Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Teori APT ini menjelaskan harga dimana aset yang mispriced (salah
dalam penentuan harga) memang diharapkan demikian. Hal ini sering dilihat
sebagai sebuah alternatif untuk Capital Asset Pricing Model (CAPM), karena
APT memiliki persyaratan asumsi yang lebih fleksibel. Sementara rumusan
CAPM memerlukan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pasar, APT
menggunakan tingkat pengembalian dari aset beresiko yang diharapkan dan
resiko utama dari sejumlah faktor-faktor makro-ekonomi. Arbitrase
menggunakan model APT untuk mendapatkan keuntungan dengan mengambil
manfaat dari surat-surat berharga yang mispriced. Sebuah surat berharga yang
mispriced akan memiliki harga yang berbeda dengan harga yang secara teori
diprediksi oleh model tersebut. Dengan mengambil posisi jual pada surat
berharga yang over priced (dinilai terlalu tinggi), sementara secara bersamaan
mengambil posisi beli pada portfolio yang menggunakan perhitungan APT,
maka arbitrase berada dalam posisi untuk mengambil keuntungan yang secara
teori bebas-resiko.
Sifat dasar investasi saham adalah memberikan peran bagi investor dalam
memperoleh laba perusahaan. Setiap pemegang saham merupakan sebagian
pemilik perusahaan, sehingga mereka berhak atas sebagian dari laba
perusahaan. Namun hak tersebut terbatas karena pemegang saham berhak atas
bagian penghasilan perusahaan hanya setelah seluruh kewajiban perusahaan
dipenuhi. Pada dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan
investasi utama sebagaimana yang dikemukakan oleh Kertonegoro (2000)
yaitu:
Harga Saham
Definisi harga saham menurut Jogiyanto (2010), adalah: “Harga saham yang
terjadi dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan
ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan dipasar
modal. Menurut Sawidji (2000), harga saham dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Harga Nominal
Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang
ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.
Besarnya harga nominal memberikan arti penting karena deviden yang
dibayarkan atas saham biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2. Harga Perdana
Harga perdana merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di bursa
efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana yang disebut
dengan IPO (Initial Public Offering). Harga saham pada pasar perdana
biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan
11
demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada
masyarakat.
3. Harga pasar
Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor
yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek.
Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin emisi. Harga
inilah yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan merupakan harga
yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada
transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga antara
investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di
surat kabar atau media lain adalah harga pasar yang tercatat pada waktu
penutupan (closing price) aktivitas di Bursa Efek Indonesia.
Harga saham yang berlaku di pasar modal biasanya ditentukan oleh para
pelaku pasar yang sedang melangsungkan perdagangan sahamnya. Dengan
harga saham yang ditentukan otomatis perdagangan saham di bursa efek akan
berjalan. Sementara saham sendiri adalah suatu kepemilikan aset seperti
instrumen dari kegiatan finansial suatu perusahaan yang biasa disebut juga
dengan efek. Harga saham dari suatu perusahaan tentu saja berbeda-beda
tergantung bagaimana suatu perusahaan tersebut nilai jualnya di bursa saham.
Harga saham yang terjadi di pasar modal selalu berfluktuasi dari waktu ke
waktu. Fluktuasi harga saham tersebut akan ditentukan oleh kekuatan
penawaran dan permintaan. Jika jumlah penawaran lebih besar dari jumlah
permintaan, pada umumnya kurs harga saham akan turun. Sebaliknya jika
jumlah permintaan lebih besar dari jumlah penawaran terhadap suatu efek maka
12
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
1. Analisis fundamental
14
2. Analisis teknikal
Menurut Krugman (1994) suku bunga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini
merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini
2. Suku bunga rill adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat
inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi.
15
Adanya bunga yang tinggi dalam SBI membuat bank dan lembaga keuangan
menikmatinya, hal ini akan otomatis memberikan tingkat bunga yang tinggi
untuk produknya. Bunga yang tinggi akan berdampak pada alokasi dana
investasi para investor, investasi pada peoduk bank seperti deposito/tabungan
16
jelas lebih kecil risikonya atau dapat dikatakan investasi bebas risiko. Oleh
karena itu investor akan menjual saham dan dananya serentak akan berdampak
pada penurunan harga saham. Selain itu dampak dari suku bunga bank yang
tinggi juga berdampak pada bunga pinjaman modal kerja perusahaan. Ini artinya
pertambahan pengeluaran perusahaan jika ini terjadi maka kondisi fundamental
perusahaan akan terganggu. Salah satu sifat tingkat bunga adalah mudah
berubah-ubah yang terjadi dalam kurun waktu yang relatif singkat berjangka
waktu pendek. Tingkat bunga jangka panjang relatif kurang berfluktuatif.