Vous êtes sur la page 1sur 12

http://wadieit.blogspot.com/2018/04/makalah-kejang-demam.html?

m=1

http://makalah-anaksilajara.blogspot.com/2013/09/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

http://kurniakhairunisa030493.blogspot.com/2013/12/kejang-demam.html?m=1

KEJANG DEMAMA.

A. DEFINISI

Kejang demam adalah kejang yang cenderung timbul dalam 24 jam pertama padawaktu sakit dengan de
mam atau pada waktu demam mendadak tinggi. (Wright. John,1994)

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh(suhu rektal lebih dari 38
0C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.(Mansjoer.A, 2000)Kejang adalah perubahan fungs
i otak mendadak dan sementara sebagai akibat dariaktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listri
k serebral yang berlebihan. (BetzCecily, 2002)Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bah
wa kejang demammerupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh yang cenderungti
mbul dalam 24 jam pertama akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasanlistrik serebral y
ang berlebihan yang lebih sering dijumpai pada anak, terutama padagolongan 6 bulan – 4 tahun.

B.ETIOLOGI

Terjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengankenaikan suhu tubuh yan
g tinggi dan cepat yang disebabkan infeksi diluar susunan saraf pusat, misalnya tonsilitis, otitis media ak
ut, bronkhitis, furunkulosis dan lain – lain.

C.PATOFISIOLOGI

untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel atau organ otak diperlukan suatuenergi yang didapat da
ri metabolisme. Bahan baku untuk metabolisme otak yangterpenting adalah glukosa. Sifat proses itu adal
ah oksidasi dimana oksigen disediakandengan perantaraan fungsi paru – paru dan diteruskan ke otak me
lalui sistemkardiovaskuler. Jadi sumber energi otak adalah glukosa yang melalui proses oksidasidipecah
menjadi CO2 dan air.

Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipoiddan permukaan luar a
dalah ionik. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilaluidengan mudah oleh ion kalium (K+
) dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na +) danelektrolit lainnya, kecuali ion klorida (C1-). Akibatnya
konsentrasi kalium (K+) dalamneuron tinggi dan konsentrasi natrium (Na+) rendah, sedangkan diluar sel
neuron terdapatkeadaan sebaliknya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi didalam dan diluar sel, mak
aterdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron. Untuk menjaga keseim
bangan potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-ATPase yang terdapat pada pe
rmukaan sel.Keseimbangan potensial membran ini dapat berubah oleh adanya :a.Perubahan konsentrasi
ion diruang ekstraseluler b.Rangsangan yang datangnya mendadak misalnya mekanis, kimiawi ataualiran
listrik dan sekitarnya.c.Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena penyakit atauketurunan.Pad
a keadaan demam kenaikan suhu 10 C akan mengakibatkan kenaikanmetabolisme basal 10 – 15 % dan k
ebutuhan oksigen akan meningkat 20 %. Pada seoranganak berumur 3 tahun sirkulasi otak akan mencap
ai 65 % dari seluruh tubuh, dibandingkandengan orang dewasa yang hanya 15 %. Jadi pada kenaikan suh
u tubuh dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat
terjadidifusi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinyalepas m
uatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluaskeseluruh sel maupun ke
membran sel tetangganya dengan bantuan bahan yang disebutneurotransmitter dan terjadilah kejang. Ti
ap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda tergantung dari tinggi rendahnya ambang kejang seor
ang anak pada kenaikan suhutertentu. Pada anak dengan ambang kejang yang rendah, kejang dapat terja
di pada suhu380 C, sedangkan pada anak dengan ambang kejang yang tinggi, kejang baru terjadi padasu
hu 400 C atau lebih. Dari kenyataan ini dapatlah disimpulkan bahwa terulangnya kejangdemam lebih seri
ng pada ambang kejang yang rendah sehingga dalam penanggulangannya perlu diperhatikan tingkat suh
u pada beberapa penderita kejang.

Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidakberbahaya dan tidak menimbulkan gejala
sisa. Tetapi pada gejala yang

uh

Simpan

MAKALAH KEJANG DEMAM

Untuk Nanti

Simpan

Terkait

Info
Cari

MAKALAH KEJANG DEMAM

Diunggah oleh Anggoro Dwi pada Jun 22, 2012

KEJANG DEMAMA.DEFINISIKejang demam adalah kejang yang cenderung timbul dalam 24 jam pertama
padawaktu sakit dengan demam atau pada waktu demam mendadak tinggi. (Wright. John,1994)Kejang d
emam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh(suhu rektal lebih dari 380C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.(Mansjoer.A, 2000)Kejang adalah perubahan fungsi otak me
ndadak dan sementara sebagai akibat dariaktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebra
l yang berlebihan. (BetzCecily, 2002)Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kejan
g demammerupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh yang cenderungtimbul dal
am 24 jam pertama akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasanlistrik serebral yang berle
bihan yang lebih sering dijumpai pada anak, terutama padagolongan 6 bulan – 4 tahun.B.ETIOLOGITerjad
inya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengankenaikan suhu tubuh yang ting
gi dan cepat yang disebabkan infeksi diluar susunan saraf pusat, misalnya tonsilitis, otitis media akut, br
onkhitis, furunkulosis dan lain – lain.C.PATOFISIOLOGIUntuk mempertahankan kelangsungan hidup sel at
au organ otak diperlukan suatuenergi yang didapat dari metabolisme. Bahan baku untuk metabolisme ot
ak yangterpenting adalah glukosa. Sifat proses itu adalah oksidasi dimana oksigen disediakandengan per
antaraan fungsi paru – paru dan diteruskan ke otak melalui sistemkardiovaskuler. Jadi sumber energi ota
k adalah glukosa yang melalui proses oksidasidipecah menjadi CO2 dan air.

Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipoiddan permukaan luar a
dalah ionik. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilaluidengan mudah oleh ion kalium (K+
) dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na +) danelektrolit lainnya, kecuali ion klorida (C1-). Akibatnya
konsentrasi kalium (K+) dalamneuron tinggi dan konsentrasi natrium (Na+) rendah, sedangkan diluar sel
neuron terdapatkeadaan sebaliknya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi didalam dan diluar sel, mak
aterdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron. Untuk menjaga keseim
bangan potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-ATPase yang terdapat pada pe
rmukaan sel.Keseimbangan potensial membran ini dapat berubah oleh adanya :a.Perubahan konsentrasi
ion diruang ekstraseluler b.Rangsangan yang datangnya mendadak misalnya mekanis, kimiawi ataualiran
listrik dan sekitarnya.c.Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena penyakit atauketurunan.Pad
a keadaan demam kenaikan suhu 10 C akan mengakibatkan kenaikanmetabolisme basal 10 – 15 % dan k
ebutuhan oksigen akan meningkat 20 %. Pada seoranganak berumur 3 tahun sirkulasi otak akan mencap
ai 65 % dari seluruh tubuh, dibandingkandengan orang dewasa yang hanya 15 %. Jadi pada kenaikan suh
u tubuh dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat
terjadidifusi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinyalepas m
uatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluaskeseluruh sel maupun ke
membran sel tetangganya dengan bantuan bahan yang disebutneurotransmitter dan terjadilah kejang. Ti
ap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda tergantung dari tinggi rendahnya ambang kejang seor
ang anak pada kenaikan suhutertentu. Pada anak dengan ambang kejang yang rendah, kejang dapat terja
di pada suhu380 C, sedangkan pada anak dengan ambang kejang yang tinggi, kejang baru terjadi padasu
hu 400 C atau lebih. Dari kenyataan ini dapatlah disimpulkan bahwa terulangnya kejangdemam lebih seri
ng pada ambang kejang yang rendah sehingga dalam penanggulangannya perlu diperhatikan tingkat suh
u pada beberapa penderita kejang.

Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidakberbahaya dan tidak menimbulkan gejala
sisa. Tetapi pada gejala yang

berlangsung lama (lebih dari 15 menit) biasanya disertai apnea,meningkat kebutuhan oksigen dan energi
untuk kontraksi otot skeletyang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktatdisebabkan meta
bolisme anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh makin m
eningkat disebabkanmeningkatnya aktivitas otot dan selanjutnya menyebabkanmetabolisme otak menin
gkat. Rangkaian kejadian diatas adalah faktorpenyebab hingga terjadinya kerusakan neuron otak selama
berlangsunya kejang lama. Faktor terpenting adalah gangguanperedaran darah yang mengakibatkan hipo
ksia sehingga meninggikanpermeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang mengakibatkankerusakan s
el neuron otak.Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelahmendapat serangan kejang yang
berlangsung lama dapat menjadi“matang” dikemudian hari, sehingga terjadi epilepsi spontan. Jadikejang
demam yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainananatomis diotak hingga terjadi epilepsi.D.DI
AGNOSISApabila terjadi kejang harus dipikirkan apakah penyebabnya daridalam atau dari luar susunan s
araf pusat. Kelainan dalam otak biasanyakarena infeksi misalnya meningitis, ensefalitis, abses otak.Penga
matan kejang tergantungpada banyak faktor, termasukumur penderita, tipe dan frekuensi kejang, dan ad
a atau tidak adanyatemuan neurologis dan gejala yang bersifat dasar. Pemeriksaanminimum untuk kejan
g tanpa demam pertama pada anak yang lainnyasehat meliputi glukosa puasa, kalsium, magnesium, elek
trolit serumdan EEG. Peragaan discharge ( rabas ) paroksismal pada EEG selamakejang klinis adalah diagn
ostic epilepsy, tetapi kejang jarang terjadidalam laboratorium EEG. EEG normal tidak mengesampingkand
iagnosis epilepsi, karena perekaman antar kejang normal pada sekitar40% penderita. Prosedur aktivitas y
ang meliputi hiperventilasi

CariCari

Unduh

Simpan

MAKALAH KEJANG DEMAM

Untuk Nanti

Simpan

Terkait

Info

Cari

MAKALAH KEJANG DEMAM

Diunggah oleh Anggoro Dwi pada Jun 22, 2012


KEJANG DEMAMA.DEFINISIKejang demam adalah kejang yang cenderung timbul dalam 24 jam pertama
padawaktu sakit dengan demam atau pada waktu demam mendadak tinggi. (Wright. John,1994)Kejang d
emam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh(suhu rektal lebih dari 380C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.(Mansjoer.A, 2000)Kejang adalah perubahan fungsi otak me
ndadak dan sementara sebagai akibat dariaktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebra
l yang berlebihan. (BetzCecily, 2002)Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kejan
g demammerupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh yang cenderungtimbul dal
am 24 jam pertama akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasanlistrik serebral yang berle
bihan yang lebih sering dijumpai pada anak, terutama padagolongan 6 bulan – 4 tahun.B.ETIOLOGITerjad
inya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengankenaikan suhu tubuh yang ting
gi dan cepat yang disebabkan infeksi diluar susunan saraf pusat, misalnya tonsilitis, otitis media akut, br
onkhitis, furunkulosis dan lain – lain.C.PATOFISIOLOGIUntuk mempertahankan kelangsungan hidup sel at
au organ otak diperlukan suatuenergi yang didapat dari metabolisme. Bahan baku untuk metabolisme ot
ak yangterpenting adalah glukosa. Sifat proses itu adalah oksidasi dimana oksigen disediakandengan per
antaraan fungsi paru – paru dan diteruskan ke otak melalui sistemkardiovaskuler. Jadi sumber energi ota
k adalah glukosa yang melalui proses oksidasidipecah menjadi CO2 dan air.

Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipoiddan permukaan luar a
dalah ionik. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilaluidengan mudah oleh ion kalium (K+
) dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na +) danelektrolit lainnya, kecuali ion klorida (C1-). Akibatnya
konsentrasi kalium (K+) dalamneuron tinggi dan konsentrasi natrium (Na+) rendah, sedangkan diluar sel
neuron terdapatkeadaan sebaliknya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi didalam dan diluar sel, mak
aterdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron. Untuk menjaga keseim
bangan potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-ATPase yang terdapat pada pe
rmukaan sel.Keseimbangan potensial membran ini dapat berubah oleh adanya :a.Perubahan konsentrasi
ion diruang ekstraseluler b.Rangsangan yang datangnya mendadak misalnya mekanis, kimiawi ataualiran
listrik dan sekitarnya.c.Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena penyakit atauketurunan.Pad
a keadaan demam kenaikan suhu 10 C akan mengakibatkan kenaikanmetabolisme basal 10 – 15 % dan k
ebutuhan oksigen akan meningkat 20 %. Pada seoranganak berumur 3 tahun sirkulasi otak akan mencap
ai 65 % dari seluruh tubuh, dibandingkandengan orang dewasa yang hanya 15 %. Jadi pada kenaikan suh
u tubuh dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat
terjadidifusi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinyalepas m
uatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluaskeseluruh sel maupun ke
membran sel tetangganya dengan bantuan bahan yang disebutneurotransmitter dan terjadilah kejang. Ti
ap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda tergantung dari tinggi rendahnya ambang kejang seor
ang anak pada kenaikan suhutertentu. Pada anak dengan ambang kejang yang rendah, kejang dapat terja
di pada suhu380 C, sedangkan pada anak dengan ambang kejang yang tinggi, kejang baru terjadi padasu
hu 400 C atau lebih. Dari kenyataan ini dapatlah disimpulkan bahwa terulangnya kejangdemam lebih seri
ng pada ambang kejang yang rendah sehingga dalam penanggulangannya perlu diperhatikan tingkat suh
u pada beberapa penderita kejang.

Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidakberbahaya dan tidak menimbulkan gejala
sisa. Tetapi pada gejala yang

berlangsung lama (lebih dari 15 menit) biasanya disertai apnea,meningkat kebutuhan oksigen dan energi
untuk kontraksi otot skeletyang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktatdisebabkan meta
bolisme anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh makin m
eningkat disebabkanmeningkatnya aktivitas otot dan selanjutnya menyebabkanmetabolisme otak menin
gkat. Rangkaian kejadian diatas adalah faktorpenyebab hingga terjadinya kerusakan neuron otak selama
berlangsunya kejang lama. Faktor terpenting adalah gangguanperedaran darah yang mengakibatkan hipo
ksia sehingga meninggikanpermeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang mengakibatkankerusakan s
el neuron otak.Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelahmendapat serangan kejang yang
berlangsung lama dapat menjadi“matang” dikemudian hari, sehingga terjadi epilepsi spontan. Jadikejang
demam yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainananatomis diotak hingga terjadi epilepsi.D.DI
AGNOSISApabila terjadi kejang harus dipikirkan apakah penyebabnya daridalam atau dari luar susunan s
araf pusat. Kelainan dalam otak biasanyakarena infeksi misalnya meningitis, ensefalitis, abses otak.Penga
matan kejang tergantungpada banyak faktor, termasukumur penderita, tipe dan frekuensi kejang, dan ad
a atau tidak adanyatemuan neurologis dan gejala yang bersifat dasar. Pemeriksaanminimum untuk kejan
g tanpa demam pertama pada anak yang lainnyasehat meliputi glukosa puasa, kalsium, magnesium, elek
trolit serumdan EEG. Peragaan discharge ( rabas ) paroksismal pada EEG selamakejang klinis adalah diagn
ostic epilepsy, tetapi kejang jarang terjadidalam laboratorium EEG. EEG normal tidak mengesampingkand
iagnosis epilepsi, karena perekaman antar kejang normal pada sekitar40% penderita. Prosedur aktivitas y
ang meliputi hiperventilasi,
penutupan mata, stimulasi cahaya, dan bila terindikasi penghentiantidur dan penempatan elektrode khu
sus ( misal hantaran zigomatik ),sangat meningkatkan hasil positif. Discharge ( rabas ) kejang lebihmungki
n direkam pada bayi dan anak daripada remaja atau dewasa.

F.PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM1.Saat kejangDalam keadaan kejang obat yang paling cepat dalam
menghentikan kejangadalah diazepam yang diberikan secara intravena. Dosisnya adalah 0,3 – 0,5 mg/kg
perlahan – lahan dengan kecepatan 1 – 2 mg/menit atau dalam waktu 3 – 5 menitdengan dosis maksima
l 20 mg. diazepam dalam bentuk rektal dapat diberikan dirumah saat kejang. Dosis diazepam rektal adala
h 0,5 – 0,75 mg/kg atau diazepamrektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10
mg untuk berat badan lebih dari 10 kg. atau diazepam rektal dengan dosis 5 mg untuk anak di bawahusia
3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak di atas usia 3 tahun. Kejang yang belum berhenti dengan diazepam
rektal dapat diulangi dengan cara dan dosis yang samadalam interval waktu 5 menit.Bila 2 kali dengan di
azepam rektal masih kejang dianjurkan ke rumah sakitdan dapat diberikan diazepam intravena dosis 0,3
– 0,5 mg/kg.Bila kejang masih belum berhenti diberikan fenitoin intravena dengan dosisawal 10 – 20 mg
/ kg / kali dengan kecepatan 1 mg / kg / menit atau kurang dari 50 mg/ menit. Bila kejang berhenti dosis
selanjutnya adalah 4 – 8 mg / kg / hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal. Bila dengan fenitoin kejang belu
m berhenti maka pasien harusdirawat di ruang rawat intensif. Bila kejang telah berhenti pemberian obat
selanjutnyatergantung dari jenis kejang demamnya dan faktor risikonya.2.Saat demamPemberian obat sa
at demam dapat digunakan antipiretik dan anti konvulsan.Antipiretik sangat dianjurkan walaupun tidak a
da bukti bahwa penggunaannya dapatmengurangi risiko terjadinya kejang demam. Dapat diberikan aseta
minofen berkisar 10 – 15 mg / kg / kali diberikan 3 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis ibuprofen
5 – 10 mg / kg / kali, 3 – 4 kali sehati

CariCari

Unduh

Simpan

MAKALAH KEJANG DEMAM

Untuk Nanti
Simpan

Terkait

Info

Cari

MAKALAH KEJANG DEMAM

Diunggah oleh Anggoro Dwi pada Jun 22, 2012

KEJANG DEMAMA.DEFINISIKejang demam adalah kejang yang cenderung timbul dalam 24 jam pertama
padawaktu sakit dengan demam atau pada waktu demam mendadak tinggi. (Wright. John,1994)Kejang d
emam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh(suhu rektal lebih dari 380C) yang
disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.(Mansjoer.A, 2000)Kejang adalah perubahan fungsi otak me
ndadak dan sementara sebagai akibat dariaktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebra
l yang berlebihan. (BetzCecily, 2002)Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kejan
g demammerupakan bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh yang cenderungtimbul dal
am 24 jam pertama akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasanlistrik serebral yang berle
bihan yang lebih sering dijumpai pada anak, terutama padagolongan 6 bulan – 4 tahun.B.ETIOLOGITerjad
inya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengankenaikan suhu tubuh yang ting
gi dan cepat yang disebabkan infeksi diluar susunan saraf pusat, misalnya tonsilitis, otitis media akut, br
onkhitis, furunkulosis dan lain – lain.C.PATOFISIOLOGIUntuk mempertahankan kelangsungan hidup sel at
au organ otak diperlukan suatuenergi yang didapat dari metabolisme. Bahan baku untuk metabolisme ot
ak yangterpenting adalah glukosa. Sifat proses itu adalah oksidasi dimana oksigen disediakandengan per
antaraan fungsi paru – paru dan diteruskan ke otak melalui sistemkardiovaskuler. Jadi sumber energi ota
k adalah glukosa yang melalui proses oksidasidipecah menjadi CO2 dan air.
Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipoiddan permukaan luar a
dalah ionik. Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilaluidengan mudah oleh ion kalium (K+
) dan sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na +) danelektrolit lainnya, kecuali ion klorida (C1-). Akibatnya
konsentrasi kalium (K+) dalamneuron tinggi dan konsentrasi natrium (Na+) rendah, sedangkan diluar sel
neuron terdapatkeadaan sebaliknya. Karena perbedaan jenis dan konsentrasi didalam dan diluar sel, mak
aterdapat perbedaan potensial yang disebut potensial membran dari sel neuron. Untuk menjaga keseim
bangan potensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-ATPase yang terdapat pada pe
rmukaan sel.Keseimbangan potensial membran ini dapat berubah oleh adanya :a.Perubahan konsentrasi
ion diruang ekstraseluler b.Rangsangan yang datangnya mendadak misalnya mekanis, kimiawi ataualiran
listrik dan sekitarnya.c.Perubahan patofisiologi dari membran sendiri karena penyakit atauketurunan.Pad
a keadaan demam kenaikan suhu 10 C akan mengakibatkan kenaikanmetabolisme basal 10 – 15 % dan k
ebutuhan oksigen akan meningkat 20 %. Pada seoranganak berumur 3 tahun sirkulasi otak akan mencap
ai 65 % dari seluruh tubuh, dibandingkandengan orang dewasa yang hanya 15 %. Jadi pada kenaikan suh
u tubuh dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu yang singkat
terjadidifusi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membran tadi, dengan akibat terjadinyalepas m
uatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikian besarnya sehingga dapat meluaskeseluruh sel maupun ke
membran sel tetangganya dengan bantuan bahan yang disebutneurotransmitter dan terjadilah kejang. Ti
ap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda tergantung dari tinggi rendahnya ambang kejang seor
ang anak pada kenaikan suhutertentu. Pada anak dengan ambang kejang yang rendah, kejang dapat terja
di pada suhu380 C, sedangkan pada anak dengan ambang kejang yang tinggi, kejang baru terjadi padasu
hu 400 C atau lebih. Dari kenyataan ini dapatlah disimpulkan bahwa terulangnya kejangdemam lebih seri
ng pada ambang kejang yang rendah sehingga dalam penanggulangannya perlu diperhatikan tingkat suh
u pada beberapa penderita kejang.

Kejang demam yang berlangsung singkat pada umumnya tidakberbahaya dan tidak menimbulkan gejala
sisa. Tetapi pada gejala yang

berlangsung lama (lebih dari 15 menit) biasanya disertai apnea,meningkat kebutuhan oksigen dan energi
untuk kontraksi otot skeletyang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnia, asidosis laktatdisebabkan meta
bolisme anaerobik, hipotensi arterial disertai denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh makin m
eningkat disebabkanmeningkatnya aktivitas otot dan selanjutnya menyebabkanmetabolisme otak menin
gkat. Rangkaian kejadian diatas adalah faktorpenyebab hingga terjadinya kerusakan neuron otak selama
berlangsunya kejang lama. Faktor terpenting adalah gangguanperedaran darah yang mengakibatkan hipo
ksia sehingga meninggikanpermeabilitas kapiler dan timbul edema otak yang mengakibatkankerusakan s
el neuron otak.Kerusakan pada daerah medial lobus temporalis setelahmendapat serangan kejang yang
berlangsung lama dapat menjadi“matang” dikemudian hari, sehingga terjadi epilepsi spontan. Jadikejang
demam yang berlangsung lama dapat menyebabkan kelainananatomis diotak hingga terjadi epilepsi.D.DI
AGNOSISApabila terjadi kejang harus dipikirkan apakah penyebabnya daridalam atau dari luar susunan s
araf pusat. Kelainan dalam otak biasanyakarena infeksi misalnya meningitis, ensefalitis, abses otak.Penga
matan kejang tergantungpada banyak faktor, termasukumur penderita, tipe dan frekuensi kejang, dan ad
a atau tidak adanyatemuan neurologis dan gejala yang bersifat dasar. Pemeriksaanminimum untuk kejan
g tanpa demam pertama pada anak yang lainnyasehat meliputi glukosa puasa, kalsium, magnesium, elek
trolit serumdan EEG. Peragaan discharge ( rabas ) paroksismal pada EEG selamakejang klinis adalah diagn
ostic epilepsy, tetapi kejang jarang terjadidalam laboratorium EEG. EEG normal tidak mengesampingkand
iagnosis epilepsi, karena perekaman antar kejang normal pada sekitar40% penderita. Prosedur aktivitas y
ang meliputi hiperventilasi,

penutupan mata, stimulasi cahaya, dan bila terindikasi penghentiantidur dan penempatan elektrode khu
sus ( misal hantaran zigomatik ),sangat meningkatkan hasil positif. Discharge ( rabas ) kejang lebihmungki
n direkam pada bayi dan anak daripada remaja atau dewasa.

F.PENATALAKSANAAN KEJANG DEMAM1.Saat kejangDalam keadaan kejang obat yang paling cepat dalam
menghentikan kejangadalah diazepam yang diberikan secara intravena. Dosisnya adalah 0,3 – 0,5 mg/kg
perlahan – lahan dengan kecepatan 1 – 2 mg/menit atau dalam waktu 3 – 5 menitdengan dosis maksima
l 20 mg. diazepam dalam bentuk rektal dapat diberikan dirumah saat kejang. Dosis diazepam rektal adala
h 0,5 – 0,75 mg/kg atau diazepamrektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10
mg untuk berat badan lebih dari 10 kg. atau diazepam rektal dengan dosis 5 mg untuk anak di bawahusia
3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak di atas usia 3 tahun. Kejang yang belum berhenti dengan diazepam
rektal dapat diulangi dengan cara dan dosis yang samadalam interval waktu 5 menit.Bila 2 kali dengan di
azepam rektal masih kejang dianjurkan ke rumah sakitdan dapat diberikan diazepam intravena dosis 0,3
– 0,5 mg/kg.Bila kejang masih belum berhenti diberikan fenitoin intravena dengan dosisawal 10 – 20 mg
/ kg / kali dengan kecepatan 1 mg / kg / menit atau kurang dari 50 mg/ menit. Bila kejang berhenti dosis
selanjutnya adalah 4 – 8 mg / kg / hari, yaitu 12 jam setelah dosis awal. Bila dengan fenitoin kejang belu
m berhenti maka pasien harusdirawat di ruang rawat intensif. Bila kejang telah berhenti pemberian obat
selanjutnyatergantung dari jenis kejang demamnya dan faktor risikonya.2.Saat demamPemberian obat sa
at demam dapat digunakan antipiretik dan anti konvulsan.Antipiretik sangat dianjurkan walaupun tidak a
da bukti bahwa penggunaannya dapatmengurangi risiko terjadinya kejang demam. Dapat diberikan aseta
minofen berkisar 10 – 15 mg / kg / kali diberikan 3 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis ibuprofen
5 – 10 mg / kg / kali, 3 – 4 kali sehari.

Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg / kgbb setiap 8 jam pada saat demammenurunkan risiko berulang
nya kejang, dapat juga diberikan diazepam rektal 0,5 mg /kgbb setiap 8 jam pada suhu > 38,5º C. Fenoba
rbital, karbamazepin, fenitoin pada saatdemam tidak berguna untuk mencegah kejang demam.3.Pengob
atan rumatanPengobatan rumatan hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan ciri sebagai berikut
:1.kejang lama > 15 menit2.adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalny
ahemiparesis, cerebral palsy, retardasi mental, hidrosefalus.3.kejang fokal4.pengobatan rumatan diperti
mbangkan bila :-kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam-kejang demam terjadi pada bayi kuran
g dari 12 bulan-kejang demam ≥ 4 kali per tahunObat pilihan untuk rumatan adalah asam valproat denga
n dosis 15 – 40 mg / kgbb / hari2 – 3 dosis. Lama pengobatan rumatan adalah 1 tahun bebas kejang lalu
dihentikan bertahap selama 1 –2 bulan

Vous aimerez peut-être aussi