Vous êtes sur la page 1sur 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap individu memiliki usia dan karakter yang berbeda karena
setiap orang adalah unik. Dan disepanjang daur kehidupannya, individu
akan mengalami fase kehidupannya. Mulai dari fase perinatal, bayi,
toddles, preschool, sekolah, remaja, hingga fase dewasa muda menengah
dan tua. Masing-masing dari semua fase itu memiliki tahap pertumbuhan
dan perkembangan yang berbeda pula. Laju pertumbuhan bervariasi pada
tahap pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda pula karena
perkembangan merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan.
Adapun dari fase-fase yang terjadi terdapat tugas-tugas
perkembangan yang diharapkan dapat dicapai oleh individu pada setiap
tahap perkembangannya. Tugas-tugas ini harus dicapai sebelum seorang
individu melangkah ke tahapan perkembangan selanjutnya. Apabila
seseorang individu gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya, maka
ia akan sulit untuk memenuhi dan melaksanakan tugas perkembangan pada
fase selanjutnya.
Sebagai seorang perawat, kita dituntut untuk mengerti proses
tumbuh kembang manusia mulai dari masa perinatal hingga masa dewasa
tua itu. Oleh karena keunikan yang dimiliki setiap individu berbeda-beda
dan fase kehidupan yang juga bertahap-tahap sehingga dalam menangani
kasus yang samapun tindakan yang di berikan akan sangat berbeda.
Berdasarkan uraian di atas, penulis hanya menfokuskan
pembahasan dalam hal-hal yang terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan pada dewasa muda, menengah, dan tua pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Ada pun yang dipermasalahkan di dalam makalah ini ialah:
2.1 Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
2.2 Perkembangan Orang Dewasa

1
2.3 Dewasa Muda (20-40 tahun)
2.4 Dewasa Tua/Lansia (Lebih dari 65 tahun)

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui konsep keperawatan sehat jiwa pada dewasa
Untuk mengetahui diagnose keperawatan sehat jiwa pada dewasa
Untuk mengetahui analisa pemecahan masalah sehat jiwa pada
dewasa

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan peningkatan ukuran yang dapat
diukur secara kuantitatif. Indicator pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat
badan, ukuran tulang, dan pertumbuhan gigi. Pola pertumbuhan fisiologis
sama untuk semua orang. Akan tetapi, laju pertumbuhan bervariasi pada tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda.
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan kemajuan
keterampilan. Perkembangan adalah kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki individu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Perkembangan
merupakan aspek perilaku dari pertumbuhan.

2.2 Perkembangan Orang Dewasa


A. Karakteristik Perkembangan Orang Dewasa
Karakteristik perkembangan orang dewasa adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan fungsi aspek-aspek fisik orang dewasa terus
berjalan sesuai dengan jenis pekerjaan, pendidikan dan latihan serta
hobi-hobi aktivitas fisik. Usia dewasa merupakan usia yang secara
fisik sangat sehat, kuat, dan cekatan dengan tenaga yang cukup
besar. Kekuatan dan kesehatan ini sangat dipengaruhi oleh
kemampuan ekonomi, kebiasaan hidup, kebiasaan makan, dan
pemeliharaan kesehatan.
2. Kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa muda terus
berkembang lebih meluas atau komprehensif dan mendalam.
Perkembangan ini tergantung pada pengetahuan dan informasi
yang dikuasai. Semakin tinggi dan luas ilmu pengetahuan, dan
informasi yang dimiliki, semakin tinggi kualitas kemampuan
berpikir.

3
3. Pada masa dewasa, berlangsung pengalaman moral. Melalui
pengalaman moral, orang dewasa mengubah pemikiran-
pemikiran moral menjadi perbuatan moral.
4. Bekerja untuk pengembangan karier merupakan tuntutan dan
karakteristik utama dari masa dewasa
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang orang dewasa
adalah sebagai berikut :
a. Faktor genetik
a) Faktor keturunan — masa konsepsi;
b) Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan;
c) Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras,
rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan
beberapa keunikan psikologis seperti temperamen.
b. Faktor eksternal / lingkungan
Faktor eksternal mempengaruhi individu setiap hari mulai
konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai
atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup baik
akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang
kurang baik akan menghambatnya.
a) Keluarga
Fungsi keluarga yaitu sebagai tempat bertahan hidup, rasa
aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai
masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan
perilaku.
b) Kelompok teman sebaya
Lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan
struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan
memerlukan gaya perilaku yang berbeda. Fungsi kelompok
teman sebaya adalah sebagai tempat belajar kesuksesan dan
kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan

4
perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan
sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga
serta untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi
kebutuhan dan harapan.
c) Pengalaman hidup
Pengalaman hidup dan proses pembelajaran membiarkan
individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah
dipelajari.
d) Kesehatan
Tingkat kesehatan merupakan respon individu terhadap
lingkungan dan respon orang lain pada individu. Kesehatan
prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari fetal (janin). Ketidakmampuan untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan karena kesehatan
terganggu akan mengakibatkan tumbuh kembang juga terganggu.
e) Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status sosial
ekonomi juga mempengaruhi perkembangan seseorang.

C. Perbedaan Individual Orang Dewasa


a. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individual orang
dewasa adalah faktor lingkungan, pembawaan dan pengalaman.
b. Unsur-unsur perbedaan individu yang disebabkan oleh perbedaan
lingkungan dan pembawaan adalah perbedaan dalam minat,
kepribadian, dan kecakapan (kecerdasan).
c. Penerimaan orang dewasa terhadap pengaruh lingkungan
(pengalaman) ditentukan oleh :
a). Kekuatan daya pendukung The IQ dan daya kendali dari super
ego
b). Cita-cita dan hasrat (Alfred Adler)
c). Kadar rasa harga diri (Kunkel)

5
d). Kesadaran pribadi dalam mempertahankan dan
mengembangkan dirinya (Stern)
e). dangan subjektif terhadap partisipasinya dengan lingkungan
(Rullo May);
f) Kemampuan membaca situasi atau kerangka berpikir (Lewin),
serta
g) Hubungan sosial di masa lalu (Rotter & Sullivan).

2.3 Dewasa Muda (20-40 tahun)


A. Tahap Perkembangan
Dewasa muda disebut sebagai individu yang matur. Mereka sudah
dapat memikul tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Mereka
menghadapi berbagai tugas dengan sikap realistis dan dewasa, membuat
keputusan dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut.
1. Perkembangna Fisik
Individu berada pada kondisi fisik yang prima diawal usia
20a-an. Semua sistem pada tubuh (seperi kardio vaskuler,
pengelihatan, pendengaran dan reproduktif) juga berfungsi pada
efesiensi puncak.
2. Perkembangan Psikososial
Individu dewasa muda, menghadapi sejumlah pengalaman
serta perubahan gaya hidup yang baru saat beranjak dewasa,
mereka harus membuat pilihan mengenai pendidikan, pekerjaan,
perkawinan, memulai rumah tangga. Tanggung jawab sosial
meliputi membentuk hubungan pertemanan. Beberapa
perkembangan psikososial pada dewasa muda, yaitu :
a) Berada pada tahap genital, yaitu ketika energi diarahkan unutk
mencapai hubungan seksual yang matur (mengacu pada teori
Freud)

6
b) Memiliki tugas perkembangan berikut, mengacu pada
pemikiran Havighurst: Memilih pasangan, belajar untuk hidup
bersama pasangan, menemukan kelompok sosial yang cocok.
3. Perkembangan Kognitif
Piaget meyakini bahwa struktur kognitif sempurna terjadi
kurang lebih sejak usia 11-15 tahun. Sejak periode tersebut, operasi
formal (contoh: membuat hipotesis) menandakan pemikiran selama
massa dewasa, egosentrismenya terus berkurang. Mereka mampu
memahami dan menyeimbangkan argumen yang diciptakan oleh
logika dan emosi.
4. Perkembangan Moral
Pada periode ini, individu mampu memisahkan diri dari
pengharapan dan aturan-aturan orang lain, dan mendefinisikan
moralitas terkait prinsip moral. Saat mempersepsikan konflik
dengan norma dan hukum masyarakat, mereka membuat penilaian
berdasarkan prinsip pribadi mereka.
5. Perkembangan Spiritual
Pada periode ini, individu berfokus pada realitas. Individu
dewasa yang berusia 27 tahun dapat mengemukakan pertanyaan
yang bersifat filosofi mengenai spiritualitas dan menyadarinya.
Ajaran agama yang diperoleh semasa kecil, sekarang dapat
diterima.

B. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan yang muncul dan seringkali ditemui pada
kelompuk usia ini meliputi kecelakaan, bunuh diri, penyalahgunaan zat,
hipertensi, penyakit menular seksual (PMS), penganiayaan terhadap
wanita dan keganasan tertentu.
1. Kecelakaan
Cedera tak-disengaja (terutama tabrakan kendaraan bermotor)
merupakan penyebab kematian utama pada kelompok usia 1-44

7
tahun. Oleh sebab itu pendidikan mengenai tindakan kewaspadaan
keselamatan dan pencegahan kecelakaan merupakan peran utama
perawat dalam meningkatkan kesehatan orang dewasa muda.

2. Bunuh Diri
Bunuh diri merupakan penyebab kelima kematian pada
individu dewasa muda di AS (Murray & Zentner, 2001 dalam Kozier
dkk, 2011).
Secara umum, tindakan bunuh diri disebabkan oleh
ketidakmampuan individu dewasa muda untuk menghadapi berbagai
tekanan, tanggung jawab, dan tuntutan di masa dewasa.
Peran perawat dalam mencegah upaya bunuh diri meliputi
mengidentifikasi perilaku yang mengindikasikan masalah potensial:
depresi; berbagai keluhan fisik seperti penurunan berat badan,
gangguan tidur. Apabila terindentifikasi berisiko melakukan bunuh
diri maka harus dirujuk ke profesional kesehatan jiwa atau pusat
penenangan kritis.

3. Hipertensi
Masalah ini dipengaruhi oleh faktor keturunan, merokok,
obesitas, diet tinggi-natrium, dan tingkat stres yang tinggi.

4. Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunan zat merupakan ancaman utama terhadap
kesehatan individu dewasa muda. Alkohol, mariyuana, amfetamin,
dan kokain misalnya, dapat menimbulkan perasaan bahagia pada
individu yang memiliki masalah penyesuaian akan berakibat buruk
pada masalah kesehatan di kemudian hari. Sebagai contoh,
penyalahgunaan obat selama kehamilan dapat menyebabkan
gangguan pada janin, penggunaan alkohol dalam waktu yang lama
dapat menimbulkan penyakit berbahaya.

8
5. Penyakit Menular Seksual (PMS)
PMS, seperti AIDS, sifilis, gonore merupakan jenis infeksi
yang umum terjadi pada individu dewasa muda. Fungsi perawat
disini terutama sebagai pendidik.

6. Kekerasan
Tindakan pembunuhan akibat kekerasan merupakan penyebab
kedua kematian pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun.

7. Penganiayaan terhadap Wanita


Masalah ini terjadi pada keluarga di seluruh tingkat
sosioekonomi. Kondisi stres yang memicu keluarga untuk melakukan
penganiayaan meliputi masalah keuangan, perpisahan keluarga dan
dukungan masyarakat, serta isolasi fisik dan sosial.
Perawat yang menangani wanita tersebut harus :
a) memiliki komunikasi terbuka yang mendorong mereka
mengemukakan masalahny
b) membantu mereka meningkatkna harga dirinya
c) terus mendikung dan mendidik wanita agar memahamo sebab
dan akibat perilaku kekerasann dan penganiayaan.
8. Keganasan
Masalah keganansan yang sering muncul pada pria usia 20-
34 tahun adalah kanker testis. Pemeriksaan testis harus diadakan
sebulan sekali sebagai identifikasi dini terjadinya kanker
skrotum(Barkauskas dkk, 2002 dalam Kozier, 2011).
Sedangkan pada wanita adalah kanker payudara yang
meningkat setelah usia 30 tahun. Kanker payudara merupakan
penyebab kematian utama yang terjadi pada wanita.

9
2.4 Dewasa Menengah/Paruh Baya (40-65 tahun)
A. Tahap Perkembangan
1. Perkembangan Fisik
Pada perkambangan ini, banyak berubahan fisik yang terjadi,
antara lain sebagai berikut :
a) Penampilan
Rambut mulai tipis dan beruban, kelembapan kulit
berkurang, muncul kerutan pada kulit, jaringan lemak
diretribusikan kembali sehingga menyebabkan deposit lemak
di area abdomen.
b) Sistem muskuloskeletal
Massa otot skeletal berkurang sekitar usia 60-an. Penipisan
diskus interverbal menyebabkan penurunan tinggi badan
sekitar 1 inci. Kehilangan kalsium dari jaringan tulang lebih
sering terjadi pada wanita pasca menstruasi. Otot tetap tetap
bertumbuh sesuai penggunaan.
c) Sistem kardiovaskular
Pembuluh darah kehilangan elastisitasnya dan menjadi lebi
tebal
d) Presepsi sensori
Ketajaman visual menurun, seringkali terjadi diakhir usia
40-an, khususnya untuk pengelihatan dekat(presbiopia).
Ketajaman pendengaran untuk suara frekuansi tinggijuga
menurun (presbikusis), khususnya pada pria. Sensasi perasa
juga berkurang.
e) Metabolisme
Metabolisme lambat, menyebabkan kenaikan berat badan
f) Sistem pencernaan
Penurunan tonus usus besar secara bertahap dapat
menyebabkan kecendrungan terjadinya konstipasi pada
individu.

10
g) Sistem perkemihan
Unit nefron berkurang selama periode ini, dan laju filtrasi
glomelurus menurun.
h) Seksualitas
Perubahan hormonal terjadi pada pria maupun wanita
2. Perkembangan Psikososial
Menurut havighurst, individu paruh baya memiliki tugas
perkembangan psikososial sebagai berikut :
a). Memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara dewasa
dan tanggung jawab sosial;
b) Membangun dan mempertahankan standar ekonomi hidup;
c) Membantu anak yang beranjakremaja untuk menjadi
individu dewasa yang bahagia dan bertanggung jawab;
d) Mengembangkan berbagai aktivitas untuk mengisi waktu
luang;
e) Berinteraksi dengan pasangan sebagai seorang individu;
Menerima dan menyesuaikan perubahan fisk di masa paruh
baya;
f) Menyesuaikan diri dengan orang tua yang mulai lansia.
3. Perkembangan Kognitif
Kemampuan kognitif dan intelektual di masa paruh baya
tidak banyak mengalami perubahan. Proses kognitif meliputi
waktu rekreasi, memori, persepsi, pembelajaran, pemecahan
masalah, dan kreativitas.
4. Perkembangan Moral
Pada tahap ini, individu perlu memiliki pengalaman yang
luas tentang pilihan moral personal serta tanggung jawab.
5. Perkembangan Spiritual
Pada tahap ini, individu dapat memandang “kebenaran”
dari sejumlah sudut pandang. Mereka cenderung tidak terlalu
fanatik terhadap keyakinan agam, dan agama seringkali

11
membrikan lebih banyak kenyamanan pada diri individu di masa
ini dibandingkan sebelumnya. Individu kerap kali bergantung pad
akeyakinan spiritual untuk membantu mereka menghadapi
penyakit, kematian, dan tragedi.

B. Masalah Kesehatan
Resiko munculnya masalah kesehatan pada kelompok usia ini lebih
besar daripada kelompok usia dewasa muda, antara lain:
1. Kecelakaan
Faktor perubahan fisiologis, dan kekhawatiran terhadap
tanggung jawab personal dan pekerjaan dapat meningkatkan
angka kecelakaan pada individu paruh baya, terutama kecelakaan
kendaraan bermotor.
2. Kanker
Kanker merupakan penyebab kematian kedua para individu
yang berusia antara 25 dan 64 tahun di AS. Pria memiliki insiden
penyakit kanker paru dan kandung kemih yang tinggi. Pada
wanita, penyakit kanker payudara menempati posisi tertinggi,
diikuti kanker kolon dan rektum, uterus, dan kanker paru.
3. Penyakit Kardiovaskular
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian
utama di AS. Faktor penyebabnya meliputi merokok, obesitas,
hipertensi, diabetes melitus, gaya hidup kurang gerakriwayat
keturunan atau riwayat kematian mendadak pada ayah saat
berusia kurang dari 55 tahun atau ibu saat berusia kurang dari 65
tahun, serta faktor usia individu.
4. Obesitas
Obesits merupakan faktor resiko untuk banyak penyakit
kronis seperti dibaetes dan hipertensi. Klien harus mencegah
obesitas dengan mengurangi asupan kalori dan berolahraga secara
teratur.

12
5. Alkoholisme
Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat mengakibatkan
masalah pengangguran, keretakan dalam rumah tangga,
kecelakaan, dan berbagai penyakit.
6. Perubahan Kesehatan Mental
Stresor perkembangan, seperti menopause, penuaan, dan
masa pensiun yang semakin dekat, serta stresor situasional,
seperti perceraian, pengangguran, dan kematian pasangan, dapat
memicu peningkatan depresi di masa paruh baya. Klien dapat
memperoleh manfaat dari kelompok pendukung atau terapi
individu untuk mengatasi masalah ini.

2.4 Dewasa Tua/Lansia (Lebih dari 65 tahun)


A. Tahap Perkembangan
1. Perkembangan Psikososial
Menurut Erikson, tugas perkembangan di masa inia dalah integritas
ego versus putus asa. Seseorang yang mencapai integritas ego
memandang kehidupan dengan perasaan utuh dan meraih kepuasan
dari keberhasilan yang dicapai di masa lalu. Mereka memandang
kematian sebagai akhir kehidupan yang dapat diterima. Sebaliknya,
orang yang putus asa sering kali merasa pilihannya salah dan berharap
dapat mengulang kembali waktu. Tugas perkembangan lansia menurut
Peck tahun 1968, antara lain :
a. Usia 65-75 tahun
a) Menyesuaikan diri dengan kesehatan dan kekuatan fisik yang
menurun
b) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan penghasilan yang
menurun
c) Menyesuaikan diri dengan kematian orang tua, pasangan, dan
teman

13
d) Menyesuaikan diri dengan hubungan yang baru bersama anak-
anak yang sudah dewasa
e) Menyesuaikan diri dengan waktu luang
f) Menyesuaikan diri dengan respons fisik dan kognitif yang
melambat

b. Usia 75 tahun atau lebih


a) Beradaptasi dengan situasi “hidup sendiri”
b) Menjaga kesehatan fisik dan mental
c) Menyesuaikan diri dengan kemungkinan tinggal di panti
jompo
d) Tetap berhubungan dengan anggota keluarga lain
e) Menemukan makna hidup
f) Mengurus akan kematiannya kelak
g) Tetap aktif dan terlibat dalam aktivitas
h) Membuat perencanaan hidup yang memuaskan seiring
penuaan

2. Perkembangan Kognitif
Perubahan pada struktur kognitif berlangsung seiring
bertambahnya usia. Diyakini bahwa terjadi penurunan jumlah neuron
yang progresif. Selain itu, aliran darah ke otak menurun, dan
metabolisme otak melambat. Penurunan intelektual umumnya
mnecerminkan proses penyakit, seperti arterosklerosis.
Pada lansia, proses penarikan informasi dari memori jangka
panjang dapat menjadi lebih lambat. Lansia cenderung melupakan
kejadian yang baru saja berlalu. Dan mereka memerlukan waktu yang
lebih banyak dalam belajar

14
3. Perkembangan Moral
Kebanyakan lansia berada pada tingkat prakonvensional
perkembangan moral, mereka mematuhi setiap aturan agar tidak
menyakiti atau menyusahkan orang lain. Sedangkan pada tingkat
konvensional, mereka mengikuti kaidah sosial yang berlaku sebagai
respons terhadap harapan orang lain.

4. Perkembangan Spiritual
Carson (1989) mengemukakan bahwa agama “memberi makna
baru bagi lansia, yang dapat memberikan kenyamanan, penghiburan,
dan penguatan dalam kegiatan keagamaan”. Banyak lansia memiliki
keyakinan agama yang kuat dan terus menghadiri pertemuan atau
ibadah keagamaan. Keterkaitan lansia dalam hal keagamaan kerap
membantu mereka dalam mengatasi berbagai masalah yang nerkaitan
dengan makna hidup, kesengsaran, atau nasib baik.

B. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan yang mungkin dialami lansia, antara lain:
1. Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan merupakan fokus perhatian utama
bagi lansia. Healthy People 2010 melaporkan bahwa sebanyak 87%
dari seluruh kasus fraktur yang terjadi pada lansia di atas 65 tahun
disebabkan oleh insiden jatuh. Karena penurunan fungsi penglihatan,
refleks yang semakin lambat, dan kondisi tulang yang rapuh, lansia
harus selalu berhati-hati pada saat menaiki anak tangga,
menegmudikan mobil, dan bahkan saat berjalan.
2. Penyakit Ketunadayaan Kronik
Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan fungsi yang
serius, seperti artritis, osteoporosis, penyakit jantung, stroke,
perubahan penglihatan dan pendengaran, pneumonia, fraktur, trauma

15
akibat jatuh, atau insiden lainnya yang menyebabkan masalah
kesehatan kronis.
3. Penggunaan dan Penggunasalahan Obat
Lansia yang menderita suatu jenis penyakit kronis lebih kerap
memerlukan obat-obatan. Kerumitan yang ditemui dalam pemberian
obat itu secara mandiri dapat menimbulkan berbagai situasi
penggunasalahan, seperti mengonsumsi obat terlalu banyak atau
terlalu sedikit, mengonsumsi obat bersama alkohol, mengonsumsi
obat resep bersama obat bebas, atau mengonsumsi obat milik orang
lain tanpa sengaja.
4. Alkoholisme
Mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun membawa
pengaruh buruk pada semua sistem tubuh, menyebabkan kerusakan
progresif pada hati dan ginjal, merusak lambung dan organ lain yang
terkait, serta memperlambat respons mental yang kerap
mengakibatkan kecelakaan dan kematian.
5. Demensia
Demensia merupakan proses yang membahayakan dan
berlangsung lambat, yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif
secara progresif. Tipe dimensia yang paling sering ditemui adalah
penyakit Alzheimer.
6. Penganiayaan Lansia
Penganiayaan lansia yang paling sering terjadi adalah pada
wanita di atas usia 75 tahun yang mengalami gangguan fisik atau
mental dan bergantung pada pelaku dalam perawatan diri.
Penganiayaan dapat berupa penganiayaan fisik, psikologis, atau
emosi; penganiayaan seksual; penganiayaan keuangan; dan
pelanggaran terhadap HAM. Secara psikologis, lansia dapat
mengalami kekerasan verbal, ancaman, penghinaan, atau ejekan.
Penganiayaan atau pengabaian lansia dapat terjadi di rumah pribadi,
penampungan lansia, rumah sakit, atau fasilitas layanan jangka panja

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa fase pertumbuhan dan perkembangan pada dewasa memiliki tiga fase
yaitu fase dewasa muda, menengah, dan tua. Dari masing-masing fase
tersebut terdapat tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh
individu yang terlibat. Jika individu tidak dapat melaksanakan tugas-tugas
perkembangannya dengan baik maka tugasnya dalam tahap perkembangan
selanjutnya akan terganggu. Peran seorang perawat disini sangat penting,
perawat harus memahami setiap proses perkembangan manusia, terutama
pada fase dewasa ini. Perawat juga harus bisa melakukan pengkajian
terhadap perkembangan serta promosi kesehatan untuk setiap fasenya.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis memberi ingin memberi saran
antara lain sebagai berikut :
1. Agar perawat dapat memahami setiap proses pertumbuhan dan
perkembangan dari masing-masing fase orang dewasa.
2. Kepada tema-teman mahasiswa keperawatan agar dapat menggali
pengetahuan lebih dalam lagi mengenai pertumbuhan dan perkembangan
pada fase dewasa ini sehingga dapat memiliki pedoman pengajaran lebih
banyak lagi dalam menerapkan penegetahuan kita di lapangan nantinya.

17

Vous aimerez peut-être aussi