Vous êtes sur la page 1sur 4

Disposisi Piutang Usaha Dan Wesel Tagih

Secara umum piutang usaha dan wesel tagih dapat ditagih pada saat jatuh
tempo dan dikeluarkan dari pembukuan. Akan tetapi dengan meningkatnya
ukuran dan signifikansi dari penjualan kredit dan piutang, pemilik dapat
mentransfer piutang usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lainnya secara
tunai dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang tersebut.
Alasannya yang pertama untuk alasan kompetitif. Untuk perusahaan yang
menjual barang yang tahan lama, seperti mobil atau sepeda motor. Banyak
perusahaan yang memiliki anak perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam
pembiayaan piutang.

Alasan yang kedua adalah, pemilik membutuhkan kas dan akses ke kredit
normal sangat mahal sehingga pemilik piutang akan menjual piutangnya tersebut.
Dan alasan yang terakhir adalah, penagihan piutang membutuhkan banyak waktu
dan mahal. Sehingga perusahaan kartu kredit seperti MasterCard, VISA lalu
mengambil alih proses penagihan dan membayar kas kepada perusahaan penjual.

Peminjaman yang Dijamin

Jenis Piutang pada umumnya digunakan sebagai jaminan dalam suatu


pinjaman. Kreditor akan meminta debitur untuk menggadaikan piutang sebagai
jaminan pinjaman tersebut. Apabila pinjaman tersebut tidak dibayarkan ketika
tangga jatuh tempo, maka kreditur memiliki hak untuk mengkonversi jaminan itu
menjadi kas, yaitu untuk menagih piutang.

Penjualan Piutang

Jenis penjualan yang umum dilakukan adalah penjualan piutag kepada factor.
Factor adalah perusahaan pembiayaan atau bank yang membeli piutang dari
perusahaan untuk mendapatkan imbalan, kemudian menagih secara langsung
kepada pelanggan. Salah satu fenomena baru dalam penjualan piutang adalah
sekuritisasi. Sekuritisasi dapat berupa pool aktiva seperti piutang kartu kredit,
piutang hipotik atau piutang pinjaman mobil dan menjual sebagian pembayaran
bunga dan pokok dalam pool tersebut.
Perbedaan factoring dan sekuritisasi dalam factoring biasanya melibatkan
penjualan kepada satu perusahaan saja, biaya tinggi kualitas piutang rendah dan
penjual kemudian tidak perlu menagih piutang. Dalam sekuritisasi banyak
investor terlibat, marjinnya sedikit, kualitas piutang tinggi dan penjual biasanya
terus menagih piutang.

Penjualan tanpa Tanggung – Renteng

Jika piutang dijual tanpa tanggung renteng (without resource), maka pembeli
menanggung resiko ketertagihan piutang dan setiap kerugian kredit.. Dalam
transaksi tanpa tanggung renteng, seperti dalam setiap penjualan aset, penjual
mendebit kas untuk hasil yang diterima dan mengkredit piutang usaha sebesar nlai
nominal piutang. Selisihnya, yang dikurangi dengan setiap provisi untuk
penyesuaian piutang yang mungkin (diskon, retur, pengurangan harga, dan
sebagainya), diakui sebagai kerugian atas penjualan piutang

Penjualan dengan Tanggung – Renteng

Jika piutang dijual dengan tanggung renteng (with recourse), maka penjual
menjamin pembayaran kepada pembeli seandainya debitor tidak mampu
membayar. Untuk mencatat transaksi jenis ini, digunakan pendekatan komponen
keuangan (financial components approach), karena penjual akan terus terlibat
mengakui aktifa dan kewajiban yang mereka kendalikan setelah penjualan.

Peminjaman yang Dijamin vs Penjualan

Penjualan hanya terjadi jika penjual menyerahkan kendali atas piutang


kepada pembeli. Tiga kondisi berikut berikut harus terpenuhi sebelum suatu
penjualan bisa dicatat:

1. Aktiva yang ditransfer telah dipisahkan dari pelaku transfer ( ditempatkan


diluar jangkauan pelaku transfer dalam kreditornya)
2. Penerimaan transfer telah mendapatkan hak untuk menggadaikan atau
menukar aktiva yang ditransfer maupun manfaat dalam aktiva yang
ditransfer tersebut.
3. Pelaku transfer tidak lagi memiliki kendali yang efektif atas aktiva yang
ditansfer baik melalui kesepakatan pembelian kembali maupun
menebusnya sebelum jatuh tempo.

Jika ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi, maka pelaku transfer harus
mencatat transfer tersebut sebagai peminjaman yang dijamin.

PENYAJIAN DAN ANALISIS

Penyajian Piutang
Aturan umum dalam klasifikasi piutang adalah:
1. Memisahkan berbagai jenis piutang yang dimiliki perusahaan jika material
2. Menjamin bahwa akun penilaian secara tepat mengoffset akun piutang
yang terkait
3. Menentukan bahwa piutang yang diklasifikasikan dalam kelompok aktiva
lancer akan dikonversikan menjadi kas dalam setahun atau satu siklus
operasi tergantung mana yang lebih panjang
4. Mengungkapkan setiap kontigensi kerugian yang ada pada piutang
5. Mengungkapkan setiap piutang yang digadaikan sebagai jaminan
6. Mengungkapkan semua konsentrasi yang signifikan dan resiko kredit yang
berasal dari piutang

Analisi Piutang

Rasio Perputaran Piutang


Rasio keuangan sering kali digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutang
perusahaan. Rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas piutang adalah
rasio perputaran piutang. Rasio ini mengukur berapa kali secara rata – rata
piutang berhasil ditagih selama satu periode. Rasio ini dihitung dengan
membagi penjualan bersih dengan piutang rata – rata yang beredar selama
tahun berjalan. Informasi ini menunjukkan seberapa berhasil perusahaan
melakukan penagihan piutang yang beredar.

Penjualan bersih

= Perputaran Piutang Usaha

Piutang usaha rata – rata ( bersih )

Vous aimerez peut-être aussi