Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh
ALFON JUANTER SIDABALOK
NIP. 19900107 201902 1 002
Telah disetujui
Pada hari Jumat, 5 April 2019.
Pembimbing, Mentor,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Penguji
iii
KATA PENGANTAR
iv
7. Seluruh rekan-rekan Pelatihan Dasar Golongan III Gelombang I, terima
kasih atas pengalaman, kebersamaan dan kekeluargaan yang telah di
berikan selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS ini
8. Semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih terdapat
kekurangan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan aktualisasi ini
agar bermanfaat pada masa mendatang.
Penulis,
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang sangat berpotensi untuk berkembang
karena memiliki kekayaan alam yang melimpah dan potensi sumber daya
manusia. Kondisi tersebut mendukung negara Indonesia untuk mewujudkan visi
negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Namun, kondisi yang yang sudah terpenuhi itu
belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh rakyat Indonesia, sehingga
Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini.
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam mengelola
kondisi Indonesia saat ini. Sejumlah kebijakan, keputusan-keputusan strategis,
perencanaan pembangunan, pelayanan terhadap masyarakat ditetapkan dan
dilakukan oleh ASN diberbagai bidang manapun sektor pembangunan. Untuk
memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok ASN yang profesional, yaitu ASN
yang mampu memenuhi standar kompetensi dan melaksanakan tugas jabatannya
secara efektif dan efisien.
Untuk mendapatkan sosok ASN yang profesional, perlu dilaksanakan
pembinanaan melalui jalur pendidikan dan pelatihan (Diklat). Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi ASN yang
tergabung dalam singkatan ANEKA (Akuntanbilias, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Kompetensi inilah yang kemudian berperan
dalam membentuk ASN yang kuat, yaitu ASN yang berintegritas serta mampu
bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi UU ASN no 5 tahun 2014
yang terdiri dari dari maka : sebagai ASN di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi di Provinsi Lampung perlu melakukan salah fungsi pelayanan yaitu
memberkan pelayanan yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan di
masyarakat terkait itu isu yang ada antara lain belum optimalnya penyusunan
jobsheet jurusan teknik listrik oleh karena itu gagasan yang diangkat dalam
1
rancangan ini adalah penyusunan jobsheet jurusan teknik listrik di BLK Kalianda
yang berkaitan sesuai dengan materi nilai-nilai dasar (ANEKA) serta peran dan
kedudukan PNS dalam bentuk membentuk ASN yang profesional, yang kemudian
akan dilakukan implementasi nilai dasar tersebut dalam bentuk magang atau
bekerja di instansi masing-masing.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam membuat rancangan aktualisasi nilai nilai dasar
Profesi ASN pada UPTD BLK KALIANDA, yaitu :
1. Kegiatan yang dilaksanakan adalah 5 kegiatan sesuai dengan rancangan
aktualisasi.
2
2. Aktualisasi dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Lampung.
3. Lamanya aktualisasi adalah selama kurang lebih 30 (tiga puluh) hari
kerja.
4. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN di Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Pemerintah Prosvinsi Lampung
3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. UPTD BALAI LATIHAN KERJA KALIANDA
UPTD BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KALIANDA merupakan
salah satu Unit Pelaksana Tekhnis Daerah Provinsi Lampung di bawah
Struktural Dinas Tenaga Kerja Kependudukan dan Transmigrasi Provinsi
Lampung yang menangani Kegiatan Pelatihan Kerja bagi Tenaga Kerja dalam
wilayah Kerja Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu dan
Kabupaten Tanggamus dan sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur
Lampung Nomor 03 Tahun 2001 yang dirubah dengan Pergub Lampung No.
14 Tahun 2008. Susunan Organisasi Balai Latihan Kerja (BLK) Kalianda,
terdiri dari :
a.Kepala
b.Sub Bagian Tata Usaha
c.Seksi Pelatihan dan Pengembangan
d.Seksi Pemasaran dan Kerjasama
e.Kelompok Jabatan Fungsional
4
Tugas dan Fungsi Mentor/Kepala UPTD yaitu :
Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan
mengkoordinasi pelaksanaan tugas UPTD Balai Latihan Kerja Kalianda
sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Lampung serta ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5
11. melatih pada pelatihan tingkat atas / lanjutan dengan peserta :
a) pencari kerja SLTA ke bawah;
b) pekerja pada level teknisi / penyelia;
12. memberikan penyuluhan produktivitas dengan peserta dari unsur
perusahaan;
13. memberikan pelatihan produktivitas dengan peserta dari unsur
masyarakat / LSM;
14. melakukan pengukuran produktivitas :
a) tingkat / lingkup sektoral;
b) tingkat perusahaan pada perusahaan berskala kecil.
c) tingkat perorangan dengan fokus sasaran tenaga operator /
pelaksana;
15. mengevaluasi kemajuan peserta sesuai dengan kewenangannya;
16. mengevaluasi laporan pelaksanaan pelatihan;
17. menyusun materi uji kompetensi tingkat dasar;
18. melakukan uji kompetensi (assessment) bagi tenaga kerja tingkat
menengah :
a) kejuruan teknik;
b) kejuruan non teknik;
19. menyelia pelaksanaan uji kompetensi tingkat dasar;
20. melakukan evaluasi terhadap setiap pelaksanaan uji kompetensi
tingkat dasar;
21. membuat laporan hasil pelaksanaan setiap uji kompetensi tingkat
menengah;
22. mengkaji pelaksanaan uji kompetensi kerja tingkat dasar.
23. melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan;
24. menyusun program pelatihan tingkat :
a) dasar bagi Instruktur;
b) tingkat menengah bagi pekerja;
c) tingkat atas / lanjutan bagi pencari kerja; dan
6
25. mengembangkan standar kompetensi kerja untuk tenaga kerja tingkat
dasar.
7
BLK Kalianda adalah melaksanakan Pelatihan bagi Tenaga Kerja dalam
berbagai kejuruan yang tersedia.
Nilai- nilai organisasi :
1. Koordinasi, integrasi, dan Sinkronisasi (KIS)
2. Ketaatan pada aturan dan tanggung jawab kepada atasan.
3. Mekanisme laporan bawahan sebagai bahan penyusunan petunjuk
teknis
4. Pelaporan berjenjang
B. Deskripsi Isu
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya. Berikut ini adalah isu-isu yang dapat yang dapat diangkat dari
UPTD BALAI LATIHAN KERJA KALIANDA :
1. Belum optimalnya penyusunan jobsheet jurusan teknik listrik.
2. Kurangnya evaluasi kemajuan peserta setelah selesai pelatihan kerja
jurusan teknik listrik.
3. Kurangnya penyusunan materi uji kompetensi tingkat dasar pelatihan
jurusan teknik listrik.
8
C. Analisis Isu yang ditetapkan
Isu di atas kemudian dianalisi menggunakan teknik USG (Urgency,
Seriousness, and Growth) dengan skala Likert untuk menetapkan isu tersebut
dengan menggunakan metode Urgency (U), Seriousness (S) Dan Growth (G)
untuk mengetahui isu mana yang dominan.
9
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN
1. AKUNTABILITAS
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas merupakan kontrak antara pemerintah dengan aparat
birokrasi, serta antara pemerintah yang diwakili oleh PNS dengan
masyarakat. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil
pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidakterlibat dalam
politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
2. NASIONALISME
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang memuliakan
kemanusiaan universal dengan menjunjung tinggi persaudaraan,
perdamaian, dan keadilan antar umat manusia.
Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara
implisit disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai
10
dasar dan kode etik dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1
disebutkan bahwa asas-asas dalam penyelenggaraan dan kebijakan
manajemen ASN ada 13, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan. Hal ini berarti seorang PNS atau ASN dalam menjalankan tugas-
tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan
kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa
dan Negara diatas segalanya. PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya
harus berpegang pada prinsip adil dan netral. Netral dalam artian tidak
memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Sedangkan
adil, berarti PNS dalam melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku
diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.
3. ETIKA PUBLIK
Etika publik merupakan refleksi atas baik/buruk, benar/salah perilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik,
yaitu:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam
menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.
c. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual.
Sedangkan Indikator etika publik, antara lain sebagai berikut:
a. Memegah teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
11
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepeminpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. KOMITMEN MUTU
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh individu terhadap
produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk. Komitmen mutu adalah
janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang tercermin dalam
tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang apapun yang
menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua harus dilaksanakan
secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Indikator
komitmen mutu antara lain:
5. ANTI KORUPSI
Anti Korupsi adalah tindakan yang dilakukan untuk memberantas
segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat,
baik secara langsung mau pun tidak lengsung. Tindak pidana korupsi terdiri
dari:
a. kerugian keuangan negara;
12
b. suap-menyuap;
c. pemerasan;
d. perbuatan curang;
e. penggelapan dalam jabatan;
f. benturan kepentingan dalam pengadaan;
g. gratifikasi.
Nilai-nilai yang terkandung dalam anti korupsi antara lain
mencakup jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
berani, adil, dan sederhana.
1. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab
dan dilaksanakan oleh Instansi pemerintah di Pusat, di daerah, dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang- undangan.
13
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
14
2. Whole of Government (WOG)
Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan perumusan kebijakan, manajemen
program, dan pelayanan publik.
Whole of Government bertujuan menciptakan Good Governance di
mana terdapat tiga pilar di dalamnya, yaitu pemeritah, swasta/bisnis dan
masyarakat. Adapun WoG diperlukan, antara lain:
a. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik;
b. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah
sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik;
c. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, satu sektor bisa menjadi sangat
superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh
namun tidak berjalan beriringan, melainkan justru kontraproduktif atau
‘saling membunuh’;
d. Tumbuhnya ego sektoral yang mendorong perilaku dan nilai individu
maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya yang
kontra produktif terhadap tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang
berskala nasional; dan
e. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk
latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi.
3. Manajemen ASN
Manajemen ASN merupakan upaya pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika,
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari KKN. Manajemen ASN
meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
15
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensiun dan perlindungan. Adapun asas-asas manajemen ASN,
antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan; dan
n. Kesejahteraan
16
G. Matrix Rancangan Kegiatan
Unit Kerja : Balai Latihan Kerja Kalianda
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya penyusunan jobsheet jurusan teknik listrik.
2. Kurangnya evaluasi kemajuan peserta setelah selesai pelatihan kerja jurusan teknik listrik.
3. Kurangnya penyusunan materi uji kompetensi tingkat dasar pelatihan jurusan teknik listrik.
Isu yang diangkat : Belum optimalnya penyusunan jobsheet jurusan teknik listrik
Gagasan Pemecahan Isu : PENYUSUNAN JOBSHEET JURUSAN TEKNIK LISTRIK DI BLK KALIANDA.
17
E sungguh-sungguh
demi kepentingan
bangsa dan negara.
Saya akan
konsultasi secara
K efektif.
Saya akan
konsultasi kepada
A
mentor dan tidak
mau menerima
suap dari kegiatan
tersebut.
PB Saya akan layani
mentor dan
seluruh orang
dalam BLK
dengan sama.
MA Saya akan
mengkonsultasika
n dengan baik.
WoG Saya akan
bekerjasama
dengan mentor dan
para instruktur
senior untuk
mendapat hasil.
18
2. Menyiapkan 1. Menetapkan Tersedianya A Saya akan Kegiatan menyiapkan Kegiatan konsultasi
perangkat tujuan perangkat bertanggung jawab perangkat dengan baik dan komunikasi
2. Menyiapkan lembar jobsheet atas laporan yang dapat saling dengan baik dapat
materi dibuat. mendukung demi saling mendukung
3. Membuat Saya akan terwujudnya Visi dan kegiatan demi
langkah membuat laporan Misi yaitu terwujudnya
N
kerja dengan semangat “membentuk dan koordinasi,
cinta tanah air. menciptakan Tenaga integritas dan
Saya akan ramah Kerja yang Mandiri, sinkronisasi.
terhadap instruktur profesional, produktif
E dan lingkungan dan berethos kerja
kerja dalam tinggi sesuai dengan
menyiapkan pasar kerja berakses
perangkat kerja. global”.
K Saya akan
menyiapkan
perangkat
berkualitas baik.
Saya akan
A menolak apapun
imbalan dari jasa
pengaadaan
perangkat kerja.
PB Saya akan bekerja
sebagai pelayan
masyarakat secara
optimal dan tak
mengecewakan
19
dalam tugas
menyiapkan
perangkat.
MA Saya akan
menyiapkan
perangkat dengan
tanggung jawab
atas nilai-nilai
dasar ASN.
WoG Saya akan
bekerjasama
dengan mentor dan
para instruktur
senior untuk
mendapat hasil
yang baik.
20
E terhadap instruktur tinggi sesuai dengan
dan lingkungan pasar kerja berakses
kerja dalam global”
menyusun
perangkat job .
K Saya akan
menyusun
perangkat job
dengan sebaik
mungkin dan
mendapat hasil
A terbaik.
Saya akan menolak
apapun imbalan
dari jasa
menyusun
perangkat kerja.
PB Saya akan bekerja
sebagai pelayan
masyarakat secara
optimal dan tak
mengecewakan
dalam bertugas
menyusun
perangkat job.
Saya akan
MA menyusun
perangkat job
21
dengan tanggung
jawab atas nilai-
nilai dasar ASN.
Saya akan
WoG bekerjasama
dengan mentor dan
para instruktur
senior untuk
mendapat hasil
yang baik.
22
melakukan uji
coba dengan
sebaik mungkin
dan mendapat
hasil terbaik.
Saya akan menolak
A apapun imbalan
dari jasa
melakukan uji
coba.
PB Saya akan bekerja
sebagai pelayan
masyarakat secara
optimal dan tak
mengecewakan
dalam bertugas
melakukan uji
coba.
Saya akan
MA melakukan uji
coba dengan
tanggung jawab
atas nilai-nilai
dasar ASN.
Saya akan
WoG bekerjasama
dengan mentor dan
para instruktur
23
senior untuk
mendapat hasil
yang baik.
24
A imbalan dari jasa
pembuatan laporan
uji coba
Saya akan bekerja
sebagai pelayan
PB
masyarakat secara
optimal dan tak
mengecewakan
dalam bertugas
pembuatan laporan
uji coba.
Saya akan
MA membuat laporan
uji coba dengan
tanggung jawab
atas nilai-nilai
dasar ASN.
WoG Saya akan
bekerjasama
dengan mentor dan
para instruktur
senior untuk
mendapat hasil
yang baik.
25
diperlukan. aktualisasi laporan aktualisasi mendukung demi saling mendukung
yang saya buat. terwujudnya Visi dan kegiatan demi
2. Menyusun Saya akan Misi yaitu terwujudnya
data-data yang N menyusun laporan “membentuk dan koordinasi,
diperlukan aktualisasi dengan menciptakan Tenaga integritas dan
untuk membuat semangat cinta Kerja yang Mandiri, sinkronisasi.
laporan. tanah air. profesional, produktif
E Saya akan ramah dan berethos kerja
3. Membuat terhadap instruktur tinggi sesuai dengan
laporan dalam dan lingkungan pasar kerja berakses
bentuk hardcopy kerja dalam global”
maupun menyusun laporan
softcopy. aktualisasi.
K Saya akan
4. Melakukan menyusun laporan
pengecekan aktualisasi dengan
ulang laporan sebaik mungkin
yang telah dan mendapat
dibuat. hasil terbaik.
A Saya akan
menolak apapun
imbalan dari jasa
menyusun laporan
aktualisasi.
Saya akan bekerja
PB sebagai pelayan
masyarakat secara
optimal dan tak
26
mengecewakan
dalam bertugas
penyusunan
laporan
aktualisasi.
Saya akan
MA menyusun laporan
aktualisasi dengan
tanggung jawab
atas nilai-nilai
dasar ASN.
WoG Saya akan
bekerjasama
dengan mentor dan
para instruktur
senior untuk
mendapat hasil
yang baik.
27
H. Jadwal Kegiatan
28
BAB III
KESIMPULAN
29
DAFTAR PUSTAKA
30