Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok I:
2009/2010
BAB I
Tinjauan Pustaka
1. Definisi
Kanker kulit adalah suatu penyakit yang di tandai dengan pertumbuhan
sel-sel kulit yang tidak terkendali dapat merusak jaringan di sekitarnya dan
mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Pada beberapa tempat di dunia, misalnya di Austrlia, Inggris, dan
Amerika, insidens kanker kulit ini makin meningkat, umumnya yang
terkena adalah orang kulit putih yang banyak terpajan sinar matahari. Di
Indonesia, insidens kanker kulit tidak setinggi di Negara tersebut.
Walaupun demikian kanker kulit perlu di kenali karena dapat
menyebabkan kecacatan sehingga merusak penampilan dan pada stadium
lanjut dapat berakibat fatal.
2. Etiologi
Factor penyebab dari luar yaitu sinar matahari yang merupakan factor
utama dan sudah di nyatakan oleh peneliti yang menyebabkan keganasan
kulit. Selain itu, sinar pengion yang di pakai untuk pengobatan
(radiasi/kemoterapi) juga dapat menyebabkan kanker kulit.
Faktor penyebab dari dalam yaitu materi genetic tubuh sendiri (gen)
Daya tahan tubuh juga merupakan factor yang dapat menyebabkan kanker.
5. Patofisiologi
Tumor kulit dapat terbentuk dari berbagai jenis sel dalam kulit seperti sel-
sel epidermis dan melanosit. Tumor-tumor ini dapat merupakan tumor
jinak atau ganas dan dapat terlokalisis dalam epidermis atau menembus
kedalam dermis dan jaringan subkutan. Insiden karsinoma sel basal
berdasar dengan jumlah pigmen melanin pada epidermis dan lama total
pajanan langsung terhadap matahari, pada pelaut dan petani contohnya,
dan sering terpajan matahari seperti wajah, kepala dan leher.
Spektum sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar yang
panjang gelombangnya berkisar antara 280 – 320 nm dan penyebab lain
radiasi dengan sinar - x, faktor genetic tetapi jarang ditemui seperti albino
dan xeroderma pigmentosum. Spektum matahari inilah yang membakar
dan membuat kulit menjadi rusak (perubahan warna kulit menjadi
cokelat).
6. Komplikasi
Kecacatan karena pembedahan terutama bila kanker kulit tersebut kambuh
ada wajah yang membutuhkan reseksi ulang, atau jika eksisi luas
dibutuhkan seperti halnya ada melanoma. Selain itu juga dapat terjadi
metastase penyakit ke otak biasanya fatal kecuali bila reseksi pembedahan
masih mungkin di lakukan. Serta dapat menimbulkan metastase tulang dan
dapat menimbulkan nyeri berat dan mengarah pada fraktur dan kompresi
medulla spinalis.
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Biopsi insisi/eksisi untuk menentukan diagnosis histopatologis.
b. Foto polos di daerah lesi untuk melihat infiltrasi, kalau perlu dilakukan
CT-scan
8. Penatalaksanaan
1. Pembedahan/pengkatan jaringan kulit
2. Kemoterapi
3. Terapi biologis
9. Pencegahan
a. Karsinoma sel basal
Melakukan pemeriksaan kulit sendiri setiap bulan,
Mengamati setiap bagian tubuh dangan cermat, terutama daerah yang
tersembunyi seperti kulit antara jari-jari dan lapisan kulit.
Menghindari pajanan matahari yang berlebihan, terutama pada waktu
antara jam 10 pagi sampai jam 3 sore.
Menggunakan losion pelindung matari dan pelembab bibir dengan
factor perlindungan terhadap matahari.
a. Pengkajian
1) Aktivitas Istirahat.
Tanda : Keterbatasan mobilisasi/kehilangan pada bagian yang terkena
(mungkin segera karena nyeri, pembengkakkan setelah tindakan aksisi
dan graft kulit).
2) Sirkulasi
Hipertensi (kadang-kadang terlihat sebagai respon terhadap
nyeri/ansietas), takikardia (respon stress, hipovolemia), lesi cenderung
sirkuler dengan bagian luar yang tidak teratur.
3) Neurosensori
Nyeri dada daerah karsinoma.
4) Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri berat saat tindakan eksisi dan grafh kulit (mungin
terlokasi pada area lesi yang di eksisi local yang luas dan pada graft
kulit).
5) Keamanan
Tanda : Lesi semakin menonjol, pendarahan lesi, perubahan local pada
warna nodul (biasanya relative licin serta berwarna biru hitam yang
seragam, dapat meningkat/berubah secara bertahap), serta nodul yang
menebal, bersisik dan berulselasi.
b. Problem Tree
Etiologi :
Sinar UV, Bahan kimia,
<pigmen
Sel epidermis / melanosit
Kerusakan
DNA
Pertumbuhan
abnormal
Perubahan bentuk fisik cemas
kulit
Kurang
Gangguan citra Tindakan pengetahuan
tubuh operasi
Pengangkatan
jaringan
Resti
infeksi
c. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan perlukaan dermis
2. Kerusakan Intergritas kulit berhubungan dengan pengangkatan
jaringan
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penanganan yang kurang
baik
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kondisi penyakitnya
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar info.
d. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan perlukaan dermis
Tujuan: Nyeri dapat terkontrol dan berkurang
Intervensi:
1) Evaluasikan rasa sakit secara regular, catat karakteristik,
lokasi & intensitas
R/ sediakan informasi mengenai kebutuhan / efektifitas intervensi
2) Kaji tanda-tanda vital
R/ dapat mengendikasikan rasa sakit akut & ketidakyamanan
3) Lakukan responsi sesuai petunjuk,mis:semi-flower,miring
R/ dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkn sirkulasi
4) Dorong penggunaan teknik relaksasi,mis:latihan nafas dalam
R/ lepaskan tegangan emosional dan otot
5) Kolaborasi dalam pemberian analgetik
R/ terapi analgetik untuk alternative memgatasi nyeri