan.” (Informan
B)
Hal ini berbeda dengan respon yang disampaikan oleh pasien tentang lokasi
layanan MCU, dimana menurut mereka lokasi layanan MCU tidak strategis karena
61
ruangan yang terlalu sering pindah - pindah dan sempit. Seperti yang dikatakan oleh
informan berikut :
“Muter-muter kalau menurut saya ya, seharusnya kan di dalam lab itu kan ada
dokter MCUnya, ini dari admission ke nurse station terus ke laboratorium, dari
lab ke dokter MCU. Kalau pengalaman sebelumnya di sebelah lab langsung ada
ruang dokter MCUnya, jadi dari admission ke lab terus langsung ke ruang
dokter MCUnya di dekat lab, tidak singgah-singgah ke nurse station lagi, labnya
juga sempit.” (Informan P2)
“Kalau dari yang saya lihat ya ruangan MCU yang paling ujung terlalu jauh ya
dan sulit mutar-mutar begitu melewati ruang rawat inap juga, dan tidak ada
petunjuk arahnya. Kurang strategis ya.” (Informan P3)
Hal ini didukung dengan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti, diketahui
bahwa lokasi RSMTP sudah strategis karena berada di pinggir jalan raya dan mudah
maupun angkutan umum. Berbeda dengan lokasi layanan MCU yang kurang strategis
dengan indikator place bahwa lokasi RSMTP sudah strategis, mudah dijangkau
dengan angkutan umum maupun kendaraan pribadi dan dekat dengan tempat tinggal
dan berbagai lokasi lainnya. Untuk lokasi layanan MCU menurut sebagian kecil
informan sudah strategis. Namun, menurut sebagian besar informan belum strategis,
karena posisi ruangan yang terletak dipojok dan tidak terdapat petunjuk arah menuju
layanan MCU serta terlalu banyak berpindah - pindah ruangan. Hal ini dapat
62
d. Transportasi
digunakan layanan MCU RSMTP untuk melakukan MCU diluar rumah sakit yaitu
dengan menyewa mobil rontgen. Jika ada kebutuhan lainnya bisa menggunakan
mobil RS dan pesan kendaraan online. Seperti kutipan wawancara dengan informan
A berikut :
“Kalau mau MCU keluar bisa sewa mobil rontgen ya, kalau keperluan lainnya
bisa pakai mobil RS ya, sekarang juga banyak kendaraan online. Kalau untuk
barang-barang yang terlalu banyak atau ukuran besar bisa menyewa jenis
mobil yang dibutuhkan ya. Kalau tidak terlalu banyak dan besar bisa pakai
mobil RS atau pesan kendaraan online.” (Informan A)
rongten. Namun, RSMTP memiliki alat tranportasi pibadi (mobil) yang bisa
digunakan untuk kepentingan RSMTP. Jika mobil RS sedang tidak bisa digunakan,
maka bisa menyewa kendaraan lain sesuai kebutuhkan atau memesan kendaraan
online.
transportasi yang digunakan layanan MCU untuk melakukan MCU diluar RSMTP
yaitu dengan menyewa mobil rontgen dan jika ada keperluan lainnya diluar RSMTP
bisa dengan menyewa mobil, pesan kendaraan online atau pakai mobil milik
F. PRICE
Pada penelitian ini ada beberapa komponen price yang akan dibahas yaitu daftar
63
1. Daftar Harga
b. Potongan harga
c. Harga terjangkau
Proses penetapan tarif layanan MCU menurut informan A, dan C, adalah dengan
Untuk layanan paket MCU, hanya menyesuaikan dengan tarif pemeriksaan yang
telah ditentukan oleh kepala layanan MCU bersamaan dengan bagian marketing dan
keuangan serta disahkan oleh direksi. Seperti yang dikatakan oleh informan berikut :
“Tim MCU yang mengajukan, yang pasti ya harus tahu layanan costnya berapa,
terus harga jualnya berapa, kemudian kebagian keuangan, tim MCU duluan.
Kalau marketing membantu untuk membuat permintaan yang ada, nanti disusun
harga penawarannya bersadarkan diskusi dengan tim MCU kemudian ke
keuangan.” (Informan A)
Masalah yang sering dihadapi dalam proses penentuan tarif pelayanan MCU
diantaranya adalah perhitungan layanan cost, harga bahan baku yang berubah-ubah
dan keterbatasan mencari harga pesaing. Seperti yang dikatakan oleh informan
berikut :
64
“Maka dari itu, masih kurang bisa bersaing, karena penyusunan tarif dan
perhitungan layanan cost nya yang kita masih belum bisa menemukan formula
dengan paket yang memadai dan kemudian harganya sesuai.” (Informan B)
bahwa pada awal penyusunan harga layanan MCU RSMTP sudah dibandingkan
dengan harga di rumah sakit lain yaitu RS MPH dan RS Gandaria, dan sudah dibuat
dengan harga standar bisa dikatakan murah. Namun, sudah beberapa tahun harganya
Hal ini didukung oleh pernyataan informan A, B, dan C yang mengatakan bahwa
tarif layanan MCU termasuk standar sama dengan RS lainnya dan ada yang
Hal diatas juga sama dengan yang dikemukakan oleh pasien mengenai tarif yang
berlaku di layanan MCU. Mereka berpendapat bahwa tarif yang diberikan sudah
standar dan dapat dikatakan murah. Karena masih dapat dijangkau dan tidak jauh
65
berbeda dengan tarif MCU yang diberikan oleh rumah sakit lainnya. Seperti yang
berlaku untuk karyawan perusahaan yang telah bekerjasama dengan RSMTP dan
informan berikut :
“Beberapa ada yang diberi diskon, apalagi kalau untuk perusahaan ya pasti
ada diskon dari harga normal. Perorangan juga bisa, tapi asal dikordinir
bersamaan.” (Informan A)
“Ada, jadi kalau misalnya kerjasama dengan paket untuk beberapa orang,
tarifnya bukan tarif biasa. Jadi ada beberapa potongan diskon, ada kok.”
(Informan B)
Pernyataan diatas didukung oleh hasil wawancara dengan informan P1, P2 dan
P3, bahwa mereka belum pernah mendapatkan diskon untuk pelayanan layanan
MCU, karena ada yang merupakan pasien pribadi dan dan adapuladari perusahaan.
“Aku tidak tahu, karena aku kantor yang membayar.” (Informan P1)
66
“Belum pernah.” (Informan P2)
dengan indikator daftar harga maka dapat disimpulkan bahwa pada awal penetapan
harga layanan MCU RSMTP sudah dibandingkan dengan harga di rumah sakit lain
yaitu RS MPH dan RS Gandaria dan sudah ditetapkan dengan harga standar yang
bisa dikatakan murah serta terdapat potongan harga (diskon) di layanan MCU hanya
untuk perusahaan rekanan dan tidak ada potongan untuk pasien pribadi terkecuali
untuk beberapa orang yang dikordinir bersama dalam jumlah lebih dari 10 orang.
Menurut semua informan bahwa harga yang ada di layanan MCU standar dan
dikatakan murah. Namun, sudah beberapa tahun harga layanan MCU tidak direvisi
disebabkan belum adanya persetujuan dari direksi sampai saat ini. Hal ini dapat
G. PROMOTION
Pada penelitian ini ada beberapa komponen promotion yang akan dibahas yaitu
1. Promosi Penjualan
rumah sakit, baik untuk pelayanan lainnya jika ada rujukan atau konsultasi untuk
pemeriksaan rawat jalan lebih lanjut. Kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan
67
promosi pengiklanan, yaitu : informasi melalui website, media sosial, brosur,
berikut:
“Yang sudah ada ya brosur, website, media sosial, rencananya nanti mau
memasukkan brosur ke apartmen atau hotel-hotel yang sudah kerjasama dengan
kita.” (Informan A)
Menurut informan pasien, promosi yang dilakukan RSMTP layanan MCU masih
kurang maksimal. Karena informasi yang ada pada media yang digunakan masih
kurang lengkap dan banyak petugas yang ada di RSMTP tidak mengetahui informasi
“Sepertinya sudah efektif kalau dilihat dari website sudah lengkap ya. Dari
website aku lihat lengkap”(Informan P1)
“Promosinya masih kurang ya, karena hanya petugas MCU saja yang
mengetahui terkait MCU, sementara petugas lainnya tidak tahu dan mereka hanya
menebak-nebak saja.” (Informan P2)
“Publikasinya belum terlalu lengkap ya, di website juga masih banyak info
yang kurang lengkap dan beberapa karyawan RS yang tidak terlalu tahu tentang
layanan MCU.” (Informan P3)
RSMTP melalui website, media sosial, brosur, spanduk dan seminar ke perusahaan -
68
perusahaan rekanan, namun informasi yang diberikan masih kurang lengkap dan
tidak terupdate. Hasil telaah dokumen diperoleh bahwa terdapat dokumen program
kerja pemasaran dan sesuai dengan kegiatan promosi penjualan yang dilakukan.
maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan promosi penjualan yang dilakukan untuk
perusahaan mereka terkait adanya promosi layanan MCU di RSMTP serta sedang
rekanan, namun perencanaan ini belum terdapat di dalam dokumen program kerja
RSMTP layanan MCU masih kurang maksimal. Karena informasi yang ada pada
media yang digunakan masih kurang lengkap dan banyak petugas yang ada di
belum pernah melakukan evaluasi terkait promosi. Hal ini dapat berpengaruh pada
penjualan tatap muka. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa saling percaya antara
rumah sakit dengan konsumen. Kegiatan yang dilakukan berupa health talk ke
komunikasi antara customer service dan kasir kepada pasien. Seperti pernyataan
informan berikut :
69
“Karena lebih meyakinkan kalau bisa bertatap muka langsung bertemu,
menumbuhkan rasa saling percaya dahulu kan.” (Informan A)
“Bisa sewaktu lagi ada kegiatan health talk ke perusahaan, atau kerjasama
baru atau penawaran baru ya kita sekalian menginformasikan paket-paket itu ke
mereka. Kalau di dalam RS bisa dilakukan langsung sama CS, pendaftaran atau
kasir, ada seminar juga waktu itu diadakan di hotel, karena aula disini sempit,
sekalian di informasikan langsung dan membawa brosur juga.” (Informan A)
Hal ini didukung oleh hasil telaah dokumen yang diperoleh bahwa terdapat
dapat disimpulkan bahwa kegiatan penjualan tatap muka layanan MCU yang
perusahaan rekanan, atau ketika ada penawaran baru dari perusahaan. Penjualan tatap
pendaftaran atau kasir dan diinformasikan secara langsung. Jika ada seminar yang di
adakan RSMTP bisa dengan memberikan brosur layanan MCU. Kegiatan penjualan
tatap muka juga bisa dilakukan dengan kegiatan sosial kepada masyarakat sekitar
70
BAB VI
PEMBAHASAN
1. Keterbatasan Penelitian
bulan Februari – Maret 2017. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
bauran pemasaran 4P di layanan medical check up. Keterbatasan dalam penelitian ini
adalah :
70
A. Gambaran Product Layanan MCU Rumah Sakit Muhammadiyah Taman
Puring
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman,
events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide (Kotler, 2000)
Produk menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan dan yang dapat
memuaskan keinginan konsumen. Untuk jasa rumah sakit dapat diartikan sebagai
upaya-upaya jasa yang di tawarkan untuk mencapai harapan sembuh pada pasien.
Sehingga semakin baik dan semakin lengkap fasilitas produk suatu rumah sakit,
maka akan semakin banyak pasien yang memutuskan untuk memilih layanan
sebuah produk adalah manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli pelanggan. Untuk itu analisa paket MCU perlu dilakukan
kembali, apakah paket yang sudah ada sesuai atau tidak dengan kebutuhan
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa produk yang ada di layanan MCU
1. Paket eksekutif
3. Paket anak-anak
71
6. Paket pra nikah
dengan anamnesa, kemudian pemeriksaan dilakukan oleh dokter umum, dokter gigi,
laboratorium (pemeriksaan darah, urine dan feces), rontgen dada, EKG, USG
abdomen dan bagi wanita pemeriksaan ditambah dengan pap smear dan USG intip.
Namun, tidak hanya fokus dengan paket paket yang ada, layanan MCU juga
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kafa (2013) bahwa produk
Kuswanti dan Sembiring (2014) bahwa secara parsial variabel produk adalah
variabel yang paling signifikan dalam mempengaruhi keputusan pasien untuk berobat
produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Didalam
yang ada tanpa usaha tertentu untuk pengembangannya. Maka perlu dilakukan usaha
perbaikan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik. Oleh sebab
produk agar sesuai dengan target pasar sasaran, sehingga dapat memuaskan para
jangka panjang, melalui peningkatan penjualan dan share pasar (Assauri, 2013).
72
Layanan MCU RSMTP juga telah melaksanakan beberapa atribut produk
pelayanan MCU. Berikut adalah penjelasan mengenai atribut produk yang dibahas
1. Kualitas
Kualitas produk jasa adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan dalam
menilai kualitas jasa dapat dilihat dari seluruh dimensi yang ada pada jasa itu sendiri.
Berikut ini lima dimensi utama yang terdiri dari tampilan fisik (tangibel), kehandalan
bahwa dalam mengukur faktor pelayanan diperlukan indikator yang mencakup lima
dimensi utama yang disusun sesuai tingkat kepentingan (Exmawati, 2014), yaitu :
2) Kehandalan (reliability)
73
3) Daya tanggap (responsiveness)
dimensi, yaitu :
4) Jaminan (assurance)
5) Empati (empathy)
b. Kepedulian petugas
menjelaskan bahwa kualitas jasa dapat dilihat dari dua sisi, yaitu internal dan
eksternal. Kualitas internal lebih bergantung kepada nilai spesifikasi produk dan
Penilaian pasien terhadap kualitas ditentukan oleh dua hal, yaitu harapan pasien
terhadap kualitas dan persepsi pasien atas kualitas. Persepsi pasien tentang pelayanan
74
memegang peranan yang sangat penting. Kualitas pelayanan akan terpenuhi apabila
proses penyampaian jasa dari pemberi jasa kepada pasien sesuai dengan apa yang
dimensi kualitas layanan, maka dapat disimpulkan bahwa dimensi kualitas layanan
sudah cukup baik, karena kelengkapan sarana dan prasarana dan kualitas petugas dan
pelayanan yang hampir dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Namun, masih perlu
Hasil penelitian tersebut juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Gamrin (2008) yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara ketersediaan
sakit yaitu penurunan kualitas kerja, kecepatan pelayanan dari tenaga kesehatan yang
tentunya akan berdampak pula pada penurunan mutu pelayanan. Hal ini juga
yang menyatakan bahwa peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang
75
memegang peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada
peralatan yang selalu dalam kondisi lengkap, siap pakai serta dapat difungsikan
dengan baik. Hasil penelitian juga didukung oleh teori yang dikemukakan oleh
Parasuraman et al. (1994) dan Caurana (2002) serta Rifai (2005) yang menemukan
terhadap kepuasan pasien. Hal ini juga didukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan Gunawan (2011) yang menyebutkan bahwa kualitas layanan yang terdiri
Dengan demikian, hal ini berdampak pada penurunan jumlah kunjungan yang
terjadi di layanan MCU RSMTP. Sesuai hasil penelitian yang dilakukan Andayani,
dkk. (2012) bahwa variabel kualitas pelayanan dan variabel kepuasan pasien
Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa, pihak RSMTP agar lebih
berpengaruh secara signifikan, untuk itu pihak rumah sakit perlu untuk memberikan
perhatian yang lebih besar pada variabel ini dan perlu dilakukan usaha peningkatan
76
yang lebih intensif, maksimal dan berkesinambungan agar dapat meningkatkan
2. Keunggulan
Keunggulan produk menurut (Kotler, 2008) adalah suatu alat bersaing untuk
merupakan kemampuan perusahaan dalam memberikan nilai lebih pada produk, baik
yang dapat memberikan kelebihan produk tersebut dari produk pesaing (Mittal, Ross
keunggulan di layanan MCU RSMTP, karena siklus layanan MCU yang masih
berada pada siklus pertumbuhan dan bukan merupakan pelayanan yang menjadi
penambahan alat treadmill dan pembuatan produk unggulan layanan MCU yaitu
MCU okuvasi dan pembuatan paket seasional. Kemudian, adanya kendala yang
dihadapi dalam pengembangan layanan MCU adalah persetujuan dari layanan MCU
terkait revisi paket dari marketing dan perlunya dukungan dari pimpinan berupa
finansial, SDM, fasilitas, dan sarana prasarana untuk pengembangan layanan MCU.
pengembangan produk terus menerus. Hanya ada 2 pilihan yaitu sukses dalam
77
dalam pencapaian tujuan bisnisnya karena produk yang tidak mampu bersaing
Dalam hal ini, peneliti berpendapat bahwa perlu direncanakan produk yang
menjadi keunggulan di layanan MCU, karena dengan adanya produk unggulan maka
konsumen merasa lebih puas dengan pelayanan yang diberikan. Dengan demikian
Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Bayhaqi (2006)
bahwa ada pengaruh positif keunggulan produk terhadap kepuasan pelanggan. Hal
ini didukung hasil penelitian yang dilakukan Evan dan Laskin (1994) menyatakan
bahwa pembeli yang merasa puas terhadap produk atau layanan yang diberikan, akan
ulang (repurchase) di masa yang akan datang. Hasil penelitian Mital, Ross dan
Baldasare (1998) diketahui bahwa keunggulan produk yang negatif pada produk
3. Merek
Menurut (Kotler & Armstrong, 2001) merek (brand) adalah nama, istilah, tanda,
simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan
dalam strategi produk. Pemberian merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat
membuat produk itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah
keberhasilan yang besar pada produk. Brand mengandung janji perusahaan untuk
78
secara konsisten memberikan ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli
Merek (brand) yang dikatakan baik dan memenuhi kebutuhan konsumen apabila
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses pembuatan paket MCU dan
penentuan dilakukan oleh bagian pemasaran dan tim MCU. Merek produk MCU
hanya pada penamaan paket yang bisa dilihat di brosur layanan MCU, seperti paket
eksekutif, paket haji, paket pra nikah, dan lain-lain dan sudah mencerminkan kualitas
manfaat, singkat dan sederhana, mudah diucapkan, didengar dan diingat, mudah
diterjemahkan ke dalam bahasa asing dan tidak mengandung konotasi negatif dalam
bahasa asing. Namun, merek tidak memiliki kesan yang berbeda dengan merek
layanan MCU di rumah sakit lain. Karena MCU di rumah sakit lain juga memiliki
merek yang hampir sama secara keseluruhan dengan merek MCU RSMTP.
Kendalanya adalah belum adanya feedback dari layanan MCU kepada bagian
Menurut Undang - Undang RI No. 15 Tahun 2001, pasal 1 dan ayat 1, yang
angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur yang memiliki daya
79
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Dengan
demikian, merek layanan MCU yang tidak memiliki pembeda dengan RS lainnya.
Sehingga belum sesuai dengan UU RI No. 15 Tahun 2001. Penelitian yang dilakukan
Dalam hal ini, peneliti berpendapat bahwa perlunya membedakan merek layanan
MCU RSMTP dengan merek layanan MCU RS lainnya. Hal ini bisa dijadikan salah
satu keunggulan yang dimiliki layanan MCU. Dengan demikian, hal ini juga dapat
4. Jaminan
telah melalui proses pengukuran dan pengujian yang cermat dan rasional, sehingga
layak untuk disertai dengan jaminan. Pelayanan MCU dikatakan terjamin ketika
dengan fasilitas yang memenuhi standar yang telah ditetapkan (Kotler, 2000).
dan dilengkapi dengan fasilitas yang telah melalui proses pengukuran dan pengujian
Hal ini sesuai dengan UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit didalam pasal
80
1) Tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran di Rumah Sakit wajib
undangan.
2) Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakit wajib memiliki izin
3) Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi
sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada layanan kerja yang
dikerjakan oleh satuan layanan kerja instansi pemerintahan untuk mewujudkan good
petugas dalam melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan alat penilaiaan kinerja
dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada layanan krerja yang
bersangkutan. Hal ini dinilai cukup efektif karena dengan adanya acuan standar
81
mendapatkan bukti fisik bahwa dokumen SOP tersebut sudah ditetapkan sebagai SK
Perlunya SOP juga dijelaskan pada (Permenpan No. 52 Tahun 2011 yang
berjalan sesuai dengan baik serta dapat menjadi alat untuk meningkatkan kinerja
dan kualitas pelayanan publik, antara lain kebijakan tentang Penyusunan Sistem dan
No. 7 Tahun 1999), dan Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
Hal tersebut menunjukan bahwa RSMTP ikut berperan dan andil dalam
mewujudkan kinerja pelayanan publik yang berkualitas dan optimal serta menjadikan
MCU. Oleh karena itu maka perlu tersedia beberapa fasilitas memadai yang dapat
kesehatan terdapat dalam peraturan UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit
82
1. Persyaratan peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar
2. Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diuji dan
Dalam hal ini, peneliti berpendapat bahwa jaminan layanan MCU sudah terjamin
dengan baik. Karena layanan MCU sudah mempunyai petugas yang sudah
yang telah melalui proses pengukuran dan pengujian yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Hal ini seharusnya bisa menjadi suatu keunggulan dan nilai
Puring
bergantung dalam menyediakan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Philip Kotler, 1996). Dalam
penelitian ini, ada dua komponen place yang akan dibahas, yaitu : lokasi dan
transportasi.
1. Lokasi
83
Lokasi menurut (Kotler, 1994) segala hal yang menunjukkan pada berbagai
kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk tersedia dan mudah
tempat di mana jasa pelayanan akan diberikan, seperti lokasi yang strategis,
Lokasi merupakan hal yang penting dalam pemasaran dimana lokasi yang
strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah
terjangkau oleh konsumen. Selain ditinjau dari kemudahan akses, penampilan serta
kenyamanan dan keamanan juga turut berperan. Lokasi harus mudah dijangkau oleh
masyarakat atau dekat ke jalan raya dan tersedia infrastruktur dan fasilitas dengan
mudah, yaitu tersedia transportasi umum, pedestrian, jalur-jalur yang aksesibel untuk
mudah dijangkau dengan angkutan umum maupun kendaraan pribadi dan dekat
dengan tempat tinggal dan berbagai lokasi lainnya. Untuk lokasi layanan MCU
menurut sebagian kecil informan sudah strategis. Namun, menurut sebagian besar
informan belum strategis, karena posisi ruangan yang terletak dipojok dan tidak
terdapat petunjuk arah menuju layanan MCU serta terlalu banyak berpindah - pindah
ruangan.
layanan MCU yang dikatakan tidak strategis. Hal ini tidak sesuai dengan PMK 24
Tahun 2016 Tentang Bangunan RS bahwa letak ruang rawat jalan harus mudah
84
diakses dari pintu masuk utama rumah sakit dan memiliki akses yang mudah ke
ruang rekam medis, ruang farmasi, ruang radiologi, dan ruang laboratorium.
Hal ini juga didukung hasil penelitian Punamasari, dkk. (2011) bahwa ada
hubungan antara Place (lokasi pelayanan) dengan kunjungan pasien. Hal ini berarti
semakin baik place (lokasi pelayanan) maka semakin tinggi kunjungan pasien. Hal
ini sesuai pula dengan penelitian Irham (2010) di RSU 165 Moncongloe Lappara
Kab. Maros memberikan hasil yang sama, yaitu menyatakan bahwa ada pengaruh
place (lokasi pelayanan) terhadap loyalitas pasien memanfaatkan rawat jalan. Hal ini
didukung oleh penelitian yang dilakukan Widyaningrum (2015) bahwa variabel plcae
Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa lokasi RSMTP sudah dikatakan
strategis, sedangankan lokasi pleyanan layanan MCU tidak dikatakan strategis. Hal
ini berdampak pada penurunan jumlah kunjungan pasien di layanan MCU RSMTP.
MCU dan dapat mengganti posisi lokasi MCU dengan ruangan lain yang lebih
mudah diakses dari pintu masuk utama rumah sakit dan memiliki akses yang mudah
ke ruang rekam medis, ruang farmasi, ruang radiologi, dan ruang laboratorium.
2. Transportasi
rute yang harus ditempuh. Pemindahan barang dan atau jasa dari beberapa tempat
transportasi agar biaya tersebut optimum. (Jay Heizer dan Barry Render, 2005)
85
Hasil penelitian diketahui bahwa transportasi yang digunakan layanan MCU
untuk melakukan MCU diluar RSMTP yaitu dengan menyewa mobil rontgen dan
jika ada keperluan lainnya diluar RSMTP bisa dengan menyewa mobil, pesan
kendaraan online atau memakai mobil ambulan atau mobil pribadi milik RSMTP,
Berdasarkan dengan UU No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit pada pasal 11
salah satu prasarana yang harus dimiliki rumah Sakit adalah: mobil ambulan.
serta keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggaraan Rumah Sakit dan harus
Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa layanan MCU RSMTP sudah
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Meskipun masih ada beberapa
Puring
pemasaran yang menghsilkan pendapatan dan merupakan satu dari elemen bauran
pemasaran yang paling fleksibel, dimana ia dapat diubah dengan cepat. Dalam
penelitian ini, komponen price yang digunakan terdiri dari daftar harga dan potongan
harga.
1. Daftar Harga
Daftar harga yaitu suatu uraian harga yang telah ditetapkan atau dicantumkan
pada label atau produk (Kotler, 1992). Teori Kotler menyatakan bahwa Keputusan
86
konsumen atau pasien untuk melakukan kunjungan ulang dipengaruhi oleh persepsi
Menurut (Lamb et.al, 2001) harga adalah apa yang harus diberikan oleh
konsumen (pembeli) untuk mendapatkan suatu produk. Harga adalah jumlah uang
(Kotler, 1992) Potongan harga (diskon) merupakan pengurangan dari harga menurut
daftar (list price) kepada konsumen karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu yang
dilakukan konsumen.
layanan MCU RSMTP sudah dibandingkan dengan harga di rumah sakit lain, dan
sudah ditetapkan dengan harga standar yang bisa dikatakan murah dan terdapat
potongan harga (diskon) di layanan MCU hanya untuk perusahaan rekanan dan tidak
ada potongan untuk pasien pribadi terkecuali untuk beberapa orang yang dikordinir
bersama dalam jumlah lebih dari 10 orang. Namun, sudah beberapa tahun harga
layanan MCU tidak direvisi disebabkan oleh belum adanya persetujuan dari direksi
Hal ini sudah sesuai dengan indikator price (Kotler, 2000) yaitu :
b. Potongan harga
c. Harga terjangkau
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Suhendro dkk (2010) bahwa
faktor yang berhubungan dengan minat kunjungan ulang pasien Antenatal Care di
Rumah Sakit Islam Sunan Kudus adalah persepsi pasien terhadap biaya. Hasil
87
penelitian Kamaruddin dkk juga menyimpulkan bahwa biaya merupakan salah satu
Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa penetapan price layanan MCU sudah
dibandingkan dengan harga RS pesaing yaitu RS MPH dan RS Gandaria dan sudah
memilki potongan harga serta harga yang terjangkau. Namun, perlu dilakukan revisi
Puring
Menurut Kotler (2009) menyatakan bahwa promosi adalah berbagai cara untuk
maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual. Menurut Kotler
(2004), promosi terdiri dari 4 (empat) alat utama, yaitu periklanan, penjualan tatap
muka, promosi penjualan, dan publikasi. Namun, yang digunakan dalam penelitian
1. Promosi Penjualan
Promosi rumah sakit adalah salah satu bentuk dan pemasaran rumah sakit
rumah sakit serta kondisi rumah sakit itu sendiri secara jujur, mendidik, informatif
dan dapat membuat seseorang memahami tentang pelayanan kesehatan yang akan
didapatkannya (Kotler, 2004). Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat insentif
pembelian yang lebih cepat atau lebih besar dari suatu produk atau jasa tertentu oleh
88
Berdasarkan Pedoman Etika Rumah Sakit Tahun 2006, media yang digunakan
rumah sakit
a. Brosur / leaflet
b. Bukusaku
c. TV/Home Video
d. Majalah dinding
e. CCTV
f. CD
g. Spanduk
h. Umbul-umbul
j. Ceramah/pertemuan;
k. Poster;
l. Audiovisual;
n. Pameran;
o. Gathering pasien;
89
menginformasikan kepada kline perusahaan mereka terkait adanya promosi layanan
apartemen dan hotel-hotel rekanan, namun perencanaan ini belum terdapat di dalam
promosi yang dilakukan RSMTP layanan MCU masih kurang maksimal. Karena
informasi yang ada pada media yang digunakan masih kurang lengkap dan banyak
petugas yang ada di RSMTP tidak mengtahui informasi terkait MCU. kemudian,
memiliki pengaruh yang kuat dan positif terhadap kepuasan konsumen. Hasil
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu
agar tertarik memilih rumah sakit ini. Dan dilihat dari berbagai kebutuhan promosi
yang paling berhasil adalah ketika perusahaan mempromosikan produk barang atau
jasa yang memberi kepuasan bagi konsumen. Penelitian yang dilakukan Andayani,
dilakukan sudah menggunakan media yang sesuai dengan pedoman etika promosi
rumah sakit. Namun, masih perlu ditingkatkan lagi serta diperlukannya penambahan
media promosi serta dilakukan evaluasi kegiatan promosi agar dapat meningkatkan
90
Penjualan tatap muka (personal), kiat yang paling efektif dalam
RSMTP juga melakukan promosi layanan MCU dengan penjualan tatap muka.
Tujuannya adalah menumbuhkan rasa saling percaya antara rumah sakit dengan
kesehatan, untuk internal rumah sakit dapat dilakukan komunikasi antara customer
Berdasarkan Pedoman Etika Promosi Rumah Sakit Tahun 2006. Media promosi
a. Media cetak
b. Kegiatan sosial
c. Website
d. Pameran perdagangan
e. Press release
f. Advertensi
g. Billboard
layanan MCU yang dilakukan yaitu mempromosikan secara langsung apabila ada
health talk ke perusahaan rekanan, atau ketika ada penawaran baru dari perusahaan.
Penjualan tatap muka di dalam RS dilakukan langsung oleh customer service (CS),
bagian pendaftaran atau kasir dan diinformasikan secara langsung. Jika ada seminar
91
Hasil ini didukung penelitian Purwadi (2008) menyimpulkan bahwa promosi
memiliki pengaruh yang kuat dan positif terhadap kepuasan konsumen. Hasil
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih Ibu
agar tertarik memilih rumah sakit ini. Dan dilihat dari berbagai kebutuhan promosi
yang paling berhasil adalah ketika perusahaan mempromosikan produk barang atau
jasa yang memberi kepuasan bagi konsumen. Penelitian yang dilakukan Andayani,
tatap muka sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan media yang ditetapkan dalam
pedoman etika rumah sakit. Namun, perlu adanya penambahan kegiatan penjualan
tatap muka diluar rumah sakit seperti mengadakan kegiatan sosial ke masyarakat atau
92
BAB VII
A. Simpulan
1. Product
a. Kualitas
RSMTP.
b. Keunggulan
karena siklus layanan MCU yang masih berada pada siklus pertumbuhan dan
c. Merek
asing dan tidak mengandung konotasi negatif dalam bahasa asing. Namun,
merek tidak memiliki kesan yang berbeda dengan merek layanan MCU di
d. Jaminan
fasilitas yang telah melalui proses pengukuran dan pengujian yang sesuai
93
2. Place
a. Lokasi
maupun kendaraan pribadi dan dekat dengan tempat tinggal dan berbagai
lokasi lainnya. Untuk lokasi layanan MCU menurut belum strategis, karena
posisi ruangan yang terletak dipojok dan tidak terdapat petunjuk arah
b. Tranportasi
RSMTP yaitu dengan menyewa mobil rontgen dan jika ada keperluan
lainnya diluar RSMTP bisa dengan menyewa mobil, pesan kendaraan online
atau memakai mobil ambulan atau mobil pribadi milik RSMTP, disesuaikan
3. Price
a. Daftar harga
rumah sakit lain dan harga yang ada di layanan MCU dikatakan murah.
rekanan dan tidak ada potongan untuk pasien pribadi terkecuali untuk
beberapa orang yang dikordinir bersama dalam jumlah lebih dari 10 orang.
Namun, sudah beberapa tahun harga layanan MCU tidak direvisi disebabkan
4. Promotion
a. Promosi penjualan
94
Promosi penjualan yang dilakukan sudah menggunakan media yang sesuai
Pelaksanaan penjualan tatap muka sudah cukup baik dan sudah sesuai
B. Saran
1) Product
seperti petugas yang lebih informatif dan komunikatif, dokter yang tepat
d. RSMTP lebih meningkatkan pelayanan yang baik dan petugas yang lebih
informatif
95
f. RSMTP membedakan merek layanan MCU RSMTP dengan merek
layanan MCU RS lainnya seperti pada penamaan paket yang lebih unik
dan menarik yang tidak dimiliki RS lainnya. Hal ini bisa dijadikan salah
satu keunggulan yang dimiliki layanan MCU. Dengan demikian, hal ini
2) Place
a. RSMTP agar lebih memperhatikan posisi lokasi layanan MCU dan dapat
mengganti posisi lokasi MCU dengan ruangan lain yang lebih mudah
diakses dari pintu masuk utama rumah sakit dan memiliki akses yang
mudah ke ruang rekam medis, ruang farmasi, ruang radiologi, dan ruang
laboratorium.
MCU.
3) Price
lainnya.
4) Promotion
dan sosial media dengan informasi yang lengkap dan selalu terupdate.
96
g. RSMTP agar melakukan evaluasi kegiatan promosi agar dapat
97
Daftar Pustaka
Azwar, Azrul (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Penerbit Pustaka Sinar.
Harapan : Jakarta
98
Cooper dan Kleinschmidt, 1987. Journal of product innovation management. Jilid 2 :
2000
Caruana, Albert. 2002. “Service Loyalty: The Effects of Service Quality and the
Mediating Role of Customer Satisfaction”, European Journal of Marketing,
page 811-828.
99
Kafa, Rifqi. (2013). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pasien
Dalam Memilih Jasa Rumah Sakit (Studi Pada Pasien Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Kotagede). EKBISI, Vol. VIII, No. 1, Desember 2013, hal.
105 – 121.
Kotler, Philip dan Keller, Manajemen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: Indeks, 2008.
Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, edisi k-8, Jakarta: Erlangga,
2001.
Kotler Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar – dasar Pemasaran. PT. Indeks.
Jakarta.
Kotler, Philip, A.B. Susnato, Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan Jilid 1,
Jakarta: Salemba Empat, 1999.
Kotler dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsipPemasaran. Edisi. 13. Jilid
1. Jakarta: Erlangga
Kotler, P. & Gary Amstrong. 1996. Principles of Marketing, Seventh Edition, New
Jersey: Prentice-Hall.
100
Lupiyoadi, Hamdani. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat
Mittal, William T. Ross, Jr. and Patrick M. Baldasare. Source: Journal of Marketing,
Vol. 62, No. 1 (Jan., 1998), pp. 33-47. Published by: American
Parasuraman, A., V.A. Zeithaml & L.L. Berry. 1994. “SERVQUAL: Review,
Critique Research Agenda”, Journal of Marketing, page 111-124.
Permenkes.No.147/Menkes/Per/I/2010.http://pelayanan.jakarta.go.id/download/regul
asi/peraturan-menteri-kesehatan-nomor-147-menkes-per-i-2010-tentang-
perizinan-rumah-sakit.pdf
Siregar, Charles. (2004). Farmasi Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung :
Penerbit Alfabeta
Supriyanto dan Ernawaty. (2010). Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta:
Andi Offset.
101
Swastha, Bashu. dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern Edisi kedua
cetakan kesebelas. Yogyakarta: Liberty Offset.
Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Bisnis Pemasaran. Andi: Yogyakarta
Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Umar. 2001. Strategi dan Program Pemasaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Welch Hilton Gordon, 2000, Anggaran Perencanan dan Pengendalian Laba; Jakarta:
Salemba Empat
Widyaningrum. (2015). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Konsumen Pada Laboratorium Trans Indo Medical Nganjuk. Surabaya :
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 4, Nomor 2, Februari 2015.
Zeithaml, VA. dan MJ. Bitner. 2007. Understanding Customer Expectations
andPerpections Through Marketing Research. 2nd Edition. Irwin McGraw
Hill.
102
Lampiran
103
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
Jabatan :
Product Pertanyaan
Kualitas Apa sajakah produk layanan yang diberikan di poli MCU?
Keunggulan Apakah yang menjadi ciri-ciri atau keistimewaan tambahan dari
poli MCU dengan produk di RS lainnya?
Siklus poli MCU berada di tahap apa?
(Perkenalan, pertumbuhan, kematangan, atau kemunduran)
103
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
Jabatan :
Product Pertanyaan
Kualitas Apa sajakah produk layanan yang diberikan di poli MCU?
Keunggulan Apakah yang menjadi ciri-ciri atau keistimewaan tambahan dari
poli MCU dengan produk di RS lainnya?
Siklus poli MCU berada di tahap apa?
(Perkenalan, pertumbuhan, kematangan, atau kemunduran)
104
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
Jabatan :
Price Pertanyaan
105
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Jenis Kelamin :
Hari/Tanggal :
Waktu wawancara :
Pertanyaan
Product
Kualitas
Bagaimanakah menurut anda kondisi ruang tunggu pelayanan, loket pelayanan,
dan penampilan petugas pelayanan MCU?
Bagaimanakah kehandalan petugas dalam memberikan informasi pelayanan,
melancarkan prosedur pelayanan dan memudahkan teknis pelayanan?
Bagaimanakah respon petugas pelayanan terhadap keluhan dan saran serta
kritikan konsumen?
Bagaimanakah kemampuan administrasi, kemampuan teknis dan kemampuan
sosial petugas pelayanan?
Bagaimanakah perhatian, kepedulian, dan keramahan petugas pelayanan?
Merek
Apakah merek mencerminkan manfaat dan kualitas ? Singkat dan sederhana,
mudah diucapkan, didengar, dibaca, diingat ? dan memiliki kesan berbeda dari
merek-merek yang sudah ada? Serta mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing
dan tidak mengandung konotasi negatif dalam bahasa asing?
Place
Lokasi
Bagaimanakah kemudahan menjangkau lokasi RSMTP?
Apakah lokasi strategis, dan mudah diliatkah keberadaannya?
Bagaimana kedekatan dengan tempat tinggal dan lokasi lainnya
Bagaimanakah kemudahan menjangkau lokasi unit MCU?
Apakah lokasi strategis, dan mudah diliatkah keberadaannya?
Dan bagaimana kedekatannya dengan lokasi didalam RS?
Price
Daftar Harga
Bagaimana pendapat anda tentang tarif MCU? (Mahal, murah, standar)
Diskon
Apakah anda pernah mendapatkan diskon di pelayanan MCU?
106
Promotion
Promosi Penjualan
Bagaimana menurut anda promosi yang dilakukan RSMTP unit MCU?
107
MATRIKS WAWANCARA
No Domain IA IB IC P1 P2 P3 Kesimpulan
Pertanyaan Jawaban
PRODUCT
- Apa sajakah Paket yang ada - Produk MCU - - - Bahwa produk unit MCU adalah
produk layanan di brosur sesuai paket seperti yang terdapat di dalam
yang diberikan seperti paket yang ada di brosur yaitu paket eksekutif,
di unit MCU? eksekutif, paket RSMTP, paket seleksi pegawai, paket
seleksi namun juga anak-anak, paket khusus wanita
pegawai, paket bisa dan paket baby sitter. Paket-
anak-anak, disesuaikan paket tersebut berisi berupa
paket khusus dengan pemeriksaan medical check up
wanita, paket permintaan yang dimulai dengan anamnesa,
baby sitter dan klien, atau pemeriksaan dilakukan oleh
paket pra nikah perusahan dokter umum, dokter gigi,
Paket- paket itu rekanan. dokter spesialis. Kemudian
berisi dilanjutkan dengan pemeriksaan
pemeriksaan tambahan berupa laboratorium
medical check (pemeriksaan darah, urine dan
up yang feces), rontgen dada, EKG,
dimulai dengan USG abdomen dan bagi wanita
anamnesa, pemeriksaan ditambah dengan
pemeriksaan USG intip dan pap smear. Tapi
dilakukan oleh RSMTP belum mepunyai alat
dokter umum, treadmill untuk jantung dan
dokter gigi, pemeriksaan mamografi.
dokter spesialis.
Kemudian
dilanjutkan
dengan
pemeriksaan
tambahan
berupa
108
laboratorium
(pemeriksaan
darah, urine
dan feces),
rontgen dada,
EKG, USG
abdomen dan
bagi wanita
pemeriksaan
ditambah
dengan USG
intip dan pap
smear. Tapi RS
belum
mepunyai alat
treadmill untuk
jantung dan
pemeriksaan
mamografi.
Kualitas
1 Bagaimanakah - - - Bikin Ruang Ruang Semua informan mengatakan
menurut anda nyaman, tapi tunggunya tunggunya bahwa ruang tunggu sudah
kondisi ruang kalau nyaman tapi nyaman, tapi nyaman, namun terkadang
tunggu pasiennya terkadang lebih baik berisik jika pasien sedang
pelayanan, loket lagi banyak terlalu rame jika ada banyak, dan menyarankan agar
pelayanan, dan lumayan jadi berisik. ruang tunggu ada ruang tunggu khusus unit
penampilan terganggu Tidak ada khusus MCU. MCU.
petugas karena ruang tunggu Loket Loket pelayanan sudah bagus
pelayanan berisik. Loket khusus pelayanannya dan petugas-petugasnya juga
MCU? pelayanannya MCUnya bagus, rapi.
bagus. juga sih, petugasnya
Petugasnya loket juga rapi
juga rapi pelayanannny
a juga sudah
bagus dan
109
petugasnya
juga rapi
2 Bagaimanakah - - - Petugasnya Petugasnya Petugasnya Satu informan mengatakan
kehandalan informatif, kurang kurang bahwa petugas sudah informatif,
petugas dalam dan selalu informatif informatif, namun prosedur dan teknis
memberikan mendampingi dan kurang teliti, pelayanan yang kurang lancar
informasi pasien, tapi komunikatif, petugasnya karena dokter tidak tepat waktu
pelayanan, dokternya kurang kurang sigap dan pasien harus menunggu
melancarkan telat jadi memuaskan dan lama.
prosedur harus pelayanannya dokternya Dua informan mengatakan
pelayanan dan menunggu karena terjadi datang telat. bahwa petugas kurang
memudahkan lama. kesalahan informatif, komunikatif, kurang
teknis informasi sigap dan kurang teliti, serta
pelayanan? tarif sewaktu terjadi kesalahan informasi saat
dikasir, bikin di kasir.
pasien kaget
3 Bagaimanakah - - - Semua Lumayan Petugas Semua informan mengatakan
respon petugas merespon baik respon manajemen bahwa petugas merespon
pelayanan dengan baik petugas RSMTP dengan baik terhadap keluhan
terhadap terhadap merespon dan saran serta kritikan dari
keluhan dan keluhan, dengan baik konsumen.
saran serta saran, dan terhadap
kritikan kritik dari keluhan,
konsumen? pasien saran dan
kritikan
4 Bagaimanakah - - - Sejauh ini Petugasnya Saat Satu informan mengatakan
kemampuan dilihat dari kurang teliti administrasi bahwa kemampuan administasi
administrasi, administrasi, terkait petugas dan teknis belum ada masalah,
kemampuan teknis semua administrasi kurang teliti, dan petugas juga sudah hormat
teknis dan tidak ada kerena terjadi dan teknis dan sopan
kemampuan masalah, kesalalah saat sudah cukup
sosial petugas petugasnya proses baik, tapi Kedua informan mengatakan
pelayanan? juga hormat administrasi, petugasnya bahwa kemampuan administrasi
dan sopan pada saat ada yang petugas masih banyak
teknis sejauh kurang kekurangan, karena adanya
110
ini baik, tapi hormat, kesalahan yang terjadi ketika
lebih nyaman ketika proses administrasi. Pada saat
jika pada saat menghadapi teknis semua berjalan cukup
pemeriksaan pasien baik.
dilakukan ataupun ke
oleh sesama yang bukan Salah satu informan mengatakan
gender. pasien MCU bahwa ada petugas yang kurang
Petugasnya hormat
baik dan
sopan
5 Bagaimanakah - - - Peduli, ramah Baik, ramah, Petugasnya Kedua informan mengatkan
perhatian, kok. perhatian ada yang bahwa petugas peduli, perhatian
kepedulian, dan Perhatian jutek, kurang dan ramah
keramahan juga, kalau peduli, ketika
petugas orang tua komunikasi Satu informan mengatakan
pelayanan? biasanya dengan bahwa ada petugas yang jutek,
dibantu pasien kurang peduli dan tidak ramah
diantarin ataupun ke ketika komunikasi dengan
yang bukan pasien maupun yang bukan
pasien MCU pasien
Keunggulan (Fitur)
1 Apakah yang Belum ada, Belum ada - - - - Informan mengatakan bahwa
menjadi kalau dari yang menjadi belum ada produk yang menjadi
keunggulan unit penamaan bisa unggulan. keunggulan unit MCU RSMTP
MCU RSMTP sama, tapi dari Disini juga
dengan unit pemeriksaan masih
MCU di RS bisa beda, dan kekurangan
lain? sebaliknya alat treadmill
dan belum ada
pemeriksaan
mamografi.
Jaminan
1 Apakah produk - - Kalau untuk - - - Unit MCU RSMTP sudah layak
yang ditawarkan alat sudah disertai jaminan karena petugas
kepada dikalibrasi, yang sudah tersertifikasi,
konsumen rekam menjalankan pelayanan sesuai
benar-benar jantungnya, SOP dan dilengkapi dengan
telah melalui radiologinya, fasilitas yang memenuhi standar
proses dll sudah pelayanan
pengukuran dan tersertifikasi.
pengujian yang Dokternya
cermat dan juga sudah
rasional, memiliki surat
sehingga layak kompetensi
untuk disertai sebagai dokter,
113
dengan perawatnya
jaminan? juga memiliki
surat tanda
registrasi,
sebelum
memberikan
hasil
pemeriksaan
MCU dicek
dulu sama
dokter
penyakit
dalam, kepala
MCU dan
doker
pemeriksa
lainnya.
Artinya sudah
memiliki
quality kontrol
yang cukuplah
secara
prosesnya.
RSMTP juga
sudah ada
akreditasinya,
ada
pengawasanny
a dari dinas
kesehatan.
Dan disini
pelayanan
MCUnya
sudah berjalan
sesuai SOP
114
PLACE
Lokasi
1 Bagaimanakah Lokasi cukup - Lokasi Strategis, Strategis, Strategis, Semua informan mengatakan
kemudahan strategis, RSMTP akses ke jalan lokasinya lokasinya bahwa lokasi RSMTP sudah
menjangkau namun strategis ya, rayanya strategis dekat jalan strategis, mudah dijangkau
lokasi RSMTP? tampilan rumah mudah gampang, karena kalau raya, dan dengan angkutan umum mapun
sakit bila dilihat dijangkau sudah bagus dari lokasi banyak juga kendaraan pribadi dan dekat
Apakah lokasi dari luar rumah saya tinggal kendaraan dengan tempat tinggal dan
strategis, dan sakit masih hanya sekali umum yang berbagai lokasi lainnya
mudah diliatkah kurang menarik naik bis bisa dinaikin
keberadaannya? buat menuju
RS dan
Dan bagaimana keluar dari
kedekatan RS
dengan tempat
tinggal dan
lokasi lainnya?
2 Bagaimanakah Ruangan unit - Sudah cukup Ruang Muter- muter Ruangan Untuk lokasi unit MCU yang
kemudahan MCU ada strategis. periksaan dan terlalu MCU yang berada didepan ruang tunggu,
menjangkau dipojok, hanya Aspek sudah baik banyak paling ujung menurut informan C sudah
lokasi RSMTP? bisa berjalan kenyamanan dan kamar pindah terlalu jauh strategis. Namun menurut
melalui jalan yang masih mandinya ruangan, ya dan ribet informan A belum strategis,
Apakah lokasi kecil dekat jual belum disini, bersih, cuma laboratorium muter muter karena posisi ruangan yang
strategis, dan donat, sulit ruang tunggu kurang wangi terlalu gitu terletak dipojok dan tidak
mudah diliatkah aksesnya khusus MCU sempit. ngelewatin mempunyai ruang tunggu
keberadaannya? nya tidak ada. ruang rawat khusus membuat pasien merasa
Belum inap, kurang kurang nyaman.
Dan bagaimana strategis dari strategis sih
kedekatan sisi Respon yang disampaikan oleh
dengan tempat kenyamanan pasien terkait lokasi unit MCU,
tinggal dan bahwa lokasi unit MCU tidak
lokasi lainnya? strategis karena ruangan yang
terlalu sering pindah-pindah dan
sempit.
115
Transfortasi
1 Bagaimana Kalau mau - - - - - Trnasportasi yang digunakan
pemindahan MCU keluar unit MCU RSMT yaitu sesuai
barang atau jasa bisa sewa mobil dengan kebutuhan. Bisa sewa
dari unit MCU rontgen, kalau mobil, pesan kendaraan online
RSMTP ke keperluan atau pakai mobil milik RSMTP.
beberapa tempat lainnya bisa
tujuan? Alat pakai mobil
transportasi apa RS, sekarang
yang juga banyak
digunakan? kendaraan
online. Kalau
untuk barang
barang yang
terlalu banyak
atau ukuran
besar bisa sewa
jenis mobil
yang
dibutuhkan.
Kalau gak
terlalu banyak
dan besar bisa
pakai mobil RS
atau pesan
kendaraan
online
PRICE
Daftar Harga
1 Apakah harga Harganya sama Masalah harga Menurut saya - - - Pada awal pembuatan harga unit
yang ditawarkan dengan RS pesaing sulit sih sejauh ini MCU RSMTP sudah
unit RSMTP setingkat ya.. juga nyarinya harganya dibandingkan dengan harga di
sudah gak berani lebih ya, kita liat standar rumah sakit lain, dan sudah
dibandingkan rendah harga dibuat dengan harga standar bisa
dengan harga pesaingnya itu dikatakan murah. Namun, sudah
116
pesaing? kadang beberapa tahun harganya tidak
kadang gini, direvisi.
isinya
kontennya
sama tapi
harga mereka
bisa lebih
murah,
ternyata
setelah kita
telusurin
ternyata pake
alatnya beda,
akhirnya
sampe kita
ngadain tuh
sekarang alat
yang lebih
murah ada
sekarang. Tapi
itu sudah
lama,
Sekarang
harganya
murah banget,
udah berapa
tahun tidak
naik-naik.
2 Apakah ada Beberapa sih Kalau Ada, jadi kalau - - - Potongan harga (diskon) di unit
potongan harga ada yang kerjasama misalnya MCU hanya untuk perusahaan
bagi pasien unit dikasih diskon, perusahaan kerjasama rekanan dan tidak ada potongan
MCU RSMTP ? apalagi kalau rekanan sih dengan paket untuk pasien pribadi terkecuali
untuk ada untuk beberapa untuk beberapa orang yang
perusahaan ya kebijakannya orang, tarifnya dikordinir barengan dalam
117
pasti ada diskon berdasarkan bukan tarif jumlah lebih dari 10 orang.
dari harga kesepakatan biasa. Jadi ada
normal. juga. Tapi beberapa
Perorangan kalau untuk potongan
juga bisa, tapi pasien yang diskon
asal dikordinir pribadi tidak
barengan ya ada
lebih dari 10 kebijakannya
orang diskon,
kalaupun ada
terjadi diskon
biasanya dari
dokternya,
dokternya
minta diskon
buat pasien
jadi yang
didiskon itu
bagian
dokernya
3 Bagaimana - - - Relatif sih Sebenarnya Lumayan lah Menurut pasien, tarif yang ada
menurut anda standar belum ada murah sih di unit MCU saat ini termasuk
tentang tarif pengalaman standar bisa dikatakan murah
MCU? (Mahal, ya, jadi
murah, standar) belum tau
dengan hasil
yang sama
dengan harga
yang beda
mungkin bisa
ditebak. Tapi
yah standar
lah murah, di
RS lain juga
118
sekitar segitu
harganya
4 Apakah anda - - - Tidak tau, Belum Belum Informan pasien pribadi
pernah karena dari pernah pernah mengatakan bahwa belum
mendapatkan kantor pernah mendapatkan diskon
diskon di untuk pelayanan unit MCU.
pelayanan
MCU?
PROMOTION
Promosi Penjualan
1 Kegiatan apa Selain masukin - - - - - Kegiatan promosi penjualan
yang dilakukan informasi ke yang dilakukan untuk
untuk website, mempromosikan unit MCU
mempromosika medsos, sebarin yaitu dengan memasukkan
n unit MCU? brosur, pasang informasi ke website, media
Media apa saja spanduk, terus sosial, sebarin brosur, pasang
yang health talk ke spanduk, terus health talk ke
digunakan? perusahaan, perusahaan dan meminta
minta bantuan bantuan perusahaan untuk
perusahaan menginformasikan ke kline
juga buat perusahaan mereka kalau kita
nginfoin ke ada promosi unit MCU. Dan
kline sedang berencana untuk
perusahaan memasukkan brosur ke apatmen
mereka kalau dan hotel-hotel rekanan
kita ada
promosi unit
MCU
119
MCU? website saja yang banyak info yang digunakan masih kurang
sudah mengetahui yang kurang lengkap dan banyak petugas
lengkap terkait MCU, lengkap dan yang ada di RSMTP tidak
sementara beberapa mengetahui informasi terkait
petugas karyawan RS MCU.
lainnya tidak yang tidak
tau dan terlalu tau
mereka hanya tentang unit
menebak- MCU
nebak saja.
3 Apakah Belum pernah Evaluasi promosi unit MCU
dilakukan ya dilakukan belum pernah dilakukan
monitoring dan monitoring dan evaluasi, sehingga banyak
evaluasi evaluasi, informasi yang tidak terupdate
kegiatan mungkin untuk dan kurang lengkap
promosi unit selanjutnya
MCU? akan dijalankan
120
mengiinformasi
kan produk unit
MCU ke
mereka. Kalau
di dalam RS
bisa dilakukan
langsung sama
CS, pendaftaran
atau kasir, ada
seminar juga
waktu itu
diadakan di
hotel karena
aula disini
sempit kan,
sekalian di
infoin langsung
dan bawa
brosur juga
121
TABEL CHECKLIST TELAAH DOKUMEN
Program Kerja
1
Pemasaran Terdapat dokumen Program Kerja Pemasaran
Struktur Organisasi
7
MCU Tidak terdapat struktur organisasi unit MCU
Jumlah Kunjungan Terdapat dokumen data jumlah kunjungan pasien
8
Unit MCU RSMTP dan unit MCU
Dokumen evaluasi
10
promosi unit MCU Tidak terdapat dokumen evaluasi pemasaran
122
TABEL CHECKLIST OBSERVASI
Ruang tunggu unit MCU Tersedia ruang tungu, namun bukan ruang
1
yang bersih dan nyaman tunggu khusus MCU
123
MATRIKS TRIANGULASI
Kualitas
1 Bagaimanakah Semua informan mengatakan Tersedia ruang tungu, - Berdasarkan hasil wawancara
menurut anda bahwa ruang tunggu sudah namun bukan ruang dan observasi yang disesuaikan
kondisi ruang nyaman, namun terkadang berisik tunggu khusus MCU dengan indikator dimensi
tunggu jika pasien sedang banyak, dan yang dilengkapi dengan kualitas layanan, maka dapat
pelayanan, loket menyarankan agar ada ruang TV dan AC disimpulkan bahwa dimensi
pelayanan, dan tunggu khusus unit MCU. kualitas layanan yaitu tampilan
penampilan Loket pelayanan sudah bagus dan fisik (tangibel), empati, daya
petugas petugas-petugasnya juga rapi tanggap (responsiveness), jaminan
pelayanan (assurance) dan empati
124
MCU? (empathy) memiliki kualitas
yang sudah cukup baik, karena
2 Bagaimanakah - - kelengkapan sarana dan
Satu informan mengatakan
kehandalan prasarana dan kualitas petugas
bahkwa petugas sudah informatif,
petugas dalam dan pelayanan yang hampir
namun prosedur dan teknis
memberikan dapat memenuhi kebutuhan
pelayanan yang kurang lancar
informasi konsumen. Namun, masih perlu
karena dokter tidak tepat waktu
pelayanan, lebih ditingkatkan lagi.
dan pasien harus menunggu lama.
melancarkan Sedangkan, kualitas layanan
Dua informan mengatakan bahwa
prosedur pada dimensi kehandalan
petugas kurang informatif,
pelayanan dan (reliability) belum dikatakan
komunikatif, kurang sigap dan
memudahkan berkualitas baik.
kurang teliti, sertaterjadi
teknis
kesalahan informasi saat di kasir
pelayanan?
3 Bagaimanakah Semua informan mengatakan - -
respon petugas bahwa petugas merespon dengan
pelayanan baik terhadap keluhan dan saran
terhadap serta kritikan dari konsumen.
keluhan dan
saran serta
kritikan
konsumen?
Keunggulan (Fitur)
1 Apakah yang Informan mengatakan bahwa - - Berdasarkan hasil penelitian
menjadi belum ada produk yang menjadi yang dilakukan dengan
keunggulan unit keunggulan unit MCU RSMTP wawancara dan disesuaikan
MCU RSMTP dengan teori yang ada, maka
dengan unit dapat disimpulkan bahwa belum
MCU di RS adanya produk unggulan di unit
lain? MCU RSMTP jika dibandingkan
2 Siklus unit Siklus unit MCU berada pada - - dengan RS lain, karena siklus
MCU berada di siklus pertumbuhan dan akan ada unit MCU yang masih berada
tahap apa? perencanaan penambahan alat pada siklus pertumbuhan dan
(Pertumbuhan, treadmill dan pembuatan produk akan ada perencanaan
kematangan, unggulan unit MCU yaitu MCU penambahan alat treadmill dan
atau okuvasi pembuatan produk unggulan unit
kemunduran) MCU yaitu MCU okuvasi dan
3 Kendala apakah Kendala yang dihadapi dalam - - pembuatan paket seaional..
yang dihadapi pengembangan unit MCU adalah Kemudian adanya kendala yang
dihadapi dalam pengembangan
126
dalam persetujuan dari unit MCU unit MCU adalah persetujuan
pengembangan kepada bagian marketing dan dari unit MCU terkait revisi
unit MCU? perlunya dukungan dari pimpinan paket dari marketing dan
perlunya dukungan dari
pimpinan berupa finansial,
SDM, fasilitas, dan sarana
prasarana untuk pengembangan
unit MCU.
Merek (brand)
1 Apakah produk Merek yang ada di unit MCU Terdapat merek unit - Berdasarkan hasil wawancara
di unit MCU dilihat dari penamaan paket yang MCU yang bisa dilihat di dan observasi yang telah
mempunyai bisa dilihat di brosur dalam brosur unit MCU dilakukan peneliti dan
nama, istilah, disesuaikan dengan kriteria pada
tanda, simbol, merek, maka dapat disimpulkan
rancangan atau bahwa merek yang dimiliki unit
kombinasi untuk MCU RSMTP hanya pada
mengidentifikas penamaan paket yang bisa
i produk atau dilihat di brosur unit MCU dan
jasa yang sudah mencermaikan kualitas
membedakanny manfaat, singkat dan sederhana,
a dari produk mudah diucapkan, didengar dan
pesaing? diingat, mudah diterjemahkan ke
2 Apakah merek Merek yang ada pada unit MCU - - dalam bahasa asing dan tidak
mencerminkan RSMTP sudah mencerimankan mengandung konotasi negatif
manfaat dan kualitas manfaat, singkat dan dalam bahasa asing. Namun,
kualitas ? sederhana, mudah diucapkan, merek tidak memiliki kesan
Singkat dan didengar dan diingat, mudah yang berbeda dengan merek unit
sederhana, diterjemahkan ke dalam bahasa MCU di rumah sakit lain.
mudah asing dan tidak mengandung Kendalanya adalah belum
diucapkan, konotasi negatif dalam bahasa adanya feedback dari unit MCU
didengar, asing. Namun merek tidak kepada bagian marketing terkait
127
dibaca, diingat ? memiliki kesan yang berbeda persetujuan pembuatan merek
dan memiliki dengan merek unit MCU di RS unit MCU.
kesan berbeda lain
dari merek-
merek yang
sudah ada?
Serta mudah
diterjemahkan
ke dalam bahasa
asing dan tidak
mengandung
konotasi negatif
dalam bahasa
asing?
Jaminan
1 Apakah produk Unit MCU RSMTP sudah layak Diketahui bahwa Terdapat SOP (standar Berdasarkan hasil penelitian
yang ditawarkan disertai jaminan karena petugas pelaksanaan unit MCU operasional prosedur) dengan wawancara, observasi
kepada yang sudah tersertifikasi, sudah sesuai dengan unit MCU dan telaah dokumen maka dapat
konsumen menjalankan pelayanan sesuai SOP unit MCU disimpulkan bahwa unit MCU
benar-benar SOP dan dilengkapi dengan RSMTP sudah layak disertai
telah melalui fasilitas yang memenuhi standar jaminan karena petugas yang
proses pelayanan sudah tersertifikasi, menjalankan
pengukuran dan pelayanan sesuai SOP dan
pengujian yang dilengkapi dengan fasilitas yang
cermat dan dengan fasilitas yang telah
rasional, melalui proses pengukuran dan
sehingga layak pengujian yang cermat dan
untuk disertai rasional.
dengan
jaminan?
128
PLACE
Lokasi
1 Bagaimanakah Semua informan mengatakan Terlihat lokasi RSMTP - Berdasarkan hasil penelitian
kemudahan bahwa lokasi RSMTP sudah yang mudah dijangkau dengan wawancara, observasi
menjangkau strategis, mudah dijangkau melalui berbagai akses dan disesuaikan dengan
lokasi RSMTP? dengan angkutan umum mapun transfortasi dari berbagai indikator place bahwa lokasi
kendaraan pribadi dan dekat arah RSMTP sudah strategis, mudah
Apakah lokasi dengan tempat tinggal dan dijangkau dengan angkutan
strategis, dan berbagai lokasi lainnya umum mapun kendaraan pribadi
mudah diliatkah dan dekat dengan tempat tinggal
keberadaannya? dan berbagai lokasi lainnya.
Untuk lokasi unit MCU menurut
Dan bagaimana sebagian kecil informan sudah
kedekatan strategis. Namun, menurut
dengan tempat sebagian besar informan belum
tinggal dan strategis, karena posisi ruangan
lokasi lainnya? yang terletak dipojok dan tidak
terdapat petunjuk arah menuju
2 Bagaimanakah Untuk lokasi unit MCU yang Terlihat letak lokasi unit - unit MCU serta terlalu banyak
kemudahan berada didepan ruang tunggu, MCU yang tidak berpindah - pindah ruangan.
menjangkau menurut informan C sudah strategis dan tidak
lokasi unit strategis. Namun menurut mudah dijangkau dari
MCU? informan A belum strategis, dalam RSMTP dan tidak
karena posisi ruangan yang terdapat petunjuk arah
Apakah lokasi terletak dipojok dan tidak menuju unit MCU serta
strategis, dan mempunyai ruang tunggu khusus terlalu banyak berpindah
mudah diliatkah membuat pasien merasa kurang pindah ruangan
keberadaannya? nyaman.
133
PCM
Dewan Pembina
Direktur
Dr. Nahari Arifin, SpA Tim Mutu:
- Patient Safety : dr. Hasto Harso
- K3RS : Novi I
Tim PPI : dr. Indri Kartikasari
Komite Medis : dr. M. Natsir Nugroho, SpOG Tim Purchasing : Nurdania
Komite Keperawatan :Ns. Kokom Komariah, MKes Tim Akreditasi : dr. Nurlaili Marlia
Komite Pengendalian Infeksi : dr. Mun’im, SpAn Satuan Pengawas Internal : Marliah, SE, MM
Ns Yanti, SKep
: Siti Fatimah, Dipl
Keperawatan
Wina Mulyaningrum
Drg. Lukman
Saci Mulyaningsih
Kokom Komariah
Anggaran & Tarif
Bendahara
: dr. Nurlaili
: dr. Nurlaili
Harfandy
Litbang
UPT IT
Umum
IPSRS
Sonny
Diklat
Marketing
------------------
Shinta
Inst VK, OK,
Pjs Inst Rajal
Inst Farmasi
Inst Ranap
Inst Larofi
Inst Gizi
Inst RM
IGD
134
PELAYANAN MCU INDIVIDUAL
DI RS MUHAMMADIYAH TAMAN PURING
00 01
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. H. Agus Sunarto, SpOG
PENGERTIAN Melakukan pealayanan MCU individual / perorangan di Rumah
Sakit Muhammadiyah Taman Puring.
TUJUAN Sebagai acuan untuk melakukan pelayanan MCU individual di
Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring.
KEBIJAKAN
134
PELAKSANAAN MCU
DI RSU MUHAMMADIYAH TAMAN PURING
00 02
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. H. Agus Sunarto, SpOG
PROSEDUR 9. Perawat MCU menghubungi dokter poli umum pagi, untuk
melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
10. Perawat MCU menemani pasien menjalani pemeriksaan
oleh dokter spesialis sesuai paket yang dipilih sampai
selesai.
11. Perawat MCU mengarahkan pasien ke kasir untuk
menyelesaikan administrasi dan menjelaskan kepada pasien
mengenai pengambilan hasil pemeriksaan.
12. Perawat MCU Membuat laporan, berkomunikasi dengan
dokter pemeriksa dan dr. Khaira Utia Sp.PD untuk
menyunting kesimpulan, mencetak laporan, dan meminta
tanda tangan persetujuan dokter spesialis.
13. Perawat MCU menyerahkan laporan kepada Customer
Service.
14. Costumer Service memeriksa kembali kesesuaian laporan
dengan jenis paket dan pemeriksaan, kesesuaian biaya
dengan jenis paket dan pemeriksaan kemudian menyerahkan
laporan MCU kepada pasien dan mengarahkan pasien untuk
mendapatkan pelayanan sesuai rekomendasi MCU.
15. Untuk paket MCU dimana pemeriksaannya tidak
memerlukan persiapan sebelumnya, dapat dilakukan tanpa
perjanjian sebelumnya, pada hari Senin – Sabtu pukul 8.00 –
135
12.00.
PELAKSANAAN MCU
DI RSU MUHAMMADIYAH TAMAN PURING
00 03
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:
STANDAR
Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. H. Agus Sunarto, SpOG
PROSEDUR 16. Bila petugas MCU sedang cuti / berhalangan, kepala
perawatan berhak menunjuk perawat lain untuk
menggantikan tugas tersebut.
UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Gizi
Laboratorium
Radiologi
136