Vous êtes sur la page 1sur 2

Abstrak

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang mengancam jiwa karena penyakit ini
menjadi penyebab kematian paling besar pada wanita. Kanker ini dapat dipicu oleh makanan
yang berpotensi karsinogenik, penggunaan hormon dan terapi tertentu, dan lain sebagainya.
Sehingga dari tingginya prevalensi kematian tersebut mendesak perkembangan obat-obatan
yang menghambat aktivitas kanker payudara. Pengobatan kanker secara medis yang sering
dilakukan adalah kemoterapi. Namun, pengobatan secara kemoterapi menyebabkan banyak
efek samping yang tidak menyenangkan seperti adanya kebotakan dan gangguan pada saluran
pencernaan. Oleh karena itu diperlukan agen kemoterapi dari bahan alam yang relatif lebih
aman.
Pada penelitian sebelumnya ekstrak daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness)
diketahui mengandung andrographolide yang mampu menginduksi apoptosis pada sel kanker
payudara MDA-MB-231. Sehingga berpotensi sebagai penghambat metastasis kuat sel
kanker payudara. Metode yang digunakan adalah metode in vitro dengan menggunakan
kultur sel 4T1 sebagai model penelitian dan menggunakan pula beberapa uji sebagai
parameter keberhasilan penelitian. Pengujian dilakukan dengan mengamati aktivitas
proliferasi sel kanker payudara 4T1 menggunakan metode MTT dan dengan mengamati
proses metastasis sel kanker payudara 4T1 menggunakan metode Wound healing Assays.
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber data ilmiah yang valid mengenai aktivitas ekstrak
kental sambiloto sebagai agen penghambat metastasis kuat sel kanker payudara yang
selanjutnya dapat dikembangkan menjadi sediaan kesehatan yang paten dan dimanfaatkan
oleh masyarakat khususnya para penderita kanker.

Kata kunci: Andrographis paniculata Ness, sel kanker payudara 4T1, sitotoksik, MTT
Assay, metastasis, Wound healing Assays.

Latar Belakang

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang mengancam jiwa. Penyakit
ini banyak terjadi pada wanita dan menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian
(American Cancer Society, 2015). Prevalensi kanker payudara pada wanita berumur 45
tahun 25% lebih tinggi daripada wanita yang lebih tua. Selain itu, penyakit ini juga
menjadi penyebab kematian paling besar pada wanita berumur 18 hingga 45 tahun (Lee,
2008).
Pengobatan kanker secara medis yang sering dilakukan adalah kemoterapi.
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang diindikasikan untuk tumor malignansi
sistemik yaitu tumor yang telah dibuktikan atau diduga telah menyebar secara sistemik,
terapi hormonal dapat memperlambat pertumbuhan tumor hormon-sensitif dengan
menghentikan tubuh untuk memproduksi hormon atau dengan mengganggu produksi
hormon, terapi biologi adalah terapi yang menggunakan sistem respon imun tubuh untuk
melawan sel-sel tumor (Aru et al., 2009).
Bahan alam sering digunakan sebagai sumber penghasil agen kemoterapi yang
dapat terus tersedia dan relatif lebih aman. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu
negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, hal ini tentu memiliki
potensi dalam pengembangan obat herbal dari tumbuhan. Tumbuhan obat tersebut
memiliki senyawa metabolit sekunder dengan struktur molekul dan aktivitas biologi
bermacam-macam (Lisdawati, 2007). Penggunaan bahan alam sebagai agen antikanker
telah banyak diteliti diseluruh dunia. Salah satu tanaman yang banyak dilaporkan
memiliki aktivitas antikanker adalah tanaman sambiloto (Andrographis paniculata
Ness). Pada penelitian sebelumnya tanaman sambiloto yang mengandung
andrographolide mampu menginduksi apoptosis pada sel kanker payudara MDA-MB-
231 (Banerjee et al., 2016).
Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui potensi Ekstrak Kental Andrographis
paniculata Ness (EKSATA) dalam menjadikannya agen kemoterapi. Metode yang
digunakan adalah metode in vitro dengan hasil data yang diperoleh dapat digunakan
untuk mengembangkan EKSATA lebih lanjut menjadi salah satu agen kemoterapi
potensial untuk terapi kanker payudara.

Daftar Pustaka

American Cancer Society. 2015. Cancer Facts & Figures 2015. http://
www.cancer.org/acs/groups/content/@editorial/documents/document/acspc044552.pdf
diakses 25 Oktober 2016 (20:13).
Aru, W.S., S. Bambang, A. Idrus, S.K. Marcellus, dan S. Siti. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam, Ed 5. InternaPublishing. Jakarta.
Banerjee, M., C. Subrata, C. Tathagata, B. Rammohan, K. Sanjay, C. Biswajit, dan K.M.
Samir. 2016. Cytotoxicity and cell cycle arrest induced by andrographolide lead to
programmed cell death of MDA-MB-231 breast cancer cell line. Jurnal of Biomedical
Science (2016) 23:40.
Lee dan Jhon R. 2008. Kanker Payudara Pencegahan dan Pengobatannya. Daras Books.
Jakarta.
Lisdawati, V., S. Wiryowidagdo, dan L. Broto S. Kardono. 2007. Isolasi dan Elusidasi
Struktur Senyawa Lignan dan Asam Lemak dari Ekstrak Daging Buah Phaleria
Macrocarp. Bul. Panel Kesehatan 35(3):115-124.

Vous aimerez peut-être aussi