Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Abstrak – Kebutuhan pasokan listrik di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Ini dikarenakan
konsumsi listrik yang sangat dibutuhkan baik beban rumah tangga maupun beban industri semakin tinggi. Oleh
karena itu pusat pembangkit listrik harus memasok kebutuhan listrik konsumen di Indonesia. Banyak peralatan
yang terdapat pada sistem tenaga listrik untuk memenuhi pasokan listrik di Indonesia, dari pusat pembangkit,
transmisi hingga distribusi sistem tenaga listrik memerlukan peralatan sistem tenaga listrik. Salah satu peralatan
tersebut adalah motor induksi 3-fasa. Pada pusat pembangkit listrik biasanya motor dihubungkan dengan beban
berupa kipas atau fan untuk mendukung proses pembangkitan listrik. Pada PT. Indonesia Power UBP Suralaya unit
5-7 menghasilkan daya 600 MW per unitnya. Selain itu terdapat motor induksi 3-fasa yang terhubung dengan fan
pada cerobong untuk membantu pembuangan asap sisa penggunaan batubara pada sistem pembangkitan dengan
kapasitas tegangan 10,5 kV. Pada motor induksi 3-fasa 10,5 kV tersebut terdapat banyak gangguan dimana salah
satunya adalah gangguan unbalance. Untuk menjaga motor tersebut bekerja dengan optimal maka diperlukan
sistem proteksi yang dapat menjaga motor induksi dari gangguan yang lebih parah. Rele yang digunakan pada
sistem proteksi adalah jenis multilin 269 plus relay.
Ic = 177 ∠ 112,95°
c=177 b=177
1 2
22,95° 22,95° 𝐼𝑛 3 (𝐼𝑎 + 𝑥 𝐼𝑏 + 𝑥𝐼𝑐)
=1
𝐼𝑝 (𝐼𝑎 + 𝑥𝐼𝑏 + 𝑥 2 𝐼𝑐)
3
Ib = 177 ∠ -112,95°
1 2
𝐼𝑛 3 (𝐼𝑎 + 𝑥 𝐼𝑏 + 𝑥𝐼𝑐)
= Ia Ib Ic U/B % Keadaan
𝐼𝑝 1 (𝐼𝑎 + 𝑥𝐼𝑏 + 𝑥 2 𝐼𝑐)
3 Kondisi
177 155 177 4,54% Normal
1
147∠0 + 177∠127,05 + 162∠232,95 Kondisi
= 147 177 162 11,84% Alarm
147∠0 + 177∠7,05 + 162∠352,95 2
Kondisi
147 − 106,64 − 𝑗141,26 − 97,6 − 𝑗129,29 152 225 180 16,28% Trip
= 3
147 + 175,66 + 𝑗21,72 + 160,77 − 𝑗19,88
Tabel 3.3 Variasi arus tiap fasa terhadap keadaan
−57,24 relay
= = −0,1184
483,43
IV. PENUTUP
Unbalance% = |−0,1184| × 100% 4.1 Kesimpulan
= 11,84% Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan
pada tanggal 2 September sampai 30 September
Dengan nilai arus pada tiap fasa yang berubah dan
2014 dan telah dilakukan analisa pembahasan dari
selalu bervariasi namun dengan besar sudut fasa
data-data yang telah didapat selama kerja praktek
yang tidak berubah maka nilai persentase
tentang analisa setting point sistem proteksi motor
unbalance yang didapat adalah sebesar 11,84%.
induksi 3 fasa 10,5 kV terhadap gangguan
Dengan nilai demikian maka yang terjadi dalam
unbalance, maka didapat kesimpulan:
sistem adalah menyalanya alarm pada sistem
1. Pada motor induksi tiga fasa 10,5 kV pada
proteksi dengan multilin 269 plus tersebut, namun
unit 5-7 UBP Suralaya terdapat banyak jenis
tidak ada trip karena nilai persentase unbalance
gangguan, diantaranya terdapat gangguan
yang didapat belum mencapai nilai setpoint yang
unbalance, yaitu arus dan tegangan yang tidak
telah diatur.
sama atau seimbang pada ketiga fasanya.
Selanjutnya, pada motor tersebut kembali
Berdasarkan peraturan dan rekomendasi dari
terjadi variasi nilai arus pada tiap fasanya dengan
National Electrical Manufacturers
besar sudut fasa yang tidak berubah.
Association (NEMA) apabila motor memiliki
Ia = 152 ∠ 0°, dengan x=1∠120° nilai unbalance voltage sebesar 1% maka
motor tersebut memiliki nilai unbalance
Ib = 225 ∠ -112,95° current sebesar 6 – 10 %.
2. Gangguan unbalance biasanya disebabkan
Ic = 180 ∠ 112,95° oleh tipe beban atau jumlah beban tiap
fasanya tidak sama atau berbeda satu fasa
1 2 dengan fasa lainnya. Selain itu juga oleh salah
𝐼𝑛 3 (𝐼𝑎 + 𝑥 𝐼𝑏 + 𝑥𝐼𝑐)
=1 satu fasa pada sistem terbuka yang artinya
𝐼𝑝 (𝐼𝑎 + 𝑥𝐼𝑏 + 𝑥 2 𝐼𝑐) satu fasa tidak terhubung ke beban, melainkan
3
hanya dua fasa saja yang terhubung langsung
152∠0 + 225∠127,05 + 180∠232,95 ke beban.
= 3. Sistem proteksi yang digunakan pada motor
152∠0 + 225∠7,05 + 180∠352,95
induksi tiga fasa 10,5 kV pada unit 5-7 UBP
Suralaya adalah dengan menggunakan
152 − 135,56 + 𝑗179,57 − 108,45 − 𝑗143,65 multilin 269 plus relay. Proteksi ini dapat
= mengamankan gangguan yang berasal dari
152 + 223,29 + 𝑗27,6 + 178,63 − 𝑗22,09
tegangan dan arus. Namun rele ini hanya
−92,01 memiliki sensor arus, sehingga yang terbaca
= = −0,1628 atau terdeteksi oleh rele Multilin 269 Plus ini
564,92
hanya arus saja walau gangguan yang terjadi
Unbalance% = |−0,1628| × 100% akibat tegangan. Nilai setting point rele ini
= 16,28% terhadap gangguan unbalance adalah sebesar
15% dimana mencari persentase unbalance
Dengan nilai arus yang berbeda-beda dan nya adalah dengan membandingkan arus
bervariasi pada tiap fasanya maka motor tersebut urutan negatif dengan arus urutan positif.
memiliki nilai persentase unbalance sebesar
16,28%, hal ini menyebabkan rele multilin 269 plus 4.2 Saran
akan bekerja atau trip pada sistem tersebut karena 1. Perawatan dan pemeliharaan motor induksi
besarnya nilai persentase unbalance sudah sebaiknya ditingkatkan karena motor induksi
melampaui dari setpoint yang telah diatur merupakan salah satu peralatan yang penting
sebelumnya.
dalam sistem tenaga listrik PT. Indonesia
Power UBP Suralaya.
2. Melakukan pemeriksaan rele secara rutin
dengan pengambilan data yang diharapkan
dapat mencapai tingkat akurasi yang tinggi,
sehingga rele dapat bekerja dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA