Vous êtes sur la page 1sur 4

Muhammad Firas Haidar / I0215057

ANALISIS TEORI ARSITEKTUR PERILAKU DALAM REDESAIN ASRAMA


MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

A. Proses Individu
1. Teori
Personal space merupakan batas-batas yang tidak jelas antara seseorang dengan orang
lain (Katz, 1973). Ruang personal merupakan suatu daerah dengan batas maya yang
mengelilingi diri seseorang, dan orang lain tidak diperkenalkan masuk ke dalamnya
(Robert Sommer, 1969). Ruang personal merupakan suatu jarak berkomunikasi, dimana
jarak antar individu ini adalah juga jarak berkomunikasi. Jarak-jarak tersebut
dikemukakan oleh Edward Hall, 1963 sebagai berikut :
 Jarak intim, fase dekat 0.00 s.d 0.15 m dan fase jauh 0,15 s.d 0,50 m
 Jarak personal, fase dekat 0,50 s.d 0.75 m dan fase jauh 0,75 s.d 1,20 m
 Jarak sosial, fase dekat 1,20 s.d 2,10 m dan fase jauh 2,10 s.d 3.60 m
 Jarak publk, fase dekat 3,60 s.d 7,50 m dan fase jauh 7,50 s.d >7,50 m

2. Analisis
Dalam perencanaan dan perancangan kembali Asrama Mahasiswa UNS jarak interaksi
diasumsikan menjadi 3 (tiga) kategori, yakni dekat kenal, kurang dekat, dan tidak dekat.

Tabel 2.1 Analisis Jarak Interaksi


Jarak Efektif
Jarak Interaksi Pelaku Kegiatan Keterangan
(m)
 Penghuni – Penghuni  Jarak personal fase dekat 0,50
 Penghuni – Pengunjung  Jarak intim fase dekat 0,15
Dekat kenal  Pengelola – Pengelola  Jarak personal fase dekat 0,50
 Pengelola – Pengunjung  Jarak personal fase dekat 0,50
 Pengunjung – Pengunjung  Jarak personal fase dekat 0,50
 Penghuni – Pengelola  Jarak personal fase jauh 0,75
 Penghuni – Pengunjung  Jarak personal fase jauh 0,75
Kurang dekat
 Pengelola – Pengunjung  Jarak personal fase jauh 0,75
 Pengunjung – Pengunjung  Jarak personal fase jauh 0,75
 Penghuni – Pengunjung  Jarak sosial 1,20
Tidak dekat  Pengelola – Pengunjung  Jarak sosial 1,20
 Pengunjung – Pengunjung  Jarak sosial 1,20
Muhammad Firas Haidar / I0215057

3. Sintesis
Teori personal space atau ruang personal akan diterapkan pada peruangan Asrama
Mahasiswa UNS yakni perhitungan luasan ruang asrama.

Tabel 3.1 Perhitungan Luasan Ruang Asrama Mahasiswa UNS


Total
No. Kelompok Kegiatan Kebutuhan Ruang Pelengkap Ruang
(m2)
1. Entrance Teras 84
- 30 % mobil 9.000
2. Area Parkir
Penerima - 70 % motor 4.000
- Ruang Tunggu
3. Lobi 84
- Ruang Tamu
- Lavatory
13
- Ruang Sekretaris
5
4. Ruang Kantor - Ruang Pimpinan
7
- Ruang
5
Supervisor
5. Ruang Administratif Ruang Arsip 9
Pengelola
6. Ruang Receptionist Front Office 9
- Area duduk
7. Ruang Tunggu 46,8
- Lounge
- Area duduk
8. Ruang Tamu 11,7
- Lounge
9. Ruang Rapat Area Diskusi 27,3
- Loker Karyawan
3,6
- Lavatory
10. Ruang Karyawan 32,4
Karyawan
3,6
- Area Duduk
- Pantry 2,64
11. Ruang Office Boy
- Area Duduk 8,83
Ruang Cleaning Area Duduk
12. 18
Service
13. Ruang MEE Area Duduk 8,83
14. Pelayanan Ruang Janitor 10,8
15. Gudang Peralatan 10,8
16. Ruang Satpam Area Duduk 4,8
17. Ruang AHU Mesin 12
18. Ruang Chiller Mesin 12
19. Ruang Pompa Mesin 47,96
20. Ruang Tandon Mesin 479,6
21. Ruang Elektrikal Mesin 21,6
22. Trafo dan Genset Mesin 38,5
Kamar Tidur - Area tidur
23. Utama 15.000
Single Room - Area bersiap
Muhammad Firas Haidar / I0215057

(100 kamar) - Area belajar


Kamar Tidur - Area tidur
24. Double Room A - Area bersiap 5.000
(250 kamar) - Area belajar
Kamar Tidur - Area tidur
25. Double Room B - Area bersiap 2.000
(100 kamar) - Area belajar
Kamar Mandi
26. 1 unit untuk 4 kamar 307,44
Komunal
27. Shaft Sampah Setiap 2 kamar 18,43
28. Selasar/ tangga 621 orang 4 x 30 % luas bangunan
- Area duduk
29. Ruang Diskusi 678,13
- Meja dan kursi
30. Hall Kebudayaan Teater kecil 720
- 2 Ruang
972,4
31. Ruang UKM Serbaguna
21,6
- Gudang Peralatan
- Area duduk
32. Ruang Tamu 46,8
- Lounge
- Area duduk
33. Ruang Interaksi Sosial 678,13
- Lounge
34. Display makanan Display 52
35. Ruang Makan Kantin Meja makan 4 orang 227,5
36. Pendukung Kasir 14,4
37. Dapur 4 kitchen set 388
- Ruang shalat 115,5
38. Mushola
- Ruang wudhu 28,875
39. Jogging Track Jogging area
40. Gym Center Ruang Fitness 90
41. Ruang Alat Gudang 3,3
42. Ruang Ganti dan Bilas KM/ WC 5 unit 18,72
43. Loker 2 unit 3,6
44. Laundry Cuci dan Jemur 34,8
45. Lift Penghuni 8 lift 40
46. Lift Servis 8 lift 40
47. Tangga Darurat 8 tangga 112
Total 26.526,665

B. Proses Sosial
1. Teori
Environment perception atau persepsi lingkungan merupakan proses bagaimana
individu menerima informasi mengenai lingkungan sekitarnya dan bagaimana informasi
mengenai ruang fisik tersebut diorganisasikan ke dalam pikiran (Marcella, 2004). Persepsi
Muhammad Firas Haidar / I0215057

individu ini didasarkan latar nalar, belakang budaya, dan pengalaman individu tersebut
(Haryadi, 2010). Maka persepsi lingkungan merupakan proses seorang individu menerima
dan mengolah informasi mengenai lingkungan sekitarnya dimana persepsi yang dihasilkan
dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing individu. Perbedaan latar belakang
individu merupakan faktor penyebab perbedaan persepsi lingkungan antara satu individu
dengan individu lainnya.

2. Analisis
Konsep persepsi lingkungan meliputi unsur pengolahan elemen bentuk. Pada proses
penentuan desain elemen bentuk ini tidak terlepas dari kondisi citra bangunan eksisting
yang ada. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui perilaku pengguna cenderung
mengabaikan terhadap citra Asrama Mahasiswa UNS karena tidak terlihat menarik
perhatian. Untuk itu bentuk dan elemen bentuk sebagai tampilan bangunan diolah
berdasarkan unsur desain persepsi lingkungan. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan
desain visual bangunan yang atraktif sehingga memunculkan persepsi yang menyenangkan
terhadap bangunan.

3. Sintesis
Konsep persepsi lingkungan (environment perception) akan diterapkan pada citra atau
tampilan bangunan, yakni dengan tetap memberikan serta memunculkan ciri khas
bangunan diantara bangunan sekitarnya namun tidak memberikan kesan yang terlalu
mencolok dan berbeda dengan lingkungan sekitar. Sehingga bangunan asrama mahasiswa
tetap menyatu dengan lingkungannya. Hal tersebut diwujudkan dengan menggunakan
perpaduan antara gaya arsitektur brutalisme dengan penggunaan material lokal.
Penggunaan gaya arsitektur brutalisme identik dengan bangunan-bangunan pemerintahan
atau institusional, sehingga mampu membahasakan identitas bangunan Asrama Mahasiswa
UNS yang merupakan bangunan asrama milik institusi Universitas Sebelas Maret.

Vous aimerez peut-être aussi