Vous êtes sur la page 1sur 10

PERANCANGAN ATS (AUTOMATIC TRANSFER SWITCH)

SATU PHASA DENGAN BATAS DAYA PELANGGAN


MAKSIMUM 4400VA
Khairul Hidayat1, Yani Ridal2, Arzul3

1
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
E-mail : khidayat87@gmail.com
2
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta
3
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta

Abstract
ATS (Automatic Transfer Switch) is an electrical apparatus that serves as a controller of the
switching process between the main supply PLN (Perusahaan Listrik Negara) with a backup
supply Genset (Generator Set) automatically. ATS is widely used in large power consumers in
the three phase system. In its current state, because of frequent problems in the electrical
system, the ATS also be a piece of equipment that is needed by a small consumer single
phase. But in the stock market for small consumer ATS with single phase is difficult to
obtain. In this study, an apparatus designed for a capacity of 32A ATS, where the customers
maximum power limit is 4400VA who work on single phase system. Where the generator set
is used brands Mikawa Gasoline Generator with 2500VA power capacity. ATS can be
operated manually and automatically. Where in the automatic mode, if a blackout on the main
supply, there is a time delay for 6 seconds before the ATS turn generator set. With the ATS, it
can help consumers in the operation of the generator set automatically when the electricity of
PLN goes out.
Key words : ats-amf, genset, emergency, keandalan

Pendahuluan Untuk mengatur secara otomatis


Latar Belakang kapan saat genset mengambil alih suplai daya
Penyaluran daya yang kontinu sangat saat PLN padam atau mengembalikan ke
mutlak dibutuhkan oleh semua tempat- suplai utama PLN kembali jika PLN normal,
tempat penting seperti rumah sakit, maka dibutuhkan sistem kontrol otomatis
perhotelan, perindustrian, tak terkecuali yang disebut ATS (Automatic Transfer
rumah tempat kita tinggal. Setiap manusia Switch).
berhak mendapatkan kenyamanan untuk Umumnya di pasaran kebanyakan
hidupnya. Tentunya jika sering terjadinya tersedia panel ATS 3 phasa untuk kapasitas
pemadaman pada PLN akan menggangggu sebesar 10kVA atau lebih. Sedangkan untuk
kenyamanan kita dalam melaksanakan panel ATS 1 phasa rumah tangga tidak
kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu suplai banyak dijumpai di pasaran. Hal ini
utama (PLN) harus memiliki back-up berupa disebabkan karena panel ATS yang
genset (generator set). diproduksi oleh produsen memakai modul
AMF buatan pabrik yang harganya relatif PLN ke suplai genset atau
mahal dan jika modul tersebut dipasangkan sebaliknya.
pada panel ATS rumah tangga, tentu harga  Membantu konsumen rumah
jualnya akan mahal. Hal ini berakibat harga tangga agar dapat menikmati
panel ATS untuk kapasitas rumah tangga fasilitas panel ATS-AMF dengan
yang ditawarkan oleh produsen menjadi tidak harga yang terjangkau.
relevan, dan konsumen rumah tangga jadi
enggan membeli. Tak heran jika kebanyakan
Metodologi
gedung-gedung perkantoran dan tempat-
Pada alat ini ada beberapa tahapan
tempat penting saja yang menggunakan
perancangan yang dilakukan, yaitu :
fasilitas ATS-AMF.
Untuk mengatasi hal tersebut maka 1. Tahap pemodelan sistem

dirancanglah sebuah panel ATS satu phasa Untuk memulai perancangan ini,

dengan batas daya pelanggan maksimum maka terlebih dahulu dibuat pemodelan

sebesar 4400 VA dimana modul AMFnya sistem dari alat tersebut dalam bentuk

akan diganti dengan konfigurasi beberapa gambar blok diagram.

komponen relay dan timer sehingga biaya


produksi dapat dipangkas, dan konsumen
rumah tangga dapat menggunakan fasilitas
ATS dengan harga yang cocok dan
terjangkau.

Tujuan Gambar 1 Blok diagram perancangan

Tujuan dari tugas akhir ini adalah


sebagai berikut :
2. Tahap perancangan cover panel.
 Merancang sebuah sistem atau
Pada tahap ini menggunakan dua
alat yang dapat memberikan suplai
lembar akrilik untuk sisi luar dan dalam,
daya yang kontinyu untuk
yang dimana ukurannya adalah panjang 63
kebutuhan konsumen rumah
cm, lebar 46 cm dengan ketebalan 5 mm.
tangga.
Sedangkan jarak sisi luar dengan sisi dalam
 Merancang sebuah alat yang dapat
adalah 15 cm.
mempermudah kerja manusia
disaat melakukan switching suplai

2
46 cm
terpendek kabel agar dapat menghemat
pemakaian kabel. Selain itu kabel – kabel
juga akan lebih terlihat rapi.
63 cm
Tahap wiring yang terlebih dahulu
dilakukan adalah wiring rangkaian ATS.
Untuk jalur wiring ATS dapat dilihat pada
5 mm gambar berikut :
15 cm
L

MAINS N MC

GEN N GC LOAD

Gambar 2 Rancangan ukuran cover panel R234


MCB MCB 31

Selector Selector

3. Tahap Pemasangan Duct (Jalur TD1 3


1
MOA

STOP
1

TD2
MOA

STOP
13 3 13

START MC START GC

Kabel) 14

31

R1
14

21 32

GC
Pada tahap pemasangan letak duct ini, 22
21

MC
22

A1 A1 2 A1 2 A1

harus memperhatikan susunan dari R1


A2
MC
A2
S1 S2 TD1
7
R2
A2
TD2
7
S3 GC
A2
S4

komponen yang akan dipasang di bagian


dalam cover panel maupun pada bagian luar Gambar 4 Wiring diagram kabel ATS
box cover panel. Pemasangan duct ini juga
memperhatikan rangkaian sehingga Kedua yang dilakukan adalah wiring

memudahkan tahap perakitan selanjutnya rangkaian AMF. Kabel yang digunakan

yaitu tahap wirring. adalah NYY berukuran 1,5 mm². Dimana


jalur wiring rangkaian AMF dapat dilihat
pada gambar berikut :

12 Vdc
+
MCB

MOA (auto)
41

R1 AC (Main)
44

1 11 1 31

TD1 DC R1 DC TD2 DC GC
3 14 3 32

21
8
R2 AC (Gen) TD1 DC
22 6

A1 A1 7 7

R1 DC R2 DC TD1 DC TD2 DC
A2 A2 2 2

Gambar 3 Pemasangan duct kabel. Gambar 5 Wiring diagram kabel AMF

4. Tahap Wiring (Pengkabelan) Selanjutnya adalah pengkabelan


Pada tahap wiring ini yang harus terminal kontak genset. Pada tahap ini yang
diperhatikan adalah bagaimana memilih jalur
3
dilakukan adalah memanipulasi switch Hasil dan Pembahasan
kontak genset sehingga menjadi beberapa Deskripsi Perancangan
terminal diantaranya terminal off, on, dan Dalam penelitian ini, dirancang panel
start yang nantinya akan dikontrol oleh ATS- ATS-AMF untuk sistem 1 phasa dengan
AMF melalui anak kontak MC, R1 DC dan batas daya pelanggan maksimum 4400VA.
R2 DC. Untuk pemasangan daya dari PLN di

Kontak Genset
konsumen rumah tangga dengan daya

OFF
ON

START
pelanggan 4400VA, maka ditentukan
kapasitas MCB sebagai berikut :
OFF START
𝑆
- + 𝐼=
Output
Vdc
𝑉
- +

4400 𝑉𝐴
=
ATS 220 𝑉

MC R1 DC R2 DC
= 20 𝐴
OFF ON START

Maka kapasitas MCB yang dipakai


adalah 20 A sesuai batasan daya pelanggan
yang telah ditetapkan oleh Perusahaan Listrik
Gambar 6 Wiring diagram terminal switch
kontak genset
Negara (PLN). Berdasarkan kapasitas MCB
tersebut maka daya aktif yang digunakan
5. Tahap Pemasangan Komponen
dengan faktor daya 0,8 diperoleh :
Pemasangan komponen dilakukan
sesuai dengan gambar rancangan dan alur 𝑃 = 𝑉. 𝐼. 𝐶𝑜𝑠∅
wirring yang dilakukan. Pada perancangan
= 220 𝑉. 20 𝐴. 0,8
ini terdapat beberapa komponen yang
digunakan, yaitu : = 3520 𝑊𝑎𝑡𝑡
- Relay
Menentukan kapasitas daya genset
- Timer delay
Untuk menentukan jenis dan
- Kontaktor
kapasitas daya genset, terlebih dahulu
- MCB
ditentukan daya aktif genset yang didapat
- Push button
melalui daya aktif yang digunakan pada
- Pilot lamp
rumah.
- Selektor switch

4
Pgenset = Daya terpakai pada rumah x Faktor dipakai yaitu 20 A. Maka rating kontaktor
keamanan genset PLN diperoleh :

Pgenset = 3520 Watt x 125 % I MCB


𝐼=
80%
= 4400 Watt 20 A
=
80%
Kebutuhan minimum daya aktif
= 25 A
genset yang digunaakan setelah melakukan
perhitungan adalah 4400 watt. Maka dapat Untuk menentukan rating kontaktor
ditentukan kapasitas daya (VA) minimum genset, terlebih dahulu ditentukan In genset :
genset yang akan dipakai. VA genset
𝐼𝑛 𝐺𝑒𝑛𝑠𝑒𝑡 =
V
P 5500 VA
𝑆= =
Cos∅ 220 V
4400 Watt
= = 25 A
0,8
= 5500 VA Berdasarkan In genset 25 A, maka

Berdasarkan perhitungan kapasitas rating kontaktor genset diperoleh :

daya (VA) genset diatas maka yang In Genset


𝐼=
80%
digunakan adalah genset dengan kapasitas
25 A
daya diatas 5500 VA. Dalam penelitian ini, =
80%
digunakan genset merk Mikawa Gasoline = 31,25 A
Generator 2500 VA. Hal ini telah
Sesuai rating kontaktor yang
dipertimbangkan karena harganya yang
diperoleh maka kapasitas kontaktor PLN
relatif murah yaitu Rp 2.400.000,- dan telah
tidak boleh kurang dari 25A, sedangkan pada
memiliki electric start.
kontaktor genset tidak boleh kurang dari
Menentukan rating kontaktor pada panel 31,25A. Dalam perancangan ATS-AMF ini,
ATS-AMF penulis menggunakan dua buah kontaktor
Pada panel ATS-AMF ini terdapat yang sama untuk kontaktor PLN dan
dua buah kontaktor yang akan dipakai, yaitu kontaktor genset dengan merk Otto Electrical
MC (Main Contactor/ PLN Kontaktor) dan tipe S-N21 dengan kapasitas kontaktor 32 A.
GC (Genset Contactor). Kapasitas kontaktor tidak kurang dari rating
Untuk menentukan rating kontaktor yang telah ditentukan.
PLN, berpedoman pada kapasitas MCB yang

5
Spesifikasi pengujian Prosedur pengujian panel ATS-AMF
Pengujian dilakukan agar dapat dalam kondisi pengoperasian manual adalah
mengetahui bagaimana respon panel ini sebagai berikut:
setelah proses perakitan dilakukan. Panel 1. Menghidupkan MCB kontrol suplai
ATS-AMF ini dinyatakan dapat beroperasi PLN, MCB kontrol suplai Genset,
dengan baik bila kerja ATS-AMF sesuai dan MCB kontrol switch kontak
fungsi yang telah direncanakan saat genset.
perancangan. 2. Memposisikan selector switch di
Berikut gambar blok pemasangan panel ATS-AMF pada posisi manual
panel ATS-AMF pada pelanggan : (keadaan ini telah mengindikasikan
bahwa suplai utama PLN ready).

Suplai kWh meter Panel Panel


3. Menekan tombol push button start
PLN ATS-AMF Beban Beban
PLN pada panel ATS-AMF sehingga
mengindikasikan bahwa suplai utama
PLN on load.
Generator Set 4. Mematikan / mencabut suplai PLN (
2500 VA

mengindikasikan suplai utama PLN


Gambar 7 Blok pemasangan panel ATS-AMF terjadi pemadaman)
pada pelanggan 5. Memposisikan switch kontak pada
genset ke posisi starting hingga
Pengujian operasi manual
genset hidup (keadaan ini telah
Pada pengujian operasi manual ini
mengindikasikan bahwa suplai
dilakukan dengan menekan tombol – tombol
cadangan genset ready).
push button yang telah disediakan.
6. Menekan tombol push button start
Sebelumnya terlebih dahulu memposisikan
genset sehingga mengindikasikan
posisi selector switch pada mode operasi
bahwa genset on load.
manual.
7. Menghubungkan kembali suplai
utama PLN (mengindikasikan suplai
utama PLN kembali normal) sehingga
genset akan mati sendirinya.

Gambar 8 Selector switch posisi manual

6
Hasil pengujian operasi manual Analisa pengujian operasi manual
Keadaan Lampu Lampu Lampu Lampu Dari data hasil pengujian pada tabel
PLN dan indikator indikator indikator indikator
tersebut dapat diketahui bahwa ATS-AMF
Genset PLN Genset Genset
PLN on
serta posisi ready ready on load yang dirakit telah berfungsi dengan baik pada
tombol load
(S2) (S3) (S4) operasi manual. Komponen-komponen daya
push button
(S1)
pada panel maupun kontrol pada ATS-AMF dapat
ATS-AMF
disimpulkan bahwa telah bekerja sesuai
PLN
dengan fungsinya masing-masing karena
terhubung ,
Genset 1 0 0 0 hasil data menunjukkan lampu indikator
mati /
menyala sesuai kondisi yang di inginkan
Tombol
Stop PLN pada perencanaan. Dengan data diatas juga
ditekan dapat disimpulkan bahwa pada saat proses
PLN wiring (pengkabelan) dikerjakan telah sesuai
terhubung ,
1 1 0 0 dengan gambar rancangan yang dibuat.
Genset
mati. Lalu Sehingga ATS-AMF dinyatakan siap untuk
tombol
dipasang pada sistem.
Start PLN
ditekan

PLN dan Pengujian operasi otomatis


Genset Pengujian operasi otomatis ini
terputus 0 0 0 0
dilakukan untuk menguji proses pemindahan
PLN
beban dari suplai utama (PLN) ke suplai
terputus,
Genset 0 0 1 0 cadangan ( genset ) secara otomatis tanpa
hidup /
menekan tombol apapun pada panel ATS-
Tombol
Stop AMF tersebut. Apabila sumber dari PLN
Genset
mengalami pemadaman maka ATS-AMF
ditekan
akan melakukan proses starting Engine
PLN
terputus, sampai genset dalam keadaan ready. Operasi
Genset 0 0 1 1
ini dilaksanakan dengan memposisikan
hidup. Lalu
Tombol selector switch pada posisi Auto seperti
Start diperlihatkan pada gambar 4.11. Pengujian
Genset
ditekan ini dilakukan untuk mengetahui proses kerja
dari ATS-AMF ini pada pengoperasian
secara otomatis.

7
6. Menghubungkan kembali suplai
utama PLN (mengindikasikan suplai
utama PLN kembali normal). Jika
relai DC stop genset merespon maka
ini adalah tanda proses switching
otomatis dari suplai cadangan ke
Gambar 9 Selector switch posisi otomatis suplai utama genset dapat bekerja
seperti yang diharapkan. Suplai
Prosedur pengujian panel ATS-AMF
cadangan genset akan mati dan suplai
dalam kondisi pengoperasian otomatis adalah
utama PLN dalam kondisi on load.
sebagai berikut:
1. Merangkai peralatan seperti gambar
Hasil pengujian operasi otomatis
4.1 pengujian ATS-AMF.
Keadaan Lampu Lampu Lampu Lampu
2. Menghidupkan MCB kontrol PLN, suplai indikator indikator indikator indikator
PLN dan PLN Genset Genset on
MCB kontrol Genset, dan MCB PLN on
suplai ready ready load
kontrol switch genset. Genset load
(S2) (S3) (S4)
3. Memposisikan selector switch di (S1)

panel ATS-AMF pada posisi otomatis Suplai

(keadaan ini telah mengindikasikan PLN


terhubung 1 1 0 0
bahwa PLN telah ready dan on load). maka

4. Mematikan / mencabut suplai PLN ( suplai


Genset
mengindikasikan suplai PLN terjadi mati

pemadaman). Jika relai DC start


Suplai
genset merespon maka ini adalah PLN
padam 0 0 1 1
tanda proses switching otomatis dari
maka
suplai utama PLN ke suplai cadangan suplai
Genset
Genset bekerja seperti yang
hidup.
diharapkan. Genset akan dalam
keadaan starting sehingga Genset
akan hidup dan dalam keadaan ready. Analisa pengujian otomatis

5. Suplai cadangan Genset dalam Dari data hasil pengujian pada tabel diatas

keadaan on load setelah terjadi proses dapat disimpulkan bahwa panel ATS-AMF

starting. yang dirakit telah berfungsi dengan baik pada


operasi otomatis, karena lampu indikator

8
menyala sesuai dengan kerja komponen- menjaga komponen-komponen agar
komponen yang dipasang. Komponen- tidak rusak jika kadang kala PLN
komponen daya maupun kontrol penyusun terjadi pemadaman sesaat.
ATS-AMF juga dapat disimpulkan telah
Daftar Pustaka
bekerja sesuai dengan fungsinya masing- Panitia PUIL. 2000. Persyaratan Umum
masing dan wiring yang telah dikerjakan Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
telah sesuai seperti gambar rancangan yang Yayasan PUIL: Jakarta.
dibuat.
Indhana Sudiharto,ST,MT, dkk, (2011),
Kesimpulan “Rancang Bangun Sistem Automatic
Dari hasil Pengujian ATS (Automatic Transfer Switch (ATS) dan
Transfer Switch) satu phasa dengan batas Automatic Main Failure (AMF) PLN
daya pelanggan maksimum 4400 VA ini , - Genset Berbasis Plc Dilengkapi
dapat diambil kesimpulan bahwa : Dengan Monitoring” Jurnal.

1. Kontaktor yang dipakai untuk PLN Surabaya ; Jurusan Teknik Elektro

dan genset adalah kontaktor merk Industri PENS-ITS.

Otto Electric dengan kapasitas 32 A, Enggar T. Santosa (2011), “Rancangan


dan telah mencukupi untuk proses Dasar Sistem Automatic Main
penyaluran ke beban terpakai sebesar Failure Dan Automatic Transfer
3520 watt untuk suplai PLN dan 4400 Switch Untuk Ruang Pertemuan
watt untuk suplai genset Gedung 71”Jurnal. Tangerang ;
2. Pada penelitian ini, genset yang Pusat Reksa Perangkat Nuklir.
dipakai adalah genset merk Mikawa
Gasoline Generator dengan kapasitas Hidayah Aprilawati, (2007), “Perancangan

2500VA. Dengan faktor daya 0,8, Unit Instalasi Genset Di Pt Aichi Tex

maka beban maksimum genset Indonesia” Skripsi (tidak

tersebut adalah 2000 watt. dipublikasikan). Bandung ;

3. Alat dapat bekerja dengan baik pada Politeknik Negeri Bandung.

proses switching secara manual http://www.schneider-


maupun secara otomatis. electric.com/site/home/index.cfm/ww/
4. Pada saat PLN terjadi pemadaman,
terdapat penundaan waktu selama ± 6 http://dunia-

detik sebelum genset melakukan listrik.blogspot.com/2009/10/generator-set-

starting. Hal ini bertujuan untuk genset.html

9
Biodata Penulis

Penulis lahir di
Payakumbuh, 30 oktober
1987. Menempuh jalur
pendidikan dasar di SD
Islam Jihad Padang
panjang, SLTPN 1
Bangkinang dan SMKN
1 Bangkinang. Saat ini penulis telah
menempuh pendidikan S1 di Teknik Elektro
Universitas Bung Hatta Padang.

Padang, 10 September 2013

10

Vous aimerez peut-être aussi