Vous êtes sur la page 1sur 21

LATAR BELAKANG

Fenomena yang terjadi dimasa sekarang yaitu banyaknya perilaku masyarakat sekitar
yang mulai mengabaikan kebersihan. Karena, mereka berfikir ada hal lain yang lebih
penting seperti sibuk bekerja atau tidak ada waktu untuk sekedar membuang ampas
makanan atau apapun yang sebelummnya telah mereka gunakan. Sehingga dijaman
sekarang yang banyak melakukan sesuatu secara instant banyak tempat, instansi kerja
bahkan pekerjaan rumah banyak yang mengandalkan petugas kebersihan untuk membantu
mempermudah pekerjaan mereka. Office boy/girl yang bertugas untuk menjaga kebersihan
dan pelayanan kebersihan disuatu tempat seperti di kantor dan instansi. Office boy/girl
sangat dibutuhkan dalam menciptakan performance perusahaan seperti kantor atau instansi
kerja lainnya dalam menciptakan kenyamanan dalama bekerja.
Observer memilih setting yaitu office boy yang bekerja di Universitas Surabaya
tepatnya di Fakultas Psikologi Jalan Raya Kalirungkut. Lebih spesifiknya,observer memilih
setting office boy di Fakultas Psikologi dengan alasan memiliki aspek yang menarik untuk
diamati. Aspek yang menarik disini adalah observer menemukan bahwa office boy/girl di
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya tidak hanya bertugas untuk membersihkan
ruangan kelas, lorong kelas, musholla,tangga dan toilet. Tetapi, juga menyediakan air
minum di meja dosen, menyalakan dan mematikan AC (Air Conditioning) dan LCD
(Liquid Crystal Display) dan ketika membersihkan toilet tidak hanya sekedar
membersihkan tetapi juga menyikat lantai,mengisi air di bak mandi,membuang
kotoran,mengepel,membersihkan dinding,westafle dan closet. Ada beberapa fenomena
yang ingin observer ketahui berkaitan dengan kinerja yang telah mereka lakukan ketika
berinteraksi dengan orang sekitar saat bekerja. Salah satunya yaitu inisiatif dalam bekerja.
Inisiatif disini berarti bahwa office boy di Fakultas Psikologi mempunyai sikap aktif ,
tanggap dan bertanggung jawab.
Observer memilih setting di gedung PD lantai 2 Fakultas Psikologi Universitas
Surabaya dengan pertimbangan letaknya yang mudah dijangkau, sehingga tidak

1
mengeluarkan banyak biaya dan lokasi observasi tersebut sebagai tempat bekerja subjek
yang ingin diobservasi. Observer ingin mengetahui lingkungan kerja office boy/girl di
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya terkait keramahan antar pekerja satu dengan
pekerja lainnya yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja. Observer ingin mengetahui
kesesuaian office boy dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan
oleh Universitas Surabaya. Observer melakukan observasi di pagi hari sekitar pukul 06.30-
07.45 karena pada saat itu adalah waktu kerja office boy/girl.

A. WHAT
Perilaku motivasi kerja yang dilakukan oleh office boy di lantai 2 gedung PD Fakultas
Psikologi Universitas Surabaya dalam menjalankan tugasnya. Perilaku motivasi kerja ini
adalah perilaku yang ditampilkan saat sedang membersihkan ruang kelas, lorong
kelas,musholla,tangga dan toilet. Mulai dari peka dan kecepatan dalam bekerja terhadap
kotoran yang berserakan dan tuntutan pekerjaan yang lainnya. Seperti, membersihkan
kotoran, mengantarkan minuman di meja dosen, menyalakan dan mematikan AC (Air
conditioning) dan LCD (Liquid Crystal Display). Serta cara berinteraksi dengan sesama
profesi dan orang disekitarnya.

Definisi konseptual :
Motivasi adalah kekuatan yang ada didalam diri manusia, yang mana merupakan
motivasi prestasi (McClelland,1987). Individu dapat memiliki motivasi jika memang
dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan dengan yang lainnya.
Motivasi adalah faktor dari sumber kepuasan kerja seperti prestasi, tanggung jawab dan
penghargaan (Herzberg, 2005).
Kerja adalah hal yang penting dalam kehidupan individu karena beberapa alasan.
Pertama, adanya pertukaran atau timbal balik dalam kerja. Ini dapat berupa reward. Secara
ekstrinsik, reward seperti uang. Secara intrinsik, reward seperti kepuasan dalam melayani.

2
Kedua, kerja biasanya memberikan beberapa fungsi sosial. Perusahaan sebagai tempat
kerja, memberikan kesempatan untuk bertemu orang-orang baru dan mengembangkan
persahabatan. Ketiga, pekerjaan seseorang seringkali menjadi status dalam masyarakat luas,
namun kerja juga dapat menjadi sumber perbedaan sosial maupun integrasi sosial.
Keempat, adanya nilai kerja bagi individu yang secara psikologis dapat menjadi sumber
identitas, harga diri dan aktualisasi diri (Steers & Porter,1983).
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Definisi Operasional :
Motivasi kerja adalah kekuatan internal yang mendorong pekerja untuk bertindak
melakukan kegiatan serta faktor–faktor eksternal yang mendorong kegiatan untuk mencapai
tujuan (Aamodt, 2010).
Perilaku kerja yaitu dimana orang-orang dalam lingkungan kerja dapat
mengaktualisasikan dirinya melalui sikap dalam bekerja. Lebih di tekankan pada sikap
yang diambil oleh pekerja untuk menentukan apa yang akan mereka lakukan di lingungan
tempat kerja mereka (Robbins, 2002).

Aspek–aspek dalam motivasi kerja :


Menurut (William & Davis,2000) membedakan motivasi eksternal dan internal.
Motivasi eksternal :
1. Motivasi eksternal seperti mendapatkan upah atau gaji untuk memenuhi kebutuhan
fisik minimal. Tanpa upah atau gaji yang layak sulit untuk mengharapkan atau
bahkan memaksa SDM (Sumber Daya Manusia) agar memberikan kontribusi
maksimal dalam melaksanakan tugas pokoknya.

3
2. Mendapatkan upah atau gaji untuk memenuhi kebutuhan fisik minimal. Tanpa upah
atau gaji yang layak sulit untuk mengharapkan atau bahkan memaksa SDM
(Sumber Daya Manusia) agar memberikan kontribusi maksimal dalam
melaksanakan tugas pokoknya.
3. Kondisi kerja yang baik, perasaan puas dan senang dalam bekerja dilingkungan
organisasi, sangat dipengaruhi oleh kondisi kerja, baik yang bersifat fisik/material
maupun psikis/non material.
Motivasi internal :
1. Motivasi internal yaitu semangat yang menjadi dasar untuk membahagiakan
keluarga
2. Pekerjaan yang menyenangkan, pekerjaan yang bebas dari tekanan dan paksaan.
Namun, pekerjaan pekerjaan yang berat juga akan menyenangkan jika dikerjakan
dalam suasana kerja yang saling bantu membantu dan tolong menolong.
3. Pekerjaan yang menarik, setiap SDM (Sumber Daya Manusia) akan menyenangi
perkerjaan yang sesuai dalam bidang yang sesuai dengan potensi, latar belakang
pengalaman, pendidikan, keterampiran dan keahlian yang dikuasainya.
4. Pekerjaan yang menantang cenderung akan menimbulkan motivasi berprestasi
melalui kemampuan bekerjasama yang efektif dan efisien.
Faktor – faktor dalam motivasi kerja :
Menurut Herzberg dalam (Siagian, 2002). bahwa karyawan termotivasi untuk
bekerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
1. Faktor Intrinsik yaitu faktor daya dorong yang timbul dari dalam diri masing–
masing karyawan, berupa :
a. Pekerjaan itu sendiri (the work it self).
Berat ringannya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya.
b. Kemajuan (advancement).
Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja berpeluang maju dalam

4
pekerjaannya seperti naik pangkat.
c. Tanggung jawab (responsibility).
Besar kecilnya yang dirasakan terhadap tanggung jawab diberikan kepada
seorang tenaga kerja.
d. Pengakuan (recognition).
Besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas hasil kerja.
e. Pencapaian (achievement).
Besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai prestasi kerja tinggi.
2. Faktor Ekstrinsik yaitu faktor pendorong yang datang dari luar diri seseorang
terutama dari organisasi tempatnya bekerja. Faktor ekstrinsik ini mencakup :
a. Administrasi dan kebijakan perusahaan.
Tingkat kesesuaian yang dirasakan tenaga kerja terhadap semua kebijakan dan
peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
b. Gaji.
Tingkat kewajaran gaji yang diterima sebagai imbalan terhadap tugas pekerjaan.
c. Hubungan antar pribadi.
Tingkat kesesuaian yang dirasakan dalam berinteraksi antar tenaga kerja lain.
d. Kondisi kerja.
Tingkat kesesuaian kondisi kerja dengan proses pelaksanaan tugas pekerjaan–
pekerjaannya.
e. Pengalaman masa lampau
dari pekerjaan atau usaha yang telah dilakukan sebelumnnya.
f. Keinginan atau harapan masa depan
agar dapat menunjang kehidupan sehari – hari dan membahagiakan keluarga.

5
B. WHY
Ingin mengetahui perilaku kerja office boy terkait kesesuaian SOP (Standar
Operadional Prosedur) yang telah ditetapkan oleh Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Karena dilihat dari faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang memiliki motivasi
untuk bekerja karena memiliki tuntutan hidup yang mendorong pekerja untuk bertindak
melakukan kegiatan. serta faktor–faktor eksternal yang berasal dari luar diri individu.
Seperti mendapatkan timbal balik dari hasil kerja berupa gaji dan hubungan baik antar
pekerja yang mendorong kegiatan untuk mencapai tujuan dalam bekerja.

C. WHERE
Di gedung PD lantai 2 Fakultas Psikologi Universitas Surabaya, jalan Raya Kali
Rungkut, Surabaya. Tepatnya mulai tangga lantai 2 sampai toilet perempuan dan laki-laki.
Observer memilih lokasi ini karena untuk mendapatkan gambaran perilaku kerja office boy
harus dilakukan di tempat office boy tersebut bekerja.

D. WHEN
Kamis, 27 September 2018. Tepatnya pukul 06.30 - 07.45 WIB. Observasi dilakukan
pada tanggal dan waktu tersebut karena bertepatan dengan jam kerja yang dilaksanakan
oleh office boy dan merupakan jam yang tepat untuk membersihkan ruangan karena
kegiatan belajar mengajar belum dimulai sehingga office boy dapat melaksanakan pekerjaan
dengan cepat dan tepat.

E. WHO
Observee adalah satu orang office boy, berumur sekitar 50 - 60 tahun yang
menggunakan atribut kerja (seragam dan alat-alat kebersihan) yang bekerja di gedung PD
lantai 2 Fakultas Psikologi Universitas Surabaya yang sedang bertugas.

6
F. HOW
Observer menggunakan metode observasi non partisipatif, karena observer merupaan
mahasiswi aktif yang berkuliah di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya yang sering
beraktivitas di gedung PD dan dapat mengamati pekerjaan yang dilakukan. Setting yang
digunakan naturalistik, karena aktivitas bekerja yang dilakukan office boy terjadi secara
alamiah tanpa direncanakan. Metode pencatatan yang digunakan yaitu kualitatif karena
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dan kuantitatif karena
menggunakan data berupa angka sebagai alat analisisnya. Kemudian menggunakan alat
perekam seperti video dan catatan.

Penjelasan setting secara umum (fisik dan sosial):


Fakultas Psikologi Universitas Surabaya adalah salah satu perguaruan tinggi swasta
terbaik yang ada di Kota Surabaya. Fakultas Psikologi Universitas Surabaya sudah
mendapatkan akreditas A. Fakultas Psikologi Universitas Surabaya ini berada persis di
depan savana yang terdapat pohon-pohon yang menjulang tinggi yang dapat meneduhkan
orang-orang yang duduk dibawah pohon. Kemudian didepan savanna terdapat parkiran
motor khusus S2 dan tamu yang bekunjung. Di sebelah kanannya terdapat kolam ikan yang
memiliki air mancur di pinggir bagian kolam ikan terdapat papan pengumuman yang
memuat berbagai macam pengumuman dimulai dari akademik dan non akademik, setelah
itu ada jalan yang lebarnya kurang lebih 1 meter menuju Fakultas Hukum. Disebelah kanan
Fakultas Psikologi juga bersebelahan dengan lapangan sepak bola yang berjarak kurang
lebih 20 meter dari arah taman dekat PD. Sedangkan di sebelah kirinya terdapat
perpustakaan dan FIK (Fakultas Industri kreatif). Di bagian belakang Fakultas Psikologi
terdapat Fakultas Kedokteran yang memiliki 6 lantai yang dibawahnya terdapat kantin yang
menjual berbagai macam jenis makanan. Saat memasuki daerah Fakultas Psikologi terdapat
banyak anak kecil yang dititipkan disana karena Fakultas Psikologi memiliki TPA (Tempat
Penitipan Anak).

7
Fakultas Psikologi ini terletak tidak jauh dari parkiran mobil Universitas Surabaya. Bila
kita berangkat dari lokasi parker, maka jalan menuju kesana adalah melewati beberapa
perumahan,kos–kosan dan gang keluar masuk kendaraan jalan besar. Kemudian lurus
sedikit hingga menemukan lapak jualan bensin eceran dan tempat untuk mengeprint yang
bersebelahan dengan Universitas Surabaya. Halaman sekitar Fakultas Psikologi sangat
ramai dengan lalu lintas yang dilakukan oleh mahasiwa(i) ketika pergantian jam dan waktu
istirahat.
Kondisi Fakultas Psikologi yang berlantaikan kramik putih, terbagi atas 5 daerah
penting yaitu Tata Usaha Fakultas Psikologi (TU), Ruang Serba guna, tempat dilakukan
belajar mengajar, Ruang Dosen dan Ruang cleaning service (CS). Dilihat dari segi
keamanan disetiap jalan menuju keatas terdapat tangga penghubung yang memiliki
pegangan berupa alumunium yang berwarna silver dan dibatasi oleh kayu berwarna coklat
dengan tebal sekitar 2 cm dan tiap anak tangga berlapiskan kramik berwarna hitam dan
putih juga pada dindingnya berlapiskan kramik hingga bagian tengah dan dibagian atasnya
hanya dilapisi cat berwarna putih.
Menilik kembali kelokasi tempat office boy bekerja yaitu mulai tangga lantai 2 gedung
PD sampai toilet perempuan dan laki-laki. do dalam toilet terdapat 2 kamar kecil yang
berisi bak mandi penampung air berbentuk persegi berukuran kurang lebih 50 x 50 cm yang
berlapiskan kramik berwarna putih, disebelahnya terdapat closet berarna putih. Tepat
didepan bak mandi terdapat tempat sampah palstik berwarna biru muda. Kemudian dinding
toilet dilapisi kramik hingga didepan kaca yang berbentuk persegi panjang berukuran
sekitar 80 x 70 cm. Tepat dibawah kaca terdapat westafle berbentuk cekung berwarna putih
dan alasnya berwarna hitam dan disudut toilet terdapat hiasan berupa bunga. Kemudian
didepan toilet terdapat papan pengumuman berwarna ungu yang membentuk persegi
panjang dengan luas sekitar 2 x 1,5 meter yang berfungsi untuk membatasi toilet
perempuan dan laki-laki, kemudian di bawah papan pengumuman terletak rak sepatu
berwarna biru dan kuning untuk penyimpanan sepatu dan sandal orang yang akan

8
melakukan wudhu. Disisi kanan toilet perempuan terdapat ruang kelas yaitu ruang 2.1,
ruang 2.2 dan ruang 2.3 ditiap ruangnnya memiliki jendela kaca berbentuk persegi dan
berwarna hitam berukuran sekitar 50 x 50 cm dan memiliki 2 pintu kaca di samping dan
kanan ruang kelas yang terletak dibelakang kelas. Kemudian dari sisi kiri toilet laki-laki
dari pintu masuk terdapat ember kecil berwarna hitam.kemudian disebelahnya berjarak
kurang lebih 50 cm terdapat tempat sampah plastik berwarna hijau, ember berukuran
sedang berwarna hitam dan sapu yang berwarna putih,biru dan hitam, tepat disebelahnya
sekitar 1,5 meter terdapat lubang pembuangan sampah yang berukuran 30 x 30 cm yang
mana ketika sampah dimasukkan kelubang tersebut otomatis sampah dari lantai 2 dapat
diturunkan ke lantai 1. Setelah itu disebelah lubang pembuangan sampah ada jalan sekitar 3
meter yang menghubungkan gedung PD menuju gedung PB. Kemudian, tepat didepan
toilet perempuan terdapat musholla yang memiliki pintu masuk kaca berwarna hitam dan
didepnnya terdapat keset berwarna merah. Disamping kanan musholla terdapat tangga
penghubung menuju lantai 1.(Observasi Kamis, 27 September 2018 pukul 06.30 hingga
07.45 WIB)
Gedung PD lantai 2 Fakultas Psikologi Universitas Surabaya terlihat cukup ramai
karena banyaknya pergantian jam belajar mengajar dilantai tersebut. Mahasiswa(i) terlihat
ramah kepada pekerja termasuk kepada office boy dengan mengucapkan “permisi” ketika
pekerja sedang melakukan pekerjaanya. Meskipun office boy yang bekerja dilantai 2
gedung PD terlihat kelelahan karena umur beliau bisa dibilang tidak muda lagi tapi beliau
berusaha membersihkan ruangan dengan baik dan beliau sudah mengikuti prosedur yang
telah ditetapkan. Seperti, menggunakan seragam dan atribut yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dilakukan office boy tersebut.

9
Observasi Kuantitatif : Breakdown Perilaku Office Boy
Jenis Perilaku Definisi Metode Pencatatan

Menyikat Perilaku membersihkan kotoran Event sampling – Durasi


lantai toilet didalam toilet dengan
menggunakan sikat
Mengisi air di Perilaku memasukkan sesuatu Event sampling – Durasi
bak mandi kedalam wadah
Mengelap Perilaku menggosok dinding Event sampling – Durasi
dinding toilet menggunakan kain lap
Membersihkan Perilaku menyikat dan Event sampling – Durasi
On westafle menggosok dengan
Task menggunakan sikat dan
mengelap westafle menggunakan
kain lap agar terlihat bersih
Membersihkan Perilaku menyikat dan Event sampling – Durasi
closet menggosok dengan
menggunakan sikat agar terlhat
bersih
Mengepel Perilaku membersihkan lantai Event sampling – Frekuensi
lantai dengan menggunakan kain pel

Mengelap Perilaku menggosokkan Event sampling – Durasi


pegangan pegangan tangga dengan
tangga menggunakan kain lap agar
terlihat bersih

10
Berinteraksi Keadaan yang dekat dan Event sampling – Frekuensi
Off
dengan orang mempererat seperti tegur sapa
task
di sekitar dengan sesama pekerja, atasan
bahkan mahasiswa(i)

Observasi Kualitatif :
Sistem pencatatan data (data logging) yang digunakan adalah jotted note, observer
mencatat dengan cara menuliskan key words (kata kunci) saat melakukan observasi.
Selanjutnya setelah dilakukan pencatatan Jotted note, kemudian dibuat Full Field Notes
dengan tujuan untuk menghindari data–data yang hilang karena terlewat beberapa detik
bahkan menit yang di sebabkan oleh ingatan observer yang terbatas.

Hasil observasi Kuantitatif :


Tabel 1 Durasi yang Dilakukan oleh Office Boy ketika Menyikat Lantai Toilet (dalam
menit)
Observasi dilakukan dalam 75 menit mulai pukul 06.30 – 07.45 WIB
Start Stop Duration minutes

06.30 06.34 4

11
06.35 06.40 5

Total : 9 menit

Interpretasi :
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 75 menit yang digunakan
dalam observasi. Office boy dapat melakukan pekerjaanya yaitu menyikat lantai toilet
dengan cukup cepat selama 9 menit.

Tabel 2 Durasi yang Dilakukan oleh Office Boy ketika Mengisi Air di Bak Mandi (dalam
menit)
Observasi dilakukan dalam 75 menit mulai pukul 06.30 – 07.45 WIB
Start Stop Duration minutes

06.40 06.44 3

Total : 3 menit

Interpretasi :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 75 menit yang digunakan
dalam observasi. Office boy mengisi air kedalam bak mandi hingga penuh selama 3 menit.

12
Tabel 3 Durasi yang Dilakukan oleh Office Boy ketika Mengelap dinding Toilet (dalam
menit)
Observasi dilakukan dalam 75 menit mulai pukul 06.30 – 07.45 WIB
Start Stop Duration minutes

06.45 06.52 7

Total : 7 menit

Interpretasi :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 75 menit yang digunakan dalam
observasi. Office boy melakukan pekerjaan mengelap dinding toilet dengan durasi waktu
cukup cepat yaitu 7 menit.
Table 4 Durasi yang Dilakukan oleh Office Boy ketika Membersihkan Westafle (dalam
menit)
Observasi dilakukan dalam 75 menit mulai pukul 06.30 – 07.45 WIB
Start Stop Duration minutes

06.54 06.57 3

Total : 3 menit

13
Interpretasi :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 75 menit yang digunakan dalam
observasi. Office boy melakukan pekerjaan membersihkan westafle dengan durasi waktu
cepat yaitu 3 menit.

Table 5 Durasi yang Dilakukan oleh Office Boy ketika Membersihkan Closet (dalam menit)
Observasi dilakukan dalam 75 menit mulai pukul 06.30 – 07.45 WIB
Start Stop Duration minutes

06.57 07.04 7

Total : 7 menit

Interpretasi :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 75 menit yang digunakan
dalam observasi. Office boy melakukan pekerjaan membersihkan Closet dengan durasi
waktu cukup cepat yaitu 7 menit.

Table 6 Frekuensi yang Dilakukan oleh Office Boy ketika Mengepel Lantai (dalam menit)
Observasi dilakukan dalam 75 menit mulai pukul 06.30 – 07.45 WIB
Observer 15 15 15 15 15 Jumlah

1 I I I 3

Total : 3

14
Interpretasi :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 75 menit yang digunakan
dalam observasi. Frekuensi office boy mengepel lantai toilet dan lingkungan didepan toilet.
Setelah melakukan pekerjaan sebelumnya yaitu membersihkan closet terjadi satu kali
dalam 15 menit kedua. kemudian, terjadi satu kali dalam 15 menit keempat. Terakhir,
terjadi satu kali di 15 menit kelima. Sehingga dari data table diatas dapat disimpulkan
bahwa total frekuensi mengepel lantai adalah 3 kali.

Table 7 Durasi yang Dilakukan oleh Office Boy ketika Mengelap Pegangan Tangga (dalam
menit)
Observasi dilakukan dalam 75 menit mulai pukul 06.30 – 07.45 WIB
Start Stop Duration minutes

07.33 07.49 6

Total : 6 menit

Interpretasi :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 75 menit yang digunakan dalam
observasi. Office boy melakukan pekerjaan mengelap pegangan tangga dengan durasi
waktu cukup cepat yaitu 7 menit.

15
Tabel 8 Frekuensi yang Dilakukan oleh Office Boy ketika Berinteraksi dengan Orang di
sekitar (dalam menit)
Observasi dilakukan dalam 75 menit mulai pukul 06.30 – 07.45 WIB
Observer 15 15 15 15 15 Jumlah

1 I I 2

Total : 2

Interpretasi :
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa dalam waktu 75 menit yang digunakan
dalam observasi. Frekuensi office boy berinteraksi dengan orang sekitar yaitu terjadi satu
kali di 15 menit kedua dan terjadi satu kali di 15 menit ketiga. Sehingga dapat disimpulkan
dari data table diatas bahwa data table frekuensi berinteraksi dengan orang sekitar adalah 2
kali.

Hasil Observasi Kualitatif :


Observasi dilakukan pada Kamis, 27 September 2018 pukul 06.30 – 07.45 WIB
Pada pukul 06.30 disekitar Fakultas Psikologi Universitas Surabaya masih sangat sepi
karena belum dimulainya kegiatan belajar mengajar. Para office boy/girl bekerja di
lokasinya masing-masing, ada yang di lantai 1, lantai 2, lantai 3,lantai 4 gedung PD. Office
boy di lantai 2 gedung PD Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Terlihat cukup tua
dengan kisaran umur 50-60 tahun yang menggunakan kemeja berwarna merah bercorak
hitam dan celana kain berwarna hitam dan menggunakan sepatu berwarna hitam tampak
sedang menyikat lantai toilet karena lantai yang mulai berlumut dan beliau kerjakan dengan
sangat cekatan. Ketika office boy telah selesai menyikat lantai, beliau dengan sigap untuk
mengisikan air ke dalam bak mandi agar bak mandi tidak kosong dan ketika mahasiswa(i)
maupun orang yang berkunjung ke lantai 2 gedung PD Fakultas Psikologi Universitas
Surabaya dapat menggunakan toilet dengan cepat tanpa menunggu air penuh.

16
Pada pukul 06.45 tampak banyak mahasiswa(i) dan dosen yang berdatangan ke lantai 2
gedung PD. Office boy dengan sigap untuk mempercepat pekerjaanya, setelah mengerjakan
pekerjaan sebelumnya yaitu menyikat lantai toilet dan mengisi air di bak mandi, setelah itu
office boy melihat kearah westafle karena ada kotoran yang menyumbat aliran pembuangan
air maka dari itu office boy membersihkan westafle, setelah itu melihat kearah closet yang
mulai kotor sehingga office boy menyikat dan membasuhnnya dengan air yang bersih.
Kemudian, Office boy mengambil kain pel untuk dibersihkan kembali setelah disikat untuk
memastikan kebersihan lantai. Sambil mengepel lanyai toilet Office boy sesekali menyapa
dan menjawab sapaan oleh mahasiswa yang ingin memasukki toilet.
kemudian setelah selesai didaerah dalam toilet Office boy keluar dan mengambil
peralatan mengepel. Setelah itu langsung mengepel untuk di lingkungan luar toilet yaitu
dari depan toilet perempuan hingga depan pembuangan sampah yang otomatis langsung
diturunkan ke lantai 1. Kemudian, office boy berinteraksi kembali karena ada seorang
mahasiwa yang menyapa beliau . Setelah itu, office boy mengepel tangga lantai 2 sampai
lantai 1. Office boy mengepel dari anak tangga lantai 2 sampai ke anak tangga lantai 1.
Selanjutnya office boy kembali ke atas sambil mengelap pegangan tangga. Setelah
semuanya selesai beliau membuang air yang ada di ember setelah mengepel ke dalam
saluran pembuangan air.

Kesimpulam Observasi :
Secara umum hasil observasi kuantitatif dan kualitatif menunjukkan bahwa office
boy/girl di Fakultas Psikologi Universitas Surabaya sudah dapat dikatakan baik. Hal ini
dibuktikan dengan kecepatan dan ketanggapan office boy dalam melakukan pekerjaannya.
Setiap ada kotoran yang ada seperti lantai, westafle, closet dan dinding yang kotor beliau
dengan sigap membersihkan agar terlihat bersih dan nyaman. Ditunjang dari segi
kebersihan yang telah dilakukan bias dibilang sudah bersih. Relasi yang dilakukan oleh
office boy dengan lingkungan sekitar dilakukan dengan informal. Seperti menegur sapa

17
dengan ramah setelah berbagai macam pekerjaan telah selesai office boy dapat duduk santai
di atas anak tangga. Jika mendasarkan pada gambaran umum tentang motivasi kinerja dan
hasil dari kerja keras office boy.

18
LAMPIRAN
Denah Lokasi

PD.2.3 PD.2.2 PD.2.1

Toilet Perempuan
Musholla Toilet Laki-laki
Lt.2
Pembuangan Sampah langsung ke Lt.1
R. Dosen

Lt.1
SGFP
Gazebo Psikologi

Gazebo Hukum Taman

Tata Usaha

F. Hukum

Savana

Gedung HI
Perpustakaan

Parkiran S2

19
Beberapa foto yang diambil waktu jam kerja

Hasil jotted notes hari Kamis, 27 September 2018 tepatnya pukul 06.30 - 07.45 WIB.

20
DAFTAR PUSTAKA
Aamodt, M. G. (2010). Industrial/Organizational Psychology: An Applied Approach sixth
Edition. Wadsworth: Belmont.
Herzberg, F. (2005). Dasar-dasar Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.
McClelland, D. C. (1987). Human Motivation. New York: Cambridge University Press.
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.
Robbins, P. S. (2002). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Siagian, S. P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Steers, R. M., & Porter, L. W. (1983). Motivation and Work Behaviour. New York:
McGraw Hill Book Company.
William, B. W., & Davis, J. K. (2000). Human Resource and Personal Management. USA:
McGraw-Hill.

21

Vous aimerez peut-être aussi