Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Alat yang ditampilkan dalam kerangka ini bisa diterapkan untuk semua ukuran dan
jenis organisasi serta dapat membantu para penyusun strategi mengidentifikasi
mengevaluasi dan memilih strategi.
Kerangka Analitis Perumusan Strategi
Tahap 2: Pencocokan
Matriks SWOT Matriks SPACE Matriks BCG Matriks IE Matriks Gran Strategi
Tahap 3
Tahap 1 dari krengaka perumusan terdiri dari atas Matriks Evaluasi Faktor
Eksternal (Eksternal Factor Evaluation – EFE), Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal
Factor Evaluation-IFE) dan Matriks Profil Kompetitif (Competitive Profil Matrix-CPM).
Tahap pertama Tahap input (Input Stage) berisi informasi input dasar yang dibutuhkan
untuk merumuskan strategi.
Tahap Input
Alat- alat input mendorong para penyusun strategi untuk mengukur subjektifitas
setiap awal proses perumusan strategi.Membuat keputusan kecil dalam matriks input
menyangkut sigifikasi relative factor-faktor eksternal dan internal memungkinkan para
penyusun alternative. Penilaian intuitif yang baik selalau dibutuhkan dalam menentukan
bobot dan peringkat yang tepat.
Tahap Pencocokan
Strategi sering kali didefinisikan sebagai pencocokan yang dibuat suatu organisasi
antara sumber daya dan keterampilan internalnya serta peluang dan resiko yang di dapatkan
oleh factor factor eksternal.Tahap pencocokan dari kerangka perumusan strategi terdiri atas
lima teknik yang dapat digunakan dengan urutan manapun: Matriks SWOT,Matriks
SPACE,Matriks BCG,Matriks IE dan Matriks srtategi besar.Alat – alat ini bergantung pada
informasi yang diperoleh dari tahap input untuk memadukan peluang dan ancaman
eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal.Mencocokan (matching) factor factor
keberhasilan penting eksternak dan internal merupakan kunci untuk menciptakan strategi
alternative yang masuk akal. Mengembangkan gagasan yang memanfaatkan kekuatan
untuk menangkap peluang dapt dianggap sebagai sebuah serangan, sementara strategi yang
dirancang untuk memperbaiki kelemahan sembari menghindari dari ancaman bisa
diistilahkan sebagai pertahanan.
Tanda tanya (asking), unit usaha yang bergerak dalam pasar dengan
pertumbuhan tinggi, namun pangsa pasar relatif rendah. Pada bagian ini
perusahaan harus bekerja keras untuk menentukan apakah akan tetap
mempertahankan usaha ini.
Bintang (star), jika usaha di kategori tanda tanya berhasil, maka usaha tersebut
akan menjadi kategori bintang. Kategori ini adalah pemimpin pasar yang berada
dalam pasar yang tumbuh dengan cepat. Tapi bukan berarti akan memberikan
arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk
memenangkan pasar dan antisipasi para pesaingnya.
Sapi perah (cashcow), kategori ini terjadi bilamana pertumbuhan pasar tahunan
rendah. Sang bintang bisa saja menjadi sapi perahan jika masih masih memiliki
pangsa pasar relatif besar sehingga masih menghasilkan banyak kas. Biasanya
perusahaan kategori ini digunakan untuk membiayai jenis usaha untuk kategori
lainnya.
Anjing (dog), pada kategori ini perusahaan berada dalam pangsa pasar yang
rendah dan pertumbuhan pasar yang lambat. Perusahaan bisa saja menghasilkan
laba yang rendah atau bahkan mungkin mengalami kerugian.
Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat ditangani dengan
baik melalui strategi menjaga dan mempertahankan; penetrasi pasar dan
pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan dalam
jenis divisi ini.
Ketiga, ketentuan umum untuk divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, dan IX
adalah panen atau divestasi. Organisasi yang berhasil, mampu mencapai portofolio
bisnis yang masuk atau berada di seputar sel I dalam Matriks IE.
Untuk Kuadran IV, perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam
industri yang tumbuh lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk
memperkenalkan program yang terdiverifikasi ke area yang pertumbuhannya
menjanjikan. Perusahaan di Kuadran IV memiliki tingkat arus kas yang tinggi dan
kebutuhan untuk tumbuh secara internal yang terbatas dan sering kali dapat
menjalankan strategi diverifikasi dengan sukses. Perusahaan tersebut juga dapat
menjalankan joint venture.
Matrik Grand Strategi pada organisasi non profit dapat digunakan. Namun
harus dimodifikasi dan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh
organisasi pemerintahan yang menggunakan. Pada organisasi profit terdapat dua
dimensi evaluative yaitu pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif dengan 4 kuadran
yang didalamnya terdapat strategi yang dapat digunakan.
Tahap Keputusan
Adalah tahap ketiga dari kerangka tiga tahap dalam pemilihan strategi-
strategi alternatif. Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan
keputusan perumusan strategi setelah melalui teknik-teknik pada tahap
PENCOCOKAN (matching stage).
6. Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
Teknik matrik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik.
QSPM strategi menggunakan analisis INPUT dari TAHAP 1 dan hasil
PENCOCOKAN dari analisis TAHAP 2 untuk secara objectif dijalankan diantara
strategi-strategi alternatif.
QSPM adalah alat yang memungkinkan para penyusun strategi
mengevaluasi berbagai strategi alternatif berdasarkan faktor-faktor keberhasilan
penting eksternal dan internal yang telah diindentifikasi sebelumnya. Seperti halnya
alat analitis strategi yang lain, QSPM membutuhkan penilain intuitif yang baik.