Vous êtes sur la page 1sur 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

B DENGAN
HIPERKOLESTROL DI DESA AWANG BANGKAL TIMUR

OLEH:
LAILIS SAADAH
NPM 1814901110045

PROGRAM STUDI PROFESI NERS A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.B DENGAN
HIPERKOLESTROL DI RT 04 DI DESA AWANG BANGKAL TIMUR,
KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR
TAHUN 2019

Nama Mahasiswa/NPM : Lailis Saadah/1814901110045


Tempat praktik : Awang Bangkal Timur
Tanggal praktik : 01-10 April 2019
Tanggal pengkajian : Rabu, 03 April 2019

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
Nama KK : Tn.B
Alamat : Desa Awang Bangkal timur Rt 04
Pekerjaan KK : Karyawan BUMN
Pendidikan KK : SLTA
Tipe keluarga : Keluarga Inti (Nuclear Family)
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Komposisi Keluarga :

Nam Hub dgn Status Imunisasi


No JK/umur Ket
a klien
BCG Polio DPT Hep Campak

1 Ny.F P/ 35 th Istri - - - - - Sakit


An.
2 L/17 th Anak √ √ √ √ √ Sehat
M.R
3 An.R L/7 th Anak √ √ √ √ √ Sehat
GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal Laki-Laki
: Perempuan : Meninggal Perempuan
: Klien : Tinggal serumah

1. Status social ekonomi keluarga


Pendapatan keluarga Tn.A Rp. 1.000.000,00 – Rp. 2.000.000,00 per bulan dan
digunakan sebagian besar untuk keperluan sehari-hari.
2. Aktivitas rekreasi keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Tn.B selama ini adalah nonton TV bersama, jalan-
jalan kepasar dan makan ditempat makan bersama keluarga serta ke pengajian

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn.B memasuki tahap perkembangan
keluarga dengan keluarga anak usia Remaja. Tn.B sebagai kepala keluarga
karena Tn.B tinggal bersama istri dan 2 orang anak dirumah.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Yang paling terasa bagi keluarga adalah adanya sibling rivalry yaitu
persaingan antara kakak beradik An.J merasa kakaknya adalah saingannya,
terutama dalam masalah mendapatkan kasih sayang ataupun perhatian., An.J
akan marah sekali pada kakaknya ketika lawan mainnya tiba-tiba
meninggalkannya. An.J juga akan marah jika mainan atau benda miliknya
dipegang.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Tn.B dan Ny.F mengatakan bahwa dirinya sering merasa kebas kebas dan
sakit ditengkuk bagian belakang tetapi klien tidak tau penyakit apa karena
klien tidak pernah memeriksakan kesehatannya dilayanan kesehatan baik itu
kepuskesmas ataupun posbindu yang diadakan didesa tersebut setiap
bulannya.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ny.J mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apa apa dan juga tidak tau
apakah ada punya penyakit karena tidak pernah memeriksakan
kesehatannya.

III. Pengkajian Lingkungan


1. Karakteristik rumah :

Rumah Tn.A bahannya dari keramik, tipe rumah minimalis yang panjangnya
±12 m dan lebarnya ±7 m, terdapat jendela dan ventilasi yang selalu terbuka,
terdapat ada halaman yang lumyan luas panjangnya sekitar ± 8 m bisa
dimanfaatkan terdapat ruang tamu dan ruang tengah sekaligus tempat keluarga
menonton TV, dapur, Terdapat tempat khusus untuk mandi dan jamban
terbuka khusus untuk keluarga. Sumber air untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari berasal dari air sumur belakang rumah untuk minum biasanya air
galon.Tempat penampungan air sementara yang digunakan oleh keluarga
adalah gentong/ tajau dan selalu dikuras oleh keluarga. Sistem pembuangan
sampah keluarga Tn.B adalah dengan cara dikumpulan di dalam bak sampah
sementara jika sudah penuh dipindah ketempat pembuangan sampah akhir.

2. Denah
5 6 Keterangan:
1. halaman
2 2. Ruang tamu dan televisi
3
untuk bersantai
3. kamar
4
4. kamar
5. Dapur
1
6. Kamar mandi & WC
3. Karakteristik Tetangga dan Komunitas :
Tetangga dan komunitas disekitar rumah keluarga Tn.B kebanyakan
biasanya pagi hari bekerja sebagai berkebun pohon karet, petani, dan
biasanya ada dirumah sore hari, sehingga pada sore hari sering berinteraksi
dan berkumpul satu sama lain.

4. Mobilitas Geografi keluarga :


Keluarga Tn.B bersuku jawa Tn.B sendiri lahir di banjarmasin tetapi ayah
dan ibu adalah keturun jawa tepatnya jawa tengah di daerah jogjakarta , dan
istri Tn.B yaitu Ny.F lahir dan besar dijawa tepatnya jawa timur yaitu
surabaya setelah Tn.B menikah dengan Ny.F , Ny.F dibawa ke kalimantan
dan tinggalnya sering berpindah pindah karena tuntutan pekerjaan yang
mengharuskan berpindah-pindah pertama klien tinggal di daerah kalteng
tepatnya di kuala kapuas kemudian pindah lagi ke palingkau kemudian
pindah lagi ke kalsel dibanjarmasin baru setelah itu tahun 2007 menetap di
desa awang bangkal timur sampai sekarang.

5. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Keluarga Tn.B berkumpul biasanya pada sore hari sampai malam hari saat
keluarga semua berada dirumah setelah beraktivitas sehari-hari dan interaksi
dengan masyarakat lain di kegiatan keagamaan seperti yasinan dimesjid, dan
bersantai disore hari sambil mengobrol dengan tetangga disekitar rumahnya.

6. Sistem pendukung keluarga


Jumlah keluarga yang sehat pada keluarga Tn.H ada 3 orang yaitu kedua
anaknya. Ny.F selalu menyiapkan obat dan makanan ketika ada salah satu
keluarga yang sakit.

IV. Struktur Keluarga


1. Struktur peran
Tn. B sebagai kepala keluarga bertanggung jawab untuk mencari nafkah,
dan dalam pengelolaan uang diserahkan kepada istrinya. Anak Tn.B ada 2
orang , anak pertama klien sekolah SMP anak kedua sekolah TK.
2. Nilai atau norma keluarga
Keluarga menganut agama Islam dan dalam keluarga diajarkan norma
agama Islam yang dianut keluarga kepada seluruh anggota keluarga, dan
saling menghargai dalam keluarga.

3. Pola komunikasi keluarga


Komunikasi antar anggota keluarga terbina hubungan yang baik. Pengambil
keputusan dalam keluarga Tn.B tetapi dalam menghadapi setiap masalah
selalu diadakan musyawarah dalam keluarga antara suami dan istri serta
anak-anak pada masalah-masalah tertentu.

4. Struktur kekuatan keluarga


Dalam beraktivitas sehari-hari keluarga saling perhatian dan merasakan
bahwa mengatasi masalah menjadi tanggung jawab bersama.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif :
Dalam keluarga satu sama lain saling memperthatikan dan mengasihi. Bila
ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama.

2. Fungsi Sosialisasi :
Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain. Hubungan antar
anggota keluarga baik, di dalam keluarga ini tampak kepedulian anggota
keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas di
dalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan
tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras
rumahnya untuk berbincang – bincang dengan anggota keluarga keluarga
juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada dalam
masyarakat.

3. Fungsi reproduksi :
Keluarga Tn.B memiliki 2 orang anak, An.M.R dan An.R keluarga Tn.B
sedang tidak memiliki program untuk menambah anak lagi, Ny.F
menggunakan alat kontrasepsi jenis Suntikan.
4. Fungsi ekonomi :
Fungsi ekonomi dalam keluarga Tn.B dapat memenuhi kebutuhan sandang,
pangan, papan dan kebutuhan lainnya, Ny.F sebagai IRT dapat mengatur
keuangan dengan baik dari hasil suaminya BUMN, Ny. F juga mengikuti
kegiatan seperti arisan yasinan didesa. Jika ada sisa keuangan, maka
disimpan dan keadaan yang mendadak bagi keluarga.

5. Perawatan kesehatan :
Untuk masalah kesehatan keluarga Tn.B mempercayakan ke tenaga
kesehatan jika sudah tidak bisa diobati dengan obat yang dibeli sendiri. Bila
ada anggota keluarga yang sakit biasanya hanya di rawat di rumah dulu atau
diurut kemudian bila sudah parah baaru dibawa berobat ke tenaga
kesehatan,

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang :
Stres jangka panjang yang dirasakan keluarga adalah keluarga memikirkan
biaya pendidikan anak-anak klien kedepannya terutama biaya ditingkat
perguruan tinggi.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :


Keluarga mengatakan khawatir dengan biaya pendidikan anak-anaknya
kelak keluarga mulai dari sekarang sudah mulai mencicil menabung untuk
persiapan pendidikan anak-anak klien nanti.

3. Strategi koping yang digunakan :


Koping yang digunakan oleh keluarga Tn.A adalah dengan berdoa kepada
Allah dan berusaha agar keluarga dilindungi dari penyakit dan selalu
disehatkan badannya serta dilancarkan rezeki.

4. Strategi adaptasi disfungsional :


Keluarga Tn.B beradaptasi dengan masalah yang dihadapi di dalam
keluarganya dengan cara menyelesaikan masalah bersama-sama.
5. Harapan keluarga :
Harapan Keluarga Tn.B adalah agar selalu dilindungi dari penyakit yang
sehingga dapat beraktivitas sehari-hari dengan baik agar bisa menemani
anak-anak sampai dewasa dan sukses nanti.

VII. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital & Pemeriksaan Kolestrol


No Nama TV

1 Tn. B 130/90 mmHg


N:100x/m,
R:21x/m
T:36,70C
145 mg/dL
2 Ny. F 110/80 mmHg
N:80x/m,
R:23x/m,
T: 37,20C
BB : 55 Kg
TB : 155 cm
Lila : 10 cm
Lingkar Perut : 80 cm
273 mg/dL
3 An.m.R N:90 x/mmHg
R:19x/m
T:36,50C
3 An.R N:115 x/m,
R:23x/m
T: 36,60C
I. Pemeriksaaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
Lakukan pemeriksaan fisik pada setiap anggota keluarga

Nama Kepala Mata Hidung Telinga Leher Dada Abdomen Ektremitas


Tn. B. Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: F
Rambut Posisi mata Bentuk hidung Posisi telinga Pada leher pergerakan dada tampak tampak tidak
berwarna hitam, simetris simetris, simetris, tidak nampak simetris, tidak ada usaha ada lesi dan
tidak ada
tidak terdapat konjungtiva tidak terdapat tidak terdapat adanya bernafas, tidak
benjolan pada
trauma dan tidak terlihat peradangan dan serumen, peningkatan menggunakan otot bantu abdomen,
edema pada anemis perdarahan pada tidak terdapat tekanan vena pernafasan, tidak ada trauma
kepala, struktur kelopak mata hidung, peradangan dan jugularis dan tidak ada trauma pada dada. pada abdomen, .
kepala tidak ada tidak terdapat tidak ada perdarahan pada arteri carotis, Palpasi: Auskultasi:
kelainan, kepala edema penumpukan telinga, tidak ada tidak ada nyeri tekan pada bising usus
cukup bersih, tidak ada secret, fungsi masalah pada dada, tidak teraba adanya terdengar
10x/menit.
klien dapat peradangan dan fungsi penciuman pendengaran pergerakan fraktur pada bagian dada,
Perkusi:
menggerakkan perdarahan pada baik. baik. leher. pengembangan dada kiri dan terdengar
kepalanya ke mata, Palpasi: kanan simetris, tymphani
segala arah, Tn.B tidak tidak teraba taktil premitus teraba.sama palpasi:
tidak ada kaku menggunakan adanya Perkusi: tidak terdapat
kuduk. kacamata pada pembesaran Pada kedua dada kiri dan nyeri tekan.
kesehariannya, kelenjar tiroid. kanan sonor. Pada
pemeriksaan
fungsi melihat Auskultasi:
abdomen tidak
baik. tidak ada bunyi nafas didapatkan
tambahan, adanya
bunyi vesikuler pada kedua pembesaran
belah dada, hepar, bentuk
suara jantung s1 s2 tunggal. abdomen
simetris, tidak
ada lesi ataupun
trauma pada
abdomen
Ny. F Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Rambut Posisi mata Bentuk hidung Posisi telinga Pada leher pergerakan dada tampak tampak tidak Pada ekstremitas
berwarna simetris simetris, tidak simetris, tidak tidak nampak simetris, tidak ada usaha ada lesi dan atas dan bawah
tidak ada
hitam,tidak konjungtiva terdapat ada adanya bernafas, tidak tidak terdapat
benjolan pada
terdapat trauma tidak terlihat peradangan dan penumpukan peningkatan menggunakan otot bantu abdomen, edema,
dan edema pada anemis perdarahan pada serumen, tidak tekanan vena pernafasan, tidak ada trauma tidak terjadi
kepala, struktur kelopak mata hidung, tidak ada terdapat jugularis dan tidak ada trauma pada dada. pada abdomen, . kelumpuhan, dari
kepala tidak ada tidak terdapat penumpukan peradangan dan arteri carotis, Palpasi: Auskultasi: ke empat
kelainan, kepala edema sekret, fungsi perdarahan pada tidak ada tidak ada nyeri tekan pada bising usus ekstremitas
cukup bersih, tidak ada penciuman baik. telinga, fungsi masalah pada dada, tidak teraba adanya terdengar mampu
19x/menit.
klien dapat peradangan dan pendengaran pergerakan fraktur pada bagian dada, menggerakkan
Perkusi:
menggerakkan perdarahan pada tidak baik (klien leher. pengembangan dada kiri dan terdengar persendian,
kepalanya ke mata, tidak bisa Palpasi: kanan simetris, taktil tymphani mampu
segala arah, Ny.F tidak mendengar) tidak teraba premitus teraba.sama palpasi: mengangkat dan
tidak ada kaku menggunakan adanya Perkusi: tidak terdapat melipat
kuduk. kacamata pada pembesaran Pada kedua dada kiri dan nyeri tekan. persendian secara
kesehariannya, kelenjar tiroid. kanan sonor. Pada sempurna.
fungsi melihat Auskultasi: pemeriksaan
baik. tidak ada bunyi nafas abdomen tidak
tambahan, didapatkan
bunyi vesikuler pada kedua adanya
belah dada, pembesaran
suara jantung s1 s2 tunggal. hepar, bentuk
abdomen
simetris, tidak
ada lesi ataupun
trauma pada
abdomen
An.M.R Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Rambut Posisi mata Bentuk hidung Posisi telinga Pada leher pergerakan dada tampak tampak tidak Pada ekstremitas
berwarna simetris simetris, tidak simetris, tidak tidak nampak simetris, tidak ada usaha ada lesi dan atas dan bawah
tidak ada
hitam,tidak konjungtiva terdapat ada adanya bernafas, tidak tidak terdapat
benjolan pada
terdapat trauma tidak terlihat peradangan dan penumpukan peningkatan menggunakan otot bantu abdomen, edema,
dan edema pada anemis perdarahan pada serumen, tidak tekanan vena pernafasan, tidak ada trauma tidak terjadi
kepala, struktur kelopak mata hidung, tidak ada terdapat jugularis dan tidak ada trauma pada dada. pada abdomen, . kelumpuhan, dari
kepala tidak ada tidak terdapat penumpukan peradangan dan arteri carotis, Palpasi: Auskultasi: ke empat
kelainan, kepala edema sekret, fungsi perdarahan pada tidak ada tidak ada nyeri tekan pada bising usus ekstremitas
cukup bersih, tidak ada penciuman baik. telinga, fungsi masalah pada dada, tidak teraba adanya terdengar mampu
10x/menit.
klien dapat peradangan dan pendengaran pergerakan fraktur pada bagian dada, menggerakkan
Perkusi:
menggerakkan perdarahan pada tidak baik (klien leher. pengembangan dada kiri dan terdengar persendian,
kepalanya ke mata, tidak bisa Palpasi: kanan simetris, taktil tymphani mampu
segala arah, An.M.R tidak mendengar) tidak teraba premitus teraba.sama palpasi: mengangkat dan
tidak ada kaku menggunakan adanya Perkusi: tidak terdapat melipat
kuduk. kacamata pada pembesaran Pada kedua dada kiri dan nyeri tekan. persendian secara
kesehariannya, kelenjar tiroid. kanan sonor. Pada sempurna.
fungsi melihat Auskultasi: pemeriksaan
baik. ada bunyi nafas tambahan, abdomen tidak
terdengar bunyi ronchi didapatkan
adanya
pembesaran
hepar, bentuk
abdomen
simetris, tidak
ada lesi ataupun
trauma pada
abdomen
An. R Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
Rambut berwarna Posisi mata Bentuk hidung Posisi telinga Pada leher tidak pergerakan dada tampak tidak ada Pada ekstremitas
hitam,tidak simetris simetris, tidak simetris, tidak nampak adanya tampak simetris, tidak lesi dan tidak ada atas dan bawah
benjolan pada
terdapat trauma konjungtiva terdapat ada peningkatan ada usaha bernafas, tidak terdapat
abdomen,
dan edema pada tidak terlihat peradangan dan penumpukan tekanan vena tidak menggunakan tidak ada trauma edema,
kepala, struktur anemis perdarahan pada serumen, tidak jugularis dan otot bantu pernafasan, pada abdomen, . tidak terjadi
kepala tidak ada kelopak mata hidung, tidak ada terdapat arteri carotis, tidak ada trauma pada Auskultasi: kelumpuhan, dari
kelainan, kepala tidak terdapat penumpukan peradangan dan tidak ada masalah dada. bising usus ke empat
cukup bersih, edema sekret, fungsi perdarahan pada pada pergerakan Palpasi: terdengar ekstremitas
klien dapat tidak ada penciuman baik. telinga, fungsi leher. tidak ada nyeri tekan 8x/menit. mampu
Perkusi:
menggerakkan peradangan dan pendengaran Palpasi: pada dada, tidak teraba menggerakkan
terdengar
kepalanya ke perdarahan pada tidak baik (klien tidak teraba adanya fraktur pada tymphani persendian,
segala arah, tidak mata, tidak bisa adanya bagian dada, palpasi: mampu
ada kaku kuduk. An. R tidak mendengar) pembesaran pengembangan dada tidak terdapat mengangkat dan
menggunakan kelenjar tiroid. kiri dan kanan simetris, nyeri tekan. Pada melipat
kacamata pada taktil premitus pemeriksaan persendian secara
kesehariannya, teraba.sama abdomen tidak sempurna.
fungsi melihat Perkusi: didapatkan
baik. Pada kedua dada kiri adanya
dan kanan sonor. pembesaran
Auskultasi: hepar, bentuk
ada bunyi nafas abdomen simetris,
tambahan, tidak ada lesi
terdengar bunyi ronchi ataupun trauma
pada abdomen
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif: Ketidakmampuan keluarga Defisiensi
- Menurut Tn.B mereka mengenal masalah meliputi pengetahuan tentang
kurang mengerti apa itu :Kurang terpapar informasi hiperkolestrol
pengertian, tanda dan mengenai penyakit
gejala,faktor penyebab pengertian, tanda dan
,pencegahan dari gejala,faktor penyebab
hiperkolestrol ,pencegahan dari
Data Objektif: hiperkolestrol
- TTV:
130/90 mmHg
N:100x/m,
R:21x/m
T:36,70C
- Tn.B dan keluarga tampak
sering bertanya tentang
penyakit hiperkolestrol
- Keluarga Tn.B tidak dapat
menjelaskan mengenai
pengertian, tanda dan
gejala penyebab dan
,pencegahan dari
hiperkolestrol.
2. Data Subjektif: Ketidakpatuhan kontrol Ketidakmampuan
- Tn.B Mengataka mereka kesehatan keluaga keluarga dalam
tidak pernah menggunakan
memeriksakan kesehatan fasilitas kesehatan di
di layanan kesehatan baik masyarakat.
itu puskesmas ataupun
posbindu yang diadakan
setiap bulan di desa awang
bangkal timur
- Tn.B juga mengatakan
kalau sakit hanya membeli
obat sendiri berdasarkan
pngetahuan sendiri.

Data Objektif:
- Tn.B tidak mengerti dari
fungsi layanan kesehatan
terutama fungsi dari
puskesmas.

2. Diagnosa Keperawatan Keluarga


a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah meliputi :Kurang terpapar informasi
mengenai penyakit pengertian, tanda dan gejala,faktor penyebab ,pencegahan dari
hiperkolestrol berhungan dengan Defisiensi pengetahuan tentang hiperkolestrol
b. Ketidakpatuhan kontrol kesehatan keluaga berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat.
3. Skoring Prioritas
a. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah meliputi :Kurang terpapar informasi
mengenai penyakit pengertian, tanda dan gejala,faktor penyebab ,pencegahan dari
hiperkolestrol berhubungan dengan Defisiensi pengetahuan tentang hiperkolestrol

No Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah Keluarga Tn. B
Skala : mengatakan sudah
1. Aktual = 3 2 1 2/3 x 3 = 2 belakangan ini sering
2. Risiko = 2 sakit ditengkuk belakang
3. Potensial = 1 dan kebas-kebas.

2 Kemungkinan masalah 2 2 2/2 x 1 = 1 Keluarga Tn. B


dapat diubah mengatakan tidak
Skala : keberatan diberikan
1. Mudah = 2 informasi tentang
2. Sebagian = 1 hiperkolestrol untuk
3. Tidak dapat = kesehatan keluarganya.
0

3 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga terbuka dan


Potensial masalah kooperatif dan mau
untuk dicegah mengikuti saran yang
Skala : diamjurkan mahasiswa.
1. Tinggi = 3
2. Cukup = 2
3. Rendah = 1
Keluarga Tn. B tidak
4 0 1 0/2 x 2 = 0 merasakan adanya
Menonjolnya masalah masalah tetapi menurut
Skala : keluarga masalah
1. Masalah berat tersebut tidak perlu
harus segera ditangani
ditangani = 2
2. Ada masalah tapi
tidak perlu
ditangani = 1
3. Masalah tidak
dirasakan = 0
Jumlah skor 4

b. Ketidakpatuhan kontrol kesehatan keluaga berhubungan dengan Ketidakmampuan


keluarga dalam menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah
Skala : Masalah merupakan
 Tidak/kurang sehat 3 1 2/3 x 1 = 2/3 tidak/ kurang sehat
 Ancaman kesehatan 2
 Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah Kurangnya pengetahuan
dapat diubah keluarga yang cukup
Skala tentang penyebab, cara
 Mudah 2 2 2/2x1 = 0 pengobatan dan
 Ancaman kesehatan 1 penanganan
 Tidak dapat 0
3 Potensial masalah
dapat dicegah Keluarga terbuka dan
Skala kooperatif dan mau
mengikuti saran yang
 Tinggi 3 1 3/3 x 1 = 1
diamjurkan mahasiswa.
 Cukup 2
 Rendah 1
4 Penonjolan masalah Keluarga menyadari
Skala masalah, belum
 Masalah berat, harus sepenuhnya mengetahui
segera ditangani 2 1 2/1x1 = 2 cara pengobatan penyakit
 Ada masalah, tetapi 1
tidak perlu ditangani
 Masalah tidak 0
dirasakan
Total skor 3 2/3

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


(dibuat Urutan/prioritas Diagnosa dari hasil perhitungan scoring diagnose
keperawatan keluarga)

No Diagnosa Keperawatan SKOR

1 Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah 4


meliputi :Kurang terpapar informasi mengenai
penyakit pengertian, tanda dan gejala,faktor
penyebab ,pencegahan dari hiperkolestrol
berhubungan dengan Defisiensi pengetahuan tentang
hiperkolestrol
2 Ketidakpatuhan kontrol kesehatan keluaga 3,66
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga
dalam menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
No. Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria hasil Rencana keperawatan Rasional
1. Ketidakmampuan keluarga TUM : 1. Peningkatan 1. Kaji secara menyeluruh 1. Untuk mendapatkan masalah
mengenal masalah Peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga dari apa yang ada pada keluarga
meliputi :Kurang terpapar pengetahuan mulai data umum- tersebut.
informasi mengenai masalah pemeriksaan kesehatan 2. Untuk mengetahui seberapa
penyakit pengertian, tanda Hiperkolestrol tiap individu anggota jauh pemahaman klien
dan gejala,faktor penyebab keluarga tentang penyakitnya
,pencegahan dari TUK : 2. Memeriksa kadar 3. Untuk mengetahui
hiperkolestrol Setelah dilakukan kolestrol dalam darah bagaimana kadar koklestrol
berhubungan dengan kunjungan 3x, klien Tn.B dan Ny.F setelah diberikan
Defisiensi pengetahuan menunjukkan 3. Mengevaluasi kembali penyuluhan
tentang hiperkolestrol peningkatan kadar kolestrol dikeluarga 4. Menambah pengetahuan
ditandai dengan: pengetahuan terkait setelah diberikan pasien tentang penyakit yang
 Tn.B mengatakan masalah kesehatan penyuluhan tenntang dideritanya
tidak mengerti tentang yang sekarang hiperkolestrol. 5. Bahasa yang mudah
masalah kesehatan dialami klien yaitu 4. Kaji tingkat pengetahuan dimengerti dan penjelasan
yang dialami istrinya hiperkolestrol klien terkait masalah yang pelan akan
yaitu sering pusing Hiperkolestrol memudahkan klien
ditengkuk belakang 5. Berikan pendidikan menyerap informasi yang
dan sering kebas-kebas kesehatan tentang telah diberikan
penyakit hiperkolestrol, 6. Menambah informasi terkait
penyebab dan tanda gejala, cara menurunkan kolestrol
serta cara pencegahan dan
pengobatannya.
6. Berikan penjelasan dengan
bahasa yang mudah
dimengerti dan pelan,
ulangi bila diperlukan.
7. Berikan pendidikan 7. Agar klien paham jika pergi
kesehatan tentang cara kepuskesmas bukan hanya
alami menurunkan unuk orang yang sakit tetapi
kolestrol yang dapat juga untuk kontrol masalah
dipertanggung jawabkan kesehatan.
berdasarkan epidenbes.
8. Menganjurkan dan 8. Mengetahui sejauh mana
memberikan penjelasan klien memahami tentang
tentang pentingnya penyakit yang dideritanya
pemeriksaan kesehatan sesuai dengan pendidikan
untuk mengontrol kesehatan yang telah
kesehatan. diberikan
9. Evaluasi tingkat
pengetahuan klien
2. Ketidakpatuhan kontrol TUM : 2. Peningkatan 1. Menganjurkan dan 1. Agar klien paham jika pergi
kesehatan keluaga Peningkatan pengetahuan memberikan penjelasan kepuskesmas bukan hanya
berhubungan dengan pengetahuan tentang pentingnya unuk orang yang sakit tetapi
Ketidakmampuan keluarga masalah memeriksa pemeriksaan kesehatan juga untuk kontrol masalah
dalam menggunakan kesehatan untuk mengontrol kesehatan.
fasilitas kesehatan di kepelayanan kesehatan. 2. Mengetahui sejauh mana
masyarakat kesehatan. 2. Evaluasi tingkat keluarga memahami tentang
ditandai dengan: pengetahuan klien pendidikan kesehatan yang
 Tn.B mengatakan TUK : telah diberikan
tidak pernah m em Setelah dilakukan
eriksa keluarganya kunjungan 3x, klien
kelayanan kesehatan menunjukkan
kalaupun sakit cum a peningkatan
mem beli obat pengetahuan
diwarung biasa saja. memeriksa kan
kesehatan kepelayan
kesehatan walaupun
sedang tidak sakit.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


DX
1 Rabu 1. Mengkaji secara menyeluruh kesehatan S: Klien dan keluarga mengatakan tidak mengerti
03-04-2019 keluarga dari mulai data umum sampai kenapa kolestrol bisa tinggi
16.40.wita pemeriksaan kesehatan tiap individu
anggota keluarga O:Keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang
Hasil : Hasil yang didapat saat diberikan setelah diberikan penjelasan ulang
pengkajian pada kunjungan 1 yaitu
kolestrol ny.F tinggi dan didalam A:Masalah teratasi
keluarga tidak memanfaatkan fasilitas
layanan kesehatan. P:Lanjutkan intervensi
2. Memeriksa kolestrol pada Tn.B dan Ny.F
Hasil :
Ny.F : 273 mg/dl
Tn.B : 145 mg/dl

24
1 Kamis 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang S: Klien dan keluarga mengatakan mengerti sebagian
04-04-2019 penyakit Hiperkolestrol tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala cara
16.40.wita Hasil : keluarga mengatakan tidak pencegahan dan pengobatan Hiperkolestrol
paham tentang penyakit kolestrol apa
itu pengertian , tanda gejala , O:Keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang
pencegahan , pengobatan. diberikan setelah diberikan penjelasan ulang
2. Memberikan penjelasan tentang penyakit
hiperkolestrol A:Masalah teratasi
Hasil :Keluarga mendengarkan
penjelasan dengan seksama dan serius. P:Lanjutkan intervensi
3. Memberikan kesempatan untuk
menanyakan penjelasan yang diberikan.
Hasil : Klien bertanya fungsi dari
kolestrol dalam tubuh apa
4. Memberikan penjelasan ulang bila masih
belum dimengerti oleh keluarga
Hasil : klien blum terlalu paham tanda
gejala kolestrol

25
5. Mengetahui secara singkat terhadap topik
yang didiskusikan.
Hasil : keluarga dapat menjawb
kembali saat di evaluasi ulang yang
sudah disampaikan.
2 Jum’at 1. Menganjurkan dan memberikan S: Klien dan keluarga mengatakan mengerti kenapa
05-04-2019 penjelasan tentang pentingnya memeriksa harus diperiksa kesehatan secara berkala
20.15.wita kesehatan secara berkala di pelayanan
kesehatan khususnya dipuskesmas karena O:Keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang
puskesmas merupakan tempat pelayanan diberikan setelah diberikan penjelasan ulang
palayanan kesehatan pertama dan
puskesmas tidak hanya ditujukan untuk A:Masalah teratasi
orang sakit.
Hasil : P:Lanjutkan intervensi
Keluarga memperhatikan penjelasan
saat dijelaskan pentingnya memeriksa
kesehatan secara berkala.

26
1 Sabtu 1. Mengevaluasi hasil kolestrol dikeluarga S: Klien dan keluarga mengatakan mengerti
06-05-2019 Hasil : sekarang apa saja makanan yang harus dihhindari
13.15.wita Ny.F : 153 mg/dl seperti gorngan.
Tn.B : 115 mg/dl
O:Keluarga tampak senang karena kadar
kolestrolnya sudah turun

A:Masalah teratasi

P:Lanjutkan intervensi
2 Minggu 1. Mengevaluasi kembali informasi tentang S: Klien dan keluarga mengatakan mengerti kenapa
07-04-2019 pentingnya melakukan pemeriksaan harus diperiksa kesehatan secara berkala
17.15.wita kesehatan secara berkala dan tentang
penggunaan layanan kesehatan yang ada O:Keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang
jika sakit segera dibawa ke pelayanan diberikan setelah diberikan penjelasan ulang
kesehatan.
Hasil : A:Masalah teratasi
Keluarga mengatakan paham dan

27
akan berusaha jika memang ada yang P:Lanjutkan intervensi
sakit akan membawa kepelayanan
kesehatan.
1 Senin 1. Mengevaluasi keluarg tentang hiperkolestrol S: Klien dan keluarga dapat menjawab sebagian yang
08-04-2019 mulai dari pengertian, penyebab, tanda telah ditanyakan
20.00.wita gejala, pencegahan,pengobatan.
Hasil : keluarga mampu menjawab dari O:Keluarga tampak serius menjawab pengertian ,
sebagian yang ditanyakan. penyebab, makanan yang tidak dianjurkan.

A:Masalah teratasi

P:Lanjutkan intervensi

28
E. EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa keperawatan Tanggal Jam Evaluasi Paraf
Ketidakmampuan keluarga mengenal Rabu, 03 April 2019 17.13 Wita S :
masalah meliputi :Kurang terpapar Keluarga Tn.B mengatakan bahwa mereka belum
informasi mengenai penyakit pengertian, Kunjungan hari ke 1 mengetahui tentang penyakit hiperkolestrol.
tanda dan gejala,faktor penyebab
,pencegahan dari hiperkolestrol O :
berhubungan dengan Defisiensi Keluarga belum dapat menyebutkan pengertian faktor-
pengetahuan tentang hiperkolestrol faktor penyebab penyakit dan penanganan penyakit
Hiperkolestrol

A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya

Ketidakmampuan keluarga mengenal Kamis, 04 April 2019 20.40 Wita S :


masalah meliputi :Kurang terpapar Keluarga Tn.B mengatakan bahwa mereka sudah
informasi mengenai penyakit pengertian, mengetahui tentang penyakit hiperkolestrol.
tanda dan gejala,faktor penyebab Kunjungan hari Ke 2
,pencegahan dari hiperkolestrol O :
berhubungan dengan Defisiensi Keluarga dapat menyebutkan pengertian faktor-faktor
pengetahuan tentang hiperkolestrol penyebab penyakit dan penanganan penyakit
Hiperkolestrol

29

A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya

Ketidakpatuhan kontrol kesehatan keluaga Jum’at, 05 April 2019 13.40 Wita S :


berhubungan dengan Ketidakmampuan Keluarga Tn.B mengatakan bahwa mereka akan berusaha
keluarga dalam menggunakan fasilitas Kunjungan hari ke 3 memeriksa kesehtan secara berkala.
kesehatan di masyarakat
O :
Keluarga terlihat antusias ketika ditanya akan kah
memeriksa kesehatan secara berkala setelah diberikan
penjelasan pentingnya memeriksa kesehatan secara
berkala dipelayanan kesehatan.

A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya
Ketidakmampuan keluarga mengenal Sabtu, 06 April 2019 17.50 Wita S :
masalah meliputi :Kurang terpapar Keluarga Tn.B mengatakan lega karena kolestronya sudah
informasi mengenai penyakit pengertian, Kunjungan hari ke 4 turun
tanda dan gejala,faktor penyebab O :
,pencegahan dari hiperkolestrol Keluarga dapat menyebutkan faktor apa saja yang
berhubungan dengan Defisiensi menyebabkan kolestrrol tinggi dan pencegahannya.

30
pengetahuan tentang hiperkolestrol
A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya
Ketidakpatuhan kontrol kesehatan keluaga Minggu, 07 April 2019 17.50 Wita S :
berhubungan dengan Ketidakmampuan Keluarga Tn.B mengatakan bahwa mereka akan berusaha
keluarga dalam menggunakan fasilitas Kunjungan hari ke 5 mulai sekarang menggunakan layanan kesehatan.
kesehatan di masyarakat
O :
Keluarga dapat menyebutkan manfaat dari pelayanan
kesehatan dan manfaat memeriksa kesehatan secara
berkala

A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya
Ketidakmampuan keluarga mengenal Senin, 08 April 2019 17.40 Wita S :
masalah meliputi :Kurang terpapar Keluarga Tn. B mengatakan bahwa mereka sudah paham
informasi mengenai penyakit pengertian, tetapi kadang seirng lupa yang sudah dijelaskan pada saat
tanda dan gejala,faktor penyebab Kunjungan hari ke 6 promosi kesehatan
,pencegahan dari hiperkolestrol
berhubungan dengan Defisiensi O :
pengetahuan tentang hiperkolestrol Keluarga dapat menyebutkan sebagian yang ditanyakan
tetapi pada bagian pertanyaan seperti faktor resiko orang

31
yang rentan terkena hiperkolestrol

A : Masalah teratasi

P :
 Intervensi dilanjutkan
 Evaluasi ulang implementasi sebelumnya

32
Awang Bangkal Timur, 2019

Ners Muda,

(Lailis Saadah,S.Kep)

Preseptor Akademik Preseptor Akademik

(Evy Noorhasanah,Ns.,M.Imun) (Mira,Ns.,M.Kep)

Preseptor Klinik

(Sanjaya Hadi Kusuma,S.Kep.,Ns)

24

Vous aimerez peut-être aussi