Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KONSEP MEDIK
1. Pengertian
nefrotik biasanya lebih sering menyerang anak laki-laki dari pada anak
sampai 6 tahun.
1
2. Etiologi/ faktor predisposisi
kehidupannya.
membranoproliferatif hipokomplementemik.
2
1. Kelainan minimal.
2. Nefropati membranosa.
3. Glomerulonefritis proliferatif.
4. Glomerulonefritis membranoproliferatif
3
Penyebab sindrom nefrotik dibagi menjadi 2 menurut muttaqin. 2012
adalah:
1. Glomerulonefritis.
seperti:
1. Diabetes mellitus.
3. Amyloidosis.
4
3. Manifestasi Klinik
lunak dan cekung bila ditekan (pitting), dan umumnya ditemukan disekitar
mata (periorbital) yang tampak pada pagi hari, dan berlanjut ke abdomen
cairan) pada kaki bagian atas, penumpukan cairan pada rongga peritoneal
b. Pucat.
c. Hematuri.
g. Proteinuria > 3,5 gr/hr pada dewasa atau 0,05 g/kg BB/hr pada anak-
anak.
5
i. Hiperlipidemia, umumnya ditemukan hiperkolesterolemia.
arteri.
l. Klien mudah lelah atau lethargie tapi tidak kelihatan sakit payah.
4. Patofisiologi
dan trombosis vena renal. Kondisi dari sindrom nefrotik adalah hilangnya
6
Terjadi penurunan tekanan onkotik menyebabkan edema generalisata
Kelainan yang terjadi pada sindrom nefrotik yang paling utama adalah
7
Pada sindrom nefrotik protein hilang lebih dari 2 gram perhari yang
pada umumnya edema muncul bila kadar albumin serum turun dibawah
Akibat dari pergeseran cairan ini volume plasma total dan volume
8
kadar kolesterol, trigliserid, dan lipoprotein serum meningkat yang
lipase plasma. Sistem enzim utama yang mengambil lemak dari plasma.
2000).
cepat.
9
5. Klasifikasi
syndrome).
sekolah. Anak dengan sindrom nefrotik ini, pada biopsi ginjalnya terlihat
dan gejala awalnya adalah edema dan proteinuria. Penyakit ini resisten
10
6. Komplikasi
untuk mencegah terjadinya trombosis vena ini sering terjadi pada vena
pemberian heparin.
dalam intravaskuler.
11
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
Volume biasanya kurang dari 400 ml/24 jam (fase oliguria). Warna
2. Pemeriksaan darah
12
penurunan pemasukan dan penurunan sintesis karena kekurangan
b. Pemeriksaan lain.
serum electrophoresis).
13
8. Penatalaksaan
Tujuan terapi adalah untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut dan
a. Penatalaksanaan Medis
adanya TBC.
14
5. Kortikosteroid
mg/hari.
6. Lain-lain.
7. Diet.
15
Pada beberapa unit masukan cairan dikurangi menjadi 900
sampai 1200 ml/ hari dan masukan natrium dibatasi menjadi 2 gram/
natrium.
8. Kemoterapi:
16
pertumbuhan, osteoporosis, ulkus peptikum, diabeters mellitus,
siklofosfamid.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Berikan alas bantal pada kedua kakinya sampai pada tumit (bantal
2. Terapi cairan: Jika klien dirawat di rumah sakit, maka intake dan
17
3. Perawatan kulit. Edema masif merupakan masalah dalam perawatan
Daerah popok harus dijaga tetap bersih dan kering dan scrotum
kelopak mata dan untuk mencegah alis mata yang melekat, mereka
darah.
pencegahan dekubitus.
18
8. Dukungan bagi orang tua dan anak. Orang tua dan anak sering kali
penyakit ini. Keadaan depresi dan frustasi akan timbul pada mereka
kematian pasien).
19
Adapula penatalaksanaan sesuai dengan klasifikasi nefrotik sindrom
sebagai berikut:
penderita :
3. Berantas infeksi.
5. Berikan terapi suportif yang diperlukan: Tirah baring bila ada edema
antihipertensi.
tidak perlu diberikan, tetapi bila dalam waktu 14 hari atau kurang
20
b. Sindrom nefrotik kambuh (relapse)
kambuh < 2 kali dalam masa 6 bulan atau < 4 kali dalam masa 12
bulan.
1. Induksi
selama 3 minggu.
2. Rumatan
21
d. Sindrom nefrotik kambuh sering adalah sindrom nefrotik yang kambuh
> 2 kali dalam masa 6 bulan atau > 4 kali dalam masa 12 bulan.
1. Induksi
selama 3 minggu.
2. Rumatan
prednison dihentikan.
22
9. Phatway
23
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
pertahun setiap 100.000 anak terjadi pada usia kurang dari 14 tahun.
bengkak pada wajah dan kaki apakah disertai dengan adanya keluhan
pusing dan cepat lelah, kaji adanya anoreksia pada klien, kaji adanya
24
e. Riwayat Pada pengkajian psikososiokultural : Adanya kelemahan fisik,
wajah, dan kaki yang bengkak akan memberikan dampak rasa cemas
f. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum klien lemah dan terlihat sakit berat
1. Aktivitas / Istirahat
2. Sirkulasi
Disritmia jantung
sakrum).
3. Eleminasi
obstruksi, infeksi).
25
Abdomen kembung, diare, atau konstipasi.
berawan.
4. Makananan/ Cairan.
5. Neurosensori
6. Nyeri/ kenyamanan.
26
7. Pernafasan.
8. Keamanan
27
2. Diagnosa
menurun.
nutrisi.
28
3. Intervensi
menurun.
Tujuan: Daya imunitas tubuh normal, tidak terjadi tanda/ gejala infeksi
No Intervensi Rasionalisasi
29
contoh SDP dengan leukositosis umum terlihat pada
diferensial GGA dan dapat menunjukan
inflamasi/ cedera pada ginjal,
perpindahan diferensial ke kiri
menunjukan infeksi.
Kriteria hasil:
No Intervensi Rasionalisasi
1 Awasi denyut jantung, TD, dan Takikardi dan hipertensi terjadi karena :
CVP Kegagalan ginjal dalam mengeluarkan
urine, pembatasan cairan berlebihan
selama mengobati hipovolemia/
hipotensi , perubahan pada sistem renin-
angiotensin.
30
2 Catat pemasukan dan pengeluaran Perlu untuk menentukan fungsi ginjal,
akurat.Termasuk cairan” kebutuhan penggantian cairan, dan
tersembunyi” seperti aditif penurunan risiko kelebihan cairan
antibiotik. Ukur kehilangan GI dan
perkirakan kehilangan tak kasat
mata, contoh berkeringat. Awasi
berat jenis urine.
3 Rencanakan penggantian cairan Membantu menghindari periode tanpa
pada pasien, dalam pembatasan cairan, meminimalkan kebosanan pilihan
multipel. Berikan minuman yang yang terbatas dan menurunkan rasa
disukai sepanjang 24 jam. Berikan kekurangan dan haus.
bervariasi panas, dingin, beku.
4 Kaji kulit, wajah, area tergantung Edema terjadi terutama pada jaringan
untuk edema. Evaluasi derajat yang tergantung pada tubuh, contoh
edema( pada skala +1 sampai +4) tangan, kaki, area lumbosakral.
31
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
nutrisi.
No Intervensi Rasionalisasi
1 Berikan makanan sedikit tapi Meminimalkan anoreksia dan mual
sering sehubungan dengan status uremik/
menurunnya peristaltik
2 Timbang berat badan tiap hari Pasien puasa / katabolik akan segera
normal kehilangan 0,2 – 0,5 kg dapat
menunjukan perpindahan keseimbangan
cairan
3 Berikan pasien/ orang terdekat Memberikan pasien tindakan kontrol
daftar makanan/ cairan yang dalam pembatasan diet. Makanan dari
diizinkan dan dorong terlibat pada rumah dapat meningkatkan nafsu makan
pilihan menu
4 Kaji / catat pemasukan diet Membantu dalam mengidentifikasi
defisiensi dan kebutuhan diet. Kondisi
fisik umum, gejala uremik( mual,
muntah, anoreksia), dan pembatasan diet
multipel mempengaruhi pemasukan
makanan
32
5 Kolaborasi: Konsul dengan ahli Menentukan kalori individu dan
gizi/ tim pendukung nutrisi kebutuhan nutrisi dalam pembatasan, dan
mengidentifikasi rute paling efektif dan
produknya, contoh tambahan oral,
makanan selang.
6 Kolaborasi: Berikan kalori tinggi, Jumlah protein eksogen yang dibutuhkan
diet rendah/ sedang protein. kurang dari normal, kecuali pada pasien
Termasuk kompleks karbohidrat dialisis . Karbohidrat memenuhi
dan sumber lemak untuk kebutuhan energi dan membatasi
memenuhi kebutuhan kalori( jaringan katabolisme, mencegah
hindari sumber gula pekat) pembentukan asam keto dari oksidasi
protein dan lemak.Intoleran karbohidrat
menunjukan DM dapat terjadi gagal
ginjal berat. Asam amino esensial
memperbaiki keseimbangan dan status
nutrisi.
Intevensi :
33
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi para dosen, teman-teman dan
pembaca sekalian.
34
Daftar Pustaka
Behrman, R.E. MD, dkk. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Volume 3 Edisi 15.
Jakarta: EGC
Dr. Nursalam, pransisca. 2009. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
Salemba Medika
Mansjoer, Arif, dkk, (2012), Kapita Selekta Kedokteran, edisi ketiga, Jilid 1, Media
Aesculapius: Jakarta
Suharyanto, tato, & mudjid, abdul. 2009. Asuhan keperawatan pada klien dengan
35