Vous êtes sur la page 1sur 23

MONETER, VOL. III NO.

2
OKTOBER 2016

ANALISA JUMLAH UANG BEREDAR DI INDONESIA


TAHUN 2005-2014

Desy Tri Anggarini


Program Studi Manajemen Informatika
AMIK BSI Jakarta
desy.dra@bsi.ac.id

ABSTRACT
Money Supply are the monetary system (the Central Bank, Commercial
Bank and Rural Bank / BPR) to the domestic private sector (excluding the
central government and non-residents). Liabilities that are components of
the The amount of money in circulation/ Money Supply consists of
currency held by the public (outside of commercial banks and rural
banks), demand deposits, quasi money owned by the domestic private
sector, and securities other than shares issued by a monetary system that is
owned by the domestic private sector with the remaining term of up to one
year. (Bank Indonesia, 2015)Money Supply in circulation can be defined in
a narrow sense (M1) and in the broad sense (M2). M1 includes currency
held by the public and demand deposits (demand deposits denominated in
Rupiah), while M2 includes M1, quasi money, and securities issued by a
monetary system that is owned by the domestic private sector with a
remaining term of up to one year. The method of analysis of the amount of
money circulating in Indonesia, is the quantitative descriptive statistics.
Empirical data periodically (time series) is studied descriptively by taking
secondary data from the data in Bank Indonesia and Badan Pusat Statistik
(BPS) with the period 2005 to 2014. The conclusion at period 2005 –
2014, M2 composed of quasi money and securities other than shares an
important part in the amount of money circulating in Indonesia, compared
to M1 money outside banks and demand deposits.
Keyword : money supply, currency, demand deposits, quasi money,
securities
Jika produksi atau penawaran
I. PENDAHULUAN di pasar terbatas, maka tingkat
Uang mempunyai peran sentral inflasi akan meningkat dan jika
di dalam perekonomian modern, laju infllasi terlalu tinggi akan
satu sisi jika terlalu banyak uang berpengaruh negatif terhadap
beredar di masyarakat pertumbuhan ekonomi. Hingga
mengakibatkan banyak permintaan. tingkat tertentu kenaikan harga
akan memberikan insentif bagi
industri untuk meningkatkan
produksi. Namun jika harga terlalu Perkembangan jumlah uang
tinggi, permintaan akan merosot. beredar mencerminkan
Oleh karena itu dapat dipahami perkembangan perekonomian.
pentingnya kebijakan moneter Perekonomian tumbuh dan
untuk menjaga stabilitas peredaran berkembang menyebabkan jumlah
uang. uang beredar juga bertambah.
Tambunan (2011:257) Apabila perekonomian semakin
menyagatakan bahwa terlalu maju, porsi penggunaan uang kartal
banyak uang yang beredar dalam (uang kertas dan logam) semakin
masyarakat akan berdampak sedikit, digantikan uang giral.
menimbulkan banyak permintaan, (Rahardja dan Manurung,2008:324)
dan sebaliknya terlalu sedikit uang Uang dalam perdagangan
yang dipegang oleh masyarakat digunakan sebagai alat transaksi.
mengakibatkan rendahnya Uang diciptakan dalam
permintaan dalam masyarakat yang perekonomian dengan tujuan untuk
mengakibatkan rendahnya kegiatan melancarkan kegiatan perdagangan
produksi yang dapat mengakibatkan dan tukar menukar. Semakin
resesi ekonomi. Jadi stabilitas uang modern sesuatu negara semakin
yang beredar berarti stabilitas penting peranan uang dalam
ekonomi untuk pertumbuhan perdagangan.
Uang adalah persediaan asset
ekonomi tinggi dan berkelanjutan.
yang digunakan untuk transaksi.
Dalam perekonomian sederhana
jumlah uang mudah diukur, tetapi
dalam perekonomian yang lebih
kompleks tidak mudah untuk
mengukur jumlah uang. Hal ini
dikarenakan tidak ada asset tunggal
yang digunakan untuk seluruh
transaksi.
Menurut www.bi.go.id Bank
Indonesia mendefinisikan uang
beredar adalah kewajiban sistem
moneter (Bank Sentral, Bank
Umum, dan Bank Perkreditan
Rakyat/BPR) terhadap sektor
swasta domestik (tidak termasuk
pemerintah pusat dan bukan
penduduk).

16
1
MONETER, VOL. III NO. 2 OKTOBER 2016

Komponen Uang Beredar terdiri Uang sebagai satuan hitung


dari uang (unit of
kartal yang dipegang masyarakat (di accaount) adalah uang yang
luar Bank dapat
Umum dan BPR), uang giral, uang memberik komodi
kuasi yang an harga suatu tas
dimiliki oleh sektor swasta domestik, berdasarkan satu ukuran
dan surat umum.
berharga selain saham yang Alat Transaksi (Medium of
diterbitkan oleh 2. Exchange).
sistem moneter yang dimiliki Uang sebagai alat transaksi atau
sektor swasta alat tukar
domestik dengan sisa jangka waktu adalah uang yang dapat
sampai dengan diterima atau
mendapat jaminan
satu tahun. kepercayaan.
Penyimpan Nilai (Store
3. of Value).
Fungsi uang sebagai penyimpan
II. TINJAUAN PUSTAKA nilai (store
of value) dikaitkan dengan
kemampuan uang
2. menyimpan hasil transaksi atau
1 Definisi Uang pemberian
yang meningkatkan daya beli,
Sukirno (2011:267) sehingga
semua transaksi tidak perlu
mendefinisikan uang dihabiskan saat
adalah benda yang disetujui oleh
masyarakat itu juga.
sebagai alat perantaraan untuk Standar Pembayaran di masa
mengadakan tukar 4. datang (Standar
menukar / perdagangan. Agar of Deferred
masyarakat Payment).
menyetujui pengunaan benda sebagai Pembayaran untuk masa datang
uang, maka dimungkinan
karena uang memiliki fungsi
harus memenuhi syarat standar sebagai
Nilainya tidak mengalami alat pembayaran masa di masa
1. perubahan dari mendatang,
contoh utang piutang ditentukan
waktu ke waktu pada tempo
2. Mudah dibawa-bawab tertentu.
3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilai
Permintaan Uang dibedakan
4. Tahan lama menjadi Teori
Klasik dan Teori Keynesian,
5. Jumlahnya terbatas berikut bahasan
Bendanya mempunyai mutu yang mengenai permintaan uang menurut
6. sama. Rahardja dan
Manurung
Fungsi uang dalam transaksi (2008:318)
1. Teori Permintaan Uang
perdagangan Klasik
antara lain menurut Sukirno Fungsi uang menurut
(2011:268) : pandangan ahli
Uang untuk melancarkan ekonomi klasik hanyalah
1. kegiatan tukar sebagai alat tukar,
karena jumlah uang yang
menukar diminta berbanding
proporsional dengan tingkat
2. Uang menjadi satuan nilai output atau
Merupakan ukuran pembayaran pendapa Bila tingkat output
3. yang ditunda tan. meningkat,
maka permintaan uang
4. Sebagai alat penyimpanan nilai meningkat, begitu
juga sebaliknya. Jumlah uang
Berdasarkan sudut pandang yang dipegang
oleh masyarakat bukanlah
ekonomi, uang semata-mata nilai
(money) merupakan stok aset-aset nominalnya, tetapi juga daya
yang digunakan belinya, yaitu
untuk bertransaksi. Uang adalah nilai nominal dibandingkan
sesuatu yang dengan tingkat
diterima atau dipercaya masyarakat harga (real money
sebagai alat balances).
pembayaran atau transaksi, meliputi :
(Rahardja (M/P) ͩ = k. Y
dan Manurung, 2008:317) dimana
Uang Fiat (Fiat money/ token = permintaan
1. money) (M/P) ͩ uang riil
Adalah komoditas yang = nilai nominal
diterima sebagai M uang
uang, namun nilai nominalnya
jauh lebih P = tingkat harga
besar dari nilai komoditas itu = pendapatan atau
sendiri (nilai Y output
= proporsi permintaan
instrinsic). K uang
Uang Komoditas (Commodity terhadap pendapatan
2. Money) atau
Adalah uang yang nilainya outpu
sebesar nilai t
komoditas itu sendiri.
3. Uang Hampir Liquid Sempurna Fungsi uang yang hanya sebagai
(Near alat tukar
menjadikan uang bersifat netral,
Money) dalam arti
Adalah uang yang likuid uang hanya mempengaruhi
sempurna, sehingga tingkat harga.
untuk dapat digunakan tidak Pendapa tersebu dinyataka dala
perlu ditukar t t n m
persamaan kuantitas uang klasik
atau dicairkan lebih dahulu. oleh Irving
Fisher :
Fungsi uang menurut Mx
Rahardja dan V =PxT
Ata
Manurung (2008:318) u
1. Satuan Hitung (Unit of Account). MV =PT
16
2
MONETER, VOL. III NO. 2
OKTOBER 2016
Dimana menyebabkan jumlah uang
: beredar juga
bertambah. Apabila perekonomian
M = Jumlah uang semakin maju,
porsi penggunaan uang kartal (uang
yang beredar kertas dan
V = Velositas logam) semakin sedikit, digantikan
uang uang giral.
P = Tingkat harga Perekonomian semakin maju
umum komposisi M1 dalam
T = Jumlah Unit peredaran uang semakin kecil sebab
Transaksi porsi uang
kuasi semakin
2. Teori Permintaan Uang besar.
Pengertian uang beredar atau
Keynesian money supply,
Teori Keynes, menyatakan ada dibedakan menjadi dua pengertian
tiga motivasi (Sukirno,2011:
orang memegang 281)
uang yaitu : :
a. Motivasi Transaksi 1
(Transaction Motive). . Pengertian terbatas
Permintaan uang untuk Adalah mata uang yang beredar
transaksi menurut ditambah
Keynes adalah sama dengan dengan uang giral yang
permintaan dimiliki oleh
Perminta Klasik perseorang perusah atau
uang dalam an . an, aan badan
Masyara memegan ua
kat g ng untuk pemerintah.
mempermudah kegiatan 2 Pengertian
transaksi dan alat . Luas
Uang dalam pengertian luas
tukar. meliputi;
b. Berjaga- (Precaution a. Mata uang yang
Motivasi jaga ary beredar
Motiv Uang
e). b. giral
Motivasi orang memegang Uan kuasi dar deposit
uang adalah c. g terdiri i o
persiapan untuk menghadapi berjangk tabunga da rekenin
hal-hal yang a, n, n g
tidak dinginkan atau tidak tabungan valuta asing milik
terduga swasta
c. spekula
Motivasi tif / mendapat domestik
keuntun (Speculat Motive Uang beredar menurut
gan ion ). pengertian luas
Fungsi uang sebagai dinamakan juga likuidita
penyimpanan nilai perekonomian atau M2
menjadikan uang sebagai alat dan dalam pengertian sempit
untuk disingkat M1.
mendapatkan ata motiva Menur www.bi.go.id Indone
keuntungan u si ut Bank sia
spekulati mendefinisikan Uang Beredar
f. dalam arti sempit
(M1) dan dalam arti luas (M2). M1
meliputi uang
2. Jumlah Uang kartal yang dipegang masyarakat
2 Beredar dan uang giral
(giro berdenominasi Rupiah),
Jumlah uang beredar menurut sedangkan M2
meliputi M1, uang kuasi, dan surat
Rahardja dan berharga yang
Manurung (2008:324) adalah nilai diterbitkan oleh sistem moneter
keseluruhan yang dimiliki
uang yang berada di tangan sektor swasta domestik dengan sisa
masyarakat. Jumlah jangka waktu
uang beredar dalam arti sempit sampai dengan satu
(narrow money) tahun
adalah jumlah uang beredar yang Uang Kuasi merupakan Dana
terdiri dari uang Pihak Ketiga
kartal dan uang (DPK) yang terdiri dari Simpanan
giral. Berjangka dan
Tabungan (rupiah dan valas) serta
M1 = C + D Simpanan Giro
Valuta
Dimana : Asing.
M = Jumlah uang beredar dalam Dana Pihak Ketiga (DPK)
1 arti sempit merupakan
= (Currency) uang kartal = simpanan pihak ketiga pada Bank
C uang kertas Umum dan
dan uang BPR, yang terdiri dari Giro,
logam Tabungan dan
= (Demand deposit) uang giral/ Simpanan Berjangka dalam Rupiah
D cek. dan Valas.
Pada Uang Beredar, perhitungan
Uang beredar dalam arti luas Dana Pihak
Ketiga (DPK) tidak termasuk
(M2) adalah simpanan yang
M1ditambah deposito berjangka diblokir karena kehilangan
(time deposit). fungsinya sebagai
M2 = M1 + Sement dala menganalis
TD uang. ara, m is
perkembangan Dana Pihak Ketiga
Dimana: (DPK)
M = Jumlah uang beredar dalam arti termasuk juga simpanan yang
2 luas diblokir dan
T = (Time deposit) deposito merupakan simpanan milik pihak
D berjangka. ketiga (tidak
termasuk simpanan milik
Rahardj da (2008:325 Pemerintah Pusat dan
Bukan penduduk), baik dalam
a n Manurung ) Rupiah dan Valas,
menyatakan bahwa secara teknis pada Bank Umum dan BPR
uang beredar (tidak termasuk
adalah uang yang benar-benar berada kantor cabang yang beroperasi di
di tangan luar wilayah
masyarakat. Perkembangan jumlah Indonesia) dalam bentuk Giro,
uang beredar Tabungan, dan
mencermink Perkemban perekonomi Simpanan
an gan an. Berjangka.
Perekonomian tumbuh berkemba
yang dan ng

163
MONETER, VOL. III NO. 2 OKTOBER 2016

Gambar 1 : Jumlah Uang Beredar


Sumber : Hasil Penelitian (2016)
Uang Beredar adalah kewajiban selain saham yang diterbitkan oleh
sistem moneter (Bank Sentral, Bank sistem moneter yang dimiliki sektor
Umum, dan Bank Perkreditan swasta domestik dengan sisa jangka
Rakyat / BPR) terhadap sektor waktu sampai dengan satu tahun.
swasta domestik (tidak termasuk Uang Beredar disusun dengan
pemerintah pusat dan bukan mengacu pada Monetary and
penduduk). Kewajiban yang Financial Statistics Manual
menjadi komponen Uang Beredar (MFSM) 2000 dan Compilation
terdiri dari uang kartal yang Guide (2008). Adapun cakupan data
dipegang masyarakat (di luar Bank dari Uang Beredar sebagaimana
Umum dan BPR), uang giral, uang terdapat pada Matriks berikut :
kuasi yang dimiliki oleh sektor
swasta domestik, dan surat berharga
Tabel 1 : Matriks Uang Beredar
Bank Beroperasi di Kantor Bank Beroperasi di
Indonesia Luar Negeri
Bank
Umum BPR
Uang Beredar
M2 Termasuk Termasuk Tidak Termasuk
Simpanan
(Dana) Termasuk Termasuk Tidak Termasuk
Pinjaman
(Kredit) Termasuk Termasuk Tidak Termasuk
Sumber : Hasil Penelitian (2016)
perekonomian terdiri dari uang
2.3. Uang Kartal kertas dan uang logam. Uang
Uang kartal atau M1 menurut kertas diterima oleh
Bank Indonesia adalah uang kartal masyarakat karena masyarakat
yang dipegang dan digunakan percaya penuh kepada
masyarakat. Uang yang digunakan pemerintah atau lembaga yang
untuk pembayaran tunai dalam mencetak uang tersebut dan
uang dipercaya masyarakat sebagai
alat pembayaran yang memiliki Uang kartal atau disebut uang
nilai yang diatur secara hukum dan primer adalah uang yang berada di
sulit untuk dipalsukan.Uang kertas luar lembaga keuangan ditambah
jauh lebih ringan dibandingkan dengan cadangan lembaga
mata uang logam. keuangan, termasuk dalam
komponen cadangan adalah uang
kartal yang berada pada perbankan
ditambah dengan simpanan pada
bank sentral. Prefensi uang kartal
dari sektor swasta mempengaruhi
posisi cadangan lembaga keuangan.
Pada jumlah uang primer tertentu,
cadangan akan menurun apabila
uang kartal yang berada di luar
system perbankan meningkat.
Berikut grafik uang kartal yang
diedarkan dari tahun 2004 -2015.

164
MONETER, VOL. III NO. 2 OKTOBER 2016

Gambar 2 : Grafik uang Kartal


Sumber : Hasil Penelitian (2016)
digunakan untuk
2.4. Uang Giral mendeskripsikan asset yang
dapat diuangkan secara cepat.
M1 sering disebut sebagai uang
Tabungan dan deposito
dekat (near money), meliputi uang
berjangka adalah kekayaan
kartal dan uang giral. Menurut Bank
keuangan yang tidak likuid
Indonesia uang giral adalah (giro
karena tidak dapat untuk
berdenominasi Rupiah), uang yang
membeli barang dan jasa secara
tidak dipegang masyarakat secara
langsung, tetapi harus ditukar
langsung. Uang giral diterbitkan
ke bank umum atau lembaga
oleh bank umum berupa rekening
keuangan. Deposito berjangka
Bank umum tidak diberikan
tersebut, dinamakan uang kuasi
kuasa oleh pemerintah untuk
atau near money
mengeluarkan uang kertas. Uang
(Sukirno,2011:283)
yang diciptakan oleh bank umum
Uang kuasi terdiri deposito
adalah uang giral atau uang bank
berjangka, tabungan dan
atau rekening koran. Oleh karena
rekening tabungan valuta asing
itu bank umum mempunyai peranan
milik swasta domestik. Uang
penting dalam mempengaruhi beredar menurut pengertian
kegiatan ekonomi yang luas ini disebut likuiditas
(Sukirno,2011:273). dalam perekonomian atau M2
2.5. Uang Kuasi (Sukirno,2011:281).
Undang-Undang No. 10
Uang kuasi atau quasy money tahun 1998 mendefinisikan
adalah uang yang tidak bisa deposito adalah simpanan yang
digunakan setiap saat karena
sifatnya tidak likuid dan
penggunaannya terikat oleh waktu.
Menurut Bank Indonesia uang kuasi
adalah istilah ekonomi yang
penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian Nasabah dengan bank.
2.6. Surat Berharga
Surat berharga menurut Bank
Indonesia (www.bi.go.id):
1. Kriteria Surat Berharga yang dapat
digunakan dalam Operasi Moneter
adalah sebagai berikut :
a. Diterbitkan oleh Bank Indonesia
dan/atau Negara Republik
Indonesia
b. Dalam mata uang rupiah
c. Ditatausahakan di Bank Indonesia
Scripless Securities Settlement
System (BI-SSSS)
d. Tercatat di rekening perdagangan /
aktif di BI-SSSS
e. Tidak sedang diagunkan.
2. Jenis-jenis Surat Berharga yang
memenuhi kriteria sebagaimana
dimaksud di atas terdiri dari :
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
3. Sertifikat Deposito Bank Indonesia
(SBI); dan Surat Berharga Negara
(SBN), yang terdiri dari :
a. Surat Utang Negara (SUN)
meliputi : Surat Perbendaharaan
Negara (SPN) dan Obligasi
Negara termasuk ZCB Zero
Compount Bond) dan ORI
(Obligasi Ritel Indonesia)
b. Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN) termasuk SBSN Ritel.
Peraturan Bank Indonesia Nomor
17/PBI/2015 tanggal 10 November 2015
tentang Surat Berharga Bank Indonesia
dalam Valuta Asing (Lembaran Negara
Republik Indonesia
165
MONETER, VOL. III NO. 2 OKTOBER 2016

Tahun 2015 Nomor 264 oleh masyarakat. Oleh karena itu,


(www.bi.go.id), berisi masyarakat juga
Surat Berharga Bank Indonesia dapat melihat dan merasakan
dalam Valuta beberapa hal penting
Asing yang selanjutnya disebut SBBI yang menjadi indikator dari
Valas adalah stabilitas moneter
surat berharga dalam valuta asing
yang diterbitkan (Maya,2015:1)
oleh Bank Indonesia sebagai Natshir (2008:3) mendefinisikan
pengakuan utang kebijakan
moneter adalah semua upaya atau
berjangka waktu pendek. tindakan Bank
Sentral dalam mempengaruhi
perkembangan
variabel moneter (uang beredar,
2.7. Kebijakan Moneter suku bunga,
kredit dan nilai tukar) untuk
Tambunan (2011:268) mencapai tujuan
ekonomi tertentu. Sebagai bagian
menyatakan bahwa dari kebijakan
terdapat 4 hal dalam kebijakan ekonomi makro, maka tujuan
moneter terhadap kebijakan moneter
adalah untuk mencapai sasaran-
perekonomian Indonesia, yaitu : sasaran kebijakan
1. Mekanisme kerja dari pasar uang, yaitu makroekonomi antara
lain : pertumbuhan
pemintaan dan penawaran uang ekonomi, penyediaan lapangan
serta kerja, stabilitas
keseimbangannya harga dan keseimbangan neraca
. pembayaran.
2. Faktor yang mempengaruhi Keempat sasaran tersebut
pemintaan dan merupakan tujuan akhir
penawaran uang. kebijakan moneter.
3. Sistem moneter yang diterapkan Peran dan kebijakan
di Indonesia moneter akan
4. Hubungan antara yan beredar berbanding terbalik dengan
uang g di kebijakan pemerintah,
masyarak pertumbu yang harus menjaga suatu
at dengan laju han perekonomian agar
berjalan dengan baik dan
ekonomi. berkesinambungan serta
mampu berjalan sesuai dengan arah
Kebijakan moneter di Indonesia pembangunan.
Pada saat inflasi yang sangat besar,
sepenuhnya tentunya
tanggung jawab dari bank sentral stabilitas moneter harus dijaga
yaitu Bank secara maksimal
Indonesia. Indone dengan cara menyerap uang dari
Bank sia adalah sebagai masyarakat
otoritas moneter di Indonesia. melalui kebijakan menaikan tingkat
Otoritas Moneter suku bunga,
Bank Indonesia yang menciptakan sebaliknya ketika deflasi, Bank
uang giral dan Indonesia,
uang kuasi. melakukan kebijakan untuk
(Tambunan,2011:270). menyebarkan uang di
Bank Indonesia sebagai otoritas masyarakat, dengan cara
moneter di menurunkan tingkat suku
Indonesia mempunyai fungsi bunga, agar sektor riil bergerak
utama sebagai secara baik.
berikut : Pentingnya kebijakan moneter ini,
(Tambunan,2011:270) merupakan
1. Mencetak dan mengedarkan uang kartal stimulus yang berharga
bagi perekonomian
sebagai alat pembayaran yang sah. (Maya,2015:2)
2. Memelihara dan menjaga cadangan devisa.
Melaku pembina pengawa III. METODE
3. kan an dan san PENELITIAN
terhadap bank-bank di
Indonesia.
Memegang kas peneliti digunaka dala
4. pemerintah Metode an n m
menganalisis jumlah uang yang
Terpeliharanya moneter beredar di
Indonesia adalah dengan statistik
stabilitas adalah kuantitatif
salah satu dimensi stabilitas deskriptif. Data empiris secara
nasional yang berkala (time
merupakan bagian integral dan series) dikaji secara deskriptif
sasaran dengan mengambil
pembangunan nasional. Stabilitas data sekunder dari data Kebijakan
moneter yang Moneter di
mantap mempunyai pengaruh luas Bank Indonesia dan Badan Pusat
terhadap Statistik dengan
kegiatan termasu diantaran jangka tahun yaitu 2005
perekonomian k ya waktu 10 sampai 2014.
kegiatan di sektor perbankan.
Kebijakan moneter
ada umumnya menempatkan dua IV. HASIL DAN
indikator penting PEMBAHASAN
yakni suku bunga dan uang beredar.
Akan tetapi,
dalam keseharian perekonomian, Tabel 2 menunjukan uang
hanya indikator beredar dalam
suku bunga yang dapat dimonitor miliar rupiah pada periode 2005
secara langsung sampai 2014 :
Tabel 2 : Uang Beredar (Miliar Rupiah)
Periode 2005-2014
Surat
Akhir Uang Uang Jumlah Uang Berharga Jumlah
Selain
Periode Kartal Giral (M1) Kuasi Saham (M2)
419.1 942.14 3.206.9
2014 85 522.960 5 56 21.6304.170.731
399.6 887.10 2.817.9
2013 32 487.475 7 74 22.8053.727.887
361.9 841.72 2.452.5
2012 67 479.755 2 03 10.4203.304.645
307.7 722.99 2.139.8
2011 60 415.231 1 40 14.3882.877.220
260.2 605.41 1.856.7
2010 27 345.184 1 20 9.0752.471.206
16
6
MONETER, VOL. III NO. 2
OKTOBER 2016

289.81 515.82 1.622.05 2.141.38


2009 226.006 8 4 5 3.504 4
247.04 456.78 1.435.77 1.895.83
2008 209.747 0 7 2 3.279 9
267.08 450.05 1.196.11 1.649.66
2007 182.967 9 5 9 3.487 2
196.35 347.01 1.032.86 1.382.49
2006 150.654 9 3 5 2.615 3
147.14 271.14 1.202.76
2005 123.991 9 0 929.343 2.280 2
Sumber : Bank Indonesia (2016)

Tabel 3 : Presentase Laju Kenaikan M1 dan M2 Periode 2005


– 2014
Akhir Jumlah (M1) % Kenaikan Jumlah (M2) % Kenaikan
Periode tiap tahun tiap tahun
2014 942.145 6% 4.170.731 12%
2013 887.107 5% 3.727.887 13%
2012 841.722 16% 3.304.645 15%
2011 722.991 19% 2.877.220 16%
2010 605.411 17% 2.471.206 15%
2009 515.824 13% 2.141.384 13%
2008 456.787 1% 1.895.839 15%
2007 450.055 30% 1.649.662 19%
2006 347.013 28% 1.382.493 15%
2005 271.140 1.202.762
Sumber : Hasil Pengolahan
Data (2016)
Tabel 2 menunjukan gambaran Terjadi kenaikan sebesar = 375.811
sebagai atau terjadi
berikut : Total M1 yang terdiri dari kenaikan 255% dalam kurun waktu
uang kartal 10 tahun.
dan giral pada tahun 2005 = 271.140. Total M2 yang terdiri dari uang
Total M1 kuasi dan
yang terdiri dari uang kartal dan giral surat berharga selain saham tahun
pada tahun 2005 sebesar =
2014 = 942.145. Terjadi peningkatan 1.202.762 dan tahun 2014 sebesar =
dalam kurun 4.170.731.
waktu 10 tahun sebesar 671.005 Terjadi kenaikan sebesar =
atau terjadi 2.967.069 atau terjadi
kenaikan 247% dalam kurun waktu kenaikan 246% dalam kurun waktu
10 tahun 10 tahun.
MI berupa uang kartal tahun 2005 M2 berupa uang kuasi tahun
sebesar = 2005 sebesar =
123.991 dan tahun 2014 sebesar = 929.343 dan tahun 2014 sebesar =
419.185. 3.206.956.
Terjadi peningkatan dalam kurun Terjadi kenaikan sebesar =
waktu 10 2.277.613 atau terjadi
sebesar = 295.194 atau terjadi kenaikan 245% dalam kurun waktu
kenaikan 247% 10 tahun.
M2 berupa surat berharga selain
dalam kurun waktu 10 tahun saham tahun
M1 berupa uang giral tahun 2005 2005 sebesar = 2.280 dan tahun
sebesar = 2014 sebesar =
147.149 tahun sebesar 522.96 21.630. Terjadi kenaikan = 19.350
dan 2014 = 0. atau terjadi
kenaikan 849% dalam kurun waktu
10 tahun.
Tabel 4 : Uang Beredar (miliar rupiah) Periode
tahun 2005–2014
Rincian 2005 2008 2010 2011 2012 2013 2014
Uang Beredar
M1 271.140 456.787 605.411 722.991 841.652 887 081 r 942.221
Uang
123.991 209.747 260.227 307.760 361.897 399 606 r 419.262
kartal
Uang
giral 147.149 247.040 345.184 415.231 479.755 487.475 522.960
Uang 1.435.7 1.856.7 2.139.84 2.455.43 2 820 311 3.209.4
r
929.343 72 20 0 5 75
kuasi
Surat
berharga
0 3.280 9.075 14.389 10.420 22.805 21.630
selain
saham
1.202.76 1.895.8 2.471.2 2.877.22 3.307.50 3 730 197r 4.173.3
M2 2 39 06 0 7 27
Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)

16
7
MONETER, VOL. III NO. 2 OKTOBER 2016

Tabel 5 : Faktor-Faktor yang Uang Beredar (miliar rupiah) Periode


tahun 2005–2014
Rincian 2005 2008 2010 2011 2012 2013 2014
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Uang Beredar
Aktiva
luar
301.57 1.011.36 110578
negeri 3 593.137 865.121 912.174 965.442 1 3
bersih
Tagihan
bersih
pada 495.68
pemerinta 6 387.248 368.717 351.177 389 827 r 406.612 0
h
pusat
Tagihan
pada
lembaga 27.648 47.949 99.369 102.594 158 383 r 206.109 0
pemerinta
h
dan
BUMN
Tagihan
pada
perusahaa 733.18 1.314.04 1.684.20 2.118.37 2 581 327 3.097.13
n 3 9 7 6 r
1733.183
swasta
dan
peroranga
n
Lainnya -
87.639 -98.144-121.460 -29.895 17 778 r 31.986 -87.639
bersih
Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)
rendah yaitu 942.145 dibanding
Tahun 2005 peranan M1 (uang M2 (uang kuasi dan surat
kartal dan giral) masih relatif berharga selain saham) yang
rendah yaitu 271.140 dibanding M2 memberikan kontribusi
(uang kuasi dan surat berharga 4.170.731 jauh lebih besar dari
selain saham) yang memberikan M2. Oleh karena itu dapat
kontribusi 1.202.762 jauh lebih disimpulkan bahwa pada
besar dari M1. periode tahun 2003 sampai
Tahun 2014 peranan M1 (uang 2014 M2 (uang kuasi dan surat
kartal dan giral) masih relatif berharga selain saham)
merupakan bagian yang penting
dalam jumlah uang yang beredar di Rahardja dan Manurung
Indonesia, dibandingkan M1 (uang (2008:325) menyatakan bahwa
kartal dan giral). perkembangan jumlah uang
M2 mengalami peningkatan beredar mencerminkan
yang pesat, khususnya surat perkembangan perekonomian.
berharga selain saham sebesar Apabila perekonomian semakin
849% dari tahun 2005 – 2014, bila maju, porsi penggunaan uang kartal
dibandingkan dengan uang kartal, (uang kertas dan logam) semakin
uang giral dan uang kuasi yang rata- sedikit, digantikan uang giral.
rata 200% lebih atau dua kali dalam Perekonomian semakin maju
kurun waktu 10 tahun. Hal inilah komposisi M1 dalam peredaran
yang menyebabkan peningkatan uang semakin kecil sebab porsi
yang pesat dalam peranan uang M2. uang kuasi semakin besar. Maka
Berdasarkan tabel 3, terlihat dapat disimpulkan bahwa
pada tahun 2007 ke 2008, M1 (uang pertumbuhan uang M1 dari tahun
kartal dan giral) mengalami 2005 sampai dengan 2014
kenaikan 1 %. Padahal rata-rata dibandingkan dengan M2 tahun
kenaikan dalam waktu 10 tahun 2005 sampai tahun 2014, jumlahnya
adalah diatas 5%. Pada tahun 2007 semakin meningkat dari tahun ke
M2 juga meningkat dari 19% dan tahun. Peredaran uang M2 atau
tahun selanjutnya meningkat uang kuasi lebih dominan
menjadi 15%. dibandingkan M1 (uang kartal dan
Tahun 2012 ke 2013, M1 giral).
mengalami kenaikan hanya 5% dari Sehingga dapat disimpulkan bahwa
16% ditahun sebelumnya. Diikuti perekonomian Indonesia semakin
juga kenaikan M2 pada tahun 2012 maju dan meningkat dari tahun ke
tahun.
sebesar 15% dan 13 % di tahun
Tabel 5 menunjukan beberapa
2013
faktor yang mempengaruhi Uang
168 Beredar dari tahun 2005 – 2014
antara lain : adalah Aktiva Luar
Negeri Bersih (Net Foreign Assets /
NFA) dan Aktiva Dalam Negeri
Bersih (Net Domestic Assets /
NDA). Aktiva Dalam Negeri Bersih
antara lain terdiri dari Tagihan
Bersih Kepada Pemerintah Pusat
(Net Claims on Central
Government / NCG) dan Tagihan
kepada sektor lainnya (sektor
swasta, pemeritah daerah, lembaga
keuangan dan perusahaan bukan
keuangan) terutama dalam bentuk
Pinjaman yang diberikan.
V. PENUTUP
MONETER, VOL. III NO. 2
OKTOBER 2016
Berdasarkan analisis jumlah sektor lainnya (sektor swasta,
uang yang pemeritah
beredar di masyarakat dengan daerah, lembaga keuangan dan
menggunakan data perusahaan
dari Bank Indonesia, maka dapat bukan keuangan) terutama
disimpulkan dalam bentuk
bahwa dalam kurun 10 tahun pinjaman yang
terhitung dari diberikan.
periode 2005 sampai 2014:
1. Total M1 (uang kartal dan giral) DAFTAR
tahun 2005 PUSTAKA
sebesar 271.140 dan mengalami
peningkatan
pada tahun 2014 menjadi Bank Indonesia, April 2016, DSta |
942.145, atau Divisi Statistik
Monet Fisk
terjadi kenaikan 247 % er dan al 1.
2. Total M2 (uang kuasi dan surat http://www.bi.go.id/id/publikasi/
berharga kebijakan-
selain saham) tahun 2005 sebesar moneter/tinjauan/Pages/Tinjaua
1.202.762 n-Kebijakan-
mengalami peningkatan tahun Moneter-April-
2014 menjadi 2016.aspx
4.170.731 atau terjadi kenaikan
2.967.069 Badan Pusat Statistik, 2016, Uang
atau 246% Beredar dan
3. Peranan M1 (uang kartal dan Faktor- yan Mempengaruhi
giral) pada Faktor g nya
tahun 2005 masih relatif rendah
dibanding 2003– 2014, BPS.
M2 (uang kuasi dan surat https://www.bps.go.id/linkTabel
berharga). Statis/view/i
4. Peranan M1 (uang kartal dan d/133
giral) pada 1
tahun 2014 masih relatif rendah
dibanding
M2 (uang kuasi dan surat Maya, M. Umar Peran Dan
berharga). Putra, Kebijakan
5. Peningkatan yang pesat di M2 Monet Terhad Perekono Sumat
salah satunya er ap mian era
surat berharga selain saham tahun Utara, Jurnal Wira Ekonomi
sebesar Mikroskil
849% dari tahun 2005 – 2014 Volume 5, Nomor 01, Oktober
dibandingkan 2015
peningkatan uang kartal, uang
giral, dan uang
kuasi yang rata-rata 200% Natsir, 2008, Peranan Jalur Suku
lebih atau Bunga Dalam
meningkat dua kali dalam kurun Mekanisme Moneter
waktu 10 TransmisiKebijakan Di
tahun. Hal inilah yang Indone Pascasarjana Unhalu
menyebabkan sia, Kendari
peningkatan yang pesat dalam
peranan uang Rahardja Prathama, Manurung
M2. Mandala, 2008,
6. Periode tahun 2005 sampai 2014, Pengantar Ilmu Ekonomi
M2 yang (Mikroekonomi dan
terdiri dari uang kuasi dan surat Makroekono Edi Keti Lemba
berharga mi) si ga, ga
selain saham merupakan bagian Penerbi Fakulta Ekono Universi
yang penting t s mi tas
dalam jumlah uang yang Indone
beredar di sia.
Indonesia, dibandingkan M1
yang terdiri dari Sukirno Sadono, 2011,
uang kartal dan giral. Makroekonomi Teori
Pertumbuhan uang M1 dari Pengantar Edisi tiga, Raja
7. tahun 2005 grafindo Persada.
sampai dengan 2014 semakin
meningkat bila Tambunan Tulus, 2011,
dibandingkan dengan M2, dan
peredaran Perekonomian Indonesia
uang M2 (uang kuasi) lebih Kajian Teoritis dan Analisis
dominan Empiris,Ghalia
dibandingkan M1 yaitu (uang Indonesia
kartal dan IKAPI.
giral). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa http://www.bi.go.id/id/publikasi/per
perekonomian Indonesia semakin
maju dan kembangan/D
efault.aspx (diakses tanggal 24
meningkat dari tahun ke tahun. September
Faktor yang mempengaruhi Uang
8. Beredar 2016)
adalah aktiva luar negeri bersih
dan aktiva
dalam negeri bersih. aktiva dalam http://www.bps.go.id/linkTabelStatis
negeri /view/id/1294
bersih antara lain terdiri dari (diakses tanggal 24 September
tagihan bersih 2016)
kepada pemerintah pusat dan
tagihan kepada
16
9

Vous aimerez peut-être aussi