Vous êtes sur la page 1sur 8

ISSN 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 6, Nomor 1, tahun 2017

Analisis Pemanfaatan E-Learning Sebagai


Knowledge Management Dalam Mendukung
Proses Pembelajaran Di Jurusan Pendidikan
Teknik Informatika Undiksha
I Kadek Agus Erta Nugraha1, Ketut Agustini2, I Gede Partha Sindu3
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali
E-mail : agusertanugraha26@gmail.com1, ketutagustini@undiksha.ac.id2, partha.sindu@undiksha.ac.id3

Abstrak─Penelitian ini bertujuan untuk populations of this study were lecturers and student of
mengetahui bagaimana pemanfaatan E-Learning sebagai 2013-2015 who is active in the Information Engineering
Knowledge Management dalam mendukung proses Education Department Undiksha. The sample of this
pembelajaran di jurusan Pendidikan Teknik study consisted of 14 lecturer and 114 students. The
Informatika Undiksha. Penelitian ini merupakan sampling used in this research was Simple Random
penelitian survey yang menggunakan metode deskriptif. Sampling technique. The research data were collected
Populasi dalam penelitian ini adalah Dosen dan using a
Mahasiswa angkatan 2013-2015 yang aktif di jurusan questionnaire and analyzed by descriptive analysis method.
Pendidikan Teknik Informatika Undiksha. Sampel The results showed the level of the use of E-
dalam penelitian ini terdiri dari 14 orang dosen dan 114 Learning as Knowledge Management in supporting the
orang mahasiswa, penarikan sampel menggunakan learning process at the Information Engineering
Teknik Simple Random Sampling. Data penelitian Education Department Undiksha. The indicators from the
dihimpun menggunakan kuisioner dan dianalisis dengan lectures respondents which categorized high indicator was
metode analisis deskriptif. reflection of knowledge and lecturing the material which
Hasil penelitian menunjukkan tingkat has 71.50%, indicator multi knowledge with percentage
pemanfaatan E-Learning sebagai Knowledge 71.07%, and indicator of indication the source of learning
Management dalam mendukung proses pembelajaran di with 56.97%
jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, The students’ indicator showed that the higher
indikator-indikator dari responden dosen didapatkan indicator from the reflection of knowledge and acquiring
indikator terbesar yaitu indikator refleksi pengetahuan the learning material with 62.59%, the indicator of the use
dan penyampaian materi pembelajaran yang memiliki of knowledge and tasking with 52.51%, indicator of
persentase sebesar 74,50%, kemudian indikator identification of knowledge and learning source with
penggunaan pengetahuan dan pemberian tugas dengan 45.39%, and sharing the knowledge with 42.20%.
persentase 72,26%, indikator berbagi pengetahuan
dengan persentase 71,07%, dan indikator identifikasi Keywords : Survey, E-Learning, Knowledge Management
pengetahuan dan sumber belajar sebesar 56,97%.
Sedangkan indikator-indikator dari responden
mahasiswa didapatkan indikator terbesar yaitu I. PENDAHULUAN
indikator refleksi pengetahuan dan penyampaian materi
pembelajaran yang memiliki persentase sebesar 62,59%,
Perkembangan teknologi informasi dan
kemudian indikator penggunaan pengetahuan dan
pemberian tugas dengan persentase sebesar 52,51%, komunikasi telah membawa perubahan yang sangat
indikator identifikasi pengetahuan dan sumber belajar besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Seiring dengan
dengan persentase sebesar 45,39%, dan indikator perkembangan tersebut metode pembelajaran juga
berbagi pengetahuan dengan persentase sebesar 42,20%. banyak mengalami perkembangan, baik metode
pembelajaran secara personal, media pembelajaran
Kata kunci: Survey, E-Learning, Knowledge ataupun proses pembelajaran. Bentuk dari
Management perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di
dunia pendidikan adalah E-Learning. E-Learning
Abstract─This study aimed to determine how the use merupakan suatu proses pembelajaran dengan
of E-Learning as Knowledge Management in supporting menggunakan atau memanfaatkan Information and
the learning process at the Information Engineering Communication Technology (ICT) sebagai Tools yang
Education Department Undiksha. This study was a dapat tersedia kapanpun dan dimanapun dibutuhkan,
descriptive research by using survey method. The sehingga dapat mengatasi kendala ruang dan waktu[1].
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 6, Nomor 1, tahun 2017

E-Learning dapat dijadikan sarana untuk pandang Knowledge Management dan Bagaimana
menyampaikan dan mendokumentasikan pengetahuan dosen memanfaatkan E-Learning sebagai fasilitas
yang dimiliki oleh setiap individu, yang nantinya mengelola pengetahuannya (Knowledge
pengetahuan tersebut akan terdokumentasi dan Management). Hasil penelitian ini secara teoritis
menjadi pengetahuan bagi individu lainnya. piharapkan dapat mengetahui pemanfaatan E-
pengetahuan perlu disimpan, disebarluaskan, Learning sebagai Knowledge Management dalam
diaplikasikan, dimanfaatkan dan digunakan untuk mendukung proses pembelajaran di Jurusan
kesejahteraan manusia melalui organisasi atau Pendidikan Teknik Informatika Undiksha.
perusahaan. Pengelolaan semua itu disebut Knowledge
Management[2]. Menurut konsep Knowledge
Management, suatu pengetahuan yang tidak mudah II. KAJIAN PUSTAKA
digambarkan dan dibagikan, Pengetahuan ini berupa
suatu pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh A. Pengertian E-Learning
masing – masing individu dimana pengetahuan E-Learning merupakan penawaran yang unik dari
tersebut belum terdokumentasikan, pengetahuan ini segi fleksibilitas dan kontrol. Dalam pengalaman
didapatkan atau berkembang melalui interaksi dan belajar bagi seorang peserta didik untuk dapat memilih
komunikasi dengan orang lain disebut tacit waktu dan tempat untuk belajar serta dapat mengatur
knowledge[3]. Dalam pemanfaatan E-Learning kegiatan pembelajaran mereka[5]. Tipe E-Learning
diharapkan mampu membantu transisi tacit knowledge ada dua macam model utama penyampaian dalam E-
yang dimiliki setiap individu menjadi bentuk explicit Learning yaitu synchronous dan asynchronous. Dalam
knowledge. Explicit knowledge adalah suatu penyampaian synchronous, peserta didik dan pendidik
pengetahuan yang telah berhasil terdokumentasikan, bertemu ditentukan oleh waktu untuk melakukan
yang memiliki suatu sifat struktural, sistematis dan proses pembelajaran. Dalam penyampaian
mudah untuk dikomunikasikan dan dibagikan kepada asynchronous, peserta didik menggunakan bahan
orang lain. Pengetahuan ini didapatkan dan materi yang tersedia melalui website yang cukup
berkembang dari isi dan informasi yang ada lengkap untuk digunakan setiap waktu. Sehingga
didalamnya. Hasil observasi awal yang telah memungkinkan peserta didik untuk mengakses materi
dilakukan pada bulan Maret tahun 2016 melalui sesuai kebutuhan[6]. keterbatasan E-Learning
wawancara terhadap beberapa dosen dan mahasiswa merupakan kejadian yang sering terjadi, beberapa
di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika orang merasa tidak nyaman mengikuti kegiatan
menunjukkan bahwa sebagian besar dosen dan pembelajaran dengan menggunakan komputer. E-
mahasiswa belum pernah memanfaatkan E-Learning Learning menuntut budaya kesadaran untuk belajar
dalam mendukung proses pembelajaran. sendiri. Pada pembelajaran di kelas, 60% sumber
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika pembelajaran berasal dari pendidik dan 40% dari
dulunya bernama Jurusan Pendidikan Teknologi peserta didik. Sedangkan pada E-Learning 100%
Informatika dan Komputer. Jurusan Pendidikan sumber pembelajaran dari peserta didik[7].
Teknologi Informatika dan Komputer Tahun keuntungan dari E-Learning adalah E-Learning tidak
Akademik 2007/2008 merupakan penerimaan hanya meningkatkan akses, tapi meningkatkan
mahasiswa baru angkatan pertama. Jurusan keterlibatan, meningkatkan pembelajaran, memperluas
Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer pengalaman dalam mengeksplorasi, dan
resmi berganti nama menjadi Jurusan Pendidikan memberdayakan siswa untuk mengambil tanggung
Teknik Informatika (PTI). Visi jurusan pendidikan jawab untuk penjadwalan dan mengelola proses
teknik informatika adalah terwujudnya jurusan pembelajaran. Selain itu juga, pembelajaran yang
pendidikan yang mampu mengembangkan Ilmu kontemporer dan dapat diakses dari situs apapun
Pengetahun, Teknologi dan Seni serta menghasilkan dengan menggunakan teknologi yang tepat dan efektif.
lulusan tenaga kependidikan yang produktif, Hal ini disebabkan karena sangat menguntungkan,
berwawasan nasional dan global, berpijak pada pilar- pendekatan biaya yang efektif untuk memfasilitasi
pilar kearifan lokal, kepakaran dan profesionalisme belajar kelompok dalam jumlah yang besar
serta memiliki kompetensi di bidang informatika dan menggunakan informasi dan teknologi komunikasi.
komputer yang berkualitas dan berdaya saing tinggi Penerapan E-Learning di Universitas Pendidikan
[4]. Ganesha belum optimal, karena masih banyak dosen
Berdasarkan uraian di atas, peneliti memandang yg belum memanfaatkan E-Learning dalam
perlu menganalisis pemanfaatan E-Learning sebagai mendukung proses pembelajaran sehingga mahasiswa
Knowledge Management dalam mendukung proses juga tidak memanfaatkan E-Learning dalam
pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik mendukung proses pembelajaran. Sedangkan tujuan
Informatika Undiksha. Rumusan masalah yang akan dari pembuatan media pembelajaran E-Learning
dicarikan alternative adalah Bagaimana Mahasiswa adalah untuk mendukung proses pembelajaran.
dalam memanfaatkan E-Learning di Jurusan
Pendidikan Teknik Informatika Undiksha dari sudut B. Definisi Knowledge Management
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 6, Nomor 1, tahun 2017

Manajemen pengetahuan (Knowledge dan peserta didik merupakan dua komponen yang
Management) ialah suatu rangkaian kegiatan yang tidak bisa dipisahkan. Antara dua komponen tersebut
digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk harus terjalin interaksi yang saling menunjang agar
mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan hasil belajar peserta didik dapat tercapai secara
mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan optimal[9]. Tujuan pembelajaran sebenarnya adalah
kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. untuk memperoleh pengetahuan dengan suatu cara
Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif yang dapat melatih kemampuan intelektual para
organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil peserta didik dan merangsang keingintahuan serta
tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan memotivasi kemampuan mereka. Proses pembelajaran
kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak
yang lebih tinggi[8]. Konsep manajemen pengetahuan didukung dengan komponen-komponen dalam
ini meliputi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) pembelajaran, karena antara proses pembelajaran
dan teknologi informasi (TI) dalam tujuannya untuk dengan komponen pembelajaran saling berkaitan dan
mencapai organisasi perusahaan yang semakin baik membutuhkan. Komponen dalam pembelajaran sangat
sehingga mampu memenangkan persaingan bisnis. penting keberadaannya karena dengan pembelajaran
Perkembangan teknologi informasi memang diharapkan perilaku peserta didik akan berubah ke
memainkan peranan yang penting dalam konsep arah yang positif dan diharapkan dengan adanya
manajemen pengetahuan. Hampir semua aktivitas proses belajar mengajar akan terjadi perubahan
kehidupan manusia akan diwarnai oleh penguasaan tingkah laku pada diri peserta didik. Keberhasilan
teknologi informasi, sehingga jika berbicara mengenai pelaksanaan proses pembelajaran merupakan indikator
manajemen pengetahuan tidak lepas dari pengelolaan pelaksanaan kurikulum yang telah dibuat oleh
Perkembangan ini menunjukan makin cepatnya lembaga bimbingan belajar, sehingga dalam proses
perubahan dalam segala bidang kehidupan, akibat dari pembelajaran pendidik dituntut untuk menciptakan
efek globalisasi serta perkembangan teknologi suasana belajar yang kondusif sehingga
informasi yang sangat akseleratif. Kondisi ini jelas memungkinkan dan mendorong peserta didik untuk
telah mengakibatkan perlunya cara-cara baru dalam mengembangkan segala kreatifitasnya dengan bantuan
menyikapi semua yang terjadi agar dapat tetap pendidik. Peranan pendidik di sini sangatlah penting,
survive. Penekanan akan makin pentingnya kualitas yaitu pendidik harus menyiapkan materi dan metode
sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu pembelajaran, serta pendidik juga harus mengetahui
respon dalam menyikapi perubahan tersebut, dan ini dan memahami keadaan peserta didiknya demi
tentu saja memerlukan upaya-upaya untuk kelancaran pembelajaran.
meningkatkan dan mengembangkan SDM. Adapun komponen yang mempengaruhi
Sehubungan dengan itu peranan ilmu berjalannya suatu proses pembelajaran menurut Zain
pengetahuan menjadi makin menonjol, karena hanya (1997), dalam kegiatan belajar mengajar terdapat
dengan pengetahuanlah semua perubahan yang terjadi beberapa komponen pembelajaran yang saling
dapat disikapi dengan tepat. Ini berarti pendidikan berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu: 1)
memainkan peran penting dalam mempersiapkan pendidik, 2) peserta didik, 3) materi pembelajaran, 4)
SDM yang berkualitas dan kompetitif. Ketatnya metode pembelajaran, 5) media pembelajaran, 6)
kompetisi secara global khususnya dalam bidang evaluasi pembelajaran. Beberapa komponen
ekonomi telah menjadikan organisasi usaha pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
memikirkan kembali strategi pengelolaan usahanya, 1. Pendidik
dan SDM yang berkualitas dengan penguasaan Pendidik merupakan salah satu komponen yang
pengetahuannya menjadi pilihan penting yang harus sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, karena
dilakukan dalam konteks tersebut. Perbedaan yang pendidik memegang peranan yang sangat penting
paling signifikan di antara jenis knowledge ialah tacit antara lain menyiapkan materi, menyampaikan materi,
versus explicit, dalam organisasi explicit knowledge serta mengatur semua kegiatan belajar mengajar
Tidak menjadi masalah karena mudah dalam proses pembelajaran.
didokumentasikan, diarsipkan, dan diberi kode. Di lain Dalam proses pembelajaran, peran seorang
pihak, tacit knowledge merupakan suatu tantangan pendidik diperlukan untuk memberikan pembelajaran
tersendiri karena pengetahuan sering kali dirasakan dan mengatur serta membentuk peserta didik guna
sangat berharga untuk dibagikan dan digunakan tercapai sumber daya manusia yang potensial.
dengan cara yang tepat. Menurut pendapat Sardiman (1990), diungkapkan
bahwa pendidik adalah komponen manusiawi dalam
C. Proses Pembelajaran proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam
Proses pembelajaran adalah proses yang di usaha pembentukan sumber daya manusia yang
dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara pendidik potensial di bidang pembangunan.
dan peserta didik serta komunikasi timbal balik yang Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai oleh Zain (1997), menyatakan bahwa dalam suatu
tujuan belajar, dalam proses pembelajaran, pendidik proses belajar, siswa memerlukan seorang pendidik
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 6, Nomor 1, tahun 2017

sebagai suatu sumber bahan dalam menyampaikan Metode pembelajaran merupakan komponen yang
materi serta sejumlah ilmu pengetahuan guna diperlukan oleh pendidik setelah menentukan materi
berkembangnya pendidikan peserta didik dan sumber pembelajaran. Berbagai macam metode dapat
daya manusia. digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan
Dari beberapa pendapat di atas, dapat pembelajaran. Metode sangat dibutuhkan untuk
disimpulkan bahwa pendidik merupakan salah satu mempermudah pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
komponen yang sangat berpengaruh pada proses apa yang menjadi tujuan pembelajaran tersebut.
pembelajaran, karena pendidik memegang peranan Sebelum metode itu diaplikasikan, terlebih
yang sangat penting antara lain menyiapkan materi, dahulu harus dipahami arti dari metode itu sendiri.
menyampaikan materi, serta bertanggung jawab dan Definisi tentang metode sangat bermacam-macam
mengatur semua kegiatan belajar mengajar dalam namun pada dasarnya memiliki makna yang sama, di
proses pembelajaran. antaranya definisi metode menurut Djamarah (1991)
2. Peserta Didik mengemukakan metode adalah cara yang digunakan
Komponen lain yang juga berpengaruh terhadap pada saat berlangsungnya pengajaran dengan
jalannya suatu kegiatan belajar mengajar adalah mengatur sebaiknya materi yang disampaikan agar
peserta didik. Peserta didik sebagai individu adalah memperoleh pembelajaran yang terencana untuk
orang yang tidak bergantung pada orang lain dalam mencapai tujuan. Pendapat lain mengungkapkan
arti bebas menentukan sendiri dan tidak dipaksa dari Metode adalah cara yang di dalam fungsinya
luar, maka daripada itu dalam dunia pendidikan merupakan alat untuk mencapai tujuan, makin tepat
peserta didik harus diakui kehadirannya sebagai metodenya diharapkan makin efektif pula pencapaian
pribadi yang unik dan individual (Ahmadi dan tujuan tersebut (Suryobroto, 1986).
Uhbiyati, 2001). Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
Setiap peserta didik memiliki karakteristik cara yang digunakan oleh pendidik dalam
individual yang khas dan terus berkembang meliputi berlangsungnya hubungan interaksi antara pendidik
perkembangan emosional, moral, intelektual dan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya
sosial. Perkembangan ini berpengaruh terhadap pembelajaran. Pentingnya penggunaan metode dalam
kemampuan peserta didik sebagai subjek pendidikan suatu proses pembelajaran, akan mempengaruhi serta
(Sunarto dan Hartono, 2002). hasil pembelajaran. Jamalus (1991) mengemukakan
Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat bahwa metode pembelajaran adalah cara yang
ditarik kesimpulan bahwa peserta didik dengan pribadi ditempuh untuk mencapai suatu pembelajaran secara
unik yang menjadi subjek pendidikan. Keunikan bertahap menurut tingkat urutan yang logis. Metode
peserta didik tampak dari perkembangan emosional, pembelajaran ini didasarkan atas tahapan tingkat
moral, intelektual dan sosial harus diakui dalam proses urutan kegiatan belajar. Urutan kegiatan yaitu tahapan
pendidikan. Karena itu, peserta didik adalah subjek syarat tingkat urutan materi pembelajaran. Metode
aktif, bukan objek pendidikan. yang digunakan seorang pendidik akan sangat
3. Materi Pembelajaran tergantung pada pandangan tentang sifat dan hakikat
Materi pembelajaran merupakan salah satu belajar, serta sifat dan hak pembelajaran.
komponen pembelajaran yang sangat penting dan 5. Media Pembelajaran
sangat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar Suatu proses pembelajaran tidak akan berjalan
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam hal ini dengan maksimal apabila tidak didukung oleh media
menurut Mukmin, (2004) materi pembelajaran atau sebagai sarana untuk memudahkan seorang pendidik
sering disebut materi pokok adalah pokokpokok untuk berinteraksi dengan peserta didik dalam
materi pembelajaran yang harus dipelajari peserta kegiatan belajar mengajar. Media merupakan
didik sebagai sarana pencapaian kompetensi dasar dan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan
yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan
penilaian yang disusun berdasarkan indikator peserta didik (Danim, 1995).
ketercapaian kompetensi 6. Evaluasi Pembelajaran
Nana dan Ibrahim (2003) mengatakan materi Komponen yang terakhir pada bagian proses
pembelajaran merupakan suatu yang disajikan pembelajaran adalah evaluasi. Evaluasi menurut
pendidik untuk diolah dan kemudian dipahami oleh pendapat Suryobroto (1986) mengatakan evaluasi
peserta didik, dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan merupakan barometer untuk mengukur tercapainya
intruksional yang telah ditetapkan. proses interaksi, dengan mengadakan evaluasi dapat
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat mengontrol hasil belajar peserta didik dan mengontrol
disimpulkan bahwa materi pembelajaran merupakan ketepatan suatu metode yang digunakan oleh pendidik
isi yang akan diberikan kepada peserta didik pada sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat
proses pembelajaran, materi pembelajaran yang akan dioptimalkan.
mengarahkan peserta didik kepada tujuan yang akan Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan
dicapai dalam pembelajaran. oleh Sudjana (2003), bahwa evaluasi bertujuan untuk
4. Metode Pembelajaran melihat atau mengukur belajar para speserta didik
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 6, Nomor 1, tahun 2017

dalam hal penguasaan materi yang telah dipelajari adalah suatu metode penelitian yang mengambil
sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. sampel dari suatu populasi dan menggunakan
Berdasarkan dari kedua pendapat di atas, maka kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Lokasi
dapat disimpulkan bahwa maksud dan tujuan evaluasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan
pembelajaran adalah suatu kegiatan penilaian untuk dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di jurusan
mengukur dan mengetahui tercapai atau tidaknya Pendidikan Teknik Informatika Undiksha. Subyek
tujuan pembelajaran serta mengontrol ketepatan suatu yang diteliti adalah dosen dan mahasiswa jurusan
metode yang digunakan oleh pendidik terhadap Pendidikan Teknik Informatika Undiksha. Populasi
peserta didik. Maka daripada itu, diharapkan evaluasi yang akan menjadi pengamatan dalam penelitian ini
sangat berpengaruh pada kemajuan kemampuan adalah dosen dan mahasiswa jurusan Pendidikan
peserta didik untuk lebih baik. Teknik Informatika Undiksha. Jumlah keseluruhan
populasi dalam penelitian ini adalah 372 populasi, di
D. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika mana dosen jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha berjumlah 20 orang, mahasiswa jurusan
merupakan salah satu jurusan yang ada di Fakultas Pendidikan Teknik Informatika Undiksha angkatan
Teknik dan Kejuruan yang berada pada Universitas 2013 - 2015 berjumlah 352 orang.
Pendidikan Ganesha. Jurusan ini pada awalnya Dalam menentukan jumlah sampel, penulis
bernama Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika mengunakan Rumus Slovin sebagai berikut:
dan Komputer. Kemudian pada tahun 2009
berdasarkan SK DIKTI No. 163/DIKTI/Kep/2007, n =
dan SK Rektor Undiksha No. 257/H48/PP/2009,
Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Keterangan:
Komputer resmi berganti nama menjadi Jurusan n = jumlah sampel; N = jumlah populasi;
Pendidikan Teknik Informatika. Walapun tergolong
muda, Jurusan Pendidikan Teknik Informatika α = taraf signifikasi
Undiksha Singaraja telah melakukan kerjasama
dengan hotel-hotel dan dinas-dinas di Singaraja Penelitian ini merupakan penelitian sosial, maka
maupun luar Singaraja serta software house yang taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Taraf
berkedudukan di daerah Denpasar. Usaha menjalin 5% artinya ada keyakinan sebesar 95% (100%-5%)
kerjasama dengan instansi lain akan terus diupayakan bahwa kita telah membuat keputusan atau kesimpulan
terutama dunia usaha dan industri yang terkait dengan yang benar [10].
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
Singaraja. Tidak hanya sampai di situ saja, Jurusan ini penelitian ini adalah dokumentasi dan kuesioner
mengadakan pengembangan di segala bidang TI untuk (angket). Pada penelitian ini, dokumentasi sebagai
menunjukkan eksistensi sebagai salah satu Jurusan sarana untuk mendapatkan data yang diinginkan.
Teknik Informatika di Bali. Jurusan Pendidikan Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi data
Teknik Informatika (PTI) memiliki visi terwujudnya jumlah seluruh Dosen dan Mahasiswa angkatan 2013-
jurusan pendidikan yang mampu mengembangkan 2015 yang diperoleh dari PUSKOM Undiksha.
Ilmu Pengetahun, Teknologi dan Seni serta Kuesinoer (angket) yang diberikan adalah sejumlah
menghasilkan lulusan tenaga kependidikan yang pertanyaan dan pernyataan tertulis yang diajukan pada
produktif, berwawasan nasional dan global, berpijak responden yaitu untuk mengatahui tentang Analisis
pada pilar-pilar kearifan lokal, kepakaran dan pemanfaatan E-Learning sebagai Knowledge
profesionalisme serta memiliki kompetensi di bidang Management dalam mendukung proses pembelajaran
informatika dan komputer yang berkualitas dan di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha.
berdaya saing tinggi. Jurusan ini diasuh oleh pengajar Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data
yang berkualitas dan suasana belajar yang kondusif kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dalam
serta masih banyak lagi hal yang menarik yang penelitian ini adalah deskripsi hasil wawancara,
terdapat pada jurusan ini. kutipan atau refrensi dari jurnal penelitian, artikel,
skripsi, buku, dan literature lainnya sedangkan data
kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil yang
III. METODOLOGI didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada Dosen
dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei Informatika Undiksha berupa persentase pemanfaatan
sedangkan metodenya adalah deskriptif analitis. E-Learning sebagai Knowledge Management dalam
Penelitian ini menganalisis secara deskriptif dosen mendukung proses pembelajaran di Jurusan
dan mahasiswa agar memanfaatkan E-Learning Pendidikan Teknik Informatika Undiksha. Dalam
berbasis Knowledge Management dalam mendukung penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah dalam
proses pembelajaran di jurusan Pendidikan Teknik bentuk kuesioner (angket). Penggukuran variabel
Informatika Undiksha. Metode survei deskriptif dilakukan dengan menggunakan skala Likert.
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 6, Nomor 1, tahun 2017

Responden diminta untuk memilih salah satu dari 5 Rumus yang digunakan dalam menguji validitas
jawaban yang digunakan untuk mengukur setiap butir adalah rumus Korelasi Pearson Product Moment.
indikator. Selanjutnya untuk mempermudah Teknik ini dipilih karena angket yang diujikan
pengukuran, data kualitatif diubah menjadi data merupakan jenis instrumen non dikotomi, yaitu
kuantitatif dengan memberikan nilai atau skor pada intrumen yang memiliki rentang skor 1 - 5.
masing-masing jawaban.
Rumus Korelasi Pearson Product Moment adalah
Tabel 1. Nilai atau bobot dari jawaban responden sebagai berikut:
Alternatif Jawaban Bobot Nilai Pernyataan

Positif Negatif

Sangat Setuju 5 1 Keterangan:


Setuju 4 2 rxy = koefisien Korelasi Product Moment
N = banyaknya responden
Kurang Setuju 3 3
X = skor responden yang dicari Validitas
Tidak Setuju 2 4 Y = skor total responden
Sangat Tidak Setuju 1 5
Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen
penelitian maka hasil perhitungan rxy dibandingkan
Pada uji coba instrumen dilakukan uji prasyarat dengan nilai r Tabel yang tercantum dalam “Tabel
terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat pada Nilai-nilai Product Moment” pada taraf signifikan 5%
angket. Uji prasyarat angket yaitu menggunakan uji atau kepercayaan 95%. Jika rxy > r Tabel maka item
validitas dan uji rebilitas. angket dinyatakan valid, dan sebaliknya jika r xy < r
1. Uji Validitas Tabel maka item dinyatakan tidak valid.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
pengujian validitas isi dan uji konstruk. Validitas isi 2. Uji Reliabilitas
instrumen terpenuhi dengan menggunakan penelitian Pengukuran reliabilitas ini dilakukan setelah
dua orang pakar (judges). Perhitungan validitas isi pengukuran validitas, sehinggga hanya butir instrumen
menggunakan Formula Gregory, seperti terlihat pada yang valid saja yang akan diukur. Uji reliabilitas
tabel 2. dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu:
Tabel 2 Formula Gregory
Judges I

Judges Kurang Sangat


Penilai Keterangan:
Relevan Relevan
Judges
= reliabilitas instrument
Kurang A B K = banyak butir pertanyaan yang valid
Relevan = jumlah variable item
Judges II
Sangat C D = varian total
Relevan
Penentuan tinggi rendahnya hasil uji reliabilitas
menggunakan kriteria pengujian uji reliabilitas yang
terdapat pada tabel 3.
Validasi isi =
Keterangan: Tabel 3 Kriteria uji Reliabilitas Tes
Rentang Skor Kategori
A = Sel yang menggunalan ketidak
setujuan antara kedua penilai Sangat rendah
≤ 0,20
B dan C = Sel yang menunjukan perbedaan pandangan
Rendah
antar penilai 0,20 < ≤ 0,40
D = Sel yang menunjukan persetujuan yang valid
Sedang
antara kedua penilai 0,40 < ≤ 0,60
Tinggi
Setelah selesai uji validitas isi, dilakukan uji 0,60 < ≤ 0,80
validitas butir. Sampel yang digunakan untuk uji Sangat Tinggi
validitas butir, yaitu sebanyak 3 orang dosen dan 30 0,80 < ≤ 1,00
orang mahasiswa.
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 6, Nomor 1, tahun 2017

Prosedur Penelitian Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, untuk rekap


Prosedur Penelitian merupakan langkah- rata-rata persentasenya disajikan pada gambar 2.
langkah yang ditempuh dalam melakukan suatu
penelitian, untuk mendapatkan informasi yang dapat
menjawab pertanyaan penelitian. Prosedur penelitian
dilaksanakan untuk dapat mengungkapkan secara
tuntas terkait permasalahan yang diajukan dalam
penelitian.

Identifikasi Masalah

Merumuskan Masalah

Menenrukan Tujuan dan


Manfaat Peneitian
Gambar 2. Diagram Persentase
Menentukan Studi Pustaka/ Berdasarkan gambar 4.37 dapat dilihat indikator-
Kajian Teori indikator dari responden dosen didapatkan indikator
terbesar yaitu indikator refleksi pengetahuan dan
penyampaian materi pembelajaran yang memiliki
persentase sebesar 74,50%, kemudian indikator
Mendesain Model Pnelitian penggunaan pengetahuan dan pemberian tugas dengan
persentase 72,26%, indikator berbagi pengetahuan
Uji Validitas dengan persentase 71,07%, dan indikator identifikasi
pengetahuan dan sumber belajar sebesar 56,97%.
Sedangkan indikator-indikator dari responden
Uji Coba Instruman mahasiswa didapatkan indikator terbesar yaitu
Hasil Uji Validitas indikator refleksi pengetahuan dan penyampaian
materi pembelajaran yang memiliki persentase sebesar
62,59%, kemudian indikator penggunaan pengetahuan
Menyebakan Kuesioner dan pemberian tugas dengan persentase sebesar
Pengambilan Data
dan Sampel Penelitian 52,51%, indikator identifikasi pengetahuan dan
sumber belajar dengan persentase sebesar 45,39%, dan
indikator berbagi pengetahuan dengan persentase
sebesar 42,20%.
Menganalisis Data Analisis dan Kuantitatif Hasil analisis pemanfaatan E-Learning sebagai
Pnelitian Knowledge Management dalam mendukung proses
pembelajaran di jurusan Pendidikan Teknik
Informatika Undiksha, dari indikator identifikasi
Analisis dan Kualitatif pengetahuan dan sumber belajar, sub. indikator yang
Pembuatan Laporan
Penelitian memiliki persentase tertinggi yaitu media
pembelajaran. Dari indikator refleksi pengetahuan dan
penyampaian materi pembelajaran, sub. indikator yang
Gambar 1. Prosedur Penelitian memiliki persentase tertinggi yaitu gambaran
pengetahuan. Dari indikator berbagi pengetahuan, sub.
indikator yang memiliki persentase tertinggi yaitu
IV. PEMBAHASAN Menerima pengetahuan. Dari indikator penggunaan
pengetahuan dan pemberian tugas, sub. indikator yang
Berdasarkan hasil analisis pemanfaatan E-
memiliki persentase tertinggi ada dua sub. indikator
Learning sebagai Knowledge Management dalam
yaitu memanfaatkan pengetahuan dan pengumpulan
mendukung proses pembelajaran di jurusan
tugas.
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume 6, Nomor 1, tahun 2017

V. SIMPULAN Identifikasi pengetahuan dan Sumber belajar yaitu


sebasar 51,18%, indikator Identifikasi pengetahuan
Berdasarkan deskripsi data, hasil penelitian dan
dan Sumber belajar terdiri dari 2 sub. indikator yaitu
analisis pemanfaatan E-Learning sebagai Knowledge
Mengakses Pengetahuan serta Media Pembelajaran.
Management dalam mendukung proses pembelajaran
Kedua sub. indikator tersebut dapat dipertimbangan
di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha
oleh pihak jurusan PTI untuk dapat digunakan sebagai
yang telah dibahas secara deskriptif, maka simpulan
acuan dalam memanfaatkan E-Learning sebagai
dari penelitian ini adalah (1) Dari jumlah responden
Knowledge Management dalam mendukung proses
dosen dan mahasiswa berdasarkan hasil penelitian
pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik
yang terdiri dari 158 responden yang digunakan
Informatika Undiksha.
sebagai sampel, terdiri dari 9% yaitu sebanyak 14
responden dari dosen dan 91% yaitu sebanyak 144
responden dari mahasiswa. (2) Indikator-indikator
REFERENSI
yang mempengaruhi pemanfaatan E-Learning sebagai
Knowledge Management dalam mendukung proses
[1] Yusnia, B. 2015. Penerapan Knowledge Management System
pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik pada E-Learning dengan Metode COLLES Untuk
Informatika Undiksha adalah (a) Indikator pertama meningkatkan hasil belajar siswa.Jakarta: STIMIK Nusa
yang memiliki persentase tertinggi yakni indikator Mandiri.
refleksi pengetahuan dan penyampaian materi [2] Indrajit, R.E, Djokopranoto,R. 2006. Manajemen Perguruan
tinggi Modern. Yogyakarta: Andi.
pembelajaran yaitu sebasar 68,54%, indikator refleksi [3] Darudiato, S. 2013. Knowledge management:konsep dan
pengetahuan dan penyampaian materi pembelajaran metodologi. Ultima InfoSys
terdiri dari 2 sub. indikator yaitu Gambaran [4] Informatika, P. T. (2007). Retrieved desember 21, 2015, from
Pengetahuan serta Pelaksanaan Pembelajaran. Kedua Pendidikan Teknik Informatika:
http://pti.undiksha.ac.id/id/about-us/
sub. indikator tersebut dapat dipertimbangan oleh [5] Bell. 2007. Konsep E-Learning. Jakarta: tanpa penerbit.
pihak jurusan PTI untuk dapat digunakan sebagai [6] Rosen. 2009. Kajian Teori E-Learning. tanpa penerbit.
acuan dalam memanfaatkan E-Learning sebagai [7] Effendy, & Zhuang. 2005. E-Learning sebagai media
Knowledge Management dalam mendukung proses pembelajaran Interaktif berbasis Teknologi Informasi. vol. 2,
No. 1, Maret 20
pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik [8] Kurniawati, S. 2006. Knowledge Management. Bandung:
Informatika Undiksha. (b) Indikator kedua yang Universitas Pendidikan Indonesia.
memiliki persentase tertinggi yakni indikator [9] Rustaman. 2001. Kajian Teori proses pembelajaran.tanpa
penggunaan pengetahuan dan pemberian tugas yaitu penerbit.
[10] Sugiyono. (2012). statistik untuk penelitian. bandung: penerbit
sebasar 62,38% indikator penggunaan pengetahuan alfabeta.
dan pemberian tugas terdiri dari 4 sub. indikator yaitu
Mengelola pengetahuan, Memanfaatkan pengetahuan,
Pemberian Tugas serta Pengumpulan Tugas. Keempat
sub. indikator tersebut dapat dipertimbangan oleh
pihak jurusan PTI untuk dapat digunakan sebagai
acuan dalam memanfaatkan E-Learning sebagai
Knowledge Management dalam mendukung proses
pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik
Informatika Undiksha. (c) Indikator ketiga yang
memiliki persentase tertinggi yakni indikator Berbagi
pengetahuan yaitu sebasar 56,63%, indikator Berbagi
pengetahuan terdiri dari 2 sub. indikator yaitu
Memberi pengetahuan serta Menerima pengetahuan.
Kedua sub. indikator tersebut dapat dipertimbangan
oleh pihak jurusan PTI untuk dapat digunakan sebagai
acuan dalam memanfaatkan E-Learning sebagai
Knowledge Management dalam mendukung proses
pembelajaran di Jurusan Pendidikan Teknik
Informatika Undiksha. (d) Indikator keempat yang
memiliki persentase tertinggi yakni indikator

Vous aimerez peut-être aussi