Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH :
Maudy Mila
Salsya Dwi
Sasha Fitrotul A
Shella Rahma
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa ata segala rahmatNya
sehigga makalah yang berjudul "KONSEP TUMBUH KEMBANG PADA BAYI"
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
LATAR BELAKANG..............................................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................4
TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................................4
MANFAAT PENULISAN......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................5
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI...................................................................................5
BAB III PENUTUP DAN KESIMPULAN..................................................................................................11
KESIMPULAN..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan
perkembaangan. Banyak orang menggunakan istilah PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN secara
bergantian.
Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain.
Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri; akan
tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaaannya. Dalam hal ini kedua proses
tersebut memiliki tahapan-tahapan diantaranya tahan secara moral dan spiritual. Karena pertumbungaan
dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat
dan penting untuk dibahas maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori
sampai kaitan nya dengan pengaruh yang ditimbulkan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
v Pertumbuhan gigi
1. fase gigi sulung/susu
gigi pada bayi baru lahir meskipun tidak kelihatan tapi sudah ada dalam rahang. Gigi mulai terlihat (tumbuh)
pada usia 6 bulan dan lengkap usia 2,5-3 tahun. Jumlah gigi susu 20 buah, terdiri dari :
- gigi seri (incivus) I dan II = 8 buah
- gigi taring (caninus) = 4 buah
- gigi geraham (molar) I dan II = 8 buah
2. fase gigi peralihan
keadaan dimana gigi tetap/permanent telah tumbuh disamping gigi sulung. Kurang lebih pada usia 6 tahun
gigi permanent yang pertama akan tumbuh disamping gigi sulung. Tumbuhnya tetap dibelakang geraham-
geraham gigi sulung yang terakhir dan sering dianggap gigi sulung juga. Kemudian antara umur 6-12 tahun
gigi suslung berangsur-angsur lepas dan diganti dengan gigi permanent. Umur terlepasnya gigi sulung :
- gigi seri sulung tengah kira-kira 7,5 tahun.
- Gigi seri sulung samping kira-kira 8 tahun.
- Gigi taring kira-kira 11,5 tahun.
- Gigi geraham sulung I kira-kira 10,5 tahun.
3. fase gigi tetap/permanen
v Perkembangan panca indra
I. Perabaan
Sejak lahir sudah mempunyai indra perabaan, buktinya :
- Begitu lahir merasa dingin lalu menangis
- Dapat merasakan perabaan dari seseorang dan merasa enak/aman atau tidak.
II. Penglihatan
- Bayi hanya dapat membedakan gelap dan terang, lambat laun akan menjadi baik pada usia 1 bulan dapat
mengikuti sinar.
- Apabila sampai dengan usia 3 bulan belum dapat mengikuti arah bayang-bayang sinar berarti bayi tersebut
bermasalah dalam penglihatan.
III.Pendengaran
- Pada waktu lahir belum ada pendengaran, setelah 1 bulan barundapat
mengetahui letak letak suara.
- Apabila sampai dengan usia 9-10 bulan belum bisa mendengar berarti
bayi tersebut bermasalah dalam pendengaran.
IV. Penciuman
Belum bisa membedakan bau kecuali menyatakan dengan kekhususan/perasaannya.
V. Rasa
Panca inra yang paling lambat berkembang. Sesudah 1-2 tahun. Yaitu setelah mempunyai perasaan like dan
6
dislike.
v Pertumbuhan otak
Pertumbuhan otak tercepat adalah trimester III kehamilan sampai 5 – 6 bulan pertama setelah lahir.
Jaringan otak dan system syaraf tumbuh secara maksimal selama 2 tahun.
v Perkembangan fungsional
Perkembangan fungsional atau ketrampilan , artinya tahap pergerakan yang terjadi karena
koordinasi atau kerja sama antara bermacam-macam pergerakan melalui kematangan belajar, kematangan
alat-alat tulang, sumsum syaraf dan perbuatan proporsi tubuh. Maka anak telah siap untuk menggunakan
tubuhnya secara terkoordinasi. Proses ini dimulai dari otot-otot kepala ke anggi\ota badan. Ada 4 macam
perkembangan fungsional, yaitu merangkak, duduk, berdiri dan manipulasi.
v Perkembangan social
- Tingkah laku social diartikan bagaimana seorang anak berinteraksi terhadap orang-orang sekitarnya,
pengaruh hubungan itu pada dirinya dan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.
- Segera setelah lahir hubungan bayi dan orang sekitarnya mempunyai yang sangat penting. Hubungan ini
terjadi melalui sentuhan atau hubungan kulit.
- Bulan kedua bayi mulai mengenal muka orang yang paling dekat (ibu). Ia mulai tersenyum sebagai suatu
cara mengatakan kesenangannya.
- Sekitar umur 6 bulan mulai mengenal orang-orang disekitarnya dan membedakan orang-orang yang asing
baginya.
- Umur lebih dari 7 bulan mulai kontak aktif dengan orang lain yaitu dengan menunjukkan kemauannya.
Contohnya : berteriak-teriak minta perhatian, mulai memperhatikan apa yang dikerjakan orang disekitarnya.
- Akhir bulan ke 10 mulai mengobrol dengan ibunya dan menirukan suku kata dan nada .
- Akhir tahun pertama hubungan kontak orang tua dan bayinya sedemikian jauhnya sehingga dapat diajak
bermain.
- Umur 18 bulan dimulai adanya kesadaran akan saya dan keinginan untuk menjelajahi dan menyelidiki
terhadap lingkungan sangat besar yang akan menimbulkan persoalan, si anak akan akan mulai dihadapkan
dengan orang-orang yang menyetujui dan menghalangi maunya.
- Tahun kedua keinginan untuk berdiri sendiri dan penolakan terhadap otoritas orang dewasa kurang
menarik, oleh karena itu kehidupan anak terpusat dilingkungan rumah. Maka dasar-dasar tingkah laku
socialnya dan sikap–sikapnya disamai dirumah.
v Perkembangan emosi
Kebutuhan utama agar mendapatkan kepercayaan dan kepastian bahwa si anak diterima dilingkungannya.
Kehadirannya sangat diinginkan dan dikasihi yang nantinya menjadi dasar untuk pecaya pada diri sendiri.
- Dimulai dengan hubungan yang erat antara orang tua dan bayi : mengelus-elus, memeluk, rooming-in.
- Proses selanjutnya ibu secara sadar atau tidak sadar menentukan batas banyaknya kepuasan yang akan
diberkan kepada si anak, karena dipengaruhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Adanya batas-batas itu menjadikan anak stress dan frustasi yang sewaktu-waktu dapat diringankan oleh
ibunya.
Akibat dari interaksi antara ibu dan anak ini organisasi mental anak berkembang, yaitu anak belajar untuk
membedakan dirinya dengan oramg lain.
7
v Perkembangan bahasa
Ada 3 bentuk pra bahasa normal dalam perkembangan bahasa, yaitu : menangis, mengoceh, isyarat.
Dalam 2 bulan pertama kehidupannya masih banyak cara menyatakan keinginan dengan menangis.
Umur 3-4 bulan suara-suara bernada rendah diucapkan pada saat terbangun. Akhir bulan ke 4 bayi
dapat diajak bermain dan tertawa keras.
Umur 5-6 bulan mulai mengobrol dengan caranya sendiri yaitu dengan mengeluarkan suara-suara
yang nadanya keras, tinggi dan perlahan.
Umur 9 bulan bayi mulai mengeluarkan suku kata yang diulang, seperti wawa, papa, mama, sebagai
usaha pertama untuk bicara.
Pada umur 10-11 bulan bila ditanyakan dimana bapak, ibu atau mainannya ia akan mencari dengan
mata dan memalingkan kepalanya.
Pada umur 11-13 bulan mulai terjadi perubahan penting, ia mulai menghubungkan kata-kata.
Sekitar umur 1 tahun sudah dapat mengerti kata-kata, kalimat-kalimat sederhana secara berulang sehingga
ia mendapat kesempatan untuk melatih dirinya.
v Perkembangan bicara
Pra bicara.
1. meraban (6-7 minggu)merupakan suatu pemainan dengan tenggorokan, mulut bibir sehingga
suara menjadi lembut dan menghasilkan bunyi.
2. kalimat satu kata (1-18 bulan)
3. haus akan nama
4. membuat kalimat
5. mengenal perbandingan
Bicara dalam kalimat yang panjang dan sempurna
1. Bicara egosentris (2-7 tahun)
isi bicara lebih mengenai diri sendiri.
2. Bicara sosial
peralihan dari bicara ego social ke bicara yang berlaku di dalam masyarakat.
v Perkembangan Kognitif Bayi
Teori Piaget
Tahap sensori-motorik :
Tahap ini berlangsung dari lahir hingga kira-kira usia 2 tahun dan meliputi kemajuan dalam kemampuan bayi
untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan sensasi yang ia terima melalui gerakan-gerakan fisik.
Tahap ini memiliki enam subtahap: refleks sederhana, kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer, reaksi
sirkuler sekunder (Reproduksi kejadian yang menarik), koordinasi reaksi sirkuler sekunder, reaksi sirkuler
tersier keingintahuan akan sesuatu yang baru, dan internalisasi skema.
8
Periode 1 : Refleks (umur 0 – 1 bulan)
Periode paling awal tahap sensorimotor adalah periode refleks. Ini berkembang sejak bayi lahir sampai
sekitar berumur 1 bulan. Pada periode ini, tingkah laku bayi kebanyak bersifat refleks, spontan, tidak
disengaja, dan tidak terbedakan. Tindakan seorang bayi didasarkan pada adanya rangsangan dari luar yang
ditanggapi secara refleks.
Pada periode perkembangan ini, bayi mulai membentuk kebiasan-kebiasaan pertama. Kebiasaan dibuat
dengan mencoba-coba dan mengulang-ngulang suatu tindakan. Refleks-refleks yang dibuat diasimilasikan
dengan skema yang telah dimiliki dan menjadi semacam kebiasaan, terlebih dari refleks tersebut
menghasilkan sesuatu. Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan benda-benda di dekatnya. Ia
mulai mengaakan diferensiasi akan macam-macam benda yang dipegangnya. Pada periode ini pula,
koordinasi tindakan bayi mulai berkembang dengan penggunaan mata dan telinga. Bayi mulai mengikuti
benda yang bergerak dengan matanya. Ia juga mulai menggerakkan kepala kesumber suara yang ia dengar.
Suara dan penglihatan bekerja bersama. Ini merupakan suatu tahap penting untuk menumbuhkan konsep
benda.
Pada periode ini, seorang bayi mulai menjamah dan memanipulasi objek apapun yang ada di sekitarnya
(Piaget dan Inhelder 1969). Tingkah laku bayi semakin berorientasi pada objek dan kejadian di luar
tubuhnya sendiri. Ia menunjukkan koordinasi antara penglihatan dan rasa jamah. Pada periode ini, seorang
bayi juga menciptakan kembali kejadian-kejadian yang menarik baginya. Ia mencoba menghadirkan dan
mengulang kembali peristiwa yang menyenangkan diri (reaksi sirkuler sekunder). Piaget mengamati bahwa
bila seorang anak dihadapkan pada sebuah benda yang dikenal, seringkali hanya menunjukkan reaksi
singkat dan tidak mau memperhatikan agak lama. Oleh Piaget, ini diartikan sebagai suatu “pengiaan” akan
arti benda itu seakan ia mengetahuinya.
Pada periode ini, seorang bayi mulai membedakan antara sarana dan hasil tindakannya. Ia sudah mulai
menggunakan sarana untuk mencapai suatu hasil. Sarana-sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan
atau hasil diperoleh dari koordinasi skema-skema yang telah ia ketahui. Bayi mulai mempunyai kemampuan
untuk menyatukan tingkah laku yang sebelumnya telah diperoleh untuk mencapai tujuan tertentu. Pada
periode ini, seorang bayi mulai membentuk konsep tentang tetapnya (permanensi) suatu benda. Dari
kenyataan bahwa dari seorang bayi dapat mencari benda yang tersembunyi, tampak bahwa ini mulai
mempunyaikonsep tentang ruang.
Unsur pokok pada perode ini adalah mulainya anak memperkembangkan cara-cara baru untuk mencapai
tujuan dengan cara mencoba-coba (eksperimen) bila dihadapkan pada suatu persoalan yang tidak
dipecahkan dengan skema yang ada, anak akan mulai mecoba-coba dengan Trial and Error untuk
menemukan cara yang baru guna memecahkan persoalan tersebut atau dengan kata lain ia mencoba
mengembangkan skema yang baru. Pada periode ini, anak lebih mengamati benda-benda disekitarnya dan
mengamati bagaimana benda-benda di sekitarnya bertingkah laku dalam situasi yang baru. Menurut Piaget,
tingkah anak ini menjadi intelegensi sewaktu ia menemukan kemampuan untuk memecahkan persoalan
yang baru. Pada periode ini pula, konsep anak akan benda mulai maju dan lengkap. Tentang keruangan anak
mulai mempertimbangkan organisasi perpindahan benda-benda secara menyeluruh bila benda-benda itu
dapat dilihat secara serentak.
9
Periode Refresentasi (umur 18 – 24 bulan)
Periode ini adalah periode terakhir pada tahap intelegensi sensorimotor. Seorang anak sudah mulai dapat
menemukan cara-cara baru yang tidak hanya berdasarkan rabaan fisis dan eksternal, tetap juga dengan
koordinasi internal dalam gambarannya. Pada periode ini, anak berpindah dari periode intelegensi sensori
motor ke intelegensi refresentatif. Secara mental, seorang anak mulai dapat menggambarkan suatu benda
dan kejadian, dan dapat menyelesaikan suatu persoalan dengan gambaran tersebut. Konsep benda pada
tahap ini sudah maju, refresentasi ini membiarkan anak untuk mencari dan menemukan objek-objek yang
tersembunyi. Sedangkan konsep keruangan, anak mulai sadar akan gerakan suatu benda sehingga dapat
mencarinya secara masuk akal bila benda itu tidak kelihatan lagi.
Ketetapan benda :
Ketetapan benda mengacu kapada perkembangan kemampuan untuk memahami benda-benda dan
peristiwa-peristiwa tetap ada walaupun bayi tidak lagi terlibat kontak dengan benda dan peristiwa itu.
Piaget yakin bahwa kemampuan ini berkembang selama rangkaian keenam subtahap yang ia kemukakan,
10
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Masa neonatus yaitu periode bayi yang baru lahir (neonate) hingga berusia 28 hari. Pada masa ini
fungsi fisik neonatus masih berupa refleks. Stabilitas sistem organ utama merupakan fokus bagi tubuh
neonatus. Tingkah laku sangat mempengaruhi interaksi antara neonatus, lingkungan dan pengasuh. Masa
baru lahir, merupakan perkembangan yang terpendek dalam kehidupan.
Anak usia Toodler adalah anak antara rentang usia 12-36 bulan atau 1-3 tahun. Toodler tersebut
ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat dengan kemampuan mobilitas fisik dan kognitif
lebih besar.
Anak usia Pre-school adalah anak yang berusia 3-6 tahun (Wong,2000), anak usia pra sekolah
memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://tariganhelvina.wordpress.com
https://chyrun.com/anak.usia.preschool
12