Vous êtes sur la page 1sur 8

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN PROSTESIS TRANSTIBIAL

TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA PASIEN POST AMPUTASI


TRANSTIBIAL

Nur Rachmat
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surakarta Jurusan Ortotik Prostetik

Abstract: The use of prosthesis, Social Status, Confidence. This study aimed to
analyze the effect of using transtibial prosthesis (artificial leg) and social status of
the self-esteem in patients post transtibial amputation. The design was
observational analytic research using cross sectional approach. The population of
this study were all patients who come to the post amputation Kuspito Clinic
Prosthetic orthotic Karanganyar, Central Java in 2012 by using purposive
sampling technique. Independent variables in this study is the use of transtibial
prosthesis (artificial leg) and social status, and the dependent variable in this
study is the confidence (mentioned measuring devices) patients post transtibial
amputation. The first hypothesis test results indicate the probability value (p-
value) of 0.000 <α = 0,05 so that H0 rejected and H1 accepted which means that
there is the effect of using transtibial prosthesis (artificial leg) against the
confidence in patients post transtibial amputation. The second hypothesis test
indicates the probability (p-value) of 0,010 <α = 0,05 so that H0 rejected and H1
accepted which means there is the influence of social status on the convenience
for patients post transtibial amputation. As well as a third hypothesis test for
social status variables obtained probability value (p-value) = 0.542> α = 0.05,
while for the variable use of prosthesis obtained probability value (p-value) =
0,000 <α = 0.05. Influence and the associated level of use transtibial prosthesis
(artificial leg) against the confidence in transtibial amputation in patients post
Kuspito Prosthetic Orthotic Clinic. There is an effect on the level of association of
the social status of the self-esteem in patients post amputation transtibial Clinic
Kuspito orthotic prosthetic No effect and the level of causality (causal) use of
prosthesis transtibial (artificial leg) and social status to increase confidence in
patients post amputation transtibial in Kuspito Prosthetic Orthotic clinic.

Keywords : Prosthesis Use, Social Status, Confidence

Abstrak: Penggunaan Prosthesis, Status Sosial, Kepercayaan Diri. Penelitian


ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan prosthesis Transtibial
(kaki palsu) dan status sosial terhadap kepercayaan diri pada pasien post amputasi
Transtibial. Desain yang digunakan adalah penelitian Observasional Analitik
dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Populasi penelitian ini adalah
seluruh pasien post amputasi yang datang ke Klinik Kuspito Ortotik Prostetik
Karanganyar Jawa Tengah pada tahun 2012 dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah penggunaan
prosthesis Transtibial (kaki palsu) dan status sosial, dan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kepercayaan diri (disebutkan alat ukur) pasien post amputasi
Transtibial. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan nilai probabilitas (p-value)

56
Nur Rachmat, Perbedaan Pengaruh Penggunaan Prostesis 57

sebesar 0,000< α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
pengaruh penggunaan prosthesis Transtibial (kaki palsu) terhadap kepercayaan
diri pada pasien post amputasi Transtibial. Uji hipotesis kedua menunjukkan
probabilitas (p-value) sebesar 0,010< α = 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1
diterima yang berarti ada pengaruh status sosial terhadap kepercayaan diri pada
pasien post amputasi Transtibial. Serta uji hipotesis ketiga untuk variabel status
sosial didapatkan nilai probabilitas (p-value) = 0,542 > α = 0,05, sedangkan untuk
variabel penggunaan prosthesis didapatkan nilai probabilitas (p-value) = 0,000 <
α = 0,05. Pengaruh yang dan dalam level asosiasi penggunaan prosthesis
Transtibial (kaki palsu) terhadap kepercayaan diri pada pasien post amputasi
Transtibial di Klinik Kuspito Prosthetic Orthotic. Ada pengaruh dalam level
asosiasi status sosial terhadap kepercayaan diri pada pasien post amputasi
Transtibial di Klinik Kuspito Ortotik Prostetik Ada pengaruh dan dalam level
sebab akibat (kausal) penggunaan prosthesis Transtibial (kaki palsu) dan status
sosial terhadap peningkatan kepercayaan diri pada pasien post amputasi
Transtibial di Klinik Kuspito Prosthetic Orthotic.

Kata Kunci : Penggunaan Prosthesis, Status Sosial, Kepercayaan Diri

PENDAHULUAN Walaupun amputasi bertujuan


Manusia memiliki sepasang untuk menyelamatkan tubuh pasien
tangan dan kaki sebagai alat gerak namun masih banyak yang memberikan
untuk melakukan aktivitas sehari-hari. dampak negatif bagi pasien yaitu
Kaki sebagai salah satu alat gerak perubahan psikologis. Akibat proses
merupakan bagian yang sangat penting amputasi pasien mengalami perasaan
bagi kehidupan manusia. Kehilangan kehilangan yang berakibat pada
sebagian alat gerak akan menyebabkan kehilangan kepercayaan diri, sehingga
ketidakmampuan seseorang untuk banyak yang kurang semangat dalam
melakukan aktivitas. Kehilangan alat menjalani hidup karena tidak bisa
gerak tersebut dapat disebabkan beraktifitas seperti semula akibat
berbagai hal seperti penyakit, faktor kehilangan anggota gerak badan.
cacat bawaan lahir, kecelakaan ataupun Kehilangan percaya diri akan semakin
karena operasi pemotongan alat gerak dirasakan apabila bagi pasien
pada tubuh manusia yang disebut sebelumnya telah mempunyai status
dengan amputasi. Tindakan amputasi sosial yang tinggi (Smeltzer, 2004).
ini merupakan tindakan yang dilakukan Meskipun proses amputasi
dalam kondisi pilihan terakhir apabila berdampak pada perubahan psikologis
masalah organ yang terjadi pada pasien yaitu kehilangan kepercayaan
ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diri, namun masih banyak jumlah
diperbaiki dengan menggunakan teknik pasien yang diamputasi. Hai ini
lain, atau jika kondisi organ dapat dtunjang dengan data menurut Vitria
membahayakan keselamatan tubuh (2002), bahwa kasus amputasi pada alat
pasien secara utuh atau merusak organ gerak bawah mencapai 85%-90% dari
tubuh yang lain seperti dapat seluruh amputasi dan amputasi bawah
menimbulkan komplikasi infeksi lutut (transtibial amputation)
(Rapani, 2007). merupakan jenis operasi amputasi yang
58 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 1, No 1,Mei 2016, hlm 01-74

paling sering dilakukan. Sedangkan (kaki palsu) sebagai variabel


menurut Raichle et al. (2009) independen dapat meningkatkan
disebutkan jumlah kasus amputasi kepercayaan diri pasien post operasi
sekitar 158.000 per tahun dari jumlah amputasi sebagai variabel dependen.
penduduk 307.212.123 di Amerika Guna mengetahui faktor yang dapat
Serikat. Berdasarkan data dari rekam mendukung pengaruh penggunaan
medik RS Fatmawati jakarta di ruang prosthesis Transtibial (kaki palsu)
Orthopedi periode Januari 2010 s/d terhadap peningkatan kepercayaan diri
Mei 2010 berjumlah 323 yang pada pasien post amputasi, maka dalam
mengalami gangguan muskuloskletel, penelitian ini dipilihlah variabel
termasuk yang mengalami amputasi moderator status sosial pasien
berjumlah 31 orang (5,59%). Adapun mengingat status sosial merupakan
jumlah pasien post operasi amputasi salah satu faktor yang menentukan mau
yang berkunjung ke Klinik Kuspito tidaknya pasien menggunakan
Ortotik Prostetik (tempat) didapatkan prosthesis Transtibial (kaki palsu)
data sebanyak 98 pasien pada tahun untuk mengembalikan rasa percaya
2010, 115 pasien pada tahun 2011 dan dirinya di masyarakat.
sebanyak 178 pasien pada tahun 2012. Tujuan penelitian ini adalah
Hal ini menunjukkan trend yang menganalisis pengaruh penggunaan
semakin meningkat pertahunnya. prosthesis Transtibial (kaki palsu) dan
Salah satu upaya untuk status sosial terhadap kepercayaan diri
membantu meningkatkan status sosial pada pasien post amputasi Transtibial
dan rasa percaya diri pasien oleh di Klinik Kuspito Prosthetic Orthotic.
karena kehilangan kaki akibat
amputasi, maka digunakanlah METODE PENELITIAN
prosthesis Transtibial (kaki palsu) yang Penelitian dilaksanakan di Klinik
berfungsi sebagai pengganti anggota Kuspito Ortotik Prostetik Karanganyar
gerak yang hilang.. Pemasangan Jawa Tengah pada bulan Nopember
prosthesis akan dapat mengembalikan 2012-Pebruari 2013
kepercayaan diri pasien, karena dapat Desain penelitian crosss
melakukan aktifitas sehari-hari tanpa sectional, pengukuran tingkat
adanya kesulitan dan rasa malu lebih- kepercayaan diri dilakukan pada saat
lebih pada pasien dengan status sosial sebelum dan sesudah penggunaan
tinggi. Menurut Ralph Linton (2008) prosthesis Transtibial (kaki palsu).
bahwa orang yang memiliki status Populasi dalam penelitian ini adalah
sosial yang tinggi akan ditempatkan seluruh pasien post amputasi yang
lebih tinggi dalam struktur masyarakat datang ke Klinik Kuspito Ortotik
dibandingkan dengan orang yang status Prostetik Jaten Karanganyar Solo
sosialnya rendah, oleh karena itu sangat Jawa Tengah, pada tahun 2012.
berarti sekali bagi pasien untuk bisanya Dengan tehnik purposive sampling.
beraktifitas kembali seperti semula Variabel bebas yang digunakan
walaupun dengan menggunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan
prosthesis Transtibial (kaki palsu). prosthesis Transtibial (kaki palsu) dan
Untuk itu diperlukan penelitian status sosial, alat ukur untuk
yang dapat membuktikan bahwa pengukuran status sosial adalah
penggunaan prosthesis Transtibial kuessioner status sosial dengan skala
Nur Rachmat, Perbedaan Pengaruh Penggunaan Prostesis 59

interval. Sedangkan variabel terikatnya kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan


dalam penelitian ini adalah penggunaan prosthesis Transtibial
kepercayaan diri pasien post amputasi. (kaki palsu) yang sedang dilakukan
Alat ukur yang digunakan dalam oleh responden (semua masuk metode).
penelitian ini adalah skala kepercayaan Tabel 1
diri yang merupakan modifikasi dari Distribusi frekuensi responden
skala yang disusun oleh Surfini (1995) berdasarkan umur di Klinik Kuspito
berdasarkan skala kepercayaan diri Ortotik Prostetik
yang sudah ada, yaitu The Test of self No. Usia Frekuensi Prosentase
Confidence. Sistem penilaian skala (tahun)
1 21-30 10 32,3%
tersebut menggunakan pengukuran
2 31-40 11 35,5%
dengan skala Likert yaitu merupaka 3 41-50 5 16,1%
penskalaan pernyataan sikap yang 4 >50 5 16,1%
menggunakan distribusi respons Jumlah 31 100%
sebagai dasar penentuan nilai skalanya Hasil pengumpulan data pada
(Azwar, 2005) skala ini memiliki tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian
empat alternatif jawaban (dijabarkan besar responden berumur antara <40
jawaban). Penilaian jawaban tahun yaitu sebanyak 21 orang
mempunyai skor interval dan berjarak (67,8%).
sama yaitu satu sampai dengan empat, Tabel 2
kemudian dikonversi menjadi skala Distribusi frekuensi responden
data ordinal. berdasarkan jenis kelamin di Klinik
Untuk mengetahui pengaruh Kuspito Ortotik Prostetik
penggunaan prosthesis Transtibial No. Jenis Frekuensi Prosentase
(kaki palsu) terhadap kepercayaan diri, kelamin
1 Laki-laki 11 35,5%
menggunakan uji beda berupa uji 2 Perempuan 20 64,5%
Wicoxon Setelah diketahui ada beda Jumlah 31 100%
tingkat kepercayaan diri pasien antara Hasil pengumpulan data pada
sebelum dan sesudah menggunakan tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian
prosthesis, kemudian dilanjutkan besar responden berjenis kelamin
dengan uji statistik untuk mencari perempuan yaitu sebanyak 20 orang
pengaruh dengan menggunakan uji (64,5%).
Regresi logistik ordinal. Sedangkan Tabel 3
untuk mengetahui pengaruh status Distribusi frekuensi responden
sosial dengan kepercayaan diri juga berdasarkan pendidikan di Klinik
menggunakan uji Regresi logistik. Kuspito Prosthetic
Untuk menguji ada tidaknya pengaruh
dari kedua variabel independen secara
bersamaan menggunakan uji regresi No. Pendidikan Frekuensi Prosentase
logistik multi variat. 1 SD 0 0%
2 SMP 0 0%
HASIL PENELITIAN 3 SMA 12 38,7%
4 Diploma/
1. Karakteristik Responden PT 19 61,3%
Karakteristik responden Jumlah 31 100%
memuat data tentang latar belakang Hasil pengumpulan data pada
responden yang terdiri dari usia, jenis tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian
60 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 1, No 1,Mei 2016, hlm 01-74

besar pendidikan responden adalah Berdasarkan hasil penelitian


Diploma/ PT yaitu sebanyak 19 orang menunjukkan bahwa sebagian besar
(61,3%). responden mempunyai kepercayaan
Tabel 4 diri yang tinggi sesudah menggunakan
Distribusi frekuensi responden prosthesis yaitu sebanyak 13 (41,9%)
berdasarkan pekerjaan di Klinik (digabung)
Kuspito Ortotik Prostetik Tabel 7
No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase Distribusi frekuensi status sosial
1 Tidak pasien yang menggunakan prosthesis
bekerja 2 6,5%
2 Swasta 12 38,7%
di Klinik Kuspito Ortotik Prostetik
No. Status Frekuensi Prosentase
3 PNS 17 54,8%
sosial
Jumlah 31 100%
1 Rendah 5 16,1%
Hasil pengumpulan data pada 2 Sedang 19 61,3%
tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian 3 Tinggi 7 22,6%
besar pekerjaan responden adalah PNS Jumlah 31 100%
yaitu sebanyak 17 orang (54,8%) Berdasarkan hasil penelitian
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian besar
Distribusi frekuensi kepercayaan responden yang menggunakan
diri pasien sebelum menggunakan prosthesis mempunyai status sosial
prosthesis di Klinik Kuspito Ortotik yang sedang yaitu sebanyak 19
Prostetik (61,3%)
No. Kepercayaan Frekuensi Prosentase
diri PEMBAHASAN
1 Rendah 15 48,4%
Hasil penelitian menunjukkan
2 Sedang 10 32,3%
3 Tinggi 5 16,1% ada pengaruh penggunaan prosthesis
4 Penuh Transtibial (kaki palsu) terhadap
percaya diri 1 3,2% kepercayaan diri pada pasien post
Jumlah 31 100% amputasi Transtibial di Klinik Kuspito
Berdasarkan hasil penelitian Ortotik Prostetik
menunjukkan bahwa sebagian besar Penelitian yang dilakukan oleh
responden mempunyai kepercayaan Lobes Herdiman dkk, (2010)
diri rendah sebelum menggunakan menunjukkan bahwa penggunaan
prosthesis yaitu sebanyak 15 (48,4%) prosthesis tidak mempengaruhi
Tabel 6 keseimbangan pola jalan, dan pasien
Distribusi frekuensi kepercayaan mampu mengayunkan langkah kaki
diri pasien sesudah menggunakan dengan tidak memerlukan energi yang
prosthesis di Klinik Kuspito Ortotik besar sehingga bisa beraktifitas seperti
Prostetik semula dan pasien merasa percaya diri.
No. Kepercayaan Frekuensi Prosentase Hal ini juga sesuai dengan pendapat
diri
1 Rendah 3 9,7%
Hansen (2010), bila seorang pasien
2 Sedang 11 35,5% paska amputasi sudah diputuskan dapat
3 Tinggi 13 41,9% mempergunakan prosthesis maka
4 Penuh dilakukan penetapan tujuan dari
percaya diri 4 12,9% prosthetic fitting, apakah fungsional,
Jumlah 31 100%
kosmetik atau keduanya. Prostetik
ditujukan untuk menggantikan fungsi
Nur Rachmat, Perbedaan Pengaruh Penggunaan Prostesis 61

bagian tubuh yang telah diamputasi, biomekanika untuk jalan cepat terhadap
sehingga pasien tidak lagi merasa penggunaan prosthesis di Lab
kehilangan bagian tubuhnya yang pada perencanaan dan perancangan produk
akhirnya pasien merasa lebih percaya Surakarta. Hasil penelitian
diri dibandingkan dengan tanpa menunjukkan bahwa penggunaan
menggunakan kaki palsu. Pasien yang prosthesis tidak mempengaruhi
memiliki kepercayaan diri merasa keseimbangan pola jalan , dimana kaki
yakin akan kemampuan dirinya yang menggunakan prosthesis mampu
sehingga bisa menyelesaikan mengayunkan langkah kaki dengan
masalahnya, karena tahu apa yang tidak memerlukan energi yang besar.
dibutuhkan dalam kehidupannya serta Dengan demikian pasien yang
mempunyai sikap positif yang didasari menggunakan kaki palsu akan dapat
keyakinan akan kemampuannya bergerak atau beraktifitas tanpa adanya
(Kumara, 2006). gangguan dan tetap terjaga
Penggunaan prosthesis sangat keseimbangan pola jalannya.
berpengaruh pada kepercayaan diri Hasil penelitian ini
pasien post amputasi Transtibial. Hal menunjukkan bahwa ada pengaruh
ini terlihat pada hasil pengukuran status sosial terhadap kepercayaan diri
kepercayaan diri pasien antara sebelum pada pasien post amputasi Transtibial
dan sesudah menggunakan prosthesis di Klinik Kuspito Prosthetic Orthotic.
dimana kepercayaan diri pasien Penelitian yang dilakukan oleh
sebelum menggunakan prosthesis lebih Doddy Sumbodo (2006) bahwa status
banyak yang mempunyai kepercayaan sosial seseorang berpengaruh terhadap
diri yang rendah yaitu sebanyak 15 harga dirinya atau kepercayaan dirinya,
(48,4%) dari 31 pasien. Sedangkan jika status sosialnya tinggi maka dia
setelah pasien menggunakan prosthesis akan merasa lebih dihargai oleh
dan mendapatkan pelatihan masyarakat. Akan tetapi jika ada
penggunaannya lalu diukur sesuatu yang dialami misalnya
kepercayaan dirinya ternyata lebih amputasi maka dia merasa harga
banyak yang mempunyai kepercayaan dirinya rendah sehingga kurang
diri yang tinggi yaitu sebanyak13 percaya diri dihadapan masyarakat.
(41,9%). Timbulnya kepercayaan diri Status sosial merupakan kedudukan
bisa disebabkan oleh karena pasien seseorang dalam suatu kelompok
mempunyai keinginan dan tekat yang sosial. Kedudukan sosial (status sosial)
kuat agar dapat beraktifitas lagi seperti adalah tempat seseorang secara umum
semula walaupun dengan dalam masyarakatnya sehubungan
menggunakan kaki palsu. Selain itu dengan orang lain dalam arti
kemampuan pasien dalam lingkungan pergaulannya, prestisenya
menggunakan kaki palsu setelah dilatih dan hak-hak serta kewajiban.
dan keberhasilannya dalam melakukan Kedudukan sosial akan mempengaruhi
aktifitas merupakan faktor yang sangat kedudukan orang tersebut dalam
berpengaruh juga terhadap peningkatan kelompok sosial berbeda. Setiap
rasa percaya diri pasien. Hal ini sesuai masyarakat mempunyai ukuran tertentu
dengan penelitian yang pernah untuk menghargai hal-hal tertentu yang
dilakukan oleh Lobes Herdiman dkk, ada dalam masyarakat tersebut.
(2010) dengan judul “Kajian Masyarakat akan menghargai sesuatu
62 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 1, No 1,Mei 2016, hlm 01-74

yang lebih tinggi atau lebih rendah masyarakat dibandingkan dengan yang
bergantung bagaimana masyaarakat pengangguran, artinya lebih dihargai
menilai sesuatu (Soekamto, 2004) secara sosial. Jadi untuk menentukan
Berdasarkan hasil penelitian status sosial bisa dilihat dari pekerjaan
didapatkan data tentang status sosial dalam hal ini termasuk jenis pekerjaan.
pasien yang menggunakan prothesis Pasien yang bekerja baik di
lebih banyak yang berstatus sosial pemerintahan negeri maupun swasta
sedang yaitu sebanyak 61,3% dan yang akan merasa kehilangan dan sedih bila
berstatus sosial tinggi sebanyak 16,1%. melihat Transtibialnya diamputasi. Hal
Hal ini menunjukkan bahwa status inilah yang mengakibatkan mereka
sosial mempengaruhi kepercayaan diri kurang percaya diri. Oleh karena itu
pasien dimana berdasarkan hasil penggunaan kaki palsu akan sangat
penelitian bahwa pasien lebih banyak membantu mereka agar dapat
yang mempunyai kepercayaan diri meningkatkan rasa percaya dirinya oleh
yang rendah yaitu 48,4%. Menurut karena tidak lagi merasa dipandang
Roucek dan Warren (2006) bahwa rendah oleh masyarakat akibat dari
semakin tinggi status sosial seseorang amputasi tersebut.
maka akan semakin rendah Hasil penelitian menunjukkan
kepercayaan diri orang tersebut. Pasien bahwa status sosial berpengaruh pada
yang berstatus sosial sedang dan tinggi rendahnya kepercayaan diri pasien,
akan berusaha bagaimana caranya agar dimana pasien yang kepercayaan
tidak malu dihadapan masyarakat dirinya rendah lebih banyak pada
mengingat telah mengalami post pasien yang mempunyai status sosial
amputasi Transtibial, sehingga upaya yang tinggi. Akan Tetapi untuk
dalam menggunakan prosthesis (kaki variabel penggunaan prosthesis
palsu) merupakan alternatif pilihan Transtibial (kaki palsu) lebih
yang dinginkan. Dengan menggunakan mempengaruhi pada peningkatan
kaki palsu pasien mengharapkan agar kepercayaan diri pasien post amputasi
dapat beraktifitas kembali seperti Transtibial di Klinik Kuspito Prosthetic
semula ditengah-tengah masyarakat, Orthotic. Walaupun sama-sama
lebih-lebih pada pasien yang mempengaruhi namun penggunaan
mempunyai status sosial tinggi. Oleh prosthesisi (kaki palsu) lebih positif
karena itu untuk meningkatkan pengaruhnya terhadap kepercayaan diri
kepercayaan diri pada pasien yang pasien. Hal ini juga dapat dilihat pada
mempunyai status sosial yang sedang hasil pengukuran kepercayaan diri
dan tinggi pilihan yang tepat adalah pasien antara sebelum dan sesudah
menggunakan prosthesis. menggunakan prosthesis, dimana
Status sosial pasien lebih kepercayaan diri pasien sebelum
banyak pada level sedang dan tinggi menggunakan prosthesis lebih banyak
dapat dikaitkan dengan jenis yang mempunyai kepercayaan diri
pekerjaannya, dimana mereka lebih yang rendah yaitu sebanyak 15 (48,4%)
banyak yang bekerja sebagai PNS yaitu dari 31 pasien. Sedangkan setelah
sebanyak 54,8%. Menurut Soekamto pasien menggunakan prosthesis dan
(2004) bahwa dalam masyarakat mendapatkan pelatihan penggunaannya
tumbuh kecenderungan bahwa orang lalu diukur kepercayaan dirinya
yang bekerja lebih terhormat dimata ternyata lebih banyak yang mempunyai
Nur Rachmat, Perbedaan Pengaruh Penggunaan Prostesis 63

kepercayaan diri yang tinggi yaitu Herdiman, Lobes. Kajian Biomekanika


sebanyak13 (41,9%). Pasien yang Untuk Jalan Cepat Terhadap
memiliki kepercayaan diri akan merasa Penggunaan Prothesis Di
yakin akan kemampuan dirinya Laboratorium Perencanaan Dan
sehingga bisa menyelesaikan Perancangan Produk Surakarta,
masalahnya, karena tahu apa yang 2010.
dibutuhkan dalam kehidupannya serta Hansen, Andrew H, Foot and Ankle
mempunyai sikap positif yang didasari Prosthetics. Buffalo: Center for
keyakinan akan kemampuannya. Pasien International Rehabilitation
yang mempunyai penilaian positif Research Information and
terhadap diri sendiri mengenai Exchange University at Buffalo,
kemampuan yang ada dalam dirinya, The State University of New
akan dapat menghadapi berbagai situasi York, 2010
dan tantangan serta kemampuan mental Soekamto, Soerjono, Tangan Buatan
untuk mengurangi pengaruh negatif Berteknologi Robot untuk
dari keragu-raguan yang mendorong Penyandang Cacat, dalam
individu untuk meraih keberhasilan Prosiding Seminar Nasional
atau kesuksesan tanpa tergantung Ergonomi dan K3. Semarang,
kepada pihak lain dan bertanggung 2004.
jawab atas keputusan yang telah Roucek dan Warren, Biomechanic and
ditetapkannya yaitu dalam penggunaan Motor Control of Human
prosthesis. Movement 2nd Editions, A
Wiley Interscience Publication,
DAFTAR RUJUKAN John Wiley and Sons, New
Rapani, Katherine., Marisol A Hanley, York, 2006
Ivan Molton, Nancy J. Kadel, Hartoyo, Bambang. Jaminan Mutu
Kellye Campbell, Emily Phelps, Pelayanan Kesehatan. Jakarta :
Dawn Ehde, Douglas G Smith, Kesaint Blanc, 1997
Prosthesis Use in Persons With
Lower and Upper Limb
Amputation, J Rehabil Res Dev,
45.961-972, 2008
Smeltzer, Arndt P, Severe Fracture of
the Tibial Pilion: Results with a
Multidirectional Self-locking
Osteosynthesis Plate Utilizing a
Two-stage Procedure, European
Journal of Trauma and
Emergency Surgery, . 2004
Surfini, Konsep Diri, Teori,
Pengukuran, Perkembangan,
Dan Perilaku. Jakarta: Arcan,
1995.
Azwar. S. Penyusunan Skala
Psikologi. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta, 2005.

Vous aimerez peut-être aussi