Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 5
Di susun oleh :
Muhammad Fadhil F
Tri Arieyanto H
Marcella
Mega sukmawati
Prodi S1 Keperawatan
Angkatan 2018/2019
Jl.Soekarno Hatta No 754, Cipadung Kidul, Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat
40614
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
Berlin makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini dilakukan untuk memenuhi
tugas .
Sehubungan dengan isi penelitian sampai dengan tersusunnya makalah ini, dengan
rasa rendah hati disampaikan rasa terimakasih yang setulustulusnya Semoga amal baik dari
semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak yang sangat diharapkan pada penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat.
Penyusun
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ASI Menurut Pandangan Agama Islam
2.2 ASI dan ibu menyusui
2.3 Tata Cara dan Masa Menyusui
2.4 Makanan Yang Baik Untuk Ibu Menyusui
2.5 Persiapan dan Cara Menyusui Bayi Baru Lahir
2.6 Pemenuhan ASI
2.7 Jenis-jenis ASI
2.8 Asuhan Keperawatan BBL
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah
kurang kalori, protein hal ini yang banyak ditemukan bayi dan anak yang masih kecil
dan sudah mendapat adik lagi yang sering disebut "kesundulan" tidak terdalang lagi
oleh kepala adiknya yang telah muncul sadar. Keadaan ini karena anak dan bayi
merupakan golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi yang disebabkan karena makanan yang
kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu dengan cara dan
jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini berhubungan dengan sosial dan
ekonomi yang digunakan oleh jumlah ASI yang termasuk energi dan zat-zat gizi yang
terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi
kebutuhan pertumbuhan sampai beroleh angka empat bulan. Setelah itu ASI digunakan
sebagai protein vitamin dan mineral utama untuk beras.
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini
mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang diperlukan
untuk meningkatkan kualitas air susu ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin
merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan generasi penerus di masa
depan. Akhir-akhir ini sering dibedakan tentang peningkatan penggunaan ASI.
Dukungan politik dari pemerintah ASI termasuk ASI EKSLUSIF telah cukup,
hal ini terbukti dengan telah dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan
Penggunaan Air Susu Ibu (GNPP-ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu tanggal 22
Desember 1990 yang betemakan “Dengan Asi, kaum ibu mempelopori Peningkatan
kualitas manusia Indonesia ”. Dalam pidatonya presiden menyebutkan juga bahwa ASI
sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berusia empat bulan.Pemberian
ASI tanpa pemberiaan makanan lain disebut dengan menyusui secara
eksklusif. Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI selama ASI
terus teruskan hingga anak usia dua tahun. ASI merupakan makanan yang bergizi tidak
membutuhkan tambahan komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan
langsung terserap.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang mampu menghasilkan air susu dalam
jumlah yang cukup untuk keperluan rumah. Selama enam bulan pertama. Mungkin ibu
yang gizinya kurang baikpun sering bisa menghasilkan ASI cukup tanpa makanan
Tambahan selama tiga bulan pertama.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi, namun
akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui melupakan
keuntungan menyusui. Selama ini dengan mengeluarkan bayi dari penggunaannya,
padahal hanya beberapa bayi yang menggunakan susu formula atau susu formula. Jika
hal yang begitu terus berlangsung, maka hal ini merupakan ancaman yang serius
terhadap pemeliharaan dari penggunaan ASI.
Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultasi Anak di Rumah Sakit UGM
Yogyakarta tahun 1976 menunjukkan bahwa anak yang disusui sampai dengan satu
tahun 50,6%. Sedangkan data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun
1991 yaitu ibu, yang memberikan ASI pada bayi 0-3 bulan yaitu 47% diperkotaan dan
55% dipedesaan (Depkes 1992) dari laporan SKDI tahun 1994 menunjukkan bahwa
ibu-ibu yang memberikan ASI EKSLUSIF untuk bayinya mencapai 47%, sedangkan
pada repelita VI aktif 80%.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr.Moh. Efendi di RS Umum Dr.
Kariadi Semarang tahun 1977 mendapat pemberian ASI setelah berumur 2 bulan
31,6%, ASI + Susu botol 15,8% dan susu botol 52,6%. Sedangkan sebelumnya yaitu
pada umur 1 bulan masih lebih baik yaitu 66,7% ASI dan 33,3% susu botol, dalam hal
ini ada susu botol lebih besar.
Juga hasil penelitian Dr. Parma dkk di Rumah Sakit Umum Dr. M. Jamil
Padang tahun 1978 -1979 di dapatkan bahwa lama pemberian ASI saja hingga 4-6
bulan pada ibu yang karyawan adalah 12,63% dan pada ibu rumah tangga sebanyak 21,
27%. Salah satu bagian dari pendidikan itu tertulis 75% dari ibu-ibu yang
berpendidikan tamat SD telah memberikan makanan pendamping ASI yang bervariasi
dini pada bayi.
Berbagai alasan dikemukakan oleh ibu-ibu mengapa dalam penggunaan ASI
secara eksklusif untuk bayinya, antara lain adalah produksi ASI kurang, kesulitan bayi
dalam menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja,
keinginan untuk disebut modern dan mempengaruhi iklan / promosi ASI dan tdak kalah
penting adalah anggapan bahwa semua orang sudah mengetahui tentang manfaat ASI.
Susu merupakan makanan terpenting dan sumber kehidupan satu-satunya bagi bayi di
bulan-bulan pertama usianya. Susu terbaik untuk anak adalah air susu ibu karena dengan
menyusui terjadilah kontak cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak. Ibu adalah orang
yang paling mampu memberikan cinta dan kehangatan yang sesungguhnya kepada anak
dengan naluri keibuannya yang diberikan Allah kepadanya.
“Dengan menyusui hubungan cinta dan kasih sayang antara ibu dan anak-anak akan semakin
erat dan akan membuat anak merasa tenang dan aman”.(riwayat-riwayat Ahll bait a.s)
Imam Amirul Mu’minin Ali a.s. berkata yang artinya, “Tidak ada air susu yang lebih
berbarokah bagi anak bayi dari air susu ibunya sendiri”.
Riset ilmiah telah membuktikan bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi
selain itu. Dengan menyusui anka akan merasa aman dan tenang berada di dalam pelukan
ibunya.
Baik air susu maupun ibu yang menyusui berpengaruh pada perkembangan jasmani
dan rohani anak,ada beberapa kriteria bagi ibu susu yang dijelaskan oleh Imam Muhamad
Baqir a.s. “Sususkanlah anak kalian pada wanita yang cantik dan jangan kalian susukan
kepada wanita yang buruk rupa karena air susu akan berpengaruh pada parasnya”.
Ada larangan dari Ahlul Bait a.s. untuk menyusukan anak pada beberapa wanita.
Diantaranya wanita majusi dengan syarat mereka harus melarang wanita tersebut meminum
minuman keras.
“Jika wanita ahlul kitab akan menyusui anakmu, pertama kali laranglah ia dari minuman
keras”. (riwayat Imam ja’far Shadiq a.s)
Imam Ja’far Shadiq a.s juga melarang kita untuk menyusukan anak pada wanita
pelacur dan wanita yang memiliki air susu hasil dari perzinaan.
Hikmah dan larangan tersebut adalah karena air susu sangat berpengaruh pada
kepribadian anak. Wanita pezina selalu hidup dalam keresahan hati dan ketidaktenangan. Ia
selalu dihantui oleh perasaan bersalah dan berdosa pada tuhan pada hari pertama tebentuknya
janin di rahimnya. Semenjak saat itu sampai ia melahirkan. Perasaan yang tidak menentu
selalu hadir si hatinya. Kondisi jiwa dan mental seperti itu sangat berpengaruh pada
kestabilan mentan dan keseimbangan jiwa anaknya. Karena itulah, air susu anak hasil
zinapun tida baik bagi anak kita.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa rosulullah SAW. Mengingatkan kita untuk
berhati-hati terhadap air susu wanita pelacur dan wanita gila. Beliau bersabda yang artinya
“jagalah anak kalian dari air susu wanita pezina dan wanita gila karena air susu akan
meninggalkan kesannya pada anak tersebut"
Para pakar psikologi menekankan agar para ibu hendaknya dalam keadaan yang
tenang saat menyusui, lalu menyentuh kening anaknya dengan lembut. Selain itu mereka
menyebutkan bahwa ibu tidak boleh memaksa ankanya untuk menghadap ke payudaranya,
karena dikhawatirkan hal itu akan mengejutkan dan membingungkan anak.
Dalam konsep yang di ajarkan oleh Ahlul Bait a.s disebutkan juga tatacara dan masa
menyusui. Mereka menegaskan bahwa cara menyusui anak adalah dengan memberikan kedua
payudara ibu kepada anak bulan. Imam ja’far Shadiq a.s kepada Ummu Ishak binti Sulaeman
mengatakan yang artinya” Wahai Ummu Ishaq,jangan kau susui anak dengan satu payudara
saja. Susuilah dari keduannya secara bergantian karena salah satu mengeluarkan makanan
bagi anak dan lainnya mengeluarkan minuman untuknya.
Dalam riwayat lain beliau juga mengatakan “Masa menyusui adalah 21 bulan. Jika
kurang dari masa ini berarti anak tersebut telah dizalimi haknya”.
Masa yang cukup panjang ini sangat baik bagi perkembangan mental dan psikis anak,
karena masa menyusui adalah masa yang sangat sensitif bagi anak dan masa yang
membentuk kepribadiannya. Saat sang ibu mendekapnya, ia akan merasakan cinta dan
kehangatan.
Imam Ja’far Shadq a.s menganjurkan untuk memakan satu jenis kurma, yaitu kurma
barni. Beliau mengatakan “Berilah isi kalian yang baru melahirkan kurma barni karena dapat
membuat anak kalian berhati lembut”. Riwayat lain menyebutkan bahwa beliau berkata:
“berilah istri kalian yang baru melahirkan kurma barni karena dapat mempercantik paras anak
kalian.
Abduk Bait a.s dalam banyak riwayat menyebutkan daftar makanan yang baik untuk
pertumbuhan dan kesehatan diantaranya adalah roti untuk mencegah datangnya penyakit,
bubur gandum untuk menumbuhkan daging, menguatkan tulang dan memudahkan
pencernaan, bubur kacang ada untuk menurunkandarah tinggi dan mengurangitemperatur
badan, daging untuk mengurangi rasa amarah, bubur daging untu menyegarkan dan
membuatnya penuh energi, buah jaitun untuk menngeluarkan angin dari tubuh anggur untuk
mengurangi amarah dan buah pir untuk menguatkan janutng. Selain itu , ahlul Bait a.s.
menekankan pentingnya madu,telur,susu,dan semua jenis buah-buahan. Semau faedah yang
dihasilkan makanan-makanan diatas juga didapatkan oleh bayi melalui ASI yang ia miliki.
2.5 Persiapan dan Cara Menyusui Bayi Baru Lahir
Persiapan menyusui sebenarnya sudah harus dimulai sebelum bayi lahir ya Mums. Jadi
ketika si Kecil telah lahir, Mums pun sudah siap untuk menyusui karena sudah tahu dan
belajar bagaiamana cara menyusui bayi baru lahir dengan benar. Yang paling penting
dalam mempersiapkan meyusui bayi yang baru lahir adalah mengetahui posisi bayi dan
ibu ketika menyusui. Jangan sampai salah ya Mums memposisikan si Kecil ketika
menyusui karena bisa berakibat fatal.
Sebelumnya, pastikan bahwa sirkulasi Air Susu Ibu sudah lancar atau setidaknya keluar
jika dihisap oleh bayi.Setelah itu pastikan bahwa Mums sudah mencuci tangan terlebih
dahulu sampai bersih.Selanjutnya, siapkan tempat dan perlengkapan menyusui seperti
kursi untuk ibu duduk, sandaran, bantal menyusui dan lain sebagainya. Pastikan posisi
mulut bayi tepat pada puting susu sehingga tidak menyulitkan si kecil ketika ingin
menyusui.
Mengenai jadwal menyusui bayi yang baru lahir sebenarnya ada lho Mums waktu-waktu
yang tepat untuk bisa menyusui si Kecil yang baru lahir.Namun mungkin belum semua
ibu tahu kapan waktu yang tepat itu.Nah, ada cara-cara sederhana yang dapat Mums
terapkan untuk menyusun jadwal menyusui berdasarkan ritme makan si Kecil.
Posisi menyusui yang benar penting untuk diperhatikan oleh ibu menyusui, karena jika bayi
menyusu dalam posisi yang kurang tepat, dia akan kesulitan untuk mengisap ASI.
Pastikan posisi ibu berada dalam posisi nyaman, punggung bersandar pada sesuatu yang tetap,
dan kaki tidak menggantung.
Kepala dan bayi dalam garis lurus agar bayi merasa nyaman
Bayi mendekat ke payudara, wajah menghadap payudara, dan hidung berhadapan dengan
puting.
Bayi dipeluk sedekat mungkin dengan badan ibu, dan seluruh badan bayi ditopang terutama
bagian kepala sampai paha
Pastikan bahwa sebagian besar areola (bagian hitam di sekitar puting) telah masuk ke mulut
bayi
1. Mulai terbangun
2. Mengeluarkan suara-suara pelan
3. Mouthing (mengeluarkan lidahnya dan menjilat-jilat bibirnya)
4. Rooting (menggeleng-gelengkan kepalanya seperti mencari payudara dan mulai
membuka mulutnya)
5. Mulai memasukkan tangannya ke mulut
6. Menangis pelan dan kemudian semakin meningkat intensitasnya. perhatikan bahwa
menangis adalah tanda paling akhir dari bayi yang lapar. Jadi pastikan untuk
mengenali tanda-tanda bayi yang lapar sejak awal
Di hari-hari awal biasanya bayi tidak akan tidur lebih dari 6 jam sekali tidur. Jika bayi tidur
dalam waktu lama ada beberapa cara untuk membangunkan bayi agar mau menyusu:
Apapun posisi menyusui yang digunakan pastikan empat poin ini diperhatikan:
Kunci pelekatan menyusui (latch-on) yang baik (silakan cek juga dokumen tentang
posisi dan pelekatan dan album foto grup tentang posisi dan pelekatan)
Ada empat tanda-tanda pelekatan menyusui yang tepat:
1. Mulut terbuka lebar. Jangan buru-buru memasukkan payudara ke mulut bayi jika
mulutnya belum terbuka lebar.
2. Daerah gelap di sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi, terutama yang
terletak di bagian bibir bawah bayi. Dengan kata lain, Areola yang masih nampak
(setelah payudara masuk mulut), lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah
3. Bibir bawah bayi harus melengkung keluar. Jangan sampai mulut bayi berbentuk
kuncup (mecucu).
4. Dagu bayi menyentuh payudara ibu
Ada beberapa tanda yang dapat diperhatikan sebagai petunjuk bahwa bayi menyusu dengan
baik:
Menyendawakan bayi
Sejak awal menyusui, usahakan untuk selalu menyendawakan bayi setelah selesai menyusui,
umumnya untuk mencegah gumoh yang sering terjadi apda bayi muda. Berikut berbagai cara
menyendawakan bayi:
Posisikan tubuh bayi secara vertikal (tegak), dengan dagu menyandarkan ke bahu ibu.
Wajah bayi menghadap ke belakang ibu. Sangga leher dan punggung bayi dengan
tangan sambil menepuk-nepuk punggung dengan lembut punggung bagian tengah
Telungkupkan bayi di pangkuan Anda. Letakkan bagian perut bayi di pangkuan dan
sangga bagian badannya. Usap lembut bagian punggungnya dan tunggu sampai ia
bersendawa
Dudukkan bayi pada pangkuan, kepala bersandar miring ke depan sementara dada
ditahan oleh tangan bunda. Beri tepukan atau usapan lembut pada punggung dan
pastikan kepala bayi tidak terdongak ke belakang
Gumoh sangat umum terjadi pada bayi muda, meski sudah disendawakan sekalipun.
Biasanya ini sering terjadi sampai sekitar usia 4-6 bulan, setelah itu akan berkurang ketika
bayi mulai sering tengkurap atau bahkan duduk. Sebab gumoh ini antara lain: Pertama,
volume lambung bayi masih kecil sementara susu yang ditelan bayi kadang melebihi
kapasitas lambungnya. Hanya dengan bayi bergerak sedikit, kadang susu tadi dgn mudahnya
keluar lagi. Kedua, karena organ pencernaannya belum sempurna, termasuk klep penutup
lambungnya. Ini yang menyebabkan susu yang sudah diminum mudah utk keluar. Sejalan
dengan bertambahnya usia, gumohnya akan semakin jarang krn organ pencernaannya makin
sempurna. Ketiga, posisi dan pelekatan menyusui yang kurang tepat sehingga ada
kemungkinan udara ikut masuk dan tertelan selama menyusu. Sendawa tidak selalu menjadi
jaminan bayi tidak akan gumoh. Kadang bayi tidak disendawakan juga tidak gumoh.Tapi
tetap lebih baik disendawakan jika dimungkinkan.Kalau bayi ibu termasuk yang sering
gumoh, sendawakan di tengah2 menyusui.Susui bayi 5-10 menit, sendawakan sebentar, lalu
lanjutkan lagi menyusuinya. Keempat, gumoh bisa terjadi karena kekenyangan atau produksi
ASI ibu sedang banyak, terutama banyaknya produksi foremilk atau asi awal. Cek dokumen
grup ttg foremilk dan hindmilk untuk lebih lengkapnya.
Frekuensi minimum Buang Air Kecil (BAK) sebagai tanda kecukupan ASI
1. Hari pertama dan kedua setelah kelahiran: BAB berwarna hitam pekat yang disebut
mekonium. Kadang di hari kedua warnanya menjadi lebih kecoklatan
2. Hari ketiga setelah kelahiran: bayi mulai BAB lebih sering, warna BAB-nya biasanya
cenderung kehijauan
3. Hari keempat setelah kelahiran: BAB bayi mulai berwarna hijau kekuningan,
frekuensi bisa 3 kali sehari atau lebih
4. Hari kelima dan seterusnya: biasanya BAB bayi mulai berwarna kuning (golden
feses), frekuensinya bisa 3 kali atau lebih, biasanya banyak bayi BAB setelah
menyusu. Tekstur feses bayi yang normal adalah: cair dengan ampas atau berbentuk
krim/pasta atau berbiji-biji.
Bayi yang baru lahir umumnya akan mengalami penurunan berat badan hingga rata-rata
sekitar 7-10% dari berat badan lahir. Kemudian berat badannya akan kembali ke berat badan
lahir selambat-lambatnya dua minggu setelah kelahiran.
Di awal periode menyusui, puting ibu sanga rentan lecet.Untuk menghindarinya pastikan
pelakatan menyusui selalu tepat dan jangan lupa oleskan ASI pada puting sebelum dan
sesudah menyusui.Ibu yang baru mulai menyusui juga rentan mengalami bengkak payudara.
Ada beberapa cara untuk mengatasinya:
Setelah melakukan persalinan ibu akan memiliki tugas lain yaitu dalam menyusui bayi yang
barus aja dilahirkan. Meskipun masih berasa letih, segeralah menyusui bayi sesegera
mungkin. Pada persalinan normal anda dapat langsung melakukan inisiasi menyusu dini
segera setelah bayi lahir. Sementara pada persalinan dengan cara operasi caesar inisiasi
menyusu dini dapat dilakukan satu jam setelah menjalani operasi tersebut.
pemahaman tentang struktur payudara merupakan suatu hal yang penting agar seorang ibu
mengetahui cara yang tepat untuk menyusui bayi
Payudara wanita dirancang untuk memproduksi ASI. pada tiap payudara, terdapat
sekitar 20 lobus yang memiliki sistem saluran (duct system ).
Terdapat banyak refleks yang mempengaruhi produksi ASI. ada refleks pada ibu dan refleks
pada bayi, keduanya berperan besar dalam proses tubuh untuk menghasilkan ASI. Refleks
pada ibu ada 3, yaitu sebagai berikut:
1. Refleks prolaktin
Bayi menghisap payudara dan menstimulasi ujung syaraf. syaraf inilah yang
kemudian memerintahkan otak untuk mengeluarkan hormon, yaitu hormon prolaktin
yang bertugas untuk merangsang sel kelenjar pada payudara sehingga menghasilkan
air susu lebih banyak.
2. Let Down Reflex
Hormon oksitosin yang di keluarkan tubuh menyebabkan sel-sel otot disekitar alveoli
pada payudara berkontraksi sehngga mendorong air susu masuk ke saluran
penyimpanan dan akhirnya bayi dapat menghisapnya. Refleks ini dipengaruhi oleh
kondisi jiwa ibu.
Sehingga semakin bayi menghisap, akan semakin banyak ASI yang dihasilkan.
Sedangkan pada bayi, terdapat 3 reflex pada bayi yang brpengaruh dalam proses menyusui:
Reflex Mencari
Ini adalah reflex pada bayi dimana bayi baru lahir akan melakukan respon
ketika adanya rangsangan external brupa sentuhan. Misalnya, Sentuhan pada pipi akan
membuat bayi menoleh pada arah sentuhan tersebut. Bla bibir dientuh, dia akan
membuka mulutnya serta berusaha mencari puting untuk menyusui, reflex ini dsebut juga
rooting reflex
Refex Menghisap
Bayi sudah memiliki kemampuan menghisap sejak lahir dan semakin sering
bayi menghisap, maka ASI yang dihasilkan pun akan semakin bertambah. Reflex ini
terjadi bila adanya rangsangan pada kangit-langit mulutnya.
Reflex menelan
Ketika ada sesuatu ang memasuki ke mulutnya, bayi sudah bisa menelannya.
a. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dengan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram,
menangis spontan kurang dari 30 detik setelah lahir dengan nilai APGAR antara
7-10 (Bobak & Jensen 1997: 362)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Departemen
Kesehatan :2005).
Ciri-ciri bayi baru lahir normal dan sehat adalah berat badan bayi normal antara
2500-4000 gram, panjang badan antara 48-52 cm, lingkar kepala bayi 33-35 cm.
Lingkar dada 30-38 cm, detak jantung 120-140x/menit, frekuensi pernafasan 40-
60x/menit, rambut lanugo (bulu badan yang halus) sudah tidak terliihat, rambut
kepala sudah muncul, warna kulit badan merahan muda licin, memiliki kuku yang
agak panjang dan lemas, reflek menghisap dan menelan sudah baik ketika
diberikan inisiasi Menyusui Dini (IMD), reflek gerak memeluk dan menggenggam
sudah baik, mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam setelah lahir.
Masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilicalis masuk ke tubuh janin.
Sebagian darah dialirkan ke hati dan sebagian besar melalui duktus venosus
akan mengalir ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan. Dari sini, darah
sebagian besar dialirkan melalui voramen ovale masuk ke atrium kiri
kemudian baru masuk ke ventrikel kiri yang kemudian dipompakan ke aorta.
(Reeder, 1997 : 693), (Bobak & Jensen, 2004 :364).
2) Sistem Pernapasan
Saat dalam kandungan fetus sudah mengadakan gerakan napas, tetapi liquor
amni tidak sampai masuk ke dalam alveoli fetus. Keseimbangan saturasi
oksigen dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen dan karbondioksida.
Keseimbangan saturasi oksigen sangat penting bagi janin dalam rahim, bila
terjadi kenaikan saturasi oksigen melebihi 50% akan terjadi apnoe, sebaliknya
bila menurun lebih dari 25% akan mempengaruhi sensitifitas pusat pernapasan
(Reeder, 1997 : 692).
3) Sistem Hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari
pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata
haemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa.
Haemoglobin bayi baru lahir berkisar antara 14,5-22,5 gr/dl, hematokrit
bervariasi dari 44% sampai 72% dan SDM berkisar antara 5-7,5 juta/mm3,
merupakan nilai normal saat bayi lahir (Bobak & Jensen, 2004: 365).
4) Metabolisme
5) Suhu Tubuh
Segera setelah bayi lahir, bayi akan berada di tempat yang suhu lingkungannya
lebih rendah dari lingkungan dalam rahim. Suhu tubuh neonatus yang normal
yaitu sekitar 36,5 derajat C sampai 37 derajat C. Bila bayi dibiarkan dalam
suhu kamar (25 derajat C) maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi
(penguapan), konveksi dan radiasi sebanyak 200 kalori/kg BB/menit,
sedangkan pembentukan panas yang dapat diproduksi hanya per sepuluh dari
jumlah kehilangan panas di atas, dalam waktu yang bersamaan (Bonak &
Jensen, 2004 : 376), (Reeder, 1997:696).
6) Sistem Traktus Digestivus
Pada bayi baru lahir cukup bulan sudah mempunyai kemampuan menelan,
mencerna, metabolisme, mengabsorbsi protein dan karbohidrat sederhana serta
mengelmosi lemak kecuali amylase pancreas. Pada bayi baru lahir dengan
hidrasi yang adekuat membrane mulut lembab dan berwarna merah muda
(Reeder, 1997 : 698).
Saat kehamilan 4 bulan alat pencernaan telah terbentuk dan janin telah dapat
menelan air ketuban, absorpsi air ketuban terjadi melalui mukosa seleruh
traktus digestivus. Sisa absorpsi berupa lanugo dan verniks kaseosa akan
keluar bersama meconium pada saat bayi lahir, yang keluar dalam 1 jam
setelah kelahiran.
Kelenjar tiroid sudah sempurna terbentuk sewaktu lahir dan sudah mulai
berfungsi sejak beberapa hari sebelum lahir.
Pada neonatus tidak terdapat sel plasma pada sum-sum tulang dan lamina
proprianeum dan appendiks plasenta merupakan sawar sehingga fetus bebas
dari antigen dan stress imunologis.
Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ekstermitas. Tangan dan kaki
sedikit sianotik (akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vasomotor.
Stasis kapiler dan kadar haemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal,
bersifat sementara dan bertahan selama 7-10. Terutama jika terpajan pada
udara dingin.
d. Konsep APGAR
1) Definisi
APGAR score adalah suatu metode tes sederhana untuk melakukan penilaian
kesejahteraan bayi baru lahir untuk menentukan tindakan yang harus
dilakukan supaya proses adaptasi kehidupan intra-uteri ke ekstra uteri dapat
terfasilitasi dengan baik (Reeder, 1997).
e. Prosedur Perawatan
1) Perawatan 1 jam setelah lahir
Cegah pelepasan panas yang berlebihan segera setelah bayi lahir. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara mengeringkan tubuh bayi dan letakkan pada perut ibu.
Kemudian, keringkan kepala dan tubuh bayi dari cairan ketuban atau cairan
lain yang membasahi menggunakan handuk atau kain bersih.
Lakukan perawatan tali pusat, pertahankan sisi tali pusat dalam keadaan
terbuka supaya terkena udara dan tutupi dengan kain bersih secara longgar.
Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih,
dan keringkan betul-betul. Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu-bayi
dipulangkan ke rumah, berikan imunisasi-BCG, Polio oral, dan Hepatitis B.
Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa
tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Waktu pemeriksaan
dapat dilakukan saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir.
2) Tujuan
a. Menentukan status kesehatan
b. Mengidentifikasi
c. Mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan
d. Untuk mengenal dan menemukan kelainan yang perlu mendapat tindakan
segera
e. Untuk menentukan data objektif dari riwayat keperawatan klien
5) Prosedur Pelaksanaan
6) Pengukuran Antropometri
Lakukan penimbangan berat badan dengan cara letakkan kain atau kertas
pelindung dan atur skala penimbangan ke titik nol sebelum penimbangan.
Hasil penimbangan dikurangi berat alas dan pembungkus bayi. Berat badan
normal adalah 2500-3500 gram apabila BB kurang dari 2500 gram disebut
bayi premature dan apabila BB bayi lebih dari 3500 gram maka bayi disebut
macrosomia.
c) Pengukuran umum
Berat badan lahir 2500-400 gr, panjang badan dari kepala
sampai tumit 45-35 cm, lingkar dada mengukur pada garis buah
dada, sekitar 30-33 cm, lingkar abdomen mengukur dibawah
umbilikalis, ukuran sama dengan lingkaran dada.
d) Integument
Warna kulit biasanya merah muda, ikterik fisiologis dialami
oleh 50% bayi cukup bulan dan hiperpigmentasi pada areola,
genetalia, dan linia nigra.
e) Kepala
Lakukan inspeksi pada daerah kepala. Raba sepanjang garis
sutura dan fontanel, apakah ukuran daan tampilannya normal.
Sutura yang berjarak lebar mengindikasikan bayi preterm,
moulding yang buruk atau hidrosefalus.
f) Wajah
Wajah harus tampak simetris
g) Mata
Goyangkan kepala bayi secara perlahan-lahan supaya mata
terbuka,lakukan inspeksi daerah mata, periksa jumlah, posisi
atau letak mata, periksa adanya strabismus yaitu koordinasi
mata yang belum sempurna.
h) Hidung
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya
harus lebih dari 2,5 cm.
i) Mulut
Lakukan inspeksi apakah ada kista yang ada pada mukosa
mulut, perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk simetris.
j) Telinga
Periksa dan pastikan jumlah,bentuk, dan posisinya.
k) Leher
Ukuran leher normalnya pendek dengan banyak lipatan tebal.
n) Ekstermitas atas
Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara
meluruskan kedua lengan ke bawah, kedua lengan harus bebas
bergerak, jika gerakan kurang kemungkinan adanya kerusakan
neurologiis atau fraktur.
o) Ekstermitas bawah
Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki, panjang kedua kaki
dengan meluruskan keduanya dan dibandingkan, kedua tungkai
harus dapat bergerak bebas jika ruang gerak berkurang
berkaitan dengan adanya trauma.
p) Spinal
Periksa spina dengan cara menelungkupkan bayi.
q) Genetalia
Pada bayi laki-laki berukuran 3-4 cm dan lebar 1-1,3 cm. Padaa
bayi perempuan cukup bulan labia mayora menutupi labia
minora.
s) Kulit
Perhatikan kondisi kulit bayi
t) Refleks
8) Askep BBL
Analisa Data :
Risiko Infeksi
2 DS : Tali Pusat Peningkatan kerentanan bayi
sekunder terhadap luka
terbuka (umbilicus)
DO :
Kesadaran Komposmentis
BB : 4100 gram
PB : 52 cm
Lingkaran dada : 35 cm
9) Proses Keperawatan
a. Risiko hipotermi berhubungan dengan system termoregulator bayi
yang belum sempurna
b. Risiko infeksi berhubungan dengan system imun bayi yang masih
rendah
c. Risiko aspirasi pada saat menyusu berhubungan dengan kapasitas
lambung yang masih sangat terbatas
d. Risiko kerusakan integritas kulit bayi berhubungan dengan tingginya
sensitifitas pada kulit bayi
10) Contoh Dalam Proses Keperawatan
4.1 Kesimpulan
1. Air Susu Ibu adalah makanan yang terbaik untuk bayi dengan 4 bulan tanpa makanan
pendamping.
2. Adanya faktor-faktor yang meningkatkan tingkat tinggi dari ASI secara Eksklusif.
3. Masih rendahnya tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang pemberian ASI.
4.2 Saran
1. Perlu penyuluhan kesehatan secara umum tentang ASI dan menyusui untuk pasien,
terutama untuk ibu hamil tentang gizi dan perawatan selama masa kehamilan,
produksi denah ASI cukup.
2. Perlu ditingkatkan peran tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik bersalin,
Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk untuk ibu hamil, ibu baru
melahirkan dan ibu menyusui tentang ASI dan menyusui.
DAFTAR PUSTAKA