Vous êtes sur la page 1sur 18

ASKEP KMB I

FILARIASIS

N
OLEH :

KELOMPOK 1

1. Abdul Haris
2. Anggi Putra
3. Ayu Kartika Utami
4. Desra Putri Ayu
5. Dina Nisrina

DOSEN PEMBIMBING : Ns. Yulestri, S.Kep

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
 Patofisiologi

Parasit memasuki sirkulasi saat nyamuk menghisap darah lalu parasit akan menuju
pembuluh limfa dan nodus limfa. Di pembuluh limfa terjadi perubahan dari larva stadium
3 menjadi parasit dewasa. Cacing dewasa akan menghasilkan produk – produk yang akan
menyebabkan dilaasi dari pembuluh limfa sehingga terjadi disfungsi katup yang berakibat
aliran limfa retrograde. Akibat dari aliran retrograde tersebut maka akan terbentuk
limfedema. (Witagama,dedi.2009)

Perubahan larva stadium 3 menjadi parasit dewasa menyebabkan antigen parasit


mengaktifkan sel T terutama sel Th2 sehingga melepaskan sitokin seperti IL 1, IL 6, TNF
α. Sitokin - sitokin ini akan menstimulasi sum- sum tulang sehingga terjadi eosinofilia
yang berakibat meningkatnya mediator proinflamatori dan sitokin juga akan merangsang
ekspansi sel B klonal dan meningkatkan produksi IgE. IgE yang terbentuk akan berikatan
dengan parasit sehingga melepaskan mediator inflamasi sehingga timbul demam. Adanya
eosinofilia dan meningkatnya mediator inflamasi maka akan menyebabkan reaksi
granulomatosa untuk membunuh parasit dan terjadi kematian parasit. Parasit yang mati
akan mengaktifkan reaksi inflam dan granulomatosa. Proses penyembuhan akan
meninggalkan pembuluh limfe yang dilatasi, menebalnya dinding pembuluh limfe,
fibrosis, dan kerusakan struktur. Hal ini menyebabkan terjadi ekstravasasi cairan limfa ke
interstisial yang akan menyebabkan perjalanan yang kronis. (harun,riyanto.2010)
KASUS FILARIASIS

Tn R datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan demam sudah 2


minggu. Kakinya bengkak sebesar kaki gajah. Dia mengeluh nyeri skala 3 diarea lipatan
paha, genital sampai ujung kaki. Dia merasa rendah diri karena perubahan fisiknya dia
juga sulit untuk beraktivitas fisik, kulit kakinya mulai ada yg rusak. Klien mengatakan sulit
untuk beribadah karena sakitnya. Tanda tanda vitalnya: temp: 390c, td: 120/80 mmhg, rr:
18x/mnt, pols: 84x/mnt.
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN:

Pengkajian
Unit : perawatan penyakit dalam
Tanggal masuk : 10 November 2015
Ruang /kamar : III / A
Tanggal pengkajian : 11 November 2015

1. PENGKAJIAN KLIEN
a. Nama : Tn. R
b. Umur : 39 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Suku/bangsa : Indonesia
f. Alamat : Sekayu

2. Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. A
b. Alamat rumah : sekayu
c. Hubungan dengan klien : istri
d. Diagnosa Medis
Saat masuk : Filariasis
Saat pengkajian : Filariasis

3. Alasan masuk rumah sakit


Klien masuk rumah sakit dengan keluhan demam selama 2 minggu, kakinya
bengkak seperti kaki gajah, dia mengeluh nyeri di area lipatan paha, genital sampai
ujung kaki dia juga sulit untuk beraktifitas fisik, kulit kakinya mulai ada yang
rusak, klien mengatakan sulit untuk beribadah karena sakitnya.
4. Riwayat kesehatan saat ini : (PQRST)
Klien merasakan nyeri, panas, dan sakit yang menjalar dari lipatan paha, genital
sampai ujung kaki .
5. Riwayat kesehatan masa lalu :
1. penyakit yang pernah diderita : tidak ada
2. pernah dirawat : tidak
3. pernah dioperasi : tidak
4. alergi terhadaap obat : tidak ada
6. Riwayat kesehatan keluarga
1. Penyakit yang pernah diderita : tidak ada
2. Kesehatan orang tua : baik
3. Saudara kandung : baik
4. Hubungan keluarga dengan klien : baik
5. faktor resiko penyakit tertentu dalam keluarga : tidak ada
kanker hipertensi diabetes melitus
penyakit jantung epilepsi TBC

C. Kebiasaan Sehari-Hari
1. Nutrisi-Cairan
a). Keadaan sejak sakit
a). Nafsu makan : baik
b). Frekuensi makan : 3x/sehari
c). Jumlah makan yang masuk : satu piring
d). Diet : tidak ada
e). Ketaatan terhadap diet tertentu : tidak ada
f). Mual/enek : tidak ada
g). Muntah : tidak ada
h). Nyeri ulu hati : tidak ada
i). Jumlah minum/24 jam : 600 ml/24 jam
j). Jenis minum : susu formula, air putih
k). Keluhan makan dan minum : kurang selera dengan makanan yang
Disediakan pihak rumah sakit

2. Eliminasi
a. Keadaan sejak sakit
1) Frekuensi BAB/24 jam : 1x/24 jam
2) Waktu BAB : pagi
3) Warna feses : kuning
4) Konsistensi : semi solid
5) Bentuk feses : lunak
6) Keluhan BAB : tidak ada
7) Frekuensi BAK/24 jam : 4-6x/24 jam
9) Warna urine : kuning
10) Volume urine : 200-300 ml
11) Bau urine : khas
12) Melena : tidak ada
13) Konstipasi : tidak ada
14) Kolostomi : tidak ada
15) Sering menahan BAK : tidak

D. Pemeriksaan fisik
1. Keaadan sakit : klien tampak sakit diarea lipatan paha, genital sampai ujung
kaki
Alasan : klien masih dapat berinteraksi dengan baik,hanya terkadang
tampak meringis saat nyeri pada kakinya kembali dirasakan.
2. Tanda tanda vital :
a. Kesadran
1) kualitatif : kompos mentis letarghic
Somnolent suporous
Semi comatous coma
2) Kuantitatif : Glaslow coma scale
Respon motorik ( M ) : 4
Respon verbal ( V ) : 5
Respon eyes ( E ) : 4
Jumlah : 13
Kesimpulan : Composmentis

b. Nadi
Frekuensi : 84 x/menit,
Irama : Teratur
c. Suhu :39,5 oC
daerah : Axila

d. tekanan darah
Td : 120/80 mmHg

e. Pernapasan :
RR : 18 x /menit
irama : teratur

3. Kepala
a. Bentuk kepala : simetris
b. Warna rambut : hitam
c. Keadaan rambut : baik
d. Kulit kepala : bersih
e. Bengkak/benjolan : tidak ada
f. Nyeri/pusing : tidak ada
g. Keluhan lain : tidak ada

4. Mata/Penglihatan
a. Ketajaman penglihatan : baik
b. Alis : tebal dan lebat
c. Simetris : ya
d. Sclera : putih dan jernih kebiruan kuning/ikterik
e. Konjungtiva : an anemis
f. Bola mata : baik
g. Gerakan bola mata : baik
h. Lapang pandang : baik

5. Mulut/pengecapan
a. Bibir
1) Warna : merah muda
2) Kesimetrisan : simetris
3) Kelembapan : agak kering
b. mukosa mulut
1) Warna : merah muda
2) Kelembapan : lembab
3) Lesi : tidak ada
c. gigi
1) Kebersihan : bersih
2) Caries : tidak ada
3) Kelengkapan : tidak lengkap
d. Gigi palsu : tidak ada
e. Keadaan gusi : normal
f. Keadaan lidah : normal
g. Peradangan : tidak ada
6. leher
a. kelenjar getah bening : nyeri tekan (+)
b. kelenjar thyroid : baik
c. kelenjar sub man dibularis : baik
d. JVP : distensi
e. Kaku kuduk : tidak ada
f. Sulit menelan : tidak

7. dada/pernafasan
a. bentuk : simetris
b. suara nafas : tidak ada bunyi tambahan
c. perkusi dada : sonor
d. ekspansi paru : baik
e. batuk : tidak ada
f. sputum : tidak ada
g. nyeri dada : tidak ada
h. pergerakan ronggga dada : retraksi
i. penggunaaan otot bantu nafas tambahan : tidak ada

8. kardiovaskuler
a. Ukuran jantung : normal
b. Heart rate : 110 x/i
c. Bunyi jantung I : normal (lup)
d. Bunyi jantung II : normal (dup)
e. Bunyi jantung tambahan : : tidak ada
f. Nyeri dada : tidak ada
g. Palpitasi : tidak ada
h. Edema : tidak ada
i. Cyanosis : tidak ada
j. Jari-jari tabuh : tidak ada

9. abdomen/pencernaan
a. keadaan kulit : baik
b. bising usus : 10X/menit
c. keadaan hepar : normal
d. keadaan limfa : normal
e. nyeri tekan : tidak ada
f. benjolan-benjolan : tidak ada
g. gembung : tidak ada
h. ascietas : tidak ada

10. Muskuloskeletal
a. Kekuatan otot : 2
b. Tonus otot : buruk
c. Kaku sendi : ada
d. Atropi : tidak ada
e. Trauma/lesi : tidak ada
f. Nyeri : panas dan sakit pada bagian pangkal sampai ujung kaki
g. Kecacatan/deformitas : tidak ada
h. Eksermitas atas : baik
i. Ekstermitas bawah : kaki klien tampak besar sebelah, nyeri tekan (+), non piting
edema (+), klien mengatakan panas dan sakit yang menjalar dari pangkal hingga
ujung kaki. Klien tampak meringis ketika berjalan, nyeri bertambah saat kaki klien
bergerak.

11. Keadaan neurologi


a. Tingkat kesadaran : komposmetis
b. Koordinasi : baik
c. Memory/daya ingat : baik
d. Orientasi ( tempat, orang, waktu ) : baik
e. Tremor : tidak ada
f. Gangguan motorik/ lumpuh : tidak ada
g. Kejang : tidak ada

L. hasil laboratorium
1. pemeriksaan darah : Hb 10,8 gr/dl, , Leukosit
12.000/mm3; Ht 36,80%; trombosit 423.000/mm3. Hitung jenis: eosinofil 20%,
basofil 4%, netrofil batang 40%, netrofil segmen 20%, limfosit 15%, monosit 1%.

Tabel 4. Interpretasi laboratorium


Nilai Normal Kasus ket
Hb 12-16 g/dl 10,8 g/dl ↓
Ht 37-47 % 36,80 % ↓
Leukosit 5.000-10.000/mm3 9.500/ mm3 normal
Trombosit 150-450 x 103/ mm3 423.000/ mm3 normal
ANALISA DATA

Nama : Tn.R
Umur : 39 tahun

No Data focus etiologi Masalah


1. Ds : Pembengkakan pada Nyeri
- Klien mengatakan nyeri diarea area lipatan paha
lipatan paha, genital sampai ujung sampai kaki
kaki.
- Klien mengatakan kaki nya yang
sakit tampak lebih besar dari yang
satu nya
- Klien mengatakan nyeri
bertambah jika kaki yang sakit
dibawa bergerak.

2 Do :
- Klien tampak meringis ketika Adanya inflamasi pada Hipertermi
berjalan. area lipatan paha
- Skala nyeri 3 sampai kaki
- N: 84 x/m, RR 18x/m, TD
120/80 mmHg
- Suhu 39°c.

Ds :
- Klien mengatakan demam sudah
2 minggu
- Demam hilang bila beristirahat
dan muncul ketika kembali
bekerja berat.
- Klien mengatakan terasa panas
dan sakit menjalar dari area
lipatan paha, genital sampai ujung
kaki.
Pembengkakan pada
3 Do : area lipatan paha Mobilitas
- Suhu 39°c sampai ujung kaki
- RR 18x/m
- N 84x/m
- TD 120/80 mmHg
- Wajah klien tampak memerah
- Kulit klien teraba hangat

Ds :
- Klien mengatakan terasa panas
dan sakit menjalar dari area
lipatan paha, genitalia sampai
ujung kaki
- Klien mengatakan nyeri
bertambah jika kaki yang sakit
dibawa bergerak.

Do :
- Kaki klien tampak lebih besar
dari yang satunya.
- Klien tampak susah berjalan.
- Klien tampak meringis saat
berjalan.
- N 84x/m
- RR 18x/m

D. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan Obstruksi kelenjar getah bening pada daerah
tungkai
2. Hipertermi berhubungan dengan Adanya Inflamasi pada kelenjar getah bening
3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan Adanya pembengkakan pada
kelenjar limfe di daerah tungkai
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn.R
Umur : 39 tahun

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1. Nyeri berhubungan dengan KH: Mandiri :
Obstruksi kelenjar getah - Tanda tanda  Kaji keluhan
bening pada daerah tungkai, vitalnormal/stabil. nyeri,perhatikan
Ds : - Klien tampak lokasi,intensitas,dan
- Klien mengatakan nyeri dan tenang frekuensi.
sakit diarea lipatan paha,  Lakukan tindakan
genetalia sampai ujung kaki. faliatif misalnya
- Klien mengatakan kaki nya perubahanposisi,masase
yang sakit tampak lebih besar , rentang gerak pada
dari yang satu nya sendi yang sakit.
- Klien mengatakan nyeri  Berikan kompres hangat
bertambah jika kaki yang atau lembab pada
sakit dibawa bergerak. daerah nyeri.
 Ajar kan klien untuk
Do : memggunggkap kan
- Klien tampak meringis perasaan /rasa sakit
ketika berjalan. yang di rasakan
- Skala nyeri 3
- N: 84x/m, RR 18x/m, TD Kolaborasi :
120/80 mmHg  Berikan analgesik
- Suhu 39°c sesuai indikasi.
- Leukosit 9500 /mm³ Nyeri  Mengindikasikan
berkurang / menghilang kebutuhan untuk
intervensi dan juga
tanda tanda
perkembangan /resolusi
komplikasi.
 Meningkat kan
relaksasi/menurunkan
tegangan otot.
 Dapat menghilangkan
nyeri dan meningkatkan
relaksasi serta menurun
kan tegangan otot.
 Dapat mengurangi
ansietas dan rasa takut
sehingga mengurangi
persepsi akan intensitas
rasa sakit

2. Hipertermi berhubungan Di gunakn untuk


dengan Adanya Inflamasi memgurangi demam Mandiri :
pada kelenjar getah bening. dengan aksi sentral  Pantau suhu tubuh
Ds: nya kepada pasien perhatikan
- Klien mengatakan demam hipotalamus. adanya
selama 2 minggu mengiggil/diafores.
- Demam hilang bila KH:  Pantu suhu
beristirahat dan muncul • Tidak mengalami lingkungan,batasi/tamba
ketika kembali bekerja berat. komplikasi hkan linen tempat tidur
- Klien mengatakan terasa yangberhubungan. sesuai indikasi.
panas dan sakit menjalar dari • Tanda tanda vital  Berikan kompres mandi
pangkal kaki ke arah ujung normal. hangat hindari
kaki. • Leukosit normal penggunaan alkohol.
Pada daerah frontalis
Do : dan aksila.
- Suhu 39°c  Berikan selimut
- RR 18x/m pendingin.
- N 84x/m  Anjurkan klien
- TD 120/80 mmHg memakai pakaian tipis
- Kaki klien tampak besar dan mudah menyerap
sebelah dan terdapat nyeri keringat.
tekan
- Wajah klien tampak Kolaborasi:
memerah  Berikan antipiretik,
- skala nyeri 3 Misal nya aspirin
- Leukosit 9500/mm³ asetaminofen
Suhu 39 0C samapi 41,1
Perubahan suhu dalam batas menujukan adanya
normal infeksius akut.
 Suhu ruangan /jumlah
selimut harus di ubah
untuk mempertahankan
suhu mendekati normal.
 Dapat membantu
mengurangi
demam,penggunaan air
es/aklhokol
mungkinmenyebabkan
kedinginan,peningkatan
suhu secara actual.
 Di gunakan untuk
mengurangi demam
umumnya lebih besar
dari 39,5°csampai 40°c
pada waktu terjadi
kerusakan /gannguan
pada otak.
 Dengan pakaian tipis
dan menyerap keringat
maka akan mengurangi
3. kerusakan mobilitas fisik Mempertahankan penguapan
berhubungan dengan obtruksi /meningkatkan
kalenjer getah bening pada kekuatan dan fungsi Mandiri :
daerah tungkai, yang ditandai bagian tubuh yang  Periksa kembali
dengan : sakit kemampuan dan
/ kompensasi. keadaan secara
Ds: kondisional pada
• Klien mengatakan terasa KH : kerusakan yang ter jadi.
nyeri diarea lipatan paha, • Kaki klien tidak  Atur posisi tertentu
genetalia sampai ujung kaki. lagi mengalami untuk menghindari
pembesaran kerusakan karna
Do: • Nadi normal tekanan,ubah posisi
• kaki klien tampak lebih • RR normal pasien secara teratur
besar dari yang satunya. dan buat sedikit
• klien tampak susah perubahan posisi antara
berjalan. waktu perubahan posisi
• klien tampak meringis saat tersebut.
berjalan.  Berikan atau bantu klien
• N 84x/m. untuk melakukan
• RR 18x/m latihan rentang gerak.
 Tingkat kan aktivitas
dan partisipasi dalam
merawat diri sendiri
sesuai kemampuan
klien

Kolaborasi :
 Memberikan obat sesuai
dangan indikasi
misalnya aspirin.
 Mengidentifikasi
kerusakan kemungkinan
kerusakan secara
fungsional dan
mempegaruhi pilihan
intervensi yang akan
dilakukan.
 Perubahan posisi yang
teratur menyebakan
penyamaran terhadap
berat badan dan
meningkatakan sirkulasi
pada bagian tubuh.
 Memperhatikanmobilisa
si dan fungsi sendi
/posisi normal
ekstermitas dan
menurunkan ter jadinya
vena yang statis.
 Keterlibatan pasien
dalam perencanaan
dalam kegiatan adalah
sangat penting dalam
meningkatkan
kerjasama pasien
untukkeberhasilan dari
suatu program tersebut.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Pasien : Tn.R


Umur : 39 Tahun

Dx Hari/tanggal Implementasi Evaluasi


1 Senin, 11 november 1.Kaji keluhan nyeri,perhatikan S : Klien
2015 lokasi,intensitas,dan frekuensi. mengatakan nyeri
Hasil : pada daerah kaki
-skala nyeri : 3 hingga ujung kaki
- klien masih mengeluh nyeri, kaki sudah berkurang
tampak bengkak, klien mengatakan
panas pada kakinya masih terasa. O : Klien masih
-Nyeri berulang dan bertambah saat tampak meringis
kaki klien dibawa bergerak ketika berjalan
2. Melakukan tindakan faliatif yaitu Skala nyeri 3
dengan melakukan perubahan posisi Nyeri tekan (+)
nyaman,rentang gerak pada sendi N 84 x/.m
yang sakit.
Hasil : A : M.B.T
- klien menggerakkan kakinya secara
perlahan-lahan dan melakukan P : intervensi
perubahan posisi yang nyaman. dilanjutkan
3. Memberikan kompres hangat atau
lembab pada daerah nyeri.
Hasil : klien tampak nyaman, dan
tenang
4. Mengajarkan klien untuk
mengungkap kan perasaan / rasa sakit
yang di rasakan.
Hasil : klien menceritakan bagian
yang nyeri dan rasa nyeri yang
dialaminya

5.Memberikan analgesik sesuai


indikasi.
Hasil : klien tampak tidak meringis
lagi dan lebih tenang

2 1. Memantau suhu tubuh pasien S : Klien


perhatikan adanya mengatakan tidak
mengiggil/diafores. merasa demam lagi
Hasil : Suhu 370c
2. Memantau suhu lingkungan, O : Suhu 390C
batasi/tambahkan linen tempat tidur RR 18 x/m
sesuai indikasi,yaitu klien diberikan N 84x/m
selimut tipis selembar. Wajah klien tidak
Hasil : Lingkungan terasa lembab, tampak memerah
klien tampak mulai berkeringat lagi
3. Memberikan kompres mandi
hangat hindari penggunaan alkohol. A : masalah teratasi
Hasil : Suhu : 37° sebagian
4. Menganjurkan klien untuk banyak
minum air putih hangat P : intervensi
Hasil : klien minum air putih dilanjutkan
sebanyak 2 gelas.
5. Memberikan antipiretik misalnya
aspirin asetaminofen
Hasil : suhu : 39°c

3 S : Klien
1. Memeriksa kembali kemampuan mengatakan dapat
dan keadaan secara kondisional pada melakukan aktifitas
kerusakan yang ter jadi. ringan dengan
Hasil : mandiri,dan nyeri
Klien dapat melakukan aktivitas pada daerah kaki
ringan secara mandiri, namun sedikit berkurang
aktivitas seperti berjalan dan
berpindah tempat, klien
membutuhkan bantuan orang lain O:
atau alat. -Kaki klien masih
2. Mengatur posisi tertentu untuk tampak besar
menghindari kerusakan karna sebelah
tekanan,ubah posisi pasien secara -Klien sudah mulai
teratur dan buat sedikit perubahan bisa berjalan walau
posisi antara waktu perubahan posisi terkadang masih
tersebut. tampak meringis
Hasil : Klien merasa lebih nyaman N 84 x/m
3. Memberikan atau bantu klien untuk
melakukan latihan rentang gerak. A : M.B.T
Hasil :
Pergerakan pada kaki klien yang sakit P :intervensi
masih terbatas. dilanjutkan
4. Meningkatkan aktivitas dan
partisipasi dalam merawat diri sendiri
sesuai kemampuan klien .
Hasil : Pada aktivitas kecil klien
dapat melakukan secara mandiri
5. Memberikan obat sesuai dangan
indikasi.
Hasil : pemberian obat analgetik

Vous aimerez peut-être aussi