sero Analisis Konflk Sosial Bawang Merah - Aprila Hanun Indian
Analisis Konflik Sosial Bawang Merah - Aprilia Hanun Indriani
SMA Negeri 1 Pamotan, Sosialogi;
hitps/imetodekunjonganlapangan.blogspot.con/201202/analisis-konflk-sosia-bawang-merah nm wesrarre019 Analsis Konflk Sosial Bawang Merah - Apiia Hanun Indian
1. Bidang konflik
2. Sebab dan akar masalah konflik
3, Aktor konflik
4, Proses konflik
5. Dampak konflik
6, Metode penyelesaian konflik
Deskripsi berita 1
Harga bawang merah tinggal Rp 900 per kilogram, Petani blokade jalan
Keramaian sekumpulan petani desa yang berunjuk rasa dengan cara memblokade jalan, karena pemerintah
menyatakan bahwa harga bawang merah anjlok,
Camat Belo, Bambang Setiawan menyatakan bahwa anjloknya harga bawang merah berada dibawah Rp 1000/kg
Harga bawang merah semakin hari semakin merendah, dimulai dari harga Rp 15.000/kg menjadi Rp 6000/kg, hingga
akhimya Rp 1000/kg.
Hal ini menjadikan petani beranganggapan bahwa harga tidak memihak antara harga bibit, pestisida, dan pupuk
yang semakin tinggi. Sehingga terjadi penutupan paksa jalan lintas yang menyebabkan jalan lumpuh total. Mereka
memasang kayu, batu, bambu, ban bekas serta bawang di badan jalan dalam memblokade jalan tersebut.
Para petani berharap supaya pemerintah bisa menstabilkan harga bawang merah, dan pemerintah diminta untuk
mengawasi penjualan pestisida dan pupuk subsidi
Dampak adanya ketidakstabilan harga ini adalah banyaknya petani yang merugi, dan dimanfaatkan penjual karena
bisa untung, Petani hanya menjual seharga Rp 95.000/zak sedangkan penjual bisa menjual seharga Rp 150.000/zak.
Tingginya harga pupuk yang semakin meroket mengakibatkan petani rugi besar. Masyarakat pengguna jalan sangat
terhambat karena adanya masyarakat yang memblokade jalan. Polisi dan aparat kearanan lainnya ikut serta
mengamankan kegiatan ini
Pemasaran bawang merah dilaksanakan di pasar terdekat, di tempat ini dilakukan transaksi dan negosiasi antara
penjual dan pembeli. Dinas pertanian dan dinas perdagangan menemui petani, supaya para petani membubarkan
diri dari aksi menutup jalan dan memblokade jalan
Diharapkan pemerintah menyetujui harapan para petani yaitu menstabilkan harga bawang merah dan mengontrol
harga bibit, pestisida, dan pupuk sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Deskripsi berita 2
Harga bawang merah anjlok, Petani teriak
Harga bawang merah yang semakin anjlok terjadi pada awal bulan yang mencapai harga Rp 18.000/kg, pekan lalu
menjadi Rp 12.000/kg, hingga saat ini semakin turun menjadi Rp 7000/kg,
hitps/imetodekunjunganlapangan.blogspot.com/201202analsis-konflk-sosa-bawanng-merah. ml ane.srarre019 ‘Analsis Konflk Sosial Bawang Merah - Apia Hanun Inia
Penurunan harga ini sangat dikeluhkan petani yang disebabkan karena masuknya bawang merah impor. Petani
sangat terpukul dengan anjloknya harga bawang
Dipantau harga benih bawang merah yang semakin meroket. Petani berharap agar impas atau petani tidak merugi,
seharusnya harga jual bawang merah minimal Rp 8.750/kg.
Sebagian petani memilih menyimpan bawang merah hasil panen untuk dijadikan benih pada musim tanam
mendatang, Karena harga jual yang tidak memungkinkan,
Para petani yang tidak punya modal terpaksa menjual hasil panennya untuk modal tanam berikutnya, meskipun
harus kecewa dengan hasil penjualan yang sangat turun.
Harga bawang merah memang tinggi karena produksi lokal sedikit. HKTI menolak masuknya bawang merah impor
ke Indonesia, Hal yang sangat diharapkan adalah bawang merah impor tidak masuk ke Brebes.
Akibat dari anjloknya bawang merah ini adalah petani yang sangat merugi, pemasaran yang ditunda untuk
menantikan harga bawang merah stabil
Deskripsi berita 3
Harga bawang merah anjlok, apa langkah pemerintah?
Petani menghadap! situasi yang sulit, karena hasil panen, karena hasil panen bawang merah dihargal sangat
murah.Penurunan harga disebabkan oleh stok bawang merah yang berlebihan,
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Ikhwan Arif memprediksi penurunan harga yang akan
berlanjut pada bulan mendatang. Diperkirakan harga bawang merah di level petani turun Rp 4.000 dan pada tingkat
grosir Rp 10.000,
Petani yang mengalami kerugian sebesar Rp 5.000/kg sedangkan harga di tingkat grosir dipatok Rp 15.000/kg. Arif
mengatakan bahwa bawang merah dipicu adanya perdagangan sistem basah. Dan hasil panen langsung diangkut ke
pasarsehingga harga menjadi jatuh.
Pemerintah melalui Direktorat jenderal holtikultura kementrian pertanian menyiapkan skenario pengamana
stabilisasi pasokan bawang merah,
Dirjend holtikuttura kementan, Suwardi dan kementrian pertanian Amran Sulaiman mendorong pemanfaatan
kelebihan pasokan bawang merah untuk ekspor.
Dirjend holtikultura mengajak eksportir menyerap bawang merah super philip untuk diekspor kepada menteri BUMN.
bu rini soemarno.
Petani berharap agar pemerintah memberi standart seperti harga jagung agar tidak merugi, ujar Amran. Karena
hitps/imetodekunjunganlapangan.blogspot.com/201202analsis-konflk-sosa-bawanng-merah. ml ane