Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
FILARIASIS
N
OLEH :
KELOMPOK 1
1. Abdul Haris
2. Anggi Putra
3. Ayu Kartika Utami
4. Desra Putri Ayu
5. Dina Nisrina
AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
Patofisiologi
Parasit memasuki sirkulasi saat nyamuk menghisap darah lalu parasit akan menuju
pembuluh limfa dan nodus limfa. Di pembuluh limfa terjadi perubahan dari larva stadium
3 menjadi parasit dewasa. Cacing dewasa akan menghasilkan produk – produk yang akan
menyebabkan dilaasi dari pembuluh limfa sehingga terjadi disfungsi katup yang berakibat
aliran limfa retrograde. Akibat dari aliran retrograde tersebut maka akan terbentuk
limfedema. (Witagama,dedi.2009)
PENGKAJIAN:
Pengkajian
Unit : perawatan penyakit dalam
Tanggal masuk : 10 November 2015
Ruang /kamar : III / A
Tanggal pengkajian : 11 November 2015
1. PENGKAJIAN KLIEN
a. Nama : Tn. R
b. Umur : 39 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Suku/bangsa : Indonesia
f. Alamat : Sekayu
2. Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. A
b. Alamat rumah : sekayu
c. Hubungan dengan klien : istri
d. Diagnosa Medis
Saat masuk : Filariasis
Saat pengkajian : Filariasis
C. Kebiasaan Sehari-Hari
1. Nutrisi-Cairan
a). Keadaan sejak sakit
a). Nafsu makan : baik
b). Frekuensi makan : 3x/sehari
c). Jumlah makan yang masuk : satu piring
d). Diet : tidak ada
e). Ketaatan terhadap diet tertentu : tidak ada
f). Mual/enek : tidak ada
g). Muntah : tidak ada
h). Nyeri ulu hati : tidak ada
i). Jumlah minum/24 jam : 600 ml/24 jam
j). Jenis minum : susu formula, air putih
k). Keluhan makan dan minum : kurang selera dengan makanan yang
Disediakan pihak rumah sakit
2. Eliminasi
a. Keadaan sejak sakit
1) Frekuensi BAB/24 jam : 1x/24 jam
2) Waktu BAB : pagi
3) Warna feses : kuning
4) Konsistensi : semi solid
5) Bentuk feses : lunak
6) Keluhan BAB : tidak ada
7) Frekuensi BAK/24 jam : 4-6x/24 jam
9) Warna urine : kuning
10) Volume urine : 200-300 ml
11) Bau urine : khas
12) Melena : tidak ada
13) Konstipasi : tidak ada
14) Kolostomi : tidak ada
15) Sering menahan BAK : tidak
D. Pemeriksaan fisik
1. Keaadan sakit : klien tampak sakit diarea lipatan paha, genital sampai ujung
kaki
Alasan : klien masih dapat berinteraksi dengan baik,hanya terkadang
tampak meringis saat nyeri pada kakinya kembali dirasakan.
2. Tanda tanda vital :
a. Kesadran
1) kualitatif : kompos mentis letarghic
Somnolent suporous
Semi comatous coma
2) Kuantitatif : Glaslow coma scale
Respon motorik ( M ) : 4
Respon verbal ( V ) : 5
Respon eyes ( E ) : 4
Jumlah : 13
Kesimpulan : Composmentis
b. Nadi
Frekuensi : 84 x/menit,
Irama : Teratur
c. Suhu :39,5 oC
daerah : Axila
d. tekanan darah
Td : 120/80 mmHg
e. Pernapasan :
RR : 18 x /menit
irama : teratur
3. Kepala
a. Bentuk kepala : simetris
b. Warna rambut : hitam
c. Keadaan rambut : baik
d. Kulit kepala : bersih
e. Bengkak/benjolan : tidak ada
f. Nyeri/pusing : tidak ada
g. Keluhan lain : tidak ada
4. Mata/Penglihatan
a. Ketajaman penglihatan : baik
b. Alis : tebal dan lebat
c. Simetris : ya
d. Sclera : putih dan jernih kebiruan kuning/ikterik
e. Konjungtiva : an anemis
f. Bola mata : baik
g. Gerakan bola mata : baik
h. Lapang pandang : baik
5. Mulut/pengecapan
a. Bibir
1) Warna : merah muda
2) Kesimetrisan : simetris
3) Kelembapan : agak kering
b. mukosa mulut
1) Warna : merah muda
2) Kelembapan : lembab
3) Lesi : tidak ada
c. gigi
1) Kebersihan : bersih
2) Caries : tidak ada
3) Kelengkapan : tidak lengkap
d. Gigi palsu : tidak ada
e. Keadaan gusi : normal
f. Keadaan lidah : normal
g. Peradangan : tidak ada
6. leher
a. kelenjar getah bening : nyeri tekan (+)
b. kelenjar thyroid : baik
c. kelenjar sub man dibularis : baik
d. JVP : distensi
e. Kaku kuduk : tidak ada
f. Sulit menelan : tidak
7. dada/pernafasan
a. bentuk : simetris
b. suara nafas : tidak ada bunyi tambahan
c. perkusi dada : sonor
d. ekspansi paru : baik
e. batuk : tidak ada
f. sputum : tidak ada
g. nyeri dada : tidak ada
h. pergerakan ronggga dada : retraksi
i. penggunaaan otot bantu nafas tambahan : tidak ada
8. kardiovaskuler
a. Ukuran jantung : normal
b. Heart rate : 110 x/i
c. Bunyi jantung I : normal (lup)
d. Bunyi jantung II : normal (dup)
e. Bunyi jantung tambahan : : tidak ada
f. Nyeri dada : tidak ada
g. Palpitasi : tidak ada
h. Edema : tidak ada
i. Cyanosis : tidak ada
j. Jari-jari tabuh : tidak ada
9. abdomen/pencernaan
a. keadaan kulit : baik
b. bising usus : 10X/menit
c. keadaan hepar : normal
d. keadaan limfa : normal
e. nyeri tekan : tidak ada
f. benjolan-benjolan : tidak ada
g. gembung : tidak ada
h. ascietas : tidak ada
10. Muskuloskeletal
a. Kekuatan otot : 2
b. Tonus otot : buruk
c. Kaku sendi : ada
d. Atropi : tidak ada
e. Trauma/lesi : tidak ada
f. Nyeri : panas dan sakit pada bagian pangkal sampai ujung kaki
g. Kecacatan/deformitas : tidak ada
h. Eksermitas atas : baik
i. Ekstermitas bawah : kaki klien tampak besar sebelah, nyeri tekan (+), non piting
edema (+), klien mengatakan panas dan sakit yang menjalar dari pangkal hingga
ujung kaki. Klien tampak meringis ketika berjalan, nyeri bertambah saat kaki klien
bergerak.
L. hasil laboratorium
1. pemeriksaan darah : Hb 10,8 gr/dl, , Leukosit
12.000/mm3; Ht 36,80%; trombosit 423.000/mm3. Hitung jenis: eosinofil 20%,
basofil 4%, netrofil batang 40%, netrofil segmen 20%, limfosit 15%, monosit 1%.
Nama : Tn.R
Umur : 39 tahun
2 Do :
- Klien tampak meringis ketika Adanya inflamasi pada Hipertermi
berjalan. area lipatan paha
- Skala nyeri 3 sampai kaki
- N: 84 x/m, RR 18x/m, TD
120/80 mmHg
- Suhu 39°c.
Ds :
- Klien mengatakan demam sudah
2 minggu
- Demam hilang bila beristirahat
dan muncul ketika kembali
bekerja berat.
- Klien mengatakan terasa panas
dan sakit menjalar dari area
lipatan paha, genital sampai ujung
kaki.
Pembengkakan pada
3 Do : area lipatan paha Mobilitas
- Suhu 39°c sampai ujung kaki
- RR 18x/m
- N 84x/m
- TD 120/80 mmHg
- Wajah klien tampak memerah
- Kulit klien teraba hangat
Ds :
- Klien mengatakan terasa panas
dan sakit menjalar dari area
lipatan paha, genitalia sampai
ujung kaki
- Klien mengatakan nyeri
bertambah jika kaki yang sakit
dibawa bergerak.
Do :
- Kaki klien tampak lebih besar
dari yang satunya.
- Klien tampak susah berjalan.
- Klien tampak meringis saat
berjalan.
- N 84x/m
- RR 18x/m
D. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Obstruksi kelenjar getah bening pada daerah
tungkai
2. Hipertermi berhubungan dengan Adanya Inflamasi pada kelenjar getah bening
3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan Adanya pembengkakan pada
kelenjar limfe di daerah tungkai
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.R
Umur : 39 tahun
Kolaborasi :
Memberikan obat sesuai
dangan indikasi
misalnya aspirin.
Mengidentifikasi
kerusakan kemungkinan
kerusakan secara
fungsional dan
mempegaruhi pilihan
intervensi yang akan
dilakukan.
Perubahan posisi yang
teratur menyebakan
penyamaran terhadap
berat badan dan
meningkatakan sirkulasi
pada bagian tubuh.
Memperhatikanmobilisa
si dan fungsi sendi
/posisi normal
ekstermitas dan
menurunkan ter jadinya
vena yang statis.
Keterlibatan pasien
dalam perencanaan
dalam kegiatan adalah
sangat penting dalam
meningkatkan
kerjasama pasien
untukkeberhasilan dari
suatu program tersebut.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
3 S : Klien
1. Memeriksa kembali kemampuan mengatakan dapat
dan keadaan secara kondisional pada melakukan aktifitas
kerusakan yang ter jadi. ringan dengan
Hasil : mandiri,dan nyeri
Klien dapat melakukan aktivitas pada daerah kaki
ringan secara mandiri, namun sedikit berkurang
aktivitas seperti berjalan dan
berpindah tempat, klien
membutuhkan bantuan orang lain O:
atau alat. -Kaki klien masih
2. Mengatur posisi tertentu untuk tampak besar
menghindari kerusakan karna sebelah
tekanan,ubah posisi pasien secara -Klien sudah mulai
teratur dan buat sedikit perubahan bisa berjalan walau
posisi antara waktu perubahan posisi terkadang masih
tersebut. tampak meringis
Hasil : Klien merasa lebih nyaman N 84 x/m
3. Memberikan atau bantu klien untuk
melakukan latihan rentang gerak. A : M.B.T
Hasil :
Pergerakan pada kaki klien yang sakit P :intervensi
masih terbatas. dilanjutkan
4. Meningkatkan aktivitas dan
partisipasi dalam merawat diri sendiri
sesuai kemampuan klien .
Hasil : Pada aktivitas kecil klien
dapat melakukan secara mandiri
5. Memberikan obat sesuai dangan
indikasi.
Hasil : pemberian obat analgetik