Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
JUDUL PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI ALDEHID DAN KETON
KELOMPOK A1 - 3
NAMA NIM
Page 2 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018
SKEMA KERJA
(Tuliskan skema kerja praktikum yang akan dilakukan secara singkat dan jelas dalam bentuk
diagram alir. Maksimal 1[satu] halaman)
Page 3 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018
Tambahkan 1 tetes
Masukkan dan larutkan 1
tetes atau 10 mg sampe uji pereaksi kromat
ke dalam tabung reaksi
5. Uji Iodoform
Siapkan penangas air
dengan suhu 60-70⁰C di
gelas kimia
Tambahkan 2 mL larutan
NaOH 10% hingga sampel
larut (tambahkan pula 1,2-
dimetoksietan bila sampel
tidak larut)
Panaskan campuran di
penangas air yang telah
dibuat
Tambahkan 4 mL larutan
I2-KI dan kocok campuran
tersebut
1. Uji Kelarutan
Kelarutan dalam
Sampel Uji
HCl 5% NaOH 5% Air Etilasetat Hexan
Asetofenon - - - -
Benzaldehid - - - -
Page 5 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018
2. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin
Tidak diujikan.
3. Uji Tollens
+ Pereaksi Tollens
Sampel Uji Terbentuk Endapan Cermin Tidak Terbentuk Endapan
Perak Cermin Perak
Asetofenon -
Benzaldehid -
5. Uji Iodoform
Endapan Jumlah Tambahan
Sampel Uji
+ - Tetesan NaOH
Asetofenon - 15
Benzaldehid - 20
Page 6 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018
Pembahasan
1. Uji Kelarutan
Berdasarkan prinsip kelarutan “like dissolve like”, maka pelarut polar akan
melarutkan senyawa polar, sebaliknya pelarut non polar akan melarutkan senyawa non
polar (Bennet & Benjamin, 1924). Aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang
terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol
(Fessenden & Fessenden, 1997). Aldehid dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan molekul air yang polar karena adanya gugus karbonil atau dengan kata lain kedua
senyawa tersebut larut dalam air. Semakin panjang rantai karbonnya, maka kelarutannya
dalam air semakin rendah dan begitu pun sebaliknya semakin pendek rantai karbonnya
maka kelarutannya dalam air makin bertambah (Wilbraham, 1992).
Dalam praktikum pelarut yang digunakan adalah HCl 5%, NaOH 5%, air,
Etilasetat, dan Hexan. Dalam praktiknya, asetofenon tidak larut dalam NaOH 5%,
Etilasetat, air, dan HCl 5%. Hal ini sesuai dengan literatur karena asetofenon bersifat non
polar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar seperti HCl 5%, NaOH 5%,
Etilasetat, dan air. Asetofenon larut dalam Hexan karena sifat Hexan yang nonpolar.
Benzaldehid bersifat non polar sehingga tidak dapat larut dalam pelarut polar.
Dalam praktiknya benzaldehid hanya dapat larut dalam hexan yang bersifat nonpolar dan
hal ini sesuai dengan prinsip kelarutan.
2. Uji Tollens
Pada dasarnya uji tollens digunakan untuk membedakan senyawa aldehid dan keton.
Aldehid dioksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag+ dalam reagensia tollens direduksi
menjadi logam Ag. Uji positif ditandai dengan terbentuknya cermin perak pada dinding
dalam tabung reaksi. Reaksi dengan pereaksi tollens mampu mengubah ikatan C-H pada
aldehid menjadi ikatan C-O. Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton
selanjutnya keton tidak dapat dioksidasi lagi dengan menggunakan pereaksi tollens (Hart,
2004).
Dalam praktiknya, Benzaldehid menunjukkan hasil positif dengan terbentuknya
cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. Hal ini disebabkan karena Benzaldehid
teroksidasi dan Ag + tereduksi menjadi logam perak yang kemudian menjadi suatu cermin
perak pada dinding dalam tabung reaksi. Reaksi Benzaldehid dengan tollens :
(Respah, 1986)
Asetofenon tidak menunjukkan hasil positif terhadap uji tollens dan hal ini sudah
sesuai dengan literatur karena asetofenon termasuk senyawa keton.
3. Uji Iodoform
Uji ini merupakan uji spesifik untuk menentukan keberadaan metil keton. Metil
keton akan teroksidasi oleh iodide dalam larutan hidroksida menjadi asam karboksilat dan
akan terbentuk endapan warna kuning yang menjadi uji yang positif (Fessenden, 1986).
Pada uji ini, asetofenon memberikan hasil positif dengan terbentuknya endapan
berwarna kuning karena hidrogen pada asetofenon tersubstitusi oleh iodin membentuk
Page 7 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018
senya
wa
tiiodo
(RCO
Cl3)
dan
reaksi
dengan
basa (NaOH) dimana suasana basa menyebabkan penambahan gugus hidroksil pada
karbonil sehingga terbentuk:
Setelah itu akan membentuk endapan iodoform (CHI3) yang berwarna kuning (Petrucci,
R.H., 1999). Dalam praktiknya, asetofenon menghasilkan endapan berwarna kuning dan
sudah sesuai dengan literatur.
Pada benzaldehid memberikan hasil negatif karena tidak ada hidrogen yang
tersubstitusi untuk membentuk endapan iodoform (Petrucci, R.H., 1999).
Kesimpulan
1. Perbedaan dari aldehid dan keton antara lain senyawa aldehid mengandung sebuah
gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom hydrogen sedangkan
keton yaitu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil yang terikat
pada gugus alkil. Aldehid mudah teroksidasi sedangkan keton agak sukar teroksidasi.
Aldehid lebih reaktif dibandingkan dengan keton terhadap adisi nukleofilik.
2. Uji identifikasi yang dapat membedakan aldehid dan keton adalah uji tollens, dan uji
iodoform. Sedangkan uji kelarutan digunakan untuk mengetahui kepolaran dari
sampel uji.
Referensi
Bennet, G. & Benjamin, A. 1924. Chemistry Third Edition. United States: Lippincott-SG
Chemistry.
Fessenden, R.J. & Fessenden, J.S. 1986. Organic Chemistry Third Edition. Jakarta: Erlangga.
Fessenden, R.J. & Fessenden, J.S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Jakarta: Bina Aksara.
Petrucci, R. H. 1999. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga.
Respah. 1986. Pengantar Kimia Organik. Jakarta: Aksara Baru.
Wilbraham, A.C. 1992. Penghantar Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITB.
Page 8 of 9
Lembar Kerja Praktikum Kimia Organik II 2018
Uji Kelarutan
Uji Tollens
Uji Iodoform
Page 9 of 9