Vous êtes sur la page 1sur 9

Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

ANALISIS KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM


SULTAN AGUNG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
BALANCED SCORECARD pada PERSPEKTIF PEMBELAJARAN dan
PERTUMBUHAN
Studi Kasus Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Pada
Tahun 2015
Arifin SANTOSO*), Indriyati Hadi SULISTYANINGRUM1), Ken WIRASTUTI1), Dalhar JAWAWI2)
*)
Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
Jl. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112
*)
E-mail : arifin_s@unissula.ac.id

ABSTRAK
RS Islam Sultan Agung merupakan Rumah Sakit Umum tipe B, mempunyai instalasi
farmasi yang bertanggung jawab atas pelayanan farmasi dan pengelolaan obat.Pengukuran
kinerja menggunakan Balanced Scorecard pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
menawarkan solusi pengukuran kinerja yang lebih menyeluruh dan komprehensif dalam
suatu organisasi publik salah satuya Rumah Sakit.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
kinerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan menggunakan pengukuran
Balanced Scorecard ditinjau dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian ini
bersifat non eksperimental. Data yang diperoleh yaitudata kuantitatif berdasarkan hasil
kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen dan rasa nyaman dalam bekerja
menghasilkan semangat kerja lebih tinggi dan membuahkan hasil kerja yang memuaskan.
Hasil Human Capital IFRS Islam Sultan Agung memperlihatkan tingkat karyawan yang
memiliki semangat kerja sangat tinggi sebanyak 43,18% (19 orang), semangat kerja tinggi
sebanyak 43,18% (19 orang) dan semangat kerja cukup tinggi sebanyak 13,64% (6 orang),
hasil produktivitas langsung termasuk tinggi dengan persentase 70%.HumanCapital di IFRS
Islam Sultan Agung termasuk dalam kriteria baik pada perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.

Kata kunci : perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, balanced scorecard, instalasi


farmasi rumah sakit

ABSTRACT
Islamic hospital Sultan Agung is a type Bcommon hospital, it has installation
pharmaceutical installation which has responsible for pharmaceutical services and
management of medicine. Performance measurement uses balanced scorecard in perspective
learning and growth with solution performance measurement more thorough and
comprehensive in an organization public, one of them is hospital.The purpose of this research
is to know performance of Islamic IFRS Sultan Agung by using the measurement of balanced
scorecard in terms of perspective growth and learning.This research is a non experimental.
The data collected the quantitative data based on the results of the questionnaire.The
research results show how a commitment and comfortable in working produce higher
working spirit and get satisfactory result.The results of human capital IFRSofIslamic Sultan
Agung showed the employees who have very high working spirit as much as 43,18% ( 19

1224
Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

people ), high working spirit as much as 43,18% ( 19 people and quite high working spirit as
many as 13,64% (6 people), the results of productivity directly including high with the
70%.The research by approach balanced scorecard has a conclusion can be drawn that
human capital in IslamicIFRS Sultan Agung including on the criteria either on perspective
learning and growth.

Keywords: learning and growth perspective, the balanced scorecard, the installation of
hospital pharmacy

PENDAHULUAN sistem pengukuran kinerja yang tersusun

Dalam beberapa tahun belakangan dalam empat perspektif (Kaplan dan

ini, industri rumah sakit Indonesia telah Norton, 1996). Salah satunya

mengalami perkembangan yang cukup perkembangan dan pembelajaran. Menurut

berarti dengan diterbitkannya berbagai Wahyuni, dkk. (2004) dan Agung (2005),

peraturan dan perundang-undangan yang proses pembelajaran dan pertumbuhan

bertujuan untuk mendorong investor dan suatu organisasi dapat dicapai melalui tiga

menciptakan kondisi bisnis dan jasa rumah sumber. Perspektif pembelajaran dan

sakit yang lebih berkualitas dari segi pertumbuhan mengindentifikasi instruktur

pelayanan. Tidak hanya pemerintah yang yang harus dibangun perusahaan untuk

memang berkewajiban menyediakan jasa membentuk pertumbuhan dan

layanan kesehatan kepada masyarakat, dan perkembangan perusahaan jangka panjang.

para pelaku bisnis kini semakin aktif Sasaran strategi perspektif pembelajaran

berinvestasi di Industri rumah sakit dan pertumbuhan adalah human capital

Indonesia (Menari, 2013). (Kaplan dan Norton, 2001). Humancapital

Balanced Scorecard dinilai cocok merupakan salah satu keunggulan

untuk organisasi sektor publik karena kompetitif perusahaan dalam menghadapi

Balanced Scorecard tidak hanya persaingan global di masa kini. Human

menekankan pada aspek kuantitatif- capital harus terus dikembangkan untuk

finansial, tetapi juga aspek kualitatif dan menunjang peningkatan kinerja perusahaan

non-finansial. Hal tersebut sejalan dengan (Iveta, 2012).

sektor publik yang menempatkan laba RS Islam Sultan Agung didirikan

bukan hanya sebagai ukuran kinerja utama, pada 17 Agustus 1971. Rumah Sakit yang

namun pelayanan yang cenderung bersifat terletak di Jl. Raya Kaligawe KM.4 dan

kualitatif dan non keuangan (Mahmudi, berdekatan dengan pusat pertumbuhan

2007). Balanced Scorecard merupakan industri. RS Islam Sultan Agung

1225
Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

merupakan Rumah Sakit Umum tipe B sangat mengedepankan pengetahuan bagi


yang termasuk dalam Yayasan Badan karyawannya untuk menunjang kualitas
Wakaf Sultan Agung dan resmi sebagai pelayanan obat.Dalam upaya memberikan
Rumah Sakit Pendidikan dan merupakan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan
tempat mendidik calon dokter umum berkualitas perlu adanya peningkatan
mahasiswa Fakultas Kedokteran kinerja secara berkesinambungan dan
UNISSULA.Banyak prestasi yang peningkatan kualitas dalam pengambilan
telahdiraihRS Islam Sultan Agung. suatu keputusan manajemen harus
Prestasiitu diraih berkat manajemen yang dilakukan dengan tepat, akurat, dan cepat.
baik di semua tingkatandan Tindakan tersebut dapat berjalan baik jika
departemensehingga prestasi dan kepuasan didukung oleh karyawan yang memiliki
pelayanan tercapai, salah satunya Instalasi pengetahuan yang baik sehingga mampu
Farmasi.IFRS Islam Sultan Agung mendorong kualitas pelayanan yang baik
dipimpin oleh apoteker dan dibantu oleh pula.Namun, pengetahuan memerlukan
beberapa apoteker dan teknis kefarmasian evaluasidan peningkatan untuk
(S1 farmasi, D3 farmasi, SMF/SMK menyesuaikan dengan perkembangan
farmasi) dalam upaya melakukan jaman. Oleh karena itu, Penelitian ini
pelayanan kefarmasian. Instalasi Farmasi bertujuan untuk mengetahui gambaran
Rumah Sakit (IFRS) merupakan salah satu yang jelas mengenai Human Capitalada
divisi rumah sakit yang mempunyai padaIFRS Islam Sultan Agung.
pengaruh sangat besar pada perkembangan
professional rumah sakit dan juga terhadap
METODE PENELITIAN
ekonomi dan biaya total rumah sakit.
Pelayanan farmasi rumah sakit adalah a. Rancangan Penelitian
bagian yang tidak terpisahkan dari sistem Penelitian ini adalah penelitian
pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh kuantitatif yang berdasarkan tujuannya
dan berorientasi kepada pelayanan pasien, merupakan penelitian deskriptif.
penyediaan obat yang bermutu, dan harga Deskriptif adalah metode bertujuan
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat untuk mendeskripsikan atau memberi
(Siregar, 2004). gambar terhadap suatu objek penelitian
Pelayanan bermutu akan tercapai jika yang di teliti melalui data yang telah
suatu organisasi mampu unggul dalam terkumpul dan membuat kesimpulan
pengetahuan dan IFRS Islam Sultan Agung yang berlaku umum.

1226
Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

b. Bahan Dan Alat setuju, a untuk jawaban sangat setuju


Bahan diberi skor satu, b untuk jawaban setuju
Penelitian dilakukan di IFRSI diberi skor dua, c untuk jawaban cukup
Sultan Agung. Bahan yang digunakan setuju diberi skor tiga, d untuk jawaban
dalam penelitian ini yaitu pertanyaan- tidak setuju diberi skor empat, e untuk
pertanyaan mengenai semangat kerja jawaban sangat tidak setuju diberi skor
yang dijadikan satu menjadi kuesioner lima. Item pertanyaan kuesioner diambil
yang dibagikan kepada karyawan IFRS dari Sulistyaningrum, dkk (2013) dan
Islam Sultan Agung. sudah dilakukan validasi serta
Alat reliabilitasi.
Skala psikologis dalam bentuk c. Metode
kuesioner yang didalamnya terdapat Subyek Penelitian
pertanyaan-pertanyaan untuk menilai Populasi dalam penelitian ini
tingkat semangat kerja dari karyawan adalah karyawan IFRS Islam Sultan
IFRSI Sultan Agung. Skala psikologi Agung. Sampel dalam penelitian ini
digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu karyawan yang bekerja di IFRS
skala semangat kerja yang dibuat oleh Islam Sultan Agung yang memenuhi
Azwar (1999). Dalam kuesioner kriteria inklusi yang telah ditentukan,
terdapat pernyataan favourable dan yaitu:
unfavourable. Pada item yang memberi 1. Karyawan IFRS Islam Sultan Agung
respon positif (favourable) penskalaan bersedia berpartisipasi dalam
subyek akan memberi skor tertinggi penelitian ini dengan mengisi
bagi jawaban sangat setuju a untuk kuesioner yang diberikan.
jawaban sangat setuju diberi skor lima, 2. Karyawan IFRS Islam Sultan Agung
b untuk jawaban setuju diberi skor tidak sedang dalam tugas belajar atau
empat, c untuk jawaban cukup setuju di sedang dalam masa cuti.
beri skor tiga, d untuk jawaban tidak Analisis Data
setuju diberi skor dua dan e untuk Data yang diperoleh yaitu data
jawaban sangat tidak setuju diberi skor kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data
satu. Sebaliknya, pernyataan yang diberi yang diperoleh melalui observasi
respon negatif (unfavourable) langsung dengan penyebaran kuesioner
penskalaan subyek akan memberi nilai yang di isi langsung oleh responden di
tertinggi bagi jawaban sangat tidak IFRS Islam Sultan Agung. Pengolahan

1227
Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

data dianalisis secara statistik dan Menilai Semangat Kerja Karyawan


disajikan dalam bentuk tabel atau IFRS
gambar dan disesuaikan dengan tujuan Semangat kerja karyawan dinilai
penelitian dan disajikan dalam bentuk menggunakan kuesioner. Responden
deskriptif untuk menggambarkan diminta untuk melakukan penilaian
kinerja IFRSIslam Sultan Agung dalam berupa angka tentang kepuasan kerja
kerangka konsep Balanced Scorecard. karyawan. Penilaian semangat kerja
Data kuantitatif berupa hasil survey melibatkan 44 responden yang
dengan kuesioner menggunakan skala memenuhi inklusi.
Likert.

Tabel 1. Penilaian Skala Semangat Kerja Karyawan


Jawaban Favourable Nilai Jawaban Unfavourable
Sangat setuju 5 Sangat tidak setuju
Setuju 4 Tidak setuju
Cukupsetuju 3 Cukupsetuju
Tidak setuju 2 Setuju
Sangat tidak setuju 1 Sangat setuju

Skala yang digunakan adalah ratanya.Cara pengambilan kesimpulan


skala likert dengan skala 1 sampai 5 yaitu, sebagai berikut:
untuk keterangan ditunjukkan pada
tabel 1. Item pertanyaankuesioner
diambil dari Sulistyaningrum, dkk Jarak antara pilihan 0,80 sehingga

(2013) dan sudah dilakukan validasi cara menyimpulkannya adalah nilai

serta reliabilitasi. Nilai jawaban rata-rata pilihan yang diambil untuk

responden untuk setiap pernyataan menyimpulkan.

dijumlahkan lalu dihitung rata-

Tabel 2. Range Skala Semangat Kerja Karyawan


Range skor Kategori
1,00-1,80 Sangat tidak setuju
1,80-2,60 Tidak setuju
2,60-3,40 Cukup setuju
3,40-4,20 Setuju
4,20-5,00 Sangat setuju

1228
Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

Tingkat Produktivitas Petugas IFRS peningkatan kinerja perusahaan (Iveta,


Produktivitas petugas diukur 2012). Berikut adalah hasil pengukuran
dengan cara pengamatan langsung dari indikator human capital di IFRS Islam
terhadap perilaku petugas pelayanan Sultan Agung.
resep pada jam kerja. Penilaian a. Semangat Kerja
difokuskan pada kuantitas kerja. Pengukuran semangat kerja
karyawan dilakukan menggunakan skala
HASIL DAN PEMBAHASAN semangat kerja yang dibuat oleh Azwar
Human capital merupakan salah satu (1999). Dalam kuesioner terdapat
keunggulan kompetitif perusahaan dalam pernyataan favourable dan unfavourable.
menghadapi persaingan global di masa Hasil pengukuran semangat kerja
kini. Humancapital harus terus karyawan IFRS Islam Sultan Agung dapat
dikembangkan untuk menunjang dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.Hasil Pengukuran Semangat Kerja Karyawan


IFRS Islam Sultan Agung
Skala Kategori Jumlah Karyawan Persentase
3,04-3,21 Cukup tinggi 6 13,64%
3,45-4,17 Tinggi 19 43,18%
4,21-4,92 Sangat tinggi 19 43,18%

Berdasarkan hasil pengukuran 56,95%. Dan juga lebih rendah dari


diperoleh persentase karyawan yang penelitian yang dilakukan oleh
memiliki semangat kerja sangat tinggi Sulistyaningrum, dkk (2013) pada Instalasi
sebanyak 43,18% (19 orang), semangat Farmasi RSUD X dengan hasil 78% dan
kerja tinggi sebanyak 43,18% (19 orang) semangat kerja sangat tinggi sebanyak
dan semangat kerja cukup tinggi sebanyak 22% yang baik seringkali seiring dengan
13,64% (6 orang). Hal ini tentunya akan adanya loyalitas petugas terhadap
menunjang kinerja dari karyawan IFRS perusahaan. Semangat kerja karyawan
Islam Sultan Agung. dapat ditingkatkan melalui kegiatan di luar
Hasil ini lebih rendah dari penelitian jam kerja dan pengadaan system reward
yang dilakukan oleh Wulandary (2012) (Iveta, 2012). Kegiatan yang bisa
pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit dilakukan untuk meningkatkan semangat
Haji Jakarta dengan hasil persentase kerja karyawan di IFRS Islam Sultan

1229
Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

Agung antara lain outbond dan wisata tiap ini berupa cincin emas 3g dan
satu tahun sekali. Rangsangan untuk diberangkatkan Haji (setengah biaya)
meningkatkan komitmen karyawan tetapi dikarenakan waktu tunggu
dilakukan dengan memberi reward berupa keberangkatan Haji lama, jadi dialihkan
uang lembur atau uang jasa untuk tiap umroh. Karyawan Instalasi Farmasi
kelebihan jam kerja. Berdasarkan mengadakan acara outbond untuk
pengamatan dan wawancara dengan meningkatkan kerja sama antar karyawan
Kepala IFRS Islam Sultan Agung. sedangkan terkait pemberian bonus jasa
Karyawan RS Islam Sultan Agung setiap pelayanan kepada para karyawan Instalasi
dua tahun sekali mengadakan acara piknik Farmasi untuk meningkatkan komitmen
bersama, untuk karyawan Instalasi Farmasi karyawan.
selain mendapat piknik dari rumah sakit, b. Produktivitas
karyawan Instalasi Farmasi juga Karyawan Instalasi Farmasi terbagi
mengadakan piknik karyawan Farmasi di sembilan depo, yang dijadikan subyek
setiap dua tahun sekali dan diupayakan penelitian yaitu pada depo Instalasi
menjadi satu tahun sekali. Sedangkan Farmasi Rawat Jalan untuk mewakili
untuk merangsang peningkatan komitmen semua karyawan yang bekerja pada setiap
karyawan, rumah sakit memberikan reward depo IFRS Islam Sultan Agung.
berupa bonus jasa layanan dan bonus akhir Pengamatan dilakukan pada jam kerja shif
tahun. Selain itu, juga ada bonus lain yang pertama yaitu jam 07.00-14.00. Hasil
dinilai dari tanggung jawab kerja, titik pengamatan tingkat pemanfaatan waktu
kritis kerja dan masa kerja karyawan kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.
(15,20,25,30 tahun masa kerja), bonus lain
Tabel 4. Pemanfaatan Waktu Kerja Petugas IFRS Islam Sultan Agung
No Keterangan Kegiatan Persentase (%)
1 Produktif langsung 70 %
2 Produktif tidak langsung 25 %
3 Kegiatan pribadi 5%
4 Non produktif -
Total 100 %

Kegiatan produktif petugas dibagi yang secara langsung berhubungan dengan


menjadi dua, yaitu kegiatan produktif pelayanan kefarmasian di IFRS, sedangkan
langsung dan tidak langsung. Kegiatan kegiatan produktif tidak langsung adalah
produktif langsung adalah perilaku petugas perilaku petugas yang produktif, namun

1230
Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

tidak langsung berhubungan dengan langsung. Berdasarkan hasil pengamatan


pelayanan kefarmasian di IFRS, kegiatan peneliti dan wawancara dengan Kepala
pribadi adalah kegiatan petugas seperti Instalasi Farmasi bahwa sedang diadakan
makan, minum, ke kamar kecil, dan proses penyempurnaan SIM sehingga
ibadah. Kegiatan non produktif adalah pekerjaan administrasi tidak banyak
perilaku petugas yang tidak produktif yang menyita waktu sehingga optimal dalam
tidak termasuk dalam kegiatan produktif memanfaaatkan kegiatan produktif
langsung, dan kegiatan pribadi. langsung.
Pada tingkat produktifitas kerja,
menurut Sinungan (1996), tingkat Simpulan
pemanfaatan waktu kerja produktif Human Capital memperlihatkan
langsung sebesar 75% sudah dapat tingkat Petugas yang memiliki semangat
dikatakan baik. Hasil penelitian kerja sangat tinggi sebanyak 43,18% (19
menunjukkan bahwa, produktifitas orang), semangat kerja tinggi sebanyak
langsung karyawan IFRS Islam Sultan 43,18% (19 orang) dan semangat kerja
Agung sebesar 70%. Hasil penelitian ini cukup tinggi sebanyak 13,64% (6 orang),
lebih rendah dari penelitian yang dilakukan hasil produktivitas langsung termasuk
Sambodo dan Kurniawati (2007) yang tinggi dengan persentase 70%.
memperoleh hasil 75,10% karyawan yang Kinerja IFRS Islam Sultan Agung
menggunakan waktunya untuk kegiatan dinilai baik dilihat dengan pedekatan
produktif langsung pada Instalasi Farmasi Balanced Scorecard pada persepektif
RSUD Djojonegoro Temanggung. Tetapi pembelajaran dan pertumbuhan pada
hasil ini lebih tinggi dari penelitian yang indikator Human Capital.
dilakukan oleh Sulistyaningrum, dkk Saran
(2013) pada Instalasi Farmasi RSUD X Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan hasil 65% karyawan yang pertimbangan selama melaksanakan
menggunakan waktunya untuk kegiatan penelitian, maka saran yang dapat penulis
produktif langsung. Berdasarkan berikan adalah sebagai berikut:
pengamatan peneliti kurangnya tingkat 1. Untuk lebih meningkatkan kekompakan
produktivitas petugas terjadi karena sistem antar karyawan dalam bekerja, perlu
informasi manajemen belum sesuai dilakukan evaluasi tiap tahun di IFRS
kebutuhan, sehingga waktu banyak Islam Sultan Agung dengan
dihabiskan untuk kegiatan produktif tidak

1231
Media Farmasi Indonesia Vol 12 No 2

menggunakan Balanced Scorecard How Balanced Scorecard


Companies Thrive In the New
untuk menunjang peningkatan kinerja.
Business Environment. Horold
2. Dalam meningkatan pengetahuan dan Business School Publishing
Corporation. Boston.
kemampuan karyawan sesuai dengan
Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja
perkembangan jaman, Direktur RS Sektor Publik, UPP STIM YKPN :
Yogyakarta.
Islam Sultan Agung perlu berkoordinasi
Menari, Y.G dan Wyin, S.I. 2013.
dengan pihak manajemen Instalasi Pengukuran Kinerja Dengan
Konsep Balanced Scorecard Pada
Farmasi untuk memperbanyak acara
Rumah Sakit Umum Parama Sidhi
pelatihan dan seminar serta workshop Singaraja. Jurusan Akuntansi
Program S1, Falkutas Ekonomi dan
pendidikan untuk karyawan.
Bisnis Universitas Pendidikan
3. Bagi peneliti lain apabila berminat Ganesha.
Sambodo dan Kurniawati D., 2007.
mengambil topik yang sama dan di
Analisis Kinerja Instalasi Farmasi
IFRS yang sama, hasil ini dapat menjadi RSUD Djojonegoro Temanggung
dengan Pendekatan Balanced
refrensi pembanding. Tetapi penulis
Scorecard. Universitas Gadjah
memberi saran agar waktu pembagian Mada. Yogyakarta
Sinungan, M., 1996, Produktivitas, Apa
dan pengisian kuesioner usahakan
dan Bagaimana, ed.3, Bina Aksara,
didampingi satu persatu agar hasil lebih Jakarta.
Siregar, C.J.P., 2004. Farmasi Rumah
valid.
Sakit Teori Dan Penerapan.
Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyaningrum, I.H. Satibi., Andayani,
Agung, Kurniawan 2005. Transformasi T.M., 2013, Analisis Kinerja
Pelayanan Publik. Yogyakarta: Instalasi Farmasi RSUD Sunan
Pembaharuan Kalijaga Kabupaten Demak dengan
Azwar, S., 1999, Penyusunan Skala Pendekatan Balanced Scorecard,
Psikologi, Pustaka Pelajar, Jakarta. MFF,17(3):83-90
Iveta, G., 2012, Human Resources Key Wahyuni, E., Tomo, H.S., Tangkilisan
Per-formance Indikators, Journal H.N.S. 2004, Balanced Scorecard
Of Competitive-ness, 4 (1):177- untuk Manajemen Publik, YPAPI,
128. Mahmudi. 2007. Manajemen Yogyakarta.
Kinerja Sektor Publik, UPP STIM Wulandary Aprilia., 2012, Evaluasi
YKPN : Yogyakarta. Kinerja Instalasi Rawat Inap
Kaplan R.S. dan Norton, D.P.1996. Rumah Sakit Haji Jakarta dengan
Balanced Scorecard Menerapkan Tolok Ukur Metode Balanced
Strategi Menjadi Aksi, Terjemahan, Scorecard Tahun 2010-2011,
Jakarta : Erlangga. Skripsi. Universitas Indonesia.
Kaplan, R.S dan Norton, D.P. 2001.The Depok.
Strategy Focused Organization.

1232

Vous aimerez peut-être aussi