Vous êtes sur la page 1sur 12

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN PERDARAHAN

ANTEPARTUM

A. Pengkajian
1. Identitas klien
a) Nama Ibu :Ny. A
b) Umur : 27 tahun
c) Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
d) Agama : Islam
e) Pendidikan : S1
f) Pekerjaan : PNS
g) Alamat : Jl. Mawar no.16 Magelang
h) Nama Suami : Tn. B
i) Umur : 28 tahun
j) Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
k) Agama : Islam
l) Pendidikan : S1
m) Pekerjaan : PNS
n) Alamat : Jl. Mawar no.16 Magelang

2. Riwayat Sosial
a) Status Perkawinan : Menikah
b) Perkawinan ke : Pertama
c) Umur ketika menikah :
1) Istri : 25 tahun
2) Suami : 26 tahun
d) Lama menikah : 2 tahun

3. Anamnesa / Data Subjektif


a) Pada Tanggal : 10 Maret 2014
b) Waktu : 09.00 WIB
c) Tempat : Ruang Melati
d) Kunjungan ke : Pertama
e) Alasan kunjungan : Ada keluhan
f) Keluhan Utama : Terjadi perdarahan secara tiba-tiba dan
berulang dengan volume yang banyak dan terdapat stolsel (darah
beku) pada kehamilan 28 minggu.

2. Riwayat Menstruasi
a) Menarche : 12 th
b) Siklus Haid : 28 hari
c) Teratur/ tidak teratur : Teratur
d) Sifat darah : Encer
e) Banyak : 3x ganti pembalut
f) Lamanya : 7 hari
g) Klien mengatakan bahwa ia mengalami dismenorhoe
3. Riwayat Persalinan
a) Kemungkinan abortus
b) Kemungkinan pernah melakukan curettage

4. Riwayat nifas
a) Klien mengatakan bahwa darah nifasnya berbau amis
b) Banyak darah nifas yaitu 2 kali ganti duk besar
c) Terdapat colostrum

5. Riwayat Kehamilan Sekarang


a) HPHT : 22 Agustus 2014
b) Keluhan pada
1) Trimester I :-
2) Trimester II :-
3) Trimester III : adanya perdarahan tanpa disertai rasa nyeri
c) Keluhan – keluhan yang dirasakan
1) Klien merasa lelah bisa terlalu lama berdiri atau jalan.
2) Klien merasa mual dan ingin muntah setiap akan makan atau
bau makanan.
3) Terjadi perdarahan minimal atau sampai mengancam kehidupan
4) Perdarahan berwarna gelap atau merah terang
5) Tidak terdapat atau terdapat nyeri pada rahim

6. Obat-obatan yang dikonsumsi selama kehamilan


Klien mengatakan tidak mengonsumsi obat-obatan selama masa
kehamilan.
7. Diet
a. Makan
1) Frekuensi : 3 x/hari
2) Perubahan makan yang dialami : 2 x/hari
3) Cara mengatasi : makan makanan yang
disukai
b. Minum
1) Frekuensi : 8 gelas/hari
2) Perubahan yang dialami : 10 gelas/hari
8. Pola Eliminasi
a. BAK
1) Frekuensi : 3 x/hari
2) Warna : bening
3) Banyaknya : 1500 ml
b. BAB
1) Frekuensi : 1 x/hari
2) Warna : kuning kecoklatan
3) Konsistensi : lembek
4) Keluhan : sulit BAB
5) Cara mengatasi : makan buah pepaya
9. Pola Istirahat dan Tidur
a. Tidur siang
Frekuensi : 1 jam
b. Tidur malam
Frekuensi : 7 jam
10. Seksualitas
Coitus/senggama : 1 x/minggu
11. Aktifitas Sehari-hari
a. Pekerjaan : ibu rumah tangga
b. Kegiatan : mencuci piring
12. Riwayat Penyakit Keluarga
□ Jantung :
□ Skizoprenia :
□ Hipertensi : seringkali ada
□ DM :
13. Penyimpangan Perilaku Hidup Sehat
a. Klien mengatakan bahwa ia tidak merokok
b. Klien mengatakan bahwa ia tidak mengonsumsi minuman Keras
c. Klien mengatakan bahwa ia tidak mengonsumsi obat-obat terlarang
14. Data Psikologi
a. Status emosional : klien mengatakan bahwa ia sensitif
(mudah marah atau tersinggung) terhadap perkataan orang lain.
b. Klien mengatakan bahwa kehamilannya direncanakan dan diterima
15. Pemeriksaan Fisik / Head To Toe (Data Objektif)
a. Keadaan Umum :
b. Keadaan Vital :
1) TD : 120/80 mmHg
2) HR : 70 x/menit
3) RR : 26 x/menit
4) T : 36,5C
c. Berat badan
1) BB sebelum hamil : 48 kg
2) BB sekarang : 58 kg
d. Rambut
Laju pertumbuhan rambut berkurang.
e. Kulit
1) Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan
linea nigra.
2) Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan
paha.
f. Kulit
1) Telapak kaki dan tangan tampak kemerahan
2) Jumlah keringat meningkat
3) Kulit berminyak dan berjerawat
4) Terdapat gars-garis putih pada kulit (striae gravidarum)
g. Wajah
1) Pucat
2) Bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada pipi dan dahi
(Chloasma gravidarum).
3) Tidak terlihat adanya oedema
h. Mata
1) Sklera klien tampak anemis
2) Konjungtiva klien tampak ikterik
3) Kelopak mata klien tampak tidak Oedema
i. Hidung
Tidak terlihat adanya polip, sekret, dan sinositis pada klien
j. Mulut dan gigi
1) Lidah klien tampak sedikit kotor
2) Tonsil klien tidak terlihat bengkak
3) Tidak terdapat stomatitis
4) Gigi klien tidak caries dan tidak berlubang
5) Gusi klien tampak tebal dan merah
k. Telinga
1) Telinga klien tampak simetris
2) Tidak terdapat serumen
l. Leher
1) Kelenjar tiroid klien tidak Bengkak
2) Pembuluh limfe klien tidak membesar
m. Dada
1) Letak payudara simetris
2) Hyperpigmentasi areola mamae
3) Puting susu menonjol
4) Terdapat colostrum
5) Bunyi nafas vesikuler, jenis pernapasan thoracoabdominal
n. Aksila
1) Pembengkakan kelenjar (hypoma) : Tidak Ada
2) Kebersihan : Sedikit Kotor
o. Abdomen
1) Inspeksi
a) Tidak terdapat bekas luka operasi
b) Terdapat Linea nigra di garis tengah perut
c) Terjadi M. Rectus abdominis terbelah kiri-kanan pada
trisemester ketiga kehamilan
d) Terdapat Striae Gravidarum
e) Bising usus berkurang
2) Palpasi
a) Tonus meningkat dan terdapat nyeri tekan
b) Terdapat strie gravidarum (garis yang terlihat pada kulit
perut wanita hamil).
c) Leopold I : Janin sering belum cukup bulan,
jadi fundus uteri masih rendah.
d) Leopold II : Sering dijumpai kesalahan letak
e) Leopold III : Bagian terbawah janin belum turun,
apabila letak kepala biasanya kepala masih goyang atau
terapung(floating) atau mengolak diatas pintu atas panggul.
f) Leopold IV : Kepala janin belum masuk pintu
atas panggul
3) Auskultasi
4) Perkusi :Reflek lutut +/+
p. Genetalia
Vulva dan Vagina
1) Tidak terdapat varices
2) Warna kemerahan
3) Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan
( tanda Chandwick )
q. Perineum : Tidak terdapat bekas luka parut.
r. Anus
Tidak terdapat hemoroid
s. Ekstremitas
1) Inspeksi
a) Ekstremitas Atas
Tangan dan jari tidak Oedema
b) Ektremitas Bawah
- Tibia kaki : tidak ada piting edema
- Varices : tidak ada varises
2) Perkusi
Refleks patela : kanan positif dan kiri positif
16. Pemeriksaan Laboratorium
a. HB
b. WBc
c. RBc
d. Rh
e. Uji silang darah
17. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan ultrasonograafi :
a. Lokasi plasenta : abnormal segmen bawah rahim
b. Posisi janin : seringkali transversal, sungsang atau oblik
B. Diagnosa keperawatan
1. Kehilangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan vaskular
berlebihan.
2. Perfusi jaringan, perubahan, uteroplasenta berhubungan dengan
hipovolemia
3. Ketakutan berhubungan dengan ancaman kematian pada diri sendiri/janin
C. Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1 Kekurangan Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri
volume cairan keperawatan selama 2x24 1. Melakukan evaluasi, 1. Perkiraan kehilangan darah membantu membedakan
berhubungan jam diharapkan kekurangan melaporkan, dan mencatat diagnosa. Seiap gram peningkatan berat pembalut sama
dengan volume cairan pada klien jumlah serta sifat dengan kehilangan kira-kira 1 ml darah.
kehilangan dapat diatasi dengan kriteria kehilangan darah.
vaskular hasil : Melakukan perhitungan
berlebihan a. Tanda-tanda vital pembalut, bila diperlukan.
2. Melakukan tirah baring.
stabil 2. Perdarahan dapat berhenti dengan reduksi aktivitas.
b. Pengisian kapiler Instruksikan klien untuk
Peningkatan abdomen atau orgasme (yang meningkatakan
cepat menghindari valsava
aktivitas uterus) dapat merangsang perdarahan.
c. Sensorium tepat
manuver dan koitus.
d. Haluaran dan berat
3. Memposisikan klien dengan
jenis urin adekuat 3. Menjamin keadekuatan darah yang tersedia untuk otak,
tepat. Telentang dengan
peninggian panggul menghindari kompresi vena kava. Posisi
panggul ditinggikan atau
semi fowler memungkinkan janin bertindak sebagai tampon
posisi semi fowler pada
sedangkan posisi Trendelenburg dapat menurunkan keadaan
plasenta previa.
pernafasan ibu.
Menghindarkan dari posisi
trendelenburg.
4. Mencatat tanda-tanda vital,
4. Membantu menentukan beratnya kehilangan darah,
pengisian kapiler pada
dasar kuku, warna meskipun sianosis dan perubahan pada tekanan darah dan
mukosa/kulit dan suhu. Bila nadi adalah tanda-tanda lanjut dari kehilangan sirkulasi dan
ada, mengukur tekanan atau terjadinya syok. Selain itu juga untuk memantau
vena sentral. keadekuatan pengganti cairan.
5. Memantau aktivitas uterus,
5. Membantu menentukan sifat hemoragi dan kemungkinan
status janin, dan adanya
hasil dari peristiwa hemoragi. Nyeri tekan biasanya ada pada
nyeri tekan abdomen.
6. Menghindari pemeriksaan kehamilan ek-topik yang ruptur atau abrupsi plasenta.
6. Untuk menghindari hemoragi, khususnya bila plasenta
rektal atau vagina
7. Memantau masukan atau previa marginal atau total terjadi.
7. Menentukan luasnya kehilangan cairan dan menunjukkan
haluaran seperti berat jenis
perfusi ginjal
urin setiap jam
8. Meng-auskultasi bunyi
8. Bunyi nafas adventisius menunjukkan ketidaktepatan
nafas
/kelebihan penggantian.

Kolaborasi
Kolaborasi
1. Meninjau ulang pe-
1. Menentukan jumlah darah yang hilang dan dapat memberi
meriksaan darah cepat:
informasi mengenai penyebab. Ht harus dipertahankan diatas
HDL, jenis dan pencocokan
30% untuk mendukung transport oksigen dan nutrien.
silang, titer rH, kadar
fibrinogen, hitung
trombosit, APTT, PT, dan
kadar HCG
2. Berikan larutan intravena, 2. Meningkatkan volume darah sirkulasi dan mengatasi gejala-
ekspander plasma, darah gejala syok
lengkap, atau sel-sel
kemasan sesuai indikasi

2 Perubahan Setelah dilakukan tindakan Mandiri Mandiri


perfusi jaringan keperawatan selama 3x24 1. Memperhatikan status 1. Kejadian perdarahan potensial merusak hasil kehamilan,
berhubungan jam diharapkan perubahan fisiologis ibu, status kemungkinan menyebabkan hipovolemia atau hipoksia
dengan perfusi jaringan pada klien sirkulasi, dan volume darah. uteroplasenta.
2. Meng-auskultasi dan 2. Mengkaji berlanjutnya hipoksia janin. Pada awalnya, janin
hipovelemia dapat diatasi dengan kriteria
melaporkan DJJ, mencatat berespons pada penurunan kadar oksigen dengan takikardi
hasil : Perfusi adekuat
brakikardia atau takikardia. dan peningkatan gerakan. Bila tetap defisit, menyebabkan
dibuktikan dengan DJJ dan
Mencatat juga perubahan terjadinya bradikardi dan penurunan aktivitas terjadi.
aktivitas DBN normal seta
pada aktivitas janin
tes nonstres reaktif (NST)
(hipoaktivitas atau
hiperaktivitas).
3. Mencatat kehilangan darah 3. Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah baring dan
ibu mungkin dan adanya medikasi mungkin medikasi tidak efektif dalam
kontraksi uterus. mempertahankan kehamilan. Kehilangan darah secara
berlebihan pada ibu dapat menurunkan perusi plasenta.
4. PTK memberikan perkiraan untuk menentukan viabilitas
4. Mencatat perkiraan tanggal
janin.
kehilangan (PTK) dan
tinggi fundus
5. Menganjurkan tirah baring
5. Menghilangkan tekanan pada vena kava inferior dan
pada posisi miring kiri
meningkatkan sirkulasi plasenta/janin dan pertukaran
oksigen

Kolaborasi
Kolaborasi
1. Memberikan suplemen
1. Meningkatkan ketersediaan oksigen untuk janin. Janin
oksigen pada klien
melepaskan oksigen pada tingkat selular lebih cepat dari
orang dewasa dan jumlah sel darah merah janin juga
lebih besar daripada orang dewasa, sehingga
memungkinkan mengalami hipoksia.
2. Melakukan NST sesuai 2. Mengevaluasi secara elektronik respons DJJ terhadap
indikasi gerakan janin, bermanfaat dalam menetukan
kesejahteraan janin (tes reaktif) versus hipoksia
(nonreaktif).
3. Mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat untuk
3. Mengganti kehilangan
transport oksigen.
darah/cairan ibu

3 Ketakutan Setelah dilakukan tindakan Mandiri : Mandiri :


berhubungan keperawatan selama 3x24 1. Mendiskusikan situasi dan 1. Memberikan informasi tentang reaksi individu terhadap
dengan ancaman jam diharapkan ketakutan pemahaman tentang situasi apa yang terjadi.
kematian pada pada klien dapat diatasi dengan klien dan pasangan
2. Memantau respon verbal
diri sendiri dan dengan kriteria hasil : 2. Menandakan tingkat rasa takut yang sedang dialami
dan nonverbal
janin a. Mendiskusikan klien/pasangan.
klien/pasangan 3. Meningkatkan rasa kontrol terhadap situasi dan
ketakutan mengenai
3. Mendengarkan masalah
memberikan kesempatan pada klien untuk
diri sendiri, janin, dan
klien dan dengarkan secara
mengembangkan solusi sendiri.
masa depan kehamilan,
aktif
mengenai ketakutan 4. Memberikan informasi
4. Pengetahuan akan membantu klien mengatasi apa yang
yang sehat dan tidak dalam bentuk verbal dan
sedang terjadi dengan lebih efektif. Informasi tertulis
sehat tertulis, dan beri
b. Mengungkapkan nantinya memungkinkan klien untuk meninjau ulang
kesempatan klien untuk
pengetahuan situasi informasi karena akibat tingkat stres, klien tidak dapat
mengajukan pertanyaan,
yang akurat mengasimilasi informasi. Jawaban yang jujur dapat
jawab pertanyaan dengan
c. Mendemonstrasikan
meningkatkan pemahaman dengan lebih baik serta
jujur
pemecahan masalah
5. Melibatkan klien dalam menurunkan rasa takut.
dan penggunaan 5. Menjadi mampu melakukan sesuatu untuk membantu
perencanaan dan
sumber-sumber secara mengontrol situasi dapat menurunkan rasa takut.
berpartisipasi dalam
efektif
perawatan sebanyak
d. Melaporkan/menunjuk
mungkin
kan berkurangnya
6. Menjelaskan prosedur dan
ketakutan dan/atau
arti gejala-gejala 6. Pengetahuan dapat membantu menurunkan rasa takut dan
prilaku yang
meningkatkan rasa kontrol terhadap situasi.
menunjukkan ketakutan
DAFTAR PUSTAKA

Bobak dkk. 1995. Keperawatan maternitas. Jakarta. Penerbit buku kedokteran


EGC
Cunningham, F Gary at all. 2001. William obstetric 21th edition. United States of
America : the mcGraw hill companies
Fakultas kedokteran Universitas padjajaran. 2003. Ilmu Kesehatan Reproduksi :
Obstetri patologi 2 : Jakarta, EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde.2000. Kepaniteraan Klinik Obstetri & Ginekologi edisi
2: Jakarta , Penerbit buku kedokteran EGC
Oxorn, Harry dan William R. Forte.2010. Ilmu kebidanan: Patologi dan fisiologi
persalinan. Yogyakarta : C.V Andi Offset
Saifudin, A.B. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta. YBPSP.
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPSP
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 2002. Obstetric Patologi. Jakarta :
EGC
Johnson. M. Maas. M. Moorhead. S. 2000. Nursing Outcome Classification
(NOC). Mosby. Philadelphia.
MC. Closky. T dan Bulaceck G. 2000. Nursing Intervention Classification (NIC).
Mosby. Philadelphia.
Marilyin, Doengoes. 2001. Rencana Perawatan Maternal atau Bayi. Jakarta :
EGC
Nanda (2000). Nursing Diagnosis : Prinsip dan Classification. 2001-2002.
Philadelphia USA.
Prof Dr. Rustam Mochtar MPH. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Vous aimerez peut-être aussi