Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstrak. Penerapan manajemen rantai pasok semakin banyak dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan terkemuka. Hal ini dikarenakan penggunaan konsep perencanaan kolaboratif pada
manajemen rantai pasok yang dipercaya dapat membawa keuntungan bagi perusahaan. Namun
pada kenyataannya, proses kolaborasi tidaklah mudah untuk dilakukan. Proses kolaborasi ini
kemudian dapat divisualisasikan dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan dalam bidang Information and Communication Technology (ICT) yang semakin
pesat belakangan ini, membawa pengaruh yang berkaitan dengan proses pertukaran dan
pengolahan informasi mengenai perencanaan sistem rantai pasok yang berlangsung secara
real time.
Penelitian ini merancang aplikasi pengendalian sistem persediaan multi eselon dengan
menggunakan integrasi model Distribution Requirement Planning dan Material Requirement
Planning sebagai pendekatan perhitungannya. Aplikasi pengendalian persediaan ini dapat
memfasilitasi proses perhitungan rencana kebutuhan persediaan dengan 2 skema, yaitu skema
perencanaan parsial dan skema perencanaan terintegrasi. Selain itu, aplikasi ini juga
memfasilitasi proses pemantauan rencana persediaan, dan melakukan perencanaan ulang untuk
periode perencanaan selanjutnya
Pengujian yang dilakukan pada aplikasi sistem pengendalian persediaan muti eselon ini
menghasilkan kesimpulan bahwa aplikasi telah dapat memenuhi kebutuhan fungsional, non-
fungsional, dan pemodelan proses yang telah ditetapkan oleh pemilik sistem. Selain itu,
perhitungan yang dihasilkan program aplikasi telah sesuai dengan perhitungan manual.
Kata Kunci: DRP, MRP, pengendalian persediaan multi eselon, sistem teknologi informasi
________________________________________
† : Peneliti terkait
1. PENDAHULUAN DRP dan MRP?”.
Digital Logistic merupakan kegiatan otomasi 1. Pemakaian metode pengendalian persediaan tradisional
mekanisme proses logistik, menyediakan sistem rantai menjadi kurang efektif bila digunakan dalam keadaan
pasok dengan terintegrasi. Teknik Industri Institut dimana tingkat ketidakpastian tinggi dan terdapat
Teknologi Bandung merupakan salah satu program studi ketergantungan kebutuhan antara satu komponen
yang fokus pada kajian logistik, merasa perlu untuk dengan komponen lainnya.
mengembangkan suatu laboratorium yang berbasis pada
2. Metode ini jauh berkembang setelah adanya kemajuan
konsep logistik digital. Tujuannya ialah untuk
di bidang komputer, oleh sebab itu pengunaan metode
memvisualisasikan proses logistik yang terjadi pada
ini sangat berpengaruh pada penggunaan komputer
penerapan Manajemen Rantai Pasok.
(computer oriented). Pada hakikatnya metode ini terdiri
atas sekumpulan prosedur, aturan-aturan keputusan, dan
Dalam pengembangan laboratorium ini, secara garis
seperangkat mekanisme pencatatan.
besar modul yang akan dibahas meliputi pengadaan barang
(Procurement) yang berkaitan dengan Supplier
Berdasarkan jumlah entitas yang terkait ke dalam
Relationship Management (SRM), Pergudangan dan
sistem penelitian, sistem ini menggunakan konsep sistem
Pendistribusian yang berkaitan dengan Warehousing
persediaan multi eselon (multilokasi) dengan pendekatan
Management System (WMS) dan Transporting
Pendistribusian Beberapa Sumber Shipping Untuk
Management System (TMS), serta Collaborative Planning
Beberapa Tujuan.
Forecasting and Replenishment (CPRF).
3.1 Produk
Gambar 2 : Saluran Distribusi 4 Eselon Produk Senter
Sistem rantai pasok dapat memfasilitasi produk senter
sebagai permintaan konsumen akhir. Produk senter dipilih 3.3 Integrasi Model DRP dan MRP
sebagai objek dalam aktifitas logistik dengan beberaa
pertimbangan sebagi berikut : Permintaan persediaan distribusi direncanakan dengan
menggunakan perhitungan model DRP, sedangkan
1. Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa varian permintaan persediaan manufaktur direncanakan
yang berbeda menurut ukurannya, sehingga dapat menggunakan perhitungan model MRP. Telah didefinisikan
diterapkan dalam konsep pergudangan laboratorium sebelumnya bahwa sistem rantai pasok ini terdiri dari 4
Digital Logistik.
eselon, yaitu pemasok, unit produksi, depot, dan pengecer. Pada aplikasi ini, DBMS yang digunakan ialah
Pada sistem persediaan multi eselon ini, aktifitas DRP SQL Server.
berlangsung pada proses distribusi pengecer, depot, dan e) Application design
unit produksi dalam memenuhi permintaan produk jadi. Merancang tampilan antar muka dan program
Sedangkan aktifitas MRP berlangsung pada proses aplikasi yang menggunakan proses basis data di
permintaan akan kebutuhan bahan baku di unit produksi ke dalamnya.
eselon pemasok. f) Implementation
Mengimplementasikan hasil rancangan basis data
Berdasarkan inputan struktur produk dan saluran dan program aplikasi.
distribusi, penggabungan model DRP dan MRP pada sistem g) Data Conversion and Loading
multi eselon ini dipetakan pada Gambar 3. Menginput data yang akan digunakan pada basis
data dan aplikasi yang telah dibangun.
Pemasok-1 Pemasok-2 Pemasok-3 Pemasok-4 Pemasok-5 Pemasok-6 Pemasok-7 Pemasok-8 Pemasok-9 Pemasok-10 Pemasok-11 Pemasok-12 Pemasok-13 h) Testing
Dilakukan pengujian pada aplikasi yang telah
Head Lensa
Plastik Alumunium Ring
dibangun. Pada pengujian ini dilihat kesesuaian
Corong Corong Corong
a) System definition
Mendefinisikan lingkup dan batasan basis data dan
aplikasi serta pengguna.
b) Requirements collection and analysis
Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan
pengguna dan kebutuhan aplikasi.
c) Database design
Merancang model konseptual, logika, dan fisik
dari basis data. Pada tahap ini model konseptual
proses dilakukan dengan menggunakan Data Flow
Diagram (DFD), basis data dirancang dengan
menggunakan Logical Data Model dan Physical
Data Model.
d) DBMS Selection Gambar 4 : Halaman Menu Utama
Memilih DBMS (Data Base Management System)
yang sesuai dengan aplikasi yang akan dibangun. Hasil perhitungan DRP dan MRP perencanaan dapat
dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 : Hasil Perhitungan DRP dan MRP
6. KESIMPULAN