Vous êtes sur la page 1sur 9

LEMBAR JAWABAN PENGAUDITAN 1 (TAKE HOME)

UJIAN AKHIR SEMESTER 6

Disusun oleh:

Yunita Puspa Ramdhani 133403037


No. Absen : 33
AKUNTANSI B 2013

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SILIWANGI
2016
Pernyataan dari Lembar Soal Pengauditan 1 adalah sebagai berikut :

Tn. A sebagai rekan (partner) dari Kantor Akuntansi Publik (KAP)


Siliwangi & Co, diminta untuk melakukan audit atas laporan keuangan PT X yang
akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta audit atas pengendalian
internal pelaporan keuangan PT X pada akhir tahun. Penugasan ini merupakan
yang pertama kali bagi KAP Siliwangi & Co dan laporan keuangan PT X
sebelumnya tidak pernah diaudit oleh KAP lainnya.
Dari pembicaraan pendahuluan dengan direktur utama dan ketua dewan
komisaris diketahui bahwa PT X bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi dan
didirikan sera dimulai melakukan kegiatan komersial sejak awal tahun 2010. Para
pemegang saham PT X adalah para pensiunan pejabat PNS dimana sebagian
diantaranya menjadi dewan direksi sedangkan sebagian lainnya sebagai dewan
komisaris dari PT X.
Sejak melakukan kebijakan komersial, PT X terutama menjadi rekanan
dan mengerjakan proyek pemerintah serta mengalami pertumbuhan usaha yang
sangat pesat. Hasil rapat terakhir dari para pemegang saham dengan manajemen
diputuskan bahwa untuk mendanai pertumbuhan usaha serta memperbaiki struktur
modal, PT X akan melakukan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal dan
penugasan ini terkait dengan kepentingan untuk pendaftaran ke BAPEPAM.
Tn. A dan para pendiri PT X merupakan anggota dari club golf yang sama
d5 sampai 3an sebelumnya secara teratur sering melakukan kegiatan olah raga
bersama. Setelah kesepakatan untuk pelaksanaan penugasan antara PT X sebagai
klien dengan KAP Siliwangi & Co dituangkan dalam surat penugasan
(management letter), Tn. A sebagai rekan penanggungjawab dalam penugasan
melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut :

1. Melakukan diskusi secara mendalam dengan anggota manajemen untuk


memperoleh pemahaman yang mengenai bisnis dan industri klien, mencakup
:
 Industry klien dan lingkungan eksternalnya.
 Operasi dan pemrosesan bisnis perusahaan.
 Manajemen dan tata kelola.
 Tujuan dan startegi yang dikembangkan oleh manajemen.
 Pengukuran dan kinerja.
2. Dari hasil diskusi mendalam dengan para anggota manajemen, Tn. A
menyimpulkan bahwa risiko bisnis klien rendah dan perusahaan klien
diyakini akan dapat mencapai tujuannya.
3. Tn. A melaksanakan prosedur analitis pendahuluan atas laporan keuangan
tahun sebelumnya serta laporan keuangan intern tahun berjalan dan hasilnya
menggambarkan kinerja keuangan perusahaan cukup baik.
4. Tn. A menetapkan jumlah pertimbangan awal tentang materialisasi antara 3%
sampai 6% dari laba operasi, aktiva lancar, dan hutang lancar, sedangkan
untuk aktiva tetap 1% sampai 3%.
5. Untuk efisiensi audit, Tn. A menetapkan performance materially (tolerable
error) dialokasikan untuk akun-akun neraca utama yaitu, piutang usaha,
persediaan, aktiva tetap, utang usaha dan ekuitas.
6. Dengan pertimbangan cukup mengenai pribadi para anggota manajemen dan
anggota dewan komisaris serta kinerja keuangan perusahaan klien cukup
baik, dan tidak ada keunikan dari usaha jasa konstruksi yang memerlukan
pertimbangan khusus, Tn. A menetapkan risiko audit dapat diterima
(acceptable audit risk) dan risiko bawaan (inheren risk) rendah.
7. Tn. A mempelajari buku pedoman serta melakukan wawancara dengan
personil klien terkait dan hasilnya diperoleh keyakinan bahwa perusahaan
telah merancang pengendalian internalnya secara memadai dan menilai
bahwa risiko pengendalian pendahuluan adalah dibawah maksimum.
8. Dari hasil wawancara dengan anggota manajemen dan personil klien lainnya
dan pelaksanaan prosedur sebelumnya atas kondisi-kondisi yang dapat
menyebabkan adanya kecurangan (fraud), Tn. A menilai risiko kecurangan
baik untuk pelaporan keuangan yang menyesatkan (fraudulent financial
reporting) maupun untuk penyalahgunaan aktiva (missapropriation of assets)
adalah rendah.
9. Berdasarkan tahapan proses yang telah ditempuh dan kepentingan untuk audit
pengendalian internal klien, Tn. A menetepakan strategi agat audit dapat
dilaksanakan secara lebih efisien yaitu dengan lebih menekankan pada
pengujian atas pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi dan
prosedur analitis untuk dapat mengurangi pengujian rinci atas saldo.
10. Membentuk tim audit dan menugaskan auditor senior (in-charge auditor)
untuk mengembangkan program audit sesuai strategi audit yang telah saudara
tetapkan.

Diminta : berikan komentar atas apa yang dilakukan Tn. A dalam


mengembangkan stratgei audit menyeluruh ?

Komentar-komentar menyusun dari point nomer 1-10 :

1. Sebelum KAP memutuskan untuk menerima atau mempertahankan suatu


penugasan auditor harus memutuskan dapat diterimanya kerangka pelaporan
keuangan yang diusulkan atau digunakan entitas, menilai apakah KAP dapat
mentaati ketentuan etika yang relevan, dan dapatkan persetujuan manajemen
bahwa ia memahami sepenuhnya akan tanggungjawab berkenaan dengan:
- Penyusunan laporan keuangan entitas sesuai dengan FRF yang diterapkan.
- Pengendalian internal sebagaimana dianggap perlu oleh manajemen untuk
menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji yang material,
apakah yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.
- Memberikan kepada auditor akses kepada semua informasi yang relevan
dan informasi tambahan yang dapat diminta auditor.
- Prosedur meminta dan menerima dan melanjutkan penugasan.
Juga tak lupa untuk melakukan 3 aktivitas lainnya antara lain : penegasan
(diperevikasi), evaluasi (akan berpegang dengan review analisis) dan
pengujian (akan berpegang pada pengujian substantif).
2. Penilaian atas resiko penugasan ditahun pertama dan tahun-tahun selanjutnya
membantu memastikan bahwa KAP independen dan tidak mempunyai
benturan kepentingan, komponen untuk melaksanakan tugasnya dengan
sumber daya yang diperlukan dan dalam batas waktu yang tersedia, tidak tahu
atau tidak mempunyai informasi baru mengenai klien yang dapat
menyebabkan KAP menolak penugasan. Menurut pernyataan bahwa risiko
klien rendah dan perusahaan klien diyakini akan dapat mencapai tujuannya
itu bisa menguntungkan bagi perusahaan karena bisa memperoleh keuntungan
yang relatif besar.
3. Bahwa prosedur yang digunakan oleh Tn. A ini adalah seharusnya
menggunakan prosedur review analisis dan harus berpedoman pada program
audit. Serta prosedur untuk memperoleh pemahaman oleh pengendalian
internal (klien). Seorang auditor haruslah melaksanakan prosedur analitis di
sepanjang fase perencanaan dan juga penyelesaikan audit guna membantu
mengidentifikasikan transaksi atau kejadian yang tidak biasa yang dapat
mengidentifikasikan adanya suatu salah saji yang cukup material dalam
laporan keuangan lebih spesifiknya pada audit keuangan. Sebaiknya
seterusnya dilakukan audit seperti ini untuk bisa membandingkan kinerja
keuangan perusahaan dari masa ke masa atau dari tahun ke tahunnya. Supaya
kinerja keungan juga bisa terpantau atau terkontrol oleh tim audit yang
nantinya akan disampaikan kepada pihak perusahaan yang bersangkutan.
4. Menurut pendapat saya, seharusnya perbandingannya adalah aktiva =
kewajiban+hutang sesuai dengan siklus akuntansi, hal ini agar ada
keseimbangan antara aktiva/aset dengan passivanya (50% : 50% => passiva =
kewajiban+hutang= 25% : 25%). Dan juga supaya mudah untuk mengetahui
berapa besar keuntungan (kerugian) yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
5. Sesudah diputuskan untuk menerima atau melanjutkan penugasan maka
langkah selanjutnya adalah memastikan apakah persyaratan awal atau
prokondisi bagi suatu audit memang ada, dan menegaskan pemahaman
bersama antara auditor dan manajemen mengenai syarat-syarat perikatan
audit. Dalam expanded test menyatakan bahwa untuk menjadi hasil
audit/bukti audit yang baik harus memiliki kriteria sebagai berikut : bersifat
langsung, efisiensi (artinya tidak memerlukan biaya tambahan, menggunakan
waktu yang ada) dan fisibel, hal itu bisa membantu terhadap kelangsungan
perusahaan tersebut ke depannya.
6. Sesuai dengan pertimbangan yang dijelaskan oleh Tn. A bahwa dengan
pertimbangan cukup mengenai pribadi para anggota manajemen dan anggota
dewan komisaris (komite audit) serta kinerja keungan perusahaan klien cukup
baik, dan tidak ada keunikan dari usaha jasa konstruksi yang memerlukan
pertimbangan khusus, maka harus ditetapkan risiko audit dapat diterima
(acceptable audit risk) dan risiko bawahan (inherent risk) rendah, saya
sependapat dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Tn. A tersebut.
7. Pengendalian internal memang sangat diperlukan untuk mengendalikan
beberapa masalah yang mucul dalam perusahaan. Diantaranya harus disusun
secara rinci / detail dan harus dilaksanakan. Pengecekan latar belakang,
sebelum menghubungi pihak ketiga untuk mengumpulkan informasi
mengenai calon klien, pastikan bahwa semua partner menyadari dan
memahami kebijakan KAP untuk menjaga kerahasiaan informasi klien dan
calon klien, ketentuan perundangan mengenai hak dan kerahasiaan pribadi
dan kode etik yang berlaku. Perencanaan merupakan proses yang
berkesinambungan dan interatif yang dimulai segera sesudah berakhirnya
audit sebelumnya, dan berlangsung terus sampai penyelesaian audit yang
sedang berlangsung. Sebagai proses yang berkesinambungan, perencanaan
dilakukan pada ketiga tahap audit : menilai resiko, menanggapi resiko dan
pelaporan/rekomendasi. Perencanaan audit mempunyai manfaat sebagai
berikut :
 Anggota tim dapat belajar dari partner dan tim inti yang berpengalaman.
 Penugasan diorganisasi, dilengkapi dengan staf unit, dan dikelola secara
baik.
 Pengalaman yang diperoleh dari audit terdahulu dan dari penugasan lain
dimafaatkan secara optimal.
 Area penting atau rawan dalam audit itu medapat perhatian yang tepat.
 Masalah yang mungkin terjadi diantisipasi dan diselesaikan tepat pada
waktunya.
 Dokumentasi audit direview secara tepat.
 Pekerjaan orang lain dapat dikoordinasikan.
8. Kecurangan adalah suatu bentuk ketidakjujuran yang dilakukan secara
sengaja yang bertujuan untuk merampas kepemilikan atau hak orang lain.
Sedangkan kecurangan dalam laporan keuangan berarti bentuk salah saji
dalam laporan keuangan yang dilakukan secara sengaja, tidak secara normal.
Jenis kecurangan yang biasa terjadi dalam laporan keuangan adalah
penyalahgunaan aset dan bentuk kecurangan laporan keuangan seperti
earning management dan income smoothing. SAS 99 memberikan sebuah
pedoman bagi para auditor dalam rangka mengukur resiko kecurangan.
Seorang auditor haruslah selalu menjaga tingkat skeptismen profesional
ketika auditor mempertimbangkan informasi yang cukup luas, termasuk juga
faktor-faktor resiko kecurangan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan
juga menghadapi resiko kecurangan. Untuk mencegah terjadinya kecurangan
(fraud) ini hendaknya lebih mengetatkan terhadap pengendalian internal
perusahaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
9. Berdasarkan penyataan nomer 9 diatas bahwa Tn. A akan menetapkan strategi
audit agar audit dapat dilaksanakan secara lebih efisien yaitu dengan lebih
menekankan pada pengujian atas pengendalian serta pengujian substantif atas
transaksi dan prosedur analitis untuk dapat mengurangi pengujian rinci atas
saldo. Selain strategi yang diusulkan oleh Tn. A, perusahaan juga bisa
menggunakan strategi audit menyeluruh, Strategi audit menyeluruh
mendokumentasikan keputusan kunci yang dianggap penting dalam
perencanaan audit dan mengkomunikasikan hal-hal yang penting kepada
anggota tim dengan baik. Strategi audit menyeluruh mendokumentasikan
keputusan yang berasal dari langkah-langkah perencanaan. Langkah-langkah
dalam perencaan audit adalah :
1. Cara memulainya adalah sebagai berikut:
 Melakukan kegiatan pra-penugasan.
 Mengumpulkan informasi yang relevan tentang entitas.
 Menunjuk staf, pengendali mutu, dan ahli yang diperlukan.
 Menjadwalkan pertemuan tim audit dan partner penugasannya untuk
membahas kemungkinan salah saji yang material dalam laporan
keuangan.
 Menentukan tanggal-tanggal dimana hal penting dari pekerjaan audit
harus dikerjakan.
2. Menilai resiko dan memberikan tanggapan dengan cara :
 Menentukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan
dan performance materially.
 Menentukan sikap dan luasnya prosedur penilaian resiko yang harus
dilakukan dan siapa yang akan melaksanakannya.
 Membuat tanggapan secara keseluruhan yang tepat dan memasukan
dampak terhadap prosedur audit selanjutnya yang harus dilaksanakan.
 Memutakhirkan dan mengubah strategi dan rencana audit jika ada
perubahan situasi.
10. Program audit adalah serangkaian kebijakan dan prosedur untuk menentukan
bagaimana evaluasi bisnis (proses audit) harus dilakukan. Audit program
adalah prosedur langkah demi langkah yang ditetapkan oleh perusahaan audit
(KAP) tergantung pada ruang lingkup auditnya yang harus diikuti oleh
akuntan (auditor) dalam melakukan audit. Audit program pada umumnya
melibatkan petunjuk khusus seperti apa, berapa banyak bukti yang harus
dikumpulkan dan dievaluasi, serta siapa yang akan mengumpulkan dan
menganalisis data tersebut dan termasuk juga kapan hal tersebut harus
dilakukan. Jenis audit program yang digunakan biasanya disesuaikan dengan
jenis bisnis tertentu. Tujuan program audit antara lain :
1. Sebagai acuan pengumpulan data dan proses evaluasi pelaksanaan tugas
audit.
2. Sebagai pedoman spesifik dan langkah-langkah yang harus diikuti dalam
pengumpulan bukti audit.
3. Sebagai sarana perbandingan data yang dikumpulkan dari tahun-tahun
sebelumnya.
4. Sebagai alat untuk mengontrol dan mencatat pelaksanaan yang tepat dari
pekerjaan audit dan juga untuk meninjau pekerjaan audit.
5. Sebagai bukti audit yang mendukung pendapat auditor.
Auditor harus meneliti resiko potensial dengan melakukan review awal
general controls, menilai kelemahan pengendalian dan mengevaluasi apakah
pengendalian tersebut dijalankan. Tujuan analisis resiko ini untuk membantu
auditor agar lebih fokus audit pada area mengenai batas, jadwal, prosedur
untuk mencapai sasaran audit. Setelah audit program disusun dan tim auditor
telah dibentuk, selanjutnya para anggota tim harus melakukan pengenalan
terhadap sistem yang akan diaudit.
Antara strategi audit menyeluruh dan program audit saling dibutuhkan satu
sama lainnya saling berkaitan satu sama lainnya. Apabila suatu perusahaan
ingin mengembangkan program audit maka harus sesuai dengan strategi audit
yang ditetapkan yaitu strategi audit menyeluruh.

Vous aimerez peut-être aussi