Vous êtes sur la page 1sur 4

Abstract

Masalah yang dikaji oleh penulis dalam skripsi yang berjudul Studi Istinbat Hukum Fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Surabaya Tentang Keharaman Dan Kemubahan
Vaksin Meningitis Bagi Para Jama'ah Haji Atau Umrah. Untuk menjawab berbagai
pertanyaan tentang Bagaimana metode Istinbat yang dipakai MUI dalam menetapkan hukum
keharaman vaksin meningitis? Bagaimana Metode Istinbat yang dipakai MUI dalam
menetapkan hukum kemubahan vaksin meningitis? Berkenaan dengan itu penulis melakukan
satu penelitian yang mana dengan menggunakan metode Dokumentasi, Metode Dokumentasi
merupakan Metode utama yang dipakai dalam penelitian ini, Kemudian interview
(wawancara) merupakan Metode yang kedua. Selanjutnya Penulis menggunakan teknik
deskripsi verifikatif, yakni suatu cara untuk mengetahui kebenaran pada metode Istinbat yang
dipakai oleh MUI dalam menetapkan satu hukum baru, yang mana dikeluarkan melalui
fatwanya, kemudian dianalisis sebagai pembuktian atas kebenaran metode dan dasar
pertimbangannya yang dipakai dalam penetapan hukum keh}araman dan hukum kemubahan
pada penggunaan vaksin meningitis tersebut. Sehingga dalam penelitian yang dilakukan
penulis mendapatkan titik temu yang kemudian dapat disimpulkan bahwa penetapan hukum
keh}araman pada istinbat} yang dilakukan MUI pertama kali menggunakan dasar al-Qur'an,
sunnah (H}}adis|), Ijma'. Kemudian metode yang dipakai oleh MUI dengan menggunakan
qaidah-qaidah usul fiqih, meninjau pendapat para imam Mazhab tentang masalah yang akan
difatwakan tersebut, dari hasil fatwa MUI itu sendiri yang sudah disepakati lebih dahulu, dan
menggunakan pandangan ahli dalam bidang masalah yang akan dibahas dan diambil
keputusan fatwanya dipertimbangkan. Kemudian MUI kembali mengistinbat}kan dengan
pertimbangan adanya Darurat, Rukhshah dan Maqasyid al-Syari'ah, maka istinbat} yang
kedua menetapkan hukum kemubahan pada penggunaan vaksin meningitis bagi para jamaah
haji wajib/nadzar atau umrah wajib/nadzar dan para petugas haji, selain dari pada para
jamaah haji wajib/nadzar atau umrah wajib/nadzar dan para petugas haji, hukum vaksin
meningitis tetaplah haram. Pada penetapan hukum kemubahan MUI menggunakan dasar dan
metode istinbat yang sama dalam menetapkan hukum keharaman tersebut,yakni
menggunakan dasar al-Qur'an, sunnah Hadis, Ijma'. Kemudian metode yang dipakai oleh
MUI dengan menggunakan qaidah-qaidah usul fiqih, meninjau pendapat para imam Mazhab
tentang masalah yang akan difatwakan tersebut, dari hasil fatwa MUI itu sendiri yang sudah
disepakati lebih dahulu, dan menggunakan pandangan ahli dalam bidang masalah yang akan
dibahas dan diambil keputusan fatwanya dipertimbangkan. Akan tetapi pada kedua dasar
hukum dan metode yang dipakai oleh MUI mempunyai perbedaan pada konteks illat
hukumnya ta'lili al-Ahkam Maka penetapan hukum keharaman dan kemubahan pada
penggunaan vaksin meningitis adalah benar adanya dan sesuai dengan dalil-dalil hukum
Islam, yakni dalil yang bersifat Naql dan dalil yang bersifat Akal

Item Type: Thesis (Undergraduate)

Uncontrolled FATWA MUI, VAKSIN


Keywords:

Haji
Subjects:
Muamalat Muamalah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah

Editor: Library Administrator----- Information-----


Depositing User:
http://library.uinsby.ac.id

Date Deposited: 23 Aug 2010

Last Modified: 13 Feb 2015 04:39

URI: http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/8676
Call Number : 421 Awa a 2012 - 1

Judul : Analisis Fatwa MUI No 6 Tahun 2010 (Tentang Penghalalan Vaksin Meningitis bagi
Calon Jama'ah Haji Indonesia)

Judul Asli :

Judul Seri :

Pengarang : AWALUDIN \07421016 NURUL SLAMET

PEMBIMBING:

Subyek : 1. FATWA MUI

2.VAKSIN MENINGITIS

3.CALON JAMA'AH HAJI INDONESIA

Abstrak :

MUI adalah Suatu lembaga yang independen didalam mengeluarkan fatwa, Permasalahan-
permasalahan yang difatwakan oleh MUI adalah masalah-masalah yang dianggap memliki dampak
besar terhadap umat Islam, seperti fatwa tentang vasektomi, SDSB,Penghalalan vaksin meningitis
bagi calon jamaah haji dan masih banyak fatwa-fatwa lainnya, apakah fatwa tersebut murni untuk
kemaslahatan umat ataukah ada intervensi dari pihak lain yang berkepentingan, Ada 2 (dua) tujuan
yang ingin dicapai dalam penyusunan skripsi ini: Pertama, Bagaimana dasar-dasar pertimbangan MUI
menentukan hukum vaksin meningitis, Kedua, Bagaimana content fatwa MUI yang relevansinya
dalam kehidupan saat ini. Penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian Analitik Deskriftif.
Penulis menggunakan teknik pengumpulan data literer atau library research (studi pustaka). Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan bahan hukum primer berupa
Quran,hadis,kaidah fikih dan buku-buku serta dokumen-dokumen terkait tema penelitian ini
terutama hasil Fatwa MUI No 6 Tahun 2010. Teknik analisis data yang digunakan adalah content
analisys (analisis isi) dengan paradigma kritis. Sementara pendekatan yang penulis gunakan dalam
skripsi ini ada tiga: pendekatan normatif, yuridis, dan sosiologis. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa analisis fatwa MUI adalah menggunakan konsep maqashid al-syari?ah, yaitu konsep
penetapan hukum yang memberikan prioritas pada aspek kemaslahatan (al-maslahat al-?ammah).
Konsep maqashid al-syari?ah( tujuan Hukum Islam) merupakan konsep penetapan hukum yang telah
lama ada. Namun demikian, hal yang membedakannya adalah bahwa konsep ijtihad, Karena
biasanya ada perbedaan pendapat antara MUI pusat dengan MUI daerah aspek yang dominan dalam
pertimbangan penetapan hukum adalah MUI Pusat, dengan catatan apabila ada perbedaan
pandangan antara MUI Pusat dan MUI Daerah harus dimusyawarahkan untuk diambil jalan
tengahnya. Dalam konteks Indonesia, MUI berpandangan bahwa cita-cita penetapan hukum yang
ideal tersebut akan dapat dicapai dengan mengembangkan sifat universal ajaran Islam melalui
dinamisasi hukum Islam yang menurutnya adalah untuk kemaslahatan ummat, dan menghilangkan
keragu-raguan umat Islam Indonesia dengan cara merespon pertanyaan umat, terutama
menyangkut masalah orang banyak yaitu dengan mengeluarkan fatwa agar dapat dijadikan sebagai
pedoman. Metodologi MUI didalam mengeluarkan sebuah fatwa, yaitu metode istinbath hukum
yang didukung dengan pendekatan kultural (sosio-kultural). Metode pertama yaitu, metode yang
digunakan MUI untuk membangun hubungan struktur hukum yang berpedoman pada gabungan
antara Qur?an, Sunnah,ijma? ulama dan kaidah fikih. Sementara pendekatan sosio-kultural yaitu
pendekatan yang digunakan MUI dalam

Lokasi : Perpustakaan Pusat UII

Jenis : Skripsi

DDC : 421

Penerbit : Prodi Hukum Islam FIAI UII

Tahun Terbit : 2012

ISBN / ISSN : /

Jumlah Eksemplar : 1

Jumlah Tersedia : 0

Jumlah Ditempat : 0

Informasi Digital

Abstrak : abstract.pdf

Cover : cover.pdf

Daftar isi : daftar isi.pdf

Preliminary : preliminari.pdf

Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, Jl Kaliurang KM 14,4 Besi Sleman Yogyakarta 55584 -
Indonesia

Telp: +62 274 898444 fax:898459

Copyright @Maret 2011 Digital Library Universitas Islam Indonesia

Vous aimerez peut-être aussi