Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya manusia suatu bangsa. Bangsa yang ingin maju tentu menyadari
bahwa pendidikan merupakan salah satu hal penting yang diperlukan untuk
membutuhkan manusia yang siap dan tanggap. Salah satu cara untuk
kehidupan yang berkualitas. Matematika adalah salah satu ilmu yang berperan
matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan
1
juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Untuk
Salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar peserta didik
dapat memahami konsep matematika. Konsep adalah satuan arti yang mewakili
sejumlah obyek yang memiliki ciri-ciri yang sama (Winkel, 1996). Pemahaman
memahami konsep dan dapat menyatakan kembali konsep yang sudah ada secara
luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah. Peserta didik
tertentu sesuai dengan konsepnya; kemampuan memberi contoh dan bukan contoh
kompetensi inti dan kompetensi dasar tiap satuan pendidikan. Terlihat bahwa
2
Dalam proses pembelajaran di kelas, selain kemampuan pemahaman
pembelajaran. Jika siswa memiliki sikap atau psikologi yang baik, maka siswa
akan mudah untuk menerima pelajaran dan mereka juga dapat mengaplikasikan
ide-ide yang mereka miliki untuk menyelesaikan permasalah yang mereka alami
guru.
Kelas VII SMP Negeri 1 Siompu Barat” dan diharapkan bermanfaat bagi para
pembelajaran di kelas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
3
D. Manfaat Penelitian
lain:
matematis.
4
BAB II
A. Landasan Teori
Matematika sebagai ilmu yang terstruktur dan sistimatik mengandung arti bahwa
konsep dan prinsip dalam Matematika adalah saling berkaitan antara satu dengan
konsep konsep matematika baik antar konsep dalam matematika itu sendiri
Sumarmo dalam Bani (2011: 12), ada dua visi pembelajaran matematika,
pengetahuan lainnya, dan (2) mengarahkan kemasa depan yang lebih luas yaitu
5
cermat, bersifat objektif dan terbuka. Kemampuan tersebut sangat diperlukan
Lebih lanjut, Sumarmo dalam Bani (2011: 14), menyatakan bahwa indikator
dan (3) menerapkan konsep, prosedur, prinsip, dan ide matematika. Hal ini juga
menurut Santrock dalam Bani (2011: 14), Pemahaman konsep adalah aspek kunci
dari pembelajaran. Salah satu tujuan pengajaran yang penting adalah membantu
murid memahami konsep utama dalam suatu subjek, bukan hanya mengingat fakta-
fakta yang terpisah-pisah. Pemahaman konsep akan berkembang apabila guru dapat
mengeksplorasi topik secara mendalam dan memberi mereka contoh yang tepat dan
siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa
dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman matematik
juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru,
sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan.
penalaran deduktif. Hal ini menurut Sumarmo dalam Bani (2011: 13) memberikan
yakitu; (1) membuat analogi dan generalisasi, (2) memberikan penjelasan dengan
6
menggunakan model, (3) menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis
situasi matematika, (4) menyusun dan menguji konjektur, (5) memeriksa validitas
inferensi.
matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Materi matematika
belajar materi matematika. Siswa dapat berfikir dan menalar suatu persoalan
cara pandang siswa tentang persoalan matematika ikut mempengaruhi pola fikir
gagasan dan pernyataan matematika meruapan hal yang sangat penting untuk
siswa, ada dua hal yang sangat berkaitan dengan penalaran yaitu secara induktif
dan deduktif, sehingga dikenal istilah penalaran induktif dan penalaran deduktif.
fakta atau kejadian-kejadian khusus yang sudah diketahui menuju kepada suatu
untuk menarik kesimpulan tentang hal khusus yang berpijak pada hal umum atau
7
hal yang sebelumnya telah dibuktikan (diasumsikan) kebenarannya. (Bani, 2011:
13).
deduktif formal dan abstrak. Abstrak artinya objek-objek matematika hanya ada
dalam pemikiran manusia yang merupakan salah satu hasil karya otak manusia.
benda-benda pikiran (Suyitno dalam Ratnasari, 2016: 30). Objek matematika tidak
apa yang penting dan diperlukan dalam menyelesaikan. Selain itu, penalaran
sebuah penyelesaian.
tinggi yang menggunakan proses berpikir secara logis dan sistematis. Secara garis
besar, penalaran digolongkan dalam dua jenis, yaitu penalaran induktif dan
8
penalaran deduktif. Penjelasan tentang kedua jenis penalaran tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Penalaran Induktif
atau pernyataan baru yang bersifat umum (general) berdasarkan pada beberapa
kesimpulan yang bersifat umum atau khusus berdasarkan data yang teramati, yang
nilai kebenarannya dapat bersifat benar atau salah. Kegiatan yang tergolong pada
1) Transduktif: menarik kesimpulan dari satu kasus atau sifat khusus yang satu
teramati.
ekstrapolasi.
konjektur.
b. Penalaran Deduktif
9
yang lebih khusus. Penarikan kesimpulan diturunkan secara mutlak dari
nilai kebenarannya bersifat mutlak benar atau salah dan tidak keduanya
bersamasama.
pendapat lain bahwa penalaran sebagai jalan berpikir dalam mengerjakan soal,
sehingga penalaran tidak harus didasarkan pada deduktif formal atau aturan yang
mereka telah menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
10
dijelaskan oleh Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506/C/PP/2004 dalam Ratnasari,
diagram.
matematika.
11
B. Kajian Penelitian Yang Relevan
dari kelas control adalah 63,80. Pada penelitian Isma Hasanah memiliki
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pelajaran 2018/2019. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-A di SMP
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tes soal dan sebuah
angket. Tes yang dipergunakan berupa tes uraian yang berjumlah 7 soal, bertujuan
(sesuai dengan konsepnya), (3) memberikan contoh dan non contoh dari konsep,
13
mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, (6) menggunakan,
Data hasil penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
tingkat kemampuan penalaran konsep matematis siswa kelas VII di SMP Negeri 1
Siompu Barat. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data,
1. Reduksi Data
yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan
diverifikasi. Data yang di reduksi antara lain seluruh data mengenai permasalahan
penelitian.
Data yang di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan
data tambahan jika diperlukan. Semakin lama peneliti berada di lapangan maka
jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Oleh karena itu,
14
reduksi data perlu dilakukan sehingga data tidak bertumpuk agar tidak
2. Penyajian Data
dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori serta
diagram alur. Penyajian data dalam bentuk tersebut mempermudah peneliti dalam
memahami apa yan terjadi. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun data
yang relevan sehingga informasi yang didapat disimpulkan dan memiliki makna
tercapainya analisis kualitatif yang valid dan handal. Dalam melakukan penyajian
data tidak semata-mata mendeskripsikan secara naratif, akan tetapi disertai proses
3. Penarikan kesimpulan
Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang
telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
15
adalah usaha untuk mencari atau memahami makna/arti, keteraturan, pola-pola,
kesimpulan terlebih dahulu dilakukan reduksi data, penyajian data serta penarikan
pendapat Miles dan Huberman (1992: 17), proses analisis tidak sekali jadi
disajikan dalam bentuk narasi. Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari
kegiatan analisis data. Penarikan kesimpulan ini merupakan tahap akhir dari
pengolahan data.
E. Jadwal Penelitian
sejak konsultasi proposal hingga ujian skripsi. Adapun jadwal penelitian akan
Bulan (2019)
1 Penyusunan proposal
2 Kosultasi proposal
3 Seminar proposal a
4 Pengumpulan data
16
5 Pengolahan data
6 Penulisan laporan
7 Ujian skripsi
17
DAFTAR PUSTAKA
Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.
18
Sumarmo, Utari. 2010. Berfikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan
Bagaimana Dikembangkan Pada Peserta Didik. (Makalah Matematika)
Bandung: FPMIPA UPI.
19