Vous êtes sur la page 1sur 2

26.3 Autonomation menurut Taiichi Ohno adalah “Otomasi dengan sentuhan manusia”.

Disini
dimaksudkan sebagai mesin dapat diaktakan beroprasi secara otomatis selama mereka berjalan sesuai
fungsinya.Autonomation sendiri dilakukan Saat mesin tidak beroperasi seperti seharusnya,mesin
diharapkan berhenti saat itu juga. Selain itu,aspek lain dari Autonomation adalah mesin dan proses
dapat di desain untuk mencegah error.Aspek dari Autonomation sendiri ada tiga,Yaitu
1)Stop Process aitomatically
2)Preventing Mistakes
3)Total Productive maintenance

26.3.1 Stop The Process


kebanyakan autonomation didasarkan pada kata Jidoka,yang berarti “Otomasi Pintar” ataupun
“Humanized Automation”.Dimana mesin diharapkan berhenti seketika saat mendeteksi error seperti
Defect part ataupun False Inputation.Tujuan berhentinya proses secara otomatis adalah adanya
perhatian untuk pengambilan tidakan berupa maintenance dan adjustment pada algoritm mesin
maupun fisik dari mesin ini sendiri.
Dalam quality kontrol sendiri,mekanisme autonomation sendiri digunakan dalam mencegah
overproduction.Disini mesin diharapkan berhenti saat mencapai target tertentu,seperti jumlah batch
maupun jam produksi tertentu.
Dalam melakaukan Autonomation mengenai ”Stop Process” digunakan dua control device
sebagai indikator pemberhentian proses
A) Machine Mechanism
-Sensor untuk mendeteksi adanya kesalahan dalam operasi mesin yang berpeluang
mengakibatkan quality defect
-Device untuk menghitung dan mengecek jumlah part yang diproduksi
-Device untuk mengeksekusi command algoritma untuk pemberhentian mesin

B) Human Mechanism
Untuk Alternative Control device ini,yang dimaksudkan adalah penempatan operator secara
berkala menggunakan sistem Monitor Shift dimana opeator diletakan pada mesin dengan
jangka waktu tertentu secara terus menerus.

26.3.2 Error Prevention


Aspek autonomation ini diambil dari kata Poka-Yoke yang berarti pencegahan error. Tujuan dari
poka-yoke adalah untuk menghindari adanya produk yang cacat dengan cara mencegah, memperbaiki,
dan memperbaiki lewat analisa dari Low-cost devices dan human error.
Klasifikasi
-Detecting work part deviations = pemerikasaan cacat pada part yang dikerjakan
-Detecting processing and methods deviations = pemeriksaan saat assembly dan proses operasi mesin
-Counting and timing functions = Pemeriksaan terkait command mesin terhadap batch option,seperti
batasan produk/batch maupun waktu kerja mesin/batch
- Verification functions = Pemeriksaan terhdap work cycle,meliputi ketersediaan mesin dan
ketersediaan tenaga kerja.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN POKA-YOKE


Dari sana human error sendiri dibagi menjadi 2,yaitu :

Human Error due to self


antara lain :
Lupa
Melanggar aturan ataupun prosedur yang telah ditetapkan
Salah meng-identifikasikan.
Kesalahpahaman
Terlalu cepat mengambil kesimpulan
Kelelahan
Ketidaktelitian
Tidak konsentrasi dalam bekerja
Kurangnya pelatihan
Dan lain sebagainya.

Human error due to machine


antara lain :
Kerusakan komponen
Salah pemasangan komponen
Salah pengukuran
Pemasangan komponen yang terbalik
Pengukuran atau hasil pengukuran yang berbeda-beda
Noise
Kelebihan komponen
Kotor

Vous aimerez peut-être aussi