Vous êtes sur la page 1sur 40

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERKEMIHAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS


CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG KENANGA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK LAMPUNG

Disusun Oleh:

1. RISKA VERDIAN ANGGRAENI 1614301001


2. RIZQO ADITYA UTAMA 1614301045
3. ROBBY HERMAWAN 1614301014
4. RORI WILANDA 1614301015
5. SEELVIA 1614301007
6. SILVIA KRISDAYANTI 1614301009

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN


KEMENKES TANJUNGKARANG JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI DIV KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN


KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CHRONIC KIDNEY DISEASE
DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELOEK
LAMPUNG

Telah disetujui Oleh :

Bandar Lampung, November 2018

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Tri Sukamti P, S.Kep. Ns Ns. Ririn Sri Handayani, S.Kep.,


M.Kep., Sp. KMB

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapkan rasa syukur kita kehadirat ALLAH Subhannahu wa


ta'ala yang telah memberikan beragam nikmatnya, diantaranya ada nikmat terbesar yaitu
nikmat Islam, nikmat sehat, sehingga ALLAH azza wa jalla menggerakan hati kami untuk
mulai mengerjakan, menyelesaikan makalah tentang Asuhan Keperawatan Klien Yang
Mengalami Gangguan Sistem Perkemihan Dengan Diagnosa Medis Chronic Kidney Disease
Di Ruang Kenanga Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, mata kuliah Keperawatan
Medikal Bedah II.
Sholawat teriringi salam semoga tetap tertujukan kepada Nabi ALLAH, Muhammad
Sholallahu 'alaihi wassalam. Kepada Keluarga beliau sholallahu 'alaihi wassalam, Para
sahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, dan kepada setiap orang yang kokoh berdiri menjalankan
sunnahnya, istiqomah hingga yaumul akhir. InsyaaALLAH.
Ucapan terimakasih pun, kami sampaikan kepada Pembimbing Lahan Kami Diruang
Kenanga yaitu Ibu Tri Sukamti P, S.Kep. Ns dan Pembimbing Akademik kami yaitu Ibu Ns.
Ririn Sri Handayani, S.Kep., M.Kep., Sp. KMByang turut membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Makalah ini telah kamisusun dengan maksimal dan mendapatkan sumber dari berbagai
referensi sehinggan dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Telepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka dan hati lapang kami menerima segala
saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata kami berharap semoga Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Perkemihan Dengan Diagnosa Medis Chronic Kidney Disease Di Ruang Kenanga
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Lampung ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi kepada pembaca.

Bandar Lampung, November 2018

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Dasar Teori.............................................................................. 1


1.1.1 Definisi ......................................................................... 1
1.1.2 Epidemiologi Kasus .................................................... 1
1.1.3 Etiologi ......................................................................... 2
1.1.4 Tanda Dan Gejala ....................................................... 2
1.1.5 Pemeriksaan Fisik ....................................................... 3
1.1.6 Penatalaksaan Medis .................................................. 3
1.1.7 Pathway ....................................................................... 4
1.2 Asuhan Keperawatan ............................................................. 5

BAB II ISI

2.1 Tinjauan Kasus (Pengkajian) ................................................ 8


2.2 Analisa Data ............................................................................ 14
2.3 Daftar Diagnosa Keperawatan .............................................. 15
2.4 Rencana Keperawatan ........................................................... 16
2.5 Catatan Perkembangan ......................................................... 20

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengkajian ............................................................................... 26


3.2 Rencana Keperawatan ........................................................... 27

iv
BAB IV PENUTUP

4.1 Resume Klien .......................................................................... 29


4.2 Saran & Tindak Lanjut ......................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 34

LAMPIRAN ............................................................................................................. 35

v
BAB I
PENDAHULUAN
Chronic kidney disease (CKD)

1.1 Dasar Teori


1.1.1 Definisi
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan
sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa
penurunan glomerulus filtration rate (GFR) (Nahas & Levin,2010).
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan
gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan
dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448).
CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi
dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif,
irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam
mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit,
sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009)

1.1.2 Epidemiologi Kasus


Epidemiologi penyakit ginjal kronis (PGK) di Amerika dengan tingkat
mortalitas yang cukup tinggi, di atas 100 orang per 1000 pasien per tahun.
GlobalDi Amerika, menurut National Institute of Diabetes and
Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) melaporkan 10% orang dewasa di
Amerika memiliki PGK[14].
IndonesiaBerdasarkan laporan dari Indonesia Renal Registry dari
PERNEFRI, berikut beberapa epidemiologi PGK di Indonesia:
 Terjadi peningkatan pasien baru yang terdata, yaitu sebanyak 21.050
(tidak dapat menunjukkan data seluruh Indonesia)
 Terjadi peningkatan pasien aktif atau pasien yang menjalani
hemodialisis, diduga karena faktor Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
 Proporsi berdasarkan usia tertinggi pada usia 45–54 tahun yaitu 56.72%
pasien baru dan 56.77% pasien aktif[15]

1
1.1.3 Etiologi
1) Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
2) Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
3) Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
4) Gangguan jaringan penyambung (lupus eritematosus sistemik,
poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik progresif)
5) Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis
tubulus ginjal)
6) Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
7) Nefropati toksikmisalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal.
8) Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli
neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah:
hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung
kemih dan uretra.

1.1.4 Tanda Dan Gejala


 Mual dan muntah
 Hilangnya nafsu makan
 Perasaan lemah dan lesu
 Sesak napas
 Sakit perut
 Masalah mulut
 Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama di malam hari
 Mati rasa, kesemutan, terbakar kaki panas dan tangan
 Kram otot dan kejang otot
 Gangguan tidur
 Kulit gatal
 Menurunnya ketajaman mental
 Tekanan darah tinggi yang sulit dikontrol
 Nyeri pada dada karena penumpukan cairan di sekitar jantung
 Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau tangan

2
1.1.5 Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
 Laboratorium darah : BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca,
Phospat), Hematologi (Hb, trombosit, Ht, Leukosit), protein,
antibody (kehilangan protein dan immunoglobulin)
 Pemeriksaan Urin : Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa,
protein, sedimen, SDM, keton, SDP, TKK/CCT
2) Pemeriksaan EKG : Untuk melihat adanya hipertropi ventrikel kiri,
tanda perikarditis, aritmia, dan gangguan elektrolit (hiperkalemi,
hipokalsemia)
3) Pemeriksaan USG : Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks
ginjal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi system pelviokalises, ureter
proksimal, kandung kemih serta prostate
4) Pemeriksaan Radiologi : Renogram, Intravenous Pyelography,
Retrograde Pyelography, Renal Aretriografi dan Venografi, CT Scan,
MRI, Renal Biopsi, pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan rontgen
tulang, foto polos abdomen

1.1.6 Penatalaksanaan Medis


Penatalaksanaan terhadap CKD meliputi :
1) Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat.
2) Obat-obatan : diuretik untuk meningkatkan urinasi; alumunium
hidroksida untuk terapi hiperfosfatemia; anti hipertensi untuk terapi
hipertensi serta diberi obat yang dapat menstimulasi produksi RBC
seperti epoetin alfa bila terjadi anemia.
3) Dialisis
4) Transplantasi ginjal
(Reeves, Roux, Lockhart, 2011)

3
1.1.7 Pathway

4
1.2 Asuhan Keperawatan
Daftar Diagnosa Yang Mungkin Untuk Muncul Pada Kasus & Definisi
Masalah Keperawatan Secara Teoritis.
1) Diagnosa Keperawatan :Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan aliran urine, retensi cairan dannatrium sekunder penuruna ginjal.

Definisi : Pengeluaran urine tidak seimbang denga pemasukan , retensi cairan


meningkat

DS & DO Yang Mendukung


DS : 1. Klien mengatakan kaki dan tangan bengkak

2. Sulit bergerak atau berjalan

DO: 1. Berat Badan tinngi dari sebelummnya

2. Tampak odem pada ektremitas

3. Terpasang infus

4. Terpasang kateter

Tujuan
Klien menunjukkan pengeluaran urien tepat seimbang dengan pemasukan.

Rencana Intervensi
1. Monitor TTV
2. Catat intake dan output cairan
3. Batasi pemasukan cairan, timbang BB setiap hari
4. Askultasi paru dan jantung
5. Kolaborasi pemberian obat

5
2) Diagnosa Keperawatan :Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan.

Definisi : Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.

DS & DO Yang Mendukung


DS : 1. Klien mengatakan mual, muntah
2. Klien tidak menghabiskan makanannya
DO : 1. Klien hanya menghabiskan ½ porsi makanan yang di sediakan
2. Konjungtiva anemis
3. Klien tampak lemah

Tujuan
Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi seimbang dan
adekuat.KH :
1. Nafsu makan meningkat, BB meningkat
2. Masukan nutrisi adekuat

Rencana Intervensi
1. Kaji status nutrisi
2. Kai/ catat pola pemasukan diet
3. Kaji faktor yang merubah masukan, mual dan muntah
4. Berikan makanan sedikit tapi sering
5. Beri penyegar mulut dan bersihkan mulut
6. Timbang bb setiap hari
7. Kolaborasi pemberian terapi

6
3) Diagnosa Keperawatan :Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidak
tahuan keluarga tentang penyakit

Definisi : Ketidaktahuan informasi yang berkaitan dengan topik tertentu.

DS & DO Yang Mendukung


DS : 1. Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya
2.Klien selau bertanya tentang penyakitnya
DO : 1. Klien tampak tidak paham tentang penyakitnya
2.Klien bingungsaat di berikan pertanyaan oleh perawat

Tujuan
Setelah di berikan asuhan keperawatan di harapkan klien menunjukkan paham
akan proses penyakit dan prognesis dengan KH : klien mengerti dan paham
dengan penyakitnya.

Rencana Intervensi
1. Tinjau proses penyakit dan harapan ke depan
2. Berikan informasi mengenai penyakit
3. Jelaskan pentingnya menjaga kesehatan
4. Ajarkan cuci tangan yang benar.

7
BAB II
ISI
2.1. Tinjauan Kasus
A. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 30 September 2018. Waktu : 10.30 WIB
Ruangan : Kenanga (Penyakit Dalam Wanita)
Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease
Alamat : Sukadana, Lampung Timur.
Tanggal Pengkajian : 01 Oktober 2018.

B. Analisa Kasus
Klien masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek melalui IGD
dengan keluhan sesak nafas. Klien mengalami mual muntah, merasa dingin, klien
mengatakan nafsu makan berkurang. Kegiatan klien dibantu oleh keluarga
karena klien lemas dan tidak bisa beraktivitas berat.
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium didapat hasil yaitu, Ureum : 243
mg/dL (Nilai Normal : 15-40 mg/dL), Creatinin : 10.52 mg/dL (Nilai Normal 0,1
- 1,1 mg/dL). Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan fungsi ginjal. Hari ini
(01 Oktober 2018) klien telah dirawat selama 2 hari di ruang Kenanga (Penyakit
Dalam Wanita) RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung.

C. Keluhan Klien Saat ini


Saat ini klien mengeluh sesak nafas dan klien mengataka sesaknya semakin
bertambah apabila beraktivitas seperti kekamar mandi dan sesak berkurang
apabila dia duduk dan diberikan obat sesak nafas. Klien juga mengatakan
badannya terasa lemas, sehingga kegiatan atau aktivitas klien dibantu oleh
keluarga.

8
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan belum pernah di rawat dirumah sakit sebelumnya, namun
klien mengaku pernah menderita sakit maag dan Hypertensi. Setelah mengetahui
bahwa ia menderita penyakit tersebut maka klien mencoba untuk minum jamu
(Kunyit Asem) dengan frekuensi 1 kali sehari (Selama beberapa hari). Klien
mengaku tidak pernah merokok.

E. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengaku bahwa di keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit ginjal
ataupun hypertensi.

F. Pola-pola Fungsional Kesehatan


1. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
Saat dikaji klien tampak sakit sedang, menahan sakit jika timbul sakit
bagian perut dan pinggang. Klien mengaku olahraga yang digemari adalah
lari kecil meskipun tidak teratur. Kesehariannya klien sering minum air putih
kurang lebih 2 Liter ditambah 1 Gelas teh dengna frekuensi 2-3 kali sehari.
Klien mengatkan tidak merokok dan tidak melakukan diet makanan, klien
mengatkan melapiaskan stressnya dengan mengatkan masalahnya kepada
orang-orang terdekat secara baik-baik.
Klien mengatkan melakukan pemeriksaan jika terasa sakit saja dan
memeriksa di bidan/dokter praktik di dekat rumahnya. Disamping itu klien
mengaku tidak mengkonsumsi obat, tidak pernah melakukan terapi bekam,
akupuntur dan hanya pernam mengkonsumsi obat herbal (jamu kunyit asem)
dengan frekuensi 1 kali sehari (Selama beberapa hari).

2. Pola Metabolik - Nutrisi


Sebelum masuk rumah sakit klien makan 3x sehari dengan porrsi 1-2
centong nasi, klien sangat menyukai sayur bayam dan kangkung. Olahan
sayur yang paling sering klien makan adalah santan dan tumis dengan lauk
telur dan ikan. Klien mengaku tidak memiliki pantangan makanan.
Ketika masuk di rumah sakit, klien mengaku makan hanya habis
setengah porsi dan berhenti makan karena sakit perut dan terasa kenyang,
klien juga muntah setelah beberapa menit setelah makanan masuk. Klien
mendapat makanan lembut dengan diet rendah garam.
9
3. Pola Eliminasi
 Untuk BAB klien tidak memiliki masalah, untuk sehari pasien BAB 1-2
kali sehari dengan karakteristik padat dan berwatna kuning tua.
 Eliminasi Urine tidak terpasang kateter, untuk pergi ke toilet klien
biasanya dibantu oleh keluarganya dengan frekuensi 2-3 kali sehari.
Warna urinnya klien mengaku kuning jernih dengan mau normal.

4. Pola Aktivitas Sehari-hari


Kesehariannya Ny. M adalah Ibu Rumah Tangga. Sebelumnya tidak
pernah mengalami masalah dalam aktivitas, ketika dirawat sebagian besar
kegiatan ataupun aktivitas dibantu oleh keluarga klien seperti Mandi, BAB
dan BAK.

5. Pola Istirahat-Tidur
Kebiasan tidur klien ketika dirumah ± 6-8 jam/hari. Ketika dirumah
sakit tidur klien tidak mengalami perubahan pola, namun dalam beberapa
kondisi seperti kondisi kunjungan yang ramai (bising) membuat klien sulit
untuk tidur.

6. Pola Persepsi Kognitif


 Gambaran tentang indera khusus : Klien mengalami penurunan tajam
penglihatan karena sudah tua.
 Kognitif : Klien memiliki tingkat pendidikan terakhir yaitu SMP
danmampu untuk menentukan keputusan yang akan diambil serta
memiliki kemampuan untuk mengingat jangka pendek namun kesulitan
untuk mengingat jangka panjang.

7. Pola Hubungan Peran


Keluarga klien mengatkan memiliki hubungna baik dengan klien,
anggota keluarga maupun anggota masyarakat.

8. Pola Produktif-Seksualitas
Klien saat dikaji mengaku sudah tidak menstruasi lagi (menopause),
dan klien mengaku tidak memiliki masalah pada fungsi seksual.

10
9. Pola Toleransi Terhadap Stress-Koping
Klien mengaku merasa sedih dengan kondisinya sekarang ini sampai
dirawat dirumah sakit. Untuk menutupi atau mengurangi masalah tersebut
klien biasanya berdo'a kepada ALLAH Subhanahu wa ta'ala dan ngobrol
dengan anggota keluarga, karena dirasa cara tersebut efektif menurut klien.

10. Pola Keyakinan-Nilai


Klien berlatar budayakan Jawa dengan arti hidup menurut klien "Hidup
adalah anugrah dari yang kuasa". Saat beribadah klien mengaku kesulitan
untuk berdiri karena kondisi tubuhnya yang terasa lemas.

G. Pemeriksaan Fisik
1. Status Kesehatan Umum
Tingkat Kesadaran Klien (GCD : 15) yaitu Compomentis. Dengan
Tanda-tanda Vital ; TD : 150/90 mmhg ; Nadi : 78 x/menit (Kuat & Teratur) ;
RR : 24 x/menit (Teratur).
2. Kepala&Leher
 Kepala : Tidak ditemukan adanya benjolan, tambut bersih tidak ada
ketombe, tidak ada bekas luka.
 Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid. Peningkatan tekanan
Vena Jugularis (+).
3. Thorax
 Inspeksi : Kembang dada simetris kanan-kiri, tidak ada bagian
dada yang tertinggal.
 Palpasi :Fremitus Taktil (+)
 Perkusi :Tersengar suara sonor di seluruh lapang paru.
 Auskultasi : Terdengar suara vesikuler di seluruh lapang paru.
4. Abdomen
 Inspeksi : Terdapat Stretch Mark, tidak ada benjolan dan bekas
luka.
 Ausluktasi : Bising usus terdengar 20 x/menit.
 Palpasi : Hati dan limfe tidak teraba. terdapat nyeri tekan pada
kuadran kanan dan kiri bawah.
 Perkusi : Timpani

11
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada masalah pada punggung dan tulang belakang. Klien tidak
mengeluh adanya gangguan pada punggung dan tulang belakang.

6. Genetalia & Rektum


Tidak ada kelaian pada genetalia /dan rektum, klien tidak mengeluh
adanya masalah atau gangguan pada arena genetalia dan rektum.

7. Ektremitas Atas & Bawah


Tampak adanya edema pada kaki sebelah kanan.

8. Kekuatan Otot

4 4
4 4

9. Pemeriksaan Khusus
12 Syaraf Kranial
 Nervus I : Klien dapat membedakn bau dari bahan yang dicium
(kopi, teh, jahe)
 Nervus II :Reflek Pupil (+)
 Nervus III :Bola mata dapat mengikuti instruksi.
 Nervus IV : Ukuran pupil sama, peka terhadap rangsang.
 Nervus V :Klien dapat membedakan rasa yang menyentuh
wajahnya.
 Nervus VI :Pergerakan mata baik (dapat mengikuti instruksi).
 Nervus VII :Klien dapat membedakan rasa asam, manis, pahit.
 Nervus VIII : Klien dapat mendengar garputala dan getarannya.
 Nervus IX : Refleks Muntah (+).
 Nervus X :Tidak terjadi regurgisasi ke hidung.
 Nervus XI :Klien mampu mengangkat bahu ketika diberi tahanan.
 Nervus XII :Gerakan lidah klien terkoordinasi.

12
H. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pada Tanggal 30 September 2018.

No Laboratorium Hasil Nilai Normal


1 Ureum 243 mg/dL 15-40 mg/dL
2 Kreatinin 10,52 mg/dL 0,1-1,1 mg/dL
3 Natrium 127 mµq/L 134-145 mµq/L
4 Kalium 4,4 mµq/L 3,5 - 5 mµq/L
5 Kalsium 8 mg/dL 8,6 - 10,3 mg/dL
6 Chlorida 101 mmol/L 98 - 106 mmol/L
7 Hb (Hemoglobin) 10,2 g/dL 12,1 - 15,1 g/dL
8 GDS 130 mg/dL <200 mg/dL

Pemeriksaan Lain.:
Kesan USG : Chronic Renal disease bilateral
Effusi pelura bilateral terutama dextra
Ascites
Tak tampak kelainan hepar, vesica elela dan pancreas.

I. Daftar Terapi Obat


DOSIS /
MULAI EFEK
NAMA RUTE INDIKASI
PEMBERIAN SAMPING
PEMBERIAN
Pusing, sakit
Lasix 5 ml / IV 01/10/2018 Diuretik
kepala
Bengkak,
Ceftriaxone 5 ml / IV 01/10/2018 Antibiotik
kemerahan,
Bengkak,
Menurunkan
Amlodipin 5 gr / Oral 02/10/2018 berdebar,
TD
nyeri dada.
Menetralkan Mual,
Bic Nat 500 mg / Oral 02/10/2018 asam darah kembung,
dan urin kram perut.

13
2.2. Analisa Data
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78

TANGGAL
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
/ JAM
1. 01 Oktober DS : Gangguan Edeme
2018,  Pasien mengatakan keseimbangan sekunder :
13.00 WIB kadang-kasang sesak cairan dan Volume cairan
nafas. elektrolit tidak seimbang
 Pasien mengatakan kaki oleh karena
bengkak (edema). retensi Na+dan
 Klien mengatakan H2O.
mudah lelah.

DO :
 Edeme pada kaki kiri.
 Konjungtiva anemis
 TD : 150/90 mmHg
 N : 78 x/menit
 RR : 24 x/menit
 36,5 ℃
 Intake / Output = 2289 /
682.
2. 01 Oktober DS : Defisit nutrisi Anoreksia,
2018,  Klien mengatkaan nafsu mual dan
13.20 WIB makan berkurang, muntah.
makan sedikit terasa
penuh, mual, muntah.
 Klien mengatakan
pusing.

14
DO :
 Klien mual muntah.
 Klien hanya makan
setengah porsi yang
disajikan.
 Diet rendah garam.
 Ureum : 243 mg/dL
 Hb : 10,2 mg/dL
3. 01 Oktober DS : Intoleransi Kelemahan
2018,  Klien mengatakan sulit aktivitas Fisik
13.30 WIB bergerak.
 Terasa nyeri bila
berdiri.
 Skala nyeri 4.

DO :
 Edema pada ekstremitas
atas dan bawah sebelah
kiri.
 Klien tampak lemah.
 Terpasang O2L/menit
 TD : 150/90 mmHg
 Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga.

2.3. Daftar Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d edema sekunder : volume
cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na+& H2O.
2. Defisit nutrisi b.d anoreksia, mual, muntah.
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.

15
2.4. Rencana Keperawatan
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78

Diagnosa
No Tanggal Keperawatan Dan Tujuan (SMART) Rencana Tindakan Rasional Paraf
Data Penunjang
1. 01 Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor masukan makanan 1. Mengetahui indikasi
Oktober keseimbangan cairan keperawatan selama 3 x / cairan dan hitung intake kelebihan cairan.
2018 dan elektrolit b.d 24 jam, diharapkan klien : harian.
edema sekunder.  Terbebas dari edema, 2. Kaji lokasi dan luas edema. 2. Untuk mengetahui
 Bunyi nafas vesikuler, lokasi dan luas edema.
DS :  Tidak ada dispnea, 3. Batasi masukan cairan pada 3. Untuk mengurangi
 Pasien  Terbebas dari keadaan hiponatremia kelebihan cairan pada
mengatakan kelelahan. delusi dengan serum Na < tubuh.
kadang-kasang 130 mEq/L.
sesak nafas. 4. Kolaborasi dengan dokter 4. Pemberian obat IV.
 Pasien jika tanda cairan berlebih
mengatakan kaki muncul.
bengkak (edema). 5. Pasang kateter. 5. Untuk mempermudah

16
 Klien pemantauan dan
mengatakan pengeluaran urine.
mudah lelah. 6. Pasang Nasal kanul dengan 6. Untuk membantu jalan
DO : O2. nafas.
 Edeme pada kaki
kiri.
 Konjungtiva
anemis
 TD : 150/90
mmHg
 N : 78 x/menit
 RR : 24 x/menit
 36,5 ℃
 Intake / Output =
2289 / 682.
2. 01 Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji adanya alergi 1. Untuk mengetahui ada
Oktober anoreksia, mual, keperawatan selama 3 x makanan. tidaknya alergi pasien
2018 muntah. 24 jam, diharapkan klien terhadap makanan.
mampu : 2. Monitor jumlah nutrisi dan 2. Agar mempermudah
DS :  Menghabiskan kandungan kalori. menghitung kandungan
 Klien makanan yang nutrisi dan kalori pada

17
mengatkaan disajikan. pasien.
nafsu makan  Klien tidak mual 3. Berikan info tentang 3. Klien tahu dan paham
berkurang, makan muntah. kebutuhan nutrisi. pentingnya nutrisi bagi
sedikit terasa tubuh.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi
penuh, mual, 4. Pemberian diit dan
dan dokter.
muntah. obat.
 Klien
mengatakan
pusing.
DO :
 Klien mual
muntah.
 Klien hanya
makan setengah
porsi yang
disajikan.
 Diet rendah
garam.
 Ureum : 243
mg/dL
 Hb : 10,2 mg/dL

18
3. 01 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi aktivitas yang 1. Mengetahui dan
Oktober b.d kelemahan fisik. keperawatan selama 3 x disukai. mengenal hal yang
2018 DS : 24 jam, diharapkan klien : disukai klien.
 Klien  Mampu melakukan 2. Bantu klien untuk membuat 2. Agar membantu klien
mengatakan sulit aktivitas sehari-hari jadwal latihan di waktu dalam beraktivitas
bergerak. secara mandiri. luang. sesuai jadwal.
 Terasa nyeri bila  Mampu berpindah 3. Ajarkan ROM Pasif/aktif. 3. Latihan gerak diatas
berdiri. dengan atau tanpa kasur secara mandiri,
 Skala 4. bantuan alat. menghindari dari
DO : dekubitus.

 Edema pada 4. Monitor respon fisik, 4. Untuk mengetahui

ekstremitas atas emosi, sosial dan spiritual. respon baik atau

dan bawah semakin buruk.

sebelah kiri. 5. Batasi klien dalam 5. Agar keseimbangan

 Klien tampak pemberian cairan atau cairan terjaga.

lemah. minum.

 Terpasang
O2L/menit
 Aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga.

19
2.5. Catatan Perkembangan
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78

No. Dx
No Tanggal Implementasi (Respon atau hasil) Evaluasi Paraf
Kep
1. 01 I 1. Memonitor masukan makanan / cairan dan hitung S :
Oktober intake harian.  Klien mengatakan masih sesak nafas.
2018 2. Mengkaji lokasi dan luas edema.  Klien mengatakan mudah lelah
3. Membatasi masukan cairan pada keadaan O :
hiponatremia delusi dengan serum Na < 130  Kaki edema
mEq/L.  Intake/Output 2289/682 ml
4. Mengkolaborasikan dengan dokter jika tanda  TD . 150/90 mmHg
cairan berlebih muncul.  Konjungtiva anemis
5. Memasang kateter. A : Masalah Belum Teratasi
6. Memasang Nasal kanul dengan O2. P :Lanjutkan Intervensi No. 1, 3, 4.
2. 01 II 1. Mengkaji adanya alergi makanan. S :
Oktober 2. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.  Klien mengatakan mual muntah.
2018 3. Memberikan info tentang kebutuhan nutrisi.  Klien mengatakan belum menghabiskan

20
4. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dan dokter. jatah makanan.
O :
 Mual Muntah
A : Masalah Belum Teratasi
P :Lanjutkan Intervensi No, 2, 3, 4.
3. 01 III 1. Mengidentifikasi aktivitas yang disukai. S :
Oktober 2. Membantu klien untuk membuat jadwal latihan di  Klien mengatakan kaki bengkak.
2018 waktu luang.  Klien mengatakan masih lemah.
3. Mengajarkan ROM Pasif/aktif. O :
4. Memonitor respon fisik, emosi, sosial dan  Edema pada kaki dan tangan kiri.
spiritual.  TD 150/90 mmHg.
5. Membatasi klien dalam pemberian cairan atau A : Masalah Belum Teratasi
minum. P :Lanjutkan Intervensi No. 2, 3, 4, 5.

21
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78

No. Dx
No Tanggal Implementasi (Respon atau hasil) Evaluasi Paraf
Kep
1. 02 I 1. Memonitor masukan makanan / cairan dan hitung S :
Oktober intake harian.  Klien mengatakan mudah lelah
2018 2. Membatasi masukan cairan pada keadaan O :
hiponatremia delusi dengan serum Na < 130  Kaki edema
mEq/L.  Intake/Output : 2289/682 ml
3. Mengkolaborasikan dengan dokter jika tanda  TD . 150/90 mmHg
cairan berlebih muncul.  Konjungtiva anemis
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi No. 1, 3, 4.
2. 02 II 1. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori. S :
Oktober 2. Memberikan info tentang kebutuhan nutrisi.  Klien masih mengatakan mual muntah.
2018 3. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dan dokter. O :
 Mual Muntah
 Klien mampu menghabiskan makanan

22
sesuai porsi / jatah.
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi No, 2, 3, 4.
3. 02 III 1. Membantu klien untuk membuat jadwal latihan di S :
Oktober waktu luang.  Klien mengatakan masih lemas dan
2018 2. Memonitor respon fisik, emosi, sosial dan lesu.
spiritual. O :
3. Membatasi klien dalam pemberian cairan atau  Edema pada ekstremitas atas dan bawah
minum. sebelah kiri.
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi No. 2, 3, 4.

23
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78

No. Dx
No Tanggal Implementasi (Respon atau hasil) Evaluasi Paraf
Kep
1. 03 I 1. Memonitor masukan makanan / cairan dan hitung S :
Oktober intake harian.  Klien mengatakan tidak keluhan.
2018 2. Membatasi masukan cairan pada keadaan O :
hiponatremia delusi dengan serum Na < 130  Edema berkurang.
mEq/L.  TD . 150/90 mmHg.
3. Mengkolaborasikan dengan dokter jika tanda  Bunyi nafas vesikuler.
cairan berlebih muncul. A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
2. 03 II 1. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori. S :
Oktober 2. Memberikan info tentang kebutuhan nutrisi.  Klien mengatakan tidak mual muntah.
2018 3. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dan dokter. O :
 Klien mampu menghabiskan makanan
sesuai porsi / jatah.

24
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
3. 03 III 1. Membantu klien untuk membuat jadwal latihan di S :
Oktober waktu luang.  Klien mengatakan masih lemas dan
2018 2. Memonitor respon fisik, emosi, sosial dan lesu.
spiritual. O :
3. Membatasi klien dalam pemberian cairan atau  Edema pada ekstremitas atas dan bawah
minum. sebelah kiri.
 Edema berkurang.
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi No. 2, 3, 4.

25
26
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN
Saat dilakukan pengkajian pada Ny.M dengan diagnosa keperawatan
Chronic Kidney Disease (CKD) ditemukan data-data yang tidak normal /
abnormal dari klien tersebut saat pengkajian.
Pemeriksaan Khusus Ginjal
1) Inspeksi : Keadaan abdomen simetris, tidak tampak masa, tidak ada
pulsasi.
2) Auskultasi :Tidak terdengar desiran dari naskuler aorta maupun arteri
renalis.
3) Palpasi :Ginjal teraba, terdapat nyeri tekan, klien mengeluh nyeri
ketika dilakukan penekanan.
4) Perkusi :Terdapat nyeri ketuk pada pinggang (area Ginjal)

Pemeriksaan Ureter
Klien mengeluh nyeri di daerah a bdomen yang menjalar kebawah
(kolik), terdapat distensi ureter.

Intake – Output
Intake Cairan = 2289 ml, dan Ouput Cairan total = 687 ml, Maka
balance cairan yang didapat (+)1602 ml (Berlebih).

Data Lain
 Terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri.
 TD : 150/90 mmHg.
 Hb : 10,2 mg/dL
 Ureum : 243 md/dL
 Klien tampak lemah

26
B. DIAGNOSA DAN RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Keperawatan Dan Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang
1. Gangguan 1. Monitor masukan 1. Mengetahui indikasi
keseimbangan makanan / cairan dan kelebihan cairan.
cairan dan elektrolit hitung intake harian.
b.d edema sekunder. 2. Kaji lokasi dan luas 2. Untuk mengetahui
edema. lokasi dan luas
edema.
3. Batasi masukan cairan 3. Untuk mengurangi
pada keadaan kelebihan cairan pada
hiponatremia delusi tubuh.
dengan serum Na < 130
mEq/L. 4. Pemberian obat IV.
4. Kolaborasi dengan
dokter jika tanda cairan
berlebih muncul. 5. Untuk mempermudah
5. Pasang kateter. pemantauan dan
pengeluaran urine.
6. Untuk membantu
6. Pasang Nasal kanul jalan nafas.
dengan O2.
2. Defisit nutrisi b.d 1. Kaji adanya alergi 1. Untuk mengetahui
anoreksia, mual, makanan. ada tidaknya alergi
muntah. pasien terhadap
2. Monitor jumlah nutrisi makanan.
dan kandungan kalori. 2. Agar mempermudah
menghitung
kandungan nutrisi
3. Berikan info tentang dan kalori pada
kebutuhan nutrisi. pasien.
3. Klien tahu dan
4. Kolaborasi dengan ahli
paham pentingnya
gizi dan dokter.
nutrisi bagi tubuh.

27
4. Pemberian diit dan
obat.
3. Intoleransi aktivitas 1. Identifikasi aktivitas 1. Mengetahui dan
b.d kelemahan fisik. yang disukai. mengenal hal yang
disukai klien.
2. Bantu klien untuk 2. Agar membantu klien
membuat jadwal latihan dalam beraktivitas
di waktu luang. sesuai jadwal.
3. Ajarkan ROM 3. Latihan gerak diatas
Pasif/aktif. kasur secara mandiri,
menghindari dari
dekubitus.
4. Monitor respon fisik, 4. Untuk mengetahui
emosi, sosial dan respon baik atau
spiritual. semakin buruk.

5. Batasi klien dalam 5. Agar keseimbangan


pemberian cairan atau cairan terjaga.
minum.

28
BAB IV
PENUTUP

A. RESUME KLIEN
Klien memasuki rumah sakit pada tanggal 30 September 2018 pukul 10.27
WIB melalui IGD dengan kesadaran Composmentis. Ketika dikaji klien
mengelus sesak nafas. Dengan pengkajian lebih lanjut ditemukan data sebagai
berikut:
Data Fokus
Data Subyektif
 Pasien mengatakan kadang-kasang sesak nafas.
 Pasien mengatakan kaki bengkak (edema).
 Klien mengatakan mudah lelah.
 Klien mengatkaan nafsu makan berkurang, makan sedikit terasa penuh,
mual, muntah.
 Klien mengatakan pusing.
 Klien mengatakan sulit bergerak.
 Terasa nyeri bila berdiri.
 Skala nyeri 4.

Data Ojektif
 Edeme pada kaki kiri.
 Konjungtiva anemis
 TD : 150/90 mmHg
 N : 78 x/menit
 RR : 24 x/menit
 36,5 ℃
 Intake / Output = 2289 / 682.
 Klien mual muntah.
 Klien hanya makan setengah porsi yang disajikan.
 Diet rendah garam.
 Ureum : 243 mg/dL
 Hb : 10,2 mg/dL
 Edema pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri.
29
 Klien tampak lemah.
 Terpasang O2 L/menit
 TD : 150/90 mmHg
 Aktivitas klien dibantu oleh keluarga.

Dengan dikelompokannya data-data yang telah diperoleh untuk


penegakan diagnosa, maka kami mendapatkan 3 buah diagnosa untuk klien
tersebut yaitu:
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d edema sekunder : volume
cairan tidak seimbang oleh karena retensi Na+& H2O.
2. Defisit nutrisi b.d anoreksia, mual, muntah.
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.

Dengan ditegakannya diagnosa keperawatan tersebut maka kami susun


rencana keperawatan untuk masing-masing diagnosa pada klien.
Diagnosa
No Keperawatan Dan Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang
1. Gangguan 1. Monitor masukan 1. Mengetahui indikasi
keseimbangan makanan / cairan dan kelebihan cairan.
cairan dan elektrolit hitung intake harian.
b.d edema sekunder. 2. Kaji lokasi dan luas 2. Untuk mengetahui
edema. lokasi dan luas
edema.
3. Batasi masukan cairan 3. Untuk mengurangi
pada keadaan kelebihan cairan pada
hiponatremia delusi tubuh.
dengan serum Na < 130
mEq/L.
4. Kolaborasi dengan 4. Pemberian obat IV.
dokter jika tanda cairan
berlebih muncul.
5. Pasang kateter. 5. Untuk mempermudah
pemantauan dan
pengeluaran urine.

30
6. Pasang Nasal kanul 6. Untuk membantu
dengan O2. jalan nafas.
2. Defisit nutrisi b.d 1. Kaji adanya alergi 1. Untuk mengetahui
anoreksia, mual, makanan. ada tidaknya alergi
muntah. pasien terhadap
2. Monitor jumlah nutrisi makanan.
dan kandungan kalori. 2. Agar mempermudah
menghitung
kandungan nutrisi
dan kalori pada
pasien.
3. Berikan info tentang 3. Klien tahu dan
kebutuhan nutrisi. paham pentingnya
nutrisi bagi tubuh.
4. Kolaborasi dengan ahli
4. Pemberian diit dan
gizi dan dokter.
obat.
3. Intoleransi aktivitas 1. Identifikasi aktivitas 1. Mengetahui dan
b.d kelemahan fisik. yang disukai. mengenal hal yang
disukai klien.
2. Bantu klien untuk 2. Agar membantu klien
membuat jadwal latihan dalam beraktivitas
di waktu luang. sesuai jadwal.
3. Ajarkan ROM 3. Latihan gerak diatas
Pasif/aktif. kasur secara mandiri,
menghindari dari
dekubitus.
4. Monitor respon fisik, 4. Untuk mengetahui
emosi, sosial dan respon baik atau
spiritual. semakin buruk.

5. Batasi klien dalam 5. Agar keseimbangan


pemberian cairan atau cairan terjaga.
minum.

31
Setelah dilakukan implementasi ataupun tindakan keperawatan kepada klien
sesuai dengan apa yang telah kami rencanakan, maka evaluasi akhir yang kami dapat
dari masing-msing diagnosa adalah sebagai berikut.
Diagnosa 1
S :
 Klien mengatakan tidak keluhan.
O :
 Edema berkurang.
 TD . 150/90 mmHg.
 Bunyi nafas vesikuler.
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi

Diagnosa 2
S :
 Klien mengatakan tidak mual muntah.
O :
 Klien mampu menghabiskan makanan sesuai porsi / jatah.
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi

Diagnosa 3
S :
 Klien mengatakan masih lemas dan lesu.
O :
 Edema pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri.
 Edema berkurang.
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi No. 2, 3, 4.

32
Kesimpulan :
Selama diruang kenanga, mahasiswa telah melakukan pengkajian sampai
dengan tahap evaluasi pada pasien dengan gangguan sistem endokrin. Setelah asuhan
keperawatan selama 3x24 jam, maka dapat kita lihat bahwa masalah klien :
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d edema sekunder : volume cairan
tidak seimbang oleh karena retensi Na+& H2O.
(Teratasi)
2. Defisit nutrisi b.d anoreksia, mual, muntah.
(Teratasi)
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.
(Teratasi Sebagian)

B. SARAN DAN TINDAK LANJUT


Lanjutkan intervensi pada maslaah yang belum terselesaikan dan jaga
kesejahteraan akan kondisi yang sudah membaik.
1. Lanjutkan pengobatan rawat jalan.
2. Persiapkan pasien pulang.
3. Ajarkan cara meminum obat dengan baik.
4. Anjurkan pasien diit rendah garam dan lunak.
5. Anjurkan pasien istirahat.
6. Pendekatan keluarga untuk memberikan dukungan emosional kepada klien.

33
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito. 2001.

Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, Diagnosa keperawatan dan masalah


kolaboratif . Jakarta: EGC Johnson, M., et all. 2000.

Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Kasuari. 2002.

Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Nanda. 2005.

Nursing Diagnoses Definition dan Classification Philadelpia Rab, T. 2008. Agenda Gawat
Darurat (Critical Care). Bandung: Penerbit PT Alumni Santosa, Budi. 2007.

Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006 . Jakarta: Prima Medika Udjianti, WJ.
2010. Keperawatan Kardiovaskuler . Jakarta: Salemba Medika

34

Vous aimerez peut-être aussi