Vous êtes sur la page 1sur 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

“AKUNTANSI PEMERINTAHAN”

NAMA : ARGA WIRA SAKTI SIREGAR


NIM : 160503195
1. Akuntansi sektor publik adalah akuntansi yang digunakan untuk mencatat
peristiwa ekonomi pada organisasi non profit atau nirlaba.
Akuntansi pemerintahan adalah bagian dari akuntasi sektor publik yang
laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntasi pemerintahan

2. Ruang lingkup akuntansi pemerintahan adlah mencakup akuntansi


manajemen, sistem akuntansi keuangan, perencanaan keuangan dan
pembangunan, sistem pengawasan danpemeriksaan, serta berbagai implikasi
finansial atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah. Akuntansi
pemerintahan dibedakan atas akuntansi pemerintah pusat dan akuntasi
pemenrintah daerah yang disebut denagan akuntansi keuangan daerah.

3. Hak keuangan negara adalah hak atau usaha yang dilakukan pemerintah
dalam rangka mengisi kas negara, misal : mencetak uang, menarik pajak dan
retribusi, mengadakan pinjaman.

Hak keuagan daerah adalah hak untuk memungut sumber penerimaan


daerah, seperti :
- Retribusi daerah
- Hasil perusahaan milik daerah
- Dana alokasi umum
- Dana alokasi khusus

4. Presiden selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan


keuagan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintah. Kekuasaan
tersebut meliputi keuagan yang bersifat umum dan khusus. Untuk membantu
presiden sebagian dari kekuasaannya tersebut dikuasakan pada menteri
keuagan selaku pengelolaan fiskal dan wakil pemerintah dalam kepemilikan
kekayaan negara.
Keuagan yang bersifat umum meliputi penetapan arah, kebijakan umum,
strategi, dan prioritas dalam pengelolaan APBN
Keuangan bersifat khusus meluputi keputusan/kebijakan teknis yang
berkaitan dengan pengelolaan APBN.
5. Lingkup pengaturan PP 71/2010 meliputi ASP berbasis akrual dan SAP
berbasis kas menuju akrual. SAP berbasis akrual terdapat pada laporan I dan
berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera ditetapkan oleh setiap
entitas. SAP berbasi kas menuju akrual II berlaku selama masa transisi bagi
entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP berbasis akrual.

6. - Penerapan SAP berbasis akrual dapat dilaksanakan secara bertahap dari


penerapan SAP berbasis kas menuju akrual menjadi penerapan SAP
berbasis akrual.
Penerapan SAP berbasis akrual secara bertahap dilakukan dengan
memperhatikan urutan persipan dari ruang lingkup aporan.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP berbasis akrual secara
bertahap pada pemerintah pusat diatur dengan peraturan menteri keuagan.
- Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP berbasis akrual secara
bertahap pada pemerintah pusat diatur dengan peraturan menteri dalam
negeri

7. Struktur SAP Berbasis Akrual


Kerangka konseptual Akuntansi Pemerinthan
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP)
1. PSAP nomor 01 tentang penyajian laporan keuangan
2. PSAP nomor 02 tentang laporan realisasi anggaran
3. PSAP nomor 03 tentang laporan arus kas
4. PSAP nomor 04 tentang catatan atas laporan keuangan
5. PSAP nomor 05 tentang akuntansi persediaan
6. PSAP nomor 06 tentang akuntansi investasi
7. PSAP nomor 07 tentang akuntansi aset tetap
8. PSAP nomor 08 tentang akuntansi kontruksi dalam pengerjaan
9. PSAP nomor 09 tentang akuntansi kewajiban
10.PSAP nomor 10 tentang koreksi arus kas, kebijakan akuntansi, dan
peristiwa luar biasa
11.PSAP nomor 11 tentang laporan keuangan konsolidasian
12.PSAP nomor 12 tentang laporan operasional
8. Komponen laporan keuangan pemrintahan
Laporan Pelaksaan Anggaran
1. Laporan realisai anggaran
2. Laporan perunahan saldo anggaran lebih (SAL)

Laporan finansial
1. Neraca
2. Laporan arus kas
3. Laporan operasional
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas laporan keunagan

9. Saya tidak setuju, karena BUMN/BUMD pemdoman akuntansi nya adalah


Standar Akuntansi Keuangan (SAK). BUMN/BUMD kepengurusannya telah
dipisahkan dari pengelolaan langsung oleh pemerintah . PSAP no. 1 tentang
penyajian LK hanya berlaku untuk lembaga-lembaga pemerintahan yang
mengharuskan pencatatan laporan anggaran untuk mengungkapkan kegiatan
keuagan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap
APBN/APBD.

10.Laporan Keuagan Pemerintah


1. Laporan Realisasi Anggaran, menyediakan informasi mengenai anggaran
dan relaisasi pendapatan –LRA, belanja, transfer, surplus/defisit – LRA,
dan pembiayaan, serta sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran.
2. Laporan perbuhan salda anggaran lebih, dimaksudkan untuk memberi
ringkasan atas pemanfaatan saldo anggaran & pembiayaan pemerintah.
3. Neraca, menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
4. Laporan arus kas, menyajikan informasi mengenai sumber dan
penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi,
dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
5. Laporan operasional, menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam
pendaptan – LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas
pelaporan yang penyajiaanya di sandingkan periode sebelumnya.
6. Laporan perubahan ekuitas, menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos
ekuitas awal, surplus/defesit – LO pada periode bersangkutan, dan
koreksi-koreksi yang berlangsung menambah/mengurangi ekuitas.
7. Catatan atas laporan keuangan, agar informasi dalam laporan keuangan
pemerintah dapat dipahami & digunakan oleh pengguna dalam
melakukan evaluasi dan menilai pertanggujawaban keuangan negara.
Setuju, semua entitas pemerintahan wajib menyusun dan menyajikan
semua komponen LK tersebut untuk menilai laporan
pertanggungjawaban keuangan negara.
Agar rakyat dapat mengetahui jumlah dan sumber dana yang dipunggut
oleh pemerintah dalam setiap periodenya, bagaimana pengelolaannya,
serta mengevaluasi sejauh mana capaian dari setipa program/kegiatan
pemerintah .

11.Perbedaan neraca Pemerintahan dan Neraca entitas Non Pemrintahan


Sektor Non pemerintahan (SAK) Sektor pemerintahan
1. Perlengkapan perlengkapan masuk ke akun “persediaan”

2. Aset tidak berwujud masuk ke akun “aset lainnya”


3. Tidak diklasifikasi investasi jangka panjang
“permanen/non”
4. Kendaraan, dsb masuk kedalam akun “peralatan dan mesin”

12.Kerangka konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan


pengembangan standar akuntasi pemrintahan yang selanjutnya dapat disebut
standar. Kerangka konseptual ini berfungsi acuan dalam hal terdapat
masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi
pemerintahan.

13.Entitas akuntansi meruakan aset pada pemreintahan yang mengelola


anggaran, keuagan, dan kewajiban yang menyelengarakan akuntansi dan
menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselengarakannya.
Contoh : lembaga, dinas, kantor, dll.
Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban. Contoh :
Pemda,Pemprov.

14.Karekteristik laporan keuangan pemerintahan yang berkualitas :


1. Relevan
Laporan keuangan rekevan apabila inforsai yang termuat didalamnya
dapat mempengaruhi keputusan pengguna dgn membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu/ masakini, dan memprediksi masa
depan, serta menegaskan/mengkoreksi hasil evaluasi merekadi masa lalu.

2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
jujur, serta dapat diverifikasi.

3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dlebih berguna didalam laporan keuangan akan
lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnyaatau laporan keuangan entitas palaporan lain pada umumnya.

4. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna.

15.Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan


pengembangan SAP yang selanjutnya dapat disebut standar. Tujuannya
adalah sebagai acuan bagi:
1. penyusun standar dalam melaksanakan tugasnya;
2. penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam standar;
3. pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan standar; dan
4. para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang 12
disajikan pada laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar.
16.Kerangka konseptual membahas:
1. tujuan kerangka konseptual;
2. lingkungan akuntansi pemerintahan;
3. pengguna dan kebutuhan informasi para pengguna;
4. entitas akuntansi dan entitas pelaporan;
5. peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan,
serta dasar hukum;
6. asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi
dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi
akuntansi; dan
7. unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan
pengukurannya.

Kerangka konseptual berlaku bagi pelaporan keuangan pemerintah pusat


dan daerah.

Vous aimerez peut-être aussi