Vous êtes sur la page 1sur 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan

pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam

kebutuhan zat gizi. Bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan manusia

setelah terlahir dari rahim seorang ibu. Pada masa ini, perkembangan otak dan

fisik bayi selalu menjadi perhatian utama, terutama pada bayi yang terlahir

prematur maupun bayi yang terlahir cukup bulan namun memiliki berat badan

rendah (Wong, 2010).

Bayi dengan berat lahir rendah disebabkan oleh masa kehamilan kurang dari

37 minggu dengan berat yang sesuai dengan masa kehamilan dihitung dari

HPHT yang teratur dan bayi yang beratnya kurang dari berat semestinya. Bayi

berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir

kurang dari 2500 gr (Manuaba, 2010).

Terapi non farmakologi untuk peningkatan berat badan bayi dapat dilakukan

dengan terapi usapan, terapi baby spa dan baby massage, terapi musik klasik

mozart dan kanguru method. Diantara beberapa terapi ini semuanya sangat

berpengaruh untuk peningkatan berat badan bayi. Tetapi ada 1 terapi lagi yang

dapat meningkatkan berat badan bayi yakni terapi pijat bayi (Riksani, 2014)

Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi sentuh

dengan teknik-teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan

tercapai. Pijat bayi akan merangsang peningkatan aktivitas nervus vagus yang

akan menyebabkan penyerapan lebih baik pada sistem pencernaan sehingga

1
bayi akan lebih cepat lapar dan ASI akan lebih banyak diproduksi (Luize A,

2010).

Menurut WHO tahun 2011 angka kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR)

diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38%

dan yang paling banyak terjadi di negara berkembang atau yang sosio-

ekonominya rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR

didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi

dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. Sedangkan

prevalensi BBLR untuk Indonesia sendiri lebih tinggi dari negara-negara

tetangga yakni 10,5%. Hal ini perlu diwaspadai karena bukan hanya bisa

menyebabkan kematian, tetapi juga akan memperbanyak angka kecacatan dan

penyakit (Pantiawati, 2010).

Dalam kongres Internasional di Hong Kong Dr. Tiffany Field dari Touch

Research Institute, Miami, Florida, AS tahun 2012, memperkenalkan stimulan

pijat bayi. Sejak itu dengan menimbang besarnya manfaat pijat bayi ini sudah

dimasukkan ke dalam sistem pelayanan kesehatan bayi dan telah diterapkan di

beberapa Rumah Sakit di Amerika Serikat, China, Filipina dan Hong Kong

(Romadlon, 2014). Hal ini juga didukung oleh teori yang dikemukakan oleh

para ahli menunjukkan bahwa pemijatan pada bayi memberikan manfaat sangat

besar pada perkembangan bayi dan ibu, dimana dapat meningkatkan berat

badan, membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak, meningkatkan

pertumbuhan, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap,

2
meningkatkan produksi ASI, sentuhan ibu akan membuat bayi merasa nyaman,

sentuhan akan merangsang peredaran darah dan menambah energi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayse & Sevinc, 2012 menunjukkan

bahwa pijat bayi efektif dalam meningkatkan perlekatan ibu dan bayi. Dimana

bayi menerima sesi terapi pijat 15 menit setiap hari selama 38 hari. Sedangkan

hasil penelitian lain menunjukan bahwa pijat bayi efektif untuk meningkatkan

berat badan bayi. Tetapi berbeda untuk waktu pemberian dan lamanya

pemijatan. Untuk pemijatan bayi dilakukan pada wajah, leher, bahu, lengan,

dada, punggung, pinggang dan kaki.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe

didapatkan hasil bahwa ada beberapa bayi yang lahir dengan berat badan rendah

yakni kurang dari 2500 gr. Tetapi lebih banyak bayi yang lahir dengan berat

badan yang normal yakni 2500-4000 gr. Dari hasil tersebut untuk meningkatkan

berat badan bayi dapat dilakukan dengan terapi pemijatan bayi.

Berdasarkan latar belakang diatas disimpulkan bahwa pijat bayi dapat

meningkatkan berat badan bayi karena pijat bayi akan meningkatkan aktivitas

neurotransmiter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang

berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini

akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin sehingga

akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgG dan IgM. Selain itu, juga

menyebabkan peningkatan aktivitas nervus vagus dan merangsang hormon

pencernaan antara lain insulin dan gastrin, dimana kedua hormon tersebut akan

3
meningkatkan absorpsi makanan dan bayi akan merasa cepat lapar, dengan itu

bayi lebih sering menyusu.

1.2.Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Efektifitas Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat

Badan Bayi di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe

1.2.2. Tujuan Khusus

 Untuk menganalisis efektifitas pijat bayi

 Untuk menganalisis peningkatan berat badan bayi

 Untuk menganalisis efektifitas pijat bayi dan peningkatan berat badan

bayi

1.3.Manfaat

1.3.1. Manfaat Teoritis

Diharapkan analisis jurnal ini dapat memberikan informasi mengenai

Efektifitas Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi

1.3.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Program Studi Profesi Ners

Analisis jurnal ini dapat dijadikan bahan bacaan tentang Keperawatan

Maternitas yaitu Efektifitas Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan

Bayi

4
2. Bagi perawat

Analisi jurnal ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perawat

dalam memberikan asuhan Keperawatan Maternitas di ruang Persalinan di

RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe

3. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan analisis jurnal ini dapat menjadi masukan kesehatan

penyuluhan dalam mempermudah bagi rumah sakit dalam melaksanakan

asuhan Keperawatan Maternitas khususnya di Ruang Persalinan RSUD

Prof. Dr. H. Aloei Saboe

4. Bagi Bayi/Pasien

Dapat meningkatkan berat badan bayi

5
BAB II
METODE DAN TINJAUAN TEORI

2.1.Metode Pencarian

Analisis jurnal ini menggunakan metode pencarian jurnal dengan Google

Scholar dan mencari artikel terkait dengan alamat situs :

https://scholar.google.com. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal

yaitu : Bayi, Attachment, Peningkatan berat badan, Terapi Pijat Bayi.

Kata Kunci Hasil Pencarian

Terapi Pijat Bayi 158

Attachment 196

Bayi 121

Peningkatan berat badan 110

Dari kata kunci diatas, didapatkan beberapa jurnal sebagai berikut :

1. The Effects of Baby Massage on Attachment between Mother and their

Infants

2. The Effect of Massage on Weight Gain of Low-Weight Hospitalized

Infants : A Randomized Clinical Trial

3. Pengaruh Teknik Pijat Bayi terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Usia 0-

7 Bulan di BPS Ny. Aida Hartatik Desa Dlanggu Kecamatan Deket

Kabupaten Lamongan

4. Efektifitas Baby Massage terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 6

Bulan di Desa Kedungsumur Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo

5. Efektivitas Pijar Bayi terhadap Berat Badan Bayi Usia 0-3 Bulan di SMC

RS Telogorejo

6
2.2.Tinjauan Teori

2.2.1. Bayi

A. Definisi Bayi

Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan

pertumbuhan dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan

dalam kebutuhan zat gizi (Wong, 2010).

B. Tumbuh Kembang Bayi

1. Perkembangan Kognitif

Fase Sensorimotor ( Piaget )

Tahap ini merupakan tahap pertama. Tahap ini dimulai sejak lahir

sampai usia 2 tahun. Pada tahap ini bayi membangun suatu pemahaman

tentang dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensor

(seperti melihat dan mendengar) dengan tindakan-tindakan fisik. Dengan

berfungsinya alat-alat indera serta kemampuan melakukan gerak motorik

dalam bentuk reflkes, maka seorang bayi berada dalam keadaan siap untuk

mengadakan hubungan dengan dunianya. Dalam hal ini fase sensorimotor

terdiri atas 6 periode yaitu :

1) Periode 1: Penggunaan Refleks-Refleks (Usia 0-1 bulan)

Refleks yang paling jelas pada periode ini adalah refleks menghisap

(bayi otomatis menghisap kapanpun bibir mereka disentuh) dan refleks

mengarahkan kepala pada sumber rangsangan secara lebih tepat dan

terarah.

7
2) Periode 2: Reaksi Sirkuler Primer (Usia 1-4 bulan)

Reaksi ini terjadi ketika bayi menghadapi sebuah pengalaman baru dan

berusaha mengulanginya.

3) Periode 3: Reaksi Sirkuler sekunder (Usia 4-10 bulan)

Reaksi sirkuler primer terjadi karena melibatkan koordinasi bagian-

bagian tubuh bayi sendiri, sedangkan reaksi sirkuler sekunder terjadi

ketika bayi menemukan dan menghasilkan kembali peristiwa menarik

diluar dirinya.

4) Periode 4: Koordinasi skema-skema skunder (Usia 10-12 bulan)

Pada periode ini bayi belajar untuk mengkoordinasikan dua skema

terpisah untuk mendapatkan hasil.

5) Periode 5: Reaksi Sirkuler Tersier (Usia 12-18 bulan)

Pada periode 5 ini bayi bereksperimen dengan tindakan-tindakan yang

berbeda untuk mengamati hasil yang berbeda-beda.

6) Periode 6: Permulaan Berfikir (Usia 18-24 bulan)

Pada periode 6 bayi kelihatannya mulai memikirkan situasi secara lebih

internal sebelum pada akhirnya bertindak.

2. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik pada bayi dikategorikan dalam beberapa usia

antara lain yaitu dimana Usia 4 bulan, bayi mulai mengences, refleks

Moro, leher tonik dan rooting sudah hilang. Usia 5 bulan, adanya tanda

pertumbuhan gigi, begitu juga dengan berat badan menjadi dua kali

lipat dari berat badan lahir. Usia 6 bulan, kecepatan pertumbuhan mulai

8
menurun, terjadi pertambahan berat badan 90 – 150 mg per minggu

selama enam bulan kemudian, pertambahan tinggi badan 1,25 cm per

bulan selama enam bulan kemudian, mulai tumbuh gigi dengan

munculnya dua gigi seri di sentral bawah serta bayi mulai dapat

mengunyah dan menggigit. Di Usia 7 bulan, mulai tumbuh gigi seri di

sentral atas serta memperlihatkan pola teratur dalam pola eliminasi

urine dan feces di Usia 8 bulan ( Wong, 2010 )

3. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik bayi dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh

yang menggunakan otot-otot besar, sebagain besar atau seluruh anggota

tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Sedangkan

motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian

tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil.

Motorik kasar terdiri dari, kepala tidak terjuntai ketika ditarik

keposisi duduk dan dapat menyeimbangkan kepala dengan baik,,

mampu duduk tegak bila ditegakkan, mampu menaikan kepala dan dada

dari permukaan sampai sudut 90 derajat, melakukan posisi simetris

yang dominan seperti berguling dari posisi telentang ke miring. Di usia

8 bulan bayi duduk mantap tanpa ditopang dan menahan berat badan

pada kedus tungkai serta menyesuaikan postur tubuh untuk mencapai

seluruh benda.

9
Motorik halus bayi dapat memainkan tangan, menggenggam benda

dengan telapak tangan secara sadar, memegangi satu kubus sambil

memperhatikan kubus lainnya, meraih kembali benda yang terjatuh,

memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, Di usia 8 bulan

bayi sudah melakukan genggaman dengan cubitan menggunakan jari

telunjuk, jari manis dan jari kelingking , mempertahankan dua kubus

dengan memperhatikan kubus ketiga, membawa benda dengan menarik

pada tali dan berusaha untuk tetap meraih mainan yang diluar

jangkauan (Wong, 2010)

4. Perkembangan Bahasa

Komunikasi verbal bermakna bayi pertama kali adalah menangis,

mengekspresikan ketidaksenangannya, mengeluarkan suara yang

parau, berteriak kuat untuk memperlihatkan kesenangan, berbicara

cukup banyak ketika diajak bicara, tertawa keras, mulai menirukan

suara, menggumam menyerupai ucapan satu suknu kata, vokalisasi

kepada maian dan bayangan di cermin, menikmati mendengarkan

suaranya sendiri, merangkai suku kata, berbicara ketika orang lain

berbicara, mendengarkan secara selektif kata – kata yang dikenal,

mengucapkan tanda penekanan dan emosi serta menggabungkan suku

kata seperti dada, namun tidak ada maksud di dalamnya.

10
2.2.2. Pijat Bayi

A. Definisi Pijat Bayi

Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling

popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang

dipraktekkan sejak berabad-abad silam lamanya. Bahkan diperkirakan ilmu

ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia, mungkin karena

pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran

manusia (Lee, 2009).

Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi

sentuh dengan teknik-teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan

kesehatan tercapai. Pijat bayi akan merangsang peningkatan aktivitas nervus

vagus yang akan menyebabkan penyerapan lebih baik pada sistem

pencernaan sehingga bayi akan lebih cepat lapar dan ASI akan lebih banyak

diproduksi (Luize A, 2006).

Pengaruh positif sentuhan pada proses tumbuh kembang anak telah

lama dikenal manusia. Namun, penelitian ilmiah tentang hal ini masih

belum banyak dilakukan. Kulit merupakan organ tubuh manusia yang

berfungsi sebagai reseptor terluas yang dimiliki manusia. Sensasi

sentuh/raba adalah indera yang aktif berfungsi sejak dini. Oleh karena itu,

sejak dalam kandungan, janin telah dapat merasakan belaian hangat cairan

ketuban.

Pengalaman pijat yang pertama yang dialami manusia ialah pada waktu

dilahirkan, yaitu pada waktu melalui jalan lahir si ibu. Proses kelahiran

11
adalah suatu pengalaman traumatik bagi bayi karena bayi yang lahir harus

meninggalkan rahim yang hangat, aman, dan nyaman, dan dengan

keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu dunia dengan kebebasan gerak

tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan

aman di sekelilingnya, seperti halnya ketika berada di dalam rahim

(Suririnih, 2009).

B. Mekanisme Pijat Bayi

Satu hal yang sangat menarik pada penelitian tentang pemijatan bayi

adalah penelitian tentang mekanika dasar pemijatan. Mekanisme dasar dari

pijat bayi belum banyak diketahui. Walaupun demikian, saat ini para pakar

sudah mempunyai beberapa teori tentang mekanisme ini serta mulai

menemukan jawabannya.

Diajukan beberapa mekanisme untuk menerangkan mekanisme dasar

pijat bayi, antara lain sebagai berikut : Beta Endorphin mempengaruhi

mekanisme pertumbuhan, penelitian mengungkapkan bahwa pijatan akan

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Aktivitas nervus

vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan, penelitian Field dan

Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami

peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan

peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian,

penyerapan makanan akan menjadi lebih baik, bayi cepat lapar sehingga

akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak

12
diproduksi. Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang

dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI (Roesli, 2008).

C. Manfaat Pijat Bayi

Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang

menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah. Manfaatnya antara lain

sebagai berikut :

1. Efek biokimia dan fisik yang positif

2. Meningkatkan berat badan

3. Meningkatkan pertumbuhan

4. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap

5. Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak

6. Meningkatkan produksi ASI

7. Sentuhan ibu akan membuat bayi merasa nyaman

8. Sentuhan akan merangsang peredaran darah dan menambah energi

D. Alat dan Bahan yang diperlukan

1. Kain tebal untuk alas bayi/selimut bayi


2. Handuk
3. Mangkuk kecil untuk tempat baby oil
4. Baby oil
5. Bila bayi terbiasa diberi susu boto, pastikan susu sudah disiapkan
sebelumnya
6. Loyang isi air hangat untuk memnadkan bayi setelah pemijatan berakhir
7. Baju ganti bayi

13
E. Kontra Indikasi

1. Memijat langsung setelah selesai makan

2. Memijat saat bayi tidur

3. Bayi dalam keadaan sakit

4. Memaksa bayi yang tidak mau dipijat

F. Indikasi

1. Bayi lahir premature

2. Bayi berat badan kurang

3. Bayi sulit makan

4. Bayi yang rewel

5. Bayi sehat untuk merangsang perkembangan motorik

G. Pelaksanaan pemijatan pada bayi

Pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi dilahirkan, sesuai keinginan

orang tua. Dengan lebih cepat mengawali pemijatan, bayi akan mendapat

keuntungan yang lebih besar. Apalagi jika pemijatan dilakukan setiap hari

dari sejak kelahiran sampai bayi berusia 6-7 bulan. Pemijatan dapat

dilakukan pada pagi hari (pada saat orang tua dan anak siap untuk memulai

hari baru) dan malam hari (sebelum tidur, sangat baik untuk membantu bayi

tidur lebih nyenyak) (Roesli, 2008).

Sebelum melakukan pemijatan perhatikanlah hal-hal berikut, antara

lain : tangan harus bersih dan hangat, hindari agar kuku dan perhiasan tidak

mengakibatkan goresan pada kulit bayi, ruang untuk memijat diupayakan

hangat dan tidak pengap, bayi tidak selesai makan atau sedang tidak lapar,

14
secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu minimum selama

15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap pemijatan, duduklah pada

posisi yang nyaman dan tenang, baringkan bayi diatas permukaan kain yang

lembut, rata, dan bersih, siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak

bayi (baby oil / lotion), (Wicak, 2008).

Sedangkan selama melakukan pemijatan, dianjurkan untuk selalu

melakukan hal-hal berikut ini : memandang mata bayi, disertai pancaran

kasih sayang selama pemijatan berlangsung; bernyanyi atau putarkan lagu-

lagu yang tenang / lembut, guna membantu menciptakan suasana tenang

selama pemijatan berlangsung; awali pemijatan dengan melakukan

sentuhan ringan kemudian secara bertahap tambahkan tekanan pada

sentuhan yang dilakukan.

Pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya bayi lebih menerima

apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demikian, akan memberi

kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain dari

badannya disentuh. Karenanya, urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai

dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian

punggung; tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi. Jika bayi

menangis, cobalah untuk menenangkan sebelum melanjutkan pemijatan.

Jika bayi menangis lebih keras, hentikan pemijatan karena mungkin bayi

mengharapkan untuk digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan sangat

ingin tidur. Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi

merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi (baby oil). Namun,

15
kalau pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air

hangat agar bersih dari minyak bayi; (Roesli, 2008).

Dalam pemijtan pada bayi tidak dianjurkan untuk melakukan hal hal

berikut ini : memijat bayi langsung setelah selesai minum seharusnya diberi

jarak kira-kira 2 jam setelah selesai minum, saat bayi dalam keadaan tidak

sehat, memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat (biasanya dengan tanda

bayi rewel, menangis, dan memberontak), dan memaksakan posisi pijat

tertentu pada bayi (Zahter, 2008).

16
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Hasil
Author Judul Metode Hasil Source
Ayse The Effects of Penelitian ini Hasil Google Scholar
Gurol, Baby menggunaka penelitian https://www.ncbi.
Phd, RN, Massage on n desain menunjukkan nlm.nih.gov/m/
Sevinc Attachment penelitian bahwa pijat pubmed/2503068
Polat, PhD, between quasy bayi efektif 9
RN Mother and eksperimenta dalam
their Infants l (57 dalam meningkatka
kelompok n perlekatan
ekseperimen, ibu-bayi.
60 pada Nilai rata-
kelompok rata paling
kontrol). tipis dari
Dalam MAI ibu
kelompok kelompok
eksperimen, eksperimen
bayi-bayi (90,87 +
menerima 10,76) secara
sesi terapi signifikan
pijat 15 lebih tinggi
menit setiap daripada
hari selama kelompok
38 hari kontrol
(85,10 +
15,50)
Zahra The effect of Penelitian ini Hasil Google scholar
Mosala Massage on adalah uji penelitian USWR-
Nejad, Weight Gain klinis acak. menunjukan v5n4p205-en.pdf
PhD of Low- Sebanyak 45 bahwa berat
Weight neonatus badan dalam
Hospital BBLR secara kelompok
Infants : A acak eksperimen
Randomized dialokasikan secara
Clinical Trial ke dalam signifikan
kelompok lebih tinggi
eksperimen daripada
dan kontrol. kelompok
Pada kontrol
kelompok dengan P =
kontrol pijat 0,003)
dilakukan

17
selama 5 hari
dengan
waktu 15
menit per
hari.
Ida Susila Pengaruh Desain Hasil Google Scholar
Teknik Pijat penelitian ini penelitian https://www.
Bayi menggunaka menunjukkan google.co.id/
terhadap n metode Pra bahwa amp/s/www.
Kenaikan Eksperimen terdapat researchgate.net/
Berat Badan (One Group pengaruh publication/
Bayi Usia 0-7 Pretest yang 326062658
Bulan di BPS Design) signifikan
Ny. Aida Metode pijat bayi
Hartatik Desa sampling terhadap
Dlanggu yang kenaikan
Kecamatan digunakan berat badan
Deket adalah bayi dengan
Kabupaten simple signifikan
Lamongan random sebesar
sampling. 0,000.
Populasi Dengan hasil
dalam t tabel
penelitian ini sebesar 0,0
sebanyak 34 dan p sebesar
bayi. 0,000. Hal ini
Diberikan menunjukkan
pagi dan nilai p<0,05
malam dan nilai Z
selama 15 sebesar -
menit. 3,793.
Titiek Efektifitas Desain Hasil Google Scholar
Idayanti Baby penelitian penelitian jurnal.stikesmuhla
Massage yang menunjukkan .ac.id
terhadap digunakan bahwa
Peningkatan adalah pre terdapat
Berat Badan experiment pengaruh
Bayi Usia 6 tipe one pijat bayi
Bulan di groupmpre untuk
Desa post test pertumbuhan
Kedungsumu design. bayi umur 6
r Kecamatan bulan di desa
Krembung kedungsumur
Kabupaten kecamatan
Sidoarjo krembung
kabupaten

18
sidoarjo.
Dengan nilai
rata-rata
perubahan
berat badan
responden
sebelum dan
sesudah
dilakukan
massase yaitu
170.588,
berdasarkan
nilai P value
< alfa.
Maratul Efektivitas Desain Hasil Google scholar
Mutmaina Pijar Bayi penelitian penelitian Ejournal.
h terhadap yang menunjukkan stikestelogorejo.
Berat Badan digunakan bahwa pijat ac.id/index.php/
Bayi Usia 0-3 adalah quasy bayi efektif jikk/article/view/
Bulan di eksperiment dalam 355
SMC RS dengan meningkatka
Telogorejo metode one n berat badan
group pretest bayi usia 0-3
posttest. bulan.
Dengan nilai
P
value=0,000.

3.2.Pembahasan
Jurnal The Effects of Baby Massage on Attachment between Mother

and their Infants dipublikasikan oleh Asian nursing Research di Turkey tahun

2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pijat bayi pada

keterikatan antara ibu dan bayi yang baru lahir. Metode dalam penelitian ini

dilakukan dari juni 2008 hingga februari 2010 dalam desain kuasi-

eksperimental dimana 57 responden dalam kelompok eksperimen, 60

responden pada kelompok kontrol. Adapun kriteria sampel yang digunakan

semua ibu primipara sehat, yag menyusi, bayi sehat dengan berat badan 2.600-

19
4000 gr, umur kehamilan 38-42 minggu. Mengenai karakteritik demografi

mereka dengan menggunakan investaris lampiran keibuan (MAI). Semua ibu

dinilai dari masa studi 38 hari. Dalam kelompok eksperimen, bayi-bayi

menerima sesi terapi pijat 15 menit setiap hari selama 38 hari. Hasilnya tidak

ada perbedaan signifikan yang ditemukan dalam nilai rata-rata pretest dari skor

MAI pada kedua kelompok. Nilai rata-rata paling tipis dari MAI ibu kelompok

eksperimen (90,87 + 10,76) secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok

kontrol (85,10 + 15,50). Ada perbedaan yang signifikan antara kelompok

(p<0.5). Adapun teknik pijat utuk bayi pada wajah, leher, bahu, lengan, dada,

punggung, pinggang dan kaki. Dengan cara halus, kedua tangan bekerja secara

bersamaan, tekanan stabil dan lambat. Pemijatan dilakukan saat ketika ibu dan

bayi dalam keadaan tenang dan santai, serta setengah jam setelah bayi makan.

Penelitian Zahra Mosala Nejad tahun 2015 tentang The effect of

Massage on Weight Gain of Low-Weight Hospital Infants : A Randomized

Clinical Trial menunjukan hasil bahwa berat badan pada kelompok eksperimen

secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol dengan nilai P>0,05.

Penelitian ini adalah uji coba klinis secara acak sebanyak 45 neonatus BBLR

dialokasikan kedalam percobaan dan kelompok kontrol. Waktu pemijatan 15

menit periode pijat per hari diberikan dalam 5 hari untuk kelompok

eksperimen. Sedangkan penelitian yang dikemukakan oleh Ida Susila tentang

pengaruh teknik pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi usia 0-7 bulan

di BPS Ny. Aida Hartatik Desa Dlanggu Kecamatan Deket Kabupaten

Lamongan menggunakan desain penelitian Pra Eksperimen (One Group

20
Pretest Design) dengan metode sampling yakni Simple Random Sampling

dengan jumlah populasi sebanyak 34 bayi. Sample yang diambil 31 bayi. Dan

hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pijat

bayi terhadap peningkatan berat badan bayi dengan signifikan sebesar 0,000.

Dengan hasil t tabel sebesar 0,0 dan P sebesar 0,000. Hal ini menunjukan nilai

p<0,05 dan nilai Z sebesar -3,793. Adapun dalam penelitian ini untuk waktu

pemijatan pada bayi dilakukan pagi hari, pada saat orang tua dan anak siap

untuk memulai hari baru, malam hari, sebelum tidur, ini sangat baik untuk

membantu bayi tidur lebih nyenyak dan antara 2 waktu makan saat bayi tidak

terlalu kenyang namun juga tidak terlalu lapar.

Penelitian Titiek Idayanti tahun 2018, tentang Efektivitas Baby

Massage terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 6 Bulan Di Desa

Kedungsumur Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo menggunakan

desain penelitian Pra eksperimen satu kelompok desain Pre Post Test. Populasi

penelitian adalah semua bayi usia 6 bulan sebanyak 17 bayi. Hasil penelitian

berdasarkan data yang ditafsirkan bahwa rata-rata responden perubahan berat

badan sebelum dan setelah pijat adalah 170,588 (95% CI: 285,577-55,599),

berdasarkan nilai p value = 0,006 alfa = 0,05. Sedangkan penelitian yang

dilakukan oleh Maratul Mutmainah tentang Efektivitas Pijat Bayi terhadap

Berat Badan Bayi usia 0-3 Bulan di SMC RS Telogorejo menggunakan desain

penelitian Quasi Eksperiment dengan metode One Group Pretest Posttest,

sampel sejumlah 20 bayi usia 0-3 bulan dengan menggunakan uji statistik

Paired T Test dengan tingkat signifikan p velue = 0,000. Hasil penelitiannya

21
menunjukkan bahwa pijat bayi efektif dalam meningkatkan berat badan bayi

usia 0-3 bulan.

Dari beberapa penelitian diatas menjelaskan bahwa terapi pijat bayi ini

dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dilakukan

pemijatan dari usia 0-6 bulan, memiliki jumlah sampel, waktu pemijatan dan

waktu penelitian yang berbeda. Pijat bayi dilakukan pada pagi hari dan malam

hari. Hal ini dilakukan ketika ibu dan bayi akan memulai aktivitas baru dan

ketika bayi akan beristirahat. Dengan demikian pijat bayi sangat efektif untuk

peningkatan berat badan bayi.

Berdasarkan temuan di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe masih banyak

orang tua yang belum menerapkan atau belum mengetahui tentang pemijatan

pada bayi. Padahal pijat bayi ini memiliki manfaat yang sangat besar untuk ibu

dan bayi itu sendiri. dimana dapat meningkatkan berat badan, membina ikatan

kasih sayang orang tua dan anak, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan

konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lelap, meningkatkan produksi ASI,

sentuhan ibu akan membuat bayi merasa nyaman, sentuhan akan merangsang

peredaran darah dan menambah energi.

Kelebihan dari pijat bayi dapat dilakukan sebagai stimulus untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi, mudah dilakukan, praktis, dan tidak

memerlukan biaya yang mahal dan dapat diaplikasikan sebagai pemberian

pelayanan kesehatan di RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Kekurangan dari pijat

bayi masih banyak orang tua dan perawat yang belum menerapkan terapi ini,

padahal manfaatnya sangat besar.

22
3.3. Implikasi Keperawatan

Implikasi keperawatan, Berdasarkan konsep keperawatan, peningkatan

berat badan bayi termasuk dalam diagnosa keperawatan yakni pencapaian

peran menjadi orang tua domain 0126, kategori relasional dan subkategori

interaksi sosial. Dimana definisinya adalah terjadinya proses interaktif antara

anggota keluarga (suami-istri, anggota keluarga dan bayi) yang ditunjukan

dengan perkembangan bayi yang optimal. Pada diagnosa pencapaian peran

menjadi orang tua intervensi yang diberikan salah satunya yakni bounding

attachment atau pemijatan pada bayi yang dapat meningkatkan kasih sayang

antara ibu dan bayi dan juga peningkatan berat badan. Karena pijat bayi akan

meningkatkan aktivitas neurotransmiter serotonin, yaitu meningkatkan

kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat glucocorticoid (adrenalin, suatu

hormon stres). Proses ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kadar

hormon adrenalin sehingga akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgG

dan IgM. Selain itu, juga menyebabkan peningkatan aktivitas nervus vagus dan

merangsang hormon pencernaan antara lain insulin dan gastrin, dimana kedua

hormon tersebut akan meningkatkan absorpsi makanan dan bayi akan merasa

cepat lapar, dengan itu bayi lebih sering menyusu

23
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

2.1.Kesimpulan

Pijat bayi dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi, kasih

sayang antara ibu dan bayi serta dapat meningkatkan berat badan bayi karena

pijat bayi akan memicu terjadinya aksi saraf yang merangsang saraf vagus,

maka akan merangsang peningkatan peristaltik usus, sehingga bayi akan merasa

lapar dan akan segera menyusu, sehingga menyebabkan penyerapan makanan

dalam tubuh akan lebih maksimal dan bayi juga akan lebih dekat dengan ibunya.

2.2.Saran

2.2.1. Bagi Program Studi Profesi Ners

Analisis jurnal ini dapat dijadikan bahan bacaan tentang Keperawatan

Maternitas yaitu Efektifitas Pijat Bayi terhadap Peningkatan Berat Badan

Bayi

2.2.2. Bagi perawat

Diharapkan analisis jurnal ini dapat dijadikan sebagai bahan baca dan

tambahan informasi tentang terapi pemijatan pada bayi

2.2.3. Bagi RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe

Diharapkan terapi pijat bayi ini dapat dipertimbangkan untuk menjadi

salah satu asuhan keperawatan pada bayi dalam upaya peningkatan berat

badan bayi.

2.2.4. Bagi Bayi/Pasien

Diharapkan analisis terapi pijat bayi ini dapat meningkatkan berat

badan bayi

24
DAFTAR PUSTAKA

Gurol, A., & Polat, S. (2012). The Effects of Baby Massage on Attachment between
Mother and their Infants. Asian Nursing Research, 7.
Idayanti, T., Kushayati, N., Widiyawati, R., & Permadi, G. S. (2018). Efektifitas
Baby Massage terhadap peningkatan berat badan bayi usia 6 bulan di desa
kedungsumur kecamatan krembung kabupaten sidoarjo.
Lee, N. (2009). Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Yogyakarta: CV. Solusi
Distribusi.
Luize, A. 2010. Sentuhan yang Menyehatkan. Diakses tanggal 8 November 2018.
http://www.Indomedia.com/sentuhan.htm
Mutmainah, M., M.A, S. H., & Solechan, A. (2015). Efektivitas Pijat Bayi terhadap
Berat Badan Bayi Usia 0-3 Bulan di SMC RS Terlogorejo.
Nejad, Z. M. (2015). The Effect of Massage on Weight Gain of Low-Weight
Hospitalized Infants: A Randomized Clinical Trial. Physycal Treatment, 6.
Pantiawati, Ika. (2010). Bayi dengan BBLR. Yogyakarta:Penerbit Mulia Medika
Roesli, U. (2008). Pedoman Pijat Bayi Prematur & Bayi Usia 0-3 Bulan. Jakarta:
Trubus Agriwidya.
Suririnah. (2009). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Susila, I. (2017). Pengaruh Teknik Pijat Bayi terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi
Usia 0-7 Bulan di BPS Ny. Aida Hartatik Desa Dlanggu Kecamatan Dket
Kabupaten Lamongangan.
WHO. (2011). Global Database on Child Growth. Diunduh pada 10 Oktober 2018
dari http://www.undp.org/mdg/basics.shtml.
Wicak, A. (2009). Manfaat Pijat Bayi Untuk Bumil Pasca Melahirkan dan Bayi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wong, D. L. (2010). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume 1. Jakarta:
EGC.
Zahter. (2008). Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Rineka Cipta.

25
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR) PIJAT BAYI

No. Jenis Tindakan


1. Pengertian Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi
dengan terapi sentuh dengan teknik-teknik tertentu
sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan tercapai.
2. Tujuan 1. Efek biokimia dan fisik yang positif
2. Meningkatkan berat badan
3. Meningkatkan pertumbuhan
4. Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi
tidur lelap
5. Membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak
6. Meningkatkan produksi ASI
7. Sentuhan ibu akan membuat bayi merasa nyaman
8. Sentuhan akan merangsang peredaran darah dan
menambah energi

3. Fase Orientasi 1. Sampaikan salam terapeutik


2. Jelaskan tujuan dan prosedur
3. Kontrak waktu
4. Informed consent
4. Persiapan Alat 1. Kain tebal untuk alas bayi/selimut bayi
2. Handuk
3. Mangkuk kecil untuk tempat baby oil
4. Baby oil
5. Bila bayi terbiasa diberi susu boto, pastikan susu
sudah disiapkan sebelumnya
6. Loyang isi air hangat untuk memnadkan bayi
setelah pemijatan berakhir
7. Baju ganti bayi

26
5. Fase Kerja Cara pemijatan sesuai umur bayi :
1. Umur 0-1 bulan, disarankan gerakan yang lebih
mendekati usapan-usapan halus. Sebelum tali pusat
bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di
daerah perut
2. 1-3 bulan, disarankan gerakan halus disertai dengan
tekanan ringan dlalam waktu yang singkat
3. 3 bulan sampai 3 tahun, disarankan seluruh gerakan
dilakukan dengan tekanan dan waktu yang semakin
meningkat
Teknik pemijatan :
1. Kaki
1) Perahan cara India
Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti
memegang pemukul soft ball, selanjutnya
gerakan tangan ke bawah secara bergantian,
seperti memerah susu
2) Telapak Kaki
Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu
jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki
menuju jari-jari di seluruh telapak kaki
3) Tarikan Lembut Jari
Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan
memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan
tarikan yang lembut pada tiap ujung jari
4) Titik Tekan
Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara
bersamaan di seluruh permukaan telapak
kaki dari arah tumit ke jari-jari

27
5) Punggung Kaki
Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara
bergantian pijatlah punggung kaki dari
pergelangan kaki ke arah jari-jari secara
bergantian
6) Gerakan Menggulung
Pegang pangkal paha dengan kedua tangan
anda, selanjutnya buatlah gerakan menggulung
dari pangkal paha menuju pangkal kaki
7) Gerakan Akhir
Rapatkan kedua kaki bayi. Letakkan kedua
tangan anda secara bersamaan pada pantat
dan pangkal paha. Usap kedua kaki bayi dengan
tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan
kaki
2. Perut
1) Mengayuh sepeda
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti
mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah
perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri
2) Matahari
Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari
tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah
(daerah usus buntu) ka atas, kemudian kembali ke
daerha kanan bawah (seolah membentuk
gambar matahari) beberapa kali
3) Gerakan i love you
”I” Pijatlah perut bayi mulai dari
bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan
jari-jari tangan kanan membentuk huruf ”I”

28
”LOVE” Pijatlah perut bayi membentuk
huruf ”L” terbalik, mulai dari kanan atas ke
kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah
” YOU ” Pijatlah perut bayi membentuk huruf
”U” terbalik, mulai dari kanan bawah (daerah
usus buntu) ke atas, kemudian ke kiri, ke
bawah, dan berakhir di perut kiri bawah.
4) Gelembung atau jari-jari berjalan
(walking fingers)
Letakkan ujung jari-jari satu
tangan pada perut bayi bagian
kanan, selanjutnya gerakkan jari-
jari anda pada perut bayi dari
bagian kanan ke bagian kiri
guna
mengeluarkan gelembung-gelembung udara
3. Dada
1) Jantung besar
Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung
dengan meletakkan ujung-ujung jari keduan
telapak tangan anda di tengah dada bayi/ulu hati,
selanjutnya buat gerakan ke atas sampai di
bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang
selangka, lalu ke bawah membentuk bentuk
jantung, dan kembali ke ulu hati
2) kupu-kupu

Buatlah gerakan diagonal seperti

gambaran kupu-kupu, dimulai dengan

tangan kanan membuat gerakan memijat

29
menyilang dari tengah dada / ulu hati ke

arah bahu kanan, dan kembali ke ulu

hati, selanjutnya gerakan tangan kiri

anda ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati

4. Tangan

1) Perahan cara India

Penganglah lengan bayi bagian pundak

dengan tangan kanan seperti memegang

pemukul soft ball, selanjutnya gerakkan

tangan kanan mulai dari bagian pundak ke

arah pergelangan tangan, kemudian

gerakkan tangan kanan kiri dari

pergelangan tangan ke arah pundak,

demikian seterusnya, gerakkan tangan

kanan dan ke kiri ke bawah secara

bergantian dan berulang-ulang seolah

memerah susu sapi

2) Membuka tangan
Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari
pergelangan tangan ke arah jari-jari
3) Putar jari-jari
Pijat lembut jari bayi satu per satu menuju
ke arah ujung jari dengan gerakan memutar,
akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut
pada tiap ujung

30
Jari
4) Punggung tangan
Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan
anda, selanjutnya usap punggung tangannya dari
pergelangan tangan ke arah jari-jari dengan
lembut
5) Perahan cara swedia
Arah pijatan cara swedia adalah dari pergelangan
tangan ke arah badan. Pijatan ini berguna
untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru-
paru. Caranya adalah dengan gerakan tangan
kanan dan kiri anda secara bergantian mulai dari
pergelangan tangan kanan bayi ke arah pundak
lalu lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan
kiri bayi ke arah pundak
6) Gerakan Menggulung
Peganglah lengan bayi bagian atas/bahu
dengan kedua telapak tangan, selanjutnya
bentuklah gerakan menggulung dari
pangkal lengan menuju ke arah
pergelangan tangan / jari-jari
5. Muka
1) Dahi : Menyetrika dahi
Letakkan jari-jari kedua tangan anda pada
pertengahan dahi. , tekankan jari-jari anda
dengan lembut mulai dari tengah dahi keluar ke
samping kanan dan kiri seolah menyetrika dahi
atau membuka lembaran buku, selanjutnya
gerakkan ke bawah dan ke daerah pelipis,

31
kemudian gerakkan ke dalam melalui daerah
pipi di bawah
2) Alis : Menyetrika alis
Letakkan kedua ibu jari anda diantara kedua
alis mata, selanjutnya gunakan kedua ibu jari
untuk memijat secara lembut pada alis mata dan
di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke
samping seolah menyetrika alis
3) Hidung : Senyum I
Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan
alis, selanjutnya tekankan ibu jari anda dari
pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung
ke arah pipi dengan membuat gerakan ke
samping dan ke atas seolah membuat bayi
tersenyum
4) Mulut bagian atas : Senyum II
Letakkan kedua ibu jari anda di atas mulut di
bawah sekat hidung, selanjutnya gerakkan kedua
ibu jari anda dari tengah ke samping dan ke atas
ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum
5) Mulut bagian bawah : Senyum III
Letakkan kedua ibu jari anda di tengah dagu,
selanjutnya tekankan dua ibu jari pada dagu
dengan gerakan dari tengah ke samping,
kemudian ke atas dan ke arah pipi dan
seolah membuat bayi tersenyum
6) Belakang telinga
Dengan mempergunakan ujung-ujung jari,
berikan tekanan lembut pada daerah belakang

32
telinga kanan dan kiri, selanjutnya gerakkan
ke arah pertengahan dagu di bawah dagu
6. Punggung
1) Gerakan maju mundur
Tengkurapkan bayi melintang di depan anda
dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah
kanan anda, selanjutnya pijatlah sepanjang
punggung bayi dengan gerakan maju mundur
menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah
leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke
leher
2) Gerakan menyetrika
Pegang pantat bayi dengan tangan kanan,
selanjutnya dengan tangan kiri, pijatlah mulai
dari leher ke bawah sampai bertemu dengan
tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah
menyetrika punggung
3) Gerakan melingkar
Dengan jari-jari kedua tangan anda, buatlah
gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai
dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah
kanan dan kiri tulang punggung sampai ke
pantat, selanjutnya mulai dengan lingkaran-
lingkaran kecil di daerah leher, kemudian
lingkaran yang lebih besar di daerah pantat

6. Fase Terminasi Melakukan evaluasi kepada klien setelah dilakukan


tindakan
Daftar Pustaka
Chaitowon,2010; Positional Release Techniques, Churchill Livingstone 2nd
Edition.

33
Field, T.M,2008; Massage Therapy Effects, The American Phychology.

Roesli, 2012; Pedoman Pijat Bayi ; Puspa Swara, edisi pertama, Anggota
IKAPI, Jakarta

Salvo, Susan.G.2009; Massage Therapy Principles and Practice, Philadelphia.

34
1. Teknik Pemijatan Pada Kaki

2. Teknik pemijatan pada perut

3. Teknik pemijatan pada dada dan punggung

35
4. Teknik pemijatan pada tangan

5. Teknik pemijatan pada wajah

36

Vous aimerez peut-être aussi