Vous êtes sur la page 1sur 6

Laporan Modul 05, MG3017

Jigging
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Maria Pradnya P. (12114013) / Kelompok 8/ Selasa, 21-02-2017
Program Studi Teknik Metalurgi Asisten : Muhammad Rio Zulfahmi (12513029)
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Abstrak – Praktikum modul 5 dengan judul Jigging ini bertujuan untuk mempelajari prinsip jigging dan cara kerjanya, serta
bertujuan untuk memisahkan mineral berat yang ada dalam umpan percobaan dengan menggunakan Denver Mineral jig. Pada
pelaksanaannya, pemisahan material konsentrat dengan pengotornya dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya.
Menggunakan Denver Mineral Jig, umpan yang telah diayak sebelumnya menggunakan fraksi ukuran +60# dan -100# kemudian
diukur beratnya. Umpan tersebut nantinya dipisahkan dengan dua macam perilaku yakni dengan flow tinggi dan flow rendah
dengan total 4 kali proses pemisahan. Kemudian praktikan mengamati hasil pemisahan yang terbentuk setelah melalui proses
jigging.

A. Tinjauan Pustaka Classification, Differential Acceleration, dan Consolidation


Trickling pada akhir suction Agar ketiga peristiwa ini bisa
Pengolahan Bahan Galian (ore dressing) adalah suatu
terjadi berulang-ulang dan untuk membantu proses
proses pengolahan bijih (ore) secara mekanik sehingga
pemisahan, maka pada alat ini dilengkapi dengan peralatan
mineral berharga dapat dipisahkan dari mineral
penimbul pultion (dorongan) dan suction (isapan. Akibat
pengotornya dengan didasarkan pada sifat fisika atau sifat
dari adanya ketiga peristiwa dan gaya di atas, maka mineral
kimia-fisika permukaan mineral. Bijih yang dilakukan
berat akan terletak di bawah dan mineral ringan terletak di
pengolahan bahan galian akan dapat ditingkatkan kadarnya,
bagian atas dengan pemisah berupa screen yang ada jig bed-
sehingga dari hasil pengolahan tersebut diharapkan
nya. Pada umumnya jig bed ini mempunyai berat jenis
diperoleh keuntungan yang lebih besar.
diantara mineral berat dan ringan sehingga kecepatan
Konsentrasi merupakan suatu operasi untuk mengendapnya di antara mineral berat dan ringan
memisahkan antara mineral yang berharga dengan mineral
tak berharga / pengotornya (gangue mineral) dalam sustu
bijih / material yang memanfaatkan sifat fisik atau sifat
kimia-fisika permukaan mineral yang akan dipisahkan.
Salah satu jenis konsentrasi yang sering digunakan adalah
konsentrasi gravitasi. Dalam konsentrasi gravitasi,
pemisahan mineral dilakukan berdasarkan perbedaan
densitas mineral. Konsentrasi gravitasi dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam, antara lain :
1. Konsentrasi yang memanfaatkan aliran tipis
horizontal (flowing film concentration)
Peralatan konsentrasi yang berprinsip pada
flowing film concentration adalah : shaking table
(meja goyang), sluice box dan humphrey spiral.
2. Jigging
Alat yang digunakan mendasarkan atas sieve-nya
dan dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Movable Sieve Jig (Hand Jig)
b. Fixed Sieve Jig (Plunger, Diaphragma, Pulsator
dan Air Pulsator Jig) Gambar 1. Denver Mineral Jig yang digunakan dalam
3. Dense Medium Separation praktikum
Merupakan operasi pemisahan yang mendasarkan
atas perbedaan SG dengan menggunakan cairan
media yang mempunyai SG diantara mineral berat Dalam pelaksanaannya, Jig beroperasi dengan
dan ringan pergerakan periodik pulsa air melewati saringan. Kecepatan
upward pada fluida membuat materi mencapai titik gantung
Jigging adalah operasi pengerjaan mineral
tertentu, dimana setiap materi dikelilingi oleh cairan. Air
mendasarkan atas perbedaan kecepatan mengendap antara
perpengaruh sementara untuk menjaga posisi materi di atas
mineral berharga dengan gangue mineral. Ada 3 peristiwa
saringan dan kemudian dialirkan kembali melewati kisi-
penting dalam jigging yaitu Hindered Settling
kisi. Media partikel akan jatuh di atas saringan penyokong
dan perbedaan percepatan partikel terjadi selama tahap ini
FEED
dalam proses jig. Siklus operasi akan berulang. Terdapat
tiga tahapan yang terjadi saat jigging dilakukan, yaitu :

1. Differential Initial Acceleration stroke


KONSENTRAT

perbedaan percepatan awal diawali dengan


terjadinya hisapan sehingga partikel mulai ragging
memisahkan berdasarkan densitas, bukan ukuran.
Sebagai hasilnya, sejumlah kecil partikel yang
screen
lebih ringan lolos dan yang lebih berat mengendap WATER

lebih cepat, sehingga untuk waktu yang singkat,


percepatan tergantung pada densitas partikel dan
relatif tergantung pada ukuran dan bentuk partikel. HUTCH
WATER
2. Hindered Settling
pengendapan partikel terjadi berdasarkan densitas
dan ukuran. Partikel lebih ringan terhalangi Gambar 3. Bagian-bagian Jig
partikel lebih berat. Hal ini menyebabkan
pemisahan menjadi lebih cepat dan menjamin
Berikut merupakan beberapa contoh jig yang biasanya
bahwa material terus terklasifikasikan
digunakan dan dibedakan berdasarkan ayakannya :
3. Consolidation Trackling
Tahap konsolidasi terjadi ketika material tersebar 1. Jig dengan ayakan bergerak
dan membentuk celah-celah kecil Dipakai didaerah terpencil dan sekarang sudah
tidak digunakan lagi.
Pada saat pengendapan terjadi, terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi stratifikasi, yaitu : 2. Jig dengan ayakan tetap
1. Kecepatan umpan. Dilasi dari mineral diatas ayakan diciptakan oleh
2. Frekuensi suction pulsion gerakan bolak – balik fluida yang menerobos
3. Ukuran Feed ayakan.Gerakan bolak – balik fluida ditimbulkan
4. Laju Air secara mekanis oleh energizing unit.

Jenis – jenis Jig antara lain : Harz Jig, Diaphragma Jig


(Contoh : Denver Mineral Jig), Yuba Jig, Baum Jig,
Circular Jig, Wernco Jig, Phneumatic Jig, dan Bathe Jig

B. Data Percobaan
1. Hasil grain counting
Pada
Pada Feed Pada Tailing
Konsentrat
H P H P H P
I 51 167 51 21 20 211
II 53 188 52 18 19 213
Gambar 2. Skematik Diagram Proses Jig
III 52 157 40 4 20 205

2. Keterangan
H = SnO2
P = SiO2
3. Data spesifik gravitasi
SG SnO2 = 7 g/cm3
SG SiO2 = 2.65 g/cm3
4. Fraksi ukuran yang digunakan +65#

Gambar 3. Mekanisme yang terjadi pada saat jigging


Tailing
C. Pengolahan Data Percobaan Jumlah %Kadar
H P H P
1. Flowsheet
I 20 211 20.02 79.98
Tempatkan satu lapisan bola baja atau butiran II 19 213 19.07 80.93
hematit diatas ayakan jig sebagai alas jig
III 20 205 20.49 79.51
Rata-rata kadar 19.86 80.14

Jalankan jig. Periksa Dilasi dari alas jig yang harus - Derajat Liberasi
mengembang dan merapat dengan baik
Hitam(%) Putih (%)
Feed 23.35 76.45
Concentrate 76.88 23.12
Umpankan contoh dalam bentuk pulp ke
kompartemen pengumpan dengan laju yang konstan Tailing 8.57 91.42

- Recovery = 71.22 %
Amati pemisahan yang terjadi yaitu mineral yang - Nisbah Konsentrasi = 2.83
lewat pada overflow dan mineral yang masuk hutch - Kriteria Konsentrasi = 3.63
(Penampung dari gelas) - Equal Settling = 3.63

3. Rumus-rumus yang digunakan


Teruskan pengumpan sampai di dalam hutch - Rumus recovery kadar SnO2 dan SiO2
tertampung cukup banyak konsentrat, dan selama
percobaan overflow juga harus ditampung

Ambil contoh overflow (tailing), konsentrat dan


umpan, amati di bawah mikroskop, hitung
kandungan kasiterit dan recovery percobaan

- Rumus Derajat Liberasi


Ulangi langkah-langkah diatas dengan mempertebal ∑𝐻
𝐷𝑜𝐿 𝑆𝑛𝑂2 =
alas jig. ∑𝐻 + ∑𝑃
∑𝑃
𝐷𝑜𝐿 𝑆𝑖𝑂2 =
∑𝐻 + ∑𝑃
2. Tabel hasil perhitungan
Dengan perhitungan yang telah dilakukan - Rumus Recovery
menggunakan Ms. Excel, didapat hasil : 𝑐 (𝑓 − 𝑡)
𝑅𝑒𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑦 =
Feed 𝑓 (𝑐 − 𝑡)
- Rumus Nisbah Konsentrasi
Jumlah %Kadar
𝑐−𝑡
H P H P 𝑁𝐾 =
𝑓−𝑡
I 51 167 44.65 55.35 - Rumus Criteria of Cencentration
II 53 188 42.68 57.32 𝜌𝑆𝑛𝑂2 − 𝜌𝑎𝑖𝑟
𝐶𝐶 =
III 52 157 46.66 53.34 𝜌𝑆𝑖𝑂2 − 𝜌𝑎𝑖𝑟
Rata-rata kadar 44.67 55.33 - Rumus Equally Settling
𝑅1 𝜌2 − 𝜌′
𝐸𝑞𝑢𝑎𝑙𝑙𝑦 𝑆𝑒𝑡𝑡𝑙𝑖𝑛𝑔 = =
𝑅2 𝜌1 − 𝜌′
Konsentrat Dengan R1 = ukuran butir SiO2
Jumlah %Kadar R2 = ukuran butir SnO2
ρ1 = densitas SiO2
H P H P
ρ2 = densitas SnO2
I 51 21 86.51 13.49
II 52 18 88.41 11.59
III 40 4 96.35 3.65 D. Analisa Hasil Percobaan
Rata-rata kadar 90.43 9.57 Dari hasil perhitungan didapatkan beberapa nilai antara
lain besar kadar yang didapatkan di setiap bagian mulai dari
feed, konsentrat, dan tailing. Didapatkan pula nilai recovery
sebesar 71.22% dan kriteria konsentrasi sebesar 3.63. Classification, Differential Acceleration, dan
Secara tidak langsung nilai kriteria konsentrasi akan Consolidation Trickling pada akhir suction Agar ketiga
mempengaruhi nilai recovery yang ada. Terdapat hubungan peristiwa ini bisa terjadi berulang-ulang dan untuk
antara cc dengan equal settling. Dan equal settling inilah membantu proses pemisahan, maka pada alat ini
yang dapat mempengaruhi hasil pemisahan material dilengkapi dengan peralatan penimbul pultion
menggunakan metode jiggling. Apabila ukuran kuarsa (dorongan) dan suction (isapan. Akibat dari adanya
semakin besar, maka nilai cc juga semakin besar. Ketika ketiga peristiwa dan gaya di atas, maka mineral berat
ukuran material ringan semakin besar, berat antara material akan terletak di bawah dan mineral ringan terletak di
berat yang berukuran kecil dapat sama dengan berat bagian atas dengan pemisah berupa screen yang ada jig
material ringan yang berukuran besar. Hal ini dapat bed-nya. Pada umumnya jig bed ini mempunyai berat
mempengaruhi recovery. Semakin besar nilai cc maka nilai jenis diantara mineral berat dan ringan sehingga
recovery akan berkurang karena kecepatan pengendapan kecepatan mengendapnya di antara mineral berat dan
kedua material ini cenderung sama. Oleh karena itu ada ringan. Variabel operasinya adalah : kecepatan umpan,
baiknya dilakukan pengayakan terlebih dahulu bagi frekuensi suction-pultion, ukuran feed, dan laju air
material umpan, agar ukurannya seragam.
2. Jelaskan hubungan antara panjang stroke dan
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi recovery, frekuensi jigging dengan ukuran umpan!
antara lain adalah : Apabila ukuran umpan relatif kasar, panjang
stroke seharusnya diperpendek agar gaya pulsion
1. Kecepatan umpan.
dan suction yang dihasilkan semakin besar,
Saat pengumpanan dilakukan, ada baiknya
sehingga partikel mineral yang berukuran kasar
dilakukan dengan kecepatan yang stabil dan
dapat dipisahkan dalam jumlah yang semakin
kontinyu agar tidak terdapat material yang
besar. Ini berarti frekuensi jigging juga semakin
mengendap di mulut kompartemen.
besar.
2. Frekuensi suction-pulsion
Secara umum, apabila ukuran partikel
Seberapa cepat alat pemberi gaya serap-dorong
mineral kasar, maka panjang stroke harunya
akan mempengaruhi recovery. Semakin tinggi
semakin pendek dan memlikik frekuensi jigging
frekuensinya, menyebabkan material tidak
yang besar. Semakin besar frekuensi jigging, gaya
terpisahkan dengan baik. Perlu dilakukan
yang dihasilkan pun semakin besar sehingga
percobaan terlebih dahulu untuk menunjukkan
pemisahan yang terjadi semakin buruk.
frekuensi terbaik yang dapat dilakukan agar
3. Pada selang ukuran umpan berapakah alat jig
recovery tinggi.
bekerja denan baik dan efisien?
3. Ukuran Feed
Selang ukuran umpan yang baik berkisar pada
Semakin besar selang ukuran umpan maka
ukuran 75-150 µm (bds. Mineral Processing
recovery akan semakin kecil. Hal ini terjadi karena
Technology)
adanya pengaruh berat material yang telah
4. Jelaskan dengan singkat aksi dari siklus jigging!
dijelaskan pada paragraph pertama analisis
Terdapat tiga tahapan yaitu :
mengenai hubungan antara kriteria konsentrasi
- Differential Initial Acceleration
dengan recovery.
perbedaan percepatan awal diawali dengan
4. Laju Air
terjadinya hisapan sehingga partikel mulai
Semakin cepat laju air yang diberikan, recovery-
memisahkan berdasarkan densitas, bukan
nya akan semakin rendah. Hal ini dikarenakan
ukuran. Sebagai hasilnya, sejumlah kecil
seluruh material cenderung terbawa menjadi
partikel yang lebih ringan lolos dan yang lebih
tailing dan tidak bisa mengendap untuk masuk ke
berat mengendap lebih cepat, sehingga untuk
hutch.
waktu yang singkat, percepatan tergantung
Untuk meningkatkan recovery apabila melakukan pada densitas partikel dan relatif tergantung
percobaan jigging, kita harus mengatur kecepatan umpan pada ukuran dan bentuk partikel.
dengan baik, harus stabil dan kontinyu. Agar tidak terjadi - Hindered Settling
pengendapan umpan, ada baiknya umpan yang diberikan pengendapan partikel terjadi berdasarkan
tidak dalam bentuk padatan namun dalam bentuk material densitas dan ukuran. Partikel lebih ringan
yang melayang dalam air. terhalangi partikel lebih berat. Hal ini
menyebabkan pemisahan menjadi lebih cepat
dan menjamin bahwa material terus
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas terklasifikasikan
1. Uraikan teori jigging dan variabel operasinya - Consolidation Trackling
Jigging adalah operasi pengerjaan mineral Tahap konsolidasi terjadi ketika material
mendasarkan atas perbedaan kecepatan mengendap tersebar dan membentuk celah-celah kecil
antara mineral berharga dengan gangue mineral. Ada 3
peristiwa penting dalam jigging yaitu Hindered Settling 5. Pelajari cara kerja jig lainnya yang ada di
laboratorium
Tidak terdapat jig lain selain Denver Mineral Jig
di Laboratorium Pengolahan Bahan Galian

F. Kesimpulan
Dalam pengolahan bahan galian, metode jigging
digunakan untuk memisahkan material berharga dan
pengotornya menggunakan dasar perbedaan densitas antara
kedua material. Adapun cara kerja jig ini dengan
memasukkan feed berupa pulp kemudian stroke akan
bergerak menimbulkan gaya suction-pultion pada air
kemudian pemisahan pun terjadi. Material yang berat akan Menggunakan mikroskup
turun dan terendapkan ke hutch menjadi material konsentrat
sedangkan material ringan akan keluar dari alat menjadi
tailing. Dalam percobaan kali ini didapatkan nilai recovery 2. Foto-foto praktikum
sebesar 71.22% dengan nisbah konsentrasi 2.83 dan kriteria
konsentrasi 3.83.

G. Daftar Pustaka
Ajie, M.Winanto, Untung Sukamto, dan Sudaryanto. 2006.
Petunjuk Praktikum Pengolahan Bahan Galian.
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Jurusan
Teknik Pertambangan – FTM UPN “Veteran”
Yogyakarta : Yogyakarta
Barry A. Wills, Tim Napier-Munn. 2006. Mineral
Processing Technology: “An Introduction to the
Practical Aspects of Ore Treatment and Mineral
Recovery”. Elsevier Science & Technology Books:
Australia
Subekti, Purwo. 2015. Proses Separasi dengan Metode Jigs
dan Magnetik. IPB: Bogor
Tsunekawa, M., Naoi, B., Ogawa, S., Kori, K., Hiroyoshi,
N., Ito, M., Hirajima, T. 2004. Jig Separation of
Plastics from Scrapped Copy Machine. International
Journal of Mineral Processing, 76 (2005) pp 67–74

H. Lampiran
1. Grain Counting
3. Mineral kuarsa dan kasiterit

- Inline Pressure Jig

Gambar 4. Mineral Kuarsa

- Batac Jig

Gambar 5. Mineral Kasiterit

4. Bagian-bagian jig
FEED

KONSENTRAT
stroke

ragging

screen
WATER

- Circular dan Radial Jig

HUTCH
WATER

5. Jenis-jenis jig
- Denver Mineral Jig

- Baum jig

- Harz Jig

Vous aimerez peut-être aussi