Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memahami dan menerapkan asuhan keperawatan pasien Tn.U dengan
bersihan jalan nafas tidak efektik berhubungan dengan sesak di ruang
Cempaka RSUD Majalaya.
2. Tujuan Khusus
Melalui pendekatan proses keperawatan askek bio psiko sosio spiritual
diharapkan siswa mampu :
a. Melakukan pengkajian secara kompherensif yang meliputi
bio,psiko,sosio dan spiritual pada pasien Tn. U dengan bersihan jalan
nafas tidak efektik berhubungan dengan sesak di Ruang Cempaka
RSUD Majalaya.
b. Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien Tn. U dengan
bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sesak di Ruang
Cempaka RUSD Majalaya.
c. Menentukan rencana asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan
prioritas masalah dengan tujuan yang ingin dicapai dengan intervensi
sesuai kebutuhan pasien pada pasien Tn. U dengan bersihan jalan nafas
tidak efektif berhubungan dengan sesak di Ruang Cempaka RUSD
Majalaya.
d. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien sesuai rencana asuhan
keperawatan pada pasien Tn. U dengan bersihan jalan nafas tidak
efektif berhubungan dengan sesak di Ruang Cempaka RUSD
Majalaya.
e. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien Tn. U dengan
bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sesak di Ruang
Cempaka RUSD Majalaya.
3
TIJAUAN TEORITAS
4
5
1. Hidung
Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara
mengalir ke paru – paru. Hidung juga berfungsi sebagai
penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan
udara yang dihirup ke dalam paru – paru.
2. Faring (tekak)
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan
pernafasan dan jalan makan, terdapat di bawah dasar
tengkorak, di belakan rongga hidung dan mulut.
3. Laring (tenggorok)
Laring merupakan pangkal tenggorokan dan di lapisi oleh
selaput lendir, terdapat pita suara yang terdiri dari
ventrikularis dan vokalis.
4. Trakea
Trakea merupakan saluran pipa yang tersusun atas tulang
rawan seperti huruf C, lapisan ini juga diselaputi oleh
selaput lendir dan sel – sel yang memiliki rambut getar.
6
5. Bronkus
Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, setiap bronkus
menuju ke paru – paru membentuk cabang kecil yang di
sebut bronkeolus, bronkeolus bercabang lagi menjadi
alveolus.
6. Bronkiolus
Bronkus segmental bercabang – cabang menjadi
bronkiolus. Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa
yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak
terputus untuk melapisi bagian dalam jalan nafas.
7. Pleura
Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan
jaringan elastis.
8. Paru – paru
Terletak didalam rongga dada tepat diatas diafragma.
9. Diafragma
Diafragma adalah sekat berotot yang membatasi rongga
dada dan rongga perut.
2.1.3. Etiologi
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh
mycrobakterium tuberkolosis tipe humanus, sejenis kuman yang
berbentuk batang dengan ukuran panjang 1 – 4 /mm dan tebal 0,3 – 0,6
/mm. Sebagian besar kuman terdiri atas alam lemak (lifid). Lifid inilah
yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan
terhadap gangguan kimia dan fisik. Kuman ini dapat bertahan hidup
pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat tahan
bertahun – tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman berada
dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit
kembali dan menjadikan tuberkolosis aktif kembali. Sifat lain kuman
7
2.1.4. Patofisiologi
sehat akan menempel pada jalan nafas atau paru – paru. Partikel dapat
masuk ke alveolar bila ukurannya kurang dari 5 mikromilimeter.
2.1.6. Klasifikasi
a. Kategori 0 : Tidak pernah terpapar (terinfeksi riwayat kontak
negatif)
b. Kategori 1 : Terpapar TB tapi tidak terbukti ada infeksi, riwayat
atau kontak negatif
c. Kategori 2 : terinfeksi TB tapi belum ada tanda dan gejala yang
khas TB
d. Kategori 3 : terinfeksi dan sputum positive.
C. Diagnosa keperawatan 3
Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak.
Rencana tindakan :
a. Kaji faktor pencetus timbulnya gangguan istirahat tidur
b. Batasi aktivitas
c. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman