Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Isilah form dibawah dengan uraian singkat dan berikan tanda contreng(X/V) pada
kotak atau lingkari pada salah satu pilihan jawaban yang menggambarkan
penelitian.
P: Nomor Urutan Protokol CIOMS 2016 – Lampiran 1;
S: Standar Kelaikan Etik (WHO-2011 dan Pedoman KEPPKN 2017);
C: Check List/Daftar Tilik
G: Guideline CIOMS 2016
IC: CIOMS 2016 – Lampiran 2
Kecamatan Kanigaran
1. Lokasi Penelitian : di KUA Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.
2. Waktu Penelitian direncanakan (mulai – selesai): bulan Maret s/d
April
Ya Tidak
1. Apakah penelitian ini multi-senter √
B. Identifikasi (p10)
1. Peneliti
(Mohon CV Peneliti Utama dilampirkan)
Peneliti Utama (PI) : Jinani Firdausiah
Institusi : Prodi D3 keperawatan Hafshawaty Pesantren
Zainul Hasan
2. Anggota Peneliti
Institusi :-
Sponsor (p9) :-
Nama :-
Alamat :-
C. Ringkasan usulan penelitian(p-protokol no 2)
1. ringkasan dalam 200 kata, (ditulis dalam bahasa yang mudah
difahami oleh “awam” bukan dokter/profesi).
Perkawinan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan
seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa. (Herawati, M dan Temu, B, 2014).
Pernikahan dini merupakan ikatan pernikahan yang dilakukan pada
pasangan yang berusia kurang dari 21 tahun, menurut perspektif
hukum dalam UU pernikahan tahun 1974 pasal 6 ayat 2 ditetapkan
bahwa untuk melangsungkan pernikahan harus mencapai 21 tahun,
sebelum umur tersebut harus dengan persetujuan orang tua.
Pernikahan usia dini terjadi baik di daerah pedesaan maupun
perkotaan di Indonesia serta meliputi berbagai strata ekonomi dengan
beragam latar belakang. (UU Pernikahan Tahun 1974 Pasal 6 Ayat 2
dalam Widyana, E.D, 2015).
2. Justifikasi penelitian (p3).Tuliskan mengapa penelitian ini harus
dilakukan, manfaat nya untuk penduduk diwilayah penelitian ini
dilakukan (Negara, wilayah, lokal)- Standar 2/A (Adil)
Praktik pernikahan usia dini paling banyak terjadi di Afrika dan
Asia Tenggara. Di Asia Tenggara didapatkan data sekitar 10 juta anak
usia dibawah 18 tahun telah menikah, sedangkan di Afrika
diperkirakan 42% dari populasi anak, menikah sebelum mereka
berusia 18 tahun. Di Amerika Latin dan Karibia, 29% wanita muda
menikah saat mereka berusia 18 tahun. Prevalensi tinggi kasus
pernikahan usia dini tercatat di Nigeria (79%), Kongo (74%),
Afganistan (54%), dan Banglades (51%). (Fadlyana, 2009 dalam
Rahmi dan Yenita, 2018).
Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan usia
muda tertinggi di dunia yaitu ranking tiga puluh tujuh (37). Sedangkan
untuk wilayah ASEAN, Indonesia menduduki peringkat tertinggi
kedua setelah Kamboja. Pada tahun 2010, terdapat 158 negara dengan
usia legal minimum menikah adalah 18 tahun ke atas, dan Indonesia
masih di luar itu. Perempuan muda di Indonesia dengan usia 10-14
tahun menikah sebanyak 0,2%, atau lebih dari 22.000 wanita muda
berusia 10-14 tahun di Indonesia sudah menikah. Jumlah dari
perempuan muda berusia 15-19 yang menikah lebih besar jika
dibandingkan dengan laki-laki muda yang berusia 15-19 tahun (11,7%
P : 1,6% L). Di antara kelompok umur perempuan 20-24 tahun lebih
dari 56,2% sudah menikah. Data lain dari Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) didapatkan angka pernikahan di
perkotaan lebih rendah disbanding pedesaan, untuk kelompok umur
15-19 tahun perbedaannya cukup tinggi yaitu 5,8% di perkotaan dan
11,88% di pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa wanita usia muda di
pedesaan lebih banyak yang melakukan perkawinan pada usia muda
(BKKBN, 2012 dalam Kasy S, 2017).
Berdasarkan Survei Data Kependudukan Indonesia (SDKI), di
beberapa daerah didapatkan bahwa sepertiga dari jumlah pernikahan
terdata dilakukan oleh pasangan usia dibawah 16 tahun. Jumlah kasus
pernikahan dinj di Indonesia mencapai 50 juta penduduk dengan rata-
rata usia pernikahan 19 tahun. Kejadian pernikahan usia dini di Jawa
Timur 39,43%, Kalimantan Selatan 35,48%, Jambi 30,63%, dan Jawa
Barat 36% (Juspin et al, 2009). Analisis survei penduduk antar sensus
dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
didapatkan angka pernikahan di perkotaan lebih rendah dibandingkan
di pedesaan. Pernikahan usia dini untuk kelompok usia 15-19 tahun di
pedesaan sebesar 5,28% sedang di perkotaan sebesar 11,8%. Hal ini
menunjukkan bahwa wanita usia muda di pedesaan lebih banyak
melakukan pernikahan usia muda (Fadlyana, 2009 dalam Widyana
E.D, dkk, 2015).
Secara nasional rata-rata usia kawin pertama di Indonesia 19,70
tahun, rata-rata usia kawin didaerah perkotaan 20,53 tahun dan
didaerah pedesaan 18,94 tahun. Usia menikah sangat berpengaruh
terhadap kematangan baik secara fisik maupun secara psikologisnya.
Menurut Vera (2013) menyatakan bahwa kedewasaan ibu secara fisik
maupun mental sangat penting, karena hal ini akan berpengaruh
terhadap pola asuh dan perkembangan anak kelak dikemudian hari,
(Vera, 2013 dalam Rahmi dan Yenita, 2018).
Pernikahan yang ideal untuk perempuan adalah 21-25 tahun
sementara laki-laki 25-28 tahun, karena di usia itu organ reproduksi
perempuan secara psikologis sudah berkembang dengan baik dan kuat
serta siap untuk melahirkan keturunan secar fisik pun mulai matang.
Sementara laki-laki pada usia itu kondisi psikis dan fisiknya sangat
kuat, hingga mampu menopang kehidupan keluarga untuk melindungi
baik secara psikis emosional, ekonomi, dan sosial. (Hasan, 2013
dalam Rahmi dan Yenita, 2018).
Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 28 Februari 2019
yang telah dilakukan peneliti di salah satu wilayah kerja KUA
Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, tercatat 502 pernikahan
selama tahun 2018 dengan hasil wanita yang menikah dini usia 16-18
tahun sejumlah 45 orang dan usia 19-20 tahun sejumlah 61 orang.
Peneliti melakukan wawancara terhadap 10 orang ibu yang menikah
dini dengan hasil yang didapatkan bahwa 7 ibu mengatakan masih
sangat kebingungan untuk mengasuh anak pertamanya.
D. Isyu Etik yang mungkin dihadapi
1. Pendapat peneliti tentang isyu etik yang mungkin dihadapi dalam
penelitian ini, dan bagaimana cara menanganinya (p4)– sesuaikan
dengan 7 butir standar kelayakan etik (S) dan G berapa
a. Dianggap mengganggu waktu istirahat
b. Responden menolak untuk mengikuti kegiatan
c. Responden ada kegiatan (tidak ada waktu luang)
Solusi
a. Menjelaskan maksud dan tujuan kita terhadap responden
b. Membuat jadwal kegiatan dengan responden
E. Ringkasan Daftar Pustaka
1. Ringkasan hasil hasil studi sebelumnya sesuai topik penelitian,
termasuk yang belum dipublikasi yang diketahui para peneliti dan
sponsor, dan informasi penelitian yang sudah dipublikasi, termasuk
jika ada kajian-kajian pada hewan. Maksimum 1 hal (p5)- G 4
Widyana, ED, dkk (2015), ‘Pola Asuh Anak Dan Pernikahan Usia
Dini’ Jurnal Pendidikan Kesehatan, Vol 4, No 1
Riski, RR dan Yenita, N (2018), ‘Pola Asuh Anak antara Ibu yang
Menikah Usia Dini dengan Ibu yang Menikah Usia Dewasa di
Wilayah Kerja Puskesmas Tapung Hilir 2 Kabupaten Kampar’
Jurnal Curricula, Vol 3, No 1
Kasy, S (2017), ‘Pengasuhan Anak Pada Orangtua Yang Menikah
Usia Dini Di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi
Tenggara’
Andriani, R (2011), ‘Studi Fenomenologi Pengalaman Ibu Dalam
Merawat Bayi Prematur Di Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Sukabumi’
Syahid, IM (2015), ‘Peran Ibu Sebagai Pendidik Anak Dalam
Keluarga Menurut Syekh Sofiudin Bin Fadli Zain’
Yanti, E (2012), ‘Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Resiko Perkawinan Dini Dalam Kehamilan Di Kelurahan Tanjung
Gusta Lingkungan II Kecamatan Medan Helvetia’
Purnawati, L (2015), ‘Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap
Pola Asuh Keluarga (Studi di Desa Talang Kecamatan Sendang
Kabupaten Tulungagung)’
Widi, RK (2010), ‘Asas Metodologi Penelitian Sebuah
Pengenalan dan Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksanaan
Penelitian’ Yogyakarta: Graha Ilmu
Kondisi Lapangan
1. Gambaran singkat tentang lokasi penelitian(p8) lihat G-2
a. Alat tulis
b. Observasi
c. Metode wawancara
2. Informasi demografis / epidemiologis yang relevan tentang daerah
penelitian
Setting dalam penelitian ini adalah di KUA Kecamatan Kanigaran Kota
Probolinggo, dengan batas wilayahnya berbatasan dengan Kecamatan
Mayangan di sebelah utara, Kecamatan Dringu di sebelah timur,
Kecamatan Betek di sebelah selatan, serta Kecamatan Kademangan di
sebelah barat.
F. Desain Penelitian
1. Tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan penelitian, asumsi dan variabel
penelitian (p11)
Menganalisis “Pengalaman Ibu Yang Menikah Dini Dalam Mengasuh
Variabel penelitian:
a. Wawancara
b. Alat perekam suara
Pernyataan yang berkaitan dengan Pengalaman Ibu Yang Menikah Dini
Dalam Mengasuh Anak Pertama
Pertanyaan kepada responden
1. Menurut pendapat ibu, pernikahan dini itu apa?
2. Apa alasan ibu memutuskan untuk melakukan pernikahan dini?
3. Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan pernikahan di usia dini?
4. Menurut ibu, apa keuntungan yang ibu dapatkan saat memutuskan
menikah dini?
5. Menurut pendapat ibu, apa kerugian yang dialami ibu setelah
memutuskan untuk menikah dini?
6. Bagaimana pengalaman ibu saat memiliki anak pertama?
7. Pola asuh seperti apa yang ibu terapkan untuk mengasuh anak
pertama ibu?
8. Apa hambatan atau kendala yang ibu alami saat mengasuh anak
pertama?
9. Apa yang dilakukan ibu saat mengalami hambatan atau kendala saat
mengasuh anak pertama?
10. Bagaimana peran keluarga dalam membantu proses pengasuhan
anak pertama ibu?
Pertanyaan kepada triagulasi
1. Bagaimana pengalaman yang ibu alami saat baru memiliki anak
pertama bapak?
2. Pola asuh yang seperti apa yang bapak dan ibu putuskan untuk
mengasuh anak pertama?
3. Bapak, apa hambatan yang ibu alami saat mengasuh anak pertama?
4. Menurut bapak, apa yang dilakukan ibu saat ibu mengalami
hambatan atau kendala saat mengasuh anak pertama?
5. Apa peran bapak selaku suami saat membantu istri dalam
mengasuh anak pertama?
3. Deskipsi detil tentang desain penelitian. (p12)
Strategi atau pendekatan penelitian yang dipakai dalam karya imiah ini
adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian case
study research yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari responden dan melakukan studi
pada situasi alami.
4. Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok treatmen
ditentukan secara random, (termasuk bagaimana metodenya), dan
apakah blinded atau terbuka. (Bila bukan ujicoba klinis cukup tulis:
tidak relevan) (p12)
Tidak relevan
G. Sampling
1. Jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian dan bagaimana
penentuannya secara statistik (p13)
Jumlah subyek yang dibutuhkan sebanyak 3 responden.
2. Kriteria partisipan atau subyek dan justifikasi exclude/include.
(Guideline 3) (p12)
Kriteria pada penelitian ini adalah:
a. 3 ibu yang menikah dini pada usia 16-18 tahun yang baru memiliki
1 orang anak pertama dengan status ibu tidak bekerja yang bersedia
menjadi informan.
b. Suami atau keluarga yang mengetahui secara pasti dari ibu yang
menikah dini tersebut.
d. Bagi Responden
Bagi subjek dapat meningkatkan pengetahuan tentang pengalaman
ibu yang menikah dini dalam mengasuh anak pertama.
e. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dapat dipergunakan sebagai data dasar untuk
melaksanakan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan pengalaman
ibu yang menikah dini dalam mengasuh anak pertama. Dan
kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu dalam hal melakukan
penelitian dan juga sebagai pembelajaran mengenai pengalaman ibu
yang menikah dini dalam mengasuh anak pertama.
Peneliti Utama
Probolinggo, 12 April 2019
(Jinani Firdausiah)
AA.Daftar Pustaka
Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol (p40)
Widyana, ED, dkk (2015), ‘Pola Asuh Anak Dan Pernikahan Usia Dini’
Jurnal Pendidikan Kesehatan, Vol 4, No 1
Riski, RR dan Yenita, N (2018), ‘Pola Asuh Anak antara Ibu yang
Menikah Usia Dini dengan Ibu yang Menikah Usia Dewasa di
Wilayah Kerja Puskesmas Tapung Hilir 2 Kabupaten Kampar’ Jurnal
Curricula, Vol 3, No 1
Kasy, S (2017), ‘Pengasuhan Anak Pada Orangtua Yang Menikah Usia
Dini Di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara’
Andriani, R (2011), ‘Studi Fenomenologi Pengalaman Ibu Dalam
Merawat Bayi Prematur Di Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Sukabumi’
Syahid, IM (2015), ‘Peran Ibu Sebagai Pendidik Anak Dalam Keluarga
Menurut Syekh Sofiudin Bin Fadli Zain’
Yanti, E (2012), ‘Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko
Perkawinan Dini Dalam Kehamilan Di Kelurahan Tanjung Gusta
Lingkungan II Kecamatan Medan Helvetia’
Purnawati, L (2015), ‘Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola
Asuh Keluarga (Studi di Desa Talang Kecamatan Sendang
Kabupaten Tulungagung)’
Widi, RK (2010), ‘Asas Metodologi Penelitian Sebuah Pengenalan dan
Penuntun Langkah Demi Langkah Pelaksanaan Penelitian’
Yogyakarta: Graha Ilmu
BB. Lampiran
1. CV Peneliti Utama
7. Sampel Formulir Laporan kasus