Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
iv
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN ............................................................................................................. 35
v
BAB I
PENDAHULUAN
Chronic kidney disease (CKD)
1
1.1.3 Etiologi
1) Infeksi saluran kemih (pielonefritis kronis)
2) Penyakit peradangan (glomerulonefritis)
3) Penyakit vaskuler hipertensif (nefrosklerosis, stenosis arteri renalis)
4) Gangguan jaringan penyambung (lupus eritematosus sistemik,
poliarteritis nodusa, sklerosis sitemik progresif)
5) Penyakit kongenital dan herediter (penyakit ginjal polikistik, asidosis
tubulus ginjal)
6) Penyakit metabolik (DM, gout, hiperparatiroidisme)
7) Nefropati toksikmisalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal.
8) Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli
neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah:
hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung
kemih dan uretra.
2
1.1.5 Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium darah : BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca,
Phospat), Hematologi (Hb, trombosit, Ht, Leukosit), protein,
antibody (kehilangan protein dan immunoglobulin)
Pemeriksaan Urin : Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa,
protein, sedimen, SDM, keton, SDP, TKK/CCT
2) Pemeriksaan EKG : Untuk melihat adanya hipertropi ventrikel kiri,
tanda perikarditis, aritmia, dan gangguan elektrolit (hiperkalemi,
hipokalsemia)
3) Pemeriksaan USG : Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks
ginjal, kepadatan parenkim ginjal, anatomi system pelviokalises, ureter
proksimal, kandung kemih serta prostate
4) Pemeriksaan Radiologi : Renogram, Intravenous Pyelography,
Retrograde Pyelography, Renal Aretriografi dan Venografi, CT Scan,
MRI, Renal Biopsi, pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan rontgen
tulang, foto polos abdomen
3
1.1.7 Pathway
4
1.2 Asuhan Keperawatan
Daftar Diagnosa Yang Mungkin Untuk Muncul Pada Kasus & Definisi
Masalah Keperawatan Secara Teoritis.
1) Diagnosa Keperawatan :Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
penurunan aliran urine, retensi cairan dannatrium sekunder penuruna ginjal.
3. Terpasang infus
4. Terpasang kateter
Tujuan
Klien menunjukkan pengeluaran urien tepat seimbang dengan pemasukan.
Rencana Intervensi
1. Monitor TTV
2. Catat intake dan output cairan
3. Batasi pemasukan cairan, timbang BB setiap hari
4. Askultasi paru dan jantung
5. Kolaborasi pemberian obat
5
2) Diagnosa Keperawatan :Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan.
Tujuan
Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam nutrisi seimbang dan
adekuat.KH :
1. Nafsu makan meningkat, BB meningkat
2. Masukan nutrisi adekuat
Rencana Intervensi
1. Kaji status nutrisi
2. Kai/ catat pola pemasukan diet
3. Kaji faktor yang merubah masukan, mual dan muntah
4. Berikan makanan sedikit tapi sering
5. Beri penyegar mulut dan bersihkan mulut
6. Timbang bb setiap hari
7. Kolaborasi pemberian terapi
6
3) Diagnosa Keperawatan :Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan ketidak
tahuan keluarga tentang penyakit
Tujuan
Setelah di berikan asuhan keperawatan di harapkan klien menunjukkan paham
akan proses penyakit dan prognesis dengan KH : klien mengerti dan paham
dengan penyakitnya.
Rencana Intervensi
1. Tinjau proses penyakit dan harapan ke depan
2. Berikan informasi mengenai penyakit
3. Jelaskan pentingnya menjaga kesehatan
4. Ajarkan cuci tangan yang benar.
7
BAB II
ISI
2.1. Tinjauan Kasus
A. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 67 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk RS : 30 September 2018. Waktu : 10.30 WIB
Ruangan : Kenanga (Penyakit Dalam Wanita)
Diagnosa Medis : Chronic Kidney Disease
Alamat : Sukadana, Lampung Timur.
Tanggal Pengkajian : 01 Oktober 2018.
B. Analisa Kasus
Klien masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek melalui IGD
dengan keluhan sesak nafas. Klien mengalami mual muntah, merasa dingin, klien
mengatakan nafsu makan berkurang. Kegiatan klien dibantu oleh keluarga
karena klien lemas dan tidak bisa beraktivitas berat.
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium didapat hasil yaitu, Ureum : 243
mg/dL (Nilai Normal : 15-40 mg/dL), Creatinin : 10.52 mg/dL (Nilai Normal 0,1
- 1,1 mg/dL). Hal ini menunjukan bahwa terjadi penurunan fungsi ginjal. Hari ini
(01 Oktober 2018) klien telah dirawat selama 2 hari di ruang Kenanga (Penyakit
Dalam Wanita) RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung.
8
D. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan belum pernah di rawat dirumah sakit sebelumnya, namun
klien mengaku pernah menderita sakit maag dan Hypertensi. Setelah mengetahui
bahwa ia menderita penyakit tersebut maka klien mencoba untuk minum jamu
(Kunyit Asem) dengan frekuensi 1 kali sehari (Selama beberapa hari). Klien
mengaku tidak pernah merokok.
5. Pola Istirahat-Tidur
Kebiasan tidur klien ketika dirumah ± 6-8 jam/hari. Ketika dirumah
sakit tidur klien tidak mengalami perubahan pola, namun dalam beberapa
kondisi seperti kondisi kunjungan yang ramai (bising) membuat klien sulit
untuk tidur.
8. Pola Produktif-Seksualitas
Klien saat dikaji mengaku sudah tidak menstruasi lagi (menopause),
dan klien mengaku tidak memiliki masalah pada fungsi seksual.
10
9. Pola Toleransi Terhadap Stress-Koping
Klien mengaku merasa sedih dengan kondisinya sekarang ini sampai
dirawat dirumah sakit. Untuk menutupi atau mengurangi masalah tersebut
klien biasanya berdo'a kepada ALLAH Subhanahu wa ta'ala dan ngobrol
dengan anggota keluarga, karena dirasa cara tersebut efektif menurut klien.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Status Kesehatan Umum
Tingkat Kesadaran Klien (GCD : 15) yaitu Compomentis. Dengan
Tanda-tanda Vital ; TD : 150/90 mmhg ; Nadi : 78 x/menit (Kuat & Teratur) ;
RR : 24 x/menit (Teratur).
2. Kepala&Leher
Kepala : Tidak ditemukan adanya benjolan, tambut bersih tidak ada
ketombe, tidak ada bekas luka.
Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid. Peningkatan tekanan
Vena Jugularis (+).
3. Thorax
Inspeksi : Kembang dada simetris kanan-kiri, tidak ada bagian
dada yang tertinggal.
Palpasi :Fremitus Taktil (+)
Perkusi :Tersengar suara sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi : Terdengar suara vesikuler di seluruh lapang paru.
4. Abdomen
Inspeksi : Terdapat Stretch Mark, tidak ada benjolan dan bekas
luka.
Ausluktasi : Bising usus terdengar 20 x/menit.
Palpasi : Hati dan limfe tidak teraba. terdapat nyeri tekan pada
kuadran kanan dan kiri bawah.
Perkusi : Timpani
11
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada masalah pada punggung dan tulang belakang. Klien tidak
mengeluh adanya gangguan pada punggung dan tulang belakang.
8. Kekuatan Otot
4 4
4 4
9. Pemeriksaan Khusus
12 Syaraf Kranial
Nervus I : Klien dapat membedakn bau dari bahan yang dicium
(kopi, teh, jahe)
Nervus II :Reflek Pupil (+)
Nervus III :Bola mata dapat mengikuti instruksi.
Nervus IV : Ukuran pupil sama, peka terhadap rangsang.
Nervus V :Klien dapat membedakan rasa yang menyentuh
wajahnya.
Nervus VI :Pergerakan mata baik (dapat mengikuti instruksi).
Nervus VII :Klien dapat membedakan rasa asam, manis, pahit.
Nervus VIII : Klien dapat mendengar garputala dan getarannya.
Nervus IX : Refleks Muntah (+).
Nervus X :Tidak terjadi regurgisasi ke hidung.
Nervus XI :Klien mampu mengangkat bahu ketika diberi tahanan.
Nervus XII :Gerakan lidah klien terkoordinasi.
12
H. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Pada Tanggal 30 September 2018.
Pemeriksaan Lain.:
Kesan USG : Chronic Renal disease bilateral
Effusi pelura bilateral terutama dextra
Ascites
Tak tampak kelainan hepar, vesica elela dan pancreas.
13
2.2. Analisa Data
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78
TANGGAL
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
/ JAM
1. 01 Oktober DS : Gangguan Edeme
2018, Pasien mengatakan keseimbangan sekunder :
13.00 WIB kadang-kasang sesak cairan dan Volume cairan
nafas. elektrolit tidak seimbang
Pasien mengatakan kaki oleh karena
bengkak (edema). retensi Na+dan
Klien mengatakan H2O.
mudah lelah.
DO :
Edeme pada kaki kiri.
Konjungtiva anemis
TD : 150/90 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 24 x/menit
36,5 ℃
Intake / Output = 2289 /
682.
2. 01 Oktober DS : Defisit nutrisi Anoreksia,
2018, Klien mengatkaan nafsu mual dan
13.20 WIB makan berkurang, muntah.
makan sedikit terasa
penuh, mual, muntah.
Klien mengatakan
pusing.
14
DO :
Klien mual muntah.
Klien hanya makan
setengah porsi yang
disajikan.
Diet rendah garam.
Ureum : 243 mg/dL
Hb : 10,2 mg/dL
3. 01 Oktober DS : Intoleransi Kelemahan
2018, Klien mengatakan sulit aktivitas Fisik
13.30 WIB bergerak.
Terasa nyeri bila
berdiri.
Skala nyeri 4.
DO :
Edema pada ekstremitas
atas dan bawah sebelah
kiri.
Klien tampak lemah.
Terpasang O2L/menit
TD : 150/90 mmHg
Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga.
15
2.4. Rencana Keperawatan
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78
Diagnosa
No Tanggal Keperawatan Dan Tujuan (SMART) Rencana Tindakan Rasional Paraf
Data Penunjang
1. 01 Gangguan Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor masukan makanan 1. Mengetahui indikasi
Oktober keseimbangan cairan keperawatan selama 3 x / cairan dan hitung intake kelebihan cairan.
2018 dan elektrolit b.d 24 jam, diharapkan klien : harian.
edema sekunder. Terbebas dari edema, 2. Kaji lokasi dan luas edema. 2. Untuk mengetahui
Bunyi nafas vesikuler, lokasi dan luas edema.
DS : Tidak ada dispnea, 3. Batasi masukan cairan pada 3. Untuk mengurangi
Pasien Terbebas dari keadaan hiponatremia kelebihan cairan pada
mengatakan kelelahan. delusi dengan serum Na < tubuh.
kadang-kasang 130 mEq/L.
sesak nafas. 4. Kolaborasi dengan dokter 4. Pemberian obat IV.
Pasien jika tanda cairan berlebih
mengatakan kaki muncul.
bengkak (edema). 5. Pasang kateter. 5. Untuk mempermudah
16
Klien pemantauan dan
mengatakan pengeluaran urine.
mudah lelah. 6. Pasang Nasal kanul dengan 6. Untuk membantu jalan
DO : O2. nafas.
Edeme pada kaki
kiri.
Konjungtiva
anemis
TD : 150/90
mmHg
N : 78 x/menit
RR : 24 x/menit
36,5 ℃
Intake / Output =
2289 / 682.
2. 01 Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji adanya alergi 1. Untuk mengetahui ada
Oktober anoreksia, mual, keperawatan selama 3 x makanan. tidaknya alergi pasien
2018 muntah. 24 jam, diharapkan klien terhadap makanan.
mampu : 2. Monitor jumlah nutrisi dan 2. Agar mempermudah
DS : Menghabiskan kandungan kalori. menghitung kandungan
Klien makanan yang nutrisi dan kalori pada
17
mengatkaan disajikan. pasien.
nafsu makan Klien tidak mual 3. Berikan info tentang 3. Klien tahu dan paham
berkurang, makan muntah. kebutuhan nutrisi. pentingnya nutrisi bagi
sedikit terasa tubuh.
4. Kolaborasi dengan ahli gizi
penuh, mual, 4. Pemberian diit dan
dan dokter.
muntah. obat.
Klien
mengatakan
pusing.
DO :
Klien mual
muntah.
Klien hanya
makan setengah
porsi yang
disajikan.
Diet rendah
garam.
Ureum : 243
mg/dL
Hb : 10,2 mg/dL
18
3. 01 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi aktivitas yang 1. Mengetahui dan
Oktober b.d kelemahan fisik. keperawatan selama 3 x disukai. mengenal hal yang
2018 DS : 24 jam, diharapkan klien : disukai klien.
Klien Mampu melakukan 2. Bantu klien untuk membuat 2. Agar membantu klien
mengatakan sulit aktivitas sehari-hari jadwal latihan di waktu dalam beraktivitas
bergerak. secara mandiri. luang. sesuai jadwal.
Terasa nyeri bila Mampu berpindah 3. Ajarkan ROM Pasif/aktif. 3. Latihan gerak diatas
berdiri. dengan atau tanpa kasur secara mandiri,
Skala 4. bantuan alat. menghindari dari
DO : dekubitus.
lemah. minum.
Terpasang
O2L/menit
Aktivitas klien
dibantu oleh
keluarga.
19
2.5. Catatan Perkembangan
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78
No. Dx
No Tanggal Implementasi (Respon atau hasil) Evaluasi Paraf
Kep
1. 01 I 1. Memonitor masukan makanan / cairan dan hitung S :
Oktober intake harian. Klien mengatakan masih sesak nafas.
2018 2. Mengkaji lokasi dan luas edema. Klien mengatakan mudah lelah
3. Membatasi masukan cairan pada keadaan O :
hiponatremia delusi dengan serum Na < 130 Kaki edema
mEq/L. Intake/Output 2289/682 ml
4. Mengkolaborasikan dengan dokter jika tanda TD . 150/90 mmHg
cairan berlebih muncul. Konjungtiva anemis
5. Memasang kateter. A : Masalah Belum Teratasi
6. Memasang Nasal kanul dengan O2. P :Lanjutkan Intervensi No. 1, 3, 4.
2. 01 II 1. Mengkaji adanya alergi makanan. S :
Oktober 2. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori. Klien mengatakan mual muntah.
2018 3. Memberikan info tentang kebutuhan nutrisi. Klien mengatakan belum menghabiskan
20
4. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dan dokter. jatah makanan.
O :
Mual Muntah
A : Masalah Belum Teratasi
P :Lanjutkan Intervensi No, 2, 3, 4.
3. 01 III 1. Mengidentifikasi aktivitas yang disukai. S :
Oktober 2. Membantu klien untuk membuat jadwal latihan di Klien mengatakan kaki bengkak.
2018 waktu luang. Klien mengatakan masih lemah.
3. Mengajarkan ROM Pasif/aktif. O :
4. Memonitor respon fisik, emosi, sosial dan Edema pada kaki dan tangan kiri.
spiritual. TD 150/90 mmHg.
5. Membatasi klien dalam pemberian cairan atau A : Masalah Belum Teratasi
minum. P :Lanjutkan Intervensi No. 2, 3, 4, 5.
21
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78
No. Dx
No Tanggal Implementasi (Respon atau hasil) Evaluasi Paraf
Kep
1. 02 I 1. Memonitor masukan makanan / cairan dan hitung S :
Oktober intake harian. Klien mengatakan mudah lelah
2018 2. Membatasi masukan cairan pada keadaan O :
hiponatremia delusi dengan serum Na < 130 Kaki edema
mEq/L. Intake/Output : 2289/682 ml
3. Mengkolaborasikan dengan dokter jika tanda TD . 150/90 mmHg
cairan berlebih muncul. Konjungtiva anemis
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi No. 1, 3, 4.
2. 02 II 1. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori. S :
Oktober 2. Memberikan info tentang kebutuhan nutrisi. Klien masih mengatakan mual muntah.
2018 3. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dan dokter. O :
Mual Muntah
Klien mampu menghabiskan makanan
22
sesuai porsi / jatah.
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi No, 2, 3, 4.
3. 02 III 1. Membantu klien untuk membuat jadwal latihan di S :
Oktober waktu luang. Klien mengatakan masih lemas dan
2018 2. Memonitor respon fisik, emosi, sosial dan lesu.
spiritual. O :
3. Membatasi klien dalam pemberian cairan atau Edema pada ekstremitas atas dan bawah
minum. sebelah kiri.
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi No. 2, 3, 4.
23
Nama Klien : Ny. M
Dx Medis : CKD
Ruangan : Kenanga
No. MR : 00.56.61.78
No. Dx
No Tanggal Implementasi (Respon atau hasil) Evaluasi Paraf
Kep
1. 03 I 1. Memonitor masukan makanan / cairan dan hitung S :
Oktober intake harian. Klien mengatakan tidak keluhan.
2018 2. Membatasi masukan cairan pada keadaan O :
hiponatremia delusi dengan serum Na < 130 Edema berkurang.
mEq/L. TD . 150/90 mmHg.
3. Mengkolaborasikan dengan dokter jika tanda Bunyi nafas vesikuler.
cairan berlebih muncul. A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
2. 03 II 1. Memonitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori. S :
Oktober 2. Memberikan info tentang kebutuhan nutrisi. Klien mengatakan tidak mual muntah.
2018 3. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dan dokter. O :
Klien mampu menghabiskan makanan
sesuai porsi / jatah.
24
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
3. 03 III 1. Membantu klien untuk membuat jadwal latihan di S :
Oktober waktu luang. Klien mengatakan masih lemas dan
2018 2. Memonitor respon fisik, emosi, sosial dan lesu.
spiritual. O :
3. Membatasi klien dalam pemberian cairan atau Edema pada ekstremitas atas dan bawah
minum. sebelah kiri.
Edema berkurang.
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi No. 2, 3, 4.
25
26
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Saat dilakukan pengkajian pada Ny.M dengan diagnosa keperawatan
Chronic Kidney Disease (CKD) ditemukan data-data yang tidak normal /
abnormal dari klien tersebut saat pengkajian.
Pemeriksaan Khusus Ginjal
1) Inspeksi : Keadaan abdomen simetris, tidak tampak masa, tidak ada
pulsasi.
2) Auskultasi :Tidak terdengar desiran dari naskuler aorta maupun arteri
renalis.
3) Palpasi :Ginjal teraba, terdapat nyeri tekan, klien mengeluh nyeri
ketika dilakukan penekanan.
4) Perkusi :Terdapat nyeri ketuk pada pinggang (area Ginjal)
Pemeriksaan Ureter
Klien mengeluh nyeri di daerah a bdomen yang menjalar kebawah
(kolik), terdapat distensi ureter.
Intake – Output
Intake Cairan = 2289 ml, dan Ouput Cairan total = 687 ml, Maka
balance cairan yang didapat (+)1602 ml (Berlebih).
Data Lain
Terdapat edema pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri.
TD : 150/90 mmHg.
Hb : 10,2 mg/dL
Ureum : 243 md/dL
Klien tampak lemah
26
B. DIAGNOSA DAN RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa
No Keperawatan Dan Rencana Tindakan Rasional
Data Penunjang
1. Gangguan 1. Monitor masukan 1. Mengetahui indikasi
keseimbangan makanan / cairan dan kelebihan cairan.
cairan dan elektrolit hitung intake harian.
b.d edema sekunder. 2. Kaji lokasi dan luas 2. Untuk mengetahui
edema. lokasi dan luas
edema.
3. Batasi masukan cairan 3. Untuk mengurangi
pada keadaan kelebihan cairan pada
hiponatremia delusi tubuh.
dengan serum Na < 130
mEq/L. 4. Pemberian obat IV.
4. Kolaborasi dengan
dokter jika tanda cairan
berlebih muncul. 5. Untuk mempermudah
5. Pasang kateter. pemantauan dan
pengeluaran urine.
6. Untuk membantu
6. Pasang Nasal kanul jalan nafas.
dengan O2.
2. Defisit nutrisi b.d 1. Kaji adanya alergi 1. Untuk mengetahui
anoreksia, mual, makanan. ada tidaknya alergi
muntah. pasien terhadap
2. Monitor jumlah nutrisi makanan.
dan kandungan kalori. 2. Agar mempermudah
menghitung
kandungan nutrisi
3. Berikan info tentang dan kalori pada
kebutuhan nutrisi. pasien.
3. Klien tahu dan
4. Kolaborasi dengan ahli
paham pentingnya
gizi dan dokter.
nutrisi bagi tubuh.
27
4. Pemberian diit dan
obat.
3. Intoleransi aktivitas 1. Identifikasi aktivitas 1. Mengetahui dan
b.d kelemahan fisik. yang disukai. mengenal hal yang
disukai klien.
2. Bantu klien untuk 2. Agar membantu klien
membuat jadwal latihan dalam beraktivitas
di waktu luang. sesuai jadwal.
3. Ajarkan ROM 3. Latihan gerak diatas
Pasif/aktif. kasur secara mandiri,
menghindari dari
dekubitus.
4. Monitor respon fisik, 4. Untuk mengetahui
emosi, sosial dan respon baik atau
spiritual. semakin buruk.
28
BAB IV
PENUTUP
A. RESUME KLIEN
Klien memasuki rumah sakit pada tanggal 30 September 2018 pukul 10.27
WIB melalui IGD dengan kesadaran Composmentis. Ketika dikaji klien
mengelus sesak nafas. Dengan pengkajian lebih lanjut ditemukan data sebagai
berikut:
Data Fokus
Data Subyektif
Pasien mengatakan kadang-kasang sesak nafas.
Pasien mengatakan kaki bengkak (edema).
Klien mengatakan mudah lelah.
Klien mengatkaan nafsu makan berkurang, makan sedikit terasa penuh,
mual, muntah.
Klien mengatakan pusing.
Klien mengatakan sulit bergerak.
Terasa nyeri bila berdiri.
Skala nyeri 4.
Data Ojektif
Edeme pada kaki kiri.
Konjungtiva anemis
TD : 150/90 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 24 x/menit
36,5 ℃
Intake / Output = 2289 / 682.
Klien mual muntah.
Klien hanya makan setengah porsi yang disajikan.
Diet rendah garam.
Ureum : 243 mg/dL
Hb : 10,2 mg/dL
Edema pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri.
29
Klien tampak lemah.
Terpasang O2 L/menit
TD : 150/90 mmHg
Aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
30
6. Pasang Nasal kanul 6. Untuk membantu
dengan O2. jalan nafas.
2. Defisit nutrisi b.d 1. Kaji adanya alergi 1. Untuk mengetahui
anoreksia, mual, makanan. ada tidaknya alergi
muntah. pasien terhadap
2. Monitor jumlah nutrisi makanan.
dan kandungan kalori. 2. Agar mempermudah
menghitung
kandungan nutrisi
dan kalori pada
pasien.
3. Berikan info tentang 3. Klien tahu dan
kebutuhan nutrisi. paham pentingnya
nutrisi bagi tubuh.
4. Kolaborasi dengan ahli
4. Pemberian diit dan
gizi dan dokter.
obat.
3. Intoleransi aktivitas 1. Identifikasi aktivitas 1. Mengetahui dan
b.d kelemahan fisik. yang disukai. mengenal hal yang
disukai klien.
2. Bantu klien untuk 2. Agar membantu klien
membuat jadwal latihan dalam beraktivitas
di waktu luang. sesuai jadwal.
3. Ajarkan ROM 3. Latihan gerak diatas
Pasif/aktif. kasur secara mandiri,
menghindari dari
dekubitus.
4. Monitor respon fisik, 4. Untuk mengetahui
emosi, sosial dan respon baik atau
spiritual. semakin buruk.
31
Setelah dilakukan implementasi ataupun tindakan keperawatan kepada klien
sesuai dengan apa yang telah kami rencanakan, maka evaluasi akhir yang kami dapat
dari masing-msing diagnosa adalah sebagai berikut.
Diagnosa 1
S :
Klien mengatakan tidak keluhan.
O :
Edema berkurang.
TD . 150/90 mmHg.
Bunyi nafas vesikuler.
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
Diagnosa 2
S :
Klien mengatakan tidak mual muntah.
O :
Klien mampu menghabiskan makanan sesuai porsi / jatah.
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan Intervensi
Diagnosa 3
S :
Klien mengatakan masih lemas dan lesu.
O :
Edema pada ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri.
Edema berkurang.
A : Masalah Teratasi Sebagian
P : Lanjutkan Intervensi No. 2, 3, 4.
32
Kesimpulan :
Selama diruang kenanga, mahasiswa telah melakukan pengkajian sampai
dengan tahap evaluasi pada pasien dengan gangguan sistem endokrin. Setelah asuhan
keperawatan selama 3x24 jam, maka dapat kita lihat bahwa masalah klien :
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d edema sekunder : volume cairan
tidak seimbang oleh karena retensi Na+& H2O.
(Teratasi)
2. Defisit nutrisi b.d anoreksia, mual, muntah.
(Teratasi)
3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.
(Teratasi Sebagian)
33
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
Carpenito. 2001.
Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Kasuari. 2002.
Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New Jersey: Upper Saddle River
Nanda. 2005.
Nursing Diagnoses Definition dan Classification Philadelpia Rab, T. 2008. Agenda Gawat
Darurat (Critical Care). Bandung: Penerbit PT Alumni Santosa, Budi. 2007.
Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006 . Jakarta: Prima Medika Udjianti, WJ.
2010. Keperawatan Kardiovaskuler . Jakarta: Salemba Medika
34