Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN.
morbiditas (angka kesakitan) ; 29,7% dan angka mortalitas (angka kematian); 70,3%,
tercantum dalam urutan nomor 4 dari prioritas penelitian nasional (Lab/UPF Ilmu
Prevalensi diabetes millitus (DM) dari tahun ketahun terus meningkat, baik
sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. dr. Askandar
diabetes millitus di Kotamadya Surabaya yang berpenduduk kurang lebih 3,5 juta
Karena prevalensi dari diabetes millitus yang masih tinggi, maka untuk
mencegah dan menanggulangi komplikasi yang lebih lanjut, sebagai keluarga yang
mempunyai salah satu anggota keluarganya menderita diabetes millitus bahwa peran
keluarga sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Untuk dapat berperan secara
memiliki peran yang sangat penting dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Selain peran – peran tersebut diatas,maka seorang perawat harus dapat
membantu dan menyelesaikan masalah – masalah yang ada pada keluarga tersebut,
yaitu ; bagaimana memberikan atau menyediakan kebutuhan fisik bagi klien diabetes
keluarga dan lembaga kesehatan, sosialisasi antar anggota keluarga dan mengatasi
masalah yang terkait dalam keluarga. (Family Health Nursing Proces, 1980).
1. Pengertian.
a) Keperawatan :
pelayanan bio – psiko, sosial spiritual yang komperhensif, di tujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.
b) Keluarga :
darah dan adopsi, dimana anggota keluarga tinggal bersama dalam satu rumah,
keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai
ssasarannya.
III
3
e) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-
a) Faktor Lingkungan.
Lingkungan yang kumuh dapat menimbulkan suatu tekanan atau stres untuk
b) Perilaku keluarga.
makanan yang manis dan kolesterol yang tinggi akan mempengaruhi kesehatan klien
serta tidak adanya dukungan untuk berobat atau kontrol dari keluarganya.
c) Pelayanan kesehatan.
penjelasan tentang resiko diabetes millitus dan perlunya pemeriksaan ulang serta
III
4
d) Faktor keturunan.
1. Pengertian.
tanda hiperglikemi dan glukosuria disertai dengan atau tidak adanya gejala klinis akut
ataupun kronis, sebagai akibat kurangnya insulin efektif didalam tubuh, gangguan
primer pada metabolisme karbohidrat yang disertai gangguan lemak dan protein.
2. Etiologi.
a) Kelainan fungsi atau jumlah sel-sel beta yang bersifat genetik. Pada pasien
pelepasan insulin.
b) Faktor lingkungan yang mengubah fungsi dan integritas sel beta. Diantaranya
adalah agen yang dapat menimbulkan infeksi, seperti virus Cocksakie B dan
virus penyakit gondok, diet kalori, karbohidrat dan gula yang di proses secara
disertai pembentukan sel-sel antibodi anti pangkreas insulin dan oleh karena
DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN
III
5
3. Patofisiologi.
Kelainan terletak pada sel beta pangkreas yang tidak mampu membuat dan
mengeluarkan insulin dalam jumlah dan atau kualitas yang cukup,bahkan kadang-
sehingga glukosa sudah diabsorbsi masuk darah tetapi insulin belum memadai
sehingga reseptor di jaringan perifer kurang ( antara 20.000 – 30.000 ) pada obesitas
diabetes millitus yang klasik adalah mula-mula poliphagi, polidipsi dan berat badan
naik ( fase kompensasi ). Apabila keadaan ini tidak segera diobati, maka akan timbul
gejala fase dekompensasi, seperti ; polidipsi, poliurie dan dan berat badan turun,
dapat direstai dengan dengan mual, muntah dan ketoasidosis diabetik. Sedangkan
gejala kronis yang sering adalah lemah badan, semutan, mata kabur, penurunan
kemampuan sex.
1. Terhadap Individu.
Adapun dampak yang terjadi pada individu adalah akan terjadi perubahan peran
dalam keluarga yaitu sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi
rasa aman sebagai kepala keluarga akan terganggu karena penderita sendiri
III
6
2. Terhadap Keluarga.
rasa aman sebagai kepala keluarga yang sebenarnya di tanggung oleh ayah
b) Peran Ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan
banyak.
3. Terhadap Masyarakat.
V. ASUHAN KEPERAWATAN.
I. PENGKAJIAN
Pada tahap ini dilaksanakan dua tahap penjajakan, yaitu ; tahap penjajakan
III
7
1) Pengumpulan Data.
: Laki-laki
: perempuan
: Kepala
Keluarga
Extended Family
Data Demografi, umur, jenis kelamin, status sipil dan kedudukan dalam
keluarga.
atau menyebar.
DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN
III
8
anggota keluarga.
1. Kebiasaan tidur.
2. Kebiasaan Makan.
- Berapa kali makan tiap hari, serta kualitas makan tiap hari.
- Siapa yang tampak terlalu gemuk atau terlalu kurus dalam anggota
keluarga.
Pekerjaan, tempat kerja dan penghasilan dari setiap anggota yang sudah
bekerja.
Sumber penghasilan.
III
9
perumahan.
digunakan.
a) Perumahan.
syarat kesehatan.
III
10
37)
2) Analisa Data.
mengetahui masalah kesehatan apa yang sedang dialami oleh anggota keluarga
tersebut :
a) Ancaman Kesehatan.
Resiko kecelakaan.
Gizi.
III
11
kesehatan.
- Polusi udara/sungai.
Kebiasaan-kebiasaan seperti :
c) Krisis.
Adalah saat yang banyak menuntut individu atau keluarga dalam hal
DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN
III
12
- Kehilangan pekerjaan.
1. Sifat masalah 1
Skala :
Ancaman 2
Tidak / kurang sehat 3
Krisis 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah. 2
Skala :
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensial Masalah untuk dicegah 1
Skala :
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya Masalah 1
Skala :
Masalah berat harus ditangani 2
Ada masalah tetapi tidak perlu
segera ditangani. 1
Masalah tidak dirasakan 0
Skoring :
Scor
III
13
menderita diabetes mellitus, adapun maksud pada penjajakan tahap kedua ini adalah
sebagai berikut :
mellitus.
keluarga.
tindakan perawatan.
penyakit).
Adanya ketergantungan
DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN
III
14
kesehatan.
c. Sejauh mana mengenal fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh sumber daya
keluarga.
d. Sejauh mana keluarga memiliki rasa percaya terhadap petugas dan lembaga
kesehatan.
keluarga yang salah satu anggota keluarganya mempunyai penyakit diabetes melitus,
adalah :
III
15
III. PERENCANAAN.
mengerti DM.
a. Tujuan
keluarga dan klien dapat mengenal adanya DM, serta mampu mendeteksi
b. Kriteria Hasil
1) Menjelaskan tentang DM
2) Menjelaskan gejala DM
c. Rencana Tindakan
III
16
dijelaskan perawat
a. Tujuan
b. Kriteria Hasil
yang menderita DM
mengalami DM
d. Rencana Tindakan
yang menderita DM
III
17
a. Tujuan
Keluarga memahami manfaat rumah secara sehat yang dapat membuat rasa
b. Kriteria Hasil
yang bersih
c. Rencana Tindakan
a.Tujuan
b. Kriteria Hasil
III
18
kesehatan
Puskesmas terdekat)
c.Rencana Tindakan
penyakit
terdekat
keluarga yang didalammya terdapat penderita diabetes millitus sesuai dengan rencana
tindakan dari perencanaan semula sesuai atau tergantung keadaan pada saat itu.
V. EVALUASI.
Adalah tahap menentukan apakah tujuan telah tercapai atau sejauh mana
tujuan tersebut telah tercapai. Dan evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. (Bailon
III
19
DAFTAR PUSTAKA
B. Irawan Susilo Imim, dkk, 1998, Waspadai Diabetes Mellitus, Cahaya Remadja
Bandung.
Bandung.
III