Vous êtes sur la page 1sur 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian masa nifas


Ada bebrapa pengertian masa nifas, diantaranya:
1. Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai
dengan 6 minggu berikutnya (JHPEIGO, 2002)
2. Masa nifas tidak kurang dan 10 hari dan tidak lebih dan 8 hari setelah
akhir persalinan, dengan pemantauan bidan sesuai kebutuhan ibu dan bayi
(Bennet dan Brown, 1999, P:590)
Dalam bahasa latin waktu tertentu setelah melahirkan anak ini disebut
puerpurium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan.
Jadi, puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi. Masa nifas
(puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dan persalinan selesia sampai
alat-alat kandungan kembali seperti para kehamilan. Lama masa nifas ini
yaitu 6-8 minggu.

B. Perubahan Fisiologis Masa Nifas


1. Sistem Endokrin
Selama proses kehamilan dan persalinanterdapat perubahan pada sistem
endokrin, terutama pada hormon-hormon yang berperan dalam proses
tersebut.
a. Oksitosin
Oksitosin disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Selama
tahap ketiga persalinan, hormon oksitosin berperan dalam pelepasan
plasentadan mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah
perdarahan. Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi
oksitosin. Hal tersebut membantu uterus kembali ke bentuk normal.
b. Prolaktin
menurunnya kadar estrogenmenimblkan terangsangnya kelenjar
pituitari bagian belakang untuk mengeluarkan prolaktin, hormon ini
berperan dalam pembesaran payudara untuk merangsang prosuksi
susu. Pada wanita yang menyusui bayinya, kadar prolaktin tetap tinggi
dan pada permulaan ada rangsangan folikel dalam ovarium yang
tertekan. pada wanita yang tidak menyusui bayinya tingkat sirkulasi
prolaktin menurun dalam 14-21 hari setelah persalinan, sehingga
merangsang kelenjar bawah depan otak yang mengontrol ovarium ke
arah permulaan pola produksi ekstrogen dan progesteron yang normal,
pertumbuhan folikel, ovulasi dan menstruasi. (Saleha,2009)

2. Perubahan Tanda –Tanda Vital


a. Suhu
Dalam 24 jam post partum suhu akan naik sekitar 37,5 ºC-38 ºC yang
merupakan pengaruh dari proses persalinan dimana ibu kehilangan
banyak Asuhan Kebidanan Nifas 46 cairan dan kelelahan. Hari ke-3
suhu akan naik lagi karena proses pembentukan ASI, payudara
menjadi bengkak, berwarna merah. Peningkatan suhu bias juga
disebabkan karena infeksi pada endometrium, mastitis, infeksi tractus
urogenitalis. Kita harus mewaspadai bila suhu lebih dari 38 ºC dalam
2 hari berturut-turut pada 10 hari pertama post partum dan suhu harus
terus diobservasi minimal 4 kali sehari.
b. Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa berkisar 60-80 kali permenit.
Setelah persalinan denyut nadi menjadi lebih cepat. Denyut nadi yang
cepat (>100x/menit) bias disebabkan karena infeksi atau perdarahan
post partum yang tertunda.
c. Pernafasan
Pernafasan selalu terkait dengan kondisi suhu dan denyut nadi. Apabila
nadi dan suhu tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya.
Kecuali pada kondisi gangguan saluran pernafasan. Umumnya
respirasi cenderung lambat/normal karena ibu dalam kondisi
pemulihan/beristirahat. Bila respirasi cepat >30x/menit mungkin
diikuti oleh tanda –tanda shock.
d. Tekanan Darah
Tekanan darah relative rendah karena ada proses kehilangan darah
karena persalinan. Tekanan darah yang tinggi mengindikasikan adanya
pre eklamsi post partum.

3. Perubahan Sistem Hemotologi dan Kardiovaskuler


Segera setelah bayi lahir, kerja jantung mengalami peningkatan 80% lebih
tinggi dari pada sebelum persalinan karena autotransfusi dari
uteroplacenter. Resistensi pembuluh perifer meningkat karena hilangnya
proses uteroplacenter. Kembali normal setelah 3 minggu. Leukositosis
adalah meningkatnya jumlah sel-sel darah putih sampai sebanyak 15.000
selama masa persalinan. jumlah hemoglobin dan hematikrit serta eritrosit
akan sangat bervariasi pada awal-awal masa nifas sebagai akibat dari
volume darah, volume plasma, dan volume sel darah yang berubah-ubah.
Sering dikatakan bahwa jika hematikrit pada hari pertama dan kedua lebih
rendah dari titi 2% atau lebih tinggi dari pada saat memasuki persalinan
awal, maka klien dianggap telah kehilangan darah yang cukup banyak.
Titik 2% tersebut kurang lebih sama dengan kehilangan 500ml darah.
Biasanya terdapat suatu penutunan besar kurang lebih 1500ml dalam
jumlah darah keseluruhan selama kelahiran dan masa nifas. Rincian darah
yang teerbuang pada klien ini kira-kira 200-500ml hilang selama
persalinan, 500-800ml hilang selama minggu pertama postpartum, dan
terakhir 500ml selama sisa masa nifas. (Saleha,2009)
Daftar Pustaka

Bahiyatun, 2009.Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta : EGC

Bennet & Brown, 1999, Mayles textbook for Midwives, London

Saleha,Siti. 2009. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Rachel,dkk.2010.Buku ajarAsuhan Kebidanan Nifas. Akademi Kebidanan Griya


Husada Surabaya. https://griyahusada.id>AskebIIINifas (diunduh tanggal
30-08-2018 ).

Pusdiknas, WHO, JHPIEGO. 2001. Asuhan Kebidanan pada Ibu Postpartum.

Vous aimerez peut-être aussi