Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR B
Oleh :
TUGAS AKHIR B
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
ii
ANALISIS MODEL PENGENDAPAN DAN ESTIMASI CADANGAN
RESERVOIR PADA LAPANGAN ECHO SOUTH, CEKUNGAN
CIPUNEGARA, JAWA, INDONESIA
Oleh :
SARI
Lapangan ES emerupakan salah satu dari lapangan minyak dan gas bumi yang berada di Blok
.... Lapangan ini memiliki luas sekitar .. dan merupaan lapangan tahap pengembangan.
Penelitian dilakukan pada interval .. yang merupakan bagian dari Formasi Main & Massive
Cibulakan. Penelitian dilakukan untuk menentukan karakterisasi reservoir yang meliputi
analisis fasies, sikuen stratigrafi, persebaran reservoir, evaluasi formasi, distribusi petrofisika
dan estimasi cadangan (STOIIP). Data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa data
batuan inti, seismik 3D, dan log tali kawat dari 40 sumur di daerah penelitian.
Kata kunci : Formasi Main & Massive Cibulakan, punggungan pasir, pemetaan bawah
permukaan, estimasi cadangan.
iii
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-
Nya dan shalawat serta salam tidak lupa penulis kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Analisis Model
Pengendapan dan Estimasi Cadangan Reservoir pada Lapangan Echo South, Cekungan
Cipunegara, Jawa, Indonesia”. Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi syarat
menyelesaikan jenjang sarjana Strata Satu (S-1) di Pogram Studi Tenik Geologi, Fakultas Ilmu
dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada PT. Pertamina Hulu
Energi Offshore North West Java atas kesempatan yang telah diberikan baik berupa
pengolahan data, pemrosesan data, maupun waktu selama pelaksanaan tugas akhir ini. Penulis
menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, diantaranya :
1. Dr. Dwiharso Nugroho, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing yang luar biasa
komprehensif dalam menyampaikan materi, kritik dan saran selama penelitian.
2. Mamah, Teh Upa, dan Bapak yang selalu mendoakan dan mengusahakan yang
terbaik di saat-saat sulit.
3. Mas Amrizal, Mas Dani, Mas Awa, Mas Deni, ...yang selalu membimbing dan
memberikan bantuan selama pelaksanaan tugas akhir di PT. Pertamina Hulu Energi
Offshore North West Java.
4. Segenap Dosen Progam Studi Teknik Geologi ITB yang telah membimbing dan
membuka cakrawala dunia untuk saya selama saya berkuliah di Teknik Geologi
ITB.
5. Teman-teman seperjuangan bimbingan di Laboratorium Geologi Bawah
Permukaan, yaitu Tonggo, Rifati, Boni, Humam, dan Dessy.
6. Teman-teman seperjuangan tugas akhir di PT. Pertamina Hulu Energi Offshore
North West Java periode Desember-Februari di bagian Subsurface, yaitu Salsa,
Rifati,
7. Teman-teman GEA’15 yang selalu memberi dukungan selama penyusunan tugas
akhir.
Penulis juga menyadari bahwa tugas akhir yang telah dibuat ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan, masukan, kritik, dan saran dari
pembaca untuk menyempurnakan penelitian ini ke depannya. Penulis juga berharap hasil
penelitian ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, maupun bagi pengembangan ilmu
pengetahuan geologi dan industri minyak dan gas bumi di dunia. Terima kasih.
ABSTRACT .............................................................................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................................................vii
III.1 Geologi Regional Cekungan Jawa Bagian Barat Laut .......................................... xviii
III.1.2 Stratigrafi Regional Cekungan Jawa Bagian Barat Laut ............................... xviii
III.1.3 Struktur dan Evolusi Tektonik Regional Cekingan Jawa Bagian Barat Laut xviii
III.1.4 Sistem Petroleum Cekungan Jawa Bagian Barat Laut ................................... xviii
IV.2.2 Resume Analisis Volume Serpih, Porositas Efektif, dan Saturasi Air ........... xxvi
BAB V .................................................................................................................................xxvii
PENDAHULUAN
IV.1 Latar Belakang
Pemenuhan kebutuhan energi global melalui pemanfaatan sumber daya minyak dan
gas bumi terus meningkat. Sedangkan, produksi minyak dan gas bumi konvensional terus
menurun dari tahun ke tahun. Oleh, karena itu, salah satu strategi untuk mengimbangi
kebutuhan energi minyak dan gas bumi yaitu dengan menambah cadangan hidrokarbon. Tugas
tersebut merupakan salah satu tantangan besar bagi seorang geologist dalam industri minyak
dan gas bumi.
Cekungan Jawa Bagian Barat Laut merupakan salah satu cekungan penghasil
hidrokarbon terbesar di Indonesia. Cekungan ini dikelola oleh PT. Pertamina Hulu Energi
Offshore North West Java. Pada cekungan ini terdapan Lapangan Echo South yang merupakan
lapangan produksi milik PT. Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java yang menjadi
salh satu target pengembangan di Cekungan Jawa Bagian Barat Laut. Melalui analisis fasies
dan lingkungan pengendapan dan dengan pendekatan stratigrafi sikuen, selanjutnya akan
ditentukan prospek dan rekomendasi-rekomendasi baru pada integrasi dari data-data yang
terdapat di lapangan ini.
TEORI DASAR
II.1.1.1 Geometri
II.1.1.2 Litologi
II.1.1.3 Struktur Sedimen
II.1.1.4 Arus Purba
II.1.1.5 Fosil
II.1.1.6 Lingkungan Pengendapan .....
II.4.2 Porositas
III.1.3 Struktur dan Evolusi Tektonik Regional Cekingan Jawa Bagian Barat Laut
Data yang digunakan dalam melakukan analisis ini merupakan data hasil integrasi
antara data log 40 sumur dengan data batuan inti dari Sumur ESS-3 dan Sumur EQB-2 dengan
masing-masing memiliki total panjang 68,4 kaki dan 89,9 kaki.
Litologi yang diobservasi pada batuan inti secara garis besar menunjukkan litologi
dengan ukuran yang beragam dari lempung hingga kerikil. Litologi ini dapat berkembang di
daerah mana saja baik itu sungai, transisi, dan laut dalam. Namun, tidak dalam reef core
sehingga tidak dapat digunakan untuk mengerucutkan interpretasi lingkungan pengendapan.
Tahapan selanjutnya yaitu digunakan parameter yang dapat membatasi lingkungan
pengendapan seperti kuarsa, glaukonit, dan gamping. Kuarsa yang ditemukan memiliki
pemilahan yang baik, dengan kebundaran dan kebulatan yang membundar dan membulat
mengindikasikan bahwa daerah sumber kuarsa tersebut berasal berada jauh dari lingkungan
pengendapan. Terdapatnya batupasir yang glaukonitan di beberapa bagian mengindikasikan
bahwa lingkunga pengendapan tersebut berasosiasi dengan lingkungan laut dan berhubungan
dengan adanya transgresi dan laju pengendapan yang cukup cepat. Pada beberapa bagian
batuan inti, ditemukan rombakan batugamping yang merupakan penanda dari lingkungan
pengendapan transisi dengan energi yang tinggi.
Ichnofossil atau bioturbasi yang terdapat pada batuan inti tidak seluruhnya merata
intensitas dan keterdapatannya. Hanya beberapa bagian saja yang mengalami bioturbasi secara
intens. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan zona batimetri yang ditunjukkan oleh
kemunculan bioturbasi tersebut dipengaruhi juga oleh arus sedimentasi yang beragam. Hal
tersebut sangat mungkin terjadi pada lingkungan pengendapan transisi.
Struktur sedimen yang ditemukan seperti laminasi silang siur dan herringbone
menunjukkan bahwa terdapat arus bidireksional yang kuat. Struktur laminasi flaser, wavy, dan
lenticular merupakan penciri bahwa daerah tersebut dipengaruhi oleh energi pasang surut.
Dalyrmple (1992) menjelaskan bahwa kehadiran struktur sedimen yang dijelaskan di atas
merupakan penciri kuat bahwa lingkungan tersebut adalah lingkungan transisi yang
dipengaruhi pasang surut. Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang dilakukan pada batuan
inti dari Sumur EQB-2 dan ESS-3 disimpulkan bahwa daerah tersebut merupakan lingkungan
pengendapan open shelf yang diinterpretasikan sebagai endapan sand ridge.
Endapan shelf ridge yang dibahas pada penelitian ini mengekspresikan sistem traksi
transgresi pada lingkungan pengendapan shelf. Endapan ini terbentuk ketika garis pantai
bermigrasi ke arah darat dan lingkungan shelf telah sepenuhnya terbanjiri. Pada saat ini, suplai
sedimen yang berasal dari daratan terjebak di belakang garis pantai seperti estuari atau
punggungan pasir pantai, menyebabkan terhalangnya suplai sedimen untuk masuk ke dalam
lingkungan shelf. Pada saat tersebut, shelf yang terbanjiri merupakan subjek terjadinya
berbagai macam proses seperti pasang surut, ombak, dan arus lainnya yang dapat mengerosi
endapan sebelumnya secara signifikan. Hal tersebut menjadi sumber suplai sedimen sementara
untuk pembentukan shelf ridge. (Posamentier, 2002)
IV.2.2 Resume Analisis Volume Serpih, Porositas Efektif, dan Saturasi Air