Vous êtes sur la page 1sur 2

SOSIALISASI APLIKASI SARANA, PRASARANA DAN ALAT KESEHATAN DINAS KESEHATAN

KABUPATEN TANA TIDUNG

Salah satu variabel penting dalam membuat perencanaan yang baik khusunya mengenai sarana prasarana
dan peralatan kesehatan adalah melalui ketersediaan data ataupun informasi yang benar, dan terbaru, serta
tepat waktu. Penyediaan data sarana prasarana dan peralatan kesehatan yang dilaksanakan oleh instasi
kesehatan mengalami penyesuaian sesuai perkembangan teknologi. Saat ini Kementerian Kesehatan melalui
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan RI telah mengembangkan sebuah aplikasi sarana prasarana dan
peralatan kesehatan berbasis web dan on-line. Aplikasi ini disebut dengan Aplikasi Sarana Prasarana dan
Peralatan Kesehatan (ASPAK)

Pada tanggal 20 Maret 2019 bertempat di Ruang Rapat, Dinas Kesehatan mengadakan pertemuan dengan
Puskesmas yang ada di Kabupaten Tana Tidung. Pertemuan ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan
Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan (ASPAK). Sosialisasi dibuka oleh Bapak Tri Rahadi Anto, SKM
selaku Sekretaris Dinas Kesehatan. Dalam sambutannya, beliau menghimbau agar Puskesmas dapat mengisi
data sarana, prasarana serta alat kesehatan secara benar dan valid.

Aplikasi ASPAK memiliki manfaat yang strategis di dalam membuat perencanaan peningkatan sarana
prasarana dan peralatan maupun dalam membuat jejaring antar fasilitas kesehatan . Hal ini disebabkan oleh
informasi yang diberikan adalah informasi yang terbaru karena datanya diperbarui secara rutin dan
berkesinambungan. ASPAK ini juga membantu menginventarisasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan
(SPA) pada fasilitas pelayanan kesehatan, memberikan panduan dalam pembinaan dan pengawasan
terhadap pemenuhan SPA, dan mendukung akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan.

ASPAK merupakan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan ASPAK, standarisasi, pengelolaan,
pemeliharaan, pembinaan dan pengawasan terhadap SPA di fasilitas pelayanan kesehatan dapat dijalankan
dengan lebih baik. Itu semua untuk memenuhi salah satu variabel peningkatan mutu fasilitas pelayanan
kesehatan, yaitu SPA yang aman dan laik pakai.

Agar ASPAK dapat memberikan manfaat yang maksimal, dua hal yang harus dilakukan adalah mengupayakan
(1) akuntabilitas, dan (2) kontinyuitas. Akuntabilitas dapat diwujudkan bila pada satu pihak fasilitas pelayanan
kesehatan menginput data SPA secara faktual, akurat dan lengkap, serta pada pihak lainnya Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota memvalidasi data-data yang diinput oleh fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.
Sedangkan kontinyuitas dapat diwujudkan bila fasilitas pelayanan kesehatan rajin melakukan updating setiap
kali ada pergerakan SPA, baik itu penambahan, kerusakan, kehilangan maupun sudah habis umur teknis
peralatan kesehatan tersebut.

ASPAK tidak hanya wajib dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah pusat, pemerintah
daerah, TNI/POLRI dan BUMN, tetapi wajib dilaksanakan juga oleh fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta.
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus melibatkan pula fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta
dalam berbagai kegiatan terkait ASPAK, baik sosialisasi, peningkatan kapasitas tenaga pengelola ASPAK
serta pembinaan dan pengawasannya.

ASPAK juga tidak hanya menjadi tanggung jawab Bidang Pelayanan Kesehatan, tetapi hendaknya juga Sub
Bagian Program, Informasi dan Humas serta Seksi Peralatan Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga pada Dinas Kesehatan. Kolaborasi diperlukan untuk memastikan fungsi pembinaan dan pengawasan
terhadap implementasi ASPAK dapat berjalan dengan lebih baik.

ASPAK menyediakan empat kelompok data utama sarana pelayanan kesehatan, (1) Data umum, mencakup
data umum sarana pelayanan kesehatan yaitu alamat, telp, kapasitas, kelas Puskesmas, status akreditasi, dll,
(2) Data Sarana, mencakup data dan kondisi gedung berdasarkan pelayanan kesehatan yang dilayani, (3)
Data Prasarana, mencakup data prasarana pelayana kesehatan seperti data pengelolaan limbah, sumber
listrik, air, dll, (4) Data peralatan kesehatan yang mencakup jumlah, kondisi peralatan kesehatan.

ASPAK dapat diakses oleh Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, Puskesmas, BPFK dan Puskesmas yang
kesemuanya harus memiliki account yang disediakan oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan
Sarana Kesehatan. ASPAK tersebutlah yang akan dipakai sebagai filter / salah satu syarat sebelum Satker
mengajukan usulan permintaan terkait sarana, prasarana dan alat kesehatan yang dibutuhkan.

Vous aimerez peut-être aussi