Vous êtes sur la page 1sur 4

LAPORAN KERJA CSSD

MARET 2019

A. PENDAHULUAN
Tingkat indikator mutu Rumah Sakit adalah menurunnya angka healthcare
Asotiated Infektion (HAIs). Salah satu sumber penularan HAIs didapat dari alat medis
yang digunakan. Karena CSSD merupakan unit central pengelolaan alat medis steril
yang mempunyai fungsi menyediakan barang/ alat steril untuk seluruh unit Rumah
Sakit, maka kinerja unit CSSD harus di catat dan dilaporkan.
Berikut ini laporan kerja CSSD Maret 2019. Karena CSSD merupakan unit
baru, maka laporan kerja ini adalah laporan pertama yang diharapkan dapat menjadi
gambaran untuk meningkatkan pelayanan Rumah Sakit kedepan.

B. LAPORAN KEGIATAN
1. Program Pengembangan Staf
a) Pelatihan CSSD
Dalam program kerja yang telah ditentukan, program pengiriman/ pelatihan
CSSD direncanakan 1(satu) kali dalam setahun. Pada tahun 2018 rumah sakit telah
mengirim 2 karyawan pegawai untuk mengikuti pelatihan CSSD yang kemudian 2
(dua) pegawai tersebut mendapat SK penempatan di CSSD. Dari paparan tersebut
program kerja pelatihan CSSD sudah terlampaui.

b) Orientasi karyawan baru


CSSD merupakan unit baru, maka seluruh pegawainya pun adalah pegawai
baru. Namun selain 2 (dua) pegawai yang telah dikirim untuk pelatihan, terdapat
beberapa staf yang telah bekerja dan berpengalaman di sterilisasi OK. Maka kami
melakukan orientasi secara bersama-sama dan saling tukar pengalaman, belajar dari
‘try and error’ dan menimba ilmu dari rekan-rekan rumah sakit lain yang telah
berpengalaman.

1
c) Seminar/ simposium dan PIT
Program seminar/ simposium dan PIT direncanakan satu kali dalam setahun.
Namun demikian RS AR Bunda telah mendatangkan perwakilan dari pihak
alat Sterilisasi Steam sebagai penyedia alat secara Khusus kepada staf CSSD
sehingga telah dilakukan ‘Inhouse Training’ kepada staff CSSD, Staff OK
maupun UPSRS.
Daftar Pengembangan Staf
No

Daftar pengembangan Staf


Sejak SK pembentukan dan penempatan kami di CSSD, kami membuat
progran dan pembagian kerja. Salah satunya adalah program sosialisasi
CSSD, kebijakan, kemufakatan SOP dan kemungkinan kendala yang timbul
kepada seluruh unit pengguna. Kemudian pada tanggal 28 oktober kami juga
melaksanakan ‘WorkShop CSSD’ untuk 75 karyawan RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa program kerja seminar/ simposium
dan PIT telah terlaksana melebihi target.
2. Program Pemeliharaan, Infentarisasi Mesin dan peralatan CSSD
a) Pemeliharaan alat
CSSD membuat program pemeliharaan alat meliputi
Pemeriksaan mesin dan kelengkapan unit penunjang mesin setiap hari
Pembersihan alat/ mesin seminggu sekali
Perbaikan setiap kali mengalami kerusakan
Program tersebut diatas telah dilaksanakan secara rutin.
b) Kalibrasi Alat
CSSD membuat perencanaan, pelaksanaan dan evalusi hasil kalibrasi seluruh
mesin yang dimiliki CSSD.
c) Kemampuan CSSD menyediakan alat medis steril untuk unit IBS

Angka proses pengelolaan alat medis di IBS (Tabel)

PLAN
2
Meningkatkan angka proses pengelolaan alat medis IBS di CSSD dengan
harapan angka
mendekati 100%
Tindakan :

1) Staf CSSD mengutamakan proses sterilisasi alat-alat medis ruang IBS


2) Memilih program P3 untuk sterilisasi alat CITO
3) Koordinasi dengan IBS untuk pendataan proses pengelolaan alat medis di
IBS
4) Koordinasi dengan IBS untuk pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah
operasi elektif
IBS
DO ;
1) Staf CSSD sudah tersosialisasi dan berkomitmen untuk mengutamakan
proses
sterilisasi alat medis ruang IBS
2) Bila alat medis dibutuhkan segera (cito) staf CSSD akan memilih program
P3/ P1
khusus alat tersebut (alat lain ditinggal)
3) Berkoordinasi dengan IBS untuk pendataan proses pengelolaan alat medis
di IBS dan
pendataan rasio jumlah alat dengan jumlah operasi elektif IBS
STUDY :
1) Staf CSSD telah melaksanakan proses sterilisasi sesuai program
2) Perlu peningkatan koordinasi dengan IBS karena masih ditemukan data
pembedahan
memakai alat medis dengan proses DTT di ruang IBS
3) Pemakaian proses DTT untuk pembedahan berkaitan dengan rasio jumlah
alat yang
tidak seimbang dengan jumlah operasi
4) Karena rasio alat dan jumlah operasi tersebut, untuk proses pengelolaan
alat di CSSD
tidak memungkinkan dari segi waktu
Struktur
SDM telah siap
Peralata pengelolaan alat medis di CSSD belum lengkap
Butuh pengaktifan mesin dan plasma
Jumlah alat medis di IBS perlu penambahan
Jumlah operasi di IBS perlu disesuaikan denga jumlah alat
Proses
1) Semua alat medis dari IBS terproses di CSSD
2) Barang/ alat medis bermateri plastik/ karet masih diproses dengan
sterilisasi suhu tinggi
sehingga mudah rusak
3
3) Masih ditemukan proses DTT di ruang IBS untuk pembedahan
4) Barang yang masuk ke CSSD belum sesuai dengan jumlah operasi IBS
Outcome
Bahwa angka pengelolaan alat di ruang IBS masih jauh dari harapan.
ACTION :
Tindakan Perbaikan (Corrective Action)
1) Koordinasi dengan IBS untuk sebisa mungkin menyerahkan proses
pengelolaan alat
medis ke CSSD
2) Koordinasi untuk menyesuiakan rasio operasi dengan jumlah set alat
3) Konsultasi dengan manejemen untuk penyelesaian permasalahan

Tindakan Standarisasi (Standardization Action)


Menetapkan standar capaian dari kisaran 60% menjadi 100%

Vous aimerez peut-être aussi