Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
4.1 Hasil
pada bab IV ini akan dijelaskan tentang hasil yang diperoleh peneliti dari
pengumpulan data yang telah dilaksanakan pada tanggal 10 februari 2019
sampai 17 februari 2019 dengan pasien yang bernama Ny.G.
Mamik H, A.Md.Keb
PON. MOROSARI
Boron P, A.Md.Keb
PON. PRAJEGAN
Eko P, A.Md.Keb
2. Analisa Data
NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
1 Data subjektif: Gangguan sensori Kerusakan
- Pasien mengatakan akibat kerusakan integritas kulit
kulit mati rasa saraf tepi
sedikit
- Pasien mengatakan
kadang kulit terasa
menebal
- Pasien mengatakan
dulu sering berjualan
getuk
- Pasien mengatakan
kakinya kadang
terasa panas seperti
terbakar
- Ada luka sedikit
dibagian kaki
sebelah kiri tepatnya
dibagian jempol
Data pbjektif:
- Adanya gangguan
sensasi berupa mati
rasa pada kulit yang
berbercak
- Pertumbuhan rambut
pada kulit tidak
merata tepatnya pada
kulit yang berbercak
- Mati rasa dibagian
jari tangan
- Terdapat pigmentasi
abnormal pada tubuh
tepatnya pada kaki
3. Diaknosa Keperawatan
No Tanggal Masalah Keperawatan Tanggal Paraf
Ditemukan Teratasi
1 10 februari Kerusakan integritas kulit b/d
2019 gangguan sensoris akibat
kerusakan saraf tepi
4. Rencana keperawatan
HARI/T DIAKNOSA NOC (Nursing Outcome Classification) NIC ( Nursing Intervention Classification) PARAF
GL KEPERAWATAN
Senin Kerusakan integritas Setelah dilakukan kunjungan dan tindakan Menegemen Pressur (menegemen sensasi
10-02- kulit b/d gangguan keperawatan selama 1x60 menit selama 7 perifer)
2019 sensoris akibat hari diharapkan kerusakan integritas kulit 1.Anjurkan pasien untuk menggunakan
kerusakan saraf tepi pasien dapat teratasi. pakean yang longgar
Noc : integritas jaringan, kulit dan membran 2.Inspeksi adanya luka pecah-pecah pada
mukosa. Dengan kriteria hasil tangan maupun kaki
sebagaimberikut: 3.Inspeksi apakah ada tanda-tanda
a. Suhu kulit hanggat kerusakan integritas kulit
b. Sensasi sentuhan normal 4.Tentukan status mobilisasi misalnya
c. Elastisitas kulit baik mampu berjalan tanpa bantuan orang lain
d. Ketebalan kulit normal tidak ada 5.Kaji apakah ada rasa kesemutan atau rasa
penebalan kulit yang berlebihan panas
e. Perfusi jaringan normal 6.Lakukan tindakan RGO (rendam, gosok,
f.Pertumbuhan pada kulit merata oles) untuk melatih respon sensori pasien
g. Integritas kulit baik 7.Anjurkan kepada pasien setelah
h. Pigmentasi normal melakukan tindakan RGO tidak langsung
i. Lesi kulit normal terkena debu atau paparan sinar
j. Pengelupasan kulit berlebihan 8. Anjurkan pasien untuk istirahat yang
berkurang cukup dan tidak boleh terlalu capek.
9.Jelaskan kepada pasien dan keluarga
tujuan dan rencana dilakukannya tindakan
RGO
10. Ajarkan pasien cara melakukan
tindakan RGO secara mandiri
11. Anjurkan kepada pasien untuk
memposisikan tubuh secara nyaman
12. Bantu pasien bila belum bisa melakukan
tindakan RGO secara mandiri
13. Motivasi pasien untuk melakukan
tindakan RGO secara mandiri dan
teratur
14. Dokumentasikan derajat kerusakan
integritas kulit
15. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
dan lembab
16. Monitor kulit akan adanya kemerahan
17. Oleskan lotion atau minyak kelapa
pada daerah yang tertekan dan yang
terkelupas atau pecah-pecah
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Keseluruhan data yang diperoleh peneliti baik wawancara, observasi
studi, dokumentasi, dan studi pustaka tindakan keperawatan yang telah
diberikan pada Ny.G dengan kasus Kusta dengan Kerusakan Integritas kulit
diperoleh kesimpulan meliputi dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, dan evaluasi sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
a. Pengkajian keperawatan pada klien kusta dengan menggunakan
metode asuhan keperawatan indifidu di dapatkan data pada Ny.G
adalah terdapat luka pada jempol kaki kiri dan luka merah kehitaman
pada kaki dari lutut sampai telapak kaki.
b. Masalah yang muncul pada Ny.G adalah kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan gangguan sensoris akibat kerusakan saraf tepi.
c. Perencanaan keperawatan untuk mengatasi masalah kerusakan
integritas kulit adalah dengan memberikan perawatan dengan
merendam, menggosok dan mengoleskan dengan menggunakan
minyak Zaitun.
d. Pemberian tindakan asuhan keperawatan pada klien yang sudah
direncanakan dilakukan semuanya. Dari tindakan yang sudah
diakukan selama 7 hari dimulai tanggal 10 februari 2019 – 17 februari
2019.
e. Melakukan evaluasi kepada pasien mengenai kerusakan integritas
kulit, dari hasil evaluasi hari pertama dengan score 8 kategori berat
dan hari akhir didapatan hasil kerusakan kulit score 14 kategori
ringan.
f. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan indifidupada Ny.G
yang didiaknosa mengalami penyakit kusta
5.2 Saran
a. Bagi Pasien
Pasien mampu merawat luka secara mandiri, pasien mampu
memotivasi dirinya untuk sembuh, menghindari faktor pencetus, lebih
kooperatif serta memiliki kemauan menjaga kebersihan. Merawat luka
dengan cara merendam, menggosok dan mengoles dengan
menggunakan minyak Zaitun. Agar luka tetap bersih.
b. Bagi provesi keperawatan
Dengan adanya kasus ini diharapkan kita sebagai tenaga kesehatan
harus mampu dan mau terjun kedalam masyarakat untuk
memperdayakan kesehatan agar drajat kesehatan dalam masyarakat
dapat meningkat.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapakan institusi pendidikan memberikan kemudahan dan
memberikan fasilitas bagi mahasiswa dalam menyusun tugas akhir
dengan cara memberikan litelature yang lengkap diperpustakaan agar
mahasiswa terbantu dengan adanya litelature yang lengkap dan
terbaru.
d. Bagi Puskesmas Sukorejo
Untuk puskesmas supaya lebih bisa membantu dan memfasilitasi bagi
bagi peneliti untuk penelitian. Terutama saat melakukan pengkajian
dan prosedur tindakan (dilengkapi dengan SOP) serta memberikan
sarana prasarana agar intervensi ini bisa diterapkan pada klien dengan
kusta sebagai upaya dalam mengatasi kerusakan integritas kulit.
e. Bagi Peneliti Selanjutnya
Supaya untuk lebih bisa memanfaatkan atau menggunakan waktu
yang lebih efektif, menggunakan sumbe-sumber bacaan yang terbaru
dan lebih lengkap lagi sehingga dapat memberikan dan menyusun
asuhan keperawatan keluarga pada keluarga secara optimal, khususnya
untuk klien kusta dengan kerusakan integritas kulit dengan merawat
luka secara mandiri.