Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
Lintang Selatan sampai 1°41´ Lintang Utara atau antara 103°23´ - 104°31´ Bujur
sekitar 5.445 km2 dan luas perairan (laut) ± 4.061,7 km2 berbatasan dengan Laut
Cina Selatan di sebelah Utara dan Timur, sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Muaro Jambi, sebelah selatan berbatasan
bervariasi, mulai dari dataran rendah terdiri dari rawa atau gambut dengan
ketinggian 0-5 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah atau gambut ini
biasanya ditandai dengan permukaan tanah yang banyak dialiri pasang surut air
laut.
curah hujan tahunan berkisar antara 2.000 – 3.000 milimeter per tahun, dimana
8-10 bulan basah dan 2-4 bulan kering. Rata – rata curah hujan bulan basah 179 –
279 mm dan curah bulan kering 68 – 106 mm. Suhu udara rata-rata 22,90 C –
31,40 C. Kelembaban udara 78% - 81% pada bulan Desember – Januari dan 73%
B. PEMERINTAH
kelurahan, dengan rincian terdiri dari 73 desa dan 20 kelurahan pada tahun 2017.
Muara Sabak Timur dan jumlah desa/kelurahan paling sedikit adalah Kecamatan
C. KEPENDUDUKAN
Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2017 sebesar 215.316 jiwa dengan
Kuala Jambi, hal ini karena memang jumlah penduduknya yang relatif besar dan
sebesar 1821,2 km2 33,45% dari luas seluruh wilayah Kabupaten Tanjung Jabung
Timur tetapi hanya berpenduduk 12.217 jiwa atau rata-rata 6,71 jiwa per km2 .
2017 sebanyak 53.641 rumah tangga/KK. Rata–rata jumlah jiwa per rumah tangga
sebanyak 4,01 jiwa, dengan rata-rata jumlah jiwa per rumah tangga yang tertinggi
yaitu Kecamatan Muara Sabak Barat (8,18 jiwa), dan yang terendah yaitu
wilayah tersebut secara rata-rata untuk berproduksi. Harus diingat bahwa PDRB
perkapita tidak sama dengan pendapatan perkapita karena untuk menghitung nilai
pendapatan dari nilai produk masih harus memperhitungkan pajak tak langsung,
penyusutan dan transper yang terjadi antar wilayah. Biasanya untuk mendapatkan
dasar harga konstan, selama 3 tahun terakhir ini berfluktuasi, pada tahun 2013
2,78%, dan pada tahun 2014 meningkat kembali menjadi 4,44% dan pada tahun
penduduk miskin Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2017 sebesar 54.856
jiwa. Seluruh jumlah penduduk ini telah menjadi peserta PBI BPJS.
D. TINGKAT PENDIDIKAN
Timur berumur 10 tahun pada tahun 2017 sebanyak 168,847 (97,30 %), angka ini
memiliki ijazah SD sebesar 15,15%, yang tamat sekolah SD/MI sebesar 19,45%,
yang tamat SLTP/MTS sebesar 7,13%, yang tamat SLTA/MA sebesar 0,69%, dan
penduduk laki-laki, ini ditandai dengan persentase yang tamat SMA/MA untuk
E. SOSIAL BUDAYA
Pada tahun 2015, jumlah penduduk yang beragama Islam sebesar 98,36%,
sedangkan yang paling sedikit adalah agama Budha sebesar 0,03%. Etnis yang
ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah heterogen (jawa, bugis, melayu,
BAB II
bersama sama oleh pemerintah dan masyarakat. Berbagai kebijaakan telah dicetuskan
oleh Bupati Tanjab Timur. Diantara kebijakan tersebut adalah penetapan kawasan
tanpa asap rokok sesuai SK Bupati No. 397 Tahun 2011. Dalam kebijakan ini seluruh
umum diharapkan masyarakat dari bahaya asap rokok terhadap kesehatan. Disamping
itu telah diterbitkan pula instruksi bupati No. 51 tahun 2011 yang menintruksikan
agar seluruh balita yang ada di kab. Tanjab timur dilakukan penimbangan setiap bulan
baik diposyandu maupun disarana kesehatan. Bagi balita yang tidak datang ke
masyarakat. Kebijakan ini juga ditunjang dengaan sumber pembiayaan baik dari
Tanjung Jabung Timur yang sebelumnya berkisar 78,3 % pada tahun 2016 menjadi
81,6 % pada tahun 2017. Keterlibatan stake holder di Kabupaten Tanjung Jabung
berperan signifikan adalah tim penggerak PPK. Dibawah kepemimpinan ibu Hj.
Wirdayanti Romi, AMd para pengurus PKK beserta seluruh pokja dan jajarannya
dimaksud yang terpenting adalah dengan adanya kelompok dasawisma disetiap desa
yang merupakan kelompok yang terdiri dari gabungan dari sekitar 10 keluarga yang
7
dicetuskan oleh pemerintah Kab. Tanjab Timur yang diimplementasikan oleh SKPD
bersangkutan. Jumlah dasawisma aktif di Kab. Tanjab Timur saat ini berjumlah 1961
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan karena
terus mengalami peningkatan, yaitu dari 79,5% pada tahun 2008 menjadi 91,75%
pada tahun 2012, namun tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 87,95%.
Akan tetapi ditahun 2014 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan
kembali, Pada tahun 2014 yaitu 90,9% dan 92,6% di tahun 2015 kemudian pada
tahun 2016 meningkat menjadi 91,9% Tahun 2017 terjadi peningkatan yaitu
94,3%.
Program kemitraan dengan dukun bayi yang telah dilakukan sejak tahun 2009,
untuk melakukan persalinan dengan dukun. Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga
kesehatan yang dimiliki oleh Kabupaten Tanjung Jabung Timur untuk mendukung
tenaga kesehatan tersebut yaitu dokter spesialis sebanyak 7 orang, Dokter Umum
sebanyak 28 orang, Bidan sebanyak 330 orang, dan Perawat sebanyak 244 orang
Timur.
Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan pada tahun 2016 adalah sebesar
90,11% dan mengalami peningkatan menjadi 91,9 % pada tahun 2017. Sementara
cakupan K1 berada pada angka 98,1% dan K4 berada pada angka 90,8 %.
Cakupan pemberian ASI eklusif tahun 2016 sebesar 78,15 % sementara pada
tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 92,2 %. Program ASI ekslusif ini
Operasional Posyandu ini didukung oleh 1421 orang kader posyandu. Disamping
di Kabupaten Tanjung Jabung Timur mencapai pada tahun 2016 adalah 78,3 dan
dan tersedianya sarana air bersih yang ada. Pada tahun 2017 sarana air bersih
yang dimiliki masyarakat terdiri dari Sumur Gali sebanyak 4.017 buah, Sumur
9
Pompa Tangan sebanyak 3.838 buah, Penampungan Air Hujan sebanyak 38.362
kesehatan. Penggunaan jamban yang sehat merupakan faktor yang sangat penting
jamban sehat sebesar 63,43 % dan meningkat pada tahun 2017 menjadi 86,6%.
yang tidak berbahaya. Padahal ditingkat global dan nasional fakta menunjukkan
sebaliknya, menurut catatan WHO Diare membunuh 2 juta anak di dunia dalam
setiap tahun. Diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada
balita.
terakhir berfluktuasi. Pada tahun 2012 sebesar 26,9 per 1.000 penduduk,
kemudian tahun 2013 turun menjadi 24,9 per 1.000 penduduk, pada tahun 2014
meningkat menjadi 25,4 per 1.000 penduduk, dan pada tahun 2015 turun menjadi
24,5 per 1.000 penduduk. Kemudian pada tahun 2016 menurun kembali menjadi
24,3 per 1000 penduduk. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dapat menekan
angka kesakitan diare. Program cuci tangan pakai sabun juga digalakkan pada
sluruh siswa SD/MI di seluruh Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagai upaya
menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB), dan tidak sedikit yang menyebabkan
kematian. Penyakit ini bersifat musiman yaitu biasanya pada musim hujan yang
Sarang Nyamuk (PSN), pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan
gejala DBD dan penanggulangan kepada masyarakat. Selain itu juga dilakukan
terakhir berfluktuasi pada tahun 2014 sebesar 87 kasus (41,0 per 100.000
penduduk), Tahun 2015 turun menjadi 54 kasus (25,5 per 100.000 penduduk) dan
pada tahun 2016 naik kembali menjadi 209 kasus (98,5 per 100.000 penduduk).
Pada tahun 2016 rumah bebas jentik di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
sebesar 41,2 %, pada tahun 2017 meningkat menjadi 56,6 %. Angka bebas jentik
ini juga didapat melalui upaya yang dilakukan secara bersama-sama oleh
royong yang biasa dilakukan dengan nama gerakan jum’at bersih. Didukung pula
Dalam upaya meningkatkan makan sayur dan buah setiap hari dibantu oleh
1.758 orang kader pangan yang tersebar diseluruh desa di Kabupaten Tanjung
jabung Timur. Peran kader pangan ini sangat strategis disamping sebagai
Keluarga.
melaakukan olah raga masyarakat seperti bola kaki, voly ball, dan jenis olahraga
lainnya yang tak kalah penting adalah aktivitas fisik dilaksanakan dengan bertani,
tahun 2011 tentang kawasan bebas asap rokok yang disosialisasikan secar intensif
BAB III
1. Gambaran Umum
Salah satu desa yang terbilang sukses dalam menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS), Tatanan Rumah Tangga di Kabupaten Tanjung Jabung
Timur adalah Desa Sido Mukti. Nama Desa Sido Mukti berasal dari tahapan
dari bahasa jawa yang berarti Sido ( Jadi ), Mukti ( Bukti ). Batas wilayah Desa
Sido Mukti Sebelah utara berbatas dengan desa Kuala dendang, sebelah selatan
berbatas dengan Desa Jati Mulyo ,sebelah barat berbatas dengan kelurahan teluk
berasal dari Pulau Jawa, baik itu Jawa Timur, Jawa Tengah maupun Jawa Barat.
Desa Sido Mukti pada saat itu merupakan daerah Transmigrasi teramai, sehingga
banyak para pendatang dari Pulau Jawa yang Bertani padi di Desa ini, dan Pada
Desa Sido Mukti memiliki luas daratan lebih kurang 2.050 Ha, dimana
lebih kurang 130 Ha sebagai lahan pemukiman dan sisanya 1920 Ha digunakan
peserta transmigrasi dari Pulau Jawa pada tahun 1969, dan masing-masing
perumahan, 1,75 ha untuk lahan pertanian. Dari tahun ke tahun pertumbuhan dan
tanam padi, namun lama kelamaan sampai pada tahun 2000-an, seiring dengan
semakin menurunnya hasil pertanian (padi) dan sangat tidak sesuai dengan modal
(kelapa sawit, pinang ) karena dianggap lebih menguntungkan baik dari segi
Desa Sido Mukti ini dapat ditempuh baik melalui jalan darat maupun jalur
perairan. Dahulu jalur transportasi air lebih efisien dari pada jalur darat karena
akses jalan darat belum memadai,saat ini sejak Jembatan teluk dawan telah
waktu tempuh,jarak tempuh,dan biaya lebih ekonomis.Jarak Desa Sido Mukti dari
Ibu Kota Provinsi lebih kurang 72 Km,dan dari Ibu Kota Kabupaten lebih kurang
aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Sehingga nantinya setiap Desa bisa
prioritas yang ada. Begitu pula dengan Desa Sido Mukti yang akan selalu
berbenah diri membangun desa sehingga diharapkan menjadi desa yang bersih,
Desa Sido Mukti terdiri dari 3 Dusun dan 32 RT, yang meliputi :
Dusun Rejo Agung yang terdiri dari RT 1 sampai dengan RT 11 serta Dusun
Tanjung Sari dari RT. 1 sampai dengan RT. 9. merupakan konsentrasi kegiatan
penduduk untuk desa ini. Kawasan pemukiman pusat atau disebut juga oleh
penduduk yang berlokasi di pinggir jalan, dilalui oleh jalan utama desa yang
menghubungkan desa ini dengan Kelurahan Rantau Indah, Desa kota kandis dan
Kawasan Pemukiman Dusun Jaya Indah, Dusun Rejo Agung dan Tanjung
kawasan sepanjang Jalan Desa Sido mukti Kiri dan Kanan kalau dilihat dari pusat
sebagai petani dan pekebun. Rumah penduduk di lokasi ini umumnya dibangun
Pada tahun 2017 jumlah penduduk di Desa ini adalah sebanyak 3.366
orang (988 KK) yaitu sebanyak 1.707 laki-laki dan 1.659 perempuan. Penduduk
berasal dari berbagai suku bangsa yang hidup berdampingan secara damai dengan
komposisi sebahagian besar (95,6%) beragama Islam dan sisanya 4,4% beragama
67 orang, Tani dan buruh tani sebanyak 1.125 orang, sedangkan sisanya sekitar
Pembinaan PHBS di desa Sido Mukti tidak lepas dari peran Kecamatan
baik formal maupun non formal Camat Dendang beserta jajarannya selalu
pula tim penggerak PKK kecamatan dengan seluruh kelompok kerja I s/d IV yang
begitu gencar menyampaikan pesan dan informasi tentang pola hidup bersih dan
sehat kepada seluruh masyarakat Kecamatan Dendang, termasuk bagi desa Sido
Pada tahun 2017 rumah tangga yang ber-phbs sebanyak 60% dan
meningkat pada tahun 2018 menjadi 90% rumah tangga yang telah ber-phbs.
jumlah kader phbs di desa sido mukti yang telah terlatih saat ini adalah sebanyak
dan dijalankan secara kolektif pula. Forum yang dilakukan secara rutin di tingkat
desa melibatkan Kepala Desa, BPD, PKK Desa, Bidan Desa, Gabungan
16
Kelompok Tani (Gapoktan) tokoh masyarakat, tokoh pemuda, karang taruna dan
Di desa ini 4-5 tahun yang lalu masih banyak persalinan yang tidak ditolong
oleh tenaga kesehatan atau dengan kata lain ditolong oleh dukun bayi.
Persentase cakupan persalinan nakes pada kisaran tahun tersebut baru berkisar
peran dukun bayi. Namun berkat pendekatan yang dilakukan secara intensif
oleh bidan desa setempat peran dukun terus dapat diminimalisir dan untuk saat
ini dukun-dukun beranak banyak yang telah meninggal dunia dan tidak ada
penerusnya. Saat ini sudah tidak ada lagi dukun beranak di desa Sido Mukti,
oleh karena itu persalinan oleh tenaga kesehatan meningkat sangat pesat. Dan
kesehatan di desa Sido Mukti pada tahun 2017 sebesar 74% dan saat ini
Pemberian ASI bagi bayi sudah menjadi kebiasaan sejak dahulu oleh ibu-ibu
di desa Sido Mukti. Hal ini didukung oleh peranan kader kesehatan yang
posyandu terdapat juga kader GSI (gerakan sayang ibu) yang di bentuk melalui
program ini maka PKK dan Desa membei himbauan untuk ibu menyusi agar
seperti di Posyandu dan kantor desa terdapat tempat khusus untuk ibu
2017 jumlah bayi yang di beri Asi Ekslusif sebanyak 41 % saat ini bisa
Jumlah balita yang berumur (0-59 bulan) di Desa Sido Mukti saat ini
Kencana A setiap tanggal 18, posyandu kencana B setiap tanggal 20, posyandu
kegiatan posyandu, gotong royong, kabar duka, dan siskamling. Dengan Sosial
pemeriksaan tumbuh kembang dan kesehatan serta imunisasi. Selain itu para
datang ke posyandu. Hal ini di dukung oleh SK kepala Desa Nomor 22 tahun
2017 tentang posyandu. Penimbangan Balita juga dilakukan di PAUD yang ada
di Desa Sido Mukti. Cara ini meningkatkan jumlah kunjungan kunjungan balita
18
ke posyandu yakni pada tahun 2017 sebesar 77,35% menjadi 90% pada tahun
2018.
petani yang ada di desa. Beberapa sumber pembiayaan posyandu yang ada saat
ini berasal dari dana ADD Desa Sido mukti setiap tahunnya. Dan Terdapat 1
Dalam pemakaian air bersih warga desa Sido Mukti sebagian besar
sumur gali dan sumur bor. Air Pelimer telah dibersihkan dari jamban sehingga
pada saat musim kemarau untuk keperluaan mencuci dan mandi sebagian
dengan masuknya air PDAM dan Sumur BOR sebanyak 19,5 % sambungan
menggunakan air bersih dan pada tahun 2018 meningkat menjadi 60%.
tahun 1990an di mulainya program sungai kali bersih dan bebas dari tempat
19
Tahun 2017. Kegiatan ini di laksanakan dengan cara menyisihkan hasil panen
sawit yaitu dua minggu sekali, jadi setiap dua minggunya arisan itu di kocok
dan namanya keluar dialah yang mendapatkan arisan dan uang arisan tersebut
seperti batu bata, batu kerikil,pasir atap seng, kloset jadi dan semen untuk
ini menggunakan jamban sehat telah mencapai 94,50% pada tahun 2018
padahal sebelumnya pada tahun 2017 sebanyak 70,50%. Berkat kerja keras
dari semua pihak terutama karang taaruna ,PKK, tokoh masyarakat dan para
lingkungan dan jamban yang sehat yang telah efektif merubah kebiasaan
dirumah masing-masing.
penyakit berbasis lingkungan di desa Sido Mukti seperti mutaber, disentri dan
diare yaitu sebanyak 21 kasus pada tahun 2017 menjadi kasus 15 kasus pada
tahun 2018.
tangan pakai sabun telah dimuali sejak kecil pada usia sekolah. Kesadaran ini
didasarkan atas kampanye ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang selalu di
galakkan oleh petugas kesehatan di sekolah dan para kader dengan melakukan
saat ini tercatat lebih dari 70% warga Desa Sido Mukti telah memiliki tempat
cat, gentong dan lain sebagainya. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun ini
Berdasarkan data profil tahun 2017 terdapat 376 kasus diare di Puskesmas
Dendang menurun menjadi 295 kasus pada tahun 2018. Angka diare di Desa
Sido Mukti pada tahun 2017 sebanyak 21 kasus sedangkan pada tahun 2018
barang ataupun kaleng plastik bekas yang dapat menampung air tempat
menyediakan tempat sampah disetiap rumah tangga. Mereka pun telah terbiasa
Peran kader PHBS dan kader Jamantik (Juru Pemantau Jentik) sangatlah
rumah warga secara berkala setiap tiga bulan sekali yang disertai dengan
meningkatkan Angka Bebas Jentik dari 85,50% tahun 2017 menjadi 90,50% di
21
tahun 2018. Usaha ini mampu menurunkan angka kejadian DBD yaitu pada
Konsumsi buah dan sayur bagi masyarakat Desa Sido Mukti bukanlah
suatu hal yang sulit, hal ini didukung oleh lebih dari 90% rumah tangga telah
bayam, daun singkong, kangkung, sawi, kacang panjang dan lain-lain mudah
papaya, pisang, jeruk, rambutan, nangka, jambu biji dan sebagainya tertanam
di pekarangan warga.
ikan, ternak ayam dan bebek, sapi,kambing ada pada hampir diseluruh rumah
di Desa Sido mukti dengan demikian Pola Konsumsi Gizi bagi keluarga dan
anak-anak dapat terpenuhi tanpa harus bersusah payah membeli di pasar yang
cukup jauh jaraknya dari desa ini. Dalam hal pemanfaatan TOGA tidak kurang
dari 75% warga telah telah menanam TOGA seperti seledri, kunyit, jahe,
kencur, bawang merah dan lain-lain dikelola oleh rumah tangga sebagai bahan
sebagaimana kebiasaan etnis suku jawa meminum jamu. Hal ini diperkuat
setiap hari ini mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2017 sebanyak 79,23
Masyarakat Desa Sido mukti telah melakukan aktifitas fisik setiap hari
dengan cara melakukan olahraga rutin seperti sepak bola, bola voli, jogging,
kegiatan olahraga baik untuk kompetensi seperti sepak bola dan voly ball
setiap bulannya dan kegiatan senam prolanis setiap tiga bulan sekali, sekitar
95% dari jumlah lansia di Desa Sido mukti telah berpartisipasi secara aktif
yang bertujuan untuk kebugaran fisik maupun mental mereka. Hal ini di
setiap hari di Desa Sido mukti mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2017
Warga desa Desa Sido Mukti menyadari betul akan bahaya atau
dampak negativ dari rokok bagi individu dan keluarga. Hasil survey PHBS
anggota keluarga yang sudah terlanjur merokok dan sulit untuk berhenti
mereka sepakat untuk tidak merokok didalam rumah, dan bagi setiap tamu
rokok juga di sosialisasikan oleh para pemuka masyarakat dan kader PKK, dan
dilaksanakaan oleh masyarakat desa Sido mukti tidak terlepas dari peran aktif para
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait dibawah komando Bupati Tanjung
Jabung Timur “H. Romi Hariyanto, SE” yang secara aktif langsung
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat diseluruh Kabupaten Tanjung Jabung Timur demi