Vous êtes sur la page 1sur 36

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

I. Data Umum

a. Identitas Kepala Keluarga

Nama : Tn. J

Umur : 45 Tahun

Alamat : Kelurahan Kebon Waru

Pekerjaan : Buruh

Pendidikan : Tamat SD

Suku : Sunda

Agama : Islam

b. Komposisi keluarga

Tabel 3.1 Komposisi Keluarga

No. Nama Jenis Hub. Umur Pekerjaan Pendidikan


Kelamin Keluarga
1. Tn. J L KK 45 Tahun Buruh Tamat SD

2. Ny. N P Istri 46 Tahun IRT Tamat SD


c. Genogram

X X X
x

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

X : Meninggal

: Klien

: Pernikahan

: Tinggal satu rumah

d. Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. J adalah dyadic nuclear, dimana suami-istri sudah

berumur dan tidak mempunyai anak.

e. Suku Bangsa

Keluarga Tn. J berasal dari suku bangsa Sunda, bahasa yang

digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Sunda dan

bahasa Indonesia.
f. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan

Ny. N percaya bahwa air do’a dapat menyembuhkan segala penyakit.

g. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan

Keluarga Tn. J beragama Islam dan klien mempercayai penyakitnya

dari Allah dan yang akan menyembuhkan adalah Allah lewat petugas

kesehatan.

h. Status sosial ekonomi keluarga

Ny.N adalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan Tn.J adalah

seorang buruh dan pencari nafkah dikeluarga. Penghasilan yang di

peroleh ± Rp. 200.000,- per bulan. Keluarga Tn.J merasa pendapatan

yang diperoleh tidak cukup untuk kebutuhan sehari-harinya, tetapi

keluarga Tn.J selalu bersyukur berapa besar uang yang diperoleh dari

penghasilannya. Harta benda yang dimiliki keluarga Tn. J meliputi

televisi, lemari pakaian plastik, lemari kayu dan kompor gas.

Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan tidak sesuai dengan

penghasilan yang diperoleh.

i. Aktivitas reaksi keluarga

Ny. N dan keluarganya jarang rekreasi keluar rumah, Ny. N lebih

banyak menghabiskan waktunya di rumah menonton televisi.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Tn.J adalah perkembangan keluarga

pemula, dimana Ny.N dan Tn.J sudah menikah selama 8 tahun namun

belum memiliki anak.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu

mendiskusikan untuk mempunyai anak.

c. Riwayat keluarga inti

1) Riwayat kesehatan sekarang

Ny. N mengatakan sering kesemutan dikedua telapak kaki sampai

pergelangan kaki, kesemutan disertai rasa kebas dan dirasakan

setiap saat. Ny.N mempunyai riwayat diabetes melitus selama 5

tahun. Sedangkan Tn. J sedang dalam keadaan sehat, tetapi

mempunyai riwayat hipertensi.

2) Riwayat penyakit keturunan

Ny. N mengatakan mempunyai riwayat keturunan yaitu penyakit

jantung dari ayah Ny. N.

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya

Ny. N pernah dirawat di rumah sakit karena penyakit jantung.

III. Pengkajian Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Ny. N tinggal di RT/RW 002/001 Kelurahan Kebon Waru Kota

Bandung. Rumah Ny. N merupakan rumah milik sodaranya dengan

bangunan permanen menggunakan tembok, lantai menggunakan


semen, ventilasi jendela dan penerangan kurang, terdapat ruangan

yang digunakan untuk ruang tamu dan tempat tidur, terdapat dapur

dan tidak ada kamar mandi. Lingkungan rumah kotor serta

penempatan barang-barang tidak beraturan.

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Tetangga sekitar rumah Ny. N bersifat sosial, sehingga antar tetangga

saling bertemu untuk menyapa dan mengobrol.

c. Mobilitas geografis keluarga

Ny. N tidak pernah pindah tempat tinggal dari awal menikah sampai

sekarang, rumah Ny. N berada di daerah perkotaan yang sangat

strategis bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat dan roda dua.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ny. N suka mengikuti kegiatan keagamaan di masjid dekat rumahnya

setiap seminggu sekali.

IV. Struktur keluarga

a. Pola/cara Komunikasi keluarga

Pola komunikasi yang digunakan keluarga Ny. N adalah komunikasi

terbuka, dimana jika ada permasalahan maka dipecahkan secara

bersama dan musyawarah.

b. Struktur kekuatan keluarga

Struktur kekuatan yang terdapat di keluarga Ny. N adalah saling

mendukung, memotivasi dan memperhatikan sesama anggota

keluarga.
c. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga):

1. Tn. J

- Peran informal : Tn. J sebagai pengambil keputusan.

- Peran formal : Tn. J sebagai kepala keluarga, suami.

2. Ny. N

- Peran informal : Ny. N sebagai orang penyayang.

- Peran formal : Ny. N sebagai istri, ibu rumah tangga.

d. Nilai atau normal keluarga

Keluarga Tn. J menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama

Islam, keluarga Tn. J percaya bahwa hidup ini sudah ada yang

mengatur yaitu Allah, demikian pula dengan sehat dan sakit.

Keluarga percaya bahwa setiap orang yang sakit pasti ada obatnya,

begitupun bila ada keluarga yang sakit maka keluarga Tn.J

membawanya ke Puskesmas atau Rumah sakit.

V. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn. J mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar

anggota keluarga, saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga

Tn. J sangat rukun dan tentram apabila ada anggota keluarga yang

sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu.

b. Fugsi sosialisasi
Keluarga Tn. J telah menjalankan fungsi sosialisasinya dalam

keluarga, berinteraksi dengan penduduk setempat, dan Ny. N kadang

mengikuti kegiatan keagamaan di masjid deket rumahnya.

c. Fungsi perawatan kesehatan

1) Mengenal masalah kesehatan

Ny. N dan keluarga mengatakan bahwa tahu sepintas tentang

diabetes melitus tetapi Ny. N tidak tahu tanda dan gejala diabetes

melitus, penyebab, dan pencegahan diabetes melitus. Keluarga

tampak bingung dan mengulang pertanyaan.

2) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat

Keluarga Tn.J saat ada anggota keluarga yang sakit ringan seperti

batuk, pilek, demam hanya mengkonsumsi obat-obatan yang

dibeli di warung. Keluarga Tn.J juga menyimpan cadangan obat-

obatan dirumah yang dibeli dari warung atau apotik. Tetapi, jika

penyakitnya tidak kunjung sembuh (> 1 minggu) atau sakitnya

parah maka keluarga Tn.J akan berobat ke Puskesmas atau

Rumah Sakit.

3) Merawat anggota keluarga yang sakit

Anggota keluarga tidak mengerti tentang perawatan pada Ny.N

yang sedang sakit, sehingga Ny.N masih tetap mengkonsumsi

makanan yang dapat menyebabkan kadar gula darahnya

meningkat, seperti mengkonsumsi gorengan dan makan nasi tanpa


batasan. Pemeriksaan gula darah puasa Ny.N terakhir pada

tanggal 11 Maret 2019 dengan hasil 313 mg/dl.

4) Memelihara lingkungan rumah yang sehat

Rumah Ny.N tampak kotor dan penataan barang disimpan

dimana saja, setiap seminggu sekali rumah dibersihkan, keluarga

tampak kurang mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

5) Menggunakan pelayanan kesehatan di masyarakat

Fasilitas/pelayanan kesehatan yang ada yaitu puskesmas dan

dokter yang semuanya masih bisa di jangkau dengan kendaraan

dan jaraknya relatif dekat dengan rumah Ny.N. Sehingga saat ada

anggota keluarga yang sakit langsung membawanya ke

puskesmas terdekat. Tetapi jika penyakitnya sudah mulai parah

maka akan langsung dibawa ke RS terdekat. Keluarga Tn.J

mempunyai Kartu Sehat sehingga dapat menggunakan fasilitas

kesehatan dengan bebas biaya.

a. Fungsi reprosuksi

Keluarga Tn.J sudah tidak mengharapkan mempunyai anak

karena usia Ny.N sudah 46 tahun. Ny.N tidak menggunakan

KB dari pertama nikah sampai sekarang, karena dari remaja

menstruasi Ny.N tidak teratur sehingga dalam 1 tahun hanya 3

kali menstruasi.

b. Fungsi ekonomi
Kebutuhan keluarga Tn.J tidak terpenuhi, makan 2 kali sehari

dengan lauk seadanya.

VI. Stress dan Koping Keluarga

a. Stressor jangka pendek dan panjang

1) Stressor jangka pendek

Ny.N mengeluh kedua kakinya sering kesemutan dan terasa

kebas ditelapak kaki sampai pergelangan kaki.

2) Stressor jangka panjang

Ny.N mengatakan takut penyakitnya akan bertambah parah.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Keluarga Tn.J selalu membawa anggota keluarga yang sakit ke

Puskesmas terdekat.

c. Strategi koping yang digunakan

Keluarga Tn.J biasanya bermusyawarah dalam menghadapi atau

menyelesaikan masalah yang ada.

d. Strategi adaptasi disfungsional

Tidak ada strategi disfungsi pada keluarga Tn.J dalam menghadapi

permasalahan.

VII. Pemeriksaan Fisik


Tabel 3.2

Pemeriksaan Fisik

No. Jenis Nama Anggota Keluarga

Pemeriksaan Tn.J Ny.N


1. Kesadaran Composmentis Composmentis

2. TTV :

a. TD 160/90 mmHg 120/80 mmHg

b. Suhu 36,5 °C 36,8°C

c. Nadi 85 kali/menit 88 kali/menit

d. Pernafasan 20 kali/menit 23 kali/menit

3. BB dan TB BB : 63 kg BB : 76 kg

TB : 172 cm TB : 145 cm

4. Kepala Bentuk kepala lonjong, Bentuk kepala bulat,

tidak ada benjolan, tidak ada benjolan,

tidak ada nyeri tekan. tidak ada nyeri tekan.

5. Mata Konjungtiva anemis, Konjungtiva anemis,

sclera ikterik sclera ikterik, ketika

gula darah tinggi

penglihatan Ny.N

buram, jarak

penglihatan 1 meter

sudah tidak terlihat.

6. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid kelenjar tiroid

7. Telinga Keadaan telinga bersih, Keadaan telinga

bentuk telinga simetris, bersih, bentuk telinga

fungsi pendengaran simetris, fungsi


baik. pendengaran baik.

8. Mulut Bentuk bibir simetris, Bentuk bibir simetris,

mukosa bibir lembab, mukosa bibir lembab.

terdapat gigi caries.

9. Hidung Bentuk hidung simetris, Bentuk hidung

tidak terdapat simetris, tidak terdapat

pembesaran folip, pembesaran folip,

fungsi penciuman baik. fungsi penciuman

baik.

10. Dada (Jantung) Pada saat di inspeksi Pada saat di inspeksi

kedua belah dada kedua belah dada

simetris (Prekordium), simetris (Prekordium),

ictus kordis tampak. ictus kordis tampak.

Palpasi terdapat pulsasi, Palpasi terdapat

ictus kordis teraba. pulsasi, ictus kordis

Perkusi terdapat redup teraba. Perkusi redup

(pekak). Auskultasi (pekak). Auskultasi

s1> s2, murni tidak ada s1> s2, terdengar

suara tambahan. suara murmur.

11. Abdomen Inspeksi : datar, tidak Inspeksi : datar, tidak

terdapat lesi dan ada bekas luka.

benjolan. Auskultasi : bising

Auskultasi : bising usus usus 12x/menit.


12x/menit. Palpasi : Palpasi : tidak ada

tidak ada nyeri tekan nyeri tekan.

Perkusi : timpani Perkusi : timpani

12. Ekstremitas Ekstremitas atas : pada Ekstremitas atas :

saat dikaji tidak pada saat dikaji

terdapat benjolan, tidak terdapat benjolan,

terdapat pembengka- tidak terdapat

kan, tidak ada lesi, pembengka-kan, tidak

turgor kulit baik, CRT ada lesi, turgor kulit

<2 detik. baik, CRT <2 detik.

Ekstremitas bawah : Ektremitas bawah :

pada saat dikaji tidak pada saat dikaji klien

terdapat mengatakan kedua

pembengkakan, tidak kaki sering kesemutan

ada benjolan dan lesi. dan kebas dari telapak

kaki sampai

pergelangan kaki.

VIII. Pemeriksaan Penunjang


a) Pemeriksaan laboratorium
b) Terapi

IX. Harapan Keluarga

1) Terhadap masalah kesehatan

Keluarga Tn.J berharap agar Ny.N bisa cepat sembuh dan dapat

melakukan kegiatan seperti biasanya.

2) Petugas kesehatatan

Keluarga Tn.J berharap agar petugas kesehatan yang ada mampu

memberikan pelayanan yang baik dan memdapatkan pengobatan

secara maksimal untuk mengobati penyakit yang dideritanya.


ANALISA DATA

Tabel 3.3

Analisa Data

Data Etiologi Masalah

DS : Ketidakmampuan Perilaku kesehatan

- Ny. N mengatakan keluarga merawat cenderung beresiko

sering kesemutan anggota keluarga yang

dikedua telapak sakit

kaki sampai

pergelangan kaki,

kesemutan disertai

rasa kebas dan

dirasakan setiap

saat.

- Anggota keluarga

tidak mengerti

tentang perawatan

pada Ny.N yang

sedang sakit,

sehingga Ny.N
masih tetap

mengkonsumsi

makanan yang

dapat menyebabkan

kadar gula

darahnya

meningkat, seperti

mengkonsumsi

gorengan dan

makan nasi tanpa

batasan.

DO :

- TTV:

TD : 120/80 mmHg

S : 36,8°C

N : 88 kali/menit

P : 23 kali/menit

- Glukosa puasa :

313 mg/dl

DS : Ketidakmampuan Resiko cedera

- Ny.N mengatakan keluarga memodifikasi

ketika gula darah lingkungan


naik pandangan

mata buram.

- Ny.N mengatakan

jarak penglihatan 1

meter sudah tidak

terlihat.

DO :

- Ny.N tampak

mengkerutkan mata

ketika melihat jarak

jauh.

- Penerangan

dirumah kurang

DS : Ketidakmampuan Kurang pengetahuan

- Ny. N dan keluarga keluarga mengenal tentang penyakit

mengatakan bahwa masalah

tahu sepintas

tentang diabetes

melitus tetapi Ny.

N tidak tahu tanda

dan gejala diabetes

melitus, penyebab,

dan pencegahan
diabetes melitus.

DO :

- Pendidikan Ny.N

hanya lulusan SD

- Keluarga tampak

bingung dan

mengulang

pertanyaan.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

2. Resiko cedera

3. Kurang pengetahuan tentang penyakit


PENAPISAN MASALAH

1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko

Tabel 3.4 Penapisan Masalah Perilaku Kesehatan

Cenderung Beresiko

No Kriteria Skor Bobot Nilai

1 Sifat Masalah

- Tidak/kurang sehat 3 3

- Ancaman kesehatan 2 1/3x3= 1

- Krisis atau keadaan 1

sejahtera

2 Kemungkinan Masalah

Dapat Diubah

- Dengan Mudah 2 1 2/2x1= 1

- Hanya Sebagian 1

- Tidak Dapat 0

3 Potensial Masalah Dapat

Dicegah

- Tinggi 3 3 2/3x3= 3

- Cukup 2

- Rendah 1

4 Menonjolnya Masalah
2/2x2= 2
- Masalah berat, harus 2 2
segera ditangani

- Ada masalah, tetapi 1

tidak perlu segera

ditangani

- Masalah tidak 0

dirasakan

Jumlah 7

2. Resiko cedera

Tabel 3.5 Penapisan Masalah Resiko Cedera

No Kriteria Skor Bobot Nilai

1 Sifat Masalah

- Tidak/kurang sehat 3 2

- Ancaman kesehatan 2 3/3x2= 2

- Krisis atau keadaan 1

sejahtera

2 Kemungkinan Masalah

Dapat Diubah

- Dengan Mudah 2 2 2/2x2= 1

- Hanya Sebagian 1

- Tidak Dapat 0

3 Potensial Masalah Dapat


2/3x2= 1
Dicegah
- Tinggi 3 1

- Cukup 2

- Rendah 1

4 Menonjolnya Masalah

- Masalah berat, harus 2 1

segera ditangani

- Ada masalah, tetapi 1


2/2x1= 1
tidak perlu segera

ditangani

- Masalah tidak 0

dirasakan

Jumlah 5

3. Kurang pengetahuan tentang keluarga

Tabel 3.5 Penapisan Masalah Resiko Cedera

No Kriteria Skor Bobot Nilai

1 Sifat Masalah

- Tidak/kurang sehat 3 2

- Ancaman kesehatan 2 3/3x2= 2

- Krisis atau keadaan 1

sejahtera

2 Kemungkinan Masalah
2/2x2= 1
Dapat Diubah
- Dengan Mudah 2 2

- Hanya Sebagian 1

- Tidak Dapat 0

3 Potensial Masalah Dapat

Dicegah

- Tinggi 3 1 2/3x1= 2/3

- Cukup 2

- Rendah 1

4 Menonjolnya Masalah 2/2x1= 1

- Masalah berat, harus 2 1

segera ditangani

- Ada masalah, tetapi 1

tidak perlu segera

ditangani

- Masalah tidak 0

dirasakan

Jumlah 4 2/3
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA

Tabel 3.6 Perencanaan Keperawatan Keluarga

Tujuan Evaluasi
Diagnosa
No Rencana Intervensi
Keperawatan
Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar
1. Perilaku Setelah dilakukan Setelah dilakukan Pencegahan sekunder

kesehatan tindakan kunjungan keperawatan 1. Pantau tanda-tanda vital

cenderung keperawatan selama selama 4x kunjungan, 2. Berikan edukasi tentang

beresiko 1 minggu diharapkan keluarga mampu senam kaki diabetes melitus

kadar gula darah merawat Ny.N yang 3. Jelaskan pengertian senam

stabil dengan kriteria mengalami kaki diabetes melitus

hasil : ketidakstabilan kadar 4. Jelaskan tujuan senam kaki

1) Glukosa dalam gula darah. disbetes melitus p

batas normal. Dengan kriteria : 5. Ajarkan cara melakukan


- Sebelum senam kaki diabetes melitus

makan : 70- 1) Melakukan senam 6. Minta keluarga untuk


Psikomotor SAP dan SOP
kaki diabetes
130 mh/dL mendemontrasikan kembali
senam kaki
melitus
- Dua jam diabetes cara melakukan senam kaki
melitus
setelah makan diabetes melitus

: < 140 mg/dL 7. Kaji respon keluarga

- Setelah tidak 8. Berikan reinforcement

puasa: <100 positif ketika keluarga

mg/dL mampu mendemontrasikan

- Menjelang dengan baik

tidur : 100-140

mg/dL

2) Tanda-tanda vital

dalam batas
normal

2. Defisiensi Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1) Berikan edukasi pada

pengetahuan tindakan kunjungan keperawatan keluarga tentang penyakit

keluarga Bapak J keperawatan selama selama 4x kunjungan diabetes melitus

1 minggu diharapkan keluarga mampu 2) Jelaskan pengertian diabetes

keluarga dapat mengenal masalah melitus

mengelola perawatan dengan kriteria hasil : 3) Jelaskan penyebab diabetes

kesehatan yang Verbal SAP diabetes melitus


1) Mampu mengetahui
melitus
efektif. Dengan 4) Jelaskan tanda dan gejala
dan menyebutkan terlampir
kriteria hasil : diabetes melitus
pengertian diabetes
1) Pengetahuan 5) Berikan apresiasi/
melitus
meningkat reinforcement positif jika
2) Mampu mengetahui
keluarga mampu
dan menyebutkan
menyebutkan pengertian,
penyebab diabetes penyebab dan tanda gejala

melitus pada penderita diabetes

3) Mampu mengetahui melitus dengan benar.

dan menyebutkan

tanda dan gejala

diabetes melitus
D. Implementasi Keperawatan Keluarga

Tabel 3.7 Implementasi Keperawatan Keluarga

Diagnosa
No. Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
1. Ketidakstabilan kadar Selasa, 19 Maret  Melakukan kunjungan rumah S :

glukosa darah Ibu N 2019 dengan mengucapkan salam  Ny.N mengatakan kedua

keluarga Bapak J Kunjungan dan memperkenalkan diri kakinya kesemutan dan

pertama  Menjelaskan tujuan dan terasa kebas dari telapak

prosedur tindakan keperawatan kaki sampai pergelangan

penyakit diabetes melitus kaki.

 Mengkaji tanda-tanda vital  Ny.N mengatakan masih

 Melakukan pengkajian pada suka mengkonsumsi

keluarga Ny.N gorengan dan makan nasi

tanpa batasan yang


dianjurkan.

O:

 Tanda-tanda vital.

TD:120/80 mmHg

S : 36,8°C

N : 88 kali/menit

RR: 23 kali/menit

S : 36,5 ̊ C

 Glukosa puasa 313 mg/dL

 Ny.N tampak kooperatif

A: Ketidakstabilan kadar gula

darah

P: Lanjutkan intervensi

 Latih senam kaki diabetes


melitus

 Pantau TTV

2. Ketidakstabilan kadar Kamis, 21 Maret  Memantau tanda-tanda vital S:

glukosa darah Ibu N 2019  Memberikan edukasi tentang  Ny.N mengatakan sudah

keluarga Bapak J Kunjungan kedua senam kaki diabetes melitus pernah melakukan senam

 Menjelaskan pengertian kaki, tapi sudah lama

senam kaki diabetes melitus tidak melakukannya jadi

 Menjelaskan tujuan senam kaki kaku namun setelah

diabetes melitus melakukan senam kaki

 Mengajarkan cara melakukan diabetes melitus

senam kaki diabetes melitus kesemutan sedikit

 Meminta keluarga untuk berkurang.

mendemontrasikan kembali  Keluarga dan Ny.N

cara melakukan senam kaki mengatakan mengerti


diabetes melitus tentang edukasi yang

 Mengkaji respon keluarga diberikan untuk

 Memberikan reinforcement mengurangi kesemutan

positif ketika keluarga mampu yaitu dengan senam kaki

mendemontrasikan dengan baik diabetes melitus.

O:

 Tanda-tanda vital.

TD:120/90 mmHg

N: 86x/m

RR: 21 x/m

S : 36,5 ̊ C

 Ny.N tampak kooperatif

 Ny.N tampak mengikuti

cara senam kaki diabetes


melitus

 Ny.N dan keluarga tampak

mendemontrasikan

kembali cara senam kaki

diabetes melitus meskipun

terkadang lupa dan

kebingungan

A : Ketidakstabilan kadar gula

darah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

 Latih terus senam kaki

diabetes melitus

 Pantau TTV

3 Defisiensi Jum’at, 22 Maret  Memberikan edukasi pada S:


pengetahuan keluarga 2019 keluarga tentang penyakit  Ny.N dan Keluarga

Bapak J Kunjungan ketiga diabetes melitus mengatakan sedikit paham

 Menjelaskan pengertian tentang pengertian,

diabetes melitus penyebab, tanda dan gejala

 Menjelaskan penyebab penyakit diabetes melitus

diabetes melitus yang dijelaskan

 Menjelaskan tanda dan gejala O:

diabetes melitus  Ny.N dan keluarga mampu

 Berikan apresiasi/ menjelaskan kembali apa

reinforcement positif jika yang dijelaskan dengan

keluarga mampu menyebutkan cukup baik

pengertian, penyebab dan  Ny.N dan Keluarga

tanda gejala pada penderita mampu menyebutkan

diabetes melitus dengan benar. pengertian, penyebab,


serta tanda dan gejala

diabetes melitus dengan

bahasa sendiri dan tampak

bingung

A: Defisiensi pengetahuan

keluarga

P: Lanjutkan intervensi

4. Ketidakstabilan kadar Sabtu, 23 Maret  Memantau tanda-tanda vital S:

glukosa darah Ibu N 2019  Menanyakan kembali kepada  Ny.N mengatakan merasa

keluarga Bapak J Kunjungan ke Ny.N dan keluarga tentang lebih baik setelah

empat tujuan dari senam kaki diabetes melakukan senam kaki,

melitus kesemutan dan rasa kebal

 Minta keluarga untuk berkurang serta

mendemonstrasikan kembali gerakannya sudah mulai


senam kaki diabetes melitus hapal.

 Mengkaji respon keluarga O:

 Memberikan reinforcement  Tanda-tanda vital.

positif ketika keluarga mampu TD:120/90 mmHg

mendemontrasikan dengan N: 89x/m

baik RR: 22 x/m

S : 36,5 ̊ C

 Ny.N tampak kooperatif

 Ny.N dan keluarga tampak

mendemontrasikan

kembali senam kaki

diabetes melitus dengan

sangat baik

A : Ketidakstabilan kadar gula


darah teratasi

P : Intervensi dihentikan

 Anjurkan Ny.N dan

keluarga senam kaki

diabetes melitus minimal 5

kali dalam satu minggu

5. Defisiensi Sabtu, 23 Maret  Mengevaluasi atau S:

pengetahuan keluarga 2019 menanyakan kembali tentang  Ny.N dan Keluarga

Bapak J Kunjungan ke pengertian, penyebab, dan mengatakan sudah tahu

empat tanda gejala dari penyakit dan paham mengenai

diabetes melitus pengertian, penyebab, dan

 Berikan apresiasi/ tanda gejala diabetes

reinforcement positif jika melitus.

keluarga mampu menyebutkan


pengertian, penyebab dan

tanda gejala pada penderita O:

diabetes melitus dengan benar.  Ny.N dan keluarga mampu

menjelaskan kembali

dengan baik dan jelas

 Ny.N dan Keluarga

mampu menyebutkan

pengertian, penyebab,

serta tanda dan gejala

diabetes melitus dengan

bahasa sendiri

A: Defisiensi pengetahuan

keluarga

P: Intervensi dihentikan

Vous aimerez peut-être aussi