Vous êtes sur la page 1sur 7

PROPOSAL SEMINAR

PERKEMBANGAN JANIN DAN SPEECH DELAY DI ERA


DIGITAL

RSU KERTHA USADA


2019
PROPOSAL SEMINAR
PERKEMBANGAN JANIN DAN SPEECH DELAY DI ERA DIGITAL

I. LATAR BELAKANG
Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan asuhan yang
diberikan saat hamil sampai sebelum melahirkan. ANC penting untuk menjamin agar
proses alamiah tetap berjalan normal dan mendeteksi ibu hamil yang tidak normal
sehingga komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dapat terdeteksi secara
dini serta ditangani secara memadai. Apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan
kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau
mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik yang dapat membahayakan
kehidupan ibu atau janinnya. Pemeriksaan ANC dilakukan oleh tenaga kesehatan,
secara profesional akan memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ibu hamil merasa
puas atas pelayanan yang diberikan. Pada pemeriksaan ANC juga akan diketahui
perkembangan janin selama dalam kandungan.

Pertumbuhan janin dalam kandungan merupakan hasil interaksi antara potensi


genetik dari ayah maupun ibu dan lingkungan intrauterin. Pertumbuhan janin
dipengaruhi oleh faktor-faktor selama kehamilan, yaitu sakit berat, komplikasi
kehamilan, kurang gizi, dan keadaan stress pada ibu hamil (Soetjiningsih, 2012). Status
gizi ibu pada kehamilan berpengaruh pada status gizi janin. Ibu hamil dengan asupan
gizi yangbaik, mengurangi resiko melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
atau lahir dini, dua kondisi tersebut sering dihubungkan dengan masalah perkembangan
yang serius (Allen & Marotz, 2010). Kenaikan berat badan ibu hamil dapat digunakan
sebagai indeks untuk menentukan status gizi ibu hamil, karena terdapat kesamaan
dalam jumlah kenaikan berat badan saat hamil pada semua ibu hamil. Rata-rata total
pertambahan berat badan ibu hamil berkisar 10-15 kg yaitu 1 kg pada trimester I dan
selebihnya pada trimester II dan III.

Keterlambatan bicara adalah salah satu penyebab gangguan perkembangan yang


paling sering ditemukan pada anak. Gangguan ini semakin hari tampak semakin
meningkat pesat. Deteksi dini dan mengenali keterlambatan bicara pada anak sejak dini
sangat penting. karena, kemampuan bicara dan bahasa adalah investasi terbesar anak
di masa depan untuk mencapai berbagai prestasi.
Keterlambatan bicara sering dialami anak dengan berbagai penyebab. Orangtua
harus mewaspadai gangguan bicara bila disebabkan karena gangguan yang berat.
Namun sebaliknya jangan meremehkan gangguan keterlambatan bicara yang ringan.
Pada gangguan keterlambatan bicara yang ringanpun akan membuat kualitas
kemampuan anak dalam berkomunkiasi di masa depan tidak optimal. Deteksi dini
keterlambatan bicara pada anak sangat penting untuk bisa segera dilakukan intervensi
dan stimulasi lebih dini.
Gangguan berbicara dan berbahasa merupakan gangguan perkembangan yang
sering melibatkan anak-anak. Prevalensi keterlambatan berbicara dan berbahasa
berkisar antara 1% sampai 32% pada populasi normal. Gangguan berbahasa merupakan
keterlambatan atau ketidaknormalan berbahasa ekspresif atau reseptif, autisme,
gangguan pendengaran atau gangguan neurologi atau psikiatri. Keterlambatan bicara
mungkin disebabkan sekunder atau gangguan perkembangan atau bilingualism. Dokter
dan tenaga kesehatan lainnya merupakan lini pertama untuk mengidentifikasikan
problem keterlambatan bicara. Pengenalan secara dini dan intervensi merupakan
langkah yang penting untuk kemungkinan outcome yang lebih baik
Berbicara tidak sama dengan berbahasa. Bahasa merupakan alat untuk
menginterpretasikan dan mengekspresikan pikiran, perasaan, dan kemauan dari
seseorang kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan
mempergunakan sistem simbol yang telah disepakati dalam berkomunikasi. Bahasa
yang dipergunakan seseorang pada dasarnya mempunyai dua fungsi. Fungsi pertama,
bahasa dipergunakan untuk memahami atau menginterpretasikan berbagai rangsangan
(simbol) yang diterima sehingga berbentuk suatu konsep pengertian. Fungsi ini disebut
dengan fungsi reseptif. fungsi kedua, bahasa dipergunakan untuk mengekspresikan
pikiran, perasaan dan kemauannya melalui simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh
orang lain, Fungsi ini disebut fungsi ekspresif. Jadi, seorang anak di dalam berbahasa
memerlukan keterampilan reseptif, pemrosesan informasi dan ekspresif.
Sedangkan bicara adalah sebuah komunikasi yang dipakai untuk mengungkap
dan mengerti proses berpikir yang mempergunakan simbol akustik. Sistem tersebut
dihasilkan oleh getaran ataupun vibrasi dari pita suara dalam laring (fonasi), yang
disebabkan oleh adanya aliran udara (respirasi) dan memberikan hasil akhir dalam
bentuk gerakan bibir, lidah dan palatum (artikulasi). Dikatakan, bahwa ekspresi bahasa
dapat disampaikan dalam bentuk bicara, mimik, bahasa simbol, tulisan dan bahasa
tubuh. Jadi bicara adalah salah satu bentuk ekspresi bahasa.
Pada anak, kemampuan berbahasa dan atau berbicara dapat normal, terlambat
atau mengalami penyimpangan. Keterlambatan bicara pada anak dewasa ini sering
diakibatkan oleh jarangnya komunikasi 2 arah antara anak dengan orangtua atau
lingkungan. Komunikasi 2 arah yang dimaksud adalah orang atau atau yg mengasuh
anak harusnya lebih sering kontak dan berkomunikasi dengan anak dan berulang ulang,
sehingga anak dapat merekam memori dan suatu saat dapat mengeluarkannya melalui
bicara atau Bahasa. Di era digital seperti sekarang banyak penggunaan TV dan ponsel
tanpa pengawasan orang tua sehingga anak cenderung hanya belajar mendengarkan
tanpa belajar mengekspresikan lewat Bahasa atau bicara. Anak sering dibverikan TV
atau ponsel demi anak tidak menangis, namun banyak orang tua yang tidak mengetahui
efek samping penggunakan ponsel dan TV dapat mempengaruhi keterlambatan bicara.
Berdasarkan latar belakang inilah kami dari TIM Diklat RSU Kertha Usada ingin
membuat seminar yang bertemakan PERKEMBANGAN JANIN DAN SPEECH
DELAY DI ERA DIGITAL.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari/Tanggal : Sabtu, 27 April 2019
Waktu : 08.30-13.00 WITA
Tempat : Ruang Diklat Lantai 3 RSU Kertha Usada

III. PEMBICARA DAN MATERI


1. dr. Ni Komang Tri Apriastini, M.Biomed, SpA
Materi : Speech Delay pada Anak
Mendidik Anak di Era Digital
2. dr. Komang Hendra Prasetiawan, M.Biomed,SpOG
Materi : ANC
Perkembangan Janin di dalam Kandungan
IV. PESERTA KEGIATAN
Peserta seminar berjumlah 50-75 orang yang terdiri dari dokter umum PPK I
dan rumah sakit di Kabupaten Buleleng.

V. SUSUNAN ACARA
Adapun susunan acara kegiatan adalah sebagai berikut:
SUSUNAN ACARA SEMINAR RSU KERTHA USADA
PERKEMBANGAN JANIN DAN SPEECH DELAY DI ERA DIGITAL
08.30 – 09.00 Registrasi Peserta
09.00-09.30 Pembukaan Seminar:
1. Pembukaan oleh MC
2. Safety Briefing & Company Profile
3. Berdoa
4. Sambutan Ketua Panitia
5. Sambutan Direktur RSU Kertha Usada (Membuka
Acara)
09.30-10.30 Penyampaian Materi Sesi I
Pembicara: dr. Ni Komang Tri Apriastini, M.Biomed, SpA
Materi : Speech Delay pada Anak
Mendidik Anak di Era Digital

10.30-11.00 Tanya Jawab dan Diskusi Sesi I


11.00-12.00 Penyampaian Materi Sesi II
Pembicara : dr. Komang Hendra Prasetiawan,
M.Biomed,SpOG
Materi : ANC
Perkembangan Janin di dalam Kandungan

12.00 -12.30 Tanya Jawab dan Diskusi Sesi II


12.30 – 13.00 Penutupan:
1. Penyerahan Piagam kepada pembicara oleh Direktur
RSU Kertha Usada
2. Pembagian doorprize
3. Foto bersama
13.00 – selesai Pembagian Piagam Peserta Seminar
VI. SUSUNAN KEPANITIAAN
Terlampir

VII. RENCANA ANGGARAN BIAYA

No Uraian Jumlah Harga Satuan Total (Rp)


(Rp)
Sie Kesekretariatan
1 Seminar Kit 75 pax 5.000,00 375.000,00
2 SKP IDI 700.000,00
Subtotal 1.075.000,00
Sie Dokumentasi dan Produksi
1 Spanduk 2 buah 60.000,00 120.000,00
2 Piagam 75 5.000,00 375.000,00
lembar
3 Plakat 2 buah 60.000,00 120.000,00
Subtotal 615.000,00
Sie Konsumsi dan Rohani
1 Konsumsi Peserta 75 35.000,00 2.625.000,00
kotak
2 Konsumsi Pembicara 4 kotak 50.000,00 200.000,00
dan moderator
3 Snack 75 5.000,00 375.000,00
kotak
4 Banten 100.000,00 100.000,00
Subtotal 3.300.000,00
Honorarium
1 Honor Pembicara 2 2.000.000,00 4.000.000,00
2 Fee Institusional 1.500.000,00 1.500.000,00
Subtotal 5.500.000,00
GRAND TOTAL (Rp) 10.490.000,00

VIII. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini kami ajukan, besar harapan kami agar kegiatan
ini disetujui dan terlaksana dengan baik.
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA PELAKSANA SEMINAR
PERKEMBANGAN JANIN DAN SPEECH DELAY DI ERA DIGITAL
SABTU, 27 APRIL 2019

Penasehat : Direktur RSU Kertha Usada dr. I Wayan Parna Arianta,


MARS
Penanggungjawab : Ketua Diklat RSU Kertha Usada, dr. Luh Komang Enggi
Lindayani
Ketua Panitia : dr. Ita Purba Yani
Sekretaris : dr. Putu Asti Wulandari
Bendahara : Luh Putu Yeni Haryati, Amd Kep, SKM

Seksi-seksi
Acara : Ns. K. Septi Sadewi, S.Kep
Humas : Ayu Eka Dewantari, Amd.Keb
Konsumsi : Sugimanik
Perlengkapan : Ns. I Ketut Eri Darmawan, S.Kep
Dokumentasi & Produksi: Samsul Roziq
Keamanan : Security RSU Kertha Usada

Vous aimerez peut-être aussi