Vous êtes sur la page 1sur 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI

DENGAN BBLR + RDS

Unit : RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin


Ruang/Kamar : Merah Delima
Tgl. Masuk RS : 10 Januari 2019
Tgl. Pengkajian : 24 Januari 2019
Waktu Pengkajian : 09.00 WITA

1. IDENTIFIKASI
1. BAYI
Nama Inisial : By. Ny. F
Tempat/Jam Lahir : Marabahan / 09.30 WITA
Jenis Kelamin : Laki-Laki
2. IBU
Nama Inisial : Ny. F
TTL/Umur : Lok Baintan/36 tahun
Agama/Suku : Islam/Banjar
Warga Negara : ( √ ) Indonesia ( - ) Asing
Bahasa yang digunakan : ( √ ) Indonesia
( √ ) Daerah
( - ) Asing
Pendidikan : SD
Alamat rumah : Lok Baintan
3. AYAH
Nama Inisial : Tn. N
TTL/Umur : 38 Tahun
Agama/Suku : Islam/Jawa
Warga Negara : ( √ ) Indonesia ( - ) Asing
Bahasa yang digunakan : ( √ ) Indonesia
( √ ) Daerah
( - ) Asing
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat rumah : Lok Baintan
4. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. N
Alamat : Lok Baintan
Hubungan dengan Klien : Ayah kandung
5. Riwayat penyakit sekarang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 24 Januari 2018 jam 09.00 orang tua
klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit Ansari Saleh klien
mengalami sesak napas. Kemudian pihak rumah sakit marabahan dan
orang tua klien membawa klien ke rumah sakit Ansari saleh untuk
melakukan pengobatan lebih lanjut, kemudian klien dirawat diruang
merah delima.

6. Riwayat penyakit saat pengkajian


Pada saat pengkajian tanggal 24 Januari 2019 jam 09.00, klien terlihat
sesak dengan Respirasi yang didapat 68 x/m, dan badan klien teraba
panas.

7. Riwayat penyakit dahulu


Orang tua klien mengatakan klien sudah mengalami sesak sebelumnya,
klien bertambah sesak ketika diberi minum ASI melalu oral, sehingga
klien dipasang selang untuk memberi minum ASI.

2. DATA MEDIK
1. Dikirim oleh : ( ) VK ( ) Dokter Praktek
( √ ) Lain-lain : Rujukan
2. Diagnosa medik
a. Saat masuk : BBLR + RDS
b. Saat pengkajian : BBLR + RDS

3. RIWAYAT PERSALINAN
Jenis persalinan : SC
Pertolongan persalinan : Bidan dan dokter umum
Usia kehamilan : ( ) Post term ( ) Aterm
(√ ) Preterm (32 minggu) ( ) Imaturus
Anak ke : 3 (Hidup : 1 , Meninggal : 1)
Lama persalinan : Kala I :-
Kala II :-
Kala III :-
Waktu pecah ketuban :-
Warna air ketuban : Jernih
Bayi lahir 30 detik : (√ ) Menangis kuat (-) Menangis lemah
Resusitasi : (√) Dilakukan ( - ) Tidak dilakukan
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) : ( - ) Dilakukan (√) Tidak dilakukan
Alasan : Karena bayi premature
APGAR SCORE
NO KRITERIA 1 MENIT 5 MENIT 10 MENIT

1. Appearance 0 1 1
2. Pulse 1 1 1

3. Grimace 0 0 1

4. Activity 0 0 0

5. Respiratory 1 1 1

TOTAL 2 3 4

4. RIWAYAT KEHAMILAN
Antenatal Care : ( √ ) Dokter 1x
( √ ) Bidan 4x
( - ) Tidak pernah
( √ ) Lain-lain/Puskesmas
Imunisasi TT : Belum dapat imunisasi karena berat badan belum
mencukupi.
Tablet Fe : Suami pasien mengatakan istrinya mengkonsumsi
tablet Fe 2-3x/hari.
Keluhan
Trimester I : Mual dan muntah sekali setiap pagi
Trimester II : Mual dan muntah sudah berkurang.
Trimester III : klien mengatakan susah tidur sehingga tekanan darah klien
naik, klien mengatakan tekanan darah klien bisa mencapai 160/100 mmHg.

Kebiasaan waktu hamil


Makan : Makanan waktu hamil terdiri dari nasi, sayuran dan lauk
pauk
Minum : Suka minum air putih dan minum susu kehamilan
Obat-obatan : Suami pasien mengatakan istrinya mengkonsumsi
vitamin kehamilam
Jamu : Suami pasien mengataan istrinya tidak pernah
mengonsumsi jamu pada saat hamil
Rokok : pasien mengatakan tidak pernah merokok

E. RIWAYAT KESEHATAN
1. Penyakit yang diderita oleh ibu
 TBC
 Malaria
√ Hepatitis
 Penyakit Jantung
 Ginjal
 Asma
 Dm
√ Hipertensi
 Gonorrhoe/ GO
 Syphilis
 HIV/AIDS
 Infeksi virus
 Jiwa
 Epilepsy
 Kista
 Lain-lain
Riwayat operasi ibu : Ibu tidak pernah di operasi sebelumnya
Jenis operasi :-
Kapan/tahun :-
Dimana :-
Yang mengoperasi/operator : -

2. Penyakit yang diderita oleh ayah :


 TBC
 Malaria
 Hepatitis
 Penyakit Jantung
 Ginjal
 Asma
 Dm
√ Hipertensi
 Gonorrhoe/ GO
 Syphilis
 HIV/AIDS
 Infeksi virus
 Jiwa
 Epilepsy
 Kista
 Lain-lain : Gastritis
3. Penyakit yang diderita oleh keluarga :
 TBC
 Malaria
 Hepatitis
 Penyakit Jantung
 Ginjal
 Asma
√ Dm
√ Hipertensi
 Gonorrhoe/ GO
 Syphilis
 HIV/AIDS
 Infeksi virus
 Jiwa
 Epilepsy
 Kista
 Lain-lain

F. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Penerimaan ibu terhadap kehadiran bayinya :
( √ ) Menerima ( - ) Menolak
Penerimaan suami & keluarga terhadap kehadiran bayinya :
( √ ) Menerima ( - ) Menolak
Hubungan ibu dengan suami & keluarga :
( - ) Kurang baik ( √ ) Baik ( - ) Tidak baik
Keluarga yang masih tinggal serumah :
( - ) Mertua ( - ) Kakak kandung (√ ) Orang tua sendiri
(-) Lain-lain : Tidak ada

G. RIWAYAT SOSIAL KULTURAL


Suami pasien mengatakan bahwa saat hamil istrinya memakai gelang kaki
berwarnaa hitam serta mengadakan acara tujuh bulanan dan meminum air
yang telah dilakukan bacaan-bacaan dari acara tersebut, pasien juga pernah
satu kali pergi ke dukun untuk memeriksakan kandungan nya.

H. NUTRISI
ASI, on demand : ( √ ) Ya 25 cc/4 jam ( - ) Tidak
Colostrums : (√ ) Ya (- ) Tidak
PASI : ( - ) Ya ( √ ) Tidak

I. ELEMINASI
Miksi : ( ) Belum ( √ ) Sudah (warna kuning)
Mekonium : ( ) Belum ( √ ) Sudah
Warna BAB : kuning
Konsistensi BAB : Lembek
J. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : (√ ) Baik ( - ) Lemah
Bayi berada dalam inkubator.
TTV : R : 68×/menit N : 141×/menit
S : 37,6oC Spo2 : 98%
O2 Buble CPAP
Peep : 6 Fi02 : 30%
Aktivitas bayi : ( √ ) Aktif ( - ) Merintih ( - ) Tidak menangis
( - ) Latergi
Kulit : ( - ) Normal ( - ) Sianosis (√ ) Mengelupas
( - ) Pucat (√ ) Keriput (√ ) Tipis
Lanugo : ( √ ) Ada ( - ) Tidak ada
Vernik Caseosa : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
Tanda lahir :-

KEPALA
Kepala : ( √ ) Bersih ( - ) Kotor ( - ) Lain-lain
Bentuk kepala : ( √ ) Normal ( - ) Caput suksedanium
( - ) Cephal haematomi ( - ) Hydrocephal
( - ) Microcephal ( - ) Makrocephal
Sutura : ( √ ) Normal ( - ) Molage/moulding
( - ) Melebar
MATA
Sclera : ( - ) Ikterik ( √ ) Tidak ikterik
Conjungtiva : ( - ) Anemis ( √ ) Tidak anemis
Palpebra : ( - ) Edema ( √ ) Tidak edema
Bentuk : ( √ ) Normal ( - ) Menonjol ( - ) Cekung
( - ) Strabismus ( - ) Nistagmus
Perdarahan : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
HIDUNG
Bentuk : ( √ ) Simetris ( - ) Tidak simetris
Nafas cuping hidung : ( √ ) Ada dan terpasang O2 Buble CPAP
( - ) Tidak ada
Lain-lain : O2 : 2 liter
MULUT
Bentuk : (√) Normal dan ada reflek hisap
( - ) Labio skizis
( - ) Labio palate skizis
Kebersihan : ( √ ) Bersih ( - ) Ada monilia
Lidah : ( - ) Kotor ( √ ) Tidak kotor
Lain-lain : Pasien terpasang OGT dan pemberian ASI 25
cc/4 jam

LEHER
Glandula thyroidea : ( - ) Bengkak ( √ ) Tidak bengkak
Struma : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
Torticolis : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
DADA
Bentuk : ( √ ) Normal ( - ) Funnel chest ( - ) Barrel chest
Retraksi : ( √ ) Ada ( - ) Tidak ada
Clavikula : ( √ ) Normal ( - ) Abnormal
Bunyi nafas : ( √ ) Vesikuler ( - ) Bronkovesikuler
( - ) Whezing ( - ) Ronkhi
Bunyi jantung : ( √ ) Normal ( - ) Rales ( - ) Mur-mur
Lain-lain :(-)
ABDOMEN
Bentuk : (√) Normal ( - ) Skapoid ( - ) Distensi
( - ) Omfalokel
Auskultasi abdomen : ( √ ) Timpany ( - ) Hypertimpany
Bising usus : ( - ) Tidak terdengan ( √ ) Ada 15 x/mnt
Perkusi abdomen : ( - ) Sonor ( √ ) Pekak
Tali pusat : ( - ) Arteri : .....1.... buah ( - ) Vena : ...2... buah
( √ ) Normal ( - ) Layu ( - )
Lain-lain : Tali pusat sudah lepas
PUNGGUNG
Bentuk : ( √ ) Normal ( - ) Lordosis ( - ) Kiposis
( - ) Skoliosis
Spina bifida : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
Meningocele : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
Dimple : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada

GENETALIA LAKI-LAKI
Penis : (√) Normal dan belum turun ke skrotum
( - ) Hipospadia ( - ) Epispadia
( - ) Hemaprodite
Scrotum : (√ ) Ada ( - ) Tidak ada ( - ) Gidrokel
Lain – lain :-
Anus : ( √ ) Ada ( - ) Atresia ani
GENETALIA PEREMPUAN
Labiya mayora : ( − ) Ada ( − ) Tidak ada
Labiya minora : ( − ) Ada ( − ) Tidak ada
Hymen : ( − ) Menonjol ( − ) Tidak menonjol
Hemaprodite : ( − ) Ada ( − ) Tidak ada
Lain-lain :-

EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH


Jumlah jari tangan : ( √ ) Lengkap ada 10 jari ( - ) Tidak lengkap
Jumlah jari kaki : ( √ ) Lengkap ada 10 jari ( - ) Tidak lengkap
Polidaktili : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
Paralisis : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
Fraktur : ( - ) Ada ( √ ) Tidak ada
Tonus Otot : lemah
Lain-lain : Terpasang infus perifer di ektrimitas kiri bawah D10% 8
tpm
2. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan sekarang : 1400 gram
Berat badan lahir : 1850 gram
Panjang badan : 45 cm
Lingkar lengan atas : ( 10 ) cm
Lingkar dada : ( 27) cm
Lingkar perut : ( 28 ) cm
Lingkar Kepala : 29 cm
Ukuran kepala
CFO ( Circumferentia fronto occipitalis) : ( 30 ) cm
CMO (Circumferentiamento occipitalis) : ( 31 ) cm
DFO (Diameter fronto occipitalis) : ( 31) cm
DMO (Diameter mento occipitalis) : ( 32 ) cm

3. Pemeriksaan Reflek
Reflek rooting : ( √ ) Ada dan napas sesak ketika menghisap
terlalu lama
( - ) Tidak ada
Reflek sucking : ( √ ) Ada ( - ) Tidak ada
Reflek swallowing : ( √ ) Ada ( - ) Tidak ada
Reflek graps : ( √ ) Ada ( - ) Tidak ada
Reflek babinski : ( √ ) Ada ( - ) Tidak ada
4. Pemeriksaan Profilaksis (Saat Lahir)
Salf mata 1% : ( √ ) Diberi (Gentamicin 1 tetes kanan dan kiri)
( - ) Tidak diberi
Vitamin K 1 mg/IM : ( √ ) Diberi ( - ) Tidak diberi
Imunisasi hepatitis : ( √ ) Diberi ( - ) Tidak diberi

5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Gula sewaktu 117 Dws 76-125 mg/dl


(GDS)

Hasil laboratorium tanggal 26 Januari 2018


Parameter Result Normal Range
RBC 2,91 3,9 – 5,9

HGB 9,8 13,4 – 19,8

HCT 26,8 41 – 65

MCH 33,7 27 - 31

RDW 15, 6 11,5 – 14,5

NEUT% 0,00 50-70

LYMPH% 0,00 25-40

MXD 0,00 25 -30

NEUT# 0,00 2 -7,7

LYMPH 0,00 0,8 - 4

MXD# 0,00 2 – 7,7

K. Terapi saat ini


Cara
Golongan
Nama Obat Komposisi Indikasi/Kontaindikasi Dosis Pemberian
Obat
D10 Per 1000 mL Kristaloid Indikasi : 8ml/jam IV
Dextrose 100 Infus perifer untuk
gram memberikan kalori pada
Osmolaritas : kondisi yang
278 mOsm. membutuhkan
Energi : 400 penggantian cairan &
kkal. kalori.
Kontraaindikasi :
Sindrom malabsorpsi
glukosa-galaktosa pada
koma diabetikum
meropenem Meropenem 1 g Antibiotik Indikasi : 2 x 30 IV
Diindikasikan untuk mg
terapi infeksi berikut
yang disebabkan oleh 1
atau lebih bakteri yang
sensitif terhadap
meropenem
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap
carbapenem

Aminophylyn Theophyllinum Bronkhodilat Indikasi: 3x3 IV


et or untuk mengobati mg
Ethylenediamin beberapa penyakit perna
um pasan,
seperti asma, bronkitis, e
mfisema, dan
penyakit paru-
paru kronis. Selain
itu, obat ini juga dapat
meredakan gejala-gejala
penyakit,
seperti sesak napas,
mengi, dan batuk-batuk.
Kontraindikasi:
Hipersensitif
terhadap meropenem
Sanmol Obat ini Analgesik Indikasi: 1 x0,2 ml Oral
drop mengandung dan Obat ini dipakai untuk
paracetamol 500 antipiretik meredakan rasa sakit
mg ringan hingga menengah,
serta menurunkan
demam.

KontraIndikasi:
Gangguan fungsi hati
dan ginjal
SAN-BE PLEX Per 0,6 ml Obat bebas Indikasi: 1 x 0,2 Oral
mengandung : Sumpelen nutrsi untuk ml
Vit A 5000 IU, bayi dan anak. Penambah
Vit D 400 IU, nafsu makan
Vit B1 1mg, Vit
B2 1,2 mg, Vit
B6 1mg,
Nicotinamide
10mg,
Pantothenic acid
5mg, Vit C
50mg
.
L. Analisis Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1. DS: Imaturasi neurologis Ketidakefektifan pola
- Orang tua klien mengatakan klien sesak nafas
(00032)
DO:
- Keadaan umum lemah
- Bayi berada dalam inkubator
- Adanya retraksi pada dada
- Menggunakan cuping hidung
- RR 68 x/menit
- Sp O2: 94%
- O2 Nasal 2 L Buble CPAP
- Usia kehamilan prematur (32 minggu)
- BB: 1400 gr

2. DS: Prematuritas Ketidakefektifan pola


- menyusu bayi
DO: (00107)
- Refkels menghisap ada
- Bayi dapat menetek ibu, setelah mencoba
beberapa jam bayi kelehan dan mengalami
sesak
- Residu 2 cc berwarna putih
- OGT terpasang dan pemberian ASI 25 cc/4 jam
- BB lahir 1400 gr
- Terpasang infus D10% pada ekstrimitas kiri
atas
- Bibir tampak kering
- Terdapat residu 1 – 2 cc/8 jam
- BB: 1400 gr

3. DS: Sepsis Hipertemi


- Orang tua pasien mengatakan badan pasien (00007)
teraba panas
DO:
- badan pasien teraba panas
- TTV
- R : 68×/menit
- N : 141×/menit
- S : 37,6oC
- Spo2 : 98%
4. Faktor Resiko - Resiko
ketidakefektifan
- Orang tua klien mengatakan panas badan klien termoregulasi
turun naik (00274)
- Terlihat suhu tubuh klien turun naik
- Bibir terlihat kering
- TTV
R : 68×/menit
N : 141×/menit
S : 37,6oC
Spo2 : 98%
O2 Buble CPAP
Peep : 6 Fi02 : 30%

M. Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas neurologis


2. Ketidakefektifan pola menyusu bayi berhubungan dengan prematuritas
3. Hipertermi berhubungan dengan sepsis
4. Resiko ketidakefektifan termoregulasi
N. Perencanaan Keperawatan

No. No. Diagnose Diagnose Nursing Nursing Intervention Rasional


Keperawatan
Outcome

1. 00032 Ketidakefektifan Setelah dilakukan Manajemen jalan 1. untuk


pola nafas tindakan nafas:
membersihkan
berhubungan keperawatan selama 1. Pertahankan
dengan imaturitas proses keperawatan jalan nafas
kepatenan jalan
neurologis 1 x 24 jam
2. guna
diharapkan pola nafas dengan
nafas menjadi meningkatkan
melakukan
efektif.
kadar oksigen
Kriteria hasil : pengisapan lendir.
- Klien yang
2. Pantau status
menunjukkan bersirkulasi
pernafasan dan
pola nafas yang dan
oksigenasi sesuai
efektif. memperbaiki
dengan kebutuhan.
- Ekspansi dada status
3. Auskultasi jalan
simetris. kesehatan
nafas untuk
- Tidak ada bunyi 3. membantu
mengetahui adanya
nafas tambahan. mengevaluasi
penurunan
- Kecepatan dan keefektifan
ventilasi.
irama respirasi upaya batuk
4. Kolaborasi dengan
dalam batas klien
dokter untuk
normal. 4. perubahan
pemeriksaan AGD
- AGD dapat
dan pemakaian alat
mencetuskan
bantu nafas
disritmia
5. Berikan oksigenasi
sesuai kebutuhan jantung.
5. terapi
oksigen
dapat
membantu
mencegah
gelisah bila
klien
menjadi
dispneu,
dan ini juga
membantu
mencegahed
ema paru.
2. 00107 Ketidakefektifan Setelah dilakukan Breastfeeding 1. Untuk
pola menyusu tindakan assistance: mengetahui
bayi keperawatan 1x24 1. Monitor seberapa
berhubungan kemampuan bayi kemampuan
jam selama proses
dengan untuk menghisap refleknya
prematuritas keperawatan
diharapkan pola 2. Monitor menghisap
kemampuan bayi 2. Untuk
menyusu bayi
untuk menggapai mengetahui
efektif.
atau mencari puting seberapa
Kriteria Hasil : 3. Monitor kemampuan
1. Klien dapat
kemampuan bayi refleknya
menyesu dengan untuk menelan menggapai
efektif 4. Diskusikan atau mencari
2. Bayi penggunaan pompa putting
menunjukkan ASI kalau bayi 3. Untuk
kepuasan tidak mampu mengetahui
menyusu menyusu seberapa
kemampuan
refleknya
menelan
4. Agar asupan
nutrisi bayi
selalu terjaga
dan
terpenuhi

3. 00007 Hipertermi Setelah dilakukan Perawatan demam Perawatan


berhubungan tindakan demam
keperawatan 1 x 1 1. Pantau suhu dan
dengan sepsis tanda-tanda vital 1. Mengetahui
jam suhu tubuh
lainnya perubahan
klien dalam batas
2. Monitor warna suhu tubuh
normal
kulit dan suhu dan
Kriteria hasil :
3. Monitor asupan hemodinamik
1. Suhu tubuh dan keluaran, tubuh
dalam batas sadari perubahan 2. Mengetahui
normal kehilangan cairan perubahan
2. Tidak ada tanda 4. Dorong konsumsi suhu tubuh
kekurangan cairan 3. Mengetahui
cairan 5. Kolaborasi intake output
antibiotic cairan
4. Menjaga
Monitor cairan keseimbanga
n cairan
1. Tentukan factor- 5. Sebagi
faktor yang dapat penangan
menyebabkan adanya
kekurangan cairan infeksi yang
2. Monitor menyebabkan
membrane demam
mukosa Monitor cairan
3. Pastikan bahwa
semua IV berjalan 1. Menentukan
normal factor
penyebab
Monitor tanda-tanda kurang cairan
vital 2. Mengetahui
tanda
1. Monitor TD, suhu, dehidrasi
nadi dan RR 3. Memastikan
bahwa cairan
yang
diberikan
lancar masuk
ke dalam
tubuh
Monitor tanda-
tanda vital

1. Memantau
adanya
perubahan
suhu, nadi
respirasi dan
tekanan darah

4. 00274 Resiko Setelah dilakukan Pengaturan suhu: 1. Untuk menjaga


tindakan 1. Hindarkan klien suhu tubuh
ketidakefektifan
keperawatan 1x24 dari kedinginan dan agar stabil.
termoregulasi jam selama proses tempatkan pada 2. Untuk
keperawatan
lingkungan yang mendeteksi
diharapkan suhu
tubuh normal. hangat lebih awal
Kriteria Hasil : 2. Monitor gejala perubahan
1. Temperatur yang berhubungan yang terjadi
badan dalam dengan hipotermi, guna
batas normal. misal fatigue, mencegah
2. Tidak terjadi apatis, perubahan komplikasi
distress warna kulit dll. 3. Peningkatan
pernafasan. 3. Monitor TTV. suhu dapat
3. Tidak gelisah. 4. Monitor adanya menunjukkan
4. Perubahan bradikardi. adanya tanda-
warna kulit 5. Monitor status tanda infeksi
5. Bilirubin dalam pernafasan. 4. Penurunan
batas normal. frekuensi nadi
menunjukkan
terjadinya
asidosis
resporatori
karena
kelebihan
retensi CO2.
5. Untuk
mengetahui
keadaan
pernafasan
bayi

O. Implementasi Keperawatan
Hari /Tanggal: Kamis, 24 Januari 2019
No. Jam Tindakan Nomor Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Diagnosa
NANDA

1. 09.00 00032 Manajemen 1. jalan napas klien Deni Priatna


jalan nafas: bersih tetapi
1. Mempertahankan sedikit ada lendir
kepatenan jalan
nafas dengan 2. RR : 68 x/m irama
melakukan napas tidak teratur
pengisapan dank lien
lendir. diberikan O2 2
2. Melakukan liter
pemantauan
3. Adanya penurunan
terhadap status
ventilasi
pernafasan dan
oksigenasi sesuai 4. Klien terpasang
dengan oksigen Buble
kebutuhan. CPAP
3. Lakukan
auskultasi jalan
nafas untuk
mengetahui
adanya
penurunan
ventilasi.
4. Berkolaborasi
dengan dokter
untuk
pemeriksaan
AGD dan
pemakaian alat
bantu nafas
5. Memberikan
oksigenasi sesuai
kebutuhan.
2. 09.30 00107 Breastfeeding 1) muncul reflex Deni Priatna
assistance: menghisap (masih
1. Melakukan lemah)
monitor
kemampuan bayi 2) sudah ada reflex
untuk menghisap menggapai atau
2. Melakukan mencari putting
monitor
kemampuan bayi 3) kemampuan
untuk menggapai menelan sudah ada
atau mencari tapi masih lemah
puting
3. Melakukan 4) ibu klien selalu
monitor memompa ASInya
kemampuan bayi karena klien masih
untuk menelan tidak bisa untuk
4. Mendiskusikan
diberikan ASI
penggunaan
pompa ASI kalau langsung
bayi tidak
mampu menyusu
3. 10.00 00007 Perawatan demam 1. TTV Deni Priatna

1. Melakukan R :68×/menit
pengukuran N : 141×/menit
suhu S : 37,6ºC
2. Melakukan Spo2 : 98%
inspeksi warna
kulit dan 2. Kulit klien teraba
palpasi suhu panas
kulit
3. Menanyakan 3. Klien minum ASI 25
jumlah cairan cc/4 jam BAK 1-2
yang di minum kali sehari
dan frekuensi
BAK 4. Klien minum susu
4. Menganjurkan setiap 4 jam sekali
keluarga untuk
memberi lebih
banyak minum
Monitor cairan

1. Mengkaji
factor yang
dapat
mempengaruhi
cairan
2. Menginspeksi
mukosa bibir
3. Mengecek
cairan IV
apakah
mengalir
dengan lancar
Monitor tanda-
tanda vital

1. Melakukan
pengukuran
TD, suhu, nadi
dan RR
4. 11.00 00274 Pengaturan suhu: 1. Klien selalu berikan Deni Priatna
1. Menghindarkan
baby oil agar selalu
klien dari
kedinginan dan tetap merasa
tempatkan pada kehangatan
lingkungan yang 2. Terkadang klien
hangat mengalami
hipotermi (35,9°C)
2. Melakukan
monitor gejala N : 141 x/m
yang R : 68 x/m
berhubungan
dengan T : 37,6°C
hipotermi, misal
fatigue, apatis, 3. Terkadang klien
perubahan warna mangalami
kulit dll. bradikardi (111 x/m
3. Melakukan dan 103 x/m)
monitor TTV. 4. R : 68x/m

4. Melakukan (iramanya tidak teratur)


monitor adanya
bradikardi.

5. Melakukan
monitor status
pernafasan.

P. Evaluasi (Catatan Perkembangan/SOAP)


Hari/Tanggal : Kamis, 24 Januari 2019
No. Jam Nomor Diagnosa Respon
Evaluasi NANDA

1. 15.00 wita 00032 S (Subjektif) :


-

O (Objektif) :
3. Keadaan umum baik
4. Bayi masih berada dalam incubator
5. R :68×/menit N : 141×/menit S : 37,6ºC
Spo2 : 98%
6. O2 Nasal masih terpasang 2 L

A (Analisis Masalah) :
Masalah belum teratasi

P (Perencanaan Selanjutnya) :
Intervensi atau implementasi dilanjutkan.
2. 15.30 00107 S (Subjektif) :
-

Objektif (O) :
1. OGT masih terpasang dan pemberian ASI
dinaikkan menjadi 30 cc/4 jam
2. Bayi masih tidak dapat menetek ibu
3. Pasien masih terpasang infus D10% pada
ekstrimitas kiri bawah
4. Mukosa bibir lembab
5. Residu pasien berkurang menjadi 1 cc

A (Analisis Masalah) :
Masalah belum teratasi.
P (Perencanaan Selanjutnya) :
Intervensi atau implementasi dilanjutkan.
3. 16.00 00007 S:
1. Orang tua klien mengatakan badan klien
masih terasa hangat
2. Orang tua klien mengatakan sudah
memberikan kompres hangat pada bagian
kedua ketiak anaknya

O:
1. Badan klien teraba hangat
2. T : 36, 5°C

A : Masalah hipertemi teratasi

P : intervensi dihentikan

4. 16.30 00274 S:
- Ibu klien mengatakan kulit klien
terkadang masih teraba dingin dan
terkadang teraba hangat

O:
T : 37,6°C (10:00 wita)
T : 36,5°C (11:00 wita)

T : 35,8°C (12:00 wita)

Bayi terkadang masih menggigil (ringan)


Bayi masih nampak pucat sedang
Terkadang kulit bayi masih teraba hangat
dan teraba dingin

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi

Hari/Tanggal : Jum’at, 25 Januari 2019


No. Jam Nomor Diagnosa Respon
Evaluasi NANDA

1. 20.00 wita 00032 S (Subjektif) :


-

O (Objektif) :
1. Keadaan umum baik
2. Bayi masih berada dalam incubator
3. TTV
R :63×/menit
N : 139×/menit
S : 36,8ºC
Spo2 : 99%
4. O2 Nasal masih terpasang 2 L Buble
CPAP

A (Analisis Masalah) :
Masalah teratasi sebagian

P (Perencanaan Selanjutnya) :
Intervensi atau implementasi dilanjutkan

2. 20.30 00107 S (Subjektif) :

Objektif (O) :
1. OGT masih terpasang dan pemberian ASI
dan PASI 25 cc/4 jam
1. Bayi masih tidak dapat menetek ibu
2. Pasien masih terpasang infus D10% pada
ekstrimitas kanan bawah
3. Mukosa bibir lembab

A (Analisis Masalah) :
Masalah belum teratasi.

P (Perencanaan Selanjutnya) :
Intervensi atau implementasi dilanjutkan.

3 21.00 00007 S:
1. Orang tua klien mengatakan badan klien
masih terasa hangat

3. Orang tua klien mengatakan sudah


memberikan kompres hangat pada bagian
kedua ketiak anaknya

O:
1. Badan klien teraba hangat
2. T : 36, 5 °C

A : Masalah hipertemi teratasi

P : Intervensi dihentikan

4. 21.30 00274 S:
- Ibu klien mengatakan kulit klien
terkadang masih teraba dingin dan
terkadang teraba hangat

O:
T : 37,6°C (:00 wita)
T : 36,5°C (11:00 wita)

T : 35,8°C (12:00 wita)

Bayi terkadang masih menggigil (ringan)


Bayi masih nampak pucat sedang
Terkadang kulit bayi masih teraba hangat
dan teraba dingin

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Januari 2019
No. Jam Nomor Diagnosa Respon
Evaluasi NANDA

1. 20.00 wita 00032 S (Subjektif) :


-

O (Objektif) :
5. Keadaan umum baik
6. Bayi masih berada dalam incubator
7. TTV sudah dalam batas normal
R :58×/menit
N : 139×/menit
S : 36,8ºC
Spo2 : 99%
8. O2 Nasal masih terpasang 2 L

A (Analisis Masalah) :
Masalah teratasi sebagian

P (Perencanaan Selanjutnya) :
Intervensi atau implementasi dihentikan
karena napas sudah efektif.
2. 20.30 00107 S (Subjektif) :

Objektif (O) :
1. OGT masih terpasang dan pemberian ASI
dan PASI 25 cc/4 jam
4. Bayi masih tidak dapat menetek ibu
5. Pasien masih terpasang infus D10% pada
ekstrimitas kanan bawah
6. Mukosa bibir lembab

A (Analisis Masalah) :
Masalah belum teratasi.

P (Perencanaan Selanjutnya) :
Intervensi atau implementasi dilanjutkan.
(1,2,3,4,5)
3 21.00 00007 S:
1. Orang tua klien mengatakan badan klien
sudah tidak panas lagi
2. Orang tua klien mengatakan sudah
memberikan kompres hangat pada bagian
kedua ketiak anaknya

O:
3. Badan klien teraba hangat
4. T : 36, 8 °C

A : Masalah hipertemi teratasi

P : intervensi dihentikan

4. 21.30 00274 S:
- Ibu klien mengatakan kulit klien
terkadang masih teraba dingin dan
terkadang teraba hangat

O:
T : 37,6°C (21:00 wita)
T : 36,5°C (22:00 wita)

T : 35,8°C (23:00 wita)


Bayi terkadang masih menggigil (ringan)
Bayi masih nampak pucat sedang
Terkadang kulit bayi masih teraba hangat
dan teraba dingin

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
Banjarmasin, Januari 2019

Preceptor akademik, Preseptor klinik,

(Mariani, Ns.,M.Kep) (Siti Rusmalina, S.Kep.,Ns)


ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP BAYI NY. F
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BBLR DAN RDS
DI RUANG MERAH DELIMA (BAYI) RSUD
DR. H. MOCH. ANSARI SALEH
BANJARMASIN, 2019

Oleh
DENI PRIATNA
NPM. 1814901110058

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2019-2020

Vous aimerez peut-être aussi