Vous êtes sur la page 1sur 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Fungsi akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis
dan keuangan, menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis atau
internasional melakukan fungsi jasa. Akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan
masyarakat yang terus berubah dan harus mencerminkan kondisi budaya,
ekonomi, hukum, sosial dan politik dari masyarakat tempat dia beroperasi.
Dengan demikian akuntansi harus berada tetap dalam kedudukannya yang
berguna secara teknis dan sosial.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi
internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu
memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.

1
1.2 Ruusan masalah

1 Apa yang di maksud dengan perkembangan ankuntansi internasional


2 Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi
3 Bagaimana klasifikasi akuntansi? Dan perbandingannya?
4 Faktor lingkungan apa yang berpengaruh dalam perkembangan akuntansi?

1.3 Tujuan

Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu memahami


materi tentang perkembangan dan klasifikasi akuntansi ini. Dan dapat menjadi
acuan untuk penulisan makalah-makalah yang sejenis selanjutnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Akuntansi


Akuntansi mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan
tumbuh dan berkembangnya bisnis surat-surat berharga khususnya bisnis saham
di pasar modal. Masyarakat Amerika telah mengenal bisnis tersebut sejak tahun
1900 (Belkaoui, 2007). Dalam masa saat ini, studi ilmu akuntansi telah menjadi
prioritas penting dalam dunia bisnis, karena akuntansi sebagai alat komunikasi
informasi keuangan dengan berpedoman pada peraturan akuntansi yang telah
ditetapkan yang membantu mempermudah para pengguna yang berkepentingan
dalam memahaminya informasi keuangan. Berikut terdapat tahapan
perkembangan akuntansi, meliputi:
1 Akuntansi awalnya tidaklah lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan
tertentu dan skema pemungutan pajak.
2 Timbulnya perusahaan modern yang mendorong pelaporan keuangan dan
auditing secara periodik.
3 Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat
berharga umum domestik dan internasional.
4 Akuntansi memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan
menggabungkan teknologi informasi ke dalam sistem dan prosedur.

Di dalam Akuntansi Internasional terdapat beberapa karakteristik


era ekonomi global, yakni :

1 Bisnis Internasional.
2 Hilangnya batasan-batasan antar negara era ekonomi global sulit untuk
mengidentifikasi negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multi nasional.
3 Ketergantungan pada perdagangan internasional.

3
Mengapa kita harus mengetahui bagaimana dan mengapa akuntansi
berkembang? Karena sama seperti mengapa mempelajari perkembangan dalam
bidang yang lain. Dan kita akan memahami dengan lebih baik system akuntansi
suatu Negara dengan mengetahui faktor-faktor dasar yang mempengaruhi
perkembangannya Akuntansi berbeda dari satu tempat ke tempat lain diseluruh
dunia dan pengetahuan mengenai factor perkembangan membantu untuk
memahami mengapa hal itu terjadi.
Dengan kata lain, perbedaan - perbedaan yang terlihat serta persamaan –
persamaan dapat dijelaskan melalui faktor – faktor tersebut . oleh karena
akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hokum,
dan politik yang berbeda-beda yang menghasilkan system yang serupa pula.
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga
membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan Akuntansi sebagai berikut :

2.2 Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Akuntansi


1. Sumber pendanaan
Pada negara yang memiliki pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki
fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan
dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko
terkait. Sedangkan dalam Negara yang menerapkan sistem berbasis kredit,
memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem hukum
Dunia barat mempunyai dua orientasi dasar yaitu hukum kode (sipil) dan hukum
umum (kasus). Hukum kode diambil dari hukum Romawi dan kode napoleon. Di
Negara-negara yang menerapkan hukum kode, aturan akuntansi digabungkan
dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap serta mencakup banyak
prosedur. Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Aturan

4
akuntansi menjadi adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh organisasi
professional sector swasta.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun, ketika akuntansi keuangan dan
pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip
akuntansi tertentu, yang berbeda dengan prinsip akuntansi keuangan.

4. Ikatan politik dan ekonomi


Banyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang
dikembangkan oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan
sendiri. Seperti contoh sistem pencatatan double entry yang berawal di italia
kemudian menyebar di Eropa; Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi
di seluruh wilayah kekuasaannya; pendudukan jerman pada saat PD II
menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable. USA memaksa rezim
pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II.
5. Inflas
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan
mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan
perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi
seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam
sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7. Tingkat Pendidikan
Standar praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek
derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten.

5
8. Budaya
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara. Empat dimensi
budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan,
penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

2.3 Tujuan dibentuknya akuntansi internasional


Tujuan di bentuknya Akuntansi Internasional adalah untuk meningkatkan
daya banding laporan keuangan terutama bagi perusahaan multinasional yang
beroperasi di berbagai belahan dunia. Adapun alasan-alasan yang mempengaruhi
perusahaan melakukan bisnis internasional adalah:
a. Memperluas pemasaran atau penjualan
Hal ini terjadi sebab mungkin saja sebuah perusahaan mempunyai kapasitas
produksi berlebih dan tidak ada lagi peluang memasarkan dan menjual produk di
Negara tempat perusahaan tersebut berada.
b. Memperoleh akses bahan baku dan faktor-faktor produksi lain
Perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan dan agricultural harus mencari
Negara dimana sumber daya alam atau iklim memungkinkan perusahaan tersebut
menjalankan aktivitasnya.
c. Mendapatkan akses pengetahuan, khususnya teknologi
Akses teknologi sangat diperlukan karena dengan dikuasainya teknologi ini akan
meningkatkan daya saing perusahaan dalam kompetisi di pasar global. Beberapa
cara yang bisa ditempuh oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis internasional
adalah: 1) Ekspor dan impor, 2) Kontrak manajemen, 3) Pemakaian lisensi dan 4)
investasi

6
2.4 Klasifikasi Akuntansi

Klasifikasi yang dimaksud adalah bagaimana membedakan klasifikasi atau


perbandingan sistem akuntansi keuangan nasional dan regional. Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana
sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah
sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.

Tujuan dari klasifikasi adalah mengelompkkan sistem akuntansi keuangan


menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar
dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan
kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali
kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih
baik.

Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam 2 cara :

a. Klasifikasi dengan pertimbangan


Klasifikasi dengan pertimbangan yaitu klasifikasi bergantung pada pengetahuan
intuisi dan pengalaman.
b. Klasifikasi secara empris
Klasifikasi Secara Empiris yaitu klasifikasi yang mengunakan metode statistik
untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.

7
2.5 Perkembangan Akuntansi Dalam Ekonomi yang Berorientasi Pasar

Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makrekonomi mungkin


mengakui secara formal nilai penemuan dari mineral atau kandungan minyak,
menghitung beban depresiasi atas peralatan produkstif berdasarkan unit produksi,
dan mengizinkan penghapusan biaya tertentu dengan cepat jika hal ini merupakan
kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.

Pola Mikroekonomis

Ekonomi yang berorientasi pada pasar, termasuk ekonomi yang tidak


begitu banyak mendapat campur tangan administrasi pemerintah pusat,
mempercayakan sebagian besar kesejahteraan ekonomi kepada aktivitas-aktivitas
bisnis dari indvidu-individu dan masing-masing perusahaan bisnis. Dengan
demikian, dalam ekonomi ini, terdapat suatu orientasi fundamental yang
mengarah pada setiap sel dari akivitas ekonomi. Hal ini begitu berurat berakar di
organisasi-organisasi ekonomi barat dimana orientasi ini berlaku bagi banyak
proses bisnis, hukum, legislative dan sosial.

Dengan aktivitas-aktivitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam


ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi
jasa bagi bisnis dan perusahaan-perusahaan bisnis, tampaknya wajar saja bahwa
akuntansi akan mengorientasikan dirinya kepada pertimbangan-pertimbangan
mikro yang sama, yang telah terbentuknya secara mapan dalam lingkungannya.
Beberapa pernyataan yang berkaitan dengan pola ini menyangkut:

1. Perusahaan menyediakan titik-titik vokal bagi aktivitas-aktivitas ekonomi


2. Kebijakan utama perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan
hidupnya.
3. Optimasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakkan terbaik perusahaan
untuk bertahan
4. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatkan konsep-konsep
dan aplikasi aplikasinya dari analisis ekonomi.

8
Konsep akuntansi utama dalam pola pengembangan yang didasarkan pada mikro
ekonomi adalah bahwa proses akuntansi harus mempertahankan secara konstan
jumlah investasi modal moneter dalam perusahaan dalam nilai riil.

Disiplin Independen

Menganggap akuntansi sebagai fungsi jasa dari bisnis memberikan ruang


yang cukup untuk menyimpulkan bahwa akuntansi dapat membangun kerangka
yang berguna bagi dirinya yang disaring dari proses bisnis yang dilayaninya. Jika
hal ini mungkin dilakukan, maka dukungan konseptual dari suatu disiplin seperti
ekonomi tidak dibutuhkan. Akuntansi dengan kata lain , bergantung pada dirinya
menjadi suatu disiplin yang independen.

Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.

1. Pendekatan makro ekomomi


2. Pendekatan mikro ekonomi
3. Pendektan independen
4. Pendekatan yang seragam

Klasifikasi awal yang dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller


pertengahan tahun 1960-an. 1a mengidentifikasikan empat pendekatan terhadap
perkembangan akuntansi di negara-negara Barat dengaii sistem ekonomi
berorientasi pasar.

Berdasarkan pendekatan makroekonomi

Praktik akuntansi didapatkan dan dirancang untuk meningkatkan tujuan


makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti dan bukan
memimpin kebijn nasional, karena perusahaan bisnis mengoordinasikan kegiatan
mereka dengan kebijakan oasional. Karenanya, sebagai contoh, suatu kebijakan
nasional berupa lapangan kerja yangstabil dengan menghindari perubahan
besardalam siklusbisnisakan menghasilkan praktik akuntansi yang meratakan

9
laba. Atau, untuk mendorong perkembangan industri tertentu, suatu negara dapat
mengizinkan penghapusan pengeluaran modal secara cepat pada beberapa industri
tersebut. Akuntansi di Swedia berkembang dan pendekatan makroekonomi.

Berdasarkan pendekatan mikroekonomi.

Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak


pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus memperlahankan modal fisik yang
dimiliki. Juga sama pentingnya bahwa perusahaan memisahkan secara jelas modal
dari laba untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas usaha. Pengukuran
akuntansi yang didasarkan pada biaya penggañtian sangat didukung karena paling
sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di Belanda berkembang dari
mikroekonorni.

Berdasarkan pendekatan independen,

Akuntansi berasal dan praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar
perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi
dipandang sebagai Fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya di ambi1 dan proses
bisnis yang dijalankan, diambilkan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Bisnis
menghadapi kerumitan dunia nyata dan ketidakpastian yang senantiasa terjadi
melalui pengalaman, praktik, dan intuisi. Akuntansi berkembang dengan cara
yang sama. Sebagai contoh, laba secara sederhana merupakan hal yang paling
bermanfaat dalam praktik dan pengungkapan secara pragmatis menjawab
kebutuhan para pengguna. Akuntansi berkembang secara independen di lnggris
dan Amerika Serikat.

10
Berdasarkan pendekatan yang seragam

Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi


oleh pemerintah pusat. Keragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan
penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak dan bahkan
manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh
jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan di negara-negara
dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi di mana
akuntansi digunakan antara lain untuk mengukur kinerja, mengalokasikan sumber
daya, mengumpulkan pajak dan mengendalikan harga. Prancis, dengan bagan
akuntansi nasional yang seragam, merupakan pendukung utama pendeka tan
seragam. Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode.

2.6 Sistem Dalam Klasifikasi Akuntasni

a. Sistem Hukum :
Akuntansi Hukum Umum dengan Hukum Kode Akuntansi juga dapat
diklasifikasikan sesuai dengan sistem hukum suau Negara.
1. Akuntansi dalam Negara-negara hukum umum memiliki karakter
berorientasi terhadap “penyajian wajar” transparasi dan pengungkapan penuh dan
pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hukum umum sering
disebut “Anglo Saxon”, “Inggis-Amerika”, atau “berdasarkan mikro”. Akuntansi
hukum umum berawal di Inggris dan kemudian diekspor kenegara-negara seperi
Australia, Kanada, Hongkong, India, Malaysia, Pakistan, dan Amerika Serikat.
2. Akuntansi dalam Negara-negara hukum kode memiliki karakteristik
berorientasi legalistic, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang,
dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak. Akuntansi hokum kode
disebut juga “continental”, “legalistic”, atau “seragam secara makro”. Hukum ini
ditemukan dalam Negara-negara Eropa Kontinental dan bekas koloni mereka si
Asia, Afrika, dan Amerika.

11
b. Sistem Praktik
Akuntansi Penyajian Wajar Vs Kepatuhan Hukum Perbedaan antara penyajian
wajar dan kesesuaian hokum menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak
permasalahan akuntansi, seperti :
1. Depresiasi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan
suatu aktiva selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang
diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum)
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap
diperlakukan seperti itu (penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna
usaha yang biasa (kepatuhan hukum)
3. Pensiun dengam biaya yang akrual pada saat dikeluarkan oleh karyawan
(wajar) atau dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja
(kepatuhan hukum)

2.7 Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan


Akuntansi

Akuntansi dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya akuntansi juga


mempengaruhi lingkungan. Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor
lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan
akuntansi, antara lain:

1. Sistem Hukum

Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami


dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya,
pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi
professional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan system
yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law). Dalam hukum
perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek fungsi akuntansi

12
mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat.
Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman, ketika persiapan-persiapan perang
yang intensif dan kemudian pada saat PD II memerlukan sistem akuntansi
nasional yang sangat seragam untuk mengontrol semua aktivitas ekonomi
nasional secara total.

2. Sistem Politik

Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena
sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan
praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa
pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda
melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara
jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk
mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.

3. Sifat Kepemilikan Bisnis

Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan


prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda
dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga
atau bank. Misalnya, kepemilikan publik yang sangat tinggi atas saham-saham
korporasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine accounting
standards of wide open disclosure, sedangkan ketidakhadiran partisipasi public
dalam kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah membatasi komunikasi
keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan
Bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di
AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi
keuangan tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang
lebih kecil.

13
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis

Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai
dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk
masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini
bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang
berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-
perusahaan multinasional juga membuthkan system akuntansi yang berbeda
dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.

5. Iklim Sosial

Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi


diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab
sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga
perusahaanperusahaan besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif
ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa
Negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan
dan dianggap tidak cocok secara sosial.

2.8 Akuntansi Penyajian Wajar Dan Kepatuhan Terhadap Hukum

Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum banyak perbedaan


akuntansi pada tingkat nasional. Terdapat beberapa alasan untuk hal ini:
1. Pentingnya pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin
berkembang di seluruh dunia. Modal sifatnya menjadi semakin global, sehingga
menuntut adanya standar laporan keuangan perusahaan yang juga diakui secara
mendunia. Bagi banyak perusahaan, penyamaan standar laporan keuangan dalam
tingkat global juga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk melakukan penyesuaian terhadap aturan keuangan yang berbeda-beda,
sehingga modal yang dibutuhkan untuk pengeluaran juga dapat berkurang.

14
Perkembangan pasar saham merupakan prioritas utama di beberapa negara,
khususnya dinegara-negara yang berkembang dari perekonomian yang
direncanakan secara terpusat menjadi yang berorientas pasar.
2. Pelaporan Keuangan ganda kini menjadi hal yang umum, yang pertama
ketentuan laporan harus sesuai dengan pelaporan keuangan domestik local,
sedangkan yang kedua menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan
yang ditunjukkan kepada investor internasional.
3. Beberapa negara yang menganut kodivikasi hukum , mengakihkan tanggung
jawab pembentukan standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sektor
swasta yang profesional dan independen.
Klarifikasi yang didasarkan pada penyajian wajar versus kepatuhan hukum
menjelaskan pembedaan yang menimbulkan pengaruh yang besar terhadap
banyak permasalahan akuntansi:
1. Depresiasi, dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu
asset selama masa manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang di
tentukan untuk tujuan pajak (kepatuhan hukum).
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian asset tetap (properti)
diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
3. Pensiun dengan biaya yang di akui pada saat dihasilkan oleh karyawan
(penyajian wajar) atau di beban kan menurut dasar dibayar pada saat berhenti
bekerja (kepatuhan hukum).
Masalah lain dalam Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum adalah
penggunaan cadangan secara bijak untuk meratakan laba dari satu periode ke
periode lain.
1. Pada tahun- tahun yang baik, beban tambahan di catat dengan kredit terhadap
akun cadangan dalam ekuitas pemegang saham.
2. Pada tahun- tahun yang kurang baik, cadangan di hapuskan untuk
meningkatkan laba.
Proses ini meratakan fluktuasi laba dari satu tahun ke tahun yang lain,
praktik ini bertentangan dengan penyajian wajar . Akuntansi penyajian wajar
ditemukan di Inggris , Amerika Serikat , Belanda dan Negara- Negara lain yang di

15
pengaruhi dengan ikatan politik dan ekonomi. Penyajian wajar dan substansi
mengungguli bentuk merupakan ciri utama akuntansi hukum umum.Akuntansi
umum berorientasi terhadap kebutuhan pengambilan keputusan oleh investor luar.
Laporan keuangan di rancang untuk membantu para investor dalam menilai
kinerja manajemen dan memperkirakan arus kas dan keuntungan di masa depan
.IFRS ditunjukan pada penyajian wajar dan sangat relevan bagi perusahan yang
mengandalkan pasar modal international untuk memperoleh pendanaan.
Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan yang di
kenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi rencana
makro ekonomi pemerintah nasional.Jumlah laba dapat juga menjadi dasar
pembayaran dividen kepada para pemegang saham dan bonus yang dibayarkan
kepada para manajer dan karyawan menggunakan pengukuran dengan standar
konservatif. Pola yang rata dalam laba dari tahun ke tahun yaitu pajak, dividen,
dan pembayaran bonus akan menjadi lebih stabil.
Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam laporan
keuangan perusahaan secara individu yang ada di negara-negara yang menganut
kodifikasi hukum dimana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan dengan
penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan
informasi kepada investor, sedangkan laporan keuangan perusahaan individual
untuk memenuhi ketentuan hukum .
Integrasi pasar modal di dunia akan menjadi pengaruh yang paling
signifikan yang membentuk perkembangkan akuntansi di masa depan.
Perkembangan ini merupakan alasan di balik tren yang mengarah pada akuntansi
penyajian wajar, untuk laporan konsolidasi.Perkembangan ini juga merupakan
pendorong utama di balik aktivitas Dewan Standar Akuntansi Internasional dan
Keputusan Uni Eropa atas “IFRS 2005” dan ini merupakan jawaban mengapa
analisis laporan keungan semakin bersifat global.

16
BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Akuntansi saat ini menyediakan informasi bagi pasar modal baik domestik
maupun internasional. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat yang
ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga
memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real
time basis. Akuntansi internasioanl adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antar Negara yang berbeda, dan harmonisasi
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang
akuntansi lainnya.
IFRS (International Financial Report Standar) merupakan standar akuntansi
internasional yang di didirikan oleh Internasional Accounting Standard Board
(IASB). Tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan
keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam
laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi

3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaaat untuk menambah
wawasan tentang masalah perkembangan dan kalsifikasi akuntansi internasional
dan sebagai penerapan teori serta aplikasi ilmu yang diterima selama perkuliahan.
Makalah ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi
pembaca lain yang berhubungan dengan pembahasan yang sama.

17
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2012.International Accounting Edisi 6

Buku 1.Jakarta:Salemba Empat

http://okky-ddendud.blogspot.com/2013/04/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html (diakses, 1 April 2014)

http://vivi-oktaviani.blogspot.com/2011/04/perkembangan-dan-klasifikasi-
akuntansi.html (diakses, 1 April 2014)

Karunia, R. Luki, Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi. Jakarta. Universitas


Mercubuana

Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5
Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

http://eriahandaresta.blogspot.com/2011/04/perkembangan-dan-klasifikasi-
akuntansi.html (diakses, 1 April 2014)

http://ibikk.perbanas.ac.id/?p=40 (diakses, 1 April 2014)

18

Vous aimerez peut-être aussi