Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ketua Komisi Penilai Amdal yang juga Kepala Dinas LHK Jateng, Sugeng
Riyanto menjelaskan bahwa kelayakan Adendum Amdal dan RKL-RPL pabrik
semen PT Semen Indonesia di Rembang, dinilai berdasarkan sepuluh kriteria
yang diatur Pasal 15 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 8 Tahun 2013.
Pertama, rencana tata ruang sesuai peraturan perundangan. Kedua,
kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya
alam. Ketiga, kepentingan pertahanan keamanan. Keempat, dampak aspek
biogeofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, tata ruang, dan kesehatan
masyarakat pada tahap prakonstruksi dan konstruksi. Kelima, hasil evaluasi
secara holistik terhadap seluruh dampak penting baik positif maupun negatif.
Keenam, kemampuan pemrakarsa dan atau pihak terkait yang bertanggung
jawab dalam menanggulangi dampak penting negatif, yang akan ditimbulkan
dari usaha dan atau kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi,
sosial, dan kelembagaan.
Hanya saja, jika terlalu lama, rekomendasi yang akan dikirim ke gubernur,
juga semakin lama. ”Sebelum rekomendasi kami kirim ke Pak Gubernur,
PT Semen Indonesia harus memperbaiki dokumen dahulu. Bola sekarang di
perusahaan. Kalau dokumen sudah lengkap, kami baru bisa menyusun
rekomendasi,” katanya.
Sidang Penilaian Adendum Amdal ini diikuti sejumlah warga dari desa-
desa yang terdampak langsung dengan pabrik semen di Kecamatan Gunem dan
Bulu di Rembang. Selain itu, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM)
baik yang pro dan kontra, juga menjadi anggota komisi. Hadir juga, 12 pakar
dari berbagai disiplin keilmuan memberikan penilaian terhadap dokumen
Adendum Amdal dan RKL-RPL Semen Rembang. Sidang tersebut awalnya
terbatas hanya diikuti anggota komisi dan masyarakat yang diundang. Namun
setelah unjuk rasa dari warga pendukung Semen Rembang berakhir, sidang pun
dibuka untuk umum, termasuk awak media.