Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya terhadap hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan
makmur.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan salah satu sarana atau instrumen
yang dapat memberikan proteksi pada pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut
merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Terdapat 3 (tiga) hal utama
yang menjadi prinsip dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang perlu untuk
diperhatikan yaitu :
1. Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
2. Status Kesehatan Pekerja
3. Pengkajian Bahaya Potensial Lingkungan kerja
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Pembangunan yang sekarang sedang marak adalah pembangunan yang hanya bersifat
sementara. Dengan tuntutan globalisasi, Indonesia mengikuti perkembangan jaman
tanpa melihat prospek kedepan. Perkembangan masyarakat yang serba instan dan asal
jadi, budaya konsumtif telah mendarah daging pada sebagian besar masyarakat
Indonesia. Sedang sebenarnya, hakikat pembangunan adalah pembangunan yang
berkelanjutan yang tidak parsial, instan dan pembangunan kulit. Maka, dengan adanya
konsep Sustainable Development yang kemudian disebut SD akan berusaha
memberikan wacana baru mengenai pentingnya melestarikan lingkungan alam demi
masa depan, generasi yang akan datang.
Pengertian dari tidak mengurangi dan mengorbankan kebutuhan generasi yang akan
datang adalah pembangunan yang dilakuakn dimasa sekarang itu jangan sampai
merusak lingkungan, boros terhadap SDA dan juga memperhatikan generasi yang akan
datang. Generasi yang akan datang juga jangan terlalu dimanjakan dengan tersedianya
semua fasilitas. Tetapi mereka juga harus di beri kesempatan untuk berekspresi
menuangkan ide kreatifnya untuk mengolah dan mengembangkan alam dan
pembangunan.
Sustainable development menjadi goal dari CSR karena bukan hanya pembangunan
komunitas atau Community Development yang menjadi inti tujuan dari CSR melainkan
bagaimana Com.Dev tersebut bisa terus eksis berada dalam masyarakat sebagai upaya
untuk keseimbangan lingkungan dan alam.
Sisi lain
Pakar lingkungan dari Bandung, Otto Soemarwoto, mengajukan enam tolok ukur
pembangunan berkelanjutan baik untuk pemerintah pusat maupun di daerah. Keenam
tolok ukur itu diyakininya akan mampu menjadi kriteria keberhasilan seorang kepala
pemerintahan.
Tolok ukur itu meliputi pro dengan bentuk negara kesatuan RI, pro lingkungan
hidup, pro rakyat miskin, pro kesetaraan jender, pro penciptaan lapangan kerja dan
harus antikorupsi, kolusi serta nepotisme.
Enam program pilihan
Kotler dan Lee mengidentifikasi enam pilihan program bagi perusahaan untuk
melakukan inisiatif dan aktivitas yang berkaitan dengan berbagai masalah sosial
sekaligus sebagai wujud komitmen dari tanggung jawab sosial perusahaan. Keenam
inisiatif sosial yang bisa dieksekusi oleh perusahaan adalah:
3
Pelaksanaan program pembangunan berkelanjutan 2030 (Sustainable
Development Goals/SDGs) membutuhkan partisipasi publik yang lebih
luas. Hal itu diungkapkan oleh Direktur International NGO Forum on
Indonesian Development, Sugeng Bahagijo. Sebab tanpa partisipasi
masyarakat, agenda SDGs akan bernasib sama seperti agenda
pembangunan milinium (Millenium Development Goals/ MDGs).
4
Bisnis yang baik adalah bisnis yang mampu bertahan di masa krisis. Apalagi bisnis
yang bisa melewati masa krisisnya, lalu berkembang, dan kemudian diwariskan
dari generasi ke generasi. Tentu saja, membangun bisnis yang seperti ini tidak
semudah memesan makanan dan kopi di sebuah kafe. Membangun dan
mengembangkan bisnis yang mampu bertahan lama butuh perjuangan.
Bagaimana sih memulai sebuah bisnis itu? Menurutnya Mbak Lucy, bisnis bermula
dari ide yang kemudian dieksekusi. Sebab, secanggih apa pun ide tersebut, akan
menjadi sia- sia ketika tidak diimplementasikan. Setelah gagasan mewujud dalam
bentuk bisnis, langkah selanjutnya adalah menjaga bisnis tersebut agar terus
berkembang. Berdasarkan pengalaman Mbak Lucy dalam mengelola bisnisnya,
ada beberapa faktor penting dalam mengembangkan bisnis, yaitu konsumen, crew
atau karyawan, suplier, bank, komunitas, dan pemerintah.
1.Konsumen
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjaga hubungan tersebut.
Misalnya, ketika ada komplain dari konsumen, hal yang harus dilakukan adalah
mengakui kesalahan, kemudian meminta maaf dan memberikan solusi yang
menguntungkan di antara kedua belah pihak. Hal lain yang bisa dilakukan untuk
menjaga loyalitas konsumen adalah dengan melibatkan mereka. Misalnya, terbuka
terhadap kritik dan saran. Keterlibatan konsumen ini pernah dilakukan oleh Steak
Holycow ketika hendak mengganti logo, yakni dengan menawarkan konsumen
logo. Ini merupakan cara untuk mengenalkan logo kepada konsumen tanpa
harus pasang iklan ataumengumumkan di media massa.
Media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana menjaga keberlangsungan bisnis
lewat relasi dengan konsumen. Ini merupakan salah satu cara untuk “mendengar”
suara konsumen. Selain itu, media sosial, misalnya twitter dalam menjadi media
untuk edukasi pasar dan consumer engagement. Konsumen juga bisa menjadi
media untuk pemasaran produk kita. Konsumen yang loyal tidak akan segan
merekomendasikan suatu produk kepada orang lain. Dari sinilah kemudian
pemasaran dari mulut ke mulut berkembang secara organis. Model marketing word
of mouth ini tentu lebih murah dibanding pasang iklan di media massa.
2.Karyawan
Selain konsumen, karyawan merupakan salah satu unsur paling penting yang
membuat bisnis kita mampu bertahan. Kita tidak mungkin menjalankan bisnis dan
menyelesaikan semua pekerjaan sendiri, bukan? Oleh karena, itu hubungan antara
pemilik bisnis dan karyawannya sebenarnya adalah hubungan yang saling
membutuhkan. Alasan ini menjadi dasar mengapa hubungan dengan karyawan
juga harus dijaga dengan baik.
3.Supplier
Suplier adalah hal yang penting dalam usaha. Hubungan antara usaha dan supplier
harus dijaga dengan baik. Misalnya, dengan membayar tagihan dari suplier tepat
waktu. Menemukan suplier yang tepat perlu membutuhkan waktu lama. “Ini
seperti kalau kita mencari pasangan hidup. Tidak mudah,” kata Mbak Lucy. Meski
begitu, ketika mendapat barang yang tidak sesuai kita harus komplain ke suplier.
Kita juga harus melakukan sendiri kontrol kualitas bahan yang dikirim.
Komunikasi yang baik dengan suplier menjadi kunci menjaga hubungan di antara
kedua belah pihak antara suplier dan pebisnis.
4.Bank
Modal merupakan salah satu hal yang penting dalam usaha. Salah satu cara untuk
mendapatkan bantuan modal adalah dengan meminjam di bank. Bank bisa
menjadi financial coach yang baik bagi kita dalam menjalankan bisnis. Berpartner
dengan bank membuat kita bisa disiplin dalam mengelola keuangan.
Lalu, selain bank, apakah kita butuh investor? Mbak Lucy mengatakan, ketika kita
butuh atau mendapatkan investor, kita harus menentukan aturan main. Pemilik
bisnis dan investor harus membuat kesepakatan-kesepakatan yang tidak merugikan
kedua pihak. Hubungan antara investor dengan pemilik bisnis harus transparan.
5.Community
6.Pemerintah
Peran pemerintah dalam dunia bisnis adalah sebagai regulator dan penyedia sarana
secara legal formal. Sebab itu, pemerintah mestinya mendukung sektor usaha
dengan memberikan sarana secara transparan, cepat, dan efisien. Dengan begitu
pemerintah turut berperan dalam keberlangsungan sebuah bisnis.
Beberapa faktor di atas bisa dijadikan patokan agar bisnis yang kita jalankan
bertahan lama. Meskipun, ada banyak hal lain yang juga penting untuk perbaiki
untuk menghadapi persaingan misalnya dari sisi pemasaran. Produk yang
berkualitas dan pelayanan yang bagus adalah salah satu elemen dasar pemasaran.
Menurut Mbak Lucy, pemasaran ada dua jenis, yaitu kosmetik dan organik.
Pemasaran kosmetik, misalnya pasang iklan. Sedangkan pemasaran organik lebih
mengandalkan produk yang bagus. Dengan cara ini, konsumenlah yang akhirnya
menjadi pemasar bagi bisnis atau produk yang kita hasilkan. Selain menggunakan
produk yang bagus, Mbak Lucy menggunakan sentuhan personal dalam
memasarkan produknya. Artinya, menjalankan pemasaran dengan membangun
hubungan “manusiawi” antara pemilik bisnis dan konsumennya.
Nggak mungkin kan kamu membangun suatu usaha begitu saja tanpa
mempertimbangkan permintaan pasar yang ada? Yap, tren pasar memang
penting dipertimbangkan jika kamu ingin usahamu terus berlanjut.
Bagaimanapun juga, angka penjualanmu ditentukan oleh kebutuhan pasar saat
ini.
Nggak hanya visi, misi pun juga harus kamu rumuskan dengan saksama, lho!
Sebagai acuan strategis eksekusi bisnis, misi memegang peranan penting yang
akan mempengaruhi keberlangsungan usaha. Hal-hal penting seperti optimasi
efisiensi operasi bisnis, pengambilan metode pemasaran yang tepat,
pengelolaan arus pendapatan dan pengeluaran, serta kemitraan yang dibangun
dengan pihak eksternal merupakan beberapa contoh tindakan bisnis yang
diambil berdasarkan misi perusahaan.
Visi dan misi bertindak sebagai fondasi filosofis suatu usaha. Jika kamu
terpeleset dalam menentukan visi dan misi bagi perusahaan yang kamu dirikan,
maka usahamu akan sangat rentan terhadap guncangan persaingan pasar. Oleh
karena itu, pastikan kamu memiliki visi dan misi usaha yang kokoh, ya!
Agar orang-orang seperti itu tetap betah bekerja denganmu, pastikan kamu juga
memperhatikan kesejahteraan mereka, ya. Selain itu, berikan juga ruang bagi
mereka untuk dapat mengembangkan diri dengan segala potensi kemampuan
yang mereka miliki.
Sama halnya seperti pekerja dan konsumen, hubungan dengan para mitra pun
perlu kamu jaga karena mereka memegang peran yang penting dalam
menggerakkan roda operasi bisnismu. Oleh karena itu, pilihlah juga mitra yang
memiliki potensi untuk membawa usahamu ke jenjang bisnis yang lebih baik
pula. Jangan asal memilih partner bisnis, karena hal ini dapat mencelakakan
usahamu.
Itu dia beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk membangun usaha
berkelanjutan. Pastikan kamu mempertimbangkan hal-hal tersebut dengan
matang, baik sebelum memulai bisnismu, maupun selama kamu menjalankannya
juga! Keputusan-keputusan yang kamu ambil berkenaan dengan faktor-faktor
tersebut akan sangat menentukan keberlangsungan usaha yang kamu rintis, jadi
jangan sampai kamu asal mengambil tindakan yang dapat merusak hasil
usahamu dalam sekejap!
Tambahan
Himpunan Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta gelar Seminar Nasional Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (8/10/2016). Seminar Nasional K3
2016 merupakan salah satu acara Indonesian Occupational Safety and Health Summit
2016. “Strategi Perwujudan Sustainable Development Goals (SDGs) ditinjau dari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam Penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)” diusung sebagai tema seminar kali ini.
Lima pembicara kunci yang dihadirkan yakni Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Vokasi
K3 Indonesia (APTVK3I) Santoso, Kepala Balai Hiperkes Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi NTB Slamet Riyadi, Kepala OSHE dan Risk Management PT. Cipta
Kridatama Johannes Simanjutak, ILO Technical Instructor Widodo Prayitno dan
Concentrating Division PT. Freeport Indonesia Edi Putro. Kelima pembicara tersebut
menyampaikan materi tentang bagaimana pengembangan sistem K3 secara profesional
di Indonesia, stategi peningkatan budaya K3 untuk daya saing internasional dan
percepatan pembangunan, manajemen resiko kerja serta pendidikan vokasi K3 dalam
rangka pembangunan berkelanjutan.
ILO Technical Instructor Widodo Prayitno salah satu pembicara dalam acara Seminar
Nasional K3 2016 di Hotel Sahid Jaya, Sabtu (8/10/2016).
Selain acara seminar nasional, IOSH Summit 2016 terdiri dari acara lain yakni Lomba
Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Lomba Poster dan Lomba Essay. Diharapkan acara ini
mampu menghimpun ide-ide dan berkontribusi nyata dalam mewujudkan K3 di berbagai
perusahaan.[](anggiayu.red.uns.ac.id)